• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Pendidiakan Oahraga dan Kesehatan

Oleh :

OKI ARYA SAKTI 1001753

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Hubungan IQ(

Intelligence Quotient

)

dengan Pemahaman Peraturan

Permainan Bola Bakset

Oleh Oki Arya Sakti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Oki Arya 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Oki Arya Sakti

Nim : 1001753

Judul : Hubungan IQ (Intelligence Quotient) dengan Pemahaman Peraturan

Permainan Bola Basket

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Dr. H. Rd. Boyke Mulyana, M.Pd

NIP. 196210231989031001

Pembimbing II

Drs. Dadan Mulyana, M.Pd

NIP. 195801171989031001

Mengetahui :

Ketua Departement Pendidikan Kepelatihan

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd.

(4)

Oki Arya Sakti, 2015

(5)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Masalah Penelitian... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Batasan Operasional Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Batasan Istilah ... Error! Bookmark not defined.

G. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

B. Pengertian Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.

C. Peraturan Permainan Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.

D. Pemahaman ... Error! Bookmark not defined.

E. Atlet ... Error! Bookmark not defined.

F. Pengertian IQ (intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.

G. Definisi dan Teori Intelligence ... Error! Bookmark not defined.

H. Faktor-faktor yang mempengaruhi IQ (intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.

I. Hubungan IQ (Intelligence quotient) dengan Pemahaman Peraturan

Permainan bola basket ... Error! Bookmark not defined.

(6)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.

E. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

G. Tekhnik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

H. Pelaksanaan Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

J. Tes IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

B. Penghitungan Korelasi Tunggal ... Error! Bookmark not defined.

C. Uji Signifikansi Korelasi Tunggal ... Error! Bookmark not defined.

D. Pengujian Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

E. Diskusi Penemuan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Positif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 3 Alternatif Jawaban Negatif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 5 Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Peraturan Bola Basket... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Penelitian yang Sesungguhnya Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 7 Klasifikasi Tes IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Hasil Perhitungan Simpangan Baku dan Rata-rata .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 3 Hasil Koefisien Korelasi Skor Berpasangan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Korelasi Koefisien Tunggal ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 5 Hasil Uji Signifikansi Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Permainan Bola Basket ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 Hasil Uji Coba Angket Menggunakan SPSS .... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Hasil Angket Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 Hasil IQ (Intelligence Quotient) ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Uji normalitas Angket dan IQ (Intelligence Quotient) menggunakan SPSS ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 6 Uji Korelasi Menggunakan SPSS ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 7 Angket Penelitian Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 8 Surat keterangan Pengesahan Judul dan Penunjukan Dosen

pembimbing... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9 Surat Izin Melakukan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10 Surat Balasan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 11 Surat Permohonan Bantuan Tes IQ .. Error! Bookmark not defined.

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(10)
(11)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

ABSTRAK

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

OKI ARYA SAKTI

1001753

Penelitian ini dilatar belakangi karena pentingnya IQ (Intelligence Quotient) dengan pemahaman peraturan permainan pada cabang olahraga bola basket. Atlet yang memiliki tingkat IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi pasti tingkat pemahaman peraturan permainan juga dalam permainan bola basket menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui gambaran tentang IQ (Intelligence Quotient) atlet bola basket Universitas Pendidikan Indonesia, 2) Mengetahui gambaran tentang pemahaman peraturan permainan atlet bola basket, dan 3) Mengetahui seberapa besar hubungan antara IQ (Intelligence Quotient) dengan pemahaman peraturan permainan atlet pada cabang olahraga bola basket. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling penuh atau total sampling dengan jumlah 19 atlet bola basket. Jenis instrumen pada penelitian ini yaitu berupa angket atau kuesioner dengan menggunakan skala Likert dan tes IQ (Intelligence Quotient) berupa soal gambar dengan instrumen APM (Advance Progressive Matrices) dengan pihak UPT Layanan Bimbingan Konseling UC sebagai tester. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dan analisis dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Gambaran IQ pada atlet bola basket adalah sebagai berikut : (2 hasil perhitungan nilai rata-rata IQ (Intelligence Quotient) sebesar 8,6 dan pemahaman peraturan bola basket sebesar 4,3. (2 hasil perhitungan koefisien tunggal antara IQ dan pemahaman peraturan bola basket sebesar 0,548 termasuk dalam kategori sedang. (3 hasil perhitungan uji signifikansi korelasi diperoleh t-hitung 2,69 sedangkan t-tabel 0,05 dan diperoleh nilai 2,11 artinya t-hitung lebih besar dari t-tabel sehingga korelasi IQ (Intelligence Quotient) dan pemahaman peraturan bola basket bersifat signifikan. (4 hasil penghitungan koefisien determinasi sebesar 30%. Maka dukungan IQ dengan pemahaman peraturan permainan bola basket sebesar 30%. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara IQ dengan pemahaman peraturan permainan bola basket.

(12)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

ABSTRACT

RELATIONSHIP IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) UNDERSTANDING WITH BASKETBALL GAME RULES

OKI ARYA SAKTI 1001753

The background of this research because of the importance of IQ (Intelligence Quotient) with an understanding of the game rules in the sport of basketball. Athletes who have high levels of IQ (Intelligence Quotient) definitely a high level of understanding of the game rules are also in the game of basketball to be high. The purpose of this study was to: 1) Determine an overview of the IQ (Intelligence Quotient) basketball athletes Indonesia University of Education, 2) Knowing picture of understanding athlete basketball game rules, and 3) Knowing how much the relationship between IQ (Intelligence Quotient) with the understanding Rules of athletes in the sport of basketball. The method used in this research is descriptive method by using quantitative approach. Technique sampling in this study is a full sampling or sampling with a total number of 19 athletes basketball. This type of instrument in this study is a questionnaire or a questionnaire using Likert scale and IQ (Intelligence Quotient) in the form of an image problem with the instrument APM (Advanced Progressive Matrices) with the Counseling Services Unit UC as a tester. Based on the results of data processing and analysis in this study it can be concluded that: 1) The description of the athlete basketball IQ is as follows: (2 result average value calculation IQ (Intelligence Quotient) of 8.6 and an understanding of the rules of basketball 4.3. (2 single coefficient calculation results between IQ and understanding the rules of basketball of 0,548 included in the moderate category. (3 correlation significance test calculation results obtained t count of 2.69, while the t-tables 0.05 and obtained a value of 2, 11 means t-test bigger than t-table so that the correlation IQ (Intelligence Quotient) and understanding the rules of basketball are significant. (4 result calculation of determination coefficient of 30%. So the IQ support with understanding the rules the game of basketball by 30%. This means that there is a significant correlation between IQ with understanding the rules the game of basketball.

(13)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Prosedur Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2011, hlm. 6).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dalam

buku Sugiyono (2011, hlm. 30) mengatakan bahwa :

Metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan

penelitian kuantitatif, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 22) mengatakan bahwa:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ada.

Selain penjelasan tentang metode penelitian di atas, penelitian juga akan

menjelaskan prosedur penelitian yang akan digunakan sebagai rencana

pelaksanaanya dan juga supaya mempermudah orang lain memahami proses

jalannya penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur penelitian:

1. Menentukan populasi yang akan kita pilih untuk melakukan penelitian,

yaitu seluruh atlet dari Unit Kegiatan Mahasiswa Basket Universitas

Pendidikan Indonesia,

(14)

23

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

3. Peneliti melakukan uji coba angket, yang dilakukan diluar anggota Unit

Kegiatan Mahasiswa Bola Basket,

4. Melaksanakan penelitian sesungguhnya pada Unita Kegiatan Mahasiswa

Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia, dan

5. Melakukan pengelolahan data dan melakukan analisis terhadap hasil yang

sudah didapat.

Untuk lebih dapat dipahami langkah-langkah di atas, peneliti mencoba

membuat langkah-langkah tersebut ke dalam suatu gambar 3.1

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Gambar 3.1 yang tertera pada halaman (22) merupakan bayangan bahwa

tahapan penelitian harus sesuai dari awal hingga akhir dan untuk mempermudah

dimengerti oleh orang.

Jumlah Populasi

kesimpulan Pengolahan dan analisis

data Instrumen Penelitian

Penentuan Sampel

Prosedur dan desain penelitian

(15)

24

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

a. Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gymnasium Bumi

Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung

Bandung dan waktu untuk pelaksanaannya adalah waktu setelah latihan agar

tidak mengganggu program latihan.

b. Populasi

Populasi sebagian dari totalitas dari semua nilai hasil menghitung atau

mengukur kuantitatif dan kualitatif yang mengenai karakteristik tertentu. Menurut

Sudjana (2005, hlm. 6) mengatakan bahwa:

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Basket dari Unit Kegiatan

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 19 orang

c. Sampel

Sampel memiliki jumlah dan karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh

populasi. Menurut Sugiyono (2001, hlm. 56) menyatakan bahwa:

sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengertian nonprobability sampling atau definisi nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik Sampling nonprobality ini meliputi: sampling sistematis, sampling

kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling. Sampling yang diambil adalah total sampling, definisi

(16)

25

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif

kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi

dengan kesalahan yang sangat kecil.

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Basket Unit Kegiatan

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 19 orang.

C. Desain Penelitian

Pada penelitian ini dibutuhkan suatu desain penelitian supaya penelitian

ini dapat berjalan lancar secara sistematis dan berjalan dengan baik. Menurut

Nazir (2005, hlm. 84) mengatakan bahwa: “Desain penelitian adalah semua proses

yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu

penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data”. Dalam pengertian lebih

sempit, desain-desain penelitian hanya pengumpulan dan analisis data saja.

- Y = Pemahaman Peraturan bola basket

Berdasarkan penjelasan di atas dan melihat gambar dari desain penelitian di

atas terdapat sumbu X dan Y, yang diibaratkan sebagai variabel 1 adalah X dan

variabel 2 adalah Y, untuk mempermudah peneliti dalam penelitian maka variabel

X dan Y dinamakan variabel bebas dan variabel terikat, menurut Azwar (2012,

hlm, 62) mengatakan bahwa:

1. Variabel Terikat

Variabel terikat atau tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain.

2. Variabel bebas

(17)

26

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis

menjelaskan istilah-istilah penting dalam peneliian ini, yaitu:

1. IQ (Intelligence Quotient)

Menurut David Wechsler mengatakan bahwa:

Intelligence Quetient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Artinya, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan dan

tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan.

(http://www.scribd.com/mobile/doc/87148155)

2. Pemahaman peraturan

Menurut Zul, Fajri, dan Ratu Aprilia Senja (2008:hlm 607-608) mengatakan

bahwa : “ Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengetahuan yang

banyak atau mengerti benar cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya

paham, dan pengetahuan banyak.”

(http://ian433.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/)

Menurut Lydia Harlina Martono mengatakan bahwa : ”Peraturan merupakan

salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Peraturan

adalah tindakan yang harus diakukan atau yang tidak boleh dilakukan.

(http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html)

3. Atlet

Menurut Basuki Wibobo (2002, hlm. 5) mengatakan bahwa : “Atlet adalah

subyek atau seseorang yang berprofesi atau menekuni cabang olahraga tertentu

dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut.

(18)

27

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

4. Bola Basket

Basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim

beranggotakan masing-masing 5 orang yang saling bertanding mencetak point

dengan memasukan bola ke dalam keranjang lawan.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/bola_basket)

E. Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian untuk mengukur apa yang akan kita teliti

dibutuhkan alat atau instrumen dalam penelitian untuk mendapatkan informasi

atau data yang akurat. Sugiyono (2013, hlm. 133) mengatakan bahwa: “instrumen

penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti”. Untuk mendapatkan

data atau informasi peneliti harus mempunyai alat ukur atau skala pengukuran

yang akan digunakan untuk meneliti sampelnya, dalam hal ini Sugiyono (2013,

hlm. 133) mengatakan bahwa:

Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunaka sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Selain itu pada penelitian ini skala yang digunakan adala skala Likert,

Sugiyono (2013, hlm. 134) mengatakan bahwa: “Karena skala ini digunakan

untuk mengukur pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang

fenomena sosial”.

Setelah ditentukan instrumen yang digunakan dan skalanya, untuk lebih

mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket yang

akan mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket

yang akan disusunnya yaitu dengan cara membuat kisi-kisi dari indikator yang

sudah dipilih untuk dijadikan butir-butir pernyataan, selain itu dalam menyusun

angket peneliti juga harus memperlihatkan format penyajiannya. Hal ini sesuai

(19)

28

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

disajikan dalam format pilihan sehingga lebih memudahkan pekerjaan responden

dalam memberikan responnya”.

1. Penyusunan angket Pemahaman Peeraturan Bola Basket

Dari penjelasan di atas peneliti berusaha menyusun kisi-kisi terlebih

dahulu sebelum membuat angket, kisi-kisi yang digambarkan oleh peneliti adalah

kisi-kisi yang diadopsi dari buku PERBASI (2012, hlm. 1-47). Peneliti

mengambil kisi-kisi pemaham peraturan dari setiap peraturan permainan bola

basket, kemudian peneliti mengambil indikator dari setiap peraturan tersebut

utnuk membuat sebuat angket. Berikut adalah kisi-kisi angket:

Tabel 3. 1

Kisi-kisi Angket Pemahaman Peraturan Bola Basket

No Indikator Nomer Pertanyaan Jumlah

(20)

29

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Setelah menentukan indikator dari variabel, tugas peneliti membuat

alternatif jawaban untuk mempermudah responden menjawab butir soal

pernyataan yang sudah dibuat, alternatif ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan

negatif, berikut adalah tabel dari positif dan negatif dari alternatif jawaban yang

tertera pada halam 29 :

Tabel 3. 2

Alternatif Jawaban Positif

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3. 3

Alternatif Jawaban Negatif

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 1

Setuju 2

Ragu 3

Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 5

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa peneliti menggunakan skala

likert seperti contoh tabel di atas. Dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 135)

mengatakan bahwa: “Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert

(21)

30

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pada bagian proses pengembangan instrumen sebelum terjun ke lapangan

untuk menyebarkan angket, terlebih dahulu angket tersebut di verifikasi indikator

dan aspek-aspeknya yang akan dijadikan butir-butir pernyataan dan peneliti

diharapkan membuat butir pernyataan sebanyak mungkin, karena instrumen yang

sudah dibuat nantinya harus melewati proses uji coba angket terlebih dahulu

untuk mencari validitas dan realibilitas hasilnya.

G. Tekhnik Pengumpulan Data

Tugas peneliti setelah menyusun instrumen dan menyebarkan angket

adalah mengumpulkan data yang sudah diisi oleh sampel yang sudah ditentukan

dalam penelitian ini. Arikunto (2006, hlm. 222) mengatakan bahwa:

Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama penelitian menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.

Pada tahap ini untuk mengumpulkan data memang proses yang lumayan

berat karena peneliti terjun langsung untuk membagikan dan menyebar angket

yang sudah dibuat. Sugiyono (2013, hlm. 193) mengatakan bahwa : “Dalam

penelitian terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitass data hasil

penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data”.

Pengambilan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa

cara, pedapat ini diperkuat oleh Sugiyono (2013, hlm. 193) yang mengatakan

bahwa : “Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara”. Namun dalam penelitian ini penelitian menggunakan

teknik pengumpulan data berupa kuesioner atau angket. Salah satu ahli metode

penelitian yaitu Saifuddin (2012, hlm. 103) mengatakan bahwa: “ Kuesioner dapat

(22)

pertanyaan-31

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

pertanaan disajikan dalam format pilihan sehingga memudahkan pekerjaan

responden dalam memberikan respon.

Jika penelitian sudah memilih kuesioner atau angket sebagai tehnik

pengumpulan data dalam penelitiannya, peneliti juga sebaiknya memperhatikan

prinsip-prinsip dalam penulisan angket, dalam hal ini prinsip yang dikemukakan

adalah prinsip dari Sugiyono (2013, hlm. 200) yang mengatakan bahwa:

Dalam penulisaan angket terdapat faktor-faktor penting yaitu: 1. Isi dan tujuan pertanyaan

2. Baha yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua

5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertamyaan tidak menggiring 7. Panjang pertanyaan

8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10.Penampilan fisik angket

Berdasarkan prinsip di atas peneliti semakin terbantu untuk menyusun

butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan sebagai instrumen

dalam penelitian ini.

1. Uji Coba Angket

Jika kisi-kisi dan angket sudah dibuat maka, untuk mengetahui layak atau

tidaknya suatu instrumen langkah penelitian selanjutnya yaitu melakukan uji

coba terhadap angket tersebut. Sistematika atau langkah yang harus dilaksanakan

untuk melakukan uji coba angket yang pertama yaitu mengelola data untuk

mencari validitas dari instrumen tersebut dan yang kedua yaitu menentukan

realibilitas instrumen. Menurut Suparyanto dalam web

(http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/12/uji-validitas-kuesioner-penelitian.html?m=1)

mengatakan bahwa : “ Prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak “.

Proses pelaksanaan uji coba angket ini dilaksanakan pada tanggal 13-14

Januari 2015 yang di uji cobakan kepada atlet bola basket SMA PGRI 1

(23)

32

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

2. Uji Validitas

Dalam mencari hasil dari penelitian yang dilakukan apakah itu layak atau

tidak untuk digunakan harus melewati proses penghitungan dengan mengguakan

beberapa rumus dalam ilmu statistika, Sugiyono (2013, hlm. 363) mengatakan

bahwa “Validats merupakan derajat ketepatan antara yaang terjadi pada obyek

penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Oleh sebab itu dalam

penelitian ini ada beberapa rumus yang digunakan yaitu:

a. Mencari skor rata-rata dari setiap pernyataan, baik untuk kelompok atas

maupun bawah dengan menggunakan dari Cholil (2008, hlm. 24) seperti

berikut :

̅ ∑

Keterangan:

̅ = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah

∑ = Jumlah Skor = Jumlah Sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan dengan

menggunakan rumus dari Cholil (2008:hlm 39) sebagai berikut:

√∑ ̅

Keterangan :

= Simpangan Baku

̅ = Skor Rata-rata = Jumlah Sampel

c. Mencari variabel gabungan untuk setiap butir pertanyaan dengan

menggunakan dari Sudjana (2005:hlm 239) sebagai berikut:

Keterangan:

= Varians gabung

= Banyaknya responden kelompok atas = Banyaknya responden kelompok bawah = Simpangan baku kelompok atas

(24)

33

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

d. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pertanyaan dengan menggunakan

rumus dari Sudjana (2003:hlm 239) sebagai berikut:

̅ ̅

Keterangan:

= Nilai t-hitung setiap butir tes

̅ = Nilai rata-rata kelompok atas

̅ = Nilai rata-rata kelompk bawah

= Simpangan baku gabungann

= banyaknya responden kelompok atas = banyaknya responden kelompok bawah

Tabel 3. 4

Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket

No Soal T-hitung T-tabel Keterangan

(25)

34

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

13 .325 0,355 Tidak valid

14 .488 0,355 Valid

15 .417 0,355 Valid

16 .455 0,355 Valid

17 .553 0,355 Valid

18 .355 0,355 Valid

19 .318 0,355 Tidak valid

20 .230 0,355 Tidak valid

21 .469 0,355 Valid

22 .247 0,355 Tidak valid

23 .317 0,355 Tidak valid

24 .309 0,355 Tidak valid

25 .404 0,355 Valid

26 .291 0,355 Tidak valid

27 .354 0,355 Tidak valid

28 .359 0,355 Valid

29 .468 0,355 Valid

30 .490 0,355 Valid

31 .445 0,355 Valid

32 .449 0,355 Valid

33 .362 0,355 Valid

(26)

35

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

35 .263 0,355 Tidak valid

36 .446 0,355 Valid

37 .405 0,355 Valid

38 .211 0,355 Tidak valid

39 .149 0,355 Tidak valid

40 .189 0,355 Tidak valid

41 .268 0,355 Tidak valid

42 .527 0,355 Valid

43 .266 0,355 Tidak valid

44 .223 0,355 Tidak valid

45 .400 0,355 Valid

46 .356 0,355 Valid

47 .376 0,355 Valid

48 .467 0,355 Valid

49 .553 0,355 Valid

50 .448 0,355 Valid

51 .288 0,355 Tidak valid

52 .199 0,355 Tidak valid

53 .239 0,355 Tidak valid

54 .487 0,355 Valid

55 .327 0,355 Tidak valid

(27)

36

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

57 .318 0,355 Tidak valid

58 .284 0,355 Tidak valid

59 .271 0,355 Tidak valid

60 .298 0,355 Tidak valid

Untuk memastikan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pernyataan

tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jik lebih besar dari

dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,355 untuk pemahaman peraturan permainan bola basket, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau

digunakan sebagai alat pengumpul data dari variabel permahaman peraturan

permainan bola basket, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika

lebih kecil dari maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain pernyataan pada variabel tersebut

tidak layak digunakan sebagai alat untuk pengumpul data. Hasil dari uji validitas

terhadap variabel pemahaman peraturan permainan bola basket yang awalnya

diperoleh soal sebanyak 60 butir menjadi 33 butir pernyataan.

3. Uji Realibilitas

Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus peneliti

lakukan adalah mencari realibilitas dari instrument yang sudah disebar dengan

cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil dengan menggunakan

rumus korelasi product moment sebagai berikut:

(28)

37

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Lalu setelah mengkolerasi soal pertanyaan genap dan gajil langkah selanjutnya

yaitu mencari realibilitas seluruh perangkat butir soal yang mengginakan rumus

Spearman brown dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= Koefisien yang dicari 2.r = Dua kali koefisien korelasi 1+r = satu tambah koefisien korelasi

Selanjutnya menguji signifikan korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan

oleh Cholil (2008:hlm 195) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t = Nilai t–hitung yang dicari r = Koefisien seluruh tes

n-2 = Jumlah soal atau pertanyaan dikurangi dua

Hasil perhitungan realibilitas dari pemahaman peraturan permainan bola basket

dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3. 5

Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Peraturan Bola Basket

(29)

38

Oki Arya Sakti, 2015

(30)

39

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan nomor ganjil

dengan butir soal pernyataan genap dengan menggunakan rumus korelasi Person

Product Moment sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir denga menggunakan rumus

(31)

40

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Terakhir menguji signifikasi korelasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut :

Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment dimasukkan ke

dalam rumus Spearman Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai

r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan ke dalam rumus yang

dikembangkan oleh Sudjana. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh r-hitung =

0,88 sedangkan pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n = 31 (dk

= n-2 = 29) dengan 0,05 = 0,355. Artinya, maka hitung lebih besar dari

r-tabel. Hal ini menunjukan bahwa instrument penelitian ini dapat dipercaya dan

realibel. Lalu dari hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 9,97

sedangkan tabel-t pada taraf nyata 0,05 dan (dk = n-2 =29) = 2,00. Sehingga

t-hitung lebih besar dari t-tabel, hal ini menunjukkan bahwa instrument dari

variabel pemahaman peraturan permainan bola basket mempunyai realibilitas

yang signifikan.

H. Angket Penelitaian

Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas angket, maka terdapat hasil

validitas nomor pernyataan angket yang layak untuk digunakan penelitian, dari

hasil uji validitas terdapat 33 nomor pernyataan yang valid dari 60 pernyataan.

Artinya 33 pernyataan digunakan untuk penelitian. Berikut adalah kisi-kisi

(32)

41

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Tabel 3.6

Kisi-Kisi Angket Penelitian yang Sesungguhnya

No Indikator Nomor Pernyataan Jumlah

Positif Negatif

Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas yang menyatakan bahwa variabel pemahaman peraturan bola basket yang akan digunakan untuk dijadikan sebagai alat ukur atau instrument dalam penelitian ini, langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memperbanyak angket dan disebar kepada para atlet bola basket unit kegiatan mahasisawa Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 5 dan 6 maret 2015. Jumlah soal yang akan diberikan kepada responden yaitu 34 soal untuk angket pemahaman peraturan permainan bola basket dan tes IQ yang akan diberikan oleh pihak UPT Lembaga Bimbingan dan Konseling sebagai tester yang mempunyai wewenang dalam melakukan tes IQ.

J. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mrupakan data asli dari

penyebaran angket yang telah dilakukan dalam penelitian yang sesungguhnya.

Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mencari tahu suatu

hubungan yang berarti melalui data yang telah dikumpulkan dan menggunakan

rumus-rumus statistika untuk mengolah data hasil tes tersebut dan rumus yang

digunakan adalah kutipan dari buku “Metoda Statistika” (2005) yang disusun oleh

Sudjana. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian

(33)

42

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

1. Langkah pertama yaitu menguji normalitas data dari setiap data untuk mengetahui apakah data tersebut berdristibusi normal atau tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji statistika non parametrik yang biasa dikenal dengan uji Lilliefors, untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1.1Melakukan pengamatan dari semua nilai yang akan digunakan sebagai bilangan baku Z dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

̅

1.2Kemudian menghitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) tersebut dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan nilai (Fzi) nya adalah 0,5 luas dari daerah distribusi Z dalam tabel.

1.3Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel.

1.4Lalu menghitung selisih antara F (zi) dengan S (zi) dan menentukan harga mutlak.

1.5Lalu mengmbil harga mutlak dari yang paling besar diantara semua sampel, dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan α= 0,05 dan lihat pada daftar tabelnya.

2. Mencari gambaran tentang masalah yang akan di ungkapkan mengenai hubungan antara intelligence quotient dengan pemahaman peraturan pada cabang olahraga bola basket dengan menggunaka rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari

∑ = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban

∑ = Jumlah skor

3. Menghitung rata-rata nilai dari setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

4. Mencari simpangan baku dari settiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

√∑ ̅

(34)

43

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

S = Simpangan baku = Skor mentah

̅ = Rata-rata skor mentah = Jumlah sampel

5. Langkah selanjunya yaiu menghitung koefisien untuk mencari hubungan dari kdua variabel yang enggunakan rumus Product Moment yaitu:

∑ ∑ ∑

6. Setelah menghitung koefisien selanjutnya menghitung atau mencari

signifikan koefisien tunggal dengan menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus sebagai berikut:

Pengujian statistika pada uji-t bertujuan untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dari setiap variabel.

7. Mengitung detereminasi atau dukungan yang menggunakan rumus sebagai berikut:

K. Tes IQ (Intelligence Quotient)

Kata tes berasal dari bahasa latin “Testum” yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Perancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan

untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan

(35)

44

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun1890, dan sejak itu, makin popular sebagai

nama metode psikologi yang dipergunakan untuk menentukan (mengukur)

aspek-aspek tertentu daripada kepribadian. Sedangkan IQ atau inteligensi menurut David

Wechsler adalah kemampuan bertindak secara terarah, berfikir secara rasional,

dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Jadi tes IQ adalah untuk mengkur

tingkat inteligensi seseorang untuk berfikir secara rasional, mengendalikan diri

dengan efektif dan menghadapi lingkungan secara efektif.

Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang

mempengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Spearman membuat

suatu rumusan yang dinamai “General Ability” yang berperan dalam menyimpan dan mengikat kembali suatu informasi, menyusun kosep-konsep, menangkap

adanya hubungan-hubungan dan membuat kesimpulan, mengolah bahan-bahan

dan menyusun suatu kombinasi baru dari bahan-bahan tersebut. Menurut Vernon

(1973) dalam web

(http:digilib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf) ada tiga arti mengenai inteligensi, yaitu :

1. Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orang tuanya melalui gene yang nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya.

2. Istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran dan pemahaman, serta efisien dalam aktifitas mental. 3. Inteligensi adalah umur mental atau IQ atau skor dari suatu tes inteligensi.

Sampai saat ini sudah banyak tes inteligensi yang disusun para ahli baik

tes inteligensi untuk anak-anak maupun dewasa. Tes inteligensi yang disajikan

secara individual maupun secara kelompok, tes verbal dan performansi, dan tes

inteligensi untuk orang cacat khusus, misalnya, tuna rungu dan tuna netra. Ada

beberapa bentuk tes inteligensi yaitu :

1. Tes inteligensi untuk anak-anak (Tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT

skala 1 dan 2 atau TIKI dasar).

2. Tes inteligensi untuk remaja atau dewasa (TIKI menengah, TIKI tinggi,

WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3)

(36)

45

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Hasli tes inteligensi pada umumnya berupa IQ (Intelligence Quotient).

Istilah IQ pertama kali dikemukakan pada tahun 1912 oleh William Stern, seorang

ahli psikologi berkebangsaan Jerman. Kemudian oleh Lewis Madison Terman

istilah tersebut digunakan secara resmi untuk hasil tes inteligensi Stanford Binet

Intelligence scale di Amerika Serikat pada tahun 1916. Perhitungan IQ menurut Williams Stern menggunakan rasio antara MA dan CA, dengan rumus IQ =

(MA/CA) x 100. MA adalah mental age sedangan CA adalah chrontological age,

100 adalah angka konstan. Terman dan Merrill mengklasifikasikan inteligensi

berdasarkan standarisasi tes inteligensi Stanford Binet tahun 1937 yaitu yang

tertera pada halaman 23 :

Tabel 3. 7

Klasifikasi Tes IQ (Intelligence Quotient)

Klasifikasi IQ

Very Superior 140 ke atas

Superior 120-139

High Average 110-119

Normal or Average 100-109

Low Average 80-99

Borderline Defective 60-79

Mentally Defective 30-69

Pada tabel 3.6 menjelaskan tentang klasifikasi tes IQ (Intelligence

Quotient) dimana hasil tes dengan tingkat IQ tinggi memperoleh angka 140 keatas dengan klasifikasi very superior sangat jenius sedangan hasil tes dengan tingkat

IQ yang paling rendah memperoleh angka 30 sampai 69 dengan klasifikasi

(37)

46

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

Dalam penelitian ini, penelti tidak membuat soal tes IQ, menghitung dan

menjumlahkan hasil dari tes, peneliti hanya menunggu hasil tes IQ (Intelligence

Quotient) dari tester. Tes IQ atau tes inteligensi tidak boleh dilakukan oleh peneliti atau sembarang orang, karena tes IQ atau inteligensi bersifat rahasia yang

tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali orang yang bersangkutan atau tester.

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan bantuan kepada pihak UC

(University Center) Universitas pendidikan Indonesia yaitu bagian UPT lembaga

Bimbingan Konseling sebagai tester untuk tes IQ atau inteligensi. Peneliti

memilih UPT lembaga Bimbingan Konselingkarena mereka lebih mengerti dan

lebih kompeten di bidang psikologi khususnya tes IQ atau inteligensi. Disisi lain,

pihak Universitas Pendidikan Indonesia memfasilitasi mahasiswa yang ingin

melakukan tes IQ atau inteligensi untuk bahan penelitian.

Dalam penelitian IQ (intelligence Quotient), instrument yang akan

digunakan adalah APM (Advance Progressive Matrices). Instrumen APM

(Advance Progressive Matrices) termasuk kategori instrument untuk remaja dan

dewasa yang cocok digunakan untuk pelajar dan mahasiswa. Instrument APM

(Advance Progressive Matrices) disusun untuk pertama kalinya oleh J. C Raven

pada tahun 1943. Tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk

membedakan secara jelas antara individu-individu yang berkemampuan

intelektual lebih normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior. Selain

itu, tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk mengukur

kemampuan observasi dan clear thinking. Instrument APM (Advance Progressive

Matrices) sudah teruji validitas dan realibilitasnya sehingga peneliti tidak perlu

(38)
(39)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang sudah peneliti

lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara IQ (Intelligence Quotient) dengan Pemahaman Peraturan Permainan Bola

Basket (PPPBB) pada atlet Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Bumi

Siliwangi. Artinya, semakin tinggi IQ (Intelligence Quotient) seorang atlet bola

basket, maka semakin baik pula atlet bola basket memahami peraturan permainan

bola basket.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti sebagai gambaran dan

pertimbangan pada hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Saran secara teoretis dari penelitian ini agar dapat dengan mudah untuk di

mengerti makna dari IQ (Intelligence Quotient) dan pemahaman peraturan

permainan bola basket, pembaca terlebih dahulu memahami pengertian dasar

dari inteligensi dan pemahaman peraturan permainan. Penelitian ini berfokus

pada tinggi rendahnya IQ (intellgence Quotient) manusia dan pemahaman

peraturan permainan bola basket.

2. Saran secara praktis dari penelitan ini adalah sebagai berikut:

Saran untuk setiap pemain atau atlet bola basket yaitu, agar pada setiap

pertandingan dapat memahami peraturan permainan bola basket agar tidak

merugikan tim dan tidak terjadi kesalahan di sepanjang permaian atau suatu

kompetisi, karena jika atlet tersebut tidak dapat memahami peraturan permainan

bola basket pemain tersebut akan melakukan tindakan yang tidak baik seperti

menciderai lawannya. Setiap pemain pada dasarnya adalah manusia yang

(40)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

untuk tim tanpa melakukan pelanggaran dan tetap konsentrasi untuk membawa

(41)
(42)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. TambakKusuma.

Hendyat. S (1982). Keunikan Inteligensi Manusia. Surabaya: Usaha Nasional Surabaya

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurhasan, dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Nurhasan. dan Hasanudin, D. (2007). Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.

Perbasi. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Perbasi. (2012). Peraturan Resmi Bola Basket. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia

Saifuddin. (2011). Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Sudjana, (2005). Metode Statistika. Bandung: PT.Tarsito Bandung.

Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet, cv.

Sukardi. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Singarimbun, M (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan KaryaIlmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Walgito, Bimo (1989). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi Offset

Sumber internet :

(http://silviastrilyani.wordpress.com/2013/02/11/pengertian-iq-eq-dan-sq)

(43)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/kecerdasan)

[Di akses 24 Desember 2014]

(http://maysandi.blogspot.com/2012/04/hubungan-dan-makna-iq-dengan-prestasi.html?m=1)

[Di akses 19 Juni 2014]

(http://www.psikologizone.com/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi/06511548)

[Di akses 24 Desember 2014]

(http://eprints..uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf)

[Di akses 31 Desember 2014]

(http://tricklik.blogspot.com/2013/03/apa-itu-kecerdasan-iq-eq-sq-cq-dan-aq.html?m=1)

[Di askes 31 Desember 2014]

(http://depary.blogspot.com/2012/09/kerangka-berfikireddy-suranta.html?m=1)

[Di akses 31 Desember 2014]

(http://entrepreneurshiplearningcenter.blogspot.com/2013/01/selayang-pandang-iq-eq-dan-sq.html?m=1)

[Di akses 1 Januari 2015]

(http://uin-community.us/2013/08/faktor-yang-mempengaruhi-inteligensi-dan-iq)

[Di akses 1 januari 2015]

(http://akmapala09.blogspot,com/2011/10/pengertian-pemahaman-menurut-para-ahli.html?m=1)

[Di akses 10 Januari 2015]

(http://diglib.ump.ac.id/download.php?id=3238)

[Di akses 19 Januari 2015]

(http://carapedia.com/pengertian_definisi_peraturan_info2113.html)

[Di akses 19 Januari 2015]

(http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/)

[Di akses 19 Januari 2015]

(http://eprints.uny.ac.id/7652/3/BAB%202%20-%2008601241081.pdf)

(44)

Oki Arya Sakti, 2015

HUBUNGAN IQ (INTELLIGENCE QUOTIENT) DENGAN PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN BOLA BASKET

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Bola_basket)

[Di akses 19 Januari 2015]

(http://ainnyan.blogspot.com/2014/02/pengertian-iq-eq-sq-aq-dan-esq.html?m=1)

[Di akses 29 Januari 2015]

(http://diglib.ump.ac.id/files/disk1/21/jhptump-ump-gdl-nuraenisps-1031-1-fulltek-u.pdf)

(45)

Oki Arya Sakti, 2015

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Angket Pemahaman Peraturan Bola Basket
Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Positif
Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Nuning

Berdasarkan analisis parameter material timbunan, maka tidak perlu dilakukan stabilisasi karena sesuai persyaratan timbunan [2], sehingga sudah cukup bagus digunakan sebagai tanah

Sifat- sifat ini hendaknya jelas sehingga tidak ada keraguan yang akan mengakibatkan perselisihan nantiantarapembeli kedua belah pihak (sipenjual dan

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung, apabila tes adalah teknik pengumpulan data yang lebih berkaitan dengan ranah

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen mengalami peningkatan N-gain sebesar 0,68 dengan kriteria “sedang”,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA.. KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIAT JENDERAL.. RUMAH TANGGA GEDUNG

murni maka akan didapat antibodi(Ab) spesifik terhadap antigen tersebut (selanjutnya Ab akan diproduk oleh pabrik).. • Pengecatan thd ikatan Ag-Ab