• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKANMEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATANHASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XIISMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKANMEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATANHASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XIISMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XII

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

Oleh : Inda Ramadani NIM 409 331 024

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohamanirrohim. Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji dan

syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan berkat-Nya

yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Model Kooperatif

Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Menggunakan Media Peta Konsep

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Percut

Sei Tuan” . Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

penyusunan proposal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan

terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, MS, Bapak

Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, dan Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, yang telah

memberikan masukan dan saran-saran untuk kesempurnaan penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si

selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen

beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu

penulis. Penghargaan juga penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan, Bapak dan Ibu Guru Kimia dan Staf Pegawai yang telah

membantu penulis selama penelitian.

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Orang tua tercinta,

Ayahanda Suriadi dan Ibunda Almh.Sumiati (Masrah, S.H), Kakanda tersayang

Hariani Ade Safitri, Adinda Ilham Pangestu dan Rachmad Ichsan, Abang ipar

Daniel Aritonang, keponaan tersayang Aira Azzahra Aritonang, dan seluruh

keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan material dan moral, serta

doa yang tak pernah ada habisnya. Terima kasih buat sahabat terbaik seperjuangan

(3)

terima kasih kepada Dewi Isnaini, Diah Adistia, Esti Setianingsih, Firda Ayu

Pratiwi, Hadijah, Jumasari Siregar dan seluruh teman-teman senasib dan

seperjuangan di kelas Kimia Ekstensi ’09, terima kasih juga kepada Abangda

Agus Hariaman yang telah menjadi motivator selama ini, terima kasih kepada

Gank Katezers (Dian Aprianti, Dani Sugesti, dan Rahma Ariasti) sebagai teman

selamanya, terima kasih kepada teman-teman PPLT 2012 di SMA Negeri 5

Pematangsiantar dan seluruh pihak yang membantu.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulus mengharapakan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi

ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.

Medan, September 2013 Penulis,

(4)

PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN

MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XII

SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN

Inda Ramadani (NIM 409331024) ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran model kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan media peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok Hidrokarbon. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 19 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara teknik sampling purposif dengan mengambil 1 kelas dari masing-masing jurusan TP-TU dan jurusan TPBO untuk diberikan pre-test yang bertujuan menentukan kelas eksperimen 1 dan eksperimen 2. Untuk kelas eksperimen 1 akan diberi pengajaran dengan model NHT menggunakan media peta konsep, sedangkan untuk kelas eksperimen 2 akan diberi pengajaran dengan media peta konsep saja. Kedua kelas berjumlah 24 orang siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar sebanyak 18 soal dalam bentuk pilihan ganda. Hasil pengolahan data menunjukkan siswa pada kelas eksperimen 1 memiliki rata-rata nilai pre-test 33,93 dan post-test 66,92 dengan rata-rata gain sebesar 0,50. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen 2 memiliki rata-rata nilai pre-test 30,46 dan post-test 58,21 dengan rata-rata gain sebesar 0,398. Untuk persentase peningkatan hasil belajar kelas eksperimen 1 sebesar 50% dan pada kelas eksperimen 2 sebesar 39,8%. Selisih dari persentase peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen I dan eksperimen II sebesar 10,2%. Hasil uji statistik menggunakan uji t dua pihak menggunakan nilai rata-rata post-test diperoleh bahwa nilai thitung sebesar 3,29

sedangkan nilai ttabelsebesar 2,0147 pada taraf signifikan α= 0,05, sehingga thitung

> ttabel.Hal tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran NHT

(5)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Batasan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Hakikat Belajar Kimia 9

2.1.3. Hasil Belajar Kimia 10

2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.5. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.6. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 13

2.1.7. Media Pembelajaran 16

2.1.8. Media Peta Konsep 17

2.2. Kerangka Konseptual 18

2.3. Hipotesis 18

BAB III METODE PENELITIAN 20

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 20

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 20

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 20

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 21

3.5. Prosedur Penelitian 22

3.6. Teknik Pengumpulan Data 24

(6)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29

4.1. Hasil Penelitian 29

4.1.1. Validitas Test 29

4.1.2. Reliabilitas Test 29

4.1.3. Tingkat Kesukaran 30

4.1.4. Daya Beda Test 30

4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 30

4.2.1. Rata-Rata Nilai Pre-test dan Post-test 30

4.2.2. Uji Normalitas Data 31

4.2.3. Uji Homogenitas Data 32

4.2.4. Uji Hipotesis 32

4.2.5. Peningkatan Hasil Belajar 33

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 37

5.1. Kesimpulan 37

5.2. Saran 37

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian 23

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 40

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 42

Lampiran 3 Materi Ajar 63

Lampiran 4 Appersepsi 75

Lampiran 5 Soal-Soal Senyawa Hidrokarbon 76

Lampiran 6 Penyelesaian Soal 79

Lampiran 7 Media Peta Konsep 86

Lampiran 8 Kisi-Kisi Instrumen Tes 90

Lampiran 9 Instrumen Test (Sebelum Divalidasi) 92

Lampiran 10 Kunci Jawaban dan Penyelesaian (Sebelum Divalidasi) 100

Lampiran 11 Instrumen Test (Setelah Divalidasi) 105

Lampiran 12 Kunci Jawaban dan Penyelesaian (Setelah Divalidasi) 110

Lampiran 13 Tabel Skor 113

Lampiran 14 Tabel Validasi 114

Lampiran 15 Tabel Reliabilitas 115

Lampiran 16 Tabel Tingkat Kesukaran 116

Lampiran 17 Tabel Daya Beda 117

Lampiran 18 Perhitungan Validitas Test 119

Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Test 121

Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran 122

Lampiran 21 Perhitungan Daya Beda 124

Lampiran 22 Hasil Pre-test dan Post-test 126

Lampiran 23 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Data 128

Lampiran 24 Uji Normalitas 130

Lampiran 25 Uji Homogenitas 135

Lampiran 26 Data Gain 137

Lampiran 27 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 139 Lampiran 28 Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Gain 141

Lampiran 29 Uji Hipotesis 142

Lampiran 30 Tabel Chi Kuadrat 145

Lampiran 31 Tabel Distribusi F 146

Lampiran 32 Tabel t 149

Lampiran 33 Tabel r 150

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan “formal”

karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi,

termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar-mengajar di dalam kelas. (Winkel,

2007). Menurut Slameto (2010) dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai

tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi siswa

untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala

sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa.

Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai

kegiatan dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan

proses perkembangan siswa.

Sebagai perencana pembelajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk

merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus

memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar

dalam merancang kegiatan belajar-mengajar seperti merumuskan tujuan, memilih

bahan, memilih metode, menetapkan evaluasi dan sebagainya. (Slameto, 2010:

98)

Pola umum kegiatan pengajaran adalah terjadinya interaksi antara guru

dengan anak didik dengan bahan sebagai perantaranya. Guru yang mengajar, anak

didik yang belajar. Maka guru adalah orang yang menciptakan lingkungan belajar

bagi kepentingan belajar anak didik. Anak didik adalah orang yang digiring ke

dalam lingkungan belajar yang telah diciptakan oleh guru. Gaya mengajar guru

berusaha mempengaruhi gaya belajar anak didik. (Djamarah,2006)

Menurut Tambunan (2010) pada umumnya metode yang digunakan guru

adalah metode ceramah, artinya guru aktif siswa pasif. Materi pelajaran hanya

dijejali tidak memperhatikan kemampuan dan taraf perkembangan anak. Selain

itu, guru mempunyai beban tugas mengajar yang banyak dengan berbagai bidang

(10)

2

hanya guru sumber belajar utama, sehingga siswa tidak dapat belajar maksimal

karena sarana dan prasarana kurang.

Djamarah (2006) strategi penggunaan metode mengajar amat menentukan

kualitas hasil belajar mengajar. Hasil pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan

metode ceramah tidak sama dengan hasil pengajaran dari penggunaan metode

tanya jawab atau diskusi. Jarang ditemukan guru hanya menggunakan satu metode

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan rumusan dan

tujuan yang dibuat guru tidak hanya satu, tetapi bisa lebih dari dua rumusan

tujuan. Penggunaan metode ceramah misalnya adalah strategi pengajaran untuk

tujuan pada tingkat yang rendah. Berbeda dengan penggunaan metode problem

solving.Penggunaan metode ini tentu saja untuk mencapai tujuan pengajaran pada

tingkat yang tinggi. Jadi, penggunaan metode mengajar mempengaruhi tinggi

rendahnya mutu keberhasilan belajar mengajar.

Masalah pembelajaran dalam belajar kimia yang kurang menarik dan

membosankan dapat disebabkan karena lemahnya metode ataupun model

pembelajaran yang diterapkan. Penggunaan model pembelajaran yang kurang

tepat dapat menimbulkan kebosanan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk

belajar dan cenderung tidak mau bertanya pada guru meskipun sebenarnya siswa

belum begitu mengerti dengan materi yang diajarkan. Guru cenderung

menggunakan metode yang monoton, yaitu hanya menjelaskan kemudian

meminta siswa untuk mencatat dan mengerjakan soal.

Kegiatan pembelajaran kimia yang berlangsung di sekolah SMK Negeri 1

Percut Sei Tuan masih menggunakan model belajar konvensional yaitu guru

berceramah dan sesekali ada tanya jawab sedangkan murid hanya mendengarkan

dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru. Penggunaan metode mengajar

yang bervariasi memberikan pengaruh juga terhadap hasil belajar siswa. Menurut

Djamarah (2006) penggunaan model mengajar yang bervariasi dapat

menggairahkan belajar anak didik. Pada suatu kondisi tertentu anak didik akan

merasa bosan dengan metode ceramah, disebabkan mereka harus dengan setia dan

tenang mendengarkan penjelasan guru tentang suatu masalah. Kegiatan

(11)

3

barangkali menggunakan metode atau model maupun menggunakan media yang

menarik, seperti metode demonstrasi, media peta konsep, atau media power point,

sehingga kebosanan itu dapat terobati dan berubah menjadi suasana kegiatan

pengajaran yang jauh dari kelesuhan.

Selain kegiatan belajar yang masih konvensional, siswa hanya diberikan

LKS sebagai latihan membahas soal-soal kimia. Untuk itu guru juga menugaskan

kepada siswa untuk mencari sumber materi yang akan dipelajari dari internet.

Karena banyak siswa yang tidak berusaha untuk mencari sumber atau hanya

bersumber dari guru dan LKS, maka siswa tidak dapat belajar dengan maksimal,

sehingga hasil belajar kimia siswa pun tergolong rendah.

Untuk itu, salah satu cara mengatasi rendahnya hasil belajar siswa adalah

melalui penggunaan strategi belajar yang mampu mengembangkan cara belajar

siswa. Dimana pelaksanaan pembelajaran harus mengalami perubahan, siswa

tidak boleh lagi dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus

diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga

siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak

sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Jadi siswa akan berupaya

mendapatkan sumber belajar, baik dari buku lain maupun dari internet. Dan untuk

mengembangkan kreaktivitas siswa-siswa dalam proses belajar, maka dibutuhkan

model pembelajaran yang tepat. Salah satunya adalah model pembelajaran tipe

NHT (Numbered Head Together).

Menurut Iqbal Ali (dalam Nico 2012), model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) adalah suatu model pembelajaran yang lebih

mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan

melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di

depan kelas. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian (Manik 2012 ) yang

menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat

meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan struktur atom di kelas XI

dengan peningkatan sebesar 18,42%.

Dari hasil penelitian sebelumnya yaitu Meria Itona Sihombing (2011)

(12)

4

eksperimen sebesar 72,69 % setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif

NHT, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol sebesar 53,33% pada

pokok bahasan Hidrokarbon. Pada penelitian Riris Mawarni Silaen (2010) pada

pokok bahasan struktur atom menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar dengan

model NHT pada siswa eksperimen sebesar 62,6% sedangkan pada kelas kontrol

sebesar 37,0%.

Berdasarkan pertimbangan di atas, penulis akan mencoba menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran NHT dengan media peta

konsep. Dimana dengan media peta konsep, siswa dapat dengan mudah

menguasai materi berdasarkan sumber mereka masing-masing. Karena peta

konsep terbentuk dari pusat konsep yang menjadi awal pemikiran dan selanjutnya

dihubungkan dengan konsep-konsep pendukung lainnya.

Berdasarkan pertimbangan di atas, pada pokok bahasan senyawa

hidrokarbon dapat menggunakan media peta konsep. Karena pada pokok bahasan

senyawa hidrokarbon banyak dijelaskan kelompok-kelompok senyawa

hidrokarbon, tata nama bahkan kegunaannya. Jadi langkah awal agar siswa

dengan mudah menguasai pokok bahasan tersebut dengan memahami apa yang

menjadi pusat konsep dan konsep-konsep pendukung, sehingga dengan peta

konsep siswa mengetahui urutan-urutan dari kelompok senyawa hidrokarbon

tersebut. Selain itu, pokok bahasan senyawa hidrokarbon menyangkut kehidupan

sehari-hari, sehingga akan dengan mudah dikuasai oleh siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melaksanakan penelitian

(13)

5 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penggunaan metode pembelajaran yang belum bervariasi

2. Kurangnya usaha siswa dalam mencari sumber belajar

3. Hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Adakah pengaruh penerapan

pembelajaran model kooperatif NHT dengan media peta konsep terhadap

peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan ?”

1.4. Batasan Masalah

Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi

waktu, wawasan, kemampuan dan dana yang dimiliki, peneliti perlu membatasi

masalah dalam penelitian ini agar mendapat sasaran yang tepat dan sesuai dengan

yang diharapkan maka batasan masalah dalam penelitian ini dikhususkan pada

model pembelajaran NHT dengan media peta konsep pada pokok bahasan

hidrokarbon di kelas XII jurusan TP-TU dan jurusan TPBO di SMK Negeri 1

Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2013-2014.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

pembelajaran model kooperatif NHT dengan media peta konsep terhadap

peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

(14)

6 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa

 Melatih siswa agar lebih aktif, kreatif, percaya diri, dan mandiri dalam

belajar menyelesaikan masalah-masalah kimia sehingga dapat

meningkatkan sikap positif pada siswa untuk berfikir kritis, inovatif dan

sistematis

 Merangsang otak siswa menyusun kata-kata yang ilmiah dalam

memberikan pendapatnya

 Melatih siswa untuk dapat menerima perbedaan-perbedaan pendapat

dalam menyelesaikan masalah dengan orang lain.

2. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan sekaligus informasi mengenai pembelajaran

kooperatif tipe NHT dalam pengajaran kimia dan menjadikannya sebagai

salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar

kimia siswa

3. Bagi Sekolah

Dapat membantu menciptakan panduan model pembelajaran dalam proses

belajar mengajar pada pelajaran lain, dan sebagai bahan pertimbangan

dalam memilih model pembelajaran demi kemajuan proses pembelajaran

di masa yang akan datang.

1.7. Definisi Operasional

Secara teoritik NHT diartikan sebagai model pembelajaran yang mengacu

pada kerja kelompok yang heterogen untuk bekerja sebagai sebuah tim dalam

menyelesaikan masalah, tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

bersama. Teknik ini memiliki beberapa langkah dalam pembelajaran yaitu

Penomoran (Numbered), Mengajukan Pertanyaan (Questioning), Berfikir bersama

dan Pemberian Jawaban (Answering).

Peta Konsep adalah alat untuk mewakili adanya keterkaitan secara

(15)

7

lebih konsep yang dihubungkan dengan garis yang diberi label (kata penghubung)

sehingga memiliki suatu arti. Hal inilah yang membedakan belajar bermakna dari

belajar dengan cara mencatat pelajaran tanpa memperlihatkan hubungan antara

konsep-konsep.

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom hidrogen dan atom

karbon. Kekhasan atom karbon dan senyawa hidrokarbon adalah :

a. Dapat membentuk empat (4) buah ikatan kovalen

b. Dapat membentuk senyawa yang stabil

c. Dapat membentuk rantai karbon lurus dan bercabang

(16)

37 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penerapan pembelajaran

model kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) dengan menggunakan

media peta konsep terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa kelas XII

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan yang dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai

rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I yaitu 66,92 dan kelas eksperimen II

yaitu 58,21. Untuk hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung = 3,29 > ttabel

=2,0147 yang menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT dengan media peta

konsep berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas XII

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan, dengan besar perbedaan persentase peningkatan

hasil belajar yaitu 10,2%.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penellitian, maka penulis menyarankan

hal-hal sebagai berikut.

1. Diharapkan bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dengan media peta konsep dapat menggunakan waktu sesuai yang

sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), karena

ada empat tahap NHT yang harus dilaksanakan.

2. Kepada peneliti yang lain meneliti penelitian ini dengan pokok bahasan yang

berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan dalam meningkatkan

(17)

38

DAFTAR PUSTAKA

Almustofa, (2012), Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together, http://www.ilmupengetahuan.net/model-pembelajaran-cooperative-learning-tipe-numbered-heads-together-nht/,

Diakses tanggal 17 April 2012

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, S.B., (2006),Strategi Belajar Mengajar,Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Ivony, (2011), Pembelajaran Kooperatif Tipe Concept Mapping (Peta Konsep), http://ivonyerniwaty.wordpress.com/2011/06/12/pembelajaran-kooperatif-tipe-concept-mapping-peta-konsep/(Diakses tanggal 24 Mei 2013)

Muhfida, (2010), Model Pembelajaran Kooperatif, http://muhfida.com/model -pembelajaran-kooperatif/(Diakses tanggal 17 April 2012)

Purba, M., (2006), Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan untuk SMK dan MAK Kelas XII,Penerbit Erlangga, Jakarta

Sihombing, M.I., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Silaen, R.M., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Heads Together) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur di Kelas XI SMA N. 1 Onanrunggu,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Simbolon, S., (2010), Peningkatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Silitonga, P.M. (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Bina Aksara, Jakarta

(18)

39

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Tambunan, M.M, dan Simanjuntak,A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, FMIPA Unimed, Medan

Tarigan, S., (2011), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA Unimed, Medan

Tryana, (2008), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif, (online), http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-model-pembelajaran

kooperatif.html(Diakses tanggal 17 April 2012)

Widodo, K,. (2012), Hakikat Pembelajaran Kimia, (online), http://pendidikankhatulistiwa.blogspot.com/2012/01/hakikat-pembelajaran-kimia.html(Diakses tanggal 1 Mei 2013)

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

The study used purposive random sampling method by taking and observation of mangrove vegetation and density of molluscs and measurement of water quality parameters.. Data

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi. PADANG

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Klaim Pizza Hut India bahwa mereka adalah perusahaan Internasional dengan hati India, sepenuhnya telah dibuktikan dengan menyediakan menu yang sesuai dengan

If there are multiple resources that are being provided because of a single RFI, then a has-a association could help to identify which RFIs are addressed by which

To assist these management activities, PWD had prepared several guidelines and procedures mainly known as SPK (System of Quality Measurement) and Skala (Online

DAFTAR NMA MAHASISWA DAN TEMPAT PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III PROGRAM DIPLOMA III REGULER SEMESTER VI JURUSAN KEBIDANAN.. POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN TAHUN AKADEMIK 2015/2016