• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Animasi Simulasi Komputer untuk Meredukasi Miskonsepsi pada Konsep Induksi Elektromagnetik cover 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Animasi Simulasi Komputer untuk Meredukasi Miskonsepsi pada Konsep Induksi Elektromagnetik cover 1"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENGEMBANGAN ANIMASI SIMULASI KOMPUTER UNTUK

MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA KONSEP

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Pendidikan Sains Minat Utama Fisika

Oleh:

TENTY MEILANI

S831308049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PENGEMBANGAN ANIMASI SIMULASI KOMPUTER UNTUK

MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA KONSEP

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

TESIS

Diajukan kepada Universitas Sebelas Maret

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Pendidikan Sains Minat Utama Fisika

Oleh:

TENTY MEILANI

S831308049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

Tenty Meilani. 2016. Pengembangan Animasi Simulasi Komputer untuk Mereduksi

Miskonsepsi pada Konsep Induksi Elektromagnetik. TESIS. Pembimbing I: Dr.

Sarwanto, M.Si, II: Prof. Drs. Cari, M.A., M.Sc, Ph.D. Program Studi Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: (1) memperoleh profil miskonsepsi induksi elektromagnetik yang dialami siswa; (2) mengembangkan animasi simulasi komputer konsep induksi elektromagnetik dengan langkah-langkah pengembangan media; (3) mengembangkan animasi simulasi komputer konsep induksi elektromagnetik yang memenuhi kriteria baik dilihat dari aspek materi dan aspek media; (4) mereduksi miskonsepsi konsep induksi elektromagnetik siswa melalui pembelajaran menggunakan animasi simulasi komputer.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan (Research and Development) menurut Borg dan Gall yang lebih sederhana meliputi lima langkah utama: (1) analisis produk, (2) pengembangan produk awal, (3) validasi ahli dan revisi, (4) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (5) uji coba lapangan skala besar dan produk akhir. Subjek coba dalam penelitian adalah siswa kelas XII SMAK Ign Slamet Riyadi Bojonegoro. Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah teknik wawancara, dokumentasi, tes diagnostik, dan angket analisis kebutuhan. Teknik analisis data yang digunakan adalah angket rating scale kemudian menghitung prosentase kelayakan untuk mengetahui kriteria produk yang dikembangkan serta melakukan analisis miskonsepsi induksi elektromagnetik.

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) sebanyak 25,31% siswa terdiagnosa miskonsepsi. Profil miskonsepsi konsep induksi elektromagnetik: (a) jumlah lilitan mempengaruhi besarnya fluks magnetik; (b) perubahan fluks magnetik saat kumparan memasuki medan magnet adalah positif, saat di dalam medan magnet adalah nol dan saat meninggalkan medan magnet adalah negatif; (c) ggl induksi yang dihasilkan pada suatu kumparan yang bergerak memasuki medan magnet bertambah, saat di dalam medan magnet tetap dan saat meninggalkan medan magnet nilainya berkurang; (d) grafik hubungan ggl induksi terhadap waktu disamakan dengan grafik hubungan fluks magnetik terhadap waktu; (e) adanya kontak antara fluks magnetik dan kumparan luar mengakibatkan timbulnya ggl induksi; (f) ggl induksi selalu bernilai positif; (g) kecepatan gerak kumparan tidak berpengaruh pada besarnya ggl induksi. (2) Langkah pengembangan media yang dilakukan yaitu analisis kebutuhan, pengembangan produk awal, validasi ahli materi dan ahli media, uji coba skala kecil dan revisi, serta uji coba skala besar. (3) Media pembelajaran animasi simulasi komputer pada konsep induksi elektromagnetik yang telah dikembangkan, termasuk dalam kriteria baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran alternatif sebagai sarana untuk memfasilitasi pemahaman siswa. (4) Animasi simulasi komputer mampu mereduksi miskonsepsi siswa pada konsep induksi elektromagnetik. Dalam penelitian ini, prosentase siswa yang terdiagnosis miskonsepsi mengalami penurunan sebesar 11,11%.

(5)

commit to user

v

Tenty Meilani. 2016. The Development of Computer Simulation Animation to Reduce

Misconception in Electromagnetic Induction Concept. THESIS. Supervisor I: Dr.

Sarwanto, M.Si, II: Prof. Drs. Cari, M.A., M.Sc, Ph.D. Program Study of Sains Education, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

The objectives of research were: (1) to obtain the profile of misconception on electromagnetic induction the students encountered; (2) to develop computer simulation animation for electromagnetic induction concept with media development steps; (3) to develop computer simulation animation for electromagnetic induction concept that met the criteria viewed from both material and media aspects; (4) to reduce the misconception on electromagnetic induction concept among the students through learning using computer simulation animation.

This study employed Borg and Gall’s simpler Research and Development model encompassing five main steps: (1) product analysis, (2) initial product development, (3) expert validation and revision, (4) small-scale field trial and revision, and (5) large-scale field trial and finished product. The subject of tryout in the study was the 12th graders of SMAK Ign Slamet Riyadi Bojonegoro. Techniques of collecting data used in this research were interview, documentation, diagnostic test, and need analysis questionnaire. Technique of analyzing data used was rating scale questionnaire and then calculation of percentage feasibility to find out the criteria of product developed and analysis on Electromagnetic Induction misconception.

From the result of research, it could be concluded that: (1) a total of 25.31% of the students diagnosed misconception. Profile misconception concept of electromagnetic induction: (a) the number of coils affected the magnitude of magnetic flux, (b) the change of magnetic flux when the coil entering the magnetic field was positive, during in the magnetic field was zero and when left magnetic field was negative, (c) induction ggl produced in one coil moving entering the magnetic field increased when the induction ggl in the magnetic field was stable and when leaving the magnetic field, the score went down to zero, (d) the chart of relationship between induction ggl and time was equated with the chart of relationship between magnetic flux and time, (e) there was a contact between magnetic flux and outside coil resulting in induction ggl, (f) induction ggl was always positive, (g) the speed of coil movement did not affect the magnitude of induction ggl. (2) Media development steps done is to analyze the need, early product development, validation matter experts and media experts, small scale trial and revision, as well as large scale trial. (3) Computer simulation animation learning media in electromagnetic induction concept developed belonged to good criteria to be used as an alternative learning media to facilitate the students understanding. (4) Computer simulation animation could reduce the students’ misconception on electromagnetic induction. In this research, the percentage of students with diagnosis of misconception decreased by 11.11%.

(6)

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran interaktif menggunakan simulasi animasi pada matakuliah chasis otomotif yang berkualitas, mudah

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF PDEODE BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER UNTUK MENGURANGI MISKONSEPSI SISWA. PADA MATERI

Adapun tujuan yang akan dicapai adalah untuk mengeta- hui bentuk pengembangan media animasi kelas X3 semester 1 sehingga dapat me- ningkatkan pemahaman siswa terhadap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes diagnostik pilihan ganda dua tingkat yang dikembangkan dapat mengidentifikasi miskonsepsi- miskonsepsi yang dialami siswa pada

Pada tahap ini, tujuan yang ingin dicapai adalah membuat asset environment 3D Politeknik Negeri Jakarta dalam pembuatan animasi denah 3D Politeknik Negeri Jakarta..

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan web fisika bermuatan integrasi Islam-sains untuk SMA/MA kelas X materi gelombang elektromagnetik yang berkualitas

Peneliti memutuskan untuk mengembangkan sumber belajar jenis media cetak. Hal tersebut karena disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai yaitu mengembangkan

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai oleh penulis yakni dapat membuat video animasi 2D mengenai cara alternatif belajar bahasa Inggris, kemudian