• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti

KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Pada

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan

Indonesia

Oleh :

UUS ARISANDI

1009359

PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti

KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)

Oleh

Uus Arisandi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

©Uus Arisandi

Universitas Pendidikan Indonesia

Mei 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagiannya,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

UUS ARISANDI

NIM 1009359

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN

TIPE KANCING GEMERINCING

( Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Paud AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Rudiyanto, S.Pd, M.Si NIP:197406171999031003

Pembimbing II,

Dr. Mubiar Agustin, M.Pd NIP:197708282003121002

Mengetahui

Ketua Program Studi PGPAUD

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia

(4)
(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ……….. i

UCAPAN TERIMA KASIH ……… ii

ABSTRAK ……… iv

DAFTAR ISI ……… vi

DAFTAR TABEL……… vii

DAFTAR GAMBAR ……… viii

DAFTAR LAMPIRAN ……… ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 6

C. Rumusan Masalah ……… 7

D. Tujuan Penelitian ……… 7

E. Manfaat Penelitian ……… 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ……… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangan Bahasa Anak ……… 10

B. Hakikat Keterampilan Bicara ……… 22

C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 24

D. Teori Pendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 25

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 26

B. Desain Penelitian………. 26

C. Metode Penelitian ……… 27

D. Definisi Operasional ……… 31

E. Instrumen Penelitian……… 31

F. Teknik Pengumpulan Data……… 33

G. Analisis Data ……… 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian……… 36

B. Deskripsi HasilPenelitian……… 47

C. Pembahasan Hasil Penelitian……… 57

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……… 59

B. Rekomendasi……… 60 DAFTAR PUSTAKA

(6)
(7)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

(Penelitian Tindakan Kelas di PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)

Uus Arisandi 1009359

ABSTRAK

Latar belakang dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan berbicara anak di PAUD AL-Hidayah, kecamatan MekarmuktiKabupaten Garut belum berkembang. Oleh karena itudiperlukan suatu media yang dapat mengembangkankemampuan berbicara pada anakPAUD tersebut. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahannya dapat diupayakan dengan menggunakan media yang tepat yaitu melalui penerapan kancing gemerincing. Kancing gemerincing yaitu media visual yang pembuatanya melalui peroses pencetakan.

Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD AL-Hidayah. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara bersiklus. Subyek penelitian ini yaitu anak PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut yang berjumlah 25 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 16 anak perempuan.

Hasil penelitian yang diperoleh tentang kemampuan berbicara anak menunjukan perkembangan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari data peningkatan setiap siklus setelah melakukan pembelajaran menggunakan kancing gemerincing. Pada siklus 1 adalah anak Belum Berkembang (BB) 20.8 %, anak Mulai Berkembang (MB) 51.2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 23.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 4.8%. Pada tindakan siklus II kemampuan anak menunjukan sudah tidak ada yang Belum Berkembang, anak Mulai Berkembang (MB) 52.8%, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 35.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 12 %.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan bahwa kancing gemerincing dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD.

(8)

IMPROVINGSPEAKINGSKILLSTHROUGHAPPLICATIONTYPEBUTTONS

CLATTER

(Classroom Action Research inearly childhoodAL-Hidayah MekarmuktiGarutDistrict

ofAcademic Year2013/2014)

UusArisandi 1009359

ABSTRACT

Background in this research is development ability talk child in PAUD AL

Hidayah, Mekarmukti Kabupaten Garut subdistrict underdeveloped. Therefore

needed something media that can develop ability talk in PAUD child. Solution taken

to overcome the problem can laboured by using media that is appropriate namely

through clang button implementation. Button clang namely visual media that

pembuatanya through peroses printing.

Purpose from this research is perform learning by using button clang to

improve ability talk in PAUD AL Hidayah child. Type research used namely

Penelitian Tindakan Kelas start from planning, implementation, observation, and

reflection conducted by cycle. Subyek this research namely PAUD AL Hidayah

Subdistrict Mekarmukti Regency Garut child that total 25 child consisting of 9 boy

and 16 girl.

Result research obtained about ability talk child shows development that is

excellent. This thing seen from data increase every cycle having taken steps learning

use button clang. In cycle 1 is Belum Berkembang (BB) child 20.8 %, Mulai

Berkembang (MBs) child 51.2 %, Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 23.2%,

and Berkembang Sangat Baik (BSB) child 4.8%. In II action cycle ability child shows

already nothing that Belum Berkembang, Mulai Berkembang (MBs) child 52.8%,

Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 35.2%, and Berkembang Sangat Baik

(BSB) child 12 %.

Based on result research can be recommended that button clang serve the

purpose of instructional media that is effective to improve ability talk in PAUD child.

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada

dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan

kembang) dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling

tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Menurut (Slamet Suyanto)

golden age adalah masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi

anaksebanyak-banyaknya. Upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan perkembangan anak didik untuk membantu perkembangan jasmani

dan rohani, yang berarti terutama dengan kreativitasas dan kemampuan. Anak

usia dini yang identik dengan kegiatan bermain. Perkembangan yaitu

menunjukkan perubahan kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dan

perkembangan anak pada umumnya amat bergantung dari genetik dan

pengasuhan ibunya masing-masing. Pengasuhan anak yang optimal akan sangat

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangannya.

Menurut Undang-undang Republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 (Sujiono: 2012:6) Menyatakan

bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan

kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan yang lebih lanjut.

Anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain dan

beristirahat, berekreasi, dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah

hak bukan kewajiban. Orang tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan

(10)

adalah hak anak, maka belajar harus menyenangkan, kondusif, dan

memungkinkan anak untuk termotivasi dan antusias. Memperoleh

rangsangan-rangsangan kemampuan dasar terhadap perkembangan bahasa, kognitif, fisik

motorik dan seni, serta pengembangan pembiasaan yang terdiri dari nilai-nilai

agama, sosial, emosional dan kemandirian.

Kemampuan dasar anak saling mendukung satu sama lainnya. Salah satu

kemampuan dasar yaitu kemampuan berbicara. Perkembangan berbicara pada

masa bayi baru mengeluarkan bunyi “ocehan” yang kemudian berkembang

menjadi sistem simbol bunyi yang bermakna tanpa diberi suatu instruksi formal.

Pada masa usia 3-5 tahun anak menggunakan banyak kosa kata dan kata tanya

seperti apa dan siapa.

Komunikasi merupakan berbicara atau menyampaikan informasi kepada

oran lain. Guru harus berkomunikasi dengan anak harus dengan berbagai cara

diantaranya dengan melalui perkataan atau dengan isyarat. Berkomunikasi dengan

anak haruslah dengan cara yang tepat supaya anak dapat mengerti dengan apa

yang kita sampaikan. Guru menyampaikan informasi yang benar kepada anak agar

anak tidak ragu dengan apa yang kita sampaikan.

Berkomunikasi dengan anak haruslah dengan bahasa yang jelas atau bahasa

yang cepat dimengerti oleh anak. Dalam proses pembelajaran seorang guru dalam

menyampaikan pembelajarannya hendaknya dapat memancing anak agar dapat

berkomunikasi dengan teman atau dengan guru. Namun untuk saat ini masih saja

kita temui kekurangan-kekurangan untuk menciptakan suasana yang

menyenangkan bagi anak dalam proses belajar, sehingga kemampuan berbicara

anak masih rendah.

Pendidikan adalah salah satu aspek dasar untuk membangun suatu bangsa

dan negara. Didalam suatu penyelenggaraan pendidikan disekolah terdapat guru

sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dan diwujudkan dengan adanya

interaksi antara guru dengan murid melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam hal

(11)

sistematis, inovatif dan sesuai dengan kurikulum. Suatu pembelajaran agar

tujuannya tercapai dengan baik maka dibutuhkan suatu strategi pembelajaran,

teknik, metode dan pendekatan pembelajaran.

Agar suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, maka seorang

pendidik harus mampu menguasai kelas. Pada saat ini banyak tenaga pendidik

yang cenderung pada pencapaian target kurikulum, sehingga kegiatan

pembelajaran menjadi monoton dan membosankan karena mementingkan pada

hafalan konsep bukan pemahaman. Oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas guru

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Salah satu model pembelajaran tersebut adalah cooperative learning. Jadi dalam

hal ini guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator agar suasana didalam

kelas dapat hidup. Dan siswa berperan aktif mencari informasi dari berbagai

sumber, diskusi, bertanya dan mengungkapkan pendapat. Maka diperlukannya

kerjasama antara guru dan murid supaya terjalin komunikasi.

Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu

komunikasi kegiatan secara langsung dan komunikasi tidak langsung.

Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak,

sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau

kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan,

dan perasaaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa

berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan

yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot

tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang

dikombinasikan. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi agar

dapat menyampaikan pikiran secara efektif .

Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa

(12)

terdiri dari empat aspek yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara,

membaca, dan menulis. Anak harus menguasai keempat aspek tersebut agar

terampil dalam berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan

berbahasa disekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi anak dituntut

untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat

untuk berkomunikasi. Pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia

dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan

lingkungannya (Rike Riwayanti : 2010)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya bimbingan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan berbahasa

pada anak usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara perlu mendapat

perhatian yang sungguh-sungguh, baik perhatian orang tua itu sendiri maupun

orang lain yang memiliki kepedulian untuk membinmbing anak dirumah dan di

tempat belajar. Pengembangan bicara itu berguna bagi anak untuk memperlancar

keterampilan berbicara anak itu sendiri. Akan tetapi tidak semua anak

mempunyai keterampilan berbicara yang baik dan juga sering mengalami

kesulitan dalam memahami kata-kata. Oleh sebab itu, pembelajaran keterampilan

berbicara harus dilakukan sedini mungkin karena anak yang terampil dalam

berbicara dapat dengan mudah menjelaskan kebutuhan dan keinginannya, serta

dapat mengungkapkan perasaan dan idenya kepada orang lain.

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan

lain-lain dikemukakan oleh Joyce (1992 ; 4) dalam trianto. Salah satu model

(13)

gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pertama

kali dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tipe kancing gemerincing merupakan

salah satu dari jenis metode struktural, yaitu metode yang menekankan pada

struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi

siswa. Selain itu juga model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing

merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang memiliki

keunggulan tersendiri, dimana pada model pembelajaran kooperatif kancing

gemerincing ini dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering

terjadi dan mewarnai kegiatan belajar kelompok. Dan teknik kancing

gemerincing akan memastikan bahwa setiap siswa akan mendapat kesempatan

dan dapat berperan serta dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif

teknik kancing gemerincing seperti yang dikemukakan oleh sugiyanto

(2009:57) makan dapat membantu guru dalam mengajar dan juga anak-anak

dalam memahami pembelajaran dengan baik karena pembelajaran

menyenangkan dan tidak membosankan.

Menurut Lie langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

kancing gemerincing adalah :

1) Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga

benda-benda kecil lainnya seperti kacang merah, biji kenari, potongan

sedotan, batang-batang lidi, sendok ekstrim dan sebagainya.

2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing

kelompok mendapat dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing tergantung

pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).

3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus

menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakannya ditengah-tengah

kelompoknya.

4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi

(14)

5) Jika semua kancing sudah habis, sedang tugas belum selesai, kelompok boleh

mengambil kesepakatan untuk membagikan kancing lagi dan mengulangi

prosedurnya kembali.

Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing

adalah sebagai berikut :

1) Dengan kancing gemerincing, individu memberikan konstribusi mereka

dalam mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan serta

pemikiran orang lain.

2) Dengan kancing gemerincing, setiap anggota mempunyai kesempatan yang

sama, tidak ada anggota yang mendominasi dan banyak bicara sementara

anggota yang lain pasif.

3) Dengan kancing gemerincing, pemerataan tanggung jawab dapat tercapai,

tidak ada anggota yang menggantungkan diri pada rekannya yang dominan.

4) Kancing gemerincing memastikan siswa mendapat kesempatan untuk

berperan serta.

Sedangkan kelemahannya ;

1) Persiapannya memerlukan lebih banyak tenaga, fikiran dan waktu.

2) Kadang-kadang siswa dapat terjebak dengan orang yang harus melakukan

semua pekerjaan dan tidak membantu sehingga dia bekerja sendiri.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh

masalah sebagai berikut :

Faktor bicara dipengaruhi oleh beberapa hal :

1. Kemampuan berbicara peserta didik yang umumnya masih relatif rendah.

(15)

3. Perlu adanya media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan

kemampuan berbicara peserta didik.

4. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik, diharapkan guru

memberikan pembelajaran semenarik mungkin

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan yang diajukan

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1.Bagaimana kondisi objektif kemampuan berbicara di PAUD AL-Hidayah?

2.Bagaimana penerapan penggunaan kancing gemerincing dalam meningkatkan

keterampilan berbicara di PAUD AL-Hidayah?

3.Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara setelah penerapan tipe

kancing gemerincing ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dimaksud adalah

1. untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing

gemerincing pada PAUD Al- Hidayah.

2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam berbagai kegiatan individu

maupun kelompok.

3. Meningkatkan kreatifitas guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang

efektif, efisien, dan menyenangkan sesuai dengan kurikulum.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, Untuk

lebih spesifik penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

(16)

Guru akan lebih mudah mengajarkan kemampuan berbicara anak, karena

memakai teknik yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak

sehingga anak banyak terlibat dalam kegiatan aktivitas berbicara.

b.Bagi Lembaga Pendidikan

Hasil Penelitian diharapkan menjadi sumbangsih kepada seluruh lembaga

pendidikan padaa umumnya, dan khususnya bagi PAUD Al-Hidayah dalam

meningkatkan kualitas belajar, terutama kemampuan berbicara anak di usia

dini.

c. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan

berbicara sebagai bahan bacaan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

d.Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian pendidikan selanjutnya dan

menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemajuan pengembangan pendidikan

anak usia dini.

F. Struktur Organisasi Skripsi

1. BAB I yang berisi tentang :

a. Latar Belakang Penelitian

b. Identifikasi Masalah Penelitian

c. Rumusan Masalah Penelitian

d. Tujuan Penelitian

e. Manfaat Penelitian/ Signifikasi Penelitian

f. Struktur Organisasi Skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi tentang teori hasil penelitian yang telah

(17)

3. BAB III METODE PENELITIAN berisi tentang :

a. Lokasi dan Subyek Penelitian

b. Desain Penelitian

c. Metode Penelitian

d. Definisi Operasional

e. Instrumen Penelitian

f. Prosen Pengembangan Penelitian

g. Teknik Pengumpulan Data

h. Analisa Data

4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

berisi tentang :

a. Deskripsi Data Awal Penelitian

b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

c. Deskripsi Hasil Penelitian

1) Hasil Penelitian Siklus 1

2) Hasil Penelitian Siklus 2

d. Pembahasan

5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi tentang :

a. Kesimpulan : berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.

b. Saran : terutama ditujukan bagi pembuat kebijakan, pengguna hasil

penelitian, dan bagi peneliti berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di TK PGRI III Bungbulang yang berlokasi di

Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang. Adapun yang menjadi subjek dalam

penelitian ini yaitu berjumlah 25 orang anak, terdiri dari 16 perempuan 9 orang

laki-laki.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode dan desain penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas mempunyai empat langkah penelitian yang harus

dilakukan secara sistematis. Ke empat langkah tersebut merupakan desain dari

penelitian tindakan kelas. Namun karena penelitian tindakan kelas merupakan

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka

tindakan tidak dilakukan hanya dengan satu kali tindakan saja, karena apabila

penelitian hanya dilakukan satu kali tindakan saja perubahan pada subjek

penelitian tidak akan nampak, oleh karena itu, jika sudah sampai pada langkah ke

empat, kemudian kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya sampai ada

perubahan atau meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing

gemerincing pada anak PAUD Al-Hidayah. Keempat langkah tersebut

merupakan satu putaran yang berarti satu siklus.

Adapun desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diadaptasi dari

model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010: 137) yang menyebutkan empat

(19)

SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN

Gambar 3.1

Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)

C. Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang timbul dilapangan

yaitu terlambatnya berbicara pada PAUD Al-Hidayah. Pelaksanaan penelitian ini

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui teknik kancing

gemerincing yang dilakukan oleh guru yang merupakan suatu bentuk upaya dalam

meningkatkan kemampuan berbicara sehingga diharapkan dapat meningkatkan

berbicara anak akan lebih baik.

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

(20)

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK)

Menurut pengertiannya, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang

terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya lansung dapat dikenakan

pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2010:129). Sedangkan menurut

Harjodipuro Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan yang

memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk

memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan

agar mau mengubahnya. Karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu bahwa

masalah yang diangkat sehari yang dihadapi oleh guru dikelas (Muslihuddin,

2009:7).

Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Muslihuddin

(2009:13-14) yaitu: 1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam

instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus

sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan memperbaiki atau

meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan dalam rangkaian

langkah dengan beberapa siklus.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, dan

prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil

yang dicapai pada penelitian ini. Adapun prosedur PTK menurut Muslihuddin

(2009: 50) yaitu penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan

perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan

tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi.

Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau

menunjukan terjadinya perubahan prilaku.Tahapan prosedur penelitian tindakan

kelas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan

mengenai peningkatan berbicara yang timbul pada PAUD Al-Hidayah. Teknik

(21)

observasi yaitu mengenai penggunaan teknik kancing gemerincing untuk

meningkatkan kemampuan berbicara PAUD yang dilakukan ditempat

penelitian. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka ditemukan

permasalahan pada anak mengenai kemampuan berbicara.

2. Perumusan Rencana Tindakan

Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam

rangka meningkatkan kemampuan berbicara PAUD Al-Hidayah agar menjadi

lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Adapun hal-hal yang perlu

direncanakan dalam menyusun rancangan antara lain:

a. Menetapkan permasalahan secara fokus pada teknik kancing gemerincing

untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada PAUD Al-Hidayah,

kemudian memutuskan teknik kancing gemerincingsebagai alat yang

dapat menstimulasi dan meningkatkan penguasaan keterampilan berbicara

pada anak.

b. Menetapkan indikator-indikator sebagai program pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan berbicara.

c. Membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan

diberikan dalam proses pembelajaran menggunakan teknik kancing

gemerincing.

3. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan hasil

observasi yang telah dilakukan sebelumnya kemudian peneliti berdiskusi

dengan guru sebagai bentuk kolaborasi untuk membahas permasalahan yang

dihadapi guru dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan berbicara.

4. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan yang

telah disusun pada saat sebelumnya. Proses pelaksanaan tindakan

pembelajaran penggunaan foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara

(22)

mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.Pelaksanan

tindakan ini berguna meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini

di PAUD Al- Hidayah.

Masing masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang

atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke

siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada perkembangan

berbicara terhadap anak. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai rencana

pelaksanaan tindakan pada setiap siklus antara lain:

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang kegiatan

yang akan dilakukan dengan membuat skenario pembelajaran, materi

pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia

dini PAUD Al-Hidayah, dan melaksanakan stimulasi pembelajaran dengan

menggunakan teknik kancing gemerincing.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini penelitian dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah

dirancang sebelumnya. Guru memberikan pembelajaran dengan

menggunakan teknik kancing gemerincing yang sudah dirancang sesuai

dengan materi yang akan disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.

Penggunaan teknik kancing gemerincingdigunakan untuk meningkatkan

kemampuan berbicara pada anak usia dini PAUD Al- Hidayah.

c. Pengamatan

Pada tahap ini ketika tindakan penelitian berlangsung, peneliti

hendaknya juga melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi secara

cermat. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan anak merupakan

salah satu teknik persiapan untuk berlangsungnya proses pengamatan.

(23)

meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini di PAUD

Al-Hidayah menggunakan teknik kancing gemerincing. Pengamatan tersebut

menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dan dilakukan secara

continue mulai dari siklus I sampai siklus II yang diharapkan dapatnya

tercapai tujuan.

d. Refleksi

Refleksi merupakan suatu rujukan yang digunakan untuk mengkaji apa

yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan atau apa yang sudah tuntas

dan apa yang belum tuntas dari apa yang sudah direncanakan. Refleksi

dilakukan pada setiap siklus dimulai dari siklus I sampai pada siklus II

yang menunjukan bahwa tujuan yang diharapkan telah tercapai. Adanya

refleksi membantu peneliti untuk memaksimalkan tindakan dalam rangka

meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan teknik kancing

gemerincing.

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu meningkatkan kemampuan

berbicara menggunakan teknik kancing gemerincing. Adapun penjelasannya

sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan berbicara

Berbicara bukanlah sekedar pengucapan kata atau bunyi tetapi merupakan

suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau

mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan. Meningkatkan

kemampuan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan cara

mengulang kalimat, menyebutkan nama benda dalam gambar dan menyusun

kalimat sederhana.

b. Teknik Kancing Gemerincing

Teknik ini dapat di gunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan

(24)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007:101). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi dengan memberikan

ceklis dan dokumentasi. Adapun prosedur pengembangan instrumen yang

dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut (Margono, 2002: 157):

1. Menganalisis Variabel Penelitian

Langkah pertama, variabel dikaji terlebih dahulu oleh peneliti menjadi

sub variabel/dimensi, indikator sehingga apa yang diteliti dapat diukur dan

terlihat hasilnya. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator penggunaan

media foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

2. Menetapkan Jenis Instrumen

Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang

akan digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang

telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Dalam penelitian ini akan

menggunakan jenis instrumen berupa pedoman observasi dalam bentuk

checklist dan pedoman dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto untuk

dokumentasi pelaksanaan penggunaan media fotountuk meningkatkan

kemampuan berbicara pada anak usia dini.

3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen

Langkah ketiga, menetapkan jenis instrument. kemudian peneliti

menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi terkait variabel, sub variabel,

indikator, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi

instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:

4. Membuat Instrumen Penelitian

Langkah keempat peneliti membuat instrument penelitian dengan berdasarkan

(25)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk

checklist.

5. Judgement Instrumen

Langkah kelima peneliti mendiskusikan dan mengkonsultasikan

instrumen yang telah dibuat kepada dua dosen yang ahli di bidang pendidikan

anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan u ntuk memperbaiki

instrument apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan

membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi

atau redaksi dan lain sebagainya.

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN

(Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan

Berbicara

1. Meyebutkan

Kalimat yang

Lebih Kompleks

1. Anak mampu mengulangan

kalimat yang diucapkan guru

2. Anak mampu mengulang

sebagian kalimat dari cerita

yang pernah didengar

Observasi

2. Menjawab

pertanyaan yang

lebih kompleks

1. Anak mampu menyebutkan

nama-nama binatang peliharaan

2. Anak mampu menyebutkan

binatang yang berkaki empat

3. Anak mampu menyebutkan

ciri-ciri binatang

Observasi

Tabel 3.1

(26)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang diperlukan dalam

mendokumentasikan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2010:220).

Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat dan sesudah

diterapkannya penggunaan Teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan

kemampuan berbicara pada anak usia dini.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi diperlukan untuk memberikan gambaran yang detail

mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari

penggunaan teknik kancing gemerincinguntuk meningkatakan kemampuan

berbicara pada anak usia dini di PAUD Al-Hidayah dengan menggunakan

data-data fisik yang berbentuk audio, visual, berupa foto, rekaman suara, dan

lain-lain.

G.Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan teknik

analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984). Kunandar

(Yuliasari, 2009:73) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri tiga

komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Tiga komponen tersebut

yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses dimana peneliti menyeleksi data dan

(27)

hal-hal pokok dan membuang data yang dianggap tidak perlu. Keseluruhan

rangkuman data yang berupa hasil observasi mengenai penggunaan teknik

kancing gemerincinguntuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak

usia dini PAUD Al-Hidayah..

2. Mendeskipsikan Data/Display Data

Setelah reduksi data dilakukan, kemudian peneliti mendisplaykan data

atau mendeskripsikan data baik dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif.

Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan dalam memahami apa

yang terjadi, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang

telah dipahami tersebut.

3. Penarikan Kesimpulan

Tahap selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau

perubahan yang terjadi, hal tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari

kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu kesimpulan yang

sudah di revisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir

(28)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Kemampuaan anak dalam berbicara setelah menggunakan teknik

kancing gemerincing Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum penelitian

tindakan kelas ini dilakukan masih belum berkembang dan masih relatif

rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi awal dimana

kemampuan anak dalam berbicara masih belum berkembang sebanyak

48,3 % sedangkan yang berkembang sesuai harapan hanya 2,5 % dan

tidak ada anak yang berkembang sangat baik dalam kemampuan

memahami manfaat dari media kancing gemerincing.

2. Penerapan pembelajaranberbicara menggunakan media kancing

gemerincing dilaksanakan dalam dua siklus. Pada tindakan siklus

pertama kemampuan memahami konsep dan manfaat berbicara

menunjukan Belum Berkembang (BB) sebanyak 4,5 % anak Mulai

Berkembang (MB) sebanyak 79,2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan

(BSH) sebanyak 13,8 %, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSH)

sebanyak 2,5 %. Pada tindakan siklus kedua kemampuan anak

menunjukkan sudah tidak ada anak yang Belum berkembang, anak

Mulai Berkembang (MB) sebanyak 5 %, anak Berkembang Sesuai

Harapna (BSH) sebanyak 81,7 % dan Berkembang Sangat Baik (BSB)

sebanyak 13,3 %.

3. Kemampuan berbicara anak setelah menggunakan media kancing

gemerincing dengan peningkatan. Hasil siklus II menunjukkan bahwa

sebagaian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam

perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat Berkembang sesuai

(29)

2

B. REKOMENDASI

Berdasarkan hasik tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis

memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :

1. Guru

a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi

anak dalam melakukan pembelajaran.

b. Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang berbasis

permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran

tersebut.

2. Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan pada guru untuk

menggunakan berbagai media dalam pembelajaran yang dilaksanakan

b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses

pembelajaran

3. Penelitian selanjutnya

Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil

penelitian yang telah dilakukan ini terutam pada aspek-aspek yang

belum diungkap seperti aspek bahasa, kognitif dan motorik dari

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah.

Yogyakarta : Diva Press.

Mulyasa, H.E. (2012) . Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Pasda Karya.

Permen 58. (2009). Panduan Layanan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Balik Papan: Bina Dharma Putra.

Susilana, Rudi dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.

Tarigan, H.G. (1979).Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

(31)

KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN

(Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan

Berbicara

1. Meyebutkan

Kalimat yang

Lebih Kompleks

1.Pengulangan kalimat yang

diucapkan guru

2.Mengungkapkan kembali pada

kelompok yang belum selesai

Observasi

2. Dapat Memahami

Perintah

1. Memahami dua perintah saat

guru mulai memainkan

kancing gemerincing

2. Berbicara atau berpendapat

siswa harus menyerahkan

salah satu kancingnya dan

meletakkan di tengah tengah

3. Menebak kotak kecil yang

berisi kancing

4. Merancang kegiatan untuk

mengembangkan

kemampuan berbicara

5. Menetapkan strategi yang

(32)

digunakan dalam proses

belajar mengajar

6. Memilih media yang sesuai

dengan kegiatan

pembelajaran

7. Menetapkan teknik

penilaian untuk

mengetahui kemampuan

anak

2. Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk

kegiatan

2. Penataan kelompok untuk

memudahkan pemantauan

3. Penataan ruang belajar

sesuai dengan tema

Observasi

3. Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi

materi

2. Guru menguasai materi

3. Guru memberi bimbingan

(33)

4. Mengarahkan anak

Media 1. Menyiapkan media sesuai

dengan kartu pembelajaran

yang akan dilakukan

2. Melibatkan anak dalam

melakukan media

pembelajaran

Observasi

Evaluasi 1. Memberikan penguatan

kepada anak

2. Menilai hasil karya anak

3. Melakukan evaluasi

setelah kegiatan berakhir

(34)

PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PELAKSANAAN

PROSES PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD

Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar

Ya Tidak

Perencanaan

Kegiatan

1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian

2. Merumuskan tujuan pembelajaran

3. Memilih media sesuai dengan kegiatan

pembelajaran

4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

Seting kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk memudahkan

pemantauan

3. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema

Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi materi

2. Guru menguasai materi

3. Guru memberikan bimbingan

Kegiatan

Pembelajaran

Kegiatan Awal

1. Melakukan tanya jawab /apresiasi

2. Melakukan kegiatan fisik /motorik

Kegiatan Inti

3. Memberikan informasi mengenai penggunaan

media kartu huruf hijaiyah

4. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan

bermain kancing gemerincing

5. Memberikan kesempatan pada anak untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan

Kegiatan Penutup /Akhir

6. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan

7. Mengarahkan anak untuk membuat

kesimpulam setelah kegiatan bermain kancing

(35)

DAFTAR CEK LIST KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN PROSES

PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD

Siklus :

Nama Guru :

Hari, Tanggal Pengamatan :

Tema /Sub Tema :

Petunjuk :

Berilah tanda cek list pada peristiwa/ kegiatan yang diamati!

No Kegiatan Ya Tidak Ket

1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian

2. Merumuskan tujuan pembelajaran

3. Memilih media sesuai dengan kegiatan pembelajaran

4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan

5. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

6. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan

7. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema

8. Kesiapan untuk memberi materi

9. Guru menguasai materi

10. Guru memberikan bimbingan

11. Melakukan tanya jawab /apresiasi

12. Melakukan kegiatan fisik /motorik

13. Memberikan informasi mengenai permainan kancing gemerincing

14. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan bermain kancing

gemerincing

15. Memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan

16. Kegiatan Penutup /Akhir

Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan

17. Mengarahkan anak untuk membuat kesimpulan setelah permainan kancing

(36)

PEDOMAN TEST KEMAMPUAN BERBICARA ANAK PAUD

Nama Siswa :

Nama TK : PAUD AL-Hidayah

Kelas : Kelmpok B

Hari /Tanggal :

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih

kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita

yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang

peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki

empat

(37)

SKENARIO PEMBELAJARAN

Tema : Binatang

Topik : Binatang Berkaki dua dan empat

Nama TK : PAUD AL-Hidayah

Kelompok : B

Semester : 1

I. Kompetensi Dasar

Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing

II. Tujuan Pembelajaran

Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing

III. Indikator

1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar

3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat

5. Menyebutkan ciri-ciri binatang

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah

didengar

3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat

5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang

V. Metode Pembelajaran

a. Demostrasi

(38)

VI. Alat dan Sumber Belajar

Kancing

VII. Rancangan Kegiatan

a) Kegiatan awal (30 menit)

Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan

senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.

b) Kegiatan Inti (60 menit)

Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah

disusun.

c) Istirahat (30 menit)

Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama

diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang

tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama

setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan,

kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca

doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.

d) Kegiatan akhir (60 menit)

Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab

tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan

anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya

jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan

untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.

e) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang

(39)

berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak

yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan

moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional

VII. Teknik Penilaian

1. Observasi

(40)

PEDOMANOBSERVASI PENGGUNAAN

KANCING GEMERINCING

SIKLUS I

Nama :

Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih

kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita

yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang

peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki

empat

(41)

SKENARIO PEMBELAJARAN

Tema : Binatang

Topik : Binatang Peliharaan

Nama TK : PAUD AL-Hidayah

Kelompok : B

Semester : 1

I. Kompetensi Dasar

Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing

II. Tujuan Pembelajaran

Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing

III. Indikator

1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar

3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat

5. Menyebutkan ciri-ciri binatang

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks

2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah

didengar

3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan

4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat

5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang

V. Metode Pembelajaran

a. Demostrasi

(42)

VI. Alat dan Sumber Belajar

Kancing

VII. Rancangan Kegiatan

a) Kegiatan awal (30 menit)

Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan

senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.

b) Kegiatan Inti (60 menit)

Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah

disusun.

c) Istirahat (30 menit)

Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama

diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang

tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama

setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan,

kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca

doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.

d) Kegiatan akhir (60 menit)

Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab

tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan

anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya

jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan

untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.

e) Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang

(43)

berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak

yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan

moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional

VII. Teknik Penilaian

1. Observasi

(44)

PEDOMAN OBSERVASI PENGGUNAAN

KANCING GEMERINCING

SIKLUS II

Nama :

Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.

No Indikator Nilai Keterangan

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih

kompleks

2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita

yang pernah didengar

3 Menyebutkan nama-nama binatang

peliharaan

4 Menyebutkan binatang yang berkaki

empat

(45)

Hasil Observasi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang

diucapkan guru

14 11 0 0 7 16 2 0 0 18 5 2

2 Memahami dua perintah saat guru

mulai memainkan kancing

gemerincing

16 9 0 0 6 13 4 2 0 15 6 4

3 Menebak kotak kecil yang berisi

kancing

15 9 1 0 3 12 7 3 0 13 8 4

4 Berbicara atau berpendapat siswa

harus menyerahkan salah satu

kancingnya dan meletakkan di

tengah-tengah

12 11 2 0 6 12 6 1 0 22 3 0

5 Mengungkapkan kembali kepada

kelompok yang belum selesai

14 10 1 0 4 11 10 0 0 6 16 3

Jumlah 71 50 4 0 26 64 29 6 0 66 44 15

(46)

HASIL OBSERVASI AWAL (Pra Siklus)

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 14 11 0 0

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah

didengar

16 9 0 0

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 15 9 1 0

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 12 11 2 0

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 14 10 1 0

Jumlah 71 50 4 0

(47)

HASIL OBSERVASI SIKLUS I

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 7 16 2 0

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah

didengar

6 13 4 2

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 3 12 7 3

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 6 12 6 1

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 4 11 10 0

Jumlah 26 62 29 6

(48)

HASIL OBSERVASI SIKLUS II

No Indikator Nilai

BB MB BSH BSB

1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 0 18 5 2

2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah

didengar

0 15 6 4

3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 0 13 8 4

4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 0 22 3 0

5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 0 6 16 3

Jumlah 0 66 44 10

(49)

INSTRUMEN PENELITIAN

(Permen No. 58 Tahun 2009)

Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik

Kemampuan

kalimat yang diucapkan guru

2. Anak mampu mengulang

sebagian kalimat dari cerita

yang pernah didengar

1. Anak mampu menyebutkan

nama-nama binatang peliharaan

2. Anak mampu menyebutkan

binatang yang berkaki empat

3. Anak mampu menyebutkan

ciri-ciri binatang

1. Memetakan bidang Kemampuan

Sesuai dengan Kurikulum

2. Membuat Rencana Mingguan

dan Harian

3. Merumuskan Tujuan

Pembelajaran

4. Merancang kegiatan untuk

mengembangkan berbicara

5. Menetapkan strategi yang

digunakan dalam proses belajar

mengajar

6. Memilih media yang sesuai

dengan kegiatan pembelajaran

(50)

7. Menetapkan teknik penilaian

untuk mengetahui kemampuan

anak

2.Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk

kegiatan

2. Penataan kelompok untuk

memudahkan pemantauan

3. Penataan ruang belajar sesuai

dengan tema

Observasi

3. Kesiapan

Guru

1. Kesiapan untuk memberi

materi

2. Guru menguasai materi

3. Guru memberi bimbingan

Observasi

4. Kegiatan

Pembelajar

an

Kegiatan Awal

1. Melakukan tanya jawab

/apresiasi

2. Melakukan kegiatan fisik

(51)

kesempatan pada anak

untuk menjawab

pertanyaan yang

diajukan

Kegiatan Penutup /Akhir

1. Mengevaluasi

kegiatan yang sudah

dilakukan

2. Mengarahkan anak

untuk membuat

3. kesimpulam setelah

kegiatan permainan

kancing gemerincing

Media 1. Menyiapkan media sesuai

dengan kartu pembelajaran

yang akan dilakukan

2. Melibatkan anak dalam

melakukan media

pembelajaran

Observasi

Evaluasi 1. Memberikan penguatan

kepada anak

2. Menilai hasil karya anak

3. Melakukan evaluasi

setelah kegiatan berakhir

(52)

CATATAN LAPANGAN

Siklus : Siklus 1

Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH

Hari / Tanggal : Selasa , 18 Maret 2014

Observer : Uus Arisandi

Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi“kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam

pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.

Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana

anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak

menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai

menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya .

Hasil pengamatan menunjukkan masih ada anak yang belum bisa bermain

kancing gemerincing. Masih ada anak yang belum tertarik dan belum mengerti

tentang bermain kancing gemerincing yang dilaksanakan, dan belum mengerti apa manfaat kancing gemerincing. Selanjutnya pembelajaran ditutup do’a, kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam kepada guru

Bungbulang 18 Maret2014

Mengetahui

Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH

Uus Arisandi

NIP

Observer

Uus Arisandi

(53)

CATATAN LAPANGAN

Siklus : Siklus II

Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH

Hari / Tanggal : Selasa , 25 Maret 2014

Observer : Uus Arisandi

Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi “ kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.

Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana

anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak

menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai

menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya.

Hasil pengamatan menunjukkan selama kegiatan bermain kancing

gemerincing, anak-anak terlihat aktif dan merespon berbagai pertanyaan yang

diajukan oleh guru terutama apabila diminta untuk menjawab pertanyaan yang

ditanyakan guru. Anak sudah mulai meningkat kemampuan berbicaranya. Pada

kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dari kegiatan awal

sampai kegiatan istirahat. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan membaca doa,

kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam pada

guru.

Bungbulang 25 Maret2014

Mengetahui

Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH

Uus Arisandi

NIP

Observer

Uus Arisandi

(54)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Uus Arisandi lahir di Garut tepatnya pada tanggal 15

Februari 1971 dari ibu bernama Umi dan ayah bernama Oon. Penulis anak ke 6 dari 6

bersaudara.Penulis bertempat tinggal di Kp. Cikanyere RT 03, Rw 05, Desa

Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut. Pendidikan yang pernah

diselaikan yaitu pada tahun 1985 penulis menyelasaikan SDN Mekarmukti I, setelah

selesai SD langsung masuk kepasantren Urug yang terletak di Kecamatan

Bayongbong selama 9 tahun dan di lanjutkan selama 3 tahun di Pesantren

Limbangan,sedangkan SMP dan SMA dilanjutkan ke Kesetaraan Paket B dan Paket

C, yaitu SMP lulus pada tahun 2005 sedangka SMA lulus pada th 2008,dari yayasan

Winaya Bhakti.

Pada saat ini penulis bekerja sebagai pengolola yayasan yang kelola, dimana

pagi-pagi sebagai Kepala sekolah di PAUD Al-Hidayah sedangkan sore hari

(55)

MOTTO HIDUP

1. Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika tiada agama.

2. Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai insan. tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.

(56)

LEMBAR REVISI

Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali 1 Kisi-kisi instrumen penelitian

2 Cara penulisan

Penguji 1

Asep Deni Gustiana, M.Pd

(57)

LEMBAR REVISI

Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali 1 Siklus pembelajaran

Penguji 2

Ali Nugraha, M.Pd

(58)

LEMBAR REVISI

Nama : Uus Arisandi

NIM : 1009359

Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing

No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC

/Revisi Kembali

1 Judul - -

Penguji 3

Dr. Nur Faizah Romadona

(59)

DOKUMEN FOTO PENELITIAN

(60)

Anak sedang mengulangi apa yang sudah diceritakan oleh guru

Anak akan memulai permainan kancing gemerincing

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Jelaskan pokok-pokok dasar yang dilakukan Rasulullah SAW dalam mengawali hijrahnya!. Jelaskan sebab kekalahan pasukan muslim dalam

Tugas dan tanggung jawab marketing and sales manager adalah sebagai berikut:.. Merencanakan dan menentukan strategi penjualan

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG!. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan akseptor KB yang baik tentang hakekat program KB akan memengaruhi mereka dalam memilih metode/alat kontrasepsi yang akan

[r]

online dan menggunakan struk parkir sehingga transaksi dapat dilakukan secara offline karena pada kartu cerdas tanpa kontak sudah ditanamkan IC memori yang

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan mind map pada materi hewan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-A SMA Negeri 9 Sendawar Kutai

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul penegakan hukum terhadap pemalsuan Kartu Tanda Penduduk (KTP)