PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA
(Penelitian eksperimen pada siswa kelas XI TOI SMKN 4 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
Oleh :
DENY ARSITA YULDIASTANTO E.0451.1000804
KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA
Oleh
Deny Arsita Yuldiastanto
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
©Deny Arsita Yuldiastanto 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tugas Akhir ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENDIDIKAN
Deny Arsita Yuldiastanto
NIM. 1000804
S1 Pendidikan Teknik Elektro
Elektronika Industri
PENERAPAN SOFTWARE CIRCUIT WIZARD UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MATERI PADA KONSEP DASAR GERBANG LOGIKA
DISETUJUI & DISAHKAN OLEH:
PEMBIMBING I
Dr. Ade Gaffar Abdullah, M.Si. NIP. 19721113 199903 1 001
PEMBIMBING II
Wasimudin Surya S, ST, MT.
NIP. 19700808 199702 1 001
MENGETAHUI
KETUA DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 4
KAJIAN PUSTAKA ... 6
2.1 Pembelajaran Berbasis Komputer ... 6
2.2 Hasil Belajar ... 7
2.3 Minat Belajar ... 9
2.4 Media Pembelajaran ... 11
2.5 Software Circuit Wizard ... 14
2.6 Materi Gerbang Logika Pada Mata Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram ... 19
2.6.1 Konstanta dan Variabel Boolean ... 20
2.6.2 Tabel Kebenaran ... 20
2.6.3 Gerbang Logika Digital ... 23
2.7 Penelitian Yang Relevan ... 26
2.8 Hipotesis Penelitian ... 28
METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ... 29
3.1.1 Lokasi Penelitian ... 29
3.1.2 Subjek Penelitian ... 29
3.2 Desain Penelitian ... 29
3.3 Prosedur Penelitian... 30
3.3.1 Tahap Persiapan ... 31
3.3.2 Tahap Pelaksanaan... 33
3.3.3 Tahap Akhir ... 34
3.4 Uji Instrumen Penelitian ... 35
3.4.1 Uji Validitas ... 35
vi
3.4.3 Uji Tingkat Kesukaran ... 37
3.4.4 Uji Daya Pembeda ... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 40
3.5.1 Pengamatan ... 40
3.5.2 Tes... 40
3.5.3 Angket... 40
3.6 Analisis Data ... 41
3.6.1 Analisis Data Kognitif ... 41
3.6.2 Analisis Data Angket Peserta Didik ... 46
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
4.1 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian... 47
4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 47
4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas... 48
4.1.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 48
4.1.4 Hasil Uji Daya Pembeda ... 48
4.2 Analisis Deskripsi Data Aspek Kognitif ... 49
4.3 Pembahasan Data Penelitian ... 53
4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 53
4.3.2 Hasil Uji Gain Normalisasi ... 53
4.3.3 Hasil Uji Hipotesis ... 54
4.3.4 Hasil Angket Respon Minat Siswa ... 55
4.4 Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
4.4.1 Temuan Hasil Analisis ... 59
4.4.2 Pembahasan Hasil Analisis ... 59
SIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Simpulan ... 62
5.2 Saran ... 62
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sejalan dengan tujuan diterapkanya kurikulum 2013, maka seorang guru
berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan diharapkan mampu
memenuhi semua kebutuhan untuk menjadikan proses pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Jika guru dapat mengoptimalkan perannya sebagai
fasilitator, maka guru perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan
pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar (Wina Sanjaya, 2008). Untuk
mewujudkan guru sebagai fasilitator, maka guru perlu menyediakan sumber dan
media belajar yang cocok dan beragam dalam setiap kegiatan pembelajaran, dan
tidak menjadikan dirinya sebagai satu-satunya sumber belajar bagi para siswanya.
Menurut kerucut pengalaman Edgar Dale (1969) melukiskan bahwa
semakin konkret siswa mempelajari bahan pelajaran, maka semakin banyaklah
pengalaman yang didapatkan. Tetapi sebaliknya jika semakin abstrak siswa
mempelajari bahan pelajaran, maka semakin sedikit pula pengalaman yang
didapatkan. Namun pada kenyataanya, pengalaman secara langsung sangatlah
sulit dilaksanakan dalam proses pembelajaran, itu disebabkan karena tidak semua
bahan pelajaran dapat dihadirkan secara langsung dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, maka prinsip media mediated instruction
menempati posisi cukup strategis dalam rangka mewujudkan proses belajar secara
optimal. Proses belajar yang optimal merupakan salah satu indikator untuk
mewujudkan hasil belajar peserta didik yang optimal pula. Hasil belajar yang
optimal juga merupakan salah satu cerminan hasil pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan yang berkualitas memerlukan sumber daya guru yang mampu dan siap
berperan secara profesional dalam lingkungan sekolah dan masyarakat (Heinich,
2
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan guru mata pelajaran Sistem
Kontrol Terprogram, pada kompetensi mengenai konsep dasar gerbang logika,
peneliti menemukan suatu permasalahan terkait proses pembelajaran yang masih
didominasi dengan menggunakan pendekatan tradisional dalam proses belajar
mengajar. Hal ini mengakibatkan rasa jenuh dan bosan yang dialami peserta didik
karena materi yang diajarkan guru hanya digambarkan di papan tulis dan
disampaikan secara lisan. Kemudian dari hasil ujian terlihat bahwa peserta didik
yang dapat mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) di atas nilai 75
pada kompetensi dasar gerbang logika hanya mencapai 32,25% saja, atau hanya 8
dari 25 siswa saja yang mencapai nilai KKM pada kelas XI TOI 2. Selain itu,
kurang memadainya peralatan praktek dan peranan media pembelajaran yang
belum dimanfaatkan dengan optimal, menjadi permasalahan sendiri bagi guru dan
siswa dalam melakukan pembelajaran dikarenakan penguasaan materi terhadap
kompetensi mengenai konsep dasar gerbang logika merupakan suatu kewajiban
yang harus dimiliki siswa, dimana pada kompetensi ini merupakan dasar yang
harus dikuasai oleh siswa dan menjadi landasan bagi siswa dalam menerima
materi-materi selanjutnya yang lebih kompleks lagi. Pada kompetensi ini siswa
dituntut untuk menguasai materi dasar gerbang logika. Tentu saja hal ini harus
didukung dengan media pembelajaran yang sesuai.
Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya dibidang
perangkat lunak (software) yang dapat melakukan fungsi yang serupa dengan
konsep materi yang diajarkan, maka masalah tersebut dapat diatasi dengan
munculnya Software Circuit Wizard sebagai media belajar yang dilengkapi
dengan berbagai jenis komponen elektronika, aplikasi rangkaian sederhana, desain
layout pcb, daftar komponen beserta tipe dan harganya, selain itu juga mampu
melakukan simulasi rangkaian elektronika digital khususnya mengenai dasar
gerbang logika dengan tidak menghilangkan semua tujuan pembelajaran.
Tampilan yang dimiliki Software Circuit Wizard memiliki beberapa mode yang
dirasa sangat menarik dan mudah dalam pengoperasianya, dengan adanya
Software Circuit Wizard diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan
3
gerbang logika. Sehingga pengembangan pembelajaran di sekolah menjadi lebih
mudah dan efektif serta sangat sesuai dengan kebutuhan sekolah khususnya
Program Keahlian Teknik Ketenagalistrikan di SMK Negeri 4 Bandung.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana respon minat belajar siswa setelah menggunakan Software
Circuit Wizard ?
2. Bagaimana pengaruh Software Circuit Wizard sebagai media
pembelajaran ditinjau dari peningkatan penguasaan materi aspek kognitif
yang diperoleh siswa pada materi dasar gerbang logika ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
dibuatnya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui respon minat belajar siswa setelah menggunakan Software
Circuit Wizard
2. Mengetahui bagaimana pengaruh Software Circuit Wizard sebagai media
pembelajaran ditinjau dari peningkatan penguasaan materi aspek kognitif
yang diperoleh siswa pada materi dasar gerbang logika.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Departemen Pendidikan Teknik Elektro, hasil penelitian diharapkan
dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan pengembangan
pembelajaran pada substansi penerapan media pembelajaran.
2. Bagi Sekolah khususnya SMK Negeri 4 Bandung, hasil penelitian
diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan program pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
3. Bagi Penulis, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian diharapkan
4
selama mengikuti program perkuliahan di Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia.
4. Bagi Perguruan Tinggi, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi
dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan acuan bagi sivitas
akademika.
1.5 Struktur Organisasi Skripsi
Adapun pembahasan pada sistematika penulisan skripsi pendidikan ini
terdiri dari lima pokok bahasan, antara lain:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
skripsi.
Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian, berisi tentang
teori-teori pendukung dalam menguraikan bidang yang dikaji dan penelitian terdahulu
yang relevan dan juga hipotesa penelitian.
Bab III Metode Penelitian, membahas mengenai lokasi dan subjek
penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang uraian hasil
penelitian berupa hasil uji coba instrument penelitian, analisis deskripsi data,
pembahasan data penelitian, temuan dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran, berisi tentang simpulan dan saran yang
menyajikan hasil penafsiran peneliti terhadap hasil analisis data temuan
penelitian.
Daftar Pustaka memuat semua sumber tertulis, seperti buku, artikel
jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber rujukan lainnya dari internet.
Lampiran berisi tentang semua dokumen penunjang yang digunakan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Bandung yang berlokasi di Jl.
Kliningan No.6 Buah Batu, Telp/Fax 022-7303736, Kota Bandung 40264,
Propinsi Jawa Barat.
3.1.2 Subjek Penelitian
Sebagai perwakilan dari populasi sampel yang digunakan penulis dalam
penelitian ini, maka subjek penelitianya adalah siswa siswi kelas XI-TOI 2
Paket Keahlian Teknik Otomasi Industri SMK Negeri 4 Bandung dengan
jumlah siswa sebanyak 25 siswa.
3.2 Desain Penelitian
Gambar 3.1. Bentuk Desain Eksperimen
(Sugiyono, 2012)
Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan jenis
one group pretest-posttest. Penelitian one group pretest-posttest dilakukan dengan
tahap pretest, sebelum diberi perlakuan (treatment), lalu kemudian dilakukan
kembali posttest setelah diberi perlakuan (treatment). Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2. Jenis one group pretest-posttest
Keterangan :
O1 = Nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) X = Treatment (perlakuan)
O2 = Nilai posttest (setelah diberi perlakuan)
DESAIN EKSPERIMEN
PRE- EKSPERIMENTAL
ONE GROUP PRETEST-POSTEST
PRETEST TREATMENT POSTTEST
29
Nilai pretest pada O1 adalah tes awal yang dilakukan sebelum siswa
mendapatkan perlakuan (treatment) media pembelajaran dengan menggunakan
software circuit wizard pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram di SMK
Negeri 4 Bandung.
Treatment atau perlakuan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan
dengan menggunakan media belajar software circuit wizard pada mata pelajaran
Sistem Kontrol Terprogram di SMK Negeri 4 Bandung.
Nilai posttest pada O2 adalah tes akhir yang dilakukan setelah siswa
mendapatkan perlakuan (treatment) media pembelajaran dengan menggunakan
software circuit wizard pada mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram di SMK
Negeri 4 Bandung.
3.3 Prosedur Penelitian
Gambar 3.3. Flowchart Prosedur Penelitian Tahap Akhir
Tahap Pelaksanaan
Tahap Persiapan Mulai
-Studi Pustaka -Observasi Sekolah -Wawancara Awal Dengan Guru
-Penentuan Materi & Subjek
Valid?
30
3.3.1 Tahap Persiapan a. Studi Pustaka
Perumusan Masalah, Perumusan masalah dan pembatasan masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan penerapan software circuit
wizard dalam meningkatkan penguasaan materi pada konsep dasar
gerbang logika mata pelajaran Sistem Kontrol Terprogram.
Mengumpulkan Landasan Teori, Landasan teori merupakan teori-teori yang mendasari penelitian, baik teori yang berkenaan dengan bidang
ilmu yang diteliti maupun metode penelitian. Pengumpulan landasan
teori dengan cara studi literatur terhadap beberapa sumber sebagai
referensi.
Merumuskan Hipotesis, Penelitian ini menggunakan hipotesis deskriptif karena mengambil satu sampel dengan pengujian hipotesis
pihak kanan. Dengan membuat 1 buah hipotesa aspek kognitif serta
satu buah pernyataan deskriptif untuk hipotesa dari hasil angket
respon minat dan kemudahan yang diperoleh siswa dalam menguasai
materi pada konsep dasar gerbang logika terhadap penerapan media
pembelajaran menggunakan software circuit wizard.
Menentukan Desain dan Metode Penelitian, Pada penelitian ini perlu menentukan desain penelitian yang berisi rumusan tentang
langkah-langkah penelitian dengan menggunakan pendekatan, metode
penelitian, teknik pengumpulan data dan sumber data tertentu serta
alasan-alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Desain dan
metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
31
b. Observasi Sekolah
Observasi disekolah dilakukan untuk mengetahui kondisi dan situasi
yang ada dilapangan guna memberikan gambaran terhadap proses
penelitian. Pada tahap observasi sekolah, peneliti melakukan penelusuran
dengan melihat hal yang terjadi secara nyata yang ada di lapangan yaitu
SMK Negeri 4 Bandung jurusan ketenagalistrikan.
c. Wawancara Awal dengan Guru Mata Pelajaran
Wawancara awal dilakukan dengan guru mata pelajaran Sistem Kontrol
Terprogram sebagai guru dari mata pelajaran yang akan diteliti.
Wawancara awal dilakukan untuk mengetahui persepsi awal dan
menguatkan latar belakang penelitian dengan berdasarkan fakta yang ada.
d. Menentukan Materi dan Subjek Penelitian
Menentukan materi dan subjek penelitian dilakukan setelah
melaksanakan tahap awal wawancara dengan guru yaitu materi ajar konsep
dasar gerbang logika yang sesuai dengan media pembelajaran yang
menjadi penelitian. Subjek penelitian yaitu kelas XI-TOI 2 paket keahlian
Teknik Otomasi Industri.
e. Penyusunan Instrumen Penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun beberapa instrumen penelitian
diantaranya:
Pembuatan pedoman observasi
Merumuskan kisi-kisi wawancara terhadap guru yang bersangkutan untuk memperoleh data terhadap kondisi awal subjek penelitian.
Merumuskan kisi-kisi soal serta pembuatan soal uji coba yang sesuai dengan kompetensi dasar yang mengacu pada silabus SMK mata
pelajaran Sistem Kontrol Terprogram paket keahlian Teknik Otomasi
32
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 yang diterapkan di SMK Negeri 4 Bandung sebagai panduan
melaksanakan treatment proses belajar mengajar terhadap penggunaan
media pembelajaran.
Lembar tes kognitif sebanyak 33 soal pilihan ganda yang valid dan memiliki kredibilitas yang sangat tinggi sebagai soal pretest dan
posttest.
Penyusunan angket terhadap respon minat belajar dan kemudahan siswa dalam menguasai materi pada konsep dasar gerbang logika
dengan menggunakan media belajar berbasis software circuit wizard.
f. Uji coba instrumen
Setelah semua persiapan dilaksanakan, maka tahap uji coba intrumen
dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya soal pretest dan posttest
yang akan diberikan kepada peserta didik. Soal tersebut sebelumnya
terlebih dahulu sudah dilakukan expert judgement oleh guru mata
pelajaran dan ketua program jurusan ketenagalistrikan untuk diuji
kelayakannya.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan a. Pretest (tes awal)
Pretest digunakan untuk menilai pengetahuan awal peserta didik
sebelum melaksanakan pembelajaran yang menerapkan media
pembelajaran software circuit wizard. Pretest diberikan kepada kelas
XI-TOI 2 sebagai kelas eksperimen dan dilakukan dengan cara memberikan
lembar tes kognitif yang telah dinyatakan valid, sebanyak 33 soal pilihan
ganda kepada 25 orang peserta didik. Hasil pretest akan dicari nilai
rata-ratanya dan dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil posttest untuk
melihat nilai rata-rata peningkatan (gain) terhadap penguasaan materi yang
diperoleh siswa dalam mempelajari materi konsep dasar gerbang logika di
33
b. Treatment (perlakuan)
Treatment merupakan perlakuan yang diberikan kepada kelas X-TOI 2
sebagai kelas eksperimen dengan cara menerapkan media pembelajaran
software circuit wizard pada proses pembelajaran. Pada tahapan ini,
peneliti disebut sebagai guru dan subjek penelitian pada kelas eksperimen
disebut peserta didik.
c. Posttest (tes akhir)
Posttest digunakan untuk mengukur kemajuan dan peningkatan
penguasaan materi pada konsep dasar gerbang logika peserta didik pada
kelas eksperimen setelah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan
software circuit wizard. Adapun soal-soal posttest yang diberikan setelah
perlakuan (treatment) sama dengan soal pretest sebelum diberikan
perlakuan.
3.3.3 Tahap Akhir a. Pengolahan Data
Pengolahan data menjelaskan teknik dan langkah-langkah yang
ditempuh dalam mengolah atau menganalisis data. Data kuantitatif
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, berupa
tabel, grafik, profil, bagan atau menggunakan statistik inferensial
parametris berupa korelasi, regresi, perbedaan, analisis jalur, statistika
penelitian, dll.
b. Kesimpulan
Hasil analisis data masih berbentuk temuan yang belum diberi makna.
Pemberian makna atau arti dari temuan dilakukan melalui interferensi
yang dibuat dengan melihat makna hubungan antara temuan yang satu
dengan yang lainnya, antara temuan dengan konteks ataupun dengan
34
c. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan merupakan wujud nyata penelitian berupa tulisan
dan dilengkapi dengan dokumentasi-dokumentasi saat melakukan
penerapan media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian.
3.4 Uji Instrumen Penelitian 3.4.1 Uji Validitas
Perhitungan validitas instrumen dalam penelitian menggunakan korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Pearson:
(Arikunto, 2010 : 213)
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel
yang dikorelasikan.
= Jumlah skor tiap peserta didik pada item soal
= Jumlah skor total seluruh peserta didik
n = Jumlah sampel penelitian
Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai
validitas ditunjukkan oleh tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas
0,81 ≥ x ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 ≥ x ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ≥ x ≤ 0,60 Cukup
0,21 ≥ x ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≥ x ≤ 0,20 Sangat Rendah
35
Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi
untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan
menggunakan uji t dengan rumus:
thitung =
(Sugiyono, 2012 : 236)
Keterangan:
thitung = Hasil perhitungan uji signifikansi
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variabel
yang dikorelasikan
n = Jumlah sampel penelitian
Hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan
(dk) = n-2 dan taraf signifikansi ( Apabila thitung ≥ ttabel, maka item
soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung < ttabel maka item soal dinyatakan
tidak valid.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan alat dalam mengukur
apa yang akan diukur. Untuk mengukur reliabilitas item pertanyaan dengan
skor 1 dan 0 digunakan rumus K-R 20 (Kuder-Richardson) yaitu:
(Arikunto, 2010 : 231)
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal
Vt = Varians total
P = Proporsi subjek yang menjawab benar pada item soal
36
Kemudian, harga varians total (Vt) dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
(Arikunto, 2010 : 227)
Keterangan :
= Jumlah skor total
N = Jumlah responden
S = Standar Deviasi
S2 = Varians, selalu ditulis dalam bentuk kuadrat, karena standar deviasi
kuadrat.
Dari hasil tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai dari tabel
product moment. Jika r11 ≥ rtabel maka instrumen tersebut reliabel sehingga
dapat digunakan bagi penelitian selanjutnya. Sebaliknya jika r11< rtabel maka
instrumen tersebut tidak reliabel. Adapun interpretasi derajat reliabilitas
instrumen ditujukkan oleh tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2. Kriteria Reliabilitas Soal
Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
0,81 ≥ x ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,61 ≥ x ≤ 0,80 Tinggi
0,41 ≥ x ≤ 0,60 Cukup
0,21 ≥ x ≤ 0,40 Rendah
0,00 ≥ x ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2010 : 319)
3.4.3 Uji Tingkat Kesukaran
“Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah
soal tersebut mudah atau sukar.” (Arikunto, 2010 : 208). Indeks kesukaran
37
suatu soal. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan
persamaan:
P =
(Arikunto, 2010 : 210)
Keterangan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Indeks kesukaran diklasifikasikan sesuai dengan tabel 3.4 sebagai
berikut :
Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran Klasifikasi
0,00 – 0,30 Soal Sukar 0,31 – 0,70 Soal Sedang 0,71 – 1,00 Soal Mudah
(Arikunto, 2010 : 210)
3.4.4 Uji Daya Pembeda
“Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
peserta didik yang berkemampuan tinggi (pandai) dengan peserta didik
berkemampuan rendah (bodoh).” (Arikunto, 2010 : 211). Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D.
Indeks diskriminasi (daya pembeda) berkisar antara 0,00 sampai 1,00.
Untuk mengetahui daya pembeda pada soal perlu dilakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai
yang terendah.
2. Membagi dua kelompok yaitu kelompok kelas atas dan kelompok kelas
38
3. Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok pada
butir soal.
4. Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D =
(Arikunto, 2002 : 213)
Keterangan:
D = Daya pembeda
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
= Banyaknya peserta tes kelompok atas
= Banyaknya peserta tes kelompok bawah
Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.3
sebagai berikut :
Tabel 3.4. Klasifikasi Indeks Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
0,71 – 1,00 Baik Sekali
0,41 – 0,70 Baik
0,21 – 0,40 Cukup
0,00 – 0,20 Jelek
Negatif Tidak Baik, Harus Dibuang
39
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penlitian ini adalah :
3.5.1 Tes
Instrumen tes digunakan untuk mengukur penguasaan materi pada
aspek kognitif siswa sebelum dan sesudah menggunakan media belajar
sehingga menghasilkan data. Instrumen tes berbentuk pilihan ganda dengan
empat alternatif jawaban sebanyak 33 soal.
3.5.2 Angket
Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung. Instrumen atau alat pengumpulan datanya berisi sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden.
Angket yang dibuat adalah angket untuk mengetahui minat siswa
terhadap media pembelajaran dalam menguasai materi pada konsep dasar
gerbang logika dengan menggunakan media pembelajaran, sehingga
memperoleh data deskriptif dari angket yang diberikan.
Tabel 3.5. Teknik pengumpulan data
No Teknik Instrumen Jenis Data Sumber Data
1 Tes Soal Pretest dan Posttest
Peningkatan penguasaan materi siswa yang diukur dengan peningkatan gain peserta didik sebelum dan
setelah menggunakan dalam menguasai materi pada proses pembelajaran
terhadap media belajar yang digunakan.
40
3.6 Analisis Data
3.6.1 Analisis Data Kognitif
Pengolahan data merupakan bagian penting dalam metode ilmiah
karena dengan mengolah data tersebut dapat memberikan hasil untuk
pemecahan masalah penelitian. Data diperoleh melalui soal tes uji kognitif
pada tes awal (pretest) hingga tes akhir (posttest) pada kelas eksperimen.
Sebelum mengolah data, adapun langkah-langkah yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa hasil tes awal dan tes akhir setiap peserta didik pada kelas
eksperimen XI-TOI 2, sekaligus memberi skor pada lembar jawaban,
dimana soal dijawab salah diberi skor 0 (nol) dan soal dijawab benar diberi
skor 1 (satu) dengan pedoman pada kunci jawaban kemudian memberikan
skor mentah pada skala 0 sampai dengan 100 pada hasil jawaban peserta
didik.
b. Pemberian skor terhadap jawaban peserta didik berdasarkan butir soal yang
dijawab benar oleh peserta didik. Setelah penskoran tiap butir jawaban,
selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing
peserta didik dan mengkonversinya dalam bentuk nilai dengan rumus
berikut:
(Arikunto, 2010)
c. Menghitung Gain Ternormalisasi
Untuk menentukan tingkat efektivitas pembelajaran dengan menerapkan
media pembelajaran berbasis software circuit wizard, dilakukan dengan
menghitung nilai gain ternormalisasi yang diperoleh dari data skor pretest
dan posttest yang kemudian diolah untuk menghitung rata-rata gain
normalisasi. Rata-rata gain normalisasi dapat dihitung menggunakan rumus
berikut :
41
(Savinainen & Scott, 2002 : 45)
Keterangan:
<g> = Rata-rata gain normalisasi
T1 = Pretest
T2 = Posttest
SM = Skor Maksimal
Tabel .6. Kriteria Gain Normalisasi
Batas Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Savinainen & Scott, 2002 : 45)
a. Menganalisa data dengan tujuan untuk menguji asumsi-asumsi statistik
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah
berdistribusi normal atau tidak. Kondisi data berdistribusi normal
menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik
parametris (Sugiyono, 2010). Statistik parametris bekerja berdasarkan
asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdasarkan
distribusi normal. Oleh karena itu, kenormalan data harus diuji
terlebih dahulu. Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan Chi Kuadrat ( χ² ). Pengujian data dengan (χ²) dilakukan dengan membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurva normal baku/standar
(A). Jadi membandingkan antara (A : B). Bila B tidak berbeda
signifikan dengan A, maka B merupakan data yang terdistribusi
normal. Seperti pada gambar 3.4, bahwa kurva normal baku yang
luasnya mendekati 100% itu dibagi menjadi 6 bidang berdasarkan
42
tiga bidang diatas rata-rata. Luas 6 bidang dalam kurva normal baku
adalah: 2,27%; 13,53%; 34,13%; 34,13%; 13,53%; 2,27% (A).
Gambar 3.4. Kurva Baku Normal Uji Normalitas
Adapun langkah-langkah yang diperlukan adalah (Sugiyono, 2009 :
80) :
a) Menghitung rentang skor (r)
r = skor tertinggi-skor rendah
b) Menentukan banyak kelas interval (k/BK)
Jumlah kelas interval ditetapkan = 6 sesuai dengan Kurva Normal
Baku.
k/BK= 1+ 3,3 log n ; n= Jumlah sampel penelitian
c) Menentukan panjang kelas interval (PK)
d) Membuat distribusi fh (frekuensi yang diharapkan)
Menghitung fh didasarkan pada presentasi luas setiap bidang kurva
normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu sampel).
e) Menghitung mean (rata-rata
X
)i
Fi= Frekuensi interval ;
Xi= Titik tengah kelas interval
f) Mengitung simpangan baku / Standar deviasi (S/ SD)
43
g) Tentukan batas bawah kelas interval (χin) dengan rumus :
(χin) = Bb-0.5 dan Ba + 0.5 kali desimal yang digunakan interval kelas
Dimana :
Bb = batas bawah interval
Ba= batas atas interval kelas
h) Menghitung harga baku (Z)
1,2
i) Menghitung luas daerah tiap-tiap interval (l)
Li = L1– L2 ;
L1 = Nilai peluang baris atas
L2 = Nilai peluang baris bawah
j) Menghitung frekuensi expetasi/ frekuensi yang diharapkan (ei)
ei =
L
i.
f
i ;Li= Luas interval
Σ fi= Jumlah frekuensi interval k) Menghitung Chi-kuadrat (x)
χ2 =
l) Membandingkan χ2
hitung dengan χ2tabel dengan ketentuan sebagai
berikut :
Apabila χ2
hitung < χ2tabel berarti data berdistribusi normal.
m)Menghitung tabel uji normalitas
Tabel 3.7. Tabel Uji Normalitas
No Kelas interval Fi
BK Zhitung Ztabel
44
n) Membandingkan nilai χ2hitung yang didapat dengan nilai χ2
tabel pada
derajat kebebasan dk = k – 1 dan taraf kepercayaan 5%
o) Kriteria pengujian
Jika χ2hitung < χ2
tabel maka disimpulkan data berdistribusi normal.
2) Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis penelitian didasarkan pada data peningkatan prestasi
belajar, yaitu selisih nilai pretest dan posttest. untuk sampel
independen (tidak berkorelasi) dengan jenis data interval
menggunakan uji t-test. “Untuk melakukan uji t-test syaratnya data
harus homogen dan normal” (Sudjana : 2011). Jenis hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Dimana Ha
berbunyi lebih besar (>) dan H0 berbunyi lebih kecil atau sama dengan
(≤), uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kanan.
Rumusan t-test yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif
satu sampel ditunjukan pada rumus dibawah ini:
t =
(Sugiyono, 2012 : 236)
Keterangan :
t = nilai t yang di hitung
x = nilai rata-rata
µo = nilai yang di hipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian adalah thitung > dimana didapat
dari daftar normal baku, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Tetapi
45
3.6.2 Analisis Data Angket Peserta Didik
Untuk mengetahui respon atau tanggapan peserta didik terhadap
penerapan media pembelajaran berbasis software circuit wizard, yaitu dengan
menghitung persentase frekuensi setiap jawaban dengan rumus sebagai berikut:
(Anas Sudjiono, 2004)
Keterangan :
P = Presentase frekuensi dari setiap jawaban responden
f = Frekuensi dari setiap jawaban responden
N = Jumlah responden
Tabel 3.8. Presentase dan Intepretasi Lembar Wawancara
Presentasi Intepretasi
0% Tidak ada seorangpun
1%-5% Hampir tidak ada
26%-49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51%-75% Lebih dari setengahnya
76%-95% Sebagian besar
96%-99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
BAB V
SIMPULAN , IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
5.1 Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan
penguasaan materi aspek kognitif siswa pada konsep dasar gerbang logika
mata pelajaran sistem kontrol terprogram.
2. Penerapan media belajar Software Circuit Wizard dapat meningkatkan
minat belajar siswa pada materi konsep dasar gerbang logika mata pelajaran
sistem kontrol terprogram.
5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Selama melakukan penelitian, ditemukan beberapa kekurangan yang dapat
dijadikan sebagai saran baik untuk pembelajaran maupun penelitian selanjutnya,
diantaranya :
1. Fasilitas yang belum memadai karena hanya sebagian siswa yang memiliki
komputer/laptop dan selebihnya masih ada yang tidak mempunyai.
2. Diharapkan lebih dilengkapi lagi fasilitas untuk Lab.Komputer agar
pembelajaran lebih merata bagi peserta didik dalam menggunakan media
pembelajaran tersebut.
3. Guru diharapkan menjadi fasilitaor yang baik untuk peserta didiknya dengan
mengikuti perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran guna
mejadikan proses belajar lebih baik termasuk dalam penggunaan media
DAFTAR PUSTAKA
Adila, Fhatarani Hasya. (2015). Penerapan Android Logic Simulator Dengan
Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata
Pelajaran Sistem Kontrol Terprogram. Skripsi Strata Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Alfan, Fikri Rizqi. (2014). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis
Circuit Wizard Pada Kompetensi Dasar Menganalisis Rangkaian Listrik
Arus Searah Di SMK Raden Patah Kota Mojokerto. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro Vol. 03 Nomor 03 Tahun 2014.
Ansori, Arfan. Final Kisi-Kisi Angket Minat. [Online]
Tersedia :
http://www.scribd.com/doc/161067917/Final-Kisi-Kisi-Angket-Minat. Diakses: 8 September 2014.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Edisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Circuit Wizard Education Edition, Copyright © 2005-2006 New Wave Concepts
http://www.new-wave-concepts.com
Fusilat, Iman. (2014). Implementasi Media Pembelajaran Video Tutorial pada
Mata Pelajaran Pemograman Komputer di SMK. Skripsi Strata Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Ginanjar, Gun Gun. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep
Siswa Smp Pada Materi Pesawat Sederhana. Skripsi Strata Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Hamalik, Oemar. (2010). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Bandung: Trigenda Karya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Bidang Pendidikan. (2013). Konsep dan
62
Nurochman, Catur. Masa Depan Kurikulum 2013. [Online]
Tersedia:http://www.academia.edu/6441167/Masa_Depan_kurikulum_201
3?login=&email_was_taken=true&login=&email_was_taken=true.
Diakses: 20 Maret 2015.
Prasetyo, Heri. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis
CAI (Computer-Assisted Instruction) Pada Mata Pelajaran Teknik
Elektronika Dasar Kelas X Di SMKN 1 Nganjuk. Jurnal Pendidikan
Teknik Elektro. Vol. 04 Nomor 01 Tahun 2015.
Rahmaniar, Asri. (2015). Penerapan Pendekatan Interactive Conceptual
Instruction Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Usaha Dan Energi Siswa SMA. Skripsi Strata Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Rufina, Zikra. (2014). Efektivitas Model Pembelajaran Joyful Learning dengan
Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach) Kurikulum 2013 pada
Pembeljaran Basic Skills. Skripsi Strata Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Savinainen & Scott (2002). “The Force Concept Inventory: a tool for monitoring
student learning.” Physics Education 37.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. (2007). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sudjana, Nana. (2009). Media Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sudrajat, Akhmad. Peran Guru Sebagai Fasilitator. [Online]
Tersedia:
63
Sudrajat, Akhmad. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan
Model Pembelajaran. [Online]
Tersedia:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses: 20 Maret 2015.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian KOMBINASI (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-2
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Triantina, Selvia Arvia. Teori Belajar Konstruktivisme. [Online]
Tersedia: http://riantinas.blogspot.com/2012/06/teori-belajar
konstruktivisme.html. Diakses: 20 Maret 2015.
Triasari, Tika. (2014). Penggunaan Media Smiley Face Untuk Meningkatkan
Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Bilangan Bulat. Skripsi Strata
Satu (S-1).
Universitas Pendidikan Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung.
Yasieroh, Syarifah. (2014). Pembelajaran Berbasis Konteks Dengan Metode
Diskusi Dan Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains
Dan Penguasaan Konsep Dalam Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Skripsi Strata Satu (S-1).