MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING
( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti
KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan
Indonesia
Oleh :
UUS ARISANDI
1009359
PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING
( Penelitian Tindakan Kelas Pada PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekar Mukti
KabupatenGarutTahunAjaran 2013/2014)
Oleh
Uus Arisandi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
©Uus Arisandi
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagiannya,
LEMBAR PENGESAHAN
UUS ARISANDI
NIM 1009359
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN
TIPE KANCING GEMERINCING
( Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Paud AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Rudiyanto, S.Pd, M.Si NIP:197406171999031003
Pembimbing II,
Dr. Mubiar Agustin, M.Pd NIP:197708282003121002
Mengetahui
Ketua Program Studi PGPAUD
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas pendidikan Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ……….. i
UCAPAN TERIMA KASIH ……… ii
ABSTRAK ……… iv
DAFTAR ISI ……… vi
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR GAMBAR ……… viii
DAFTAR LAMPIRAN ……… ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 6
C. Rumusan Masalah ……… 7
D. Tujuan Penelitian ……… 7
E. Manfaat Penelitian ……… 7
F. Struktur Organisasi Skripsi ……… 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Perkembangan Bahasa Anak ……… 10
B. Hakikat Keterampilan Bicara ……… 22
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 24
D. Teori Pendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing ……….. 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian………. 26
B. Desain Penelitian………. 26
C. Metode Penelitian ……… 27
D. Definisi Operasional ……… 31
E. Instrumen Penelitian……… 31
F. Teknik Pengumpulan Data……… 33
G. Analisis Data ……… 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian……… 36
B. Deskripsi HasilPenelitian……… 47
C. Pembahasan Hasil Penelitian……… 57
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……… 59
B. Rekomendasi……… 60 DAFTAR PUSTAKA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING
(Penelitian Tindakan Kelas di PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2013/2014)
Uus Arisandi 1009359
ABSTRAK
Latar belakang dalam penelitian ini adalah perkembangan kemampuan berbicara anak di PAUD AL-Hidayah, kecamatan MekarmuktiKabupaten Garut belum berkembang. Oleh karena itudiperlukan suatu media yang dapat mengembangkankemampuan berbicara pada anakPAUD tersebut. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahannya dapat diupayakan dengan menggunakan media yang tepat yaitu melalui penerapan kancing gemerincing. Kancing gemerincing yaitu media visual yang pembuatanya melalui peroses pencetakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan kancing gemerincing untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD AL-Hidayah. Jenis penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilakukan secara bersiklus. Subyek penelitian ini yaitu anak PAUD AL-Hidayah Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut yang berjumlah 25 anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 16 anak perempuan.
Hasil penelitian yang diperoleh tentang kemampuan berbicara anak menunjukan perkembangan yang sangat baik. Hal ini terlihat dari data peningkatan setiap siklus setelah melakukan pembelajaran menggunakan kancing gemerincing. Pada siklus 1 adalah anak Belum Berkembang (BB) 20.8 %, anak Mulai Berkembang (MB) 51.2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 23.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 4.8%. Pada tindakan siklus II kemampuan anak menunjukan sudah tidak ada yang Belum Berkembang, anak Mulai Berkembang (MB) 52.8%, anak Berkembang Sesuai Harapan(BSH) 35.2%, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSB) 12 %.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat direkomendasikan bahwa kancing gemerincing dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak PAUD.
IMPROVINGSPEAKINGSKILLSTHROUGHAPPLICATIONTYPEBUTTONS
CLATTER
(Classroom Action Research inearly childhoodAL-Hidayah MekarmuktiGarutDistrict
ofAcademic Year2013/2014)
UusArisandi 1009359
ABSTRACT
Background in this research is development ability talk child in PAUD AL
Hidayah, Mekarmukti Kabupaten Garut subdistrict underdeveloped. Therefore
needed something media that can develop ability talk in PAUD child. Solution taken
to overcome the problem can laboured by using media that is appropriate namely
through clang button implementation. Button clang namely visual media that
pembuatanya through peroses printing.
Purpose from this research is perform learning by using button clang to
improve ability talk in PAUD AL Hidayah child. Type research used namely
Penelitian Tindakan Kelas start from planning, implementation, observation, and
reflection conducted by cycle. Subyek this research namely PAUD AL Hidayah
Subdistrict Mekarmukti Regency Garut child that total 25 child consisting of 9 boy
and 16 girl.
Result research obtained about ability talk child shows development that is
excellent. This thing seen from data increase every cycle having taken steps learning
use button clang. In cycle 1 is Belum Berkembang (BB) child 20.8 %, Mulai
Berkembang (MBs) child 51.2 %, Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 23.2%,
and Berkembang Sangat Baik (BSB) child 4.8%. In II action cycle ability child shows
already nothing that Belum Berkembang, Mulai Berkembang (MBs) child 52.8%,
Berkembang Sesuai Harapan(BSH) child 35.2%, and Berkembang Sangat Baik
(BSB) child 12 %.
Based on result research can be recommended that button clang serve the
purpose of instructional media that is effective to improve ability talk in PAUD child.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak usia dini (PAUD) merupakan kelompok usia yang berada
dalam proses perkembangan unik karena proses perkembangannya (tumbuh dan
kembang) dengan golden age (masa peka). Golden age merupakan waktu paling
tepat untuk memberikan bekal yang kuat kepada anak. Menurut (Slamet Suyanto)
golden age adalah masa yang paling tepat untuk menggali segala potensi
anaksebanyak-banyaknya. Upaya pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan perkembangan anak didik untuk membantu perkembangan jasmani
dan rohani, yang berarti terutama dengan kreativitasas dan kemampuan. Anak
usia dini yang identik dengan kegiatan bermain. Perkembangan yaitu
menunjukkan perubahan kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dan
perkembangan anak pada umumnya amat bergantung dari genetik dan
pengasuhan ibunya masing-masing. Pengasuhan anak yang optimal akan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan berkembangannya.
Menurut Undang-undang Republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 (Sujiono: 2012:6) Menyatakan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui
memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan yang lebih lanjut.
Anak mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang, bermain dan
beristirahat, berekreasi, dan belajar dalam suatu pendidikan. Jadi belajar adalah
hak bukan kewajiban. Orang tua dan pemerintah wajib menyediakan sarana dan
adalah hak anak, maka belajar harus menyenangkan, kondusif, dan
memungkinkan anak untuk termotivasi dan antusias. Memperoleh
rangsangan-rangsangan kemampuan dasar terhadap perkembangan bahasa, kognitif, fisik
motorik dan seni, serta pengembangan pembiasaan yang terdiri dari nilai-nilai
agama, sosial, emosional dan kemandirian.
Kemampuan dasar anak saling mendukung satu sama lainnya. Salah satu
kemampuan dasar yaitu kemampuan berbicara. Perkembangan berbicara pada
masa bayi baru mengeluarkan bunyi “ocehan” yang kemudian berkembang
menjadi sistem simbol bunyi yang bermakna tanpa diberi suatu instruksi formal.
Pada masa usia 3-5 tahun anak menggunakan banyak kosa kata dan kata tanya
seperti apa dan siapa.
Komunikasi merupakan berbicara atau menyampaikan informasi kepada
oran lain. Guru harus berkomunikasi dengan anak harus dengan berbagai cara
diantaranya dengan melalui perkataan atau dengan isyarat. Berkomunikasi dengan
anak haruslah dengan cara yang tepat supaya anak dapat mengerti dengan apa
yang kita sampaikan. Guru menyampaikan informasi yang benar kepada anak agar
anak tidak ragu dengan apa yang kita sampaikan.
Berkomunikasi dengan anak haruslah dengan bahasa yang jelas atau bahasa
yang cepat dimengerti oleh anak. Dalam proses pembelajaran seorang guru dalam
menyampaikan pembelajarannya hendaknya dapat memancing anak agar dapat
berkomunikasi dengan teman atau dengan guru. Namun untuk saat ini masih saja
kita temui kekurangan-kekurangan untuk menciptakan suasana yang
menyenangkan bagi anak dalam proses belajar, sehingga kemampuan berbicara
anak masih rendah.
Pendidikan adalah salah satu aspek dasar untuk membangun suatu bangsa
dan negara. Didalam suatu penyelenggaraan pendidikan disekolah terdapat guru
sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dan diwujudkan dengan adanya
interaksi antara guru dengan murid melalui kegiatan belajar mengajar. Dalam hal
sistematis, inovatif dan sesuai dengan kurikulum. Suatu pembelajaran agar
tujuannya tercapai dengan baik maka dibutuhkan suatu strategi pembelajaran,
teknik, metode dan pendekatan pembelajaran.
Agar suatu pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik, maka seorang
pendidik harus mampu menguasai kelas. Pada saat ini banyak tenaga pendidik
yang cenderung pada pencapaian target kurikulum, sehingga kegiatan
pembelajaran menjadi monoton dan membosankan karena mementingkan pada
hafalan konsep bukan pemahaman. Oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas guru
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran tersebut adalah cooperative learning. Jadi dalam
hal ini guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator agar suasana didalam
kelas dapat hidup. Dan siswa berperan aktif mencari informasi dari berbagai
sumber, diskusi, bertanya dan mengungkapkan pendapat. Maka diperlukannya
kerjasama antara guru dan murid supaya terjalin komunikasi.
Di dalam masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu
komunikasi kegiatan secara langsung dan komunikasi tidak langsung.
Komunikasi langsung dilakukan melalui kegiatan berbicara dan menyimak,
sedangkan komunikasi tidak langsung melalui kegiatan menulis dan membaca.
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan atau menyampaikan pikiran, gagasan,
dan perasaaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan bahwa
berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan
yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot
tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang
dikombinasikan. Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi agar
dapat menyampaikan pikiran secara efektif .
Kehidupan manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa
terdiri dari empat aspek yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis. Anak harus menguasai keempat aspek tersebut agar
terampil dalam berbahasa. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan
berbahasa disekolah tidak hanya menekankan pada teori saja, tetapi anak dituntut
untuk mampu menggunakan bahasa sebagaimana fungsinya, yaitu sebagai alat
untuk berkomunikasi. Pengembangan keterampilan berbahasa pada anak usia
dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan
lingkungannya (Rike Riwayanti : 2010)
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya bimbingan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan berbahasa
pada anak usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara perlu mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh, baik perhatian orang tua itu sendiri maupun
orang lain yang memiliki kepedulian untuk membinmbing anak dirumah dan di
tempat belajar. Pengembangan bicara itu berguna bagi anak untuk memperlancar
keterampilan berbicara anak itu sendiri. Akan tetapi tidak semua anak
mempunyai keterampilan berbicara yang baik dan juga sering mengalami
kesulitan dalam memahami kata-kata. Oleh sebab itu, pembelajaran keterampilan
berbicara harus dilakukan sedini mungkin karena anak yang terampil dalam
berbicara dapat dengan mudah menjelaskan kebutuhan dan keinginannya, serta
dapat mengungkapkan perasaan dan idenya kepada orang lain.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan
lain-lain dikemukakan oleh Joyce (1992 ; 4) dalam trianto. Salah satu model
gemerincing. Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pertama
kali dikembangkan oleh Spencer Kagan. Tipe kancing gemerincing merupakan
salah satu dari jenis metode struktural, yaitu metode yang menekankan pada
struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola-pola interaksi
siswa. Selain itu juga model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang memiliki
keunggulan tersendiri, dimana pada model pembelajaran kooperatif kancing
gemerincing ini dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering
terjadi dan mewarnai kegiatan belajar kelompok. Dan teknik kancing
gemerincing akan memastikan bahwa setiap siswa akan mendapat kesempatan
dan dapat berperan serta dalam kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif
teknik kancing gemerincing seperti yang dikemukakan oleh sugiyanto
(2009:57) makan dapat membantu guru dalam mengajar dan juga anak-anak
dalam memahami pembelajaran dengan baik karena pembelajaran
menyenangkan dan tidak membosankan.
Menurut Lie langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
kancing gemerincing adalah :
1) Guru menyiapkan kotak kecil yang berisi kancing-kancing atau bisa juga
benda-benda kecil lainnya seperti kacang merah, biji kenari, potongan
sedotan, batang-batang lidi, sendok ekstrim dan sebagainya.
2) Sebelum kelompok memulai tugasnya, setiap siswa dalam masing-masing
kelompok mendapat dua atau tiga buah kancing (jumlah kancing tergantung
pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).
3) Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus
menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakannya ditengah-tengah
kelompoknya.
4) Jika kancing yang dimiliki seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi
5) Jika semua kancing sudah habis, sedang tugas belum selesai, kelompok boleh
mengambil kesepakatan untuk membagikan kancing lagi dan mengulangi
prosedurnya kembali.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
adalah sebagai berikut :
1) Dengan kancing gemerincing, individu memberikan konstribusi mereka
dalam mengemukakan pendapat dan mendengarkan pandangan serta
pemikiran orang lain.
2) Dengan kancing gemerincing, setiap anggota mempunyai kesempatan yang
sama, tidak ada anggota yang mendominasi dan banyak bicara sementara
anggota yang lain pasif.
3) Dengan kancing gemerincing, pemerataan tanggung jawab dapat tercapai,
tidak ada anggota yang menggantungkan diri pada rekannya yang dominan.
4) Kancing gemerincing memastikan siswa mendapat kesempatan untuk
berperan serta.
Sedangkan kelemahannya ;
1) Persiapannya memerlukan lebih banyak tenaga, fikiran dan waktu.
2) Kadang-kadang siswa dapat terjebak dengan orang yang harus melakukan
semua pekerjaan dan tidak membantu sehingga dia bekerja sendiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan
judul “MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI
PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING”.
B. Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diperoleh
masalah sebagai berikut :
Faktor bicara dipengaruhi oleh beberapa hal :
1. Kemampuan berbicara peserta didik yang umumnya masih relatif rendah.
3. Perlu adanya media pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan
kemampuan berbicara peserta didik.
4. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara peserta didik, diharapkan guru
memberikan pembelajaran semenarik mungkin
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan yang diajukan
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1.Bagaimana kondisi objektif kemampuan berbicara di PAUD AL-Hidayah?
2.Bagaimana penerapan penggunaan kancing gemerincing dalam meningkatkan
keterampilan berbicara di PAUD AL-Hidayah?
3.Bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara setelah penerapan tipe
kancing gemerincing ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dimaksud adalah
1. untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing
gemerincing pada PAUD Al- Hidayah.
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam berbagai kegiatan individu
maupun kelompok.
3. Meningkatkan kreatifitas guru untuk menciptakan suasana pengajaran yang
efektif, efisien, dan menyenangkan sesuai dengan kurikulum.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, Untuk
lebih spesifik penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
Guru akan lebih mudah mengajarkan kemampuan berbicara anak, karena
memakai teknik yang menarik, menyenangkan, dan bermakna bagi anak
sehingga anak banyak terlibat dalam kegiatan aktivitas berbicara.
b.Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil Penelitian diharapkan menjadi sumbangsih kepada seluruh lembaga
pendidikan padaa umumnya, dan khususnya bagi PAUD Al-Hidayah dalam
meningkatkan kualitas belajar, terutama kemampuan berbicara anak di usia
dini.
c. Bagi Orang Tua
Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif dalam meningkatkan kemampuan
berbicara sebagai bahan bacaan dan pengetahuan yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
d.Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan sebagai acuan untuk kajian pendidikan selanjutnya dan
menjadi inspirasi serta motivasi bagi kemajuan pengembangan pendidikan
anak usia dini.
F. Struktur Organisasi Skripsi
1. BAB I yang berisi tentang :
a. Latar Belakang Penelitian
b. Identifikasi Masalah Penelitian
c. Rumusan Masalah Penelitian
d. Tujuan Penelitian
e. Manfaat Penelitian/ Signifikasi Penelitian
f. Struktur Organisasi Skripsi
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi tentang teori hasil penelitian yang telah
3. BAB III METODE PENELITIAN berisi tentang :
a. Lokasi dan Subyek Penelitian
b. Desain Penelitian
c. Metode Penelitian
d. Definisi Operasional
e. Instrumen Penelitian
f. Prosen Pengembangan Penelitian
g. Teknik Pengumpulan Data
h. Analisa Data
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
berisi tentang :
a. Deskripsi Data Awal Penelitian
b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
c. Deskripsi Hasil Penelitian
1) Hasil Penelitian Siklus 1
2) Hasil Penelitian Siklus 2
d. Pembahasan
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi tentang :
a. Kesimpulan : berisi pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.
b. Saran : terutama ditujukan bagi pembuat kebijakan, pengguna hasil
penelitian, dan bagi peneliti berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK PGRI III Bungbulang yang berlokasi di
Desa Bungbulang Kecamatan Bungbulang. Adapun yang menjadi subjek dalam
penelitian ini yaitu berjumlah 25 orang anak, terdiri dari 16 perempuan 9 orang
laki-laki.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode dan desain penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas mempunyai empat langkah penelitian yang harus
dilakukan secara sistematis. Ke empat langkah tersebut merupakan desain dari
penelitian tindakan kelas. Namun karena penelitian tindakan kelas merupakan
penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka
tindakan tidak dilakukan hanya dengan satu kali tindakan saja, karena apabila
penelitian hanya dilakukan satu kali tindakan saja perubahan pada subjek
penelitian tidak akan nampak, oleh karena itu, jika sudah sampai pada langkah ke
empat, kemudian kembali lagi pada langkah pertama dan seterusnya sampai ada
perubahan atau meningkatkan keterampilan berbicara melalui teknik kancing
gemerincing pada anak PAUD Al-Hidayah. Keempat langkah tersebut
merupakan satu putaran yang berarti satu siklus.
Adapun desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diadaptasi dari
model Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010: 137) yang menyebutkan empat
SIKLUS PENELITIAN TINDAKAN
Gambar 3.1
Siklus Kemmis dan Mc Taggart (Arikunto, 2010:137)
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang timbul dilapangan
yaitu terlambatnya berbicara pada PAUD Al-Hidayah. Pelaksanaan penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak melalui teknik kancing
gemerincing yang dilakukan oleh guru yang merupakan suatu bentuk upaya dalam
meningkatkan kemampuan berbicara sehingga diharapkan dapat meningkatkan
berbicara anak akan lebih baik.
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan
Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (PTK)
Menurut pengertiannya, penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-hal yang
terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran dan hasilnya lansung dapat dikenakan
pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, 2010:129). Sedangkan menurut
Harjodipuro Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pendekatan yang
memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk
memikirkan praktek mengajarnya sendiri agar kritis terhadap praktek tersebut dan
agar mau mengubahnya. Karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu bahwa
masalah yang diangkat sehari yang dihadapi oleh guru dikelas (Muslihuddin,
2009:7).
Adapun karakteristik penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Muslihuddin
(2009:13-14) yaitu: 1) didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam
instruksional; 2) adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya, 3) peneliti sekaligus
sebagai praktisi yang melakukan refleksi; 4) bertujuan memperbaiki atau
meningkatkan kualitas praktek instruksional; 5) dilaksanakan dalam rangkaian
langkah dengan beberapa siklus.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam tiga siklus, dan
prosedur penelitian tindakan kelas untuk memperoleh data tentang proses dan hasil
yang dicapai pada penelitian ini. Adapun prosedur PTK menurut Muslihuddin
(2009: 50) yaitu penelitian tindakan kelas secara berurutan dimulai dengan
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kemudian dilanjutkan dengan
tahap kedua yang diawali dengan revisi rencana, tindakan, observasi, refleksi.
Tahapan terus berulang sampai intervensi yang dilakukan dianggap berhasil atau
menunjukan terjadinya perubahan prilaku.Tahapan prosedur penelitian tindakan
kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan
mengenai peningkatan berbicara yang timbul pada PAUD Al-Hidayah. Teknik
observasi yaitu mengenai penggunaan teknik kancing gemerincing untuk
meningkatkan kemampuan berbicara PAUD yang dilakukan ditempat
penelitian. Berdasarkan hasil observasi tersebut maka ditemukan
permasalahan pada anak mengenai kemampuan berbicara.
2. Perumusan Rencana Tindakan
Pada tahap ini peneliti merancang kegiatan yang akan dilakukan dalam
rangka meningkatkan kemampuan berbicara PAUD Al-Hidayah agar menjadi
lebih baik dan meningkat dari sebelumnya. Adapun hal-hal yang perlu
direncanakan dalam menyusun rancangan antara lain:
a. Menetapkan permasalahan secara fokus pada teknik kancing gemerincing
untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada PAUD Al-Hidayah,
kemudian memutuskan teknik kancing gemerincingsebagai alat yang
dapat menstimulasi dan meningkatkan penguasaan keterampilan berbicara
pada anak.
b. Menetapkan indikator-indikator sebagai program pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan berbicara.
c. Membuat rancangan tindakan dengan menentukan perlakuan yang akan
diberikan dalam proses pembelajaran menggunakan teknik kancing
gemerincing.
3. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat berdasarkan hasil
observasi yang telah dilakukan sebelumnya kemudian peneliti berdiskusi
dengan guru sebagai bentuk kolaborasi untuk membahas permasalahan yang
dihadapi guru dalam pembelajaran meningkatkan kemampuan berbicara.
4. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari isi rancangan yang
telah disusun pada saat sebelumnya. Proses pelaksanaan tindakan
pembelajaran penggunaan foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara
mengetahui fokus permasalahan. Peneliti dan guru melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan teknik kancing gemerincing.Pelaksanan
tindakan ini berguna meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini
di PAUD Al- Hidayah.
Masing masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang
atau revisi terhadap pelaksanaan siklus sebelumnya untuk melanjutkan ke
siklus berikutnya. Setiap siklus dikatakan berhasil apabila ada perkembangan
berbicara terhadap anak. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai rencana
pelaksanaan tindakan pada setiap siklus antara lain:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan peneliti bersama guru merancang kegiatan
yang akan dilakukan dengan membuat skenario pembelajaran, materi
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia
dini PAUD Al-Hidayah, dan melaksanakan stimulasi pembelajaran dengan
menggunakan teknik kancing gemerincing.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini penelitian dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah
dirancang sebelumnya. Guru memberikan pembelajaran dengan
menggunakan teknik kancing gemerincing yang sudah dirancang sesuai
dengan materi yang akan disampaikan pada saat pembelajaran berlangsung.
Penggunaan teknik kancing gemerincingdigunakan untuk meningkatkan
kemampuan berbicara pada anak usia dini PAUD Al- Hidayah.
c. Pengamatan
Pada tahap ini ketika tindakan penelitian berlangsung, peneliti
hendaknya juga melakukan pengamatan terhadap apa yang terjadi secara
cermat. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan anak merupakan
salah satu teknik persiapan untuk berlangsungnya proses pengamatan.
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini di PAUD
Al-Hidayah menggunakan teknik kancing gemerincing. Pengamatan tersebut
menggunakan instrumen yang sudah disiapkan dan dilakukan secara
continue mulai dari siklus I sampai siklus II yang diharapkan dapatnya
tercapai tujuan.
d. Refleksi
Refleksi merupakan suatu rujukan yang digunakan untuk mengkaji apa
yang telah dilakukan, apa yang belum dilakukan atau apa yang sudah tuntas
dan apa yang belum tuntas dari apa yang sudah direncanakan. Refleksi
dilakukan pada setiap siklus dimulai dari siklus I sampai pada siklus II
yang menunjukan bahwa tujuan yang diharapkan telah tercapai. Adanya
refleksi membantu peneliti untuk memaksimalkan tindakan dalam rangka
meningkatkan kemampuan berbicara menggunakan teknik kancing
gemerincing.
D. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu meningkatkan kemampuan
berbicara menggunakan teknik kancing gemerincing. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan berbicara
Berbicara bukanlah sekedar pengucapan kata atau bunyi tetapi merupakan
suatu alat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan atau
mengkomunikasikan pikiran, ide maupun perasaan. Meningkatkan
kemampuan berbicara yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu dengan cara
mengulang kalimat, menyebutkan nama benda dalam gambar dan menyusun
kalimat sederhana.
b. Teknik Kancing Gemerincing
Teknik ini dapat di gunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2007:101). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pedoman observasi dengan memberikan
ceklis dan dokumentasi. Adapun prosedur pengembangan instrumen yang
dilakukan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut (Margono, 2002: 157):
1. Menganalisis Variabel Penelitian
Langkah pertama, variabel dikaji terlebih dahulu oleh peneliti menjadi
sub variabel/dimensi, indikator sehingga apa yang diteliti dapat diukur dan
terlihat hasilnya. Pembuatan indikator, dalam hal ini indikator penggunaan
media foto untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
2. Menetapkan Jenis Instrumen
Langkah kedua, peneliti menetapkan jenis instrumen penelitian yang
akan digunakan untuk mengukur variabel, sub variabel atau indikator yang
telah ditentukan sebelumnya berdasarkan teori. Dalam penelitian ini akan
menggunakan jenis instrumen berupa pedoman observasi dalam bentuk
checklist dan pedoman dokumentasi berupa catatan lapangan dan foto untuk
dokumentasi pelaksanaan penggunaan media fotountuk meningkatkan
kemampuan berbicara pada anak usia dini.
3. Menyusun Kisi-kisi Instrumen
Langkah ketiga, menetapkan jenis instrument. kemudian peneliti
menyusun kisi-kisi instrumen yang berisi terkait variabel, sub variabel,
indikator, teknik pengumpulan data dan sumber data. Adapun kisi-kisi
instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut:
4. Membuat Instrumen Penelitian
Langkah keempat peneliti membuat instrument penelitian dengan berdasarkan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dalam bentuk
checklist.
5. Judgement Instrumen
Langkah kelima peneliti mendiskusikan dan mengkonsultasikan
instrumen yang telah dibuat kepada dua dosen yang ahli di bidang pendidikan
anak usia dini. Judgment instrumen ini dilakukan u ntuk memperbaiki
instrument apabila terdapat kesalahan dalam pembuatannya, misalnya dengan
membuang instrumen yang tidak perlu, mengganti indikator, perbaikan isi
atau redaksi dan lain sebagainya.
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
(Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik
Kemampuan
Berbicara
1. Meyebutkan
Kalimat yang
Lebih Kompleks
1. Anak mampu mengulangan
kalimat yang diucapkan guru
2. Anak mampu mengulang
sebagian kalimat dari cerita
yang pernah didengar
Observasi
2. Menjawab
pertanyaan yang
lebih kompleks
1. Anak mampu menyebutkan
nama-nama binatang peliharaan
2. Anak mampu menyebutkan
binatang yang berkaki empat
3. Anak mampu menyebutkan
ciri-ciri binatang
Observasi
Tabel 3.1
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang diperlukan dalam
mendokumentasikan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara
mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2010:220).
Observasi ini dilakukan oleh peneliti sebelum, pada saat dan sesudah
diterapkannya penggunaan Teknik kancing gemerincing untuk meningkatkan
kemampuan berbicara pada anak usia dini.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi diperlukan untuk memberikan gambaran yang detail
mengenai pokok penelitian berupa proses dan hasil yang dicapai dari
penggunaan teknik kancing gemerincinguntuk meningkatakan kemampuan
berbicara pada anak usia dini di PAUD Al-Hidayah dengan menggunakan
data-data fisik yang berbentuk audio, visual, berupa foto, rekaman suara, dan
lain-lain.
G.Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan teknik
analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984). Kunandar
(Yuliasari, 2009:73) mengemukakan bahwa analisis interaktif terdiri dri tiga
komponen kegiatan yang saling terkait satu sama lainnya. Tiga komponen tersebut
yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses dimana peneliti menyeleksi data dan
hal-hal pokok dan membuang data yang dianggap tidak perlu. Keseluruhan
rangkuman data yang berupa hasil observasi mengenai penggunaan teknik
kancing gemerincinguntuk meningkatkan kemampuan berbicara pada anak
usia dini PAUD Al-Hidayah..
2. Mendeskipsikan Data/Display Data
Setelah reduksi data dilakukan, kemudian peneliti mendisplaykan data
atau mendeskripsikan data baik dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya yang berbentuk teks bersifat naratif.
Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan dalam memahami apa
yang terjadi, kemudian merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang
telah dipahami tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan
Tahap selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan tentang peningkatan atau
perubahan yang terjadi, hal tersebut dilakukan secara bertahap mulai dari
kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu kesimpulan yang
sudah di revisi pada akhir siklus dua dan seterusnya dan kesimpulan terakhir
1
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Kemampuaan anak dalam berbicara setelah menggunakan teknik
kancing gemerincing Tahun Ajaran 2013/2014 sebelum penelitian
tindakan kelas ini dilakukan masih belum berkembang dan masih relatif
rendah. Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi awal dimana
kemampuan anak dalam berbicara masih belum berkembang sebanyak
48,3 % sedangkan yang berkembang sesuai harapan hanya 2,5 % dan
tidak ada anak yang berkembang sangat baik dalam kemampuan
memahami manfaat dari media kancing gemerincing.
2. Penerapan pembelajaranberbicara menggunakan media kancing
gemerincing dilaksanakan dalam dua siklus. Pada tindakan siklus
pertama kemampuan memahami konsep dan manfaat berbicara
menunjukan Belum Berkembang (BB) sebanyak 4,5 % anak Mulai
Berkembang (MB) sebanyak 79,2 %, anak Berkembang Sesuai Harapan
(BSH) sebanyak 13,8 %, dan anak Berkembang Sangat Baik (BSH)
sebanyak 2,5 %. Pada tindakan siklus kedua kemampuan anak
menunjukkan sudah tidak ada anak yang Belum berkembang, anak
Mulai Berkembang (MB) sebanyak 5 %, anak Berkembang Sesuai
Harapna (BSH) sebanyak 81,7 % dan Berkembang Sangat Baik (BSB)
sebanyak 13,3 %.
3. Kemampuan berbicara anak setelah menggunakan media kancing
gemerincing dengan peningkatan. Hasil siklus II menunjukkan bahwa
sebagaian besar anak sudah mengalami kemajuan dalam
perkembangannya yaitu sudah mencapai tingkat Berkembang sesuai
2
B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasik tindakan kelas yang telah dilakukan, penulis
memberikan rekomendasi pada pihak-pihak terkait sebagai berikut :
1. Guru
a. Guru hendaknya menggunakan berbagai media yang menarik bagi
anak dalam melakukan pembelajaran.
b. Guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang berbasis
permainan sehingga anak akan tertarik mengikuti pembelajaran
tersebut.
2. Sekolah
a. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan pada guru untuk
menggunakan berbagai media dalam pembelajaran yang dilaksanakan
b. Sekolah menyediakan fasilitas yang dapat mendukung proses
pembelajaran
3. Penelitian selanjutnya
Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hasil
penelitian yang telah dilakukan ini terutam pada aspek-aspek yang
belum diungkap seperti aspek bahasa, kognitif dan motorik dari
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah.
Yogyakarta : Diva Press.
Mulyasa, H.E. (2012) . Manajemen PAUD. Bandung: PT Remaja Pasda Karya.
Permen 58. (2009). Panduan Layanan Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Balik Papan: Bina Dharma Putra.
Susilana, Rudi dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima.
Tarigan, H.G. (1979).Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
KISI-KISI INSTRUMENT PENELITIAN
(Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik
Kemampuan
Berbicara
1. Meyebutkan
Kalimat yang
Lebih Kompleks
1.Pengulangan kalimat yang
diucapkan guru
2.Mengungkapkan kembali pada
kelompok yang belum selesai
Observasi
2. Dapat Memahami
Perintah
1. Memahami dua perintah saat
guru mulai memainkan
kancing gemerincing
2. Berbicara atau berpendapat
siswa harus menyerahkan
salah satu kancingnya dan
meletakkan di tengah tengah
3. Menebak kotak kecil yang
berisi kancing
4. Merancang kegiatan untuk
mengembangkan
kemampuan berbicara
5. Menetapkan strategi yang
digunakan dalam proses
belajar mengajar
6. Memilih media yang sesuai
dengan kegiatan
pembelajaran
7. Menetapkan teknik
penilaian untuk
mengetahui kemampuan
anak
2. Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk
kegiatan
2. Penataan kelompok untuk
memudahkan pemantauan
3. Penataan ruang belajar
sesuai dengan tema
Observasi
3. Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi
materi
2. Guru menguasai materi
3. Guru memberi bimbingan
4. Mengarahkan anak
Media 1. Menyiapkan media sesuai
dengan kartu pembelajaran
yang akan dilakukan
2. Melibatkan anak dalam
melakukan media
pembelajaran
Observasi
Evaluasi 1. Memberikan penguatan
kepada anak
2. Menilai hasil karya anak
3. Melakukan evaluasi
setelah kegiatan berakhir
PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PROSES PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD
Dimensi Kategori Kegiatan Pengamatan Komentar
Ya Tidak
Perencanaan
Kegiatan
1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Memilih media sesuai dengan kegiatan
pembelajaran
4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
Seting kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan
2. Penataan kelompok untuk memudahkan
pemantauan
3. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema
Kesiapan Guru 1. Kesiapan untuk memberi materi
2. Guru menguasai materi
3. Guru memberikan bimbingan
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Melakukan tanya jawab /apresiasi
2. Melakukan kegiatan fisik /motorik
Kegiatan Inti
3. Memberikan informasi mengenai penggunaan
media kartu huruf hijaiyah
4. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan
bermain kancing gemerincing
5. Memberikan kesempatan pada anak untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
Kegiatan Penutup /Akhir
6. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
7. Mengarahkan anak untuk membuat
kesimpulam setelah kegiatan bermain kancing
DAFTAR CEK LIST KEGIATAN DALAM PELAKSANAAN PROSES
PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING ANAK PAUD
Siklus :
Nama Guru :
Hari, Tanggal Pengamatan :
Tema /Sub Tema :
Petunjuk :
Berilah tanda cek list pada peristiwa/ kegiatan yang diamati!
No Kegiatan Ya Tidak Ket
1. Membuat Rencana Mingguan dan Harian
2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Memilih media sesuai dengan kegiatan pembelajaran
4. Menyiapkan media sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan
5. Mempersiapkan alat untuk kegiatan
6. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan
7. Ruang belajar ditata ulang sesuai dengan tema
8. Kesiapan untuk memberi materi
9. Guru menguasai materi
10. Guru memberikan bimbingan
11. Melakukan tanya jawab /apresiasi
12. Melakukan kegiatan fisik /motorik
13. Memberikan informasi mengenai permainan kancing gemerincing
14. Mengarahkan anak untuk mengikuti kegiatan bermain kancing
gemerincing
15. Memberikan kesempatan pada anak untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan
16. Kegiatan Penutup /Akhir
Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan
17. Mengarahkan anak untuk membuat kesimpulan setelah permainan kancing
PEDOMAN TEST KEMAMPUAN BERBICARA ANAK PAUD
Nama Siswa :
Nama TK : PAUD AL-Hidayah
Kelas : Kelmpok B
Hari /Tanggal :
No Indikator Nilai Keterangan
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih
kompleks
2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita
yang pernah didengar
3 Menyebutkan nama-nama binatang
peliharaan
4 Menyebutkan binatang yang berkaki
empat
SKENARIO PEMBELAJARAN
Tema : Binatang
Topik : Binatang Berkaki dua dan empat
Nama TK : PAUD AL-Hidayah
Kelompok : B
Semester : 1
I. Kompetensi Dasar
Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing
II. Tujuan Pembelajaran
Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing
III. Indikator
1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks
2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar
3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan
4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat
5. Menyebutkan ciri-ciri binatang
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks
2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah
didengar
3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan
4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat
5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang
V. Metode Pembelajaran
a. Demostrasi
VI. Alat dan Sumber Belajar
Kancing
VII. Rancangan Kegiatan
a) Kegiatan awal (30 menit)
Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan
senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.
b) Kegiatan Inti (60 menit)
Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah
disusun.
c) Istirahat (30 menit)
Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama
diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang
tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama
setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan,
kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca
doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.
d) Kegiatan akhir (60 menit)
Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab
tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan
anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya
jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan
untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.
e) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang
berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak
yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan
moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional
VII. Teknik Penilaian
1. Observasi
PEDOMANOBSERVASI PENGGUNAAN
KANCING GEMERINCING
SIKLUS I
Nama :
Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.
No Indikator Nilai Keterangan
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih
kompleks
2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita
yang pernah didengar
3 Menyebutkan nama-nama binatang
peliharaan
4 Menyebutkan binatang yang berkaki
empat
SKENARIO PEMBELAJARAN
Tema : Binatang
Topik : Binatang Peliharaan
Nama TK : PAUD AL-Hidayah
Kelompok : B
Semester : 1
I. Kompetensi Dasar
Anak mampu melakukan permainan kancing gemerincing
II. Tujuan Pembelajaran
Anak dapat melakukan permainan kancing gemerincing
III. Indikator
1. Pengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks
2. Pengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah didengar
3. Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan
4. Menyebutkan binatang yang berkaki empat
5. Menyebutkan ciri-ciri binatang
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Anak dapat mengulangan kalimat yang kalimat yang lebih kompleks
2. Anak dapat mengulangan sebagian kalimat dari ceritakan yang pernah
didengar
3. Anak dapat menyebutkan nama-nama binatang peliharaan
4. Anak dapat menyebutkan binatang yang berkaki empat
5. Anak dapat menyebutkan ciri-ciri binatang
V. Metode Pembelajaran
a. Demostrasi
VI. Alat dan Sumber Belajar
Kancing
VII. Rancangan Kegiatan
a) Kegiatan awal (30 menit)
Kegiatan diawali dengan berbaris di lapangan dan dipimpin oleh ibu guru. Semua anak berbaris dan menyanyi “Lonceng berbunyi“, kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan
senam pagi maka anak masuk kedalam kelas dengan tertib.
b) Kegiatan Inti (60 menit)
Melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan RKH yang telah
disusun.
c) Istirahat (30 menit)
Pada saat istirahat anak melakukan kegiatan bermain bersama
diluar ruangan dengan memanfaatkan berbagai alat permainan yang
tersedia di luar. Setelah bermain kemudian anak makan bersama
setelah sebelumnya cuci tangan dan berdoa sebelum makan,
kemudian anak dan guru menutup makan bersama dengan membaca
doa setelah makan dan membereskan peralatan makan.
d) Kegiatan akhir (60 menit)
Guru melakukan evaluasi kegiatan hari itu dengan tanya jawab
tentang kegiatan yang dilakukan anak-anak, serta menanyakan kesan
anak tentang kegiatan yang telah dilaksanakannya. Setelah tanya
jawab selesai dilanjutkan dengan memberikan pengumuman kegiatan
untuk besok. Kemudian guru menurtup pertemuan dengan bernyanyi “selamat siang” dan dilanjutkan dengan doa bersma dan salam, anak dipersilahkan pulang dengan tertib.
e) Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi dilakukan oleh guru ketika proses pembelajaran sedang
berbaris sampai pada waktu pulang. Lingkup perkembangan anak
yang diamati atau yang dievaluasi oleh guru adalah nilai agama dan
moral, kognitif, bahasa, fisik, sosial emosional
VII. Teknik Penilaian
1. Observasi
PEDOMAN OBSERVASI PENGGUNAAN
KANCING GEMERINCING
SIKLUS II
Nama :
Berilah tanda bintang pada kolom yang disediakan.
No Indikator Nilai Keterangan
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih
kompleks
2 Mengulang sebagian kalimat dari cerita
yang pernah didengar
3 Menyebutkan nama-nama binatang
peliharaan
4 Menyebutkan binatang yang berkaki
empat
Hasil Observasi Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang
diucapkan guru
14 11 0 0 7 16 2 0 0 18 5 2
2 Memahami dua perintah saat guru
mulai memainkan kancing
gemerincing
16 9 0 0 6 13 4 2 0 15 6 4
3 Menebak kotak kecil yang berisi
kancing
15 9 1 0 3 12 7 3 0 13 8 4
4 Berbicara atau berpendapat siswa
harus menyerahkan salah satu
kancingnya dan meletakkan di
tengah-tengah
12 11 2 0 6 12 6 1 0 22 3 0
5 Mengungkapkan kembali kepada
kelompok yang belum selesai
14 10 1 0 4 11 10 0 0 6 16 3
Jumlah 71 50 4 0 26 64 29 6 0 66 44 15
HASIL OBSERVASI AWAL (Pra Siklus)
No Indikator Nilai
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 14 11 0 0
2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah
didengar
16 9 0 0
3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 15 9 1 0
4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 12 11 2 0
5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 14 10 1 0
Jumlah 71 50 4 0
HASIL OBSERVASI SIKLUS I
No Indikator Nilai
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 7 16 2 0
2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah
didengar
6 13 4 2
3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 3 12 7 3
4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 6 12 6 1
5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 4 11 10 0
Jumlah 26 62 29 6
HASIL OBSERVASI SIKLUS II
No Indikator Nilai
BB MB BSH BSB
1 Pengulangan kalimat yang lebih kompleks 0 18 5 2
2 Pengulangan sebagian kalimat dari cerita yang pernah
didengar
0 15 6 4
3 Menyebutkan nama-nama binatang peliharaan 0 13 8 4
4 Menyebutkan binatang yang berkaki empat 0 22 3 0
5 Menyebutkan ciri-ciri binatang 0 6 16 3
Jumlah 0 66 44 10
INSTRUMEN PENELITIAN
(Permen No. 58 Tahun 2009)
Variabel Sub Variabel Indikator Tehnik
Kemampuan
kalimat yang diucapkan guru
2. Anak mampu mengulang
sebagian kalimat dari cerita
yang pernah didengar
1. Anak mampu menyebutkan
nama-nama binatang peliharaan
2. Anak mampu menyebutkan
binatang yang berkaki empat
3. Anak mampu menyebutkan
ciri-ciri binatang
1. Memetakan bidang Kemampuan
Sesuai dengan Kurikulum
2. Membuat Rencana Mingguan
dan Harian
3. Merumuskan Tujuan
Pembelajaran
4. Merancang kegiatan untuk
mengembangkan berbicara
5. Menetapkan strategi yang
digunakan dalam proses belajar
mengajar
6. Memilih media yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran
7. Menetapkan teknik penilaian
untuk mengetahui kemampuan
anak
2.Seting Kelas 1. Mempersiapkan alat untuk
kegiatan
2. Penataan kelompok untuk
memudahkan pemantauan
3. Penataan ruang belajar sesuai
dengan tema
Observasi
3. Kesiapan
Guru
1. Kesiapan untuk memberi
materi
2. Guru menguasai materi
3. Guru memberi bimbingan
Observasi
4. Kegiatan
Pembelajar
an
Kegiatan Awal
1. Melakukan tanya jawab
/apresiasi
2. Melakukan kegiatan fisik
kesempatan pada anak
untuk menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Kegiatan Penutup /Akhir
1. Mengevaluasi
kegiatan yang sudah
dilakukan
2. Mengarahkan anak
untuk membuat
3. kesimpulam setelah
kegiatan permainan
kancing gemerincing
Media 1. Menyiapkan media sesuai
dengan kartu pembelajaran
yang akan dilakukan
2. Melibatkan anak dalam
melakukan media
pembelajaran
Observasi
Evaluasi 1. Memberikan penguatan
kepada anak
2. Menilai hasil karya anak
3. Melakukan evaluasi
setelah kegiatan berakhir
CATATAN LAPANGAN
Siklus : Siklus 1
Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH
Hari / Tanggal : Selasa , 18 Maret 2014
Observer : Uus Arisandi
Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi“kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam
pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.
Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana
anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak
menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai
menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya .
Hasil pengamatan menunjukkan masih ada anak yang belum bisa bermain
kancing gemerincing. Masih ada anak yang belum tertarik dan belum mengerti
tentang bermain kancing gemerincing yang dilaksanakan, dan belum mengerti apa manfaat kancing gemerincing. Selanjutnya pembelajaran ditutup do’a, kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam kepada guru
Bungbulang 18 Maret2014
Mengetahui
Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH
Uus Arisandi
NIP
Observer
Uus Arisandi
CATATAN LAPANGAN
Siklus : Siklus II
Tempat penelitian : PAUD AL-HIDAYAH
Hari / Tanggal : Selasa , 25 Maret 2014
Observer : Uus Arisandi
Pada hari selasa seperti biasanya anak–anak berbaris di lapangan dan dipimpin oleh guru. Semua anak berbaris dan menyanyi lagu anak “Lonceng berbunyi “ kemudian anak melakukan senam pagi. Setelah selesai melakukan senam pagi anak masuk ke dalam kelas dengan tertib, anak melempar bola kecil satu per satu, anak duduk di karpet dan mulai membaca do’a sebelum melakukan kegiatan, kemudian tanya jawab sesuai tema.
Kegiatan selanjutnya bermain menggunakan kancing gemerincing dimana
anak anak memilih sendiri beberapa kancing yang akan dibagikan, kemudian anak
menyusun anak bergiliran untuk menjawab pertanyaan guru, setelah selesai
menjawab anak diwajibkan untuk menyimpan kembali kancingnya.
Hasil pengamatan menunjukkan selama kegiatan bermain kancing
gemerincing, anak-anak terlihat aktif dan merespon berbagai pertanyaan yang
diajukan oleh guru terutama apabila diminta untuk menjawab pertanyaan yang
ditanyakan guru. Anak sudah mulai meningkat kemampuan berbicaranya. Pada
kegiatan akhir, guru mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan dari kegiatan awal
sampai kegiatan istirahat. Selanjutnya pembelajaran ditutup dengan membaca doa,
kemudian anak disuruh berbaris untuk persiapan pulang dan memberi salam pada
guru.
Bungbulang 25 Maret2014
Mengetahui
Kepala sekolah PAUD AL-HIDAYAH
Uus Arisandi
NIP
Observer
Uus Arisandi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Uus Arisandi lahir di Garut tepatnya pada tanggal 15
Februari 1971 dari ibu bernama Umi dan ayah bernama Oon. Penulis anak ke 6 dari 6
bersaudara.Penulis bertempat tinggal di Kp. Cikanyere RT 03, Rw 05, Desa
Mekarmukti, Kecamatan Mekarmukti, Kabupaten Garut. Pendidikan yang pernah
diselaikan yaitu pada tahun 1985 penulis menyelasaikan SDN Mekarmukti I, setelah
selesai SD langsung masuk kepasantren Urug yang terletak di Kecamatan
Bayongbong selama 9 tahun dan di lanjutkan selama 3 tahun di Pesantren
Limbangan,sedangkan SMP dan SMA dilanjutkan ke Kesetaraan Paket B dan Paket
C, yaitu SMP lulus pada tahun 2005 sedangka SMA lulus pada th 2008,dari yayasan
Winaya Bhakti.
Pada saat ini penulis bekerja sebagai pengolola yayasan yang kelola, dimana
pagi-pagi sebagai Kepala sekolah di PAUD Al-Hidayah sedangkan sore hari
MOTTO HIDUP
1. Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama, bagaimana lagi jika tiada agama.
2. Kesusahan dan kesulitan adalah laksana musim dingin, basah dan lembab, tidak disukai insan. tetapi sesudah musim sejuk itulah tumbuh bunga-bunga yang harum dan buah-buahan yang subur.
LEMBAR REVISI
Nama : Uus Arisandi
NIM : 1009359
Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing
No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC
/Revisi Kembali 1 Kisi-kisi instrumen penelitian
2 Cara penulisan
Penguji 1
Asep Deni Gustiana, M.Pd
LEMBAR REVISI
Nama : Uus Arisandi
NIM : 1009359
Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing
No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC
/Revisi Kembali 1 Siklus pembelajaran
Penguji 2
Ali Nugraha, M.Pd
LEMBAR REVISI
Nama : Uus Arisandi
NIM : 1009359
Judul : Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Tipe Kancing Gemerincing
No Revisi Hasil Perbaikan Keterangan ACC
/Revisi Kembali
1 Judul - -
Penguji 3
Dr. Nur Faizah Romadona
DOKUMEN FOTO PENELITIAN
Anak sedang mengulangi apa yang sudah diceritakan oleh guru
Anak akan memulai permainan kancing gemerincing