PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI
CHEMO-ENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID
Oleh: Ali Imransyah NIM 408131029
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat
Allah SWT karena hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis
berhasil menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Kimia
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Chemo-Entrepreneurship (CEP) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid”.
Skripsi ini diajukan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa tugas
akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang
tidak terbatas.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran
tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis
mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Wesly Hutabarat, M.Si , selaku Dosen Pembimbing atas ketulusan hati
dan kesabarannya dalam membimbing, mendukung dan mengarahkan penulis
dalam mengerjakan tugas akhir ini.
2. Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si; Dr. Bapak Simson Tarigan. M.Pd ;Ibu Dra.
Dumariris, M.Si, selaku Dosen Penguji yang sudah memberikan banyak
masukan untuk perbaikan dan menunjukkan berbagai kesalahan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Jamalum Purba, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membantu penulis selama mengikuti studi.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED
yang telah membantu penulis selama ini.
5. Bapak Jumadi, S.Pd, MM, selaku kepala SMA Negeri 1 Kisaran yang telah
banyak membantu penulis selama penelitian.
6. Ibu Linda Juliani, S.Pd, selaku guru mata pelajaran kimia, serta semua guru
7. Orang tua tercinta, Ayahanda Muhammad Muksin dan Ibunda Sariani, yang
telah banyak berjasa kepada penulis sejak dalam kandungan hingga saat ini
dan untuk selamanya, yang selalu mendoakan dan memberi dukungan baik
secara moril maupun material serta sebagai sumber inspirasi untuk
melakukan hal yang terbaik.
8. Adikku tersayang, Rahmatul Huda yang selalu memberikan semangat kepada
penulis selama ini.
9. Al-Barra Harahap, Tuti Hardianti, Isma Ramadhani selaku teman satu yang
banyak memberi bantuan dan dukungan kepada penulis.
10. Seluruh anak-anak Kimia Dik A’08, terima kasih untuk keceriaan serta
semua bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penelitian
lanjutan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan.
Medan, Agustus 2012
Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD berorientasikan CEP terhadap hasil belajar siswa kelas XI IA Semester II pada materi pokok Koloid di SMA N 1 Kisaran. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IA Semester II SMA N 1 Kisaran yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 280 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 7 kelas secara acak yaitu kelas IX IA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI AI 5 sebagai kelas kontrol. Kedua kelas berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 46,625 ± 8,65 dan nilai rata-rata kelas 48,5 ±9,14. Pada pengujian normalitas diperoleh pada kelas eksperimen dengan harga Chi Kuadrat hitung ( ) = 6,48 dan harga Chi Kuadrat tabel ( ) = 12,562,
untuk kelas kontrol harga Chi Kuadrat hitung ( ) = 4,78, dan harga Chi Kuadrat
tabel ( ) = 14,017, sehingga diperoleh Chi Kuadrat hitung ( ) < Chi Kuadrat
tabel( )l, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,028 dan Ftabel = 1,705, sehingga Fhitung < Ftabel, maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CEP dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 82 ± 5,94 dan kelas kontrol 79,25±5,943. Hasil uji t diperoleh thitung = 2,191 dan tabel = 1,997, sehingga thitung > ttabel (2,12 >1,997) maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berorientasi CEP pada materi pokok Koloid di kelas XI SMA N 1 Kisaran.
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Abstrak ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 4
1.6. Manfaat Penelitian 5
1.7. Defenisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Belajar dan Hasil belajar 7
2.2 Pembelajaran Kooperatif 8
2.3 Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division ( STAD ) 12
2.4 Tinjauan tentang Chemoetrepreneurship (CEP) 14
2.5 Sistem Koloid 15
2.6 Kerangka Konseptual 25
2.7 Hipotesis Penelitian 27
BAB III METODE PENELITIAN 42
2.1 Belajar dan Hasil belajar 7
2.3 Kooperatif tipe Student Teams Achievement Division ( STAD ) 12
2.4 Tinjauan tentang Chemoetrepreneurship (CEP) 14
2.5 Sistem Koloid 15
2.6 Kerangka Konseptual 25
2.7 Hipotesis Penelitian 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 36
4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 36
4.1.1.1. Validitas Test 36
4.1.1.2. Reabilitas Test 36
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes 37
4.1.1.4. Daya Beda Tes 37
4.1.2. Deskripsi Data Penelitian 37
4.1.2.1. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 37
dan Kelas Kontrol
4.1.3. Pengujian Analisa Data
4.1.3.1. Uji Normalitas Data 40
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 40
4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian 41
4.5. Pembahasan 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 45
5.1. Kesimpulan 45
5.2. Saran 45
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD 13
Tabel 2.2. Persamaan Dan Perbedaan Larutan, Koloid,
Suspensi 16
Tabel 2.3. Jenis Koloid 18
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 29
Tabel 4.1. Data Pre-Tes Kelas Kontrol Dan Eksperimen 38 Tabel 4.2. Data Post-Test Kelas Kontrol Dan Eksperimen 39
Tabel 4.3. Uji Normalitas 40
Tabel 4.4. Uji Homogenitas 40
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Efek Tyndall 19
Gambar 2.2. Gerak Brown 20
Gambar 2.3. Elektroforesis 21
Gambar 2.4. Koagulasi 22
Gambar 2.5. Koloid Liofil-Liofob 23
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 30
Gambar 4.1. Diagram Pre-Test 38
Gambar 4.2. Diagram Post-Test 39
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 48
Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes 67
Lampiran 7 Instrumen Tes Penelitian 69
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal-Soal Instrumen Tes 78 Lampiran 9 Instrumen Penelitian Sesudah Validasi 79
Lampiran 10 Bahan Diskkusi Siswa 84
Lampiran 11 Lembar Kerja Pembuatan Koloid 87 Lampiran 12 Lembar Kerja Pembuatan Sabun 89
Lampiran 13 Format Penilaian Sikap 93
Lampiran 14 Format Penilaian Produk 94
Lampiran 15 Validitas Tes 96
Lampiran 16 Realibilitas Test 99
Lampiran 17 Daya Beda Test 101
Lampiran 18 Tingkat Kesukaran Test 105
Lampiran 19 perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi,
dan Varian sampel 107
Lampiran 20 Uji Normalitas 111
Lampiran 20 Uji Homogenitas 116
Lampiran 20 Uji Hipotesis 119
Lampiran 20 Perhitungan Persen Peningkatan Hasil Belajar 122
Lampiran 20 Daftar Nilai Gain Siswa 123
Lampiran 20 Nilai-Nilai Chi-Kuadrat 127
Nilai-Nilai r Product Moment 128
Nilai-Nilai Distribusi-t 129
Nilai-Nilai Distribusi F 130
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia khususnya
dunia pendidikan. Dunia pendidikan dituntut mempersiapkan sumber daya
manusia yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global.
Persoalan pendidikan selalu saja sangat menarik untuk dikembangkan dan dibahas
di setiap zaman. Berbagai upaya pembaharuan pendidikan telah dilakukan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Salah satunya ialah dengan
diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua
jenjang pendidikan sekolah. Dalam KTSP, pembelajaran pada kelompok materi
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk mengembangkan
logika, kemampuan berpikir, dan analisis siswa (Mulyasa, 2007). Hal ini
mengandung makna bahwa siswa tidak lagi sebagai penerima informasi yang
pasif, melainkan menjadi siswa yang selalu aktif dan kreatif.
Pembelajaran kimia juga tidak lepas dari tuntutan tersebut. Untuk
mempelajari kimia tidak hanya dengan pemberian fakta dan konsep saja, tetapi
bagaimana siswa dilatih untuk menemukan fakta dan konsep tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat
sehingga tak mungkin lagi bagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep
kepada siswa. Tetapi selama ini, penyajian pelajaran kimia di SMA sering
diarahkan hanya pada penguasaan konsep, sehingga sangat sedikit menyentuh
aspek lain di luar itu seperti sikap ilmiah dan pengembangan ketrampilan proses
(Karim, 2000 dalam Hidayat, 2003).
Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam mengajarkan kimia di
SMA adalah banyak siswa tidak berminat terhadap pelajaran yang diajarkan. Hal
ini terlihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran. Beberapa diantaranya
adalah kebiasaan siswa berbicara didalam kelas pada saat guru menerangkan,
sering permisi pada saat jam pelajaran berlangsung. Salah satu penyebabnya
adalah penyajian atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat
atau tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Untuk mengatasi masalah ini
maka guru dituntut untuk memperbaiki dan memperbaharui cara penyajian materi
pelejaran, sehingga tiap guru harus mempersiapkan diri dengan sebaik – baiknya
baik penguasaan ketrampilannya maupun tentang prosedur yang tetap untuk satu
usaha yang dilakukan untuk mengurangi pembelajaran yang monoton yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Banyak model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar, diantaranya adalah Student Teams Achievement Divisions
(STAD). Pembelajaran kooperatif STAD merupakan salah satu model
pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. STAD dikembangkan oleh Robert
Slavin di Universitas John Hopkins. Pembelajaran kooperatif STAD menekankan
pada penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan perolehan
kesempatan yang sama untuk berbagi hasil bagi setiap anggota kelompok.
(Ibrahim, dkk. 2000).
Dengan model pembelajaran kooperatif STAD ini akan merangsang minat
belajar siswa karena di dalam proses pembelajaran, ada kerjasama dalam tim
sehingga siswa akan lebih termotivasi untuk menguasai materi pelajaran yang
dipelajari secara bersama dalam kelompoknya sampai tuntas.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2010) menyatakan bahwa
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan tipe pembelajaran
konvensional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan terjadi peningkatan hasil
belajar sebesar 76 % pada kelas eksperimen 1 (STAD) dan 67 % pada kelas
eksperimen 2 (konvensional). Hal yang sama juga di tegaskan oleh Sitorus (2010)
hasil belajar kimia yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
lebih baik dari pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
konvensional pada materi koloid. Begitu juga dengan Nurainun (2010),
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi
dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran, kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa pada pokok materi koloid adalah mengelompokkan sistem
koloid berdasarkan hasil pengamatan dan penggunaannya di industri,
mengidentifikasi sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
dan membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada disekitarnya.
Kompetensi dasar tersebut dapat tercapai apabila siswa melakukan pengalaman
belajar. Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Selanjutnya pengalaman
belajar memuat kecakapan hidup yang harus dimiliki oleh siswa. Kecakapan
hidup merupakan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi
problem hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu
mengatasinya.
Pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam pokok materi
koloid adalah Chemo-entrepreneurship (CEP). Pendekatan CEP adalah
pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan objek nyata sehingga
selain dididik, siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi
produk yang bermanfaat, bernilai ekonomi dan menumbuhkan semangat/jiwa
berwirausaha, dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna dan
menyenangkan. Inti dari pendekatan CEP bukan membentuk siswa menjadi
seorang wirausahawan atau pedagang, tetapi dengan pembelajaran menggunakan
pendekatan CEP diharapkan akan menumbuhkan semangat/jiwa berwirausaha
bagi siswa dalam proses belajar seperti kreatif, inovatif, berwawasan luas, mandiri
dan pantang menyerah.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pembelajaran Kimia
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dalam
penelitian ini masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Mata pelajaran kimia masih kurang diminati oleh siswa
2. Penyajian atau model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum
optimal.
3. Kegiatan belajar secara individual yang membuat siswa kurang
bersosialisasi dengan sesamanya.
4. Pendekatan CEP pada pembelajaran kimia masih jarang dilakukan oleh
guru.
1.3. Batasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh pembelajaran
kimia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) berorientasi Chemo-Entrepreneurship (CEP)
siswa SMA kelas XI pada materi sistem koloid.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada pokok
bahasan koloid.
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tidaknya
pengaruh signifikan terhadap penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD
berorientasi Chemo-Entrepreneurship (CEP) terhadap hasil belajar siswa pada
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan partisipasi dan keaktifan siswa.
b. Meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok materi koloid.
2. Bagi Guru
a. Sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran.
b. Dapat menumbuhkan kreativitas guru dalam pembelajaran.
3. Bagi Calon Guru
a. Untuk melatih diri mencari solusi dalam mengelola pembelajaran di
kelas.
b. Melatih diri dalam membuat perangkat pembelajaran.
4. Bagi Sekolah
Memberikan sumbangan pada sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran.
1.7 Definisi Operasional
Pembelajaran kooperatif STAD merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana. STAD dikembangkan oleh Robert Slavin di
Universitas John Hopkins. Model pembelajaran ini lebih menekankan
berbagai ciri pembelajaran dan merupakan model yang mudah untuk
diterapkan dalam pembelajaran sains. Seperti dalam kebanyakan model
pembelajaran kooperatif, model STAD didasarkan pada prinsip bahwa siswaq
bekerja bersama – sama dalam belajar dan bertanggung jawa bterhadap
belajar teman dan dirinya sendiri (Ibrahim, dkk. 2000).
Konsep pembelajaran CEP adalah suatu pendekatan pembelajaran
kontekstual, yaitu pendekatan pembelajaran kimia yang dikaitkan dengan
siswa dapat mempelajari proses pengolahan suatu bahan menjadi produk
yang bermanfaat, bernilai ekonomi, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan.
Dengan pendekataan CEP ini, menjadikan pengajaran kimia lebih
menyenangkan dan memberi kesempatan siswa untuk mengoptimalkan
potensinya untuk menghasilkan suatu produk (Supartono dalam Lestari.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Ada peningkatan hasil belajar kimia siswa SMA kelas XI yang signifikan
pada menggunakan model pembelajaran kooperatif berorientasi
Chemoentrepreneurship (CEP) terhadap hasil belajar siswa yang hanya
menggunakan model pembelajaran konvensional. Ini dibuktikan dengan,
hitung
t > ttabel (2,12 > 1,997), maka Ho di tolak dan Ha di terima.
2. Persen peningkatan hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD berorientasi CEP (66,28 %) lebih tinggi daripada
siswa yang diberikan model pembelajaran konvensional menggunakan
media peta konsep (59,71 %). Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
model pembelajaran probing-prompting dengan menggunakan media peta
konsep (Pre-test = 46,625 dan Post-test = 82) dan nilai rata-rata model
pembelajaran konvensional dengan menggunakan media peta konsep
(Pre-test = 48,5 dan Post-(Pre-test = 79,25).
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Kepada guru dan juga mahasiswa calon guru, ada baiknya pada proses
pembelajaran siswa tidak hanya diajarkan melalui teori tetapi juga
diajarkan dengan menerapkan langsung melalui praktek. Hal ini
dimaksudkan agar siswa dapat lebih termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan dapat meneruskan penelitian ini pada
pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada mata pelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.,(2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Akasara, Jakarta.
Arikunto, S, (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi IV, Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.
Isjoni, (2010), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Jakarta.
Jihad, A.,(2009), Evaluasi Pembelajaran, Penertbit Multi Pressindo, Yogyakarta.
Kusuma, Ersanghono, dkk.,(2009,) Penggunaan Pendekatan Chemo- Entrepreneurship Berorientasi Green Chemistry untuk Meningkatkan
Kemampuan Life Skill Siswa SMA, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,
Vol . 3 No.1, 2009, hlm 366-372
Lestari, W, D, N., (2007), Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Dengan
Pendekatan Chemoentrepeneurship (CEP) pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di SMA Kesatrian 2 Semarang Tahun Ajaran 2006/2007,
Skripsi, FMIPA UNNES, Semarang.
Mulyasa, E., (2010), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ningsih, Rahayu, S, dkk, (2007), Sains Kimia 2, Bumi Aksara, Jakarta.
Purwati, Titik, (2008), KTSP, Propek dan Problema Dalam Tataran Aplikasinya, http://www.jurnal.pdii.lipi.go.id
Sagala, Syaiful, H., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.
Sinaga, W., (2010), Penerapan Modeel Pembelajaran Kooperatif Pada
Pengajaran Kimia Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Asam – Basa. Skripsi., FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rhineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Supartono, dkk., (2009), Kajian Prestasi Belajar Siswa SMA dengan Metode
Student Teams Achievement Divisions Melalui Pendekatan Chemo-Entrepreneurship, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.1, 2009,
hlm 337-344
Supartono, dkk., (2009), Pembelajaran Kimia Menggunakan Kolaborasi Konstruktif Dan Inkuiri Berorientasi Chemo-Entrepreneurship, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol . 3 No.2, 2009, hlm 476-483
Sutresna, N, (2007), Cerdas Belajar Kimia, Grafindo, Jakarta.
Suyatno, dkk, (2007), Kimia, Grasindo, Jakarta.
Mayasari, Fitra. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berpikir-Berpasangan-Berempat Untuk Meningkatkan Kecakapan Komunikasi Siswa Dalam Pembelajaran Matematika
http://anya-blackheart.blogspot.com/2009/02/pembelajaran-koopertif.html (accesed Februari 2012)
UNSW, (2012), http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/cgi-bin/library (accessed Januari 2012)