PENGGUNAAN TEKNIK MENGAJAR TIPE BROKEN SQUARE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 101865 BINTANG MERIAH
BATANG KUIS TA 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH
UMMI KALSUM HASIBUAN 109311113
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ummi Kalsum Hasibuan
Nim : 109311113
Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : PGSD
Judul :
Penggunaan Teknik Mengajar Tipe Broken Square Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah
Batang Kuis Ta 2012/2013
Skripsi Ini Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 25 Juli 2013 dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Dosen Pembimbing
Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd NIP. 196110261987032001
Jurusan PGSD
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama : Ummi Kalsum Hasibuan
Nim : 109311113
Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : PGSD
Judul :
Penggunaan Teknik Mengajar Tipe Broken Square Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah
Batang Kuis Ta 2012/2013
Mahasiswa tersebut di atas benar telah melakukan perbaikan sesuai dengan saran-saran
yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan ujian mempertahankan skripsi. Kami menyatakan
bahwa skripsi tersebut telah layak untuk dijilid lux.
No. Dosen pembimbing/
Penguji Keterangan
Tanda Tangan 1. Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd
NIP. 196110261987032001 Dosen Pembimbing
2. Drs. Khairul Anwar, M.Pd
NIP. 1958 0709 1985 011 001 Penguji
3. Drs.Akden Simanihuruk, M.Pd
NIP. 195612311988031008 Penguji
4. Dra. Nurmayani,M.Ag NIP. 196111111988032001
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh:
Ummi Kalsum Hasibuan 109311113
Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada tanggal 25 Juli 2013 dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Ketua Medan, Juli 2013
Panitia Ujian
Sekretaris
Drs. Nasrun, MS Drs. Khairul Anwar, M.Pd
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Penggunaan Teknik Mengajar Tipe Broken Square Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Di Kelas V Sd Negeri 101865 Bintang
Meriah Batang Kuis Ta 2012/2013” yang di susun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas Universitas Negeri Medan. Shalawat dan salam
dipersembahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi alam
semesta.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Berkat bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan yang diberikan, maka pada
kesempatan ini dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I, Drs. AmanSimare-mareselaku Pembantu
Dekan II, dan Drs. EdidonHutasuhut, M.PdselakuPembantuDekan III.
4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Drs. Ramli
5. Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberi
bimbingan dan arahan dalam penyelesaian skiripsi ini.
6. Drs.Akden Simanihuruk,M.pd,Drs. Khairul Anwar, M.Pd danDra.Nurmayani, M.Ag selaku
penguji yang telah banyak memberikan masukan maupun saran kepada peneliti selama
penyusunan skripsi ini.
7. Staf Pengajar dan seluruh pegawai FakultasIlmuPendidikan yang telah memberikan ilmunya
kepada peneliti selama perkuliahan.
8. Bapak poniran, S.Pd selaku kepala Sekolah SD Negeri 101865 bintang meriah batang kuis,
dan seluruh guruyang telah banyak membantu penelitidalammelakukanpenelitian.
9. Ayahanda H.Tongku Mahmud Hasibuan,Ibunda Hj.Ambia Harahap dan seluruh keluarga
ku, khusus nya Kak siti yang begitu banyak mengajari saya ,Bg bosar yang telah setia
mengantarkan bulanan saya setiap bulan,Kak epi yang begitu banyak memberikan motivasi
kepada saya,dan Bg zul yang begitu rela meluangkan waktunya untuk membantu skripsi saya
baik dalam teori maupun ekonomi,dan kak rina n bg ahyar dan ade-ade ku marwan dan
derhana faujiah yang memberi dukungan kepada peneliti selama ini sehingga dapat
menyelesaikan studi S1 di UNIMED.
10.Sahabat-sahabatku,Bglintang ,Sizob,kimby,skakak,vivi,pope,prices,dewi,ika, dan kelas
B.Eks 2009, danyang telah memberikan motivasi kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa, karenanya
peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
MedanJuni 2013 Peneliti,
UMMI KALSUM HASIBUAN
ABSTRAK
Ummi Kalsum Hasibuan. Nim 109311113.Penggunaan Teknik Mengajar Tipe Broken Square dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran matematika di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013. Skripsi.Jurusan PPSD, Program Studi PGSD.FIP-UNIMED Tahun 2013.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah penggunaan teknik mengajar tipe Broken Square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok mengubah pecahan di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013?.Penelitian ini bertujuan Untuk meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan teknik mengajar tipe broken square pada mata pelajaran matematikamateri pokokmengubah pecahan di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD SD 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013yang berjumlah 32 orang siswa.Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus, siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan observasi untuk mengetahui kondisi awal motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Kemudian diakhir siklus I dan siklus II peneliti melakukan penyabaran angket.
Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa kondisi awal Pada awal tindakan terdapat 10 indikator untuk kriteria rendah 31,25%, terdapat 22 indikator untuk kriteria sedang 68,75% dengan rata-rata klasikal sebesar 56,2.Padasiklus I pertemuan 1 terdapat 14 indikator untuk kriteria rendah atau sebesar 43,75 %, terdapat 18 indikator untuk kriteria tinggi 56,25% dengan nilai rata-rata 56,7. Demikian halnya pada siklus I pertemuan 2 dimana terdapat 14 indikator 43,75% tergolong rendah dan sebanyak 18 indikator 56,25% tergolong sedang dengan nilai rata-rata 57,04.Pada siklus II pertemuan 1 terdapat 2 indikator 6,25% tergolong rendah, terdapat 18 indikator untuk kriteria sedang 56,25% dan terdapat 12 indikator untuk kriteria tinggi 37,5% dengan rata-rata 74.Pada siklus II pertemuan 2 terdapat 2 indikator 6,25% tergolong rendah, terdapat 4 indikator (12,5%) untuk kriteria sedang dan terdapat 26 indikator untuk kriteria tinggi(81,25%) dengan rata-rata 83,89.
i
1.1LatarBelakangMasalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
2.1.2 Ciri-Ciri Movitivasi Belajar ... 9
2.1.3Fungsi Motivasi Belajar ... 11
2.1.4Jenis-Jenis Motivasi Belajar ... 12
2.1.5Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa ... 13
2.1.6Meningkatkan Motivasi Belajar ... 14
2.1.7 Pengertian teknik Mengajar ... 14
2.1.8Jenis-Jenis Teknik Mengajar ... 16
2.1.9TeknikMengajarTipe Broken Square ... 17
ii
2.1.11 Keunggulan dan Kelemahan Teknik Broken Square ... 19
2.1.12 Materi Pelajaran ... 20
2.2 Penelitian Yang Relevan ... 22
2.3 KerangkaBerfikir ... 23
2.4 Hipotesis Tindakan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Jenis Penelitian ... 26
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 26
3.3. Defenisi Operasional Penelitian ... 26
3.4.Desain Penelitian ... 27
3.5.Prosedur Penelitian... 27
3.6.Teknik Pengumpulan Data ... 34
3.7.Teknik Analisa Data ... 35
3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38
4.1. Hasil Penelitian ... 38
4.2 Temuan Penelitian ... 78
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
5.1 Kesimpulan ... 81
5.2 Saran ... 82
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas V
PadaAwal Siklus I ... 39
Tabel 2 : Motivasi Belajar Pada Awal Tindakan ... 40
Tabel3 :Hasil Angket Motivasi Siswa Awal Tindakan ... 41
Tabel 4 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Kelas V Siklus I Pertemuan 1 ... 54
Tabel 5 : Motivasi Belajar pada siklus 1 pertemuan 1 ... 55
Tabel 6 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 pertemuan 2 .... 56
Tabel7 :Motivasi Belajar Pada Pada Siklus I pertemuan 2 ... 57
Tabel 8 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus 1 pertemuan 2 ... 58
Tabel 9 : Motivasi pada siklus 1 pertemuan 2 ... 59
Tabel 10 : Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus 1 pertemuan 2 ... 60
Tabel 11: Lembar Observas Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemua1 ... 68
Tabel12 :Motivasi Pada Siklus I pertemuan 2 ... 69
Tabel 13 : Lembar Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan 2... 69
Tabel 14 : Motivasi Pada Siklus II pertemuan 2 ... 71
Tabel 15 : Hasil Angket Motivasi Belajar Siklus II pertemuan 2 ... 72
Tabel16 :Motivasi Belajar Pada Siklus II pertemuan 2 ... 73
Tabel 17 : Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 74
Tabel 18 : Rekapitulasi Persentase Perubahan Motivasi Belajar Siswa pada Awal Tindakan , Siklus I, dan Siklus II ... 75
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik motivasi belajar siswapada awal tindakan. ... 40
Gambar 2. Grafik perubahan motivasi belajar siswa pada Siklus I
Pertemuan 1 ... 55
Gambar 3. Grafik perubahan motivasi belajar siswa pada Siklus I
Pertemuan 2 ... 57
Gambar 4. Grafik perubahan motivasi belajar siswa pada Siklus I ... 59
Gambar 5. Grafik perubahan motivasi belajar siswa pada Siklus II
Pertemuan 1 ... 71
Gambar 6. Grafik perubahan motivasi belajar siswa pada Siklus II
Pertemuan 2 ... 72
Gambar 7 Presentas perubahan motivasi belajar siswa sebelum dilakukan dengan menggunakan teknik mengajar broken square siklus
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 83
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 90 Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 1 ... 98
Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran siklus II pertemuan 2 ... 105
Lampiran 5 Soal Siklus I ... 113
Lampiran 6 Soal Siklus II ... 117
Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus I Dan II ... 121
Lampiran 8 Hasil Angket Pada Awal Tindakan ... 122
Lampiran 9 Hasil Angket Motipasi Belajar Siswa Pada Siklus I ... 123
Lampiran 10 Hasil Angket Motipasi Belajar Siswa Pada Siklus II ... 124
Lampiran 11 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Awal Tindakan 125 Lampiran 12 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 126
Lampiran 13 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 127
Lampiran 14 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 128
Lampiran 15 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 129
Lampiran 16 Lembar Observasi Motivasi Belajar Siswa ... 130
Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru ... 132
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan
disetiap jenjang pendidikan. Matematika dipelajari oleh semua siswa SD, SMP,
SMA bahkan sampai ke perguruan tinggi. Salah satu alasan mengapa matematika
perlu diajarkan disetiap jenjang pendidikan karena matematika merupakan mata
pelajaran pendukung bagi mata pelajaran lainnya, baik pada bidang studi ilmu
pendidikan maupun bidang studi non ilmu pendidikan.
Perlunya belajar matematika karena matematika adalah suatu cara manusia
berpikir. Maksudnya pencarian kebenaran dalam matematika disajikan sebagai
suatu cara manusia berpikir, sehingga keabsahan (validitas) dari pemikiran
kebenaran tidak diragukan lagi. Misalnya dalam menyelesaikan persoalan
sehari-hari atau persoalan lainnya yang memerlukan matematika sebagai suatu cara yang
khusus, misalnya persamaan, pertidaksamaan, model matematika dan sebagainya.
Namun dalam kenyataanya motivasi belajar siswa pada pelajaran
matematika masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa
selama mengikuti pelajaran yang berlangsung di kelas. Umumnya para siswa
hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan guru semata. Kadang kala tidak
jarang ditemukan diantara siswa yang membuat keributan ketika jam belajar
Selain itu, pada saat proses belajar mengajar siswa tampak kurang
semangat mengikuti pelajaran dan penjelasan guru. Hal ini ditandai dengan
rendahnya keinginan siswa untuk bertanya pada guru tentang hal-hal yang belum
dimengerti, siswa kurang memiliki rasa ingin tahu dan mencari informasi yang
lebih berguna untuk mengembangkan pengetahuannya dalam mempelajari materi
pelajaran. Akibatnya pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas informasi yang
disampaikan guru semata.
Rendahnya motivasi belajar siswa merupakan salah satu indikator dari
rendahnya kegitan belajar siswa. Itu artinya dalam belajar siswa belum memiliki
keuletan dalam mempelajari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, belum
mengoptimalkan kegiatan belajarnya dan belum dapat belajar secara mandiri.
Dalam belajar umumnya siswa belum menekuni materi pelajaran matematika,
menunjukkan minat yang rendah terhadap pelajaran matematika, belajar harus
diperintah, tidak dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya dan kurang
memiliki inisiatif dalam mengembangkan kemampauan berfikirnya pada hal-hal
yang dapat menunjang keberhasilannya dalam belajar.
Rendahnya motivasi belajar siswa tidak terlepas dari bentuk pembelajaran
guru yang mengutamakan metode konvesional tak jarang guru hanya menugasi
siswa mencatat materi pelajaran di papan tulis lalu meninggalkan kelas tanpa
harus mengulang kembali pelajaran yang telah diajarkan. Dalam mengajar guru
umumnya membelajarkan siswa dengan menggunakan metode ceramah atau
hafalan, tanpa harus memperhatikan unsur-unsur keaktifan siswa dalam belajar,
unsur-unsur tersebut dapat menentukan keberhasilannya dalam melaksanakan
kegiatan belajar di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru Kelas
V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis mengatakan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran matematika masih rendah. Rendahnya motivasi belajar
siswa ditandai dengan rendahnya keinginan bertanya pada guru, kurang memiliki
semangat belajar dan jarang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Rendahnya
motivasi belajar siswa juga dapat dilihat dari rendahnya perolehan tingkat
ketuntasan yang dicapai siswa yang hanya mencapai rata-rata nilai 60,41 atau
dapat dikatakan secara klasikal hasil belajar tergolong rendah. Dari hasil observasi
yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa sebesar 84,38 % atau 27 orang siswa dari
keseluruhan yang berjumlah 32 siswa menyatakan kurang termotivasi pada
pelajaran matematika, karena menganggap pelajaran matematika sebagai
pelajaran yang sulit, sisanya sebanyak 15 orang atau 15,62% mengakui
termotivasi pelajaran matematika.
Rendahnya motivasi belajar siswa menjadi indikasi rendahnya hasil belajar
siswa. Untuk itu, guru perlu melakukan upaya perbaikan secara intensif dengan
memperhatikan kekurangan-kekurangan yang dirasakan menghambat siswa dalam
meningkatkan motivasi belajarnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru
adalah dengan menerapkan teknik mengajar tipe Broken Square (pecahan bujur
sangkar). Teknik mengajar ini sangat tepat diterapkan kepada peserta didik yang
Penggunaan teknik mengajar ini sangat cocok diterapkan pada mata
pelajaran matematika khususnya materi pokok mengubah bentuk pecahan ke
bentuk pecahan lain. Teknik pembelajaran dilakukan dengan cara mempersiapkan
beberapa set pecahan bujur sangkar dengan susunan pecahan yang berbeda-beda.
Siswa diminta untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman untuk meningkatkan
kerja sama dalam kelompok. Dengan kerja sama yang dilakukan diharapkan
masalah yang dihadapi dapat dipecahkan melalui kegiatan kerja sama sehingga
diperoleh satu kesatuan dalam kelompok. Kelebihan dari teknik mengajar ini
menurut Sudjana (2008:85) :1) peserta didik bekerja dengan suasana tegang dan
cepat dalam menyelesaikan tugasnya. 2) adanya peserta didik yang kurang
tanggap terhadap kebutuhan orang lain. 3) adanya peserta didik yang
mementingkan penyelesaian tugas dirinya sendiri. 4) peserta didik tidak selesai
tugasnya cenderung akan kurang resposnsif.
Selain itu, teknik Broken Square berusaha meletakkan dasar dan
mengembangkan cara berfikir ilmiah siswa dalam memecahkan masalah yang
dilakukan secara kelompok. Teknik ini mengembangkan siswa lebih banyak
belajar secara kelompok, mengembangkan keaktivan dalam memecahkan masalah
dengan cara melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki masalah secara sistematis, logis, dan analisis
sehingga mereka dapat menyimpulkan materi yang telah dipelajari secara
mandiri maupun secara kelompok.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti merasa tertarik untuk
Square dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
matematika Materi Pokok Mengubah Bentuk Pecahan Ke Bentuk Pecahan Lain
di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah:
1. Pada saat proses belajar mengajar siswa sering membuat keributan
disebabkan metode mengajar guru menggunakan metode ceramah
2. Rendahnya keinginan bertanya siswa disebabkan siswa belum
dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Rendahnya semangat belajar siswa pada pelajaran matematika sebab
pelajaran matematika kurang disukai siswa
4. Rendahnya motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika sebab
siswa belum mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
secara mandiri.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi pada ” Penggunaan teknik mengajar tipe broken square
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika
materi pokok mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan lain di Kelas V SD
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan: ”Apakah penggunaan teknik mengajar tipe Broken
Square dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika materi pokok mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan lain di
Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ” Untuk meningkatkan motivasi
belajar dengan menggunakan teknik mengajar tipe broken square pada mata
pelajaran matematika materi pokok mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan
lain di Kelas V SD Negeri 101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013”.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Secara teoritis
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
keilmuan dan kerangka teoretis-konseptual yang lebih jelas dan komprehensif
mengenai fenomena implementasi pembelajaran matematika di sekolah dasar dan
pelaksanaannya sebagai sebuah penelitian kritis.
Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
diantaranya:
1) Bagi siswa
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika khususnya pada materi mengubah bentuk pecahan ke
bentuk pecahan lain
2) Bagi guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan keterampilan
mengajarnya dengan menggunakan teknik pembelajaran broken square
3) Bagi peneliti
Dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam bidan metodologi
penelitian tindakan kelas dengan menerapkan teknik pembelajaran
broken square sebagai alternatif dalam meningkatkan motivasi belajar
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat ditarik
kesimpulan :
1. Pada awal tindakan terdapat 10 indikator untuk kriteria rendah 31,25%,
terdapat 22 indikator untuk kriteria sedang 68,75% dengan rata-rata
klasikal sebesar 56,2.
2. Pada siklus I pertemuan 1 terdapat 14 indikator untuk kriteria tinggi atau sebesar 43,75 %, terdapat 18 indikator untuk kriteria tinggi 56,25%
dengan nilai rata-rata 56,7. Demikian halnya pada siklus I pertemuan 2
dimana terdapat 14 indikator 43,75% tergolong rendah dan sebanyak 18
indikator 56,25% tergolong sedang dengan nilai rata-rata 57,04.
3. Pada siklus II pertemuan 1 terdapat 2 indikator 6,25% tergolong rendah,
terdapat 18 indikator untuk kriteria sedang 56,25% dan terdapat 12
indikator untuk kriteria tinggi 37,5% dengan rata-rata 74.Pada siklus II
pertemuan 2 terdapat 2 indikator 6,25% tergolong rendah, terdapat 4
indikator (12,5%) untuk kriteria sedang dan terdapat 26 indikator untuk
kriteria tinggi 81,25% dengan rata-rata 83,89.
4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Dengan
menggunakan teknik mengajar tipe broken square dapat meningkatkan
mengubah bentuk pecahan ke bentuk pecahan lain di Kelas V SD Negeri
101865 Bintang Meriah Batang Kuis TA 2012/2013”.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan yakni:
1. Sekolahsebaiknya melatih guru dalam menggunakan teknik mengajar
broken squaresebagai alternatif untukmeningkatkan kualitas
pembelajarannya.
2. Sebaiknya siswa dilatih dalam memahami materi pelajaran yang diajarkan
melalui teknik mengajar broken square
3. Kepada peneliti yang ingin menerapkan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan teknik mengajar broken square sebaiknya melibatkan
siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar agar mereka dapat
merasakan langsung manfaat yang dapat diambil dari kegitan belajarnya
sehingga meningkatkan motivasi siswa.
4. Dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Daryanto. 2010 . Belajar dan Mengajar. Jakarta : Yrama Widya
Dimyati. 2008. Bel0061jar dan Pembelajaran . Jakarta : Rineka Cipta
Iskandar 2009.Psikologi Pendidikan.Sebua Orientasi Baru :Jakarta GP.Pers
Mansur 2011 Teknik http://www.jenis-jenisteknik pembelajaran 2013/01/12
Purba, Edward 2005. Belajar dan Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
Purwanto, Ngalim. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Radhi al-Hafidh, Jenis-Jenis Teknik Pembelajaran www.google.com.2013/01/14.00
Rostiyah, 2008 Strategi Belajar Mengaja. Jakarta Rineka Cipta
Sardiman.AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhi.Jakarta:Rineka Cipta
Sudjana, 2008 Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Jakarta : Falah Production
Sudrajat, Ahmat. 2009 Strategi Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Dengan Pendekatan Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Surya 2004 http://www.teknikpictureandpictur.html
Uno. 2011. Teori Motivasi dan Skala Pengukuran. Jakarta : Bumi Aksara.