• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

469/UN40.7.D1/LT/2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS

E-COMMERCE B2C

(Survei kepada Konsumen E-Commerce B2C di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Ega Aditya Purnama 1106066

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS

E-COMMERCE B2C

(Survei kepada Konsumen E-Commerce B2C di Kota Bandung)

Oleh

Ega Aditya Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Ega Aditya Purnama 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS

E-COMMERCE B2C

(Survei kepada Konsumen E-Commerce B2C di Kota Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP. NIP. 19620607 198703 1 002

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. Disman, M.S. NIP. 19590109 198412 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ega Aditya Purnama (1106066), “Pengaruh Trust dan Perceived Usefulness terhadap Keputusan Menggunakan Situs E-Commerce B2C (Survei Pada Konsumen E-Commerce B2C di Kota Bandung)”. Di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu MP.

Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat mengubah kebiasaan berbelanja konsumen dari konvensional menjadi digital, perkembangan ini melahirkan perusahaan penyedia layanan e-commerce baik di pasar C2C, B2C ataupun marketplace yang bertumbuh secara pesat. Namun karena teknologi ini masih merupakan hal baru bagi konsumen dan masih terdapat kekurangan dan ancaman dari layanan e-commerce tersebut menyebabkan rendahnya konsumen yang menggunakan layanan tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perusahaan penyedia layanan e-commerce terutama di pasar B2C membentuk kepercayaan dan memberikan manfaat yang bisa dirasakan kepada konsumen saat berbelanja menggunakan e-commerce. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepercayaan, mengetahui gambaran tingkat manfaat yang dirasakan, mengetahui gambaran tingkat keputusan menggunakan dan mendapatkan temuan mengenai seberapa besar pengaruh kepercayaan dan manfaat yang dirasakan terhadap keputusan menggunakan e-commerce B2C di Kota Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 305 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah path analysis dengan alat bantu software komputer SPSS 22.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa kepercayaan dan manfaat yang dirasakan berpengaruh terhadap keputusan menggunakan secara signifikan. Dalam upaya meningkatkan keputusan menggunakan konsumen, pihak perusahaan harus senantiasa meningkatkan kepercayaan dan manfaat yang dirasakan terhadap layanan perusahaan. Kepercayaan dan manfaat yang dirasakan sebagai variabel yang berpengaruh dominan harus tetap dapat dikendalikan secara langsung oleh perusahaan.

(5)

ABSTRACT

Ega Aditya Purnama (1106066), "The Influence of Trust and Perceived Usefulness on Decision To Use B2C Commerce Sites(Survey on B2C E-Commerce Sites Users in Bandung)". Under the guidance of Prof. Dr. H. Agus Rahayu MP.

Development of Internet technology very rapidly changing shopping habits of consumers from conventional to digital, this development gave birth to e-commerce company service provider in the markets C2C, B2C or a marketplace that is growing rapidly. However, because this technology is still a novelty for consumers, and there are shortages and the threat of e-commerce services, this causing the low consumers who use such services. To overcome these problems the e-commerce company service providers, especially in the B2C market must establish trust and provide perceived usefulness to the consumers when shopping using e-commerce services. This study aims to describe the level overview of trust, level overview of perceived usefulness, the description of level overview of decision to use and obtain findings regarding how much influence of trust and perceived usefulness to the decision to use of e-commerce B2C in Bandung. This type of research is descriptive, verification, and the method used is explanatory survey with simple random sampling technique, with a total sample of 305 respondents. Data analysis technique used is path analysis with SPSS 22.0 software. Results obtained in the study stated that trust and perceived usefulness significantly influence the decision to use. In the effort to improve the use of consumer decisions, the company must continually improve the trust and perceived usefulness of the company's services. Trust and perceived usefulness as the dominant influence variables should be controlled directly by the company.

(6)

1 Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan Web 2.0 selama 15 tahun terakhir terus merubah semuanya, termasuk cara berjualan. Jeff Jordan, CEO dari OpenTable, yang merupakan world’s leading online restaurantreservation mengatakan bahwa sekarang terjadi peralihan struktural dimana retail fisik berubah menjadi digital retail sehingga terbentuklah e-commerce. Layanan e-commerce tumbuh dan membuat semakin banyak online shop yang muncul diseluruh dunia termasuk di Indonesia.Gary P. Schneider seorang peneliti mengartikan e-commerce adalah segala bentuk aktivitas bisnis yang menggunakan teknologi internet seperti koneksi internet, World Wide Web, dan teknologi lainnya seperti komunikasi nirkabel dan koneksi selular.

E-commerce semakin populer dan banyak digunakan oleh konsumen di Indonesia, hal ini didukung oleh Visa yang melakukan survei dan menemukan bahwa 76% dari pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja secara online dalam kurun waktu 12 bulan terakhir di tahun 2014 hingga 2015, menunjukkan bahwa e-commerce semakin tumbuh di Indonesia. Untuk data mengenai pertumbuhan e-commerce di indonesia dapat dilihat di Gambar 1.1.

Sumber : Statista.com, 2015

GAMBAR 1.1

PERTUMBUHAN PENJUALAN E-COMMERCE INDONESIA TAHUN 2013 - 2015

Berdasarkan data pada Gambar 1.1 menunjukkan bahwa transaksi yang dilakukan melewati situs e-commerce semakin naik tiap tahunnya, hal ini

0,5%

0,6%

0,8%

0,0% 0,2% 0,4% 0,6% 0,8% 1,0%

2013 2014 2015

(7)

2

menunjukkan trend yang positif bagi pertumbuhan e-commerce di Indonesia. Peningkatan sales dari e-commerce itu sendiri dikarenakan karena berkembang pesatnya pembeli digital (digital buyers). eMarketer menyimpulkan bahwa penetrasi pembeli digital akan terus meningkat sebesar 44.3% pada tahun 2014. (Sumber : http://www.emarketer.com/ di akses pada 14 Juni 2015, 15:02 WIB).

Situs e-commerce meskipun secara keseluruhan sedang bertumbuh, namun mengalami penurunan dalam pertumbuhan transaksinya di pangsa pasar Business to Customer (B2C) setiap tahunnya. Hal ini juga didukung dengan data yang ditunjukkan oleh lembaga eMarketer yang menunjukkan bahwa pertumbuhan transaksi yang dihasilkan dari e-commerce kategori B2C terus mengalami penurunan. (Sumber : http://www.retailcustomerexperience.com/ di akses pada 29 Mei 2015, 08.00 WIB). Untuk data lebih lengkap dapat dilihat pada Gambar 1.2

Sumber : emarketer.com, 2015

GAMBAR 1.2

PERTUMBUHAN TRANSAKSI E-COMMERCE B2C INDONESIA TAHUN 2012 - 2015

Laju pertumbuhan transaksi yang terjadi melalui situs e-commerce B2C di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2012 hingga 2015 dengan total 47,8%. Penurunan laju transaksi e-commerce paling tinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 26%. Pertumbuhan transaksi layanan e-commerce sedang mengalami peningkatan namun layanan situs e-commerce B2C sedang mengalami penurunan transaksinya dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa terjadi ketidaksesuaian antara trend pertumbuhan e-commerce terhadap pertumbuhan layanan e-commerce B2C. Meskipun terjadi penurunan dalam situs B2C akan tetapi dengan pasar e-commerce yang potensinya masih baik di Indonesia

85,0%

71,3%

45,1%

37,2%

0,0% 20,0% 40,0% 60,0% 80,0% 100,0%

2012 2013 2014 2015

(8)

3

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

menyebabkan munculnya berbagai macam jenis situs e-commerce B2C di Indonesia dengan berbagai metode pembayaran dan promosi yang ditawarkan. Untuk data situs e-commerce B2C yang populer dan aktif digunakan di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.1

TABEL 1.1

RANKING E-COMMERCE B2C POPULER DI INDONESIA TAHUN 2012 - 2015

No Brand 2012 2013 2014 2015

1 Lazada 31 27 13 6

2 Bhinneka 65 62 117 156

3 Agoda 110 110 57 35

4 Zalora 126 123 106 123

5 Groupon 181 162 182 246

6 Tiket 175 163 165 217

7 Blibli 195 174 109 112

Sumber : diolah dari alexa.com dan similarweb.com, 2015

Bersumber pada lembaga Alexa dan SimilarWeb, memperlihatkan gambaran situs e-commerce B2C apa saja yang populer dan digunakan oleh konsumen di Indonesia serta bagaimana ketatnya persaingan dalam industri tersebut berdasarkan rangking situs tersebut yang diakses oleh konsumen di Indonesia.

(9)

4

Sumber : dioleh dari Alexa.com dan SimilarWeb.com, 2015

GAMBAR 1.3

JUMLAH PENGUNJUNG E-COMMERCE B2C INDONESIA TAHUN 2014 - 2015

Mengacu pada data di Gambar 1.3 dapat dilihat gambaran seberapa banyak konsumen di Indonesia yang mengunjungi berbagai macam layanan situs e-commerce B2C yang ditawarkan di Indonesia, Lazada sebagai situs e-commerce B2C paling populer saat ini mengalami pertumbuhan pengunjung paling tinggi di tahun 2015 yaitu sekitar 95% dibanding situs e-commerce B2C lainnya yang secara keseluruhan rata-rata mengalami penurunan jumlah pengunjung. Penurunan jumlah pengunjung di rata-rata setiap situs e-commerce B2C ini dapat menggambarkan kondisi bahwa hampir semua situs e-commerce B2C akan mengalami penurunan pendapatannya dikarenakan semakin sedikit konsumen berkunjung untuk menggunakan layanan e-commerce B2C maka keuntungan yang diperoleh dari penjualan yang dihasilkan pun akan semakin berkurang dan mempengaruhi kondisi perusahaan, dikarenakan situs e-commerce sangat bergantung pada banyaknya konsumen yang berkunjung dan memutuskan untuk melakukan pembelian melalui layanan tersebut.

Berbelanja secara online saat ini mulai digemari di Indonesia, perangkat yang paling sering digunakan untuk belanja online adalah personal computer atau smartphone. Menurut laporan survei nielsen ditahun 2015, Indonesia berada dalam urutan teratas secara global dalam hal penggunaan ponsel untuk

22,9

4,65

8,2

4,1

1,8 3,86 2,45

44,5

4,1

6,7

2,25 1,25 3,82 2,15

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50

Lazada Bhinneka Agoda Zalora Groupon Tiket Blibli

2014

(10)

5

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

belanja online bersama dengan Filipina, Vietnam, dan Thailand. Kemudian, setidaknya enam dari sepuluh konsumen Indonesia sebesar 61% menyatakan menggunakan telepon genggam miliknya untuk berbelanja online. Hal ini didukung oleh Badan Pusat Statistik yang menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi barang atau jasa yang mereka butuhkan sebesar 77,81% dari total pengguna internet di Indonesia. (Sumber : http://www.kompas.com/ di akses pada 14 Juni 2015, 18:46 WIB). Akan tetapi Jawa Barat dimana pusat pemerintahannya terletak di kota Bandung meski memiliki traffic seluler tertinggi dalam mengakses internet dibandingkan dengan kota besar lainnya di Indonesia, dimana perolehan setiap harinya sebesar 30% hingga 50% akses internet yang digunakan untuk mengakses sosial media, situs e-commerce, dan chatting data dari kominfo menunjukkan bahwa di Kota Bandung pengguna internet yang melakukan belanja secara online jumlahnya masih sangatlah kecil dibandingkan dengan kota lainnya di Indonesia. (Sumber : http://www.postel.go.id/ di akses pada 14 Juni 2015 20.00 WIB). Untuk data lebih lengkap dapat dilihat di Tabel 1.2

TABEL 1.2

JUMLAH PENGGUNA INTERNET YANG MELAKUKAN BELANJA ONLINE MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE TAHUN 2014 Wilayah Belanja

Online Persentase

Tidak Belanja

Online Persentase

Jabodetabek 8.364.000 51% 8.036.000 49%

Bandung 836.500 35% 1.553.500 65%

Yogyakarta 135.800 35% 252.200 65%

Sumber : Diolah dari Kominfo dan berbagai sumber di Internet

(11)

6

peluang yang luar biasa ini para peritel online dan pemilik jasa operator memiliki kesempatan untuk memperluas basis konsumen pengguna e-commerce B2C di Indonesia khususnya di Bandung Jawa Barat.

Keputusan seorang konsumen untuk berbelanja melalui situs e-commerce menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh para pelaku bisnis di sektor ini, karena berbelanja secara online merupakan hal yang baru diadopsi oleh pengguna internet di Indonesia dan masih terhadang berbagai macam kendala. Penelitian dari Visa pada tahun 2014 di Indonesia bahwa tersedianya fasilitas untuk dapat membandingkan harga, belanja produk-produk terbaru, dan adanya akses untuk mendapatkan penawaran menarik merupakan alasan utama konsumen berbelanja online. Sebesar 60% responden belanja online mengatakan agar dapat memperoleh diskon dan tawaran promosi dan 49% konsumen merasa belanja online menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan toko-toko yang ada di mall atau departemen store. Sedangkan 39% dari responden mengatakan bahwa dengan belanja online mereka dapat memperoleh lebih banyak informasi ketika ingin membuat keputusan.

Motivasi yang sangat mendorong orang Indonesia beralih ke belanja online adalah kemudahannya untuk menjangkau pilihan produk yang lebih banyak sebesar 52%. Hampir separuh dari konsumen juga mengungkapkan bahwa mereka sangat senang dengan adanya akses untuk brand eksklusif online 45% dan 43% diantaranya mengatakan bahwa mereka cenderung berbelanja produk-produk yang tidak tersedia di Indonesia melalui online. Hasil survei Visa mengungkapkan mengenai manfaat dan kesenangan konsumen berbelanja secara online, selain itu juga Visa menyatakan bahwa orang Indonesia senang berbagi informasi tentang penawaran spesial dari belanja online kepada rekan atau sahabat mereka. (Sumber : http://www.swa.com/ diakses pada 15 Juni 2015, 00:15 WIB).

(12)

7

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

juga membatasi orang Indonesia berbelanja online sebesar 60%. Sebanyak 61% dari responden menginginkan perlindungan kata sandi yang unik, sementara 59% menginginkan konfirmasi langsung saat pembayaran dan 58% mementingkan adanya kebijakan pengembalian produk untuk pembelian online. (Sumber : http://www.swa.com/ diakses pada 15 Juni 2015, 00:46 WIB).

Gambaran mengenai perilaku konsumen yang senang berbelanja online dan bagaimana kondisi e-commerce di Indonesia yang telah dipaparkan juga didukung dan sesuai dengan gambaran dalam penelitian yang dilakukan oleh Professor Cheng Boon Liat dari Sunway University Business School pada tahun 2014 yang dilakukan dengan subjek mahasiswa di Malaysia. Penelitian ini mengungkapkan generasi muda saat ini dianggap sebagai Generasi Internet, karena mereka umumnya pandai memanfaatkan teknologi dan sangat mengandalkan internet untuk berbagai keperluan termasuk belanja online (Valentine & Powers, 2013). Tanpa diragukan, generasi internet merupakan konsumen yang menarik bagi pemasar online, terutama karena daya beli dan kekuatan referensi kelompok yang signifikan di pasar online dan dasarnya pengguna internet berat, dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan media digital dan pengetahuan dasar terhadap e-commerce. Dalam pandangan itu, sangat penting bagi para peneliti perilaku konsumen dan e-pengecer untuk memiliki pemahaman yang lebih pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian online mereka.

(13)

8

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C (Survei kepada Konsumen E-Commerce B2C di Kota Bandung)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Industri e-commerce memang sedang bertumbuh di berbagai belahan dunia terutama di Indonesia karena berbagai fitur yang ditawarkannya namun dalam sektor B2C pertumbuhan transaksinya saat ini sedang mengalami penurunan dari tahun ke tahun, hal itu juga berdampak pada jumlah pengunjung situs e-commerce B2C pada tahun 2015 yang hampir seluruhnya mengalami penurunan. Hal ini juga berdampak pada jumlah pengguna internet yang berbelanja secara online di Kota Bandung yang jumlahnya masih sangat sedikit yaitu sebesar 35% dari total populasi dan dimana 78,9% diantaranya berbelanja menggunakan layanan situs e-commerce B2C dari total populasi 2.390.000 pengguna internet di Kota Bandung. Namun menurut survei Nielsen, setidaknya enam dari sepuluh konsumen Indonesia sebesar 61% menyatakan akan menggunakan telepon genggam untuk berbelanja online. Hal ini didukung oleh Badan Pusat Statistik yang menyebutkan jumlah pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk mencari informasi barang atau jasa yang mereka butuhkan sebesar 77,81% dari total pengguna internet di IndonesiaKondisi ini menunjukkan meskipun terjadi penurunan transaksi di situs e-commerce B2C namun potensi untuk bertumbuh masih besar jika perusahaan dapat menjaring netizen untuk menggunakan layanan belanja online perusahaan mereka dengan membenahi berbagai keraguan dan hambatan yang ada saat ini dalam melakukan transaksi atau belanja secara online. Keputusan menggunakan atau pembelian secara online dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut (Cheng dan Yee, 2014) yaitu Trust, Perceived Ease Of Use, Usefulness, Enjoyment, dan Faktor Sosial. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral sebagai berikut:

(14)

9

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

sedang bertumbuh pesat dengan kenaikan signifikan setiap tahunnya. Namun berkurangnya nilai transaksi e-commerce B2C dan jumlah pengunjung situs B2C, serta faktor-faktor keraguan pembeli dalam menggunakan layanan situs tersebut menandakan hambatan dalam menggunakan dan berbelanja melalui situs e-commerce menjadikan perusahaan harus berbenah dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan keputusan menggunakan konsumen yaitu melalui perbaikan di faktor trust dan perceived usefulness yang akan berdampak dalam menaikkan nilai transaksi dan jumlah pengguna yang berbelanja menggunakan situs e-commerce B2C perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat dalam identifikasi masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Trust dan Perceived Usefulness Terhadap Keputusan Menggunakan Konsumen E-Commerce B2C 1. Bagaimana gambaran tingkat trust konsumen e-commerce B2C di Kota

Bandung

2. Bagaimana gambaran tingkat perceived usefulness konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung

3. Bagaimana gambaran tingkat keputusan menggunakan konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung

4. Bagaimana pengaruh trust dan perceived usefulness terhadap keputusan menggunakan e-commerce B2C di Kota Bandung

1.4 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh temuan mengenai.

1. Gambaran tingkat trust konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung

2. Gambaran tingkat perceived usefulness konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung

3. Gambaran keputusan menggunakan konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung

(15)

10

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran baik dari segi teoritis maupun praktisi.

1. Bagi penulis, penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk memahami secara akademis bagaimana pengaruh yang diberikan dari faktor trust dan perceived usefulness seorang konsumen terhadap keputusan menggunakan sebuah produk dan jasa.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen, khususnya di bidang Manajemen Pemasaran. Penelitian ini juga diharapkan menambah wawasan baru mengenai faktor trust dan perceived usefulness seorang konsumen dan pengaruhnya terhadap keputusan menggunakan di kalangan konsumen ecommerce B2C serta dapat dijadikan bahan kajian diwaktu yang akan datang oleh para akademisi dalam pengembangan teori di bidang Manajemen Pemasaran.

(16)

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis jalur (Path Analysis) antara trust dan perceived usefulness terhadap keputusan menggunakan (survei kepada konsumen e-commerce B2C di Kota Bandung) maka berdasarkan penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran mengenai penerapan tingkat trust yang dilaksanakan oleh penyedia layanan e-commerce B2C, dinilai oleh sebagian konsumen termasuk pada kategori cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan trust telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan. Dimensi trust yang memiliki penilaian paling tinggi yaitu ability karena berkaitan dengan kemampuan situs e-commerce dalam menjalankan bisnisnya dalam meraih kepercayaan konsumen, dan dimensi dengan penilaian terendah yaitu integrity dikarenakan konsumen masih belum percaya sepenuhnya terhadap situs e-commerce berkaitan dengan informasi penting dalam transaksi yang terkesan disembunyikan.

(17)

138

3. Gambaran dari tingkat keputusan menggunakan diukur berdasarkan (convenience, information, available products and services, cost and time efficiency, dan security. Dimensi keputusan menggunakan yang memiliki penilaian paling tinggi dari konsumen e-commerce B2C adalah convenience hal ini dikarenakan konsumen menilai bahwa kemudahan dan kepraktisan yang diciptakan teknologi adalah faktor yang mendorong mereka untuk menggunakan situs e-commerce. Sedangkan dimensi dengan penilaian terendah yaitu security karena berkaitan dengan masih banyaknya resiko dan ketidakpastian serta cybercrime yang terdapat di lingkungan internet dan berdampak pada keputusan konsumen menggunakan situs e-commerce untuk berbelanja.

4. Variabel trust dan perceived usefulness memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan menggunakan dengan pengaruh yang cukup tinggi dari kedua variabel tersebut untuk mempengaruhi konsumen dalam memutuskan menggunakan suatu produk. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik perusahaan membangun program kepercayaan atau trust dan manfaat yang dirasakan atau perceived usefulness kepada konsumennya maka akan semakin baik juga keputusan menggunakan konsumen terhadap masing-masing situs e-commerce B2C.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian, penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai trust dan perceived usefulness terhadap keputusan menggunakan yaitu:

(18)

139

Ega Aditya Purnama, 2015

PENGARUH TRUST DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN SITUS E-COMMERCE B2C

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | Perpustakaan.upi.edu

secara keseluruhan program integrity dalam layanan e-commerce harus diperbaiki dengan cara memberikan informasi secara lengkap dan jelas tanpa perlu disembunyikan kepada konsumen dengan menampilkannya pada halaman pembelian produk mengenai garansi baik garansi barang ataupun garansi kerusakan yang terkadang tidak dicantumkan, tata cara melakukan refund bila ada kerusakan, layanan pelanggan yang tersedia dan jelas diketahui apakah aktif ataupun tidak, serta informasi penting lainnya yang berkaitan dengan memberikan keamanan pada konsumen dalam pembelian produk melalui layanan e-commerce B2C demi membangun kepercayaan yang tinggi antara konsumen dengan perusahaan layanan e-commerce B2C. 2. Tanggapan pengguna terhadap dimensi-dimensi perceived usefulness

termasuk cukup baik, namun masih terdapat indikator yang harus diperbaiki pada dimensi effectiveness yaitu indikator hematnya biaya yang dikeluarkan saat berbelanja menggunakan situs belanja online (e-commerce B2C). Dari hasil skor rata-rata persentase konsumen untuk indikator tersebut sangat kecil, hal ini dapat disebabkan karena secara keseluruhan konsumen merasa bahwa biaya yang dikeluarkan saat berbelanja menggunakan layanan e-commerce B2C dengan berbelanja secara konvensional hampir sama sehingga konsumen merasa tidak begitu efektif. Maka dari itu perusahaan dapat mengkaji kembali biaya-biaya yang dibebankan kepada konsumen yang dapat dihemat atau melakukan subsidi harga yang nantinya akan menutupi biaya-biaya yang dibebankan kepada konsumen. Dengan pendekatan yang tepat, maka pembentukan perceived usefulness atau manfaat yang dirasakan oleh konksumen akan semakin baik.

(19)

140

maka dari itu penulis menyarankan perusahaan dapat meningkatkan kembali sistem keamanan dalam situs e-commerce miliknya, dengan memperkuat sistem transaksi yang bekerja sama dengan pihak bank yang sudah terpercaya, memperkuat sistem keamanan website yang bebas dari virus dan ancaman cybercrime lainnya, bekerja sama dengan pihak pengiriman yang terpercaya, dan memberikan asuransi atas produk yang dibeli konsumen. Dengan pendekatan yang tepat keamanan yang dirasakan konsumen akan lebih baik, maka pembentukan keputusan menggunakan yang dirasakan oleh konsumen juga akan semakin baik.

4. Hasil penelitian menyatakan trust dan perceived usefulness berpengaruh secara positif dalam meningkatkan keputusan menggunakan situs e-commerce B2C, maka penulis merekomendasikan agar perusahaan-perusahaan layanan e-commerce dapat terus meningkatkan rasa kepercayaan dan manfaat yang diterima oleh konsumen saat menggunakan layanan e-commerce B2C sehingga akan meningkatkan keputusan konsumen untuk menggunakan situs e-commerce B2C sebagai sarana berbelanja secara online. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar untuk dilakukannya penelitian lain mengenai keputusan menggunakan tetapi dengan indikator serta objek yang berbeda. 5. Kelemahan pada penelitian ini diantaranya adalah penelitian yang dilakukan

Gambar

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENJUALAN
GAMBAR 1.2 PERTUMBUHAN TRANSAKSI
TABEL 1.1  B2C POPULER DI INDONESIA
GAMBAR 1.3 JUMLAH PENGUNJUNG
+2

Referensi

Dokumen terkait

A constant with a pointer type, called an address constant , is usually a null pointer, an array or function name, or a value obtained by applying the address operator & to

Pertama, faktor-faktor yang paling berpengaruh dan merupakan kombinasi optimum terhadap nilai konsumsi energi adalah faktor kemiringan jalan, faktor kondisi permukaan jalan

Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata X = 4,35dan Y = 4,47, oleh karena itu dimensi kualitas pada jaminan terdapat pada kuadran C, artinya variabel ini

pelayanan yang mempengaruhi kepuasan konsumen yang perlu penanganan dan prioritas utama oleh perusahaan karena kebera- daan atribut-atribut pelayanan tersebut sangat

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan pada peneliti yang akhirnya dapat menyelesaikan Skripsi berjudul “Kebijakan Pemerintah Kota Dalam

Dari grafik 4.14 kecenderungan terjadinya pembengkakan komposit laminate hybrid serat sisal dan batang pisang mengalami kenaikan dikarenakan air yang masuk ke

media pembelajaran yang kurang menarik bagi anak. Untuk itu peneliti juga sebagai guru berusaha menggunakan media kartu. angka dan gambar sebagai upaya mengembangkan