Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun oleh:
EKO FEBRIADI
1001071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI
oleh
Eko Febriadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Eko Febriadi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI
oleh
Eko Febriadi
1001071
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Prof. Dr. Hj. Nuryani Rustaman, M.Pd. NIP: 195012311979032029
Pembimbing II
Drs. S u h a r a, M.Pd
NIP: 196512271991031003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi,
Febriadi, Eko 2014
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Analisis kesiapan ujian nasional siswa SMA pada mata pelajaran biologi merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa SMA dalam menempuh ujian nasional. Selain bertujuan untuk mengukur kesiapan siswa SMA pada ujian nasional mata pelajaran biologi, penelitian ini juga bertujuan untuk memetakan kesiapan siswa terhadap indikator ujian nasional. Kesiapan siswa ditandai dengan tingkat kelulusan siswa dan ketercapaian ketuntasan indikator menurut standar yang sudah ditetapkan. Kesiapan siswa diukur dengan menggunakan tiga perangkat soal yang sesuai dengan kisi-kisi ujian nasional dengan dua diantaranya berpedoman pada standar isi kurikulum KTSP dan satu perangakat lainnya berpedoman pada standar isi kurikulum Cambridge
International Examination, serta dilakukan penilaian persiapan dalam
mengumpulkan data yang dan lembar observasi untuk mengukur persiapan dalam menghadapi ujian nasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan dilakukan pada tiga sekolah di kota Bandung, yang terdiri dari sekolah cluster 1, 2 dan 3 dan Tes diberikan sebanyak tiga kali pada masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah cluster 2 memiliki kesiapan paling baik di bandingkan sekolah cluster 1 dan tiga, sementara sekolah cluster 1 memperoleh hasil kurang baik jika dibandingkan sekolah cluster 2 dan sekolah cluster 3 memperoleh hasil paling kurang baik diantara ketiga sekolah yang diteliti. Hal tersebut ditunjang oleh keterlaksanaan program persiapan pada masing-masing sekolah.
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
An Analysis of Senior High School Students’ Readiness in Facing the National
Examination on Biology Subject
ABSTRACT
An analysis of senior high school students’ readiness in facing the National Examination (UN) on Biology subject is a research which aims to measure the
students’ readiness in facing the National Examination (UN). Besides that, this research is aimed to know the pattern of the students’ readiness towards national
examination indicator. The readiness of students is marked by the rate of students’ graduation and indicator completeness achievement based on the establish standard. This researcher uses both question-based instrument and observation papers in collecting data which are needed to measure the students’ readiness in facing the National Examination (UN). Test is given as many as three times to each school in which two of the tests refer to content standards of KTSP and one other refers to content standards of curriculum of Cambridge National Examination. This research is conducted in three schools in Bandung which consist of school cluster 1, 2 and cluster 3. The research uses a descriptive method. The result of this research shows that school which is noted as cluster 2 obtains the best readiness of all school cluster, while the school which is from cluster 1 obtains less good result than the school cluster 2 and the school from cluster 3 is the worst result among three clusters. Those results are related to do with the preparation program held by every school.
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Upaya Sekolah Meningkatkan Kelulusan Siswa ... 11
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di era modern ini pendidikan menjadi kunci dari perubahan dan
perkembangan zaman, karena pendidikan yang menjadi penentu dan tolak ukur
dari kemajuan era saat ini. Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional yang merupakan suatu
usaha untuk mengembangkan kualitas manusia yang berguna dan bermutu untuk
kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu pada hakekatnya adalah
suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas belajarnya dengan baik kepada
siswa sehingga timbul interaksi dari keduanya agar tercapai cita-cita yang
diharapkan dan ini berlangsung terus menerus (Yahya, 2013:3-4).
Lebih lanjut, Yahya (2013) menyatakan bahwa kualitas dalam pendidikan
sangat diutamakan. Karena dalam pendidikan, kualitas sering dipandang sebagai
suatu kegiatan yang utama yang membawa arah perkembangan untuk generasi
selanjutnya, dalam rangka menyongsong perubahan dan perkembangan yang
diperhitungkan akan terjadi di masa depan. Kualitas pendidikan ini ditentukan
pada acuan historis dari sistem pendidikan itu sendiri dengan melihat persepsi
suatu masyarakat pendidikan terhadap kecendrungan-kecendrungan sepanjang
historis dari sistem pendidikan Indonesia tentunya, oleh karena itu mutu
pendidikan menjadi sangat penting untuk dijangkau. emi mencapai pendidikan
yang bermutu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu pula.
Itulah salah satu dari tujuan pendidikan bermutu yakni untuk meningkatkan mutu
SDM yang ada di Indonesia.
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, peran serta dan dukungan
semua pihak yang terkait sangat dibutuhkan baik dari pihak sekolah, masyarakat,
maupun pemerintah. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan Indonesia
2
Nasional sebagai bentuk penilaian. Ujian Nasional, yang dulu dikenal sebagai
Ujian Negara dari tahun 1945 sampai dengan 1970, Evaluasi Belajar Tahap Akhir
Nasional (EBTANAS) dari 1984 sampai 2001, Ujian Akhir Nasional (UAN) dari
tahun 2001 sampai 2005, dan Ujian Nasional (UN) dari tahun 2005 hingga
sekarang ini, sudah diselenggarakan sejak diberlakukannya Kurikulum 1968, 1984
dan 1994. Dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas) terutama yang tertuang pada pasal 3, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Rumusan tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan di Indonesia
diharapkan dapat menghasilkan lulusan bermutu yang diakui di tingkat nasional,
regional dan internasional serta lulusannya memiliki pengetahuan, keterampilan,
dan karakter pribadi dan watak yang dapat diandalkan. Tanpa menghasilkan
lulusan yang bermutu, program pendidikan bukan merupakan sebuah investasi
sumberdaya manusia, melainkan hanya sebuah pemborosan baik dari segi biaya,
tenaga, waktu, dan akan menimbulkan berbagai masalah sosial. Oleh karena itu,
negeri yang paling maju sekali pun, selalu berkepentingan untuk mengendalikan
dan meningkatkan mutu lulusan sekolah dalam arti prestasi akademik pada mata
pelajaran yang dianggap kunci.
Ujian nasional yang dijadikan sebagai tolak ukur kelulusan siswa
dilakukan mata pelajaran wajib yaitu matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi yang harus
dilewati oleh siswa. Berbagai persiapan pun dilakukan siswa demi
mempersiapkan diri mengikuti ujian nasional ini. Masing masing dari mata
pelajaran tersebut tentunya mengharuskan siswa untuk mempersiapkan diri
dengan cara yang berbeda karena masing-masing mata pelajaran memiliki
3
Pada mata pelajaran biologi, komposisi dimensi pengetahuan pada soal
UN biologi bervariasi mulai dari faktual, konseptual dan prosedural dengan
persentase berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Persentase komposisi dimensi pengetahuan soal ujian nasional
(Manik, 2011)
Dari Tabel di atas, dapat diketahui bahwa kecenderungan soal UN biologi
tahun 2008, 2009, dan 2010 berdasarkan hasil analisis yang dilakukan secara
keseluruhan, tidak mengalami perubahan pola yang begitu besar tiap tahunnya.
Tabel 1.2. Persentase komposisi dimensi proses pada soal ujian nasional
(Manik, 2011)
Berdasarkan hasil temuan tersebut diketahui komposisi terbanyak untuk
jenjang kemampuan kognitif berada pada C2. Dalam taksonomi Bloom revisi
jenjang C1 hingga C2 termasuk ke dalam proses berpikir yang rendah. Sehingga
berdasarkan analisis yang dilakukan pada soal UN tahun 2008, 2009, dan 2010
pada umumnya bisa dikatakan hanya membutuhkan proses berpikir yang rendah.
Demi meningkatkan kualitas kurikulum, pemerintah secara teratur
mengubah kurikulum secara bertahap agar kualitas pendidikan nasional bisa
memiliki kualitas kompetensi lulusan yang sejajar dengan negara-negara maju. No Tahun Faktual (%) Konseptual (%) Prosedural (%)
1 2008 10 80 0
2 2009 10 88 2,5
3 2010 23 78 2.5
No Tahun Cl (%) C2 (%) C3 (%) C4 (%)
1 2008 25 63 13 0
2 2009 42 50 8 0
4
Dalam rangka pengembangan tersebut, kurikulum sekolah melakukan adaptasi
dan adopsi pada kurikulum berstandar internasional (IB/international
beccalaureate, Cambridge, dan lainya) dengan tujuan pendidikan nasional dapat
diakui di taraf internasional. Universitas Cambridge merupakan salah satu
institusi global yang menaruh konsentrasi besar dalam hal ini dan sering dijadikan
referensi untuk pengadaptasian pada kurikulum nasional. Kurikulum Cambridge
menerapkan suatu sistem evaluasi pembelajaran yang bersesuaian dengan dimensi
proses dan pengetahuan kognitif tinggi serta keterampilan proses sains yang
bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari tujuan evaluasi (assesment objectives)
Cambridge yang tertuang dalam Cambridge International AS and A Level Biology
Syllabus 2012 yaitu supaya siswa memiliki pemahaman atas pengetahuan yang
diajarkan, mengelola informasi dan mampu memecahkan masalah, serta memiliki
kemampuan melakukan eksperimen dan investigasi (University of Cambridge
Local Examination Syndicate-UCLES, 2009). Adaptasi kurikulum yang dilakukan
pada sekolah tentu menuntut penyesuaian jenis soal yang sesuai dan mengacu
pada kurikulum yang di adaptasi. Dengan demikian salah satu acuan penulis
dalam melakukan penelitian ini mengacu pada lembaga penyelenggara ujian
tertulis internasional yakni Cambridge yang memiliki kualitas soal yang baik dan
sering diadaptasi di sekolah-sekolah di Indonesia.
Menurut Savitri (2010) menyatakan elaborasi dimensi kognitif pada
soal-soal Cambridge yang dianalisis tersebut bervariasi mulai dari C1 (17,02%), C2
(36,20%), C3(23,39%) dan C4 (23,39%). Komposisi domain pengetahuan pun
bervariasi mulai dari pengetahuan faktual (17%), konseptual (44,7%), dan
prosedural (38,3%) (Savitri, 2010). Disamping itu soal-soal pada kurikulum
Cambridge selalu menuntut siswa untuk berpikir kritis. Hal ini bisa dilihat dari
soal-soal yang selalu diawali kata-kata yang meminta opini contohnya kata state
dan describe, tidak terpaku pada jawaban yang telah ada seperti kebanyakan pada
soal-soal ujian di Indonesia.
Evaluasi dalam kurikulum Cambridge memiliki beberapa level, salah
satunya O Level yang sudah dijadikan ujian internasional oleh beberapa negara.
5
macam subjek, diantaranya adalah Sains (University of Cambridge Local
Examination Syndicate-UCLES, 2009).
Biologi selaku mata pelajaran wajib yang diikut sertakan dalam ujian
nasional menjadi mata pelajaran wajib yang harus siswa persiapkan agar dapat
memenuhi syarat lulus dari Sekolah Menengah Atas yang sudah ditempuh selama
tiga tahun, tak heran jika persiapan baik secara pengetahuan dan mental perlu
siswa persiapkan, mengingat 60% dari nilai ujian nasional menentukan kelulusan
siswa, dengan masing-masing mata pelajaran harus mencapai nilai minimal 4.0
(Permen No 97, 2013) maka siswa perlu melakukan persiapan yang matang
sebelum menempuh ujian nasional tersebut agar mampu memenuhi kriteria
minimal yang telah ditentukan oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan.
Berdasarkan hal-hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang bagaimana kesiapan siswa SMA dalam menghadapi ujian nasional yang
akan dihadapi oleh siswa SMA di kota Bandung dari tiga cluster yang berbeda
termasuk didalamnya sekolah Cluster satu, dua dan tiga yang mana kategori
tersebut didasari oleh urutan passing grade skor ujian nasional meskipun
sekolah-sekolah tersebut memiliki akreditasi dan fasilitas yang tidak jauh berbeda. Penulis
memilih sekolah cluster satu SMAN 4 Bandung karena letak sekolah cluster satu
yang berada pada pusat kota Bandung dengan status sosial siswa yang lebih
merata dari kalangan menengah ke atas dan menengah kebawah sementara
sekolah cluster dua yang terletak pada pusat kota dan didominasi oleh siswa
kalangan menengah keatas dan sekolah cluster tiga yang berlokasi di tengah
pemukiman warga dan pinggiran kota Bandung.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka permasalahan pada penelitian
ini adalah “Bagaimanakah kesiapan siswa kelas XII Kota Bandung menempuh Ujian Naional pada mata pelajaran biologi?”
6
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disusun pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka batasan masalahnya adalah
sebagai berikut :
1. Mata pelajaran biologi SMA merupakan fokus pada penelitian ini.
2. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XII IPA cluster 1, 2 dan 3 kota
Bandung pada tahun ajaran 2013/2014.
3. Penelitian dilakukan untuk memetakan kesiapan siswa pada materi biologi
pada ujian nasional tahun ajaran 2013/2014.
E.Manfaat dan tujuan penelitian
1. Manfaat penelitian
a. Tes yang dilakukan dapat digunakan siswa sebagai tolak ukur kesiapan
diri dalam menempuh ujian nasional.
b. Hasil yang didapatkan dapat dijadikan sekolah sebagai evaluasi
persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi ujian nasional.
c. Hasil dapat digunakan sekolah untuk mengukur ketuntasan indikator
yang diraih oleh siswa.
2. Tujuan penelitian
a. Untuk mengukur kesiapan ujian nasional siswa di kota Bandung
b. Untuk memetakan ketuntasan indikator ujian nasional pada
7
c. Untuk menemukan persiapan yang diperlukan dalam mempersiapkan
ujian nasional sekota Bandung.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Penulisan hasil penelitian Analisis kesiapan ujian nasional siswa pada
mata pelajaran bilogi ini terdiri dari beberapa bab, yaitu: (1) BAB I yang terdiri
dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan; (2) BAB II yang terdiri dari
instrumen penilaian, kualitas instrumen, teknik pengembangan instrumen
penilaian, kurikulum Cambridge ; (3) BAB III yang terdiri dari metode penelitian,
responden penelitian, objek penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian,
bentuk tes yang dikembangkan, tahapan pengembangan tes, teknik pengolahan
data, dan alur penelitian; (4) BAB IV yang terdiri dari data hasil penelitian dan
analisis data, pembahasan, dan temuan; (5) BAB V yang terdiri dari kesimpulan
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI
A.Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Menurut Arikunto (2006), penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan keadaan atau status fenomena-fenomena yang ditemukan,
dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau tidak diberi perlakuan. Penelitian
ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif yang cenderung fokus terhadap suatu
permasalahan (Sugiyono, 2011). Metode deskriptif ini dilakukan dengan pengujian
yang berulang atau lebih dari satu kali.
B.Responden penelitian
Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII dari tiga
SMA perwakilan di-Kota Bandung dengan cluster sekolah yang berbeda (cluster 1,2
dan 3) dengan sampel yang diambil berjumlah 120 siswa sekota bandung kelas XII.
Pada setiap sekolah dilakukan uji coba sebanyak tiga kali dengan diikuti oleh 40
siswa pada masing-masing sekolah.
C.Objek penelitian
Objek penelitian pada penelitian ini adalah Kesiapan siswa dalam menempuh
ujian nasional, dengan tiga perangkat soal yang dikutip dari dua kurikulum berbeda,
kurikulum yang dimaksud adalah KTSP dan kurikulum Cambridge.
D.Definisi operasional
1. Kesiapan siswa adalah kondisi dari kapasitas yang ada pada diri siswa setelah
tahap perencanaan dan proses persiapan yang dapat digunakan untuk
24
2. Ujian nasional merupakan tes yang dilaksanakan dengan skala nasional yang
wajib diikuti oleh siswa kelas XII sebagai syarat kelulusan dan sebagai
evaluasi pendidikan tingkat nasional.
3. Kesiapan dapat diukur berdasarkan pencapaian siswa dengan perolehan skor 4
dan pencapaian 40% ketuntasan indikator.
E.Instrumen penelitian
Instumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Format kisi-kisi ujian nasional yang disertai dengan indikator. Peneliti
menyediakan tiga jenis soal yang terdiri dari soal yang penulis rancang
sendiri, soal yang penulis kutip dari kurikulum Cambridge, serta soal yang
siswa gunaka untuk tryout yang sudah disediakan oleh sekolah dapat
ditemukan pada Gambar 3.1
2. Format observasi untuk menilai persiapan diberikan oleh sekolah kepada
siswa, Observasi dilakukan berdasarkan kegiatan yang yang sudah dirancang
oleh sekolah.
Tabel 3.1 Format observasi persiapan ujian nasional
F. Proses pengembangan Instrumen
3. Pendalaman materi ujian nasional
4. Review hasil tryout
25
1. Format kesesuaian kisi-kisi UN beserta indikator terhadap soal.
Berdasarkan kisi-kisi ujian nasional yang sudah diedarkan oleh Kemendikbud,
dirancang dan disusun soal berdasarkan indikator yang sudah disediakan, begitupula
soal yang dijadikan soal tryout pada masing masing sekolah. Permendikbud No 97
(2013) menyatakan bahwa kisi-kisi ujian nasional yang dijadikan acuan dalam
pembuatan soal ujian nasional 2013-2014 diambil dari kisi-kisi ujian nasional pada
tahun 2012-2013. Berikut kisi kisi yang diedarkan oleh kemendikbud yang telah
disusun oleh BSNP yang terdapat pada kisi-kisi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Ujian Nasional 2013-2014 (BSNP 2013)
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu dan mendeskripsikan objek permasalahan biologi melalui metode ilmiah.
Menjelaskan objek dan permasalahan Biologi.
26
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
3. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energy serta peran manusia dalam keseimbangan ekosistem
Menganalisis hubungan antarkomponen danaliran energi dalam suatu ekosistem.
Menjelaskan proses yang terjadi pada daur\biogeokimia.
Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah
perubahan/pencemaran lingkungan .
4. Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengaitkannya dengan struktur dan fungsi jaringan.
Menjelaskan struktur sel dan komponen kimiawinya, serta proses yang terjadi pada sel.
Menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan.
Menjelaskan sifat,ciri-ciri dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan.
27
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
dan proses pembentukan sel kelamin.
Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
6. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan melalui hasil percobaan
Menjelaskan ciri-ciri dan cara kerja dari factor-faktor yang dapat mempengaruhi
prinsip-28
NO SKL (KOMPETENSI) INDIKATOR
Mengidentifikasi pewarisan
cacat/penyakit menurun pada manusia.
Menjelaskan peristiwa mutasi
9. Menjelaskan teori evolusi dan implikasi pada perkembangan sains.
Menjelaskan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya.
Menjelaskan prinsip-prinsip penting pada evolusi.
10. Menjelaskan prinsip-prinsip dan aplikasi bioteknologi
Berdasarkan kisi-kisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persebaran
konsep materi ujian nasional sebanyak 27.5% berasal dari materi pelajaran kelas X,
27.5% konsep dari materi pelajaran kelas XI dan 45% dari konsep materi pelajaran
kelas XII.
a. Soal 1B
Terhadap butir soal yang di buat dilakukan pengujian butir soal diolah untuk
diuji kualitasnya yang meliputi analisis dimensi kognitif dengan sebanyak
12,5% C1, 72,5% C2, 10% C3 dan 5% C4. dimensi pengetahuan dengan 5%
Faktual dan 95% konseptual, validitas empiris, reliabilitas, taraf kesukaran,
daya pembeda, dan efektivitas pengecoh untuk soal pilihan ganda. (Lampiran
A2 hal 68)
29
Soal dari kurikulum Cambridge dikutip dari beberapa edisi dari tahun
2009-2011 dengan level soal O, setelah itu dilakukan Uji keterbacaan terhadap soal
tersebut kepada beberapa responden untuk menguji apakah responden bisa
memahami soal yang telah disusun. Adapun elaborasi dari taksonomi dimensi
dengan dimensi kognitif C1 30%, C2 60%, C3 5% dan C4 5%. Sementara
dimensi pengetahuan factual sebesar 2.5%, konseptual 92.5% dan prosedural
5%.
c. Soal 1A, 2A, dan 3A
Tidak dilakukan pengembangan apapun terhadap soal 1A, 2A dan 3A karena
soal tersebut disusun oleh sekolah dan oleh sekolah digunakan sebagai soal
ujian akhir sekolah. Adapun elaborasi taksonomi dua dimensi pada soal 1A
adalah sebagai berikut, dimensi kognitif C1 35%, C2 57.5% C3 5% C4 2.5%
dan dimensi pengetahuan konseptual 97.5% dan prosedural 2.5%. Pada soal 2A
dimensi kognitif C1 45%, C2 40% dan C3 15% sedangkan pengetahuan
konseptual 97.5% dan prosedural 2.5%. Soal 3A memiliki elaborasi dimensi
sebagai berikut dimensi kognitif C1 43.24%, C2 45.94%, dan C3 10.81%
sedang dimensi pengetahuan konseptual 100%.
G.Teknik pengambilan data
Dalam penelitian ini terdapat tiga cara yang dilakukan dalam mengolah data,
sebagai berikut.
1. Memberikan tes
Dalam penelitian ini terdapat dua tes yang dikerjakan oleh siswa, yang
pertama tes dengan perangkat soal yang dibuat merujuk kepada standar isi
KTSP dan tes yang ketiga dengan perangkat soal yang di terjemahkan dari
soal-soal kurikulum Cambridge. Tes diberikan pada siswa dengan jarak
waktu antara masing-masing tes berjarak 1 minggu.
30
Selain dilaksanakan tes yang sudah disusun, juga dikumpulkan skor tryout
yang diberikan oleh sekolah kepada siswa, soal tryout disusun berdasarkan
kisi-kisi ujian nasional (Tabel 3.1).
3. Observasi
Untuk menilai persiapan yang dilakukan oleh sekolah, dilakukan observasi
terhadap pelaksanaan persiapan oleh sekolah.
H.Teknik pengolahan data
1. Hasil tes
Hasil tes yang berupa jawaban dan skor yang diraih siswa direkap dan
dikategorisasi secara keseluruhan dengan skala tiga lalu dirata-ratakan
dengan menggunakan rumus yang dikemukakan Arikunto (2009:299). Hal
ini dilakukan untuk mengetahui peringkat siswa dan sekolah terhadap tes
yang telah diberikan. untuk memperoleh mean, standar deviasi dan batas
kelas tinggi, sedang rendah sebagai berikut:
Sementara untuk menghitung kelulusan dengan nilai maksimal 10 yang
terdiri dari 40 soal, rumus yang digunakan sederhana, yaitu membagi
Menentukan batas kelas sedang atas:
K=Mean + SD
Menentukan batas kelas sedangbawah:
K=Mean - SD
Nilai = Sk r e r
31
perolehan dengan 4
Morrison (2002) mengungkapkan bahwa kesiapan kognitif adalah
kesiapan mental yang termasuk keterampilan, bakat pengetahuan, motivasi
dan kemampuan adaptasi, kesiapan kognitif merupakan hal penting untuk
diperisapkan dengan rutin, kesiapan sejauh itu dapat dilatih dan diukur.
Kesiapan kognitif yang akan diukur berupa hasl tes yang berupa skor siswa
serta ketuntasan yang dicapai oleh masing-masing sekolah, Bloom (1968)
dalam Hernawan (2010) mengungkapkan bahwa “jika bakat siswa
terdistribusi normal pada suatu mata pelajaran kemudian diberikan
pembelajaran yang seragam/sama baik kualitas dan waktu yang disediakan,
maka prestasi siswa pada mata pelajaran tersebut akan terdistribusi dengan normal pula” berarti apabila siswa memperoleh ketuntasan pada materi tertentu maka siswa akan selalu siap bila diberikan tes serupa pada waktu
berikutnya. Hal ini dapat berarti bahwa kesiapan kognitif siswa dapat
dipersiapkan, dan untuk mengukur kesiapan yang telah dimiliki siswa
dapat dengan melihat hasil tes yang diperoleh, apabila prestasi siswa dari
beberapa tes memiliki distribusi skor yang sama, maka siswa tersebut dapat
dinyatakan siap. Sementara ketetapan yang disusun oleh BSNP dalam
peraturan Menteri penididikan no 97 (2013) adalah nilai akhir setiap mata
pelajaran yang diujinasionalkan paling rendah 4,0 (empat koma nol).
Sementara untuk menghitung ketuntasan indikator adalah sebagai berikut.
Patokan yang ambil dari kewajiban minimal kelulusan siswa sebesar 4.0
dengan rentang pada mata pelajaran biologi, yang berarti siswa dituntut
untuk menguasai 40% SKL, dengan demikian untuk menentukan
ketuntasan sekolah pada satu indikator, siswa pada suatu sekolah harus
mencapai skor 40% untuk setiap indikator.
32
Mendeskripsikan hasil observasi yang dilakukan oleh sekolah selama
persiapan ujian nasional.
I. Prosedur penelitian
Berikut sistematika penelitian yang akan dilaksanakan:
1. Melakukan studi literatur terhadap masalah yang akan diteliti
2. Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dan persetujuan dosen
pembimbing.
3. Menyeminarkan rencana penelitian agar mendapat lebih banyak masukan.
4. Melakukan revisi proposal setelah melakukan seminar.
5. Menyusun insturmen yang akan digunakan.
6. Melakukan validasi instrument yang akan digunakan serta melakukan uji
coba terhadap instrument tersebut pada kelompok tertentu.
7. Menentukan sampel sekolah dan mengurus izin penelitian.
8. Memberikan tes kepada siswa sebanyak tiga kali dengan soal yang berbeda.
9. Melakukan observasi terhadap kegiatan persiapan UN siswa.
10. Mengumpulkan data hasil tryout siswa
11. Mengolah dan merekap semua data yang sudah diperoleh.
12. Mengkategorisasikan data berdasarkan skor siswa untuk meperoleh
peringkat siswa dan sekolah.
13. Membuat kesimpulan dari data yang sudah diperoleh tersebut.
Agar lebih mudah dipahami dan terstruktur peneliti sudah menyajikan dalam
33
Gambar 3.1 Alur proses penelitian Uji Coba
Pengolahan data
Analisis data
Penyesuaian dengan kisi-kisi UN Komposisi dimensi pengetahuan dan
dimensi proses kognitif pada soal Biologi Cambridgeo Level Analisis Kurikulum CambridgeO
Level
Penyusunan butir soal
Revisi Komposisi dimensi pengetahuan dan
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Sekolah cluster 1 memiliki pencapaian kesiapan kurang baik dibanding
sekolah cluster 2 berdasarkan tiga tes yang diberikan.
2. Sekolah cluster 2 memiliki pencapaian kesiapan paling baik dari dari
sekolah cluster 1 dan 2 berdasarkan ketiga tes yang telah diberikan.
3. Sekolah cluster 3 memiliki pencapaian paling kurang baik dari sekolah
lainnya berdasarkan hasil tes yang telah diberikan.
B. Saran.
1. Sample dalam penelitian pada masing-masing sekolah dipilih perwakilan
satu kelas secara langsung, sebaiknya sampel siswa dipilih secara acak dari
setiap kelas.
2. Selama persiapan, guru selaku orang yang langsung berhadapan dengan
murid dan bertugas untuk mempersiapkan murid menghadapi ujian
nasional harus-benar mengevaluasi kesiapan dan kelemahan murid.
3. Indikator yang diberlakukan secara nasional harus menjadi pegangan
penting bagi setiap guru untuk memberikan perhatian kusus dan memahami
setiap tuntutan dan kesulitan yang dihadapi siswa pada masing-masing
indikator.
4. Sekolah dan guru sebaiknya melakukan evaluasi dan bimbingan intens
terhadap siswa dengan memperhatikan setiap kebutuhan siswa dan
kesulitan siswa dalam menghadapi ujian nasional
5. Keterlibatan pihak external sekolah (lembaga bimbingan belajar) dalam
persiapan ujian nasioanal bisa saja dijadikan opsi dalam persiapan untuk
67
tambahan dan masukan untuk guru dalam mempersiapkan ujian nasional
68
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju
Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi
pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
69
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia:
www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI
Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple
choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple
choice may/june 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple
70
Febriadi, Eko 2014
ANALISIS KESIAPAN UJIAN NASIONAL SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, A Bridged Edition. USA: Addison Wasley Longman, Inc.
Anam, Saiful (2005). Dari ITB untuk pembaruan pendidikan. Jakarta selatan: teraju
Balitbang kota medan (2012). Studi evaluasi ujian nasional dan penerimaan siswa
baru dalam upaya peningkatan mutu PBM. Badan peneliti dan Standar Isi. Jakarta: Puskur-Balitbang Depdiknas.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: FPMIPA UPI.
Hernawan, A. H (2010). Makna ketuntasan belajar. Jurnal jurusan FIP UPI.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2013). Permen no 97 2013 tentang kriteria
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah/pendidikan kesetaraan dan ujian nasional. Jakarta:
Kemendikbud.
Kementerian pendidikan dan kebudayaan (2009). Permendiknas Nomor 63 Tahun
2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud.
Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain
Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi
67
Morrison, Jhon. E dan Fletcher J. D (2002). Cognitive readiness. USA: Institute For Defense Analyses.
Pikiran Rakyat (2009). Cluster sekolah di bandung(online). Tersedia:
www.ahmadheryawan.com
Savitri, M. (2011). Analisis Butir Soal Berdasarkan Taksonomi Bloom Dua Dimensi untuk Pokok Bahasan Termokimia pada Cambridge International Examination (CIE) Level International General Certificate of Secondary Education (IGCSE). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI: tidak diterbitkan.
Stainu, obi (2011). Efektifitas tryout un terhadap peningkatan mutu pendidikan. Tersedia: http://obi-min.blogspot.com/2011/12/proposal-skripsi-tryout-un-terhadap.html(2014).
Sriyati , S. (2008). Handout Evaluasi pembelajaran biologi. Bandung: Tidak diterbitkan.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar dengan Teori Ujian Klasik dan Teori Responsi Butir. Bandung: CV Cakra
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA-UPI
Undang-undang republik Indonesia (2003). UU No. 20 Tahun tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta.
University of Cambridge International Examination (2009). Biology paper 1 multiple choice may/june 2009. University of Cambridge.
University of Cambridge International Examination (2009). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2009. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Bilogy paper 1 multiple
choice October/November 2011. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2010). Biology paper 1 multiple
choice October/November 2010. University of Cambridge
University of Cambridge International Examination (2011). Biology paper 1 multiple
68
University of Cambridge International Examination (2012). Biology paper 1 multiple
choice May/June2012.. University of Cambridge