PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
(STANDING, JUMP, DIVE, FALL, SIDE, FLYING, DAN REVERSE) DALAM 3 AREA PADA PERMAINAN BOLA TANGAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh :
Sandy Hadiwibowo
1104565
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
(STANDING, JUMP, DIVE, FALL, SIDE, FLYING, DAN REVERSE) DALAM 3 AREA PADA PERMAINAN BOLA TANGAN
Oleh
Sandy Hadiwibowo NIM. 1104565
Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Sandy Hadiwibowo 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
LEMBAR PENGESAHAN
SANDY HADIWIBOWO
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS SHOOTING
(STANDING, JUMP, DIVE, FALL, SIDE, FLYING, DAN REVERSE) DALAM 3 AREA PADA PERMAINAN BOLA TANGAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Mulyana, M. Pd. NIP. 197108041998021001
Pembimbing II
Drs. Enjang Rahmat, M. Pd. NIP. 195107281984031001
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan
ABSTRAK
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
(STANDING, JUMP, DIVE, FALL, SIDE, FLYING, DAN REVERSE) DALAM 3 AREA PADA PERMAINAN BOLA TANGAN
Pembimbing 1 : Dr. Mulyana, M.Pd
Pembimbing 2 : Drs. Enjang Rahmat, M.Pd
Sandy Hadiwibowo 1104565
Penelitian ini berawal dari kurang efektivitasnya shooting pada Tim A UPI dalam permaianan bola tangan. Hal itu dapat ditunjukkan dari hasil persentase shooting Tim A UPI melawan Tim UNJ yang hanya sebesar 45%. Berdasarkan hal itu, rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi: 1) manakah teknik shooting yang paling efektif antara
standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse dalam permainan bola tangan di area
kiri?; 2) Manakah teknik shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side,
flying dan reverse dalam permainan bola tangan di area tengah?; 3) Manakah teknik shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse
dalam permainan bola tangan di area kanan? Tujuan penelitian ini adalah: 1) shooting
yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse di area kiri; 2) shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side,
flying dan reverse di area tengah; 3) shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse di area kanan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah Tim A UPI yang berjumlah 10 orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah front throw skill test of Zinn team handball skill
battery di tiga area dengan validitas sebesar 0,77 dan Realibilitas sebesar 0.89.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa. 1) hasil
shooting melalui teknik flying shoot dari area kiri memberikan hasil yang
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi ABSTRACT
COMPARISON EFFECTIVENESS OF SHOOTING
(STANDING, JUMP, DIVE, FALL, SIDE, FLYING AND REVERSE) ON 3 AREA OF THE HANDBALL GAME
Supervisor 1: Dr. Mulyana, M.Pd
Supervisor 2: Drs. Enjang Rahmat, M. Pd
Sandy Hadiwibowo 1104565
This study started from lack of effectiveness shooting on Team A UPI in handball games. It can be shown from the results shooting percentage UPI Team A against Team UNJ only 45%. Accordingly, the problem in this study include: 1) Which are the most effective shooting technique between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse in hand ball game on the left area ?; 2) Which are the most effective shooting technique between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse in hand ball game on the middle area ?; 3) Which are the most effective shooting technique between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse in hand ball game on the right area?; The purpose of this study were: 1) the most effective shooting between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse on the left area; 2) The most effective shooting between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse on the middle area; 3) The most effective shooting between standing, jump, dive, fall, side, flying and reverse on the right area. This research uses descriptive method. Sample in this study is Team A UPI with 10 people sampling using total sample. The instrument used in this study is front throw skills of Zinn team handball test battery skill in three areas with a validity of 0.77 and reliability of 0.89. Based on the results of data processing and analysis, we can conclude that. 1) the shooting through the technique of flying shoot from the left area give significant gains by 46.8%; 2) the shooting through the technique of flying shoot from the middle area give significant gains by 53.5%; 3) the shooting through the technique of flying shoot from the right area yielded significant results by 46%.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
ABSTRAK ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Batasan Masalah Penelitian... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
G. Batasan Istilah ... 6
H. Struktur Organisasi ... 7
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
d. Pakaian ... 12
2. Teknik Dasar Permainan Bola Tangan ... 12
a. Hakikat Teknik Dasar Permainan Bola Tangan ... 12
b. Analisis Teknik Gerak Shooting ... 12
c. Ketepatan Tembakan dalam Bola Tangan ... 20
B. Kerangka Berfikir... 23
1. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Standing Shoot ... 23
2. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Jump Shoot ... 24
3. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Dive Shoot ... 24
4. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Fall Shoot ... 24
5. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Side Shoot ... 25
6. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Flying Shoot ... 25
7. Kelebihan dan Kelemahan Melakukan Teknik Reverse Shoot ... 25
C. Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Metode Penelitian... 28
B. Variabel dan Prosedur Penelitian ... 28
1. Variabel Penelitian ... 28
2. Prosedur Penelitian... 29
3. Populasi dan Sampel ... 30
a. Populasi Penelitian ... 30
b. Sampel Penelitian ... 30
c. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31
d. Instrumen Penelitian... 31
C. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
1. Data hasil flying shoot ... 37
2. Data Hasil Standing Shoot ... 38
3. Data Hasil Jump Shoot ... 39
4. Data Hasil Dive Shoot ... 41
5. Data Hasil Fall Shoot ... 42
6. Data Hasil Side Shoot ... 43
7. Data Hasil Reverse Shoot ... 44
B. Diskusi Penemuan ... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 55
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
DAFTAR TABEL
4.1 Skor Data Hasil Flying Shoot ... 37
4.2 Skor Data Hasil Standing Shoot ... 37
4.3 Skor Data Hasil Jump Shoot ... 39
4.4 Skor Data Hasil Dive Shoot... 41
4.5 Skor Data Hasil Fall Shoot ... 42
4.6 Skor Data Hasil Side Shoot ... 43
4.7 Skor Data Hasil Reverse Shoot ... 44
4.8 Persentase Data Hasil Shooting Area Kiri ... 46
4.9 Persentase Data Hasil Shooting Area Tengah ... 47
4.10 Persentase Data Hasil Shooting Area Kanan ... 48
DAFTAR GRAFIK
4.1 Persentase Hasil Flying Shoot dari Tiga Area... 38
4.2 Persentase Hasil Standing Shoot dari Tiga Area ... 39
4.3 Persentase Hasil Jump Shoot dari Tiga Area ... 40
4.4 Persentase Hasil Dive Shoot dari Tiga Area ... 42
4.5 Persentase Hasil Fall Shoot dari Tiga Area ... 43
4.6 Persentase Hasil Side Shoot dari Tiga Area ... 44
4.7 Persentase Hasil Reverse Shoot dari Tiga Area ... 45
4.8 Persentase Hasil Teknik Shooting Area kiri ... 46
4.9 Persentase Hasil Shooting Area Tengah ... 47
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Bola dalam Permainan Bola Tangan ... 9
2.2 Gambar Gawang Permainan Bola Tangan ... 10
2.3 Gambar Lapangan Permainan Bola Tangan ... 11
2.4 Gambar Teknik Standing Shoot ... 13
2.5 Gambar Teknik Jump Shoot ... 14
2.6 Gambar Teknik Dive Shoot ... 15
2.7 Gambar Teknik Fall Shoot ... 16
2.8 Gambar Teknik Side Shoot ... 17
2.9 Gambar Teknik Flying Shoot ... 19
2.10 Gambar Teknik Reverse Shoot ... 20
2.11 Gambar Area Persentase Tembakan yang Tinggi ... 22
3.1 Model Hubungan Sederhana ... 29
3.2 Langkah-Langkah Pengambilan Data ... 30
3.3 Front Throw Skill Test of Zinn Team Handball Skill Battery ... 33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Skor Hasil Tembakan di Tiga Area ... 56
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ... 63
Lampiran 3 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 64
Lampiran 4 SK Proposal Skripsi ... 65
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bola tangan termasuk ke dalam permainan yang sangat sederhana. Bola tangan dimainkan dalam sebuah lapangan menggunakan sebuah bola dan 2 buah gawang. Dalam sebuah pertandingan, permainan bola tangan terdiri atas 2 buah tim yang masing-masing tim terdiri atas 6 orang pemain dan 1 penjaga gawang. Adapun Tujuan permainan bola tangan adalah untuk mencetak poin sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mencegah lawan untuk memasukan bola ke gawang kita sendiri.
Dalam permainan bola tangan, seorang atlet dituntut untuk menguasai teknik dasar bola tangan sebagai penunjang prestasi puncak. Teknik dasar tersebut dapat dikuasai seorang atlet melalui sebuah latihan. Untuk itu, latihan teknik sangat penting sekali dikuasai oleh atlet. Menurut Harsono (1988, hlm.100), latihan teknik merupakan latihan untuk mempermahir teknik-teknik gerakan yang diperlukan, sehingga atlet mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukannya, misalnya teknik shooting, dribbling dan passing dalam bola tangan. Selain itu, latihan teknik dapat diartikan sebagai latihan yang dilakukan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan motorik atau perkembangan neuromuscular. Janusz Czerwinski dan Frantisek Taborsky (1997, hlm. 6) mengungkapkan bahwa teknik dasar dalam permainan bola tangan terdiri atas:
1. catching the ball (menangkap bola);
2. passing (mengumpan);
3. shooting (menembak/melempar);
4. dribbling (menggiring bola dengan tangan);
5. feint Movement (gerakan pukulan/lemparan tipuan);
6. offensive and defensive movement (gerakan penyerangan dan
petahanan);
7. goal keeper’s technique (teknik penjaga gawang).
2
sebanyak mungkin. Berkaitan dengan itu, teknik dasar yang mendukung seorang penyerang untuk mencetak poin adalah teknik shooting. Haris (1986, hlm. 32) mengungkapkan bahwa cara-cara menembak bola (shooting) meliputi: 1) the
standing shoot (menembak dalam posisi berdiri); 2) the jump shoot (menembak
pada saat melompat ke atas); 3) the dive shoot (menembak pada saat melompat ke depan); 4) the fall shoot (menembak sambil menjatuhkan diri ke samping/ke depan); 5) the side shoot (menembak dari samping badan); 6) the flying shoot (menembak pada saat melayang); 7) the reverse shoot (menembak membalik/memutar).
Sebuah kajian dari pertandingan bola tangan Tim A UPI melawan Tim UNJ yang berlangsung pada tanggal 16 oktober 2014 pukul 10.49 WIB, diperoleh hasil shooting yang berbeda yaitu; 1) terjadi 51 jumlah tembakan bila dipresentasikan menjadi 100%; 2) dari 51 jumlah tembakan, UPI melakukan 22 tembakan bila dipersentasikan menjadi 43%, sedangkan UNJ melakukan 29 tebakan atau bila di presentasikan menjadi 57%; 3) UPI hanya mampu melakukan 10 kali tembakan masuk bila dipresentasikan menjadi 45% dan 12 kali tembakan tidak masuk atau jika dipresentasikan menjadi 55%; 4) sedangkan UNJ mampu melakukan 22 tembakan masuk bila dipersentasikan menjadi 76% dan hanya 7 kali melakukan kegagalan menembak jika di presentasikan menjadi 24%.
Dari kajian hasil shooting tersebut, peneliti mengamati bahwa ada kelemahan dalam ketepatan hasil tembakan. Dengan demikian, dari data diperoleh adanya keunggulan dan kelemahan yaitu antara lain: 1) standing shoot memiliki keunggulan yaitu tembakan ini dapat dilakukan secara cepat, namun standing
shoot juga memiliki kelemahan yaitu tackle mudah dilakukan lawan karena
3
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penembak secara cepat, namun fall shoot memiliki kelemahan dalam hal ketepatan menembak karena penembak hanya memiliki sedikit waktu pada saat melakukan tembakan ini; 5) side shoot memiliki keunggulan dalam hal tipuan karena kiper akan sulit menebak arah datangnya bola, namun tembakan ini memiliki kelemahan dalam hal ketepatan karena penembak akan kesulitan untuk mengendalikan tembakan ini 6) flying shoot memiliki keunggulan dalam hal momentum dalam menembak, tetapi flying shoot memiliki kelemahan pada saat langkah penembak dihentikan; 7) reverse shoot memiliki keunggulan dalam hal tipuan karena pemain bertahan maupun kiper sangat sulit mengantisipasi tembakan ini, namun teknik ini memiliki kelemahan dalam hal ketepatan dalam menembak karena penembak akan kesulitan dalam mengontrol tembakan ini.
Kemudian, dari hasil analisis pertandingan Tim A UPI melawan Tim UNJ di atas, dapat diketahui bahwa teknik shooting yang paling dominan dilakukan oleh Tim A UPI adalah teknik flying shoot. Menurut Haris (1987, hlm. 39), teknik
flying shoot merupakan senjata ampuh dalam permainan dan cara yang paling
efektif dalam memasukkan bola ke gawang. Kemudian, teknik flying shoot memiliki keunggulan dalam hal momentum sehingga teknik flying shoot lebih mudah dalam menentukan arah lemparan bola dibandingkan teknik shooting lainnya. Berkaitan dengan area shooting, Clayton dan Dwight (1997, hlm. 43) mengungkapkan bahwa area tengah termasuk ke dalam area yang memiliki persentase shooting yang besar dalam hal ketepatan pada saat memasukkan bola. Akan tetapi, walaupun Tim A UPI sudah melakukan tembakan dengan teknik
flying shoot di area tengah, Tim A UPI masih dirasa kurang dalam hal efektivitas
shooting tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pembuktian terhadap keefektifan
4
reverse) dalam 3 area pada permainan bola tangan. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Perbandingan Efektivitas Shooting (Standing, Jump, Dive, Fall, Side, Flying, dan Reverse) dalam 3 Area pada Permainan Bola Tangan”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan identifikasi masalah sebagai berikut.
1. Hasil persentase shooting Tim A UPI melawan tim UNJ adalah sebesar 45%. Hal ini menunjukkan bahwa Tim A UPI memiliki kelemahan dalam hal efektivitas shooting.
2. Flying shoot dikatakan sebagai teknik yang efektif dalam upaya memasukkan
bola ke gawang. Meskipun Tim A UPI sudah melakukan teknik flying shoot dalam pertandingan melawan Tim UNJ, Tim A UPI masih mengalami kendala dalam hal efektivitas shooting.
3. Area tengah termasuk ke dalam area yang paling besar dalam hal ketepatan untuk memasukkan bola ke gawang. Akan tetapi, walaupun Tim A UPI sudah melakukan tembakan di area tengah, Tim A UPI masih dirasa kurang dalam hal efektivitas shooting tersebut.
4. Belum ada rekam statistik atau hasil penelitian yang menyangkut perbandingan efektivitas shooting (standing, jump, dive, fall, side, flying dan
reverse) dalam 3 area pada permainan bola tangan.
C. Batasan Masalah Penelitian
Agar penelitian tidak terlalu luas, peneliti membuat batasan penelitian sebagai berikut.
5
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah 3 area dari jarak 9 meter.
5. Populasi dalam penelitian ini adalah Tim A putra UKM Bola Tangan UPI Bandung.
6. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang dari Tim A putra UKM Bola Tangan UPI Bandung.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manakah teknik shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall,
side, flying dan reverse dalam permainan bola tangan di area kiri?
2. Manakah teknik shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall,
side, flying dan reverse dalam permainan bola tangan di area tengah?
3. Manakah teknik shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall,
side, flying dan reverse dalam permainan bola tangan di area kanan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan:
1. shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse di area kiri;
2. shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse di area tengah;
3. shooting yang paling efektif antara standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse di area kanan;
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa, khususnya FPOK dan umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan dalam bidang olahraga bola tangan. Adapun manfaat teoretis dan praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
6
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai berikut.
a. Bagi Atlet
Setelah diketahui teknik dan area yang paling efektif dalam melakukan
shooting, diharapkan atlet dapat memperoleh manfaat sebagai berikut.
1) Atlet lebih memperdalam teknik dan area yang diketahui paling efektif dalam melakukan shooting pada setiap latihan tanpa mengabaikan teknik dan area yang lain.
2) Atlet dapat melakukan shooting dengan efektivitas yang tinggi dalam setiap pertandingan.
b. Bagi Pelatih
Penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan dalam program latihan menghadapi pertandingan selanjutnya.
G. Batasan Istilah
Agar tidak terdapat kesalahpahaman tafsiran dalam penelitian ini, maka peneliti perlu menjelaskan definisi istilah yang ada dalam penelitian ini. Adapun definisi istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Perbandingan adalah perbedaan (selisih) kesamaan (dalam KBBI, 2008, hlm. 131).
2. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya) arti dari efektivitas sendiri adalah keefektifan (dalam KBBI, 2008, hlm. 352).
7
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Permainan berarti sesuatu yang di gunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan (dalam KBBI 2008, hlm. 858).
7. Bola Tangan adalah permainan beregu, yang terdiri atas 2 regu dengan masing-masing regu memiliki 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang). (Clanton dan Dwight 1997, hlm. 1).
H. Struktur Organisasi
Struktur organisasi penelitian memuat tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, struktur organisaasi penelitian dirinci sebagai berikut.
1. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, serta struktur organisasi penelitian.
2. Bab II merupakan tinjauan pustaka, kerangka berpikir, dan hipotesis, Tinjauan pustaka berisi uraian tentang teori serta konsep dalam melakukan penelitian. Berdasarkan topik atau isu yang diangkat, teori atau konsep yang diambil berkaitan dengan teknik shooting dalam permainan bola tangan. Kemudian, kerangka berpikir berisi kejelasan hubungan antarvariabel-variabel dalam penelitian. Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, diuraikan hipotesis berupa dugaan sementara hasil penelitian.
3. Bab III merupakan metodologi penelitian yang berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan, variabel penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrument penelitian, serta teknik analisis data.
4. Bab IV merupakan temuan dan pembahasan yang berisi uraian tentang temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dengan berbagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalahan penelitian, dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data yang jelas, dibutuhkan suatu metode penelitian yang sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian yang akan diteliti Hal ini dilakukan untuk pemenuhan perolehan dan analisis data. Data yang dihasilkan akan berguna apabila mengikuti prosedur dan metode penelitian yang benar, baik secara teori maupun secara praktik. Data yang diperoleh diharapkan memberikan kontribusi yang besar terhadap suatu penelitian. Dengan demikian, diperlukan ketelitian agar tidak terdapat kesalahan-kesalahan yang akan mengganggu keberhasilan sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 3), pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut:
metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan dari penelitian ada 3 macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan, sedangkan secara umum data yang diperoleh bersifat memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Arikunto (2013, hlm. 3) memaparkan bahwa “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian”. Berdasarkan paparan tersebut, peneliti menarik simpulan bahwa metode penelitian yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode deskriptif.
29
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian, terdapat dua macam variabel. Kedua macam variabel tersebut adalah variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Kedua variabel ini memiliki keterkaitan satu sama lain dan tidak dapat dilepaskan dalam sebuah penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 64), “Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan, “Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono 2013, hlm. 64). Berdasarkan pengertian tersebut, variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas shooting (standing,
jump, dive, fall, side, flying dan reverse) (x), sedangkan variabel terikat adalah 3
area (area tengah, area kanan dan area kiri) (y). 2. Prosedur penelitian
Setelah peneliti menentukan variabel bebas dan variabel terikat, peneliti merumuskan sebuah desain penelitian (hubungan antarvariabel). Sugiyono (2013, hlm. 68) menjelaskan bahwa “Prediksi terhadap hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian.”. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang paling cocok adalah model hubungan sederhana.
Gambar 3.1
Model hubungan sederhana Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 68)
Keterangan gambar :
x = efektifitas shooting (standing, jump, dive, fall, side, flying dan reverse) y = 3 area
30
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut.
Gambar 3.2
Langkah-langkah pengambilan data
3. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah bagian paling besar dalam sebuah kelompok. Sugiyono (2013, hlm. 119) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian di atas, populasi dalam penelitian ini adalah Tim Populasi
Sampel
Pengolahan dan Analisi Data
Kesimpulan Pengambilan
31
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian kecil yang benar-benar mewakili sebuah kelompok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan sampel jenuh. Nonprobability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013, hlm 125). Sedangkan, sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel dengan cara menggunakan semua anggota dalam populasi sebagai sampel penelitian. hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi kurang dari 30 orang (Sugiyono, 2013, hlm 126). Karena Tim A UPI yang dijadikan sebagai populasi berjumlah 10 orang, maka peneliti menggunakan teknik sampel jenuh. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini adalah Tim A UPI yang berjumlah 10 orang.
c. Tempat dan Waktu Penelitian
Sebuah penelitian akan berjalan dengan baik apabila direncanakan dengan matang, termasuk perencanaan tempat dan waktu penelitian. Maksudnya adalah agar sampel maupun peneliti bisa mempersiapkan diri dalam mengikuti penelitian. Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu Unit Kegiatan Kahasiswa (UKM) UPI Bandung (Sport Hall UPI Bandung). Sedangkan, waktu pelaksanaan penelitian yaitu tanggal 10 Juni dan 12 Juni 2015.
d. Instrumen Penelitian
Pada dasarnya, sebuah penelitian itu bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap sesuatu hal yang hendak diukur untuk mengetahui kebenaran dari masalah yang diteliti. Dalam sebuah pengukuran, dibutuhkan alat ukur yang tepat. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 148), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
32
pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Adapun tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Tes 3 Area
Dalam hal ini, tes 3 area adalah tes tembakan yang menggunakan instrumen tes berupa target marking for the Zinn Team Handball 9 m Front
Throw Test (dalam Strand dan Wilson, 1993, hlm. 135) dengan validitas sebesar
0,77 dan reliabilitas sebesar 0,89 dari 3 area di garis 9 meter. a) Umum
(1) Surat izin dipenuhi
Surat izin dipenuhi dengan pembuatan surat penelitian di jurusan. (2) Survei lapangan dan sosialisasi
Survei lapangan dan sosialisasi dilakukan terhadap populasi yang akan di teliti. Karena populasi yang akan diteliti adalah UKM Bola Tangan UPI, maka peneliti harus berbicara kepada pengurus UKM Bola Tangan UPI bahwa peneliti akan mengadakan penelitian sesuai dengan apa yang tertera di dalam surat izin yang telah peneliti buat. Jadwal penelitian pun disesuaikan dengan jadwal latihan UKM Bola Tangan UPI.
(3) Menyiapkan peralatan
Berkaitan dengan peralatan penelitian, peneliti harus bertanya kepada pengurus UKM Bola Tangan UPI tentang peralatan apa saja yang tersedia. Peralatan yang tersedia, antara lain:
(a) lapangan;
(b) bola handball (ukuran 3 karena sampel putra); (c) gawang handball;
33
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(a) Sampel berjumlah 10 orang, anggota UKM Bola Tangan UPI tim A putra, yang diambil secara total dari populasi.
(b) Instrumen tes dijelaskan kepada sampel. Instrumen yang digunakan adalah front throw skill test of Zinn team handball skill battery. Untuk lebih jelasnya, instrumen tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut ini.
Gambar 3.3
Target marking for the Zinn Team Handball 9 m Front Throw Test
Sumber : Assesing Sport Skill (Strand dan Wilson 1993, Hlm. 135)
Cara pelaksanaan tes dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) Sampel dipanggil satu persatu oleh peneiti.
(b) Sampel berdiri sebelum garis 9 meter, boleh mengambil ancang ancang untuk teknik flying Shoot, dive shoot dan fall shoot.
(c) Sampel melakukan tembakan di jarak 9 meter (garis 9 meter adalah batas akhir tester melakukan tolakan).
b) Inti
(1) Cheking semua peralatan.
(2) Berdo’a sebelum memulai penelitian
34
(4) Pengarahan kepada atlet tentang hal apa saja yang harus dilakukan atlet (testi) ketika tes berlangsung dan pemberian contoh
(5) Mempersilakan sampel untuk melakukan pemanasan. (6) Penjelasan item tes dan contoh.
(a) Sampel melakukan 10 kali tembakan untuk setiap jenis tembakan (standing shoot, jump shoot, dive shoot, fall shoot, flying shoot, side
shoot dan reverse shoot)
(7) Tes dilakukan
(a) Tugas sampel adalah melakukan tes.
(b) Tugas penilai tes adalah mengawasi, mengambil gambar dan mencatat skor. Gambar 3.4 berikut ini merupakan skema pelaksaan tes.
35
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(b) Jika bola menyentuh garis di antara dua sasara, maka nilai yang tertinggi yang di ambil.
(10)Sah apabila:
(a) sampel melakukan teknik shooting di belakang garis 9 meter di area kanan, area kiri dan tengah;
(b) bola dilepaskan sebelum sampel menginjak garis 9 meteruntuk teknik
standing shoot, jump shoot, side shoot dan reverse shoot;
(c) bola dilepaskan ketika sampel melayang di udara untuk teknik flying
shoot, dive shoot dan fall shoot.
(11)Gagal apabila:
(a) tidak melakukan teknik yang diperintahkan;
(b) sampel mendarat dilantai sebelum bola ditembakan (untuk teknik
flying Shoot, dive shoot dan fall shoot);
(c) arah bola tidak langsung mengenai sasaran (memantul terlebih dahulu);
(d) arah bola tidak mengenai sasaran tembak.
(12)Tidak diperkenankan untuk mengulang sebuah tembakan, bila sebuah tambakan dilakukan tidak sesuai prosedur dan dinyatakan gagal.
c) Evaluasi tes.
C. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh merupakan data hasil penelitian di lapangan. Kemudian, data-data tersebut diolah dan dianalisis untuk pemerolehan informasi dalam rangka pengujian hipotesis dan penyimpulan hasil penelitian. Setelah data dikumpulkan, data diolah dan dianalisis sehingga data-data tersebut memiliki arti. Untuk menganalis data-data tersebut, diperlukan pendekatan statistik yang sesuai dengan instrumen penelitian. Karena penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, maka data diolah dengan statistika deskriptif atau statistik inferensial.
36
� =∑�� x 100 %
Keterangan :
P = Persentase
∑f = Jumlah Frekunsi Tembakan n = Jumlah Tembakan Maksimal
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. hasil shooting melalui teknik flying shoot dari area kiri memberikan hasil
yang signifikan sebesar 46.8%;
2. hasil shooting melalui teknik flying shoot dari area tengah memberikan hasil yang signifikan sebesar 53.5%;
3. hasil shooting melalui teknik flying shoot dari area kanan memberikan hasil yang signifikan sebesar 46%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti merumuskan saran kepada pihak-pihak sebagai berikut.
1. Pelatih
Semua teknik shooting memiliki peran yang situasional selama permainan bola tangan berlangsung. Oleh karena itu, pelatih dianjurkan untuk mengajarkan semua teknik shooting pada atlet untuk menambah keahlian pada saat bermain bola tangan.
2. Atlet
Teknik yang efektif dalam permainan bola tangan adalah teknik flying
shoot baik di area kiri, area tengah, maupun area kanan. Oleh karena itu, altet
harus meningkatkan kemampuannya pada teknik tersebut tanpa mengabaikan teknik-teknik lainnya. Teknik lainnya juga dapat dikatakan penting karena teknik-teknik tersebut dapat berperan sesuai dengan situasi permainan.
3. Peneliti Selanjutnya
53
Sandy Hadiwibowo, 2015
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 54
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Asosiasi Bola Tangan Indonesia. (2007). Peraturan permainan.____:____.
Clayton, R. E & Dwight, M. P. (1997). Team handball steps to success. United States
of America: Human Kinetics.
Czerwinski, J & Frantisek T, (1997). Basic handball. Austria: AVIS-Werbung.
DEPDIKNAS. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Haris, R. (1987). Peraturan dan permainan bola tangan. Bandung: Percetakan dan Foto Copy “ADIL”
Harsono. (1988). Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.
Mulyadi, T. “Perbedaan akurasi dan presisi” 6 agustus 2015
http://budisma.net/2014/12/perbedaan-akurasi-dan-presisi.html
Santika, U. H. (2011). Efektifitas teknik pukulan menyerang topspin dan smash
terhadap perolehan angka dalam pertandingan tenis meja. Bandung:
Perpustakaan UPI
Strand, B. N & Wilson, R. (1993). Assessing sport skills. United States of America:
Human Kinetics.
Sulistiono. (2012). Hubungan antara ketepatan lempar sasaran dengan kemampuan
servis atas bola voli pada siswa putra kelas atas SD Negeri 3 Petanahan Kebumen tahun pelajaran 2011/2012. Yogyakarta : Perpustakaan UNY