• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Skripsi : 407/UN.40.7.D1/LT/2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

(Studi pada Pemerintahan Kota dan Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : REZA ALI AKBAR

NIM. 0906668

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI

DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada

Pemerintahan Kota dan Kabupaten Bandung)

Oleh Reza Ali Akbar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Reza Ali Akbar 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA PEMERINTAH

KOTA DAN KABUPATEN BANDUNG)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing 1 Pembimbing 2

DR. H. Nono Supriatna. Msi Denny Andriana SE, MBA, Ak, CMA NIP. 196104051986091001 NIP. 198111012010121002

Mengetahui ,

Ketua Program Studi Akuntansi FPEB UPI

(4)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Judul :

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pmerintah Daerah (Studi Pada Pemerintahan Kota dan Kabupaten Bandung)”

Disusun oleh : Reza Ali Akbar

Pembimbing I : Dr. H.Nono Supriatna M.Si Pembimbing II : Denny Andriana SE.M.BA,CMA,Ak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengendalian internal, tekonogi informasi, sumber daya manusia, standar akuntansi pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. studi kasus pada pemerintahan kota dan kabupaten bandung.

penelitian ini termasuk ke dalam penelitian asosiatif kausal. Teknik sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan teknik Random Sampling. Data yang digunakan data yang bersifat primer dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis statistik regresi berganda yang sebelumnya telah diuji dengan uji instrumen dan uji asumsi klasik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama tidak terdapat pengaruh signifikan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Kedua, terdapat pengaruh signifikan teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Ketiga terdapat pengaruh signifikan sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Keempat, terdapat pengaruh sugnifikan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Dan kelima adanya pengaruh signifikan pengendalian internal, teknologi informasi, sumber daya manusia, dan standar akuntansi pemerintah secara bersama-sama terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

(5)

ABSTRACT

Title:

The Factors that effect of the Quality of Local Government Financial Statements (Study at Government of Bandung City and Regency).

Arranged by : Reza Ali Akbar.

First Supervisor : Dr. H. Nono Supriatna M.Si Second Supervisor : Denny Andriana S.E. M.BA, CMA, Ak

The objectives of this study are to assess the effect of internal control, information technology, human resources, government accounting standards over the quality of government financial statements.

The method of this research used causal associative with Population is SKPD in Bandung city and regency. Based on random sampling technique, This research used primary data with distributing questionnaires to 40 respondents. Data are analyzed using multiple regression.

The results of this study indicate that, first, there is no significant effect the internal control over the quality of local government financial statements. Secondly, there is a significant effect of information technology over the quality of local government financial statements. Thirdly, there is a significant effect of human resources over quality local government financial statements. Fourth, there is a significant effect the government accounting standards over the quality of the government financial statements. And fifth, there is a effect of internal control, information technology, human resources, government accounting standards over quality of local government financial statements.

(6)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Manfaat Penelitian... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengendalian internal 2.1.1.1Pengertian Pengendalian Internal ... 12

2.1.1.2Tujuan Pengendalian internal ... 13

2.1.1.3Komponen Pengendalian Intern... 14

2.1.2 Sumber Daya Manusia... 18

2.1.3 Teknologi Sistem Informasi... 20

2.1.3.1Teknologi Komputer... 22

2.1.3.2Teknologi Komunikasi... 23

(7)

2.1.5 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

2.1.5.1Unsur Laporan Keuangan Pemda... 28

2.1.5.2Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan... 30

2.1.6 Penelitian Terdahulu... 33

2.2 Kerangka Pemikiran... 35

2.3 Hipotesis... 39

BAB III OBYEK, OPERASIONAL VARIABEL, DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian... 41

3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian... 41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 43

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 45

3.2.4 Sumber data Dan Jenis Data... 49

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data... 49

3.2.6 Teknik Analisis Data... 49

3.2.6.1 Uji Reliabilitas... 51

3.2.6.2 Uji Validitas... 52

3.2.6.3 Metode MSI………....……….….…... 54

3.2.7 Uji Asumsi Klasik 3.2.7.1 Uji Normalitas... 55

3.2.7.2 Uji Multikolinearitas... 56

3.2.7.3 Uji Heterokedastisitas... 56

3.2.8 Pengujian Hipotesis 3.2.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda... 55

(8)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.8.4 Uji Simultan (Uji F)... 59

3.2.8.5 Koefisien Determinasi... 61

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1.Hasil Penelitian 4.1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1.1. Profil Kota Bandung... 62

4.1.1.2. Profil Kabupaten Bandung... 65

4.1.2.Pengujian Instrumen 4.1.2.1. Uji Validitas... 71

4.1.2.2. Uji Realibilitas... 73

4.1.3 Deskripsi Variabel 4.1.3.1 Deskripsi Variabel Pengendalian Internal... 76

4.1.3.2 Deskripsi Variabel Teknologi Informasi... 80

4.1.3.3 Deskripsi Variabel Sumber Daya Manusia... 82

4.1.3.4 Deskripsi Variabel Standar Akuntansi Pemerintahan... 84

4.1.3.5 Deskripsi Variabel Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah... 85

4.1.4 Analisis Statistik 4.1.4.1 Transformasi Data... 86

4.1.4.2 Uji Asumsi Klasik... 87

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis 4.1.4.3.1 Uji Regresi Secara Parsial (Uji t)... 91

4.1.4.3.2 Uji Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)... 95

(9)

4.2.1 Pengaruh Pengendalian Intenal terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah... 97 4.2.2 Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah... 99 4.2.3 Pengaruh Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah... 101 4.2.4 Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap Kualitas

LKPD... 103 4.2.5 Pengaruh Pengendalian Internal, Teknologi Informasi, Sumber

Daya Manusia dan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah... 105

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………... 106 5.2 Saran ………... 107

DAFTAR PUSTAKA

(10)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kelemahan Sistem Pengendalian Intern... Tabel 1.2 Hasil Laporan audit BPK semester 1 tahun 2012……....………... Tabel 1.3 Opini BPK atas LKPD Tahun 2005-2011... Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya... Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... Tabel 3.2 Populasi Kota Bandung ... Tabel 3.3 Populasi Kabupaten Bandung... Tabel 3.4 Sampel Penelitian Kabupaten Bandung... Tabel 3.5 Sampel Penelitian Kota Bandung... Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal (X1) ...

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Teknologi Informasi (X2) ...

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Sumber Daya Manusia (X3) ...

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Standar Akuntansi Pemerintah (X4) ...

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kualitas LKPD (Y)... Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reabilitas ... Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Pengendalian Internal... Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban .Teknologi Informasi... Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Sumber Daya Manusia... Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban Standar Akuntansi Pemerintah... Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban Kualitas LKPD... Tabel 4.12 Hasil Uji normalitas ... Tabel 4.13 Uji Multikolinearitas : Besaran Korelasi ... Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas : Tolerance dan VIF ...

(11)

Tabel 4.15 Hasil Uji Heterokedastisitas ... Tabel 4.16 Output SPSS Regresi Linear Berganda ... Tabel 4.17 Hasil Uji Simultan ... Tabel 4.18 Hasil Analisis Korelasi Ganda dan Determinasi ... Tabel 4.19 Uji Parsial Pengendalian Internal terhadap Kualitas LKPD... Tabel 4.20 Uji Parsial Teknologi Informasi terhadap Kualitas LKPD... Tabel 4.21 Uji Parsial Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas LKPD... Tabel 4.22 Uji Parsial SAP terhadap Kualitas LKPD...

(12)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Audit BPK Semester 1 Tahun 2012 untuk LKPD... Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yang telah direvisi menjadi UU No. 32 tahun 2004 menyatakan bahwa setiap pemerintah daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurusi sendiri setiap urusan pemerintahan daerahnya serta Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah yang telah direvisi dalam UU No. 33 tahun 2004 memberikan desentralisasi atau tanggungjawab yang lebih luas kepada pemerintah daerah. Hal ini menjadikan akuntabilitas adalah hal yang penting dimana pemerintah daerah sebagai pengelola keuangan negara bertanggungjawab secara horizontal kepada DPRD dan warga masyarakat luas yang dipimpinnya.

Tuntutan terhadap pengelolan keuangan daerah yang baik dari pernyataan diatas dapat ditunjukan dari laporan keuangan yang disusun dan telah diaudit. Suatu laporan keuangan haruslah memenuhi kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan kerangka konseptual akuntansi yang juga tertuang dalam PP No. 24 tahun 2005 atau PP No. 71 tahun 2010 yang menjadi dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintahan, dimana kriteria tersebut meliputi keterandalan, relevan, dapat diperbandingkan, dan tepat waktu.

(14)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

audit BPK pada laporan Semester 1 Tahun 2012 ditemukan 4.369 kasus tentang kelemahan sistem pengendalian internal pada pengelolaan pemerintahan daerah, berikut data kelemahan sistem pengendalian internal tersebut:

Tabel 1.1

Kelemahan Sistem Pengendalian Intern

NO Kelompok Temuan Jumlah

Kasus Kelemahan Sistem Pengendalian Internal yang mengakibatkan

1 Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan 1.791

2 Kelemahan sistem pengendalian pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja

1.739

3 Kelemahan struktur pengendalian internal 839

Jumlah 4.369

Sumber: www.bpk.go.id

Pengendalian internal yang baik akan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan dan keandalan laporan keuangan pemerintah, hal ini juga sesuai dengan pernyataan dari framework internal control COSO yaitu pengendalian internal merupakan sebuah proses yang dilakukan manajemen dan personal entitas lain nya. Proses ini didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian tujuan dengan efektif dan efesien dalam operasi, keandalan laporan keuangan, dan menjamin manajemen mematuhi hukum dan aturan yang berlaku (COSO:2004).

(15)

tugas-tugasnya. Tahun 2011, menurut Yuna Farhan Sekjen FITRA dalam acara media briefing dalam pembahasan RUU pemda (18/4) di Jakarta yang dikutip dari wartaekonomi.co.id terdapat 298 daerah yang mengalokasikan belanja pegawai di atas 50% dan meningkat menjadi 302 daerah pada tahun 2012, bahkan 11 daerah diantaranya menganggarkan belanja pegawai diatas 70%. Hal ini menunjukan besarnya alokasi APBD untuk belanja pegawai yang seharusnya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di setiap daerah sehingga mrningkatkan kinerja mereka.

Pemerintah dalam pemanfaatan teknologi informasi telah menetapkan PP 82 tahun 2012 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik. Untuk pemerintah daerah sendiri telah adanya Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) dimana telah terkoneksinya tiap-tiap SKPD sehingga menjadi menarik untuk diteliti seberapa besar pengaruh pelaksanaan SIMDA dalam menunjang peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

(16)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdapat pada standar akuntansi pemerintahan (SAP), karakteristik tersebut meliputi keterandalan, relevan, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

Penelitian ini sebelumnya banyak dilakukan pada sektor-sektor komersil seperti penelitian yang dilakukan Jeffrey Doyle (2005) tentang pengaruh kelemahan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan yang menarik kesimpulan the incidence of privacy breaches positively relates to past and future weaknesses in the SOX 404 internal control assessments over financial reporting.

dan penelitian yang dilakukan Alastair Lawrence (2010) dengan judul “Determinants of Weaknesses in Internal Control over Financial Reporting”

penelitian tersebut menarik kesimpulan bahwa kelemahan pengendalian internal kemungkinan besar ditemukan pada perusahaan-perusahaan yang kecil, yang keuntungannya sedikit, kompleksitasnya tumbuh dengan cepat, dan sedang dalam restrukturisasi. Disana ditemukan perusahaan-perusahaan sulit melakukan kontrol pelaporan keuangan mereka dalam menghadapi kesenjangan sumber daya, kompleksitas isu akuntansi, dan sebuah perubahan yang cepat dari lingkungan bisnis.

(17)

akuntabilitas publik dan adanya hubungan positif antara pengendalian intern dengan kualitas informasi laporan keuangan sebagai akuntabilitas publik.

Penelitian yang dilakukan oleh Celviana dkk (2010) mengaitkan pengaruh sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi terhadap keterandalan dan ketepatan waktu laporan keuangan pemerintah daerah dengan pengendalian internal sebagai variabel intervening dari penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: adanya pengaruh positif signifikan sumber daya manusia dengan keterandalan laporan keuangan, adanya pengaruh positif signifikan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan keterandalan laporan keuangan, adanya pengaruh positif tidak signifikan sumber daya manusia terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan daerah, adanya pengaruh positif signifikan pemanfaatan teknologi informasi terhadap ketepatan waktu laporan keuangan.

(18)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun demikian penelitian ini menjadi berbeda dengan menggabungkan dan menghilangkan beberapa variabel dari dua penelitian sebelumnya. Fakta yang terjadi pada laporan keuangan pemerintah adalah setiap daerah mulai berlomba-lomba untuk mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian. Hal ini terlihat dari banyak pemerintah daerah dalam situs web pemerintahan mereka yang mencanangkan target untuk mendapatkan opini audit wajar tanpa pengecualian. Hal ini juga didorong dengan adanya target pemerintah dalam peningkatan kualitas laporan keuangan pusat dan daerah untuk menjadi WTP dalam 2014 yang diungkapkan wakil presiden Boediono (jurnas.com:2012) .

Fenomena laporan keuangan pemerintah daerah ini sangat menarik untuk dikaji lebih lanjut dikarenakan masih terlihat kurangnya akuntabilitas dari pemerintah daerah yang ditandai cukup banyaknya pemerintah kota atau kabupaten yang mendapatkan opini audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan berupa opini disclaimer dan adverse. Dari data laporan ikhtisar hasil pemeriksaan pada semester I tahun 2012 oleh Badan Pemeriksa Keuangan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.2

Hasil Laporan audit BPK semester 1 tahun 2012

Tahun LKPD

LKPD WTP WDP TW TM

P

Jumlah

2011 Provinsi 10 16 0 2 28

Kabupaten 36 240 4 33 313

Kota 21 60 1 3 85

(19)

Gambar 1.1

Hasil Audit BPK Semester 1 Tahun 2012 untuk LKPD

Sumber : www.bpk.go.id

Keterangan :

LKPD = Laporan Keuangan Pemerintah daerah WTP = Wajar Tanpa Pengecualian

WDP = Wajar Dengan Pengecualian TW = Tidak Wajar

TMP = Tidak Memberikan Pendapat

(20)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.3

Tabel Opini BPK atas LKPD Tahun 2005-2011

LKPD Opini BPK

WTP % WDP % TW % TMP % Jumlah

2005 18 5% 307 85% 13 3% 24 7% 362 2006 3 1% 327 70% 28 6% 105 23% 463 2007 4 1% 283 60% 59 13% 123 26% 469

2008 13 3% 323 67% 31 6% 118 24% 485 2009 15 3% 330 65% 48 10% 111 22% 504 2010 34 6% 341 66% 26 5% 119 23% 520

2011 67 16% 316 74% 5 1% 38 9% 426*

Sumber: www.bpk.go.id Keterangan:

* = Hasil pemeriksaan BPK pada semester 1 2012

Adanya penurunan kualitas pada tahun 2005 akan tetapi kemudian terus ada peningkatan kualitas dari informasi laporan keuangan daerah di Indonesia dari tahun ke tahun yang ditandai oleh jumlah opini TW dan TMP yang berkurang, akan tetapi pada tahun 2011 jumlah dari pemerintah daerah yang mendapat TW dan TMP masih besar. Hasil pemeriksaaan BPK pada laporan ikhtisar semester II tahun 2012 pada Pemerintahan Daerah di Jawa Barat menunjukkan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat dan 2 kota yaitu Kota Banjar dan Kota Depok mendapat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) sedangkan kota dan kabupaten lainnya mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP).

(21)

bentuk pertanggungjawaban atas kekayaan negara bukan hanya melalui DPRD sebagai wakil masyarakat tetapi juga langsung bertanggungjawab pada masyarakat yang dipimpinnya.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan pemaparan penulis pada latar belakang maka penulis akan melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada SKPD yang berada di Kota dan Kabupaten Bandung karena melihat adanya suatu fenomena yang memperlihatkan kualitas laporan keuangan yang kurang memadai pada pemerintah daerah. Dalam melakukan penelitian maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah ?

2. Bagaimana pengaruh sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah ?

3. Bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah ?

4. Bagaimana pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah ?

(22)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3 Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Untuk mengetahui pegaruh sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Untuk mengetahui pengaruh teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Untuk mengetahui pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

5. Untuk mengetahui pengendalian internal, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akdemis

(23)

1.4.2 Manfaat Praktis

(24)

341

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Suatu penelitian akan menghasil penelitian yang baik ketika obyek penelitian yang dipilih relevan dengan jenis penelitian tersebut. Suharsimi Arikunto (2006:118) mengemukakan “Obyek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian”. Dalam penelitian ini yang akan dijadikan obyek penelitian adalah pengendalian internal, teknologi informasi, sumber daya manusia, Standar Akuntansi Pemerintahan, dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini karena menilai bahwa pemerintah daerah sebagai pengelola keuangan negara sudah seharusnya memiliki akuntabilitas yang baik sebagai tanggung jawab khususnya ke pada DPRD dan umumnya masyarakat.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan sebuah proses yang penting dalam melakukan sebuah penelitian dimana desain penelitian akan diperlukan dalam perencanan dan pedoman dalam melaksanakan sebuah penelitian sesuai dengan

pernyataan Elizabethann O’sullivian dan Gary R, Rassel dalam Silalahi

(25)

gather, from whom to collect data and how to collect them, and how to analyse

the data”. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa desain penelitian adalah kapan dan berapa lama peneliti akan mengumpulkan data, data apa yang dikumpulkan, dari siapa data didapatkan, dan bagaimana cara mendapatkan dan menganalisis data. Terkait dengan jenis penelitian ini, penulis akan menggunakan metode survey dengan alat pengumpulan data yang berupa kuesioner sesuai dengan pernyataan dari Masri Singarimbun (1995:3) yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok.

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

(26)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Nomer

item

Skala

Variabel Bebas (Independent):

Pengendalian Internal (X1)

Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, manajemen, dan personal lain entitas, yang didesain untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (Framework Internal Control COSO:2004)

Komponen pengendalian intern menurut COSO Reports (dalam Cangemi, 2003: 69) meliputi lingkungan pengendalian, penetapan resiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan.

Teknologi informasi yaitu teknologi komputer yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi serta teknologi komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan informasi. (Martin et.al)

Atler dalam (kadir, 2006:17) bahwa

“teknologi informasi mencakup

perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data menangkap, mentransmisikan,

menyimpan, mengambil,

memanipulasi, atau menampilkan

(27)

data.

Sumber Daya Manusia (X3)

Tjiptoherijanto (2001) dalam Alimbudiono & Fidelis (2004), untuk menilai kinerja dan kualitas sumber daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut.

Standar Akuntansi Pemerintahan (X4):

Definisi:

Indra Bastian (2005:134):

“Standar Akuntansi Pemerintahan,

selanjutnya disebut SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Dengan demikian SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan

keuangan pemerintah di Indonesia. ”

Penerapan SAP

25-30

Variabel Terikat (Dependent):

Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuan nya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat diperbandingkan, dan dapat dipahami (Hafiz tanjung, 14:2012)

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

(28)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Sebelum melakukan sebuah penelitian haruslah terlebih dahulu menentukan populasi dan sampel sebagai subjek penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini meliputi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri dari dinas, badan dan lembaga teknis lainnya yang berada di wilayah Pemerintah Kota dan Kabupaten Bandung. Berikut daftar populasi SKPD yang terdapat di Kota dan Kabupaten Bandung.

Tabel 3.2

Daftar Populasi Kota Bandung

1 Dinas Bina Marga dan Pengairan 17 Dinas Tenaga Kerja

2 Dinas Kebakaran 18 Badan Kepegawaian Daerah

3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 19 Badan Kesatuan Bangsa,

Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat

4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

20 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

5 Dinas Kesehatan 21 Badan Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana

6 Dinas Komunikasi dan Informatika 22 Badan Pengelola Lingkungan Hidup 7 Dinas Koperasi, UKM dan

Perindustrian Perdagangan

23 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

8 Dinas Pemakaman dan Pertamanan 24 Inspektorat

9 Dinas Pemuda dan Olah Raga 25 Kantor Pengelolaan Pemakaman 10 Dinas Pendapatan 26 Kantor Perpustakaan Umum & Arsip

Daerah

11 Dinas Pendidikan 27 Satuan Polisi Pamong Praja

12 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

28 RSUD Kota Bandung

13 Dinas Perhubungan 29 Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak

14 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 30 Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kota Bandung

15 Dinas Sosial 31 Rumah Sakit Umum Daerah Kota

(29)

Tabel 3.3

Daftar Populasi Kabupaten Bandung

1 Dinas Bina Marga 17 Dinas Tenaga Kerja

2 Dinas Kebakaran 18 Badan Kepegawaian, Pendidikan,

dan Pelatihan 3 Dinas Sumber daya air, Pertambangan dan

Energi

19 Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 20 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

5 Dinas Kesehatan 21 Badan Penanaman Modal dan

Perijinan

6 Dinas Komunikasi dan Informatika 22 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

7 Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan

23 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

8 Dinas Pemakaman dan Pertamanan 24 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

9 Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Parwisata 25 Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan 10 Dinas Perumahan, Penataan ruang, dan

Kebersihan

26 Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi 11 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 27 Satuan Polisi Pamong Praja 12 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan

28 RSUD Soreang

13 Dinas Perhubungan 29 RSUD Majalaya

14 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan

30 RSUD Cicalengka

15 Dinas Sosial 31 Inspektorat

16 Dinas Perternakan dan perikanan

Setelah menentukan populasi tersebut maka akan diambil beberapa sampel yang relevan dengan penelitian ini. Sampel tentunya diharapkan akan menggambarkan atau mewakili populasi agar dapat mendeskripsikan populasi. Robert B. Burns (2000:82) dalam Silalahi (2010:256) yang mendefinisikan sampling sebagai berikut:

(30)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

properties or the charcteristics of the sample subjects, we will be able to generalize the properties charcteristics to the populations”.

Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa sampling adalah sebuah proses pemilihan beberapa unit untuk sebuah penelitian dimana unit-unit tersebut diharapkan dapat menggambarkan suatu grup yang lebih besar atau populasi maka memilih sampel secara tepat merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik Random Sampling dimana penentuan sampel diambil secara acak menggunakan undian

dengan nomor undian dan ukuran sampel pada masing-masing kabupaten/kota ditentukan secara proporsional yaitu besaran sampel yang diambil dari Kota dan Kabupaten Bandung ditentukan oleh jumlah dari SKPD di masing-masing kota dan kabupaten tersebut. Perhitungan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus menurut Slovin (dalam Husein Umar 2008) sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = Sample N = Populasi e = Taraf toleransi

Maka perhitunganya sebagai berikut :

38,65 =

(31)

Kasubag keuangan yang dianggap paling memahami kondisi yang berada pada bagian keuangan SKPD. Berikut tabel daftar sampel penelitian ini:

Tabel 3.4

Daftar Sampel Penelitian Kabupaten Bandung

1 Dinas Bina Marga 2 Dinas Kebakaran

3 Dinas Sumber daya air, Pertambangan dan Energi 4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

5 Dinas Kesehatan

6 Dinas Komunikasi dan Informatika

7 Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan 8 Dinas Pemakaman dan Pertamanan

9 Dinas Pemuda, Olah Raga, dan parwisata

10 Dinas Perumahan, Penataan ruang, dan Kebersihan 11 Badan Ketahanan Pangandan Pelaksanaan Penyuluhan 12 Dinas Tenaga Kerja

13 Satuan Polisi Pamong Praja

14 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan 15 Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan 16 Dinas Perternakan dan perikanan

17 Badan KB dan Pemberdayaan Perempuan

18 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa 19 Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

20 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Tabel 3.5

Daftar Sampel Penelitian Kota Bandung

1 Dinas BinaMarga Dan Pengairan 2 Dinas Kebakaran

3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

4 Dinas Kependudukan dan PencatatanSipil 5 Dinas Kesehatan

6 Dinas Komunikasi dan Informatika 7 Dinas Tenaga Kerja

(32)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 10 Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya

11 Dinas Pendidikan

12 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 13 Dinas Perhubungan

14 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 15 Dinas Sosial

16 Badan Pengelola Lingkungan Hidup

17 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 18 Badan Kepegawaian Daerah

19 Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat 20 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

3.2.4 Sumber Data Dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:19) sumber data adalah obyek dari mana data diperoleh. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari:

1. Primer yang berasal dari SKPD yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Bandung.

2. Sekunder yang berasal dari referensi studi pustaka, website pemerintah dan lain-lain.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

(33)

3.2.6 Teknik Analisis Data

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif, maka analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantitatifkan data-data penelitian ke dalam bentuk angka-angka dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).

Menurut Sugiyono (2012: 133) kriteria interpretasi skor berdasarkan

jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, “skor maksimum setiap

kuesioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20 % sampai 100%, maka jarak antara skor yang berdekatan adalah 16%. ((100%-20%)/5).” Sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut :

Table 3.6 Interpretasi skor

Hasil Kategori

20% - 35,99% Tidak Memadai

36 % - 51,99% Kurang Memadai

52% - 67,99% Cukup Memadai

68% - 83,99% Memadai

84% - 100% Sangat Memadai

(34)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas untuk mengetahui keandalan dari alat ukur yang digunakan. Metode analisis yang digunakan adalah linear regression. Horvath dalam Silalahi (2010) mendefinisikan regresi linier sebagai:

“... the process of predicting one variable from another when the two are

known to have a significant linear relationship.”

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan regresi linier merupakan alat yang tepat untuk memprediksi tentang nilai-nilai dari variabel Y dari pengetahuan tentang nilai-nilai dari variabel X. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan kemudian dianalisis dengan berbagai uji statistik.

3.2.6.1 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Bordens dan Abbott dalam Silalahi (2010) mendefinisikan reliabilitas, “The realiabilty of a measure concern its ability to produce smiliar results when repeated

measurements are made under identical conditions”. Reliabilitas merupakan suatu kondisi dimana adanya kesamaan hasil atau tidak jauh berbeda antara penelitian dilakukan dengan apabila dilakukan penelitian selanjutnya atau setelahnya dengan kondisi yang sama.

(35)

Rumus :

[ ∑ ]

Keterangan

Kriteria keputusan :

rh>rt maka instrumen tersebut reliabel rh<rt maka instrumen tersebut tidak reliabel

Instrumen pada penelitian ini dikatakan reliabel jika cronbach alpha > 0,50 (Kerlinger, 2000: 450).

3.2.6.2 Uji Validitas

(36)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Bailey dalam Silalahi (2010) validitas mengandung dua bagian yaitu: (1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan, dan bukan beberapa konsep lain; dan (2) bahwa konsep dapat diukur secara akurat. Oleh karena itu suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila dapat mengukur yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data tentang karakteristik gejala yang diteliti secara tepat. Untuk melihat apakah instrumen tersebut valid, maka dilakukan uji validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor masing-masing butir pertanyaan terhadap total skor. Uji validitas menggunakan pearson product moment adapun rumus pearson product moment sebagai berikut :

∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

Kriteria keputusan:

rh > rt maka instrumen tersebut valid rh < rt maka instrumen tersebut tidak valid

(37)

3.2.6.3 Method Succesive of Interval (MSI)

Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner merupakan data dengan skala ordinal sedangkan analisis korelasi yang akan digunakan mengharuskan data dengan skala interval maka sebelum dilakukan analisis lebih lanjut terlebih dahulu dilakukan transformasi data skala ordinal menjadi data dengan skala interval dengan bantuan software Method Succesive Of Interval (MSI) yang langkah-langkahnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara berurutan per kolom skor.

5. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan Tabel Tinggi Densitas).

7. Tentukan nilai skala (NS) dengan menggunakan rumus: Scale Value = (DencityatLowerLimit) – (DencityatUpperLimit) (AreaBellowUpperLimit) – (AreaBellowLowerLimit)

Keterangan:

(38)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu AreaBellowUpperLimit = daerah di bawah batas atas

AreaBellowLowerLimit = daerah di bawah batas bawah

8. Tentukan nilai transformasi (NT) dengan menggunakan rumus: NT = NS + [1 + NSmin ]

Keterangan:

NT : Nilai Transformasi

NS : Nilai Skala

NSmin : Harga mutlak NS yang paling kecil dari skor yang tersedia (Husein Umar, 2008: 169)

3.2.7 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, serta data yang dihasilkan memiliki distribusi normal. Apabila tidak dijumpai adanya multikolinearitas, dan heteroskedastisitas, maka asumsi klasik telah terpenuhi.

3.2.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2001). Untuk menguji model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak dapat dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik yang bersangkutan.

a. Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normal.

(39)

3.2.7.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Dalam penelitian ini akan di uji dengan menggunakan uji derajat nol atau melihat korelasi parsial antara variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefesien korelasinya cukup tinggi katakanlah diatas 0,85 maka kita duga adanya multikolineritas dalam model. Sebaliknya jika keofesien korelasinya relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas (Agus Widarjono, 2005:135).

3.2.7.3 Uji Heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain, jika varian residual tetap maka dikatakan homokesdasitas dan jika berbeda heterokedastisitas. Ada beberapa cara yang ditempuh untuk mengetahui adanya heterokedastisitas (Agus Widarjono 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

(40)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 jika grafik mengikuti pola tertentu misalnya linear, kuadratik, atau

hubungan lain berarti model tersebut terjadi heterokedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka

pada model tersebut tidak mengikuti pola atau aturan tertentu.

2. Uji Gark (Park Test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan variabel-variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai taksiran variabel-variabel pengganggu yang dikuadratkan ( ).

3. Uji Glejser, yakni dengan cara megregres nilai taksiran absolut variable penggangu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk, diantaranya: 4. Uji Korelasi Rank Spearmen

5. Uji White, dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

Penelitian ini menggunakan uji Glejser dengan bantuan Software SPSS 19 dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Dengan ketentuan jika signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.2.8 Analisis Regresi Linear Berganda

(41)

3.2.8.1 Model Regresi

Model persamaan regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut (Silalahi 2010:431):

Y=

Di mana:

Y = Kualitas informasi laporan keuangan x = Variabel independen

b = Koefesien, dan e = Variabel Eror

Bila tiap-tiap variabel dimasukan dalam formula regresi sebagai berikut :

KL.LKPD = Di mana:

KL.LKPD = Kualitas Laporan Keuangan Pemda PI = Pengendalian internal

SDM = Sumber daya manusia TI = Teknologi Informasi

SAP = Standar akuntansi pemerintahan

b = Koefesien

e = Variabel eror

3.2.9 Uji Secara Parsial (uji Statitik t)

Korelasi parsial digunakan untuk mengukur hubungan antara beberapa variabel independen dan satu variabel dependen dan salah satu variabelnya dibuat tetap atau di kontrol. Singkatnya, kolerasi parsial memasukan satu variabel tambahan yang disebut variabel kontrol yang berfungsi sebagai pengontrol dua variabel yang berkorelasi terdahulu (Silalahi 2010:420). Menurut Sudjana (1996: 338) langkah-langkah untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut :

(42)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Ho : b1 = 0, i=X1, X2, X3, artinya X1, X2, dan X3 secara parsial

(sendiri-sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

2) Ha : b1 ≠ 0, i=X1, X2, X3, artinya X1, X2, dan X3 secara parsial

(sendiri-sendiri) berpengaruh signifikan terhadap Y.

b. Mencari thitung

Rumus yang digunakan :

Keterangan :

b1 = koefisien parameter

se(b1) = standard error koefisien parameter

c. Penentuan nilai kritis

Menggunakan tabel distribusi t dengan memperhatikan signifikansi dan banyaknya jumlah sampel yang digunakan.

d. Kaidah pengambilan keputusan

1) Jika -ttabel<thitung<ttabel, maka Ho diterima, artinya X1, X2, dan X3

secaraparsial (sendiri-sendiri) tidak berpengaruh signifikan terhadap Y. 2) Jikanilai –thitung<-ttabel atau thitung>ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterimaartinya X1, X2, dan X3 secara Parsial berpengaruh signifikan

(43)

3.2.10 Uji Secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada penelitian ini digunakan untuk menguji sumber daya manusia, pengendalian internal, dan teknologi informasi, dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) secara bersama-sama terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Adapun langkah-langkah dalam pengujian uji simultan adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis statistik

1) Ho : b1 = b2 = 0, artinya X1, X2, dan X3 secara simultan (bersama-sama)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

2) Ha : b1= b2 ≠ 0, artinya X1, X2, dan X3 secara simultan (bersama-sama)

berpengaruh signifikan terhadap Y. b. Mencari nilai Fhitung

Rumus yang digunakan :

Keterangan:

F : harga F garis regresi R : koefisien determinasi k : jumlah variabel prediktor n : jumlah sampel

(44)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menggunakan tabel distribusi F dengan memperhatikan tingkat signifikansi dan banyaknya sampel yang digunakan.

d. Kaidah pengambilan keputusan

1) Jika nilai Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak, artinya X1 dan X2 secara simultan

(bersama-sama) berpengaruh terhadap Y.

2) Jika nilai Fhitung< Ftabel maka Ho diterima, artinya X1 dan X2 secara

simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh terhadap Y. 3.2.11 Koefisien Determinasi

(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penulis telah melakukan penelitian dari judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” dan untuk

penelitian ini dapat ditarik kesimpulan :

1. Pengendalian internal tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Ketika kualitas SDM meningkat maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah juga meningkat.

3. Teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah. Ketika teknologi informasi semakin diterapkan maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Ketika penerapan SAP diterapkan dengan baik maka akan meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

(46)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian ini:

1. Bagi Pemerintah Daerah khususnya Kota dan Kabupaten Bandung :

a. Sumber daya manusia adalah pengelola dalam sebuah entitas maka perlu adanya peningkatan kemampuan melalui pendidikan formal maupun informal serta adanya penempatan pegawai sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikannya sehingga output perkerjaan dapat berkualitas baik.

b. Penggunaan teknologi informasi dalam menunjang pekerjaan sangat diperlukan hal ini menuntut kualitas para pegawai harus dapat mengimbangi agar.dapat menggunakan teknologi ini secara tepat.

c. Suatu standar adalah pedoman yang telah disusun untuk memperjelas pekerjaan maka setiap pegawai pada bidang akuntansi haruslah dapat memahami Standar Akuntansi Pemerintah agar laporan keuangan yang disusun memiliki kualitas yang baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya mampu membimbing responden dalam pengisian kuesioner agar tidak terjadi perbedaan maksud antara responden dengan peneliti.

(47)
(48)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Buku :

A. A. Anwar Prabu mangkunegara (2009), Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT. Refika Aditama: bandung.

Arens, Alvin. A, Loebbecke, James K. (2003). Auditing. Terjemahan amir abadi jusuf Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bastian Indra. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik.Buku 1 Jakarta: Salemba Empat.

Bastian Indra. 2002. Sistem Akuntansi Sektor Publik.Buku 2 Jakarta: Salemba Empat.

Burns, Robert B.. (2000). Intoduction to Research Methods. 4th Edition. Freanch Forest NWS: Longman.

Cangemi, M. & Tommie S. (2003). Managing The Audit Function:A Corporate Audit Departement Procedures Guide.Third Edition.John Wiley & Sons,Inc.

COSO. (2004). Conseptual Framework. United States.

Danim, Sudarwan. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Gay, L.R and P.L. Diehl. 1992 . Research Methods for Business and Management. New York: MacMillan Publishing Company.

Hartono, J. (2002). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Hevesi, G. Alan. 2005. Standards for Internal Control in New York State Government. www.osc.state.ny.us

Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Isail Mohamad dkk. (2004). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Edisi ke dua. Melalui http: www.lan.go.id.

Jogiyanto. (2005) Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

(49)

Mardiasmo. (2001). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit Andi. Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik (Edisi Kedua). Yogyakarta: Andi. Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Mardiasmo. (2004). Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Andi.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Munawir (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty

Reilly. K. Frank., et.al. (2000) Investment analysis & Portofolio Management 6th edition. The Dryden Press.

Rogers, Everett M., [1986], “Communication Technology”, The Free Press, Collier Macmillan Publ., London.

Silalahi, Ulber. (2010) Metode Penelitian Sosial. Bandung:bAditama

Singarimbun, M. Dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi, yogyakarta: LP3ES.

Steers, M. Richard. (1985). Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga.

Suaedi, Falih; Wardiyanto, Bintoro,Revitalisasi Administrasi Negara (Reformasi Birokasi dan e-Governance),Graha Ilmu,Yogyakarta,2010.

Sugiyono.(2006). Metode penilitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta. Sugiyono.(2008). Metode penilitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta. Sugiyono.(2012). Metode penilitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta.

Sudjana. (2000). Statistik untuk Ekonomi dan Niaga I, Bandung: PT. Tarsito. Supriyono. R.A. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi

Kedua.Yogyakarta: BPFE.

Umar, Husein, 2005, Metode Riset Bisnis, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Umar, Husein, 2008, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

(50)

Reza Ali Akbar, 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.pd., APU (2010),Manajemen Sumber Daya Manusia (Reformasi Birokrasi dan Menajemen Pegawai Negri Sipil), PT. Refika Aditama: bandung.

JURNAL:

Alimbudiono, Ria Sandra & Fidelis Arastyo Andono. 2004. Kesiapan Sumber

Daya Manusia Sub Bagian Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan

Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik. Vol. 05 No. 02.

Candra Mulyana. (2010). “pengaruh Pengetahuan Anggota Legislatif Daerah

Terhadap Pengawasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dengan

variabel Moderating Akuntabilitas dan Partispasi Masyarakat” Skripsi.

Purwokerto: Universitas Jendral Soedirman.

Lawrence, Alastair, dkk. 2010, Relation between Internal Control over Financial Reporting and Internal Control over Operation: Evidance from Prifacy Breaches.

Winidyaningrum, Celviana, dkk. 2010, Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi terhadap keterandalan dan Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Pengendalian Internal. Simposium nasional akuntansi XII. Purwokerto.

Widyaningsih , Aristanti, dkk. Hubungan Efektifitas Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengendalian Intern dengan Kualitas Akuntabilitas Keuangan: Kualitas Informasi Laporan Keuangan Sebagai Variabel Intevenng.simposium nasional akuntansi XIV. Aceh.

Wiwik Andriani, SE., M. Si. Ak, Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan ). Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 5 No.1 Juni 2010 ISSN 1858-3687 hal 69-80.

Website:

repository.upi.edu/operator/upload/s_l0151_0607783_chapter2.pdf,diakses tanggal 19 desember 2012.

repository.upi.edu/operator/upload/s_pem_0807141_chapter2.pdf, diakses tanggal 19 desember 2012.

(51)

http://www.scribd.com/doc/52063478/14/Komponen-Laporan-Keuangan, diakses tanggal 17 juni 2012.

www.repository.binus.ac.id/content/F0174/F017446794.pdf, diakses tanggal 17 juni 2012.

http://www.jurnas.com/news/70886/Pemerintah_Kejar_Target_WTP_100_Persen

_pada_2014/1/Nasional/Politik, diakses tanggal 25 desember 2012.

http://wartaekonomi.co.id/berita9327/fitra--belanja-pegawai-semakin-membebani-belanja-apbd.html. diakses tanggal 10 mei 2013.

http://www.klik-galamedia.com/pemkot-bandung-dapat-4-catatan-opini-wdp,

diakses tanggal 17 september 2013

Manajemen dan Kehidupan manusia : iman mulyana :2010 :

http://books.google.co.id/books?id=Wcy1sDN0gZ0C&pg=PA96&dq=kualitas+adalah &hl=id&ei=jSVGTujhNYXVrQeM9KTTAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum= 2&ved=0CCwQ6AEwAQ#v=onepage&q=kualitas&f=false

Sumber lain:

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1 tahun 2012, Badan Pemeriksa Keuangan, 2012, Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Gambar

Tabel 4.15 Hasil Uji Heterokedastisitas ........................................................
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...................................................................
Tabel 1.1
Tabel 1.2 Hasil Laporan audit BPK semester 1 tahun 2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

Click the Select Objects button (refer to Figure 7-2) whenever you want to select any object on a form.. VBA selects this button

Naga yang merupakan ornamen terpenting dalam klenteng memiliki kedudukan yang tinggi, bahkan posisi naga pada atap menjadi identitas bangunan Cina, karena memberikan makna

Face to face communication has a significant effect on the perception usefulness, the perception usefulness has a significant effect on customer intention to use M- banking CIMB

Dalam penulisan ini penulis mencoba untuk membuat suatu program aplikasi sebagai sarana untuk belajar dan berlatih mengetik dengan menggunakan bahasa pemrograman Turbo

Homepage yang dinamis ini berguna untuk mengetahui siapa saja yang telah melihat atau mengakses menu resume dan menghitung jumlah pengunjung pada homepage penulis melalui

Huraikan pendapat anda tentang kepentingan amalan membaca dalam kalangan masyarakat.. Panjangnya huraian hendaklah antara 200 hingga 250

lahan tersebut kemudian menjadi ukuran jumlah karbon yang tersimpan sebagai. biomasa

Observation as an instrument of data collection for research purpose and observation was not only watching but also joining in the activity, the researcher