PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XII
SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Oleh : Inda Ramadani NIM 409 331 024
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohamanirrohim. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji dan
syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkat-Nya
yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Model Kooperatif
Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Menggunakan Media Peta Konsep
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Percut
Sei Tuan” . Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS, Bapak
Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, yang telah
memberikan masukan dan saran-saran untuk kesempurnaan penyusunan skripsi
ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si
selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu
penulis. Penghargaan juga penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak dan Ibu Guru Kimia dan Staf Pegawai yang telah
membantu penulis selama penelitian.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Orang tua tercinta,
Ayahanda Suriadi dan Ibunda Almh.Sumiati (Masrah, S.H), Kakanda tersayang
Hariani Ade Safitri, Adinda Ilham Pangestu dan Rachmad Ichsan, Abang ipar
Daniel Aritonang, keponaan tersayang Aira Azzahra Aritonang, dan seluruh
keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan material dan moral, serta
doa yang tak pernah ada habisnya. Terima kasih buat sahabat terbaik seperjuangan
terima kasih kepada Dewi Isnaini, Diah Adistia, Esti Setianingsih, Firda Ayu
Pratiwi, Hadijah, Jumasari Siregar dan seluruh teman-teman senasib dan
seperjuangan di kelas Kimia Ekstensi ’09, terima kasih juga kepada Abangda
Agus Hariaman yang telah menjadi motivator selama ini, terima kasih kepada
Gank Katezers (Dian Aprianti, Dani Sugesti, dan Rahma Ariasti) sebagai teman
selamanya, terima kasih kepada teman-teman PPLT 2012 di SMA Negeri 5
Pematangsiantar dan seluruh pihak yang membantu.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulus mengharapakan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, September 2013 Penulis,
PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XII
SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
Inda Ramadani (NIM 409331024) ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok Hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 19 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik sampling purposif dengan mengambil 1 kelas dari masing-masing jurusan TP-TU dan jurusan TPBO untuk diberikan pre-test yang bertujuan menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Untuk kelas eksperimen 1 akan diberi pengajaran dengan model NHT menggunakan media peta konsep, sedangkan untuk kelas eksperimen 2 akan diberi pengajaran dengan media peta konsep saja. Kedua kelas berjumlah 24 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar sebanyak 18 soal dalam bentuk pilihan ganda. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen 1 memiliki rata-rata nilai pre-test 33,93 dan post-test 66,92 dengan rata-rata gain sebesar 0,50. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen 2 memiliki rata-rata nilai pre-test 30,46 dan post-test 58,21 dengan rata-rata gain sebesar 0,398. Untuk persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 sebesar 50% dan pada kelas eksperimen 2 sebesar 39,8%. Selisih dari persentase peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 10,2%. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan nilai rata-rata post-test diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 3,29
sedangkan nilai ttabelsebesar 2,0147 pada taraf signifikan α= 0,05, sehingga thitung
> ttabel.Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran NHT
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Rumusan Masalah 5
1.4. Batasan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Hakikat Belajar Kimia 9
2.1.3. Hasil Belajar Kimia 10
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.5. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 13
2.1.7. Media Pembelajaran 16
2.1.8. Media Peta Konsep 17
2.2. Kerangka Konseptual 18
2.3. Hipotesis 18
BAB III METODE PENELITIAN 20
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 20
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 20
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 21
3.5. Prosedur Penelitian 22
3.6. Teknik Pengumpulan Data 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29
4.1. Hasil Penelitian 29
4.1.1. Validitas Test 29
4.1.2. Reliabilitas Test 29
4.1.3. Tingkat Kesukaran 30
4.1.4. Daya Beda Test 30
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 30
4.2.1. Rata-Rata Nilai Pre-test dan Post-test 30
4.2.2. Uji Normalitas Data 31
4.2.3. Uji Homogenitas Data 32
4.2.4. Uji Hipotesis 32
4.2.5. Peningkatan Hasil Belajar 33
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 34
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 37
5.1. Kesimpulan 37
5.2. Saran 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian 23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 40
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 42
Lampiran 3 Materi Ajar 63
Lampiran 4 Appersepsi 75
Lampiran 5 Soal-Soal Senyawa Hidrokarbon 76
Lampiran 6 Penyelesaian Soal 79
Lampiran 7 Media Peta Konsep 86
Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Tes 90
Lampiran 9 Instrumen Test (Sebelum Divalidasi) 92
Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Penyelesaian (Sebelum Divalidasi) 100
Lampiran 11 Instrumen Test (Setelah Divalidasi) 105
Lampiran 12 Kunci Jawaban dan Penyelesaian (Setelah Divalidasi) 110
Lampiran 13 Tabel Skor 113
Lampiran 14 Tabel Validasi 114
Lampiran 15 Tabel Reliabilitas 115
Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 116
Lampiran 17 Tabel Daya Beda 117
Lampiran 18 Perhitungan Validitas Test 119
Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Test 121
Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran 122
Lampiran 21 Perhitungan Daya Beda 124
Lampiran 22 Hasil Pre-test dan Post-test 126
Lampiran 23 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Data 128
Lampiran 24 Uji Normalitas 130
Lampiran 25 Uji Homogenitas 135
Lampiran 26 Data Gain 137
Lampiran 27 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 139 Lampiran 28 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Gain 141
Lampiran 29 Uji Hipotesis 142
Lampiran 30 Tabel Chi Kuadrat 145
Lampiran 31 Tabel Distribusi F 146
Lampiran 32 Tabel t 149
Lampiran 33 Tabel r 150
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan “formal”
karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi,
termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-mengajar di dalam kelas. (Winkel,
2007). Menurut Slameto (2010) dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai
tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa
untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala
sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.
Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai
kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan
proses perkembangan siswa.
Sebagai perencana pembelajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk
merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus
memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar
dalam merancang kegiatan belajar-mengajar seperti merumuskan tujuan, memilih
bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi dan sebagainya. (Slameto, 2010:
98)
Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru
dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak
didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar
bagi kepentingan belajar anak didik. Anak didik adalah orang yang digiring ke
dalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru. Gaya mengajar guru
berusaha mempengaruhi gaya belajar anak didik. (Djamarah,2006)
Menurut Tambunan (2010) pada umumnya metode yang digunakan guru
adalah metode ceramah, artinya guru aktif siswa pasif. Materi pelajaran hanya
dijejali tidak memperhatikan kemampuan dan taraf perkembangan anak. Selain
itu, guru mempunyai beban tugas mengajar yang banyak dengan berbagai bidang
2
hanya guru sumber belajar utama, sehingga siswa tidak dapat belajar maksimal
karena sarana dan prasarana kurang.
Djamarah (2006) strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan
kualitas hasil belajar mengajar. Hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan
metode ceramah tidak sama dengan hasil pengajaran dari penggunaan metode
tanya jawab atau diskusi. Jarang ditemukan guru hanya menggunakan satu metode
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan rumusan dan
tujuan yang dibuat guru tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan
tujuan. Penggunaan metode ceramah misalnya adalah strategi pengajaran untuk
tujuan pada tingkat yang rendah. Berbeda dengan penggunaan metode problem
solving.Penggunaan metode ini tentu saja untuk mencapai tujuan pengajaran pada
tingkat yang tinggi. Jadi, penggunaan metode mengajar mempengaruhi tinggi
rendahnya mutu keberhasilan belajar mengajar.
Masalah pembelajaran dalam belajar kimia yang kurang menarik dan
membosankan dapat disebabkan karena lemahnya metode ataupun model
pembelajaran yang diterapkan. Penggunaan model pembelajaran yang kurang
tepat dapat menimbulkan kebosanan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk
belajar dan cenderung tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya siswa
belum begitu mengerti dengan materi yang diajarkan. Guru cenderung
menggunakan metode yang monoton, yaitu hanya menjelaskan kemudian
meminta siswa untuk mencatat dan mengerjakan soal.
Kegiatan pembelajaran kimia yang berlangsung di sekolah SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan masih menggunakan model belajar konvensional yaitu guru
berceramah dan sesekali ada tanya jawab sedangkan murid hanya mendengarkan
dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Penggunaan metode mengajar
yang bervariasi memberikan pengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. Menurut
Djamarah (2006) penggunaan model mengajar yang bervariasi dapat
menggairahkan belajar anak didik. Pada suatu kondisi tertentu anak didik akan
merasa bosan dengan metode ceramah, disebabkan mereka harus dengan setia dan
tenang mendengarkan penjelasan guru tentang suatu masalah. Kegiatan
3
barangkali menggunakan metode atau model maupun menggunakan media yang
menarik, seperti metode demonstrasi, media peta konsep, atau media power point,
sehingga kebosanan itu dapat terobati dan berubah menjadi suasana kegiatan
pengajaran yang jauh dari kelesuhan.
Selain kegiatan belajar yang masih konvensional, siswa hanya diberikan
LKS sebagai latihan membahas soal-soal kimia. Untuk itu guru juga menugaskan
kepada siswa untuk mencari sumber materi yang akan dipelajari dari internet.
Karena banyak siswa yang tidak berusaha untuk mencari sumber atau hanya
bersumber dari guru dan LKS, maka siswa tidak dapat belajar dengan maksimal,
sehingga hasil belajar kimia siswa pun tergolong rendah.
Untuk itu, salah satu cara mengatasi rendahnya hasil belajar siswa adalah
melalui penggunaan strategi belajar yang mampu mengembangkan cara belajar
siswa. Dimana pelaksanaan pembelajaran harus mengalami perubahan, siswa
tidak boleh lagi dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga
siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Jadi siswa akan berupaya
mendapatkan sumber belajar, baik dari buku lain maupun dari internet. Dan untuk
mengembangkan kreaktivitas siswa-siswa dalam proses belajar, maka dibutuhkan
model pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran tipe
NHT (Numbered Head Together).
Menurut Iqbal Ali (dalam Nico 2012), model pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang lebih
mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan
melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
depan kelas. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian (Manik 2012 ) yang
menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI
dengan peningkatan sebesar 18,42%.
Dari hasil penelitian sebelumnya yaitu Meria Itona Sihombing (2011)
4
eksperimen sebesar 72,69 % setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif
NHT, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 53,33% pada
pokok bahasan Hidrokarbon. Pada penelitian Riris Mawarni Silaen (2010) pada
pokok bahasan struktur atom menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar dengan
model NHT pada siswa eksperimen sebesar 62,6% sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 37,0%.
Berdasarkan pertimbangan di atas, penulis akan mencoba menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan media peta
konsep. Dimana dengan media peta konsep, siswa dapat dengan mudah
menguasai materi berdasarkan sumber mereka masing-masing. Karena peta
konsep terbentuk dari pusat konsep yang menjadi awal pemikiran dan selanjutnya
dihubungkan dengan konsep-konsep pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, pada pokok bahasan senyawa
hidrokarbon dapat menggunakan media peta konsep. Karena pada pokok bahasan
senyawa hidrokarbon banyak dijelaskan kelompok-kelompok senyawa
hidrokarbon, tata nama bahkan kegunaannya. Jadi langkah awal agar siswa
dengan mudah menguasai pokok bahasan tersebut dengan memahami apa yang
menjadi pusat konsep dan konsep-konsep pendukung, sehingga dengan peta
konsep siswa mengetahui urutan-urutan dari kelompok senyawa hidrokarbon
tersebut. Selain itu, pokok bahasan senyawa hidrokarbon menyangkut kehidupan
sehari-hari, sehingga akan dengan mudah dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melaksanakan penelitian
5 1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Penggunaan metode pembelajaran yang belum bervariasi
2. Kurangnya usaha siswa dalam mencari sumber belajar
3. Hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah pengaruh penerapan
pembelajaran model kooperatif NHT dengan media peta konsep terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ?”
1.4. Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi
waktu, wawasan, kemampuan dan dana yang dimiliki, peneliti perlu membatasi
masalah dalam penelitian ini agar mendapat sasaran yang tepat dan sesuai dengan
yang diharapkan maka batasan masalah dalam penelitian ini dikhususkan pada
model pembelajaran NHT dengan media peta konsep pada pokok bahasan
hidrokarbon di kelas XII jurusan TP-TU dan jurusan TPBO di SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013-2014.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
pembelajaran model kooperatif NHT dengan media peta konsep terhadap
peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
6 1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri, dan mandiri dalam
belajar menyelesaikan masalah-masalah kimia sehingga dapat
meningkatkan sikap positif pada siswa untuk berfikir kritis, inovatif dan
sistematis
Merangsang otak siswa menyusun kata-kata yang ilmiah dalam
memberikan pendapatnya
Melatih siswa untuk dapat menerima perbedaan-perbedaan pendapat
dalam menyelesaikan masalah dengan orang lain.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan sekaligus informasi mengenai pembelajaran
kooperatif tipe NHT dalam pengajaran kimia dan menjadikannya sebagai
salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
kimia siswa
3. Bagi Sekolah
Dapat membantu menciptakan panduan model pembelajaran dalam proses
belajar mengajar pada pelajaran lain, dan sebagai bahan pertimbangan
dalam memilih model pembelajaran demi kemajuan proses pembelajaran
di masa yang akan datang.
1.7. Definisi Operasional
Secara teoritik NHT diartikan sebagai model pembelajaran yang mengacu
pada kerja kelompok yang heterogen untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam
menyelesaikan masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan
bersama. Teknik ini memiliki beberapa langkah dalam pembelajaran yaitu
Penomoran (Numbered), Mengajukan Pertanyaan (Questioning), Berfikir bersama
dan Pemberian Jawaban (Answering).
Peta Konsep adalah alat untuk mewakili adanya keterkaitan secara
7
lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi label (kata penghubung)
sehingga memiliki suatu arti. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari
belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara
konsep-konsep.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom hidrogen dan atom
karbon. Kekhasan atom karbon dan senyawa hidrokarbon adalah :
a. Dapat membentuk empat (4) buah ikatan kovalen
b. Dapat membentuk senyawa yang stabil
c. Dapat membentuk rantai karbon lurus dan bercabang
37 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan pembelajaran
model kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan menggunakan
media peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai
rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I yaitu 66,92 dan kelas eksperimen II
yaitu 58,21. Untuk hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,29 > ttabel
=2,0147 yang menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT dengan media peta
konsep berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XII
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, dengan besar perbedaan persentase peningkatan
hasil belajar yaitu 10,2%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penellitian, maka penulis menyarankan
hal-hal sebagai berikut.
1. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe NHT dengan media peta konsep dapat menggunakan waktu sesuai yang
sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena
ada empat tahap NHT yang harus dilaksanakan.
2. Kepada peneliti yang lain meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan yang
berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan
38
DAFTAR PUSTAKA
Almustofa, (2012), Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together, http://www.ilmupengetahuan.net/model-pembelajaran-cooperative-learning-tipe-numbered-heads-together-nht/,
Diakses tanggal 17 April 2012
Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah, S.B., (2006),Strategi Belajar Mengajar,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Ivony, (2011), Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Mapping (Peta Konsep), http://ivonyerniwaty.wordpress.com/2011/06/12/pembelajaran-kooperatif-tipe-concept-mapping-peta-konsep/(Diakses tanggal 24 Mei 2013)
Muhfida, (2010), Model Pembelajaran Kooperatif, http://muhfida.com/model -pembelajaran-kooperatif/(Diakses tanggal 17 April 2012)
Purba, M., (2006), Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan MAK Kelas XII,Penerbit Erlangga, Jakarta
Sihombing, M.I., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Silaen, R.M., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur di Kelas XI SMA N. 1 Onanrunggu,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Simbolon, S., (2010), Peningkatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P.M. (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Bina Aksara, Jakarta
39
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Tambunan, M.M, dan Simanjuntak,A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan
Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA Unimed, Medan
Tryana, (2008), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif, (online), http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-model-pembelajaran
kooperatif.html(Diakses tanggal 17 April 2012)
Widodo, K,. (2012), Hakikat Pembelajaran Kimia, (online), http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html(Diakses tanggal 1 Mei 2013)