Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No. Daftar FPIPS : 4778/UN.40.2.4/PL/2015.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di SMA
Kartika XIX-1 Bandung )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendididkan Geografi
Oleh
SUSI SUSILAWATI 1104222
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di SMA Kartika XIX-1 Bandung)
Oleh
Susi Susilawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikana Ilmu Pengetahuan Sosial
© Susi Susilawati 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang- undang
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di SMA Kartika XIX-1 Bandung)
SUSI SUSILAWATI NIM : 1104222
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
NIP. 19620304 198704 2 001
NIP. 19790226 200501 1 008
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Geografi
Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001
Pembimbing I,
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd
Pembimbing II,
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP (Studi Kuasi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di SMA Kartika XIX-1
Bandung ) Oleh:
Susi Susilawati (1104222)
Pembimbing:
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd Dr. Lili Somantri, S.Pd, M.Si
ABSTRAK
Problem Based Instruction merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman konsep, akan tetapi pada pembelajaran geografi di SMA Kartika XIX-1 Bandung model pembelajaran Problem Based Instruction belum diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction terhadap pemahaman konsep melalui metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group
Design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS 2 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI IIS 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes, tugas, dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan statistik, yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas menggunakan chi square, uji homogenitas menggunakan uji-F, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat perbedaan hasil tes antara sebelum dan setelah pembelajaran pada kelompok eksperimen, ditunjukkan oleh peningkatan skor pada saat pre-test dan saat post-test, (2) terdapat perbedaan hasil tes antara sebelum dan setelah pembelajaran pada kelompok kontrol, ditunjukkan oleh peningkatan skor pada saat pre-test dan saat
post-test, (3) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol, hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata pada kelas eksperimen termasuk kategori tinggi sedangkan rata-rata skor pada kelas kontrol termasuk kategori sedang. Kesimpulannya, model pembelajaran Problem Based
Instruction berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik pada mata
pelajaran geografi kelas XI IIS 2 di SMA Kartika XIX-1 Bandung, pada materi pokok Pencemaran Lingkungan Hidup.
Kata kunci : Problem Based Instruction, Pemahaman Konsep, Peserta Didik, IIS
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECT OF PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TEACHING MODEL TOWARD CONCEPT COMPERHENSION
(Kuasi Experimental Study in Geography Subject on SMA Kartika XIX-1 Bandung)
By:
Susi Susilawati (1104222) Supervisor:
Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd Dr. Lili Somantri, S.Pd, M.Si
ABSTRACT
Problem Based Instruction is one of the learning models that can improve the comprehension of the concept, but in teaching geography subject in Kartika XIX senior high school Bandung this model has not applied. This research aims to know the influence of application of Problem Based Instruction learning model towards comprehension of the concept design method through experiments with Nonequivalent Control Group Design. The subject of this research is the students of class XI IIS 2 as experiment class, and the student of XI IIS 4 as control class. Research instrument in this study uses the test, assignment, and the observation sheet. Data analysis uses statistical techniques, namely validity test, reliability test, test of normality using chi square, its homogeneity test using an F-test, and test hypotheses using a T-test. The results showed that: (1) difference between the test results before and after learning of the experiment, demonstrated by an increase in the score during of pre-test and when post-test, (2) difference between the test results before and after learning in the control group, demonstrated by an increase in the score during of pre-test and when post-test, (3) difference of concept of comprehension between experimental class with control class. This is indicated by the average score on the experimental class are in high categories, while the average score on the controller class in mediocre score. In conclusion, the model of Problem Based Instruction learning affecting the comprehension of learners in geography subjects at Class IIS 2 in SMA Kartika XIX-1 Bandung, on the subject matter of the Environmental Pollution.
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR HAK CIPTA LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan ... 6
D.Manfaat ... 6
1. Manfaat Teoritis ... 6
2. Manfaat Praktis ... 7
E. Struktur Organisasi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A.Model Pembelajaran ... 8
1. Pengertian Model Pembelajaran ... 8
2. Ciri-Ciri Model Pembelajaran ... 9
3. Macam-Macam Model Pembelajaran ... 10
B.Model Pembelajaran Problem Based Instruction ... 11
1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Instruction ... 11
2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Instruction ... 11
3. Kelebihan Problem Based Instruction ... 12
4. Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran PBI ... 13
vi
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Pemahaman Konsep ... 14
2. Aspek-Aspek Pemahaman Konsep ... 15
3. Indikator Pemahaman Konsep ... 16
4. Cara Mengukur Tes Pemahaman Konsep ... 18
D.Penelitian yang Terkait ... 18
E. Hipotesis ... 23
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 25
A.Lokasi, Subjek dan Sampel Penelitian ... 25
B.Metode Penelitian ... 25
C.Definisi Operasional ... 27
D.Variabel Penelitian ... 27
E. Instrumen Penelitian ... 28
F. Validasi Instrumen ... 29
G.Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 32
H.Teknik Analisis Data... 34
I. Parameter Penilaian Pemahaman Konsep ... 39
J. Bagan Alur Penelitian ... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42
A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 42
1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan... 45
2. Data Peserta Didik... 45
3. Sarana dan Prasarana... 46
B.Deskripsi Hasil Penelitian ... 46
1. Data Hasil Tes Kelas Eksperimen ... 46
2. Data Hasil Tes Kelas Kontrol ... 49
3. Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 52
4. Analisis Data ... 53
C.Pembahasan ... 61
D.Temuan Penelitian ... 67
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 69
A.Kesimpulan ... 69
vii
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR RUJUKAN ... 71
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Ikhtisar dan Perbandingan Model Pembelajaran ... 10
Tabel 2.2 Sintaks Pembelajaran Problem Based Instruction ... 13
Tabel 2.3 Indikator Pemahaman Konsep ... 16
Tabel 2.4 Kategori dan Indikator Pemahaman Menurut Anderson ... 17
Tabel 3.1 Karakteristik Siswa Kelas XI IIS Kartika XIX-1 Bandung ... 25
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 26
Tabel 3.3 Variabel Penelitian ... 28
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda... 30
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 31
Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ... 32
Tabel 3.7 Hasil Uji Coba Instrumen Tes ... 32
Tabel 3.8 Interpretasi Skor Rata-Rata Gain Ternormalisasi ... 39
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMA Kartika XIX-1 Bandung ... 45
Tabel 4.2 Jumlah Kelas dan Jumlah Siswa SMA Kartika XIX-1 Bandung... 45
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana SMA Kartika XIX-1 Bandung ... 46
Tabel 4.4 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen ... 47
Tabel 4.5 Data Hasil Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen ... 48
Tabel 4.6 Pemahaman Konsep Keseluruhan Kelas Eksperimen ... 49
Tabel 4.7 Data Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ... 49
Tabel 4.8 Data Hasil Pemahaman Konsep Kelas Kontrol ... 50
Tabel 4.9 Pemahaman Konsep Keseluruhan Kelas Kontrol ... 51
Tabel 4.10 Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 52
Tabel 4.11 Hasil Uji Chi Kuadrat ( Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen ... 54
viii
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.13 Hasil Uji Chi Kuadrat ( Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ... 55 Tabel 4.14 Hasil Uji Chi Kuadrat ( Data Pemahaman Konsep Kelas
Kontrol ... 55 Tabel 4.15 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-Test Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ... 56 Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Data Post-Test Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ... 57 Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol ... 57 Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Data Pre-Test dan Post-Test Kelas
Eksperimen ... 58 Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis Data Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ... 59 Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis Data Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
ix
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ... 40 Gambar 4.1 Peta Administratif Lokasi SMA Kartika XIX-1 Bandung ... 44 Gambar 4.2 Bagan Perbandingan Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan mendidik yang didalamnya terjadi interaksi antara guru dan siswa atau antar peserta didik yang memiliki suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Dalam proses pembelajaran, memiliki tahapan tertentu yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan pasal 20 tentang Standar Proses dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, materi ajar,
metode pengajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar’. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya guru untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar. Peserta didik harus ditempatkan sebagai objek sekaligus subjek belajar, sehingga peserta didik tidak hanya menerima informasi akan tetapi harus mampu mencari dan menerapkan informasi tersebut. Hal ini berarti bahwa peserta didik dalam belajar selalu dituntut untuk mengembangkan semua kemapuan dan potensinya secara maksimal.
Pembelajaran pasif harus dihindari, agar tidak menyebabkan peserta didik kesulitan dalam mempelajari geografi, baik itu berupa pemahaman konsep pelajaran geografi maupun penyelesaian yang diberikan oleh guru. Guru harus melakukan pembelajaran yang mendorong peserta didik mengalami suatu keadaan yang menjadikan peserta didik mengembangkan kemampuan berfikirnya. Selain itu, guru tidak hanya memberikan informasi kepada peserta didik, namun guru dan peserta didik harus membentuk komunikasi dua arah dalam proses pembelajaran. Sehingga peserta didik memahami konsep materi pembelajaran dengan baik.
2
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7). Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar jenjang sekolah menengah atas, mata pelajaran geografi adalah suatu ilmu yang berfungsi untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Ruang lingkup bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses pembentuknya, hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Untuk itu, diharapkan muncul guru-guru yang ahli di bidangnya masing-masing, salah satunya mata pelajaran geografi diajarkan oleh guru yang memiliki latar belakang pendidikan geografi, agar dalam proses pembelajaran guru tersebut mampu membangun dan mengembangkan pemahaman konsep peserta didik.
Suprijono (2009, hlm. 9) mengungkapkan bahwa konsep adalah ide atau pengertian umum yang disusun dengan kata, simbol dan tanda. Konsep merupakan satu ide yang mengkombinasikan beberapa unsur sumber-sumber berbeda ke dalam satu gagasan tunggal. Konsep dapat diartikan suatu jaringan hubungan dalam objek, kejadian dan lain-lain yang mempunyai ciri-ciri tetap dan dapat diobservasi. Berdasarkan hal tersebut maka pemahaman konsep itu penting, seperti yang dikemukakannya bahwa :
Dengan belajar konsep, peserta didik dapat memahami dan membedakan benda-benda, peristiwa atau kejadian yang ada dalam lingkungan sekitar. Melalui kegiatan belajar konsep ada beberapa keuntungan yaitu (1) mengurangi beban berat memori karena kemampuan manusia dalam mengkategorisasikan berbagai stimulus terbatas; (2) merupakan unsur – unsur pembangun berfikir; (3) merupakan dasar proses mental yang lebih tinggi; (4) diperlukan untuk memecahkan masalah.
3
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian, pemahaman konsep merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran untuk memahami suatu materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu model pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih bermakna dan peserta didik dapat menyimpan informasi lebih lama dengan cara memahami konsep-konsep dalam mata pelajaran geografi, tidak hanya sekedar hafalan yang tidak dipahami.
Pemahaman dalam pengertian tersebut merupakan pemahaman yang dikemukakan oleh Bloom (1979, hlm. 89). Aspek kognitif secara hierarki, pemahaman menempati tingkat kedua (C2), dan hanya dibatasi dari tiga aspek, yaitu
translasi (kemampuan menerjemahkan), interpretasi (kemampuan menafsirkan),
serta ekstrapolasi (kemampuan meramalkan).
Selama proses pembelajaran berlangsung, secara umum kegiatan pembelajaran diawali oleh guru memberikan informasi, kemudian menerangkan suatu konsep beserta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya pemahaman konsep sebagai langkah awal dalam membangun kemampuan pengetahuan dan hasil utama pendidikan, dinyatakan oleh Dahar (2011, hlm. 62) bahwa:
Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan. Konsep merupakan batu pembangun berpikir. Konsep merupakan dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Untuk memecahkan masalah, seorang siswa harus mengetahui aturan-aturan yang relevan dan aturan-aturan ini didasarkan pada konsep-konsep yang diperolehnya.
Berdasarkan pernyataan tersebut disimpulkan bahwasannya pemahaman konsep merupakan suatu langkah awal pembangun kemampuan berpikir yang lebih tinggi, peserta didik harus memahami konsep terlebih dahulu sebelum mengembangkan proses berfikir yang lebih kompleks. Pemahaman konsep harus dimiliki oleh peserta didik, karena apabila pemahaman konsep peserta didik kurang baik, maka akan berakibat pada hasil belajar pula.
4
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran apabila dilakukan test, rata-rata peserta didik mampu menjawab soal terkait materi yang diajarkan, akan tetapi pada saat dilakukan Ulangan Tengah Semester ataupun Ulangan Akhir Semester sebagian besar peserta didik tidak mampu menjawab soal dengan benar. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep peserta didik masih rendah, yang disebabkan oleh materi pelajaran yang hanya diingat, tetapi kurang dipahami dengan baik.
Permasalahannya adalah bagaimana menemukan metode yang baik untuk menyampaikan berbagai konsep mata pelajaran geografi agar siswa dapat memahami konsep tersebut. Bagaimana agar guru dan siswa bisa berinteraksi dengan baik, bagaimana guru mampu membuka wawasan siswa yang beragam dan mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Bagaimana guru mampu menggunakan model pembelajaran yang berkaitan dengan cara memecahkan masalah.
Dengan demikian diperlukan suatu model pembelajaran yang membantu dalam meningkatkan pemahaman konsep materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep adalah model pembelajaran Problem
Based Instruction.
Nur (2011, hlm. 33) menyatakan kelebihan-kelebihan penggunaan Problem
Based Instruction, diantaranya :
1. Menekankan pada makna, bukan fakta 2. Meningkatkan pengarahan diri
3. Membentuk pemehaman lebih tinggi dan pengembangan keterampilan yang lebih baik
4. Siswa dapat berlatih pengetahuan dalam konteks fungsional, sehingga diharapkan mereka akan lebih baik dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan itu dalam bekerja kelak
5. Mengembangkan keterampilan dan kerja tim 6. Mengembangkan sikap memotivasi diri
7. Tingkat pembelajaran siswa (meningkatkan keterampilan –keterampilan belajar, pemecahan masalah, teknik-teknik evaluasi diri, pengumpulan data, ilmu perilaku dan hubungan mereka dengan masalah-masalah social emosional kelak.
5
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemahaman konsep pada aspek translasi mengamali peningkatan paling besar diinterpretasikan dalam kategori tinggi, sedangkan pemahaman konsep pada aspek interpretasi dan ekstrapolasi diinterpretasikan dalam kategori sedang.
Model Pembelajaran Problem Based Intruction dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan pemecahan masalah, keterampilan berfikir dan pemecahan masalah, keterampilan berfikir dan perlibatan siswa dalam pengalaman nyata. Model ini dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah serta untuk mendapatkan pengetahuan tentang konsep-konsep penting. Masalah –masalah yang dikaji dan diselesaikan dalam model ini adalah adalah masalah-masalah yang otentik, dalam penyelesaian permasalahan itu, siswa membutuhkan penyelidikan secara langsung dengan menggunakan dasar-dasar pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa, dengan seperti itu konsep yang dipelajari dan didapatkan siswa dalam pembelajaran adalah konsep-konsep yang konkret, bukan hanya sebatas konsep dan pengetahuan hafalan, karena siswa benar-benar mengalami dan merasakan sendiri apa yang sedang dan akan mereka pelajari (Fajar, 2013, hlm. 50-51).
Dalam proses pembelajaran, guru berperan untuk memfasilitasi pembelajaran di kelas untuk membantu pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran geografi, sehingga pelajaran geografi itu tidak hanya berdasarkan buku saja, akan tetapi guru berperan untuk membantu peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran agar dikaitkan dengan permasalahan di kehidupan nyata, sehingga proses pembelajaran tidak hanya berdasarkan materi yang tertera di buku saja, akan tetapi peserta didik dibantu untuk menemukan relevansi antara konsep-konsep yang dipelajarinya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti melalui wawancara dengan guru di SMA Kartika XIX 1 Bandung, diperoleh informasi bahwa guru geografi selama proses pembelajarannya sering menggukanan model Pembelajaran Langsung (direct learning). Berdasarkan kelebihan-kelebihan yang dikemukakan sebelumnya tentang Model Pembelajaran
Problem Based Instruction, dan diketahui bahwa guru di SMA Kartika XIX-1
Bandung belum pernah menggunakan Model pembelajaran Problem Based
6
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian dengan judul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP” (Studi
Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di SMA Kartika XIX-1 Bandung)”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian
ini mengangkat judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction
(PBI) Terhadap Pemahaman Konsep “ (Studi Eksperimen Mata Pelajaran Geografi di
SMA Kartika XIX-1 Bandung).
Rumusan masalah diatas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan hasil test antara sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada kelompok eksperimen?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil test antara sebelum dan setelah pembelajaran yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada kelompok kontrol?
3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan kelas control yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)?
C. Tujuan
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui hasil test antara sebelum dan setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) pada kelompok eksperimen. 2. Untuk mengetahui hasil test antara sebelum dan setelah pembelajaran yang tidak
7
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan kelas control yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan suatu referensi bagi guru mata pelajaran geografi dalam melaksanakan proses pembelajaran serta dapat memberikan informasi khususnya bagi guru geografi tentang pentingnya menggunakan variasi model pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru geografi dalam mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya terkait pemahaman konsep dalam materi pelajaran geografi.
E. Struktur Organisasi
Skripsi yang merupakan studi eksperimen ini terdiri dari lima bab, yaitu :
BAB I merupakan pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II merupakan tinjauan pustaka, terdiri dari teori-teori dari berbagai sumber
yang diperoleh. Teori tersebut berkaitan dengan model pembelajaran, khususnya model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI), pemahaman konsep, serta terdapat hipotesis terhadap permasalahan yang mengacu pada rumusan masalah.
BAB III merupakan metodologi penelitian yang menjelaskan mengenai prosedur dan
8
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Terdapat data lokasi penelitian
dan membahas data setelah melakukan penelitian dilapangan. Pemaparan dan pembahasan pada bab ini dapat menjawab hipotesis yang telah dibuat sebelumnya.
BAB V merupakan kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian yang dilakukan.
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi, Subjek dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kartika XIX-1 yang berlokasi di Jl. Taman Pramuka No. 163 Bandung, pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut karena sekolah SMA Kartika XX-1 Bandung belum menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction.
Menurut Ningrum (2010, hlm. 375) “subjek penelitian adalah sumberdata
atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian”. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Kartika XIX-1 Bandung tahun pelajaran 2014-2015 yang terdiri dari 4 kelas. Adapun karakteristik dari kelas tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Karakteristik Siswa Kelas XI IIS Kartika XIX-1 Bandung
No Kelas Nilai
Siswa belum mencapai KKM Berdasarkan tabel tersebut, maka yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan XI IIS 4 sebagai kelas kontrol, yang diambil secara purposive sampling, merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang telah dibuat dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 124) “Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu”.
B.Metode Penelitian
26
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode penelitian kuasi eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh suatu treatment tertentu yang diberikan dalam kondisi yang dikendalikan. Penelitian kuasi eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang memiliki ciri khas yaitu adanya kelompok kontrol dari suatu yang diteliti (Sugiyono, 2008, hlm 72).
Suatu penelitian kuasi eksperimen pada prinsipnya merupakan metode sistematis untuk membangun suatu hubungan sebab akibat. Penelitian kuasi eksperimen bertujuan untuk mengatur situasi dimana pengaruh variabel terhadap variabel terikat dapat diidentifikasi.
Beberapa karakteristik dalam penelitian kuasi eksperimen, yaitu adanya tindakan perlakuan pada variabel yang dilakukan secara terencana oleh peneliti, adanya kelompok kontrol yang dilakukan oleh peneliti untuk mengontrol variabel pada kelompok eksperimen dan adanya tindakan observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses eksperimen berlangsung.
Dalam bidang pendidikan, penelitian kuasi eksperimen cocok dilakukan karena metode pengajaran yang lebih tepat di setting secara alami dan dapat dibandingkan dalam keadaan yang tidak bias. Selain itu, penelitian penelitian dasar yang bertujuan untuk menurunkan prinsip teoritis kedalam ilmu terapan sesuai dengan permasalahan di sekolah (Sukardi, 2003, hlm. 180-182).
Desain penelitian merupakan suatu semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Bentuk penelitian ini berupa adanya
pretest dan posttest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk
mengetahui pemahaman konsep siswa.
Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) dan kelompok kontrol tidak menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction. sedangkan desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah desain Nonequivalent Control Group Design.
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Treatment Posttest
Eksperimen O1 X O2
27
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sugiyono, 2008, hlm. 79) Keterangan :
O1 : pretest pada kemlompok eksperimen
O2 : posttest pada kemlompok eksperimen
O3 : pretest pada kelompok kontrol
O4 : posttest pada kelompokm kontrol
X : perlakuan terhadap kelompok eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Instruction
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan, agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam penelitian ini.
a. Problem Based Instruction merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan konsep-konsep dan informasi yang dijabarkan dari disiplin-disiplin akademik (Suprijono, 2009, hlm. 71).
Adapun langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Instruction terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Orientasi siswa kepada masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
b. Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang dikenakan perlakuan berupa model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI). Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 2 dengan jumlah 35 Orang, di SMA Kartika XIX 1 Bandung
c. Kelompok control adalah suatu kelompok yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)
28
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelejari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas.
Tabel 3.3 Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y)
Model Problem Based Instruction 1. Orientasi siswa kepada masalah 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Pemahaman konsep 1. Translasi
2. Interpretasi 3. Ekstrapolasi
Sumber : Sugiyono (2011, hlm. 61)
E. Instrumen Penelitian 1. Tes
Tes ini dilakuka untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik yang digunakan untk mengukur pengetahuan awal dan ketercapaian hasil belajar setelah dilakukan treatment, tes disusun berdasarkan pada indikator standar kompetensi dan kompetensi inti yang hendak dicapai juga berdasar pada indikator pemahaman konsep Taksonomi Bloom.
Aspek pemahaman terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pemahaman
translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Tes pemahaman konsep ini
dilaksanakan sebanayak dua kali, yaitu sebelum melakukan treatment (pre
test) dan setelah melakukan treatment (post-test).
29
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun pengujian soal ini dilakukan di kelas XI IIS 3. Instrument ini mencakup ranah kognitif pada aspek aspek translasi, aspek interpretasi.
Sedangkan tugas digunakan untuk aspek ekstrapolasi. Soal-soal yang digunakan pada pre test dan post test merupakan soal yang sama, hal ini dimaksudkan agar tidak ada pengaruh perbedaan kualitas instrument terhadap perubahan pengetahuan dan pemahaman yang terjadi.
2. Tugas
Tugas merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep pada aspek ekstrapolasi, yang berupa tugas membuat poster tentang pencemaran lingkungan hidup.
3. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan pada saat mengamati bagaimana proses pembelajaran di kelas, terdapat daftar ceklis keterlaksanaan proses pembelajaran selama pembelajaran dengan model pembelajaran ini berlangsung sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya. Observer memberikan tanda ceklis pada kolom “ya” atau “tidak” jika kriteria yang dimaksud dalam daftar cek dilakukan oleh guru. Lembar observasi yang telah disusun tidak diuji cobakan, tetapi dikoordinasikan kepada observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap isi dari lembar observasi tersebut.
F. Validasi Instrumen 1. Uji Validitas
Validitas merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah instrumen.
“Validitas item dari suatu tes adalah, ketetapan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengkur apa yang seharusnya diukur lewat butir item
tersebut” (Sudijono, 2012, hlm. 182). Validitas soal di uji dengan menggunakan rumus korelasi Point Biserial, diperleh dengan menggunakan rumus :
30
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan
Rpbi = Koefesien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan
korelasi antara variabel I dengan Variable II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh testee, yang untuk butuir
item yang bersangkutan telah dijawab betul Mt = Skor rata-rata dari skor total Untuk menentukan valid atau tidaknya suatu soal, rpbi harus dibandingkan
dengan rtabel. Apabila hasil rpbi < rtabel , maka soal tersebut tidak valid.
Sedangkan jika rpbi > rtabel , maka soal tersebut dinyatakan valid. Interpretasi nilai rpbi digunakan db sebesar (N-nr), yaitu 20-2=18. Derajat kebebasan itu lalu
dikonsultasikan kepada nilai “r” product moment, pada taraf signifikansi 5% dan
taraf signifikansi 1%. Hasilnya sebagai berikut : rtabel atau rt pada taraf 5% = 0,444 dan rtabel atau rt pada taraf 1% = 0,561. (Sudijono, 2012, hlm. 190).
2. Daya pembeda
Daya pembeda suatu butir soal adalah kemampuan butir soal tersebut untuk membedakan peserta didik yang mempunyai kemampuan tinggi dengan peserta didik yang mempunyai kemampuan rendah. Daya pembeda ditentukan oleh angka indeks diskriminasi (D). Persamaan untuk mengetahui besar daya pembeda adalah
Keterangan :
D = Discriminatory power (angka indeks dieskriminasi item)
BA = Banyaknya testee kelompok atas (the higher group) yang dapat
menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan JA = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok atas
BB = Banyaknya testee kelompok bawah (the lower group) yang dapat
menjawab dengan betul butir item yang bersangkutan
JB = Jumlah testee yang termasuk dalam kelompok kelompok bawah
31
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudijono, 2012, hlm. 390)
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Sumber : Sudijono (2012, hlm. 389)
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal dapat dinyatakan sebagai butir item yang baik apabila butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah atau dengan kata lain tingkat kesukaran soal tersebut sedang atau cukup (Sudijono, 2012, hlm. 370). Rumus untuk menentukan besar tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P = Propotion = proposi = proposa = difficulty index = angka indeks kesukaran item
= Banyaknaya testee yang dapat menjawan dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan
N = Jumlah testee yang mengikuti tes
(Sudijono, 2012, hlm. 372)
Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Keterangan
Indeks Daya Pembeda Keterangan Keterangan
32
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
≤ 0,30 Sukar
0,30 – 0,70 Sedang
≥ 0,70 Mudah
Sumber: Sudijono (2012, hlm. 372)
4. Reliabilitas
Realiabilitas adalah suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Tes dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila di teskan berkali kali. Indeks reliabilitas soal diperoleh dengan menggunakan rumus product moment, yaitu :
Keterangan :
N = Jumlah subyek (sample/testee)
X = Skor-skor tes pada separoh belahan pertama (Gasal) Y = Skor-skor hasil tes pada separoh belahan kedua (Genap)
∑x’y’ = Product of the moment = jumlah dari hasil perkalian silang antara frekuensi sel pada peta korelasi, dengan x dan y
r11 = Kofesien realibilitas tes secara keseluruhan
= Koefesien korelasi product moment antara separoh (1/2) tes
(belahan I) dengan separoh (1/2) tes (bilangan II) dari tes tersebut 1 & 2 = Bilangan Konstan
(Sudijono, 2012, hlm. 217)
Tabel 3. 6
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Keterangan
33
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,400 – 0,600 Cukup
0,600 – 0,800 Tinggi
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
Sumber : Sudijono (2012, hlm. 224)
G. Hasil Uji Coba Instrumen Tes
Adapun hasil uji validitas soal, tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal dan reliabilitas soal disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Coba Instrumen Tes
No.
1). Hasil Uji Validitas Soal
Berdasarkan hasil uji coba, dari 10 soal yang diuji cobakan, semua butir soal dinyatakan valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 sehingga layak digunakan sebagai instrument test.
2). Hasil Tingkat Kesukaran Soal
Berdasarkan hasil uji indeks kesukaran soal, dari 10 soal yang yang diuji cobakan termasuk kedalam kategori soal sedang, dan mudah. Terdapat lima soal dengan indeks sedang yaitu terdapat pada nomor 1,3,4,5 dan 9. Sedangkan sisanya yaitu lima soal dengan indeks mudah yaitu terdapat pada nomor 2,6,7,8 dan 10. 3). Hasil Daya Pembeda Soal
34
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yaitu nomor 5, 7 dan 8. Sedangkan sisanya, tujuh soal termasuk kedalam kategori daya pembeda sedang, yaitu terdapat pada nomor 1,2,3,4,6,9, dan 10. 4). Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil item soal benar dengan belah Genap-Gasal maka diperoleh hasilnya sebagai berikut :
rxy = N XY -( X) ( Y)
{ N X2 - X )2 {N Y2 - Y )2
rxy = 35 (380) - (113) . (115)
√{ 35 - )2 {35 - )2
rxy = 13300 - 12995
√{13650 - {15610 -
rxy =
√ 881 2384
rxy = 305
rxy = 1449,54 305
rxy = 0,21
Hasil korelasi skor belahan gasal genap (rxy) menggunakan korelasi
product moment menunjukan koefisien 0.21 Koefisien korelasi tersebut
merupakan realibilitas sebagian tes, untuk mengetahui realibilitas seluruh tes maka dihitung dengan rumus Spearman-Brown :
r = + r
r = +
35
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r =
Dengan menggunakan rumus Spearman-Brown untuk mengubah koefisien realibilitas setengah menjadi realibilitas penuh diperoleh angka menunjukan realibilitas dengan katagori rendah.
H. Analisis Data Hasil Tes 1. Penskoran
Penskoran untuk bentuk test pilihan ganda adalah dengan menggunakan metode rights only, yaitu jawaban yang benar diberi skor satu dan jawaban salah atau soal tidak dijawab diberi skor nol. Skor tiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang bnear dengan menggunakan rumus :
S = R
Keterangan :
S = skor yang diperoleh
R = jawaban siswa yang benar
(Arikunto, 2009, hlm. 172)
2. Uji X2 (Chi Square)
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui hasil pengukuran yang berupa skor kemampuan yang diperoleh dari pre test dan post test akan berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas, penulis menggunakan rumus X2 (Chi Square). X2 digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan frekuensi yang di observasi Oi (frekuensi yang diperoleh berdasarkan data) dengan frekuensi yang diharapkan Ei. Analisis frekuensi digunakan untuk melihat perbedaan dua variabel atau lebih dan pengaruh variabel yang satu terhadap variabel yang lainnya.
Langkah –langkah pengukuran dengan menggunakan X2 (Chi Square) adalah sebagai berikut :
1. Menentukan rentang skor, yaitu skor terbesar dikurangi skor terkecil, dihitung dengan persamaan dasarnya ditujukan pada rumus :
36
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 1986, hlm. 89) 2. Menentukan banyanknya kelas interval, dihitung dengan persamaan dasarnya :
Keterangan :
K = banyaknya kelas interval 1 = bilangan tetap
3,3 = bilangan tetap Log = logaritma
n = jumlah siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 46) 3. Menentukan panjang kelas interval, dapat dihitung dengan persamaan
dasarnya ditunjukkan pada rumus :
Keterangan : P = panjang kelas r = rentang skor k = banyaknya kelas
(Sudjana, 1986, hlm. 46) 4. Memasukkan data skor ke dalam tabel distribusi frekuensi, seperti pada contoh
berikut :
No Interval Fi Xi xi2 fi.xi fi.xi2
Keterangan :
fi = frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
xi =frekuensi skor yang diperoleh siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 94) 5. Menghitung rata-rata skor, dengan persamaannya :
Keterangan :
X = data pengamatan (nilai tes)
�= + log n
P = �
37
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑fi = total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
Xi = skor yang diperoleh siswa uji coba
(Sudjana, 1986, hlm. 66) 6. Menghitung standar deviasi, dengan persamaan :
Keterangan :
n = jumlah siswa uji coba
S2 = standar deviasi sampel
∑fi = total frekuensi skor yang sesuai untuk tanda xi
xi = skor yang diperoleh siswa uji coba 1 = bilangan tetap
(Sudjana, 1986, hlm. 93) 7. Membuat daftar distribusi frekuensi observasi dan frekuensi yang diharapkan,
seperti pada contoh tabel berikut : Skor Batas
Z = transformasi normal standar dari batas kelas I = luas tiap kelas interval
x2 = chi square
Oi = frekuensi yang diobservasi
Ei = frekuensi yang diharapkan
8. Menghitung X2, dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : x2 = Chi square
f0 = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
S =√n fi ���n n − − fi �� �
38
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 1986, hlm. 272) 9. Menentukan derajat kebebasan (dk), dapat dihitung dengan persamaan
dasarnya ditunjukkan dengan rumus :
Keterangan :
K = banyakny kelas interval 3 = bilangan tetap
(Sudjana, 1986, hlm. 270) 10.Menentukan nilai X2tabel dari chi square dengan tingkat kepercayaan 95% (α =
0,05)
11.Memebandingkan harga X2 hitung dengan X2 tabel
Untuk menentukan kriteria uji normalitas (X2) menggunakan ketentuan sebagai berikut
1) Jika X2 hitung < X2 tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
2) Jika X2 hitung > X2 tabel, maka data tersebut tidak berdistribusi normal
3. Uji F
Setelah mengetahui bahwa kedua sampel berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogentiasnya. Untuk mencari nilai homogenitas pada kedua sampel, penulis menggunakan uji F, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
4. Menghitung harga varian pada kelompok eksperimen dan kelompok control 5. Menghitung varian terbesar (S2b) dan varian terkecil (S2k)
6. Mensubsidikan S2b dan S2k pada persamaan :
7. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N-1 8. Menentukan nilai Ftabel pada taraf kepercayaan95% (α = 0,05)
Dk = K-3
39
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel
Untuk menentukan kriteria uji homogenitas (F) menggunakan ketentuan sebagai berikut
a. Jika Fhitung < Ftabel, maka data tersebut homogen
b. Jika Fhitung > Ftabel, maka data tersebut tidak homogen
4. Uji t
Setelah semua data penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis untuk menjawab hipotesis. Setelah data berdistribusi normal dan homogeny, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan uji t yang dikemukakan oleh Gosset. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1. Melihat harga mean pada kedua kelompok 2. Melihat harga varian pada kedua kelompok 3. Menghitung jumlah subyek pada kedua kelompok
4. Menghitung F hitung, dapat dihitung dengan persamaan dasarnya sebagai
berikut:
Keterangan :
x1 = rata-rata skor kelas eksperimen x2 = rata-rata skor kelas kontrol s12 = varians kelompok eksperimen s22 = varians kelompok kontrol
n12 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen n22 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol.
(Sudjana, 1986, hlm. 233) 5. Menentukan derajat kebebasan dengan persamaan, dk = N1+N2-2
6. Menentukan nilai t dari tabel sebagai ttabelpada (α = 0,05)
7. Membandingkan harga thitung dengan ttabel
Untuk menentukan kriteria uji hipotesis (t) menggunakan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak
b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima
40
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Perhitungan Gain
Apabila telah diperoleh skor pre-test dan post-test, maka harus dihitung selisih antara skor pre-test dan post-test untuk mengetahui nilai gain. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai gain adalah :
Ketarangan : G = gain
T1 = skor pre-test
T2 = skor post-test
Setelah nilai gain diperoleh, maka dilakukan perhitungan skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan antara skor gain yang diperoleh peserta didik dengan skor gain maksimal yang diperoleh. Rumus yang digunakan untuk menghitung skor gain ternormalisasi adalah :
Keterangan : <g> = gain normal T1 = skor pre-test
T2 = skor post-test
Is = skor ideal
Setelah memperoleh nilai gain ternormalisasi untuk masing-masing data peserta didik, maka dihitung nilai rata-rata gain ternormalisasi. Berikut tabel interpretasi dari nilai gain ternormalisasi :
Tabel 3.8
Interpretrasi Skor Rata-Rata Gain Ternormalisasi
Nilai Kriteria 0,71-1,00 Tinggi 0,31-0, 70 Sedang 0,00-0,30 Rendah
(Hake, 1998)
I. Parameter Penilaian Pemahaman Konsep
Setelah penelitian dilaksanakan, maka dilakukan pengolahan data terhadap tes dan tugas yang diberikan kepada peserta didik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pengolahan data tes dan tugas setelah pembelajaran bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep peserta didik. Adapun pengolahan data pemahaman konsep setelah pembelajaran dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu dengan rumus :
= −
41
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J. Bagan Alur
penelitian
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan berdasar pada studi pustaka dan studi empiris terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang terkait dengan studi empiris pada proses pembelajaran. Landasan konseptual penelitian
Rumusan Masalah
Landasan Konseptual
Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian Uji Validasi Soal Proses Pembelajaran dan Pengumpulan
Data di SMA Kartika XIX-1 Bandung
Pemahaman Konsep Pencemaran
Lingkungan Hidup Sebelum Pembelajaran Pretest
Problem Based Instruction
Pemahaman Konsep Pencemaran
Lingkungan Hidup setelah Pembelajaran Postest
Instruction
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi
Nilai setelah pembelajaran = � + � +� � �� �
42
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian, yakni merujuk pada kurikulum yang digunakan oleh sekolah tempat penelitian berlangsung.
SMA Kartika XIX-1 Bandung menggunakan kurikulum 2013. Kemudian membuat perangkat pembelajaran yang disesuikan dengan kurikulum yang digunakan. Setelah perangkat pembelajaran dan instrument dibuat, selanjutnya dilakukan uji validasi terhadap instrument yang akan digunakan dalam proses penelitian.
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasrkan dari hasil penelitian, hasil pengolahan data dan analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan hasil tes peserta didik sebelum dan setalah pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction pada kelas eksperimen. Hal ini diperkuat dengan nilai hasil uji t yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Sig.2-tailed) < nilai α (0,05) yang berarti Ha diterima. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran Problem Based
Instruction dapat berpengaruh terhadap pemahaman konsep peserta didik
setelah pembelajaran.
2. Terdapat perbedaan hasil tes peserta didik sebelum dan setalah pembelajaran yang tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction pada kelas kontrol. Hal ini diperkuat dengan nilai hasil uji t yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Sig.2-tailed) < nilai α (0,05) yang berarti Ha diterima. Dengan demikian pemahaman konsep peserta didik meningkat walaupun tidak menggunakan model pembelajaran Problem Based
Instruction.
3. Terdapat perbedaan pemahaman konsep peserta didik sebelum dan setalah pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Problem Based Instruction dan pada kelas kontrol yang tidak menggunakan
model pembelajaran Problem Based Instruction. Hal ini diperkuat dengan nilai hasil uji t yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas (Sig.2-tailed) <
nilai α (0,05) yang berarti Ha diterima. Dengan demikian pemahaman konsep
70
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Rekomendasi
1. Sebaiknya guru memahami setiap tahapan dari langkah-langkah yang akan model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dalam proses pembelajaran agar dapat membimbing peserta didik dalam memberikan arahan saat proses pembelajaran berlangsung, agar mengefektifkan waktu yang tersedia.
2. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan model pembelajaran Problem
Based Instruction memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pemahaman konsep terutama aspek translasi. Sedangkan pada aspek ekstrapolasi masih rendah, dengan demikian maka penggunaan model pembelajaran Problem Based Instruction untuk penelitian yang akan datang direkomendasikan dengan menekankan pada aspek ekstrapolasi. 3. Penggunaan media pembelajaran (video) harus seimbang antara materi
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR RUJUKAN
1. Buku
Arends, (2009). Learning to Teach. Boston : Mc.Graw-Hill International Edition.
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Barrows, H. (1996). Problem-Based Learning in Medicine Beyond : A Brief
Overview, New Rirection for Teaching and Learning, 68:3-12
.
Bloom, B.S. (1979). Taxonomy of Educational Objectives. The Classification
of Educational Goals, Hand Book 1 : Cognitif Domain. USA:
Longmans.
Dahar, R.W (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga. Jacobsen, dkk. (2011). Methods for Teaching Promoting Student Learning in
K-12 Classroom. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ningrum, E (2009). Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Metode
Pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara.
Nur, M. (2011). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya :
Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sukardi (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan; Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.
Suprijono, A (2009). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
72
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Trianto, (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pusaka.
Trianto, (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta :
Kencana.
Trianto, (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Wahab, A. A. (2007). Metode dan Model –Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung : Alfabeta.
Warsono, dkk (2012). Pembelajaran Aktif Teori dan Assesmen. Bandung : Remaja Rosdakarya.
2. Skripsi
Fajar, A. (2013). Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model
Problem Based Instruction (PBI) Pada Siswa Kelas III SDN Gunungpati
02. Jurusan pendidikan Sekolah Dasar FIP UNNES.
Novianti, A. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Search, Solve, Create,
and Share (SSCS) Untuk Meningkatkan pemahaman Konsep Peserta
Didik Kelas X IPS 1 SMA Negeri 4 Bandung. Skripsi. Jurusan pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.
Susilawati, Y. (2013). Implementasi Model Pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI). Skripsi. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Bandung : tidak diterbitkan.
Fajriah, S.A.N (2013). Pengaruh Genius Learning Method Terhadap Pemahaman Konsep Geografi. Tesis. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung :tidak diterbitkan.
3. Internet
Anderson, dkk. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assesing: A
Revision of Bloom’s Taxonomy. New York Longmann. Publishing.
[online]. Tersedia : http://www. Kurwongbss.qld.edu.au/thinkingbloom/bloom.htm [8 Mei 2015].
Hake, R. (1998). Interactive-engagement method in introductory mechanics
courses. [online]. Tersedia:
Susi Susilawati, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP