• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK

DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh

Isra Miarsih NIM 1205023

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

HALAMAN ORISINALITAS

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK

DI PANTI TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

Oleh

Isra Miarsih

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D III Keperawatan

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Isra Miarsih

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan

kuantitatif. Rancangan penelitian cross sectional, dimana pengambilan data

dengan potong lintang. Desain dan rancangan disesuaikan dengan tujuan

peneliti ini yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia wanita

lansia yang mengikuti senam gerak latih otak dan berdasarkan domain fisik,

psikologis, hubungan sosial dan lingkungan di PSTW Budi Pertiwi Bandung

Tahun 2015.

B.Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama satu hari pada tanggal 4 Juni 2015

bertempat di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi.

C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panti Sosial

Tresna Wredha Budi Pertiwi jalan Sancang No.2 Kelurahan Burangrang

Kecamatan Lengkong Bandung 40262 Jawa Barat - Indonesia.

2. Populasi

Populasi yang ditentukan dalam subjek penelitian ini adalah seluruh

lansia yang berada dalam Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

Bandung yang berjumlah 29 orang tetapi jumlah lansia yang mengikuti

senam berjumlah 20 orang.

3. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling. Dengan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi adalah

karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

(6)

38

menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari

penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2012).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Berusia 60-89 tahun.

2) Sehat secara fisik dan dapat mengkoordinasikan seluruh anggota badan.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Lansia pikun atau dimensia

2) Lansia sakit bedrest seperti stroke.

[image:6.595.105.526.310.676.2]

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi

Operasional Indikator

Alat

Ukur Hasil Ukur Skala Variabel

tunggal : Kualitas hidup wanita lanjut usia yang mengikuti senam gerak latih otak

Kualitas hidup lansia adalah persepsi seseorang menikmati hal-hal penting yang mungkin terjadi dalam hidupnya. (WHO, 2004)

Menurut WHO (2004) kualitas hidup meliputi empat domain yaitu :

1. Domain Fisik 2. Domain

Psikologis 3. Domain

hubungan sosial 4. Domain

lingkungan

Kuesioner Dari 26 pertanyaan akan diinterpretasika n dengan kategori nilai : a. Kualitas

hidup sangat buruk jika jumlah nilai 0-20 b. Kualitas

hidup buruk jika jumlah nilai 21-40 c. Kualitas

hidup sedang jika jumlah nilai 41-60 d. Kualitas

hidup baik jika jumlah nilai 61-80 e. Kualitas

hidup sangat baik jika jumlah nilai 81-100

(7)

39

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk

kuesioner yang diadopsi dari World Health Organization Quality Of Life

(WHOQOL)–BREF. Pada bagian awal dari instrumen penelitian ini terdapat

data demografi lansia yang meliputi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan

sebelumnya, status perkawinan dan pendapatan. Dilanjutkan dengan

kuesioner kualitas hidup dari WHOQOL–BREF yaitu pengukuran yang

menggunakan 26 item pertanyaan. Dimana alat ukur ini mengunakan empat

dimensi yaitu fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Semua

pertanyaan berdasarkan pada skala likert lima poin (1-5) dan lima macam

pilihan jawaban. Untuk pertanyaan nomor 1 dan 2 tentang kualitas hidup

secara menyeluruh dan kesehatan secara umum, sedangkan untuk pertanyaan

yang lainya merupakan pertanyaan dari masing-masing domain (WHO,

[image:7.595.137.494.392.519.2]

2004).

Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner

WHOQOL-BREF Pertanyaan Nomor Jumlah Butir

Domain fisik 3,4,10,15,16,17 dan 18 7

Domain psikologis 5,6,7,11,19 dan 26 6

Domain hubungan sosial 20,21 dan 22 3

Domain lingkungan 8,9,12,13,14, 23,24 dan 25 8

Persepsi kualitas hidup 1 1

Persepsi kesehatan 2 1

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur WHOQOL-BREF memiliki nilai uji validitas (r = 0,89 -0,95)

dan nilai reliabilitas (R= 0,66-0,87) (Sekarwiri, 2008). Berdasarkan hasil uji

yang dilakukan oleh Sekarwiri (2008) yang dilakukan pada penduduk dewasa

di Jakarta pada April 2008 yang membuktikan bahwa instrumen WHOQOL–

BREF merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur kualitas

(8)

40

G. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam

menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi

pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, permohonan

izin penelitian kepada Prodi D III Keperawatan UPI dan izin pengambilan

data kepada PSTW Budi Pertiwi Bandung.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan

tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian, mencari

responden sesuai kriteria inklusi dan ekslusi, mengisi lembar informed

consent, pembagian kuesioner dan mendampingi dalam pengisian

kuesioner kualitas hidup, pengumpulan kuesioner, pegecekan

kelengkapan.

3. Pengolahan dan Analisa Data

a. Pengolahan data hasil tes.

b. Menganalisis data.

c. Membuat kesimpulan.

Penelitian ini menggunakan analisis deskritif. Analisis deskritif

berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan dan menyajikan data

(Hidayat, 2007). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan software

statistic di komputer.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat

langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :

a. Editing

Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data-data

yang ada, terutama dalam kelengkapan data yang dikumpulkan.

Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban

(9)

41

ini dilakukan di lapangan sehingga sehingga apabila terdapat data yang

meragukan atau ataupun salah maka akan dijelaskan lagi ke responden.

b. Coding

Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu

pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang

sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk

memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna

sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).

c. Entry data

Memasukkan data dengan bantuan perangkat lunak komputer

sesuai jawaban dari masing masing pertanyaan dan hasil pengolahan

pertanyaan kemudian diinterpretasikan dengan mengkatagorikannya.

d. Melakukan teknis analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian

angka menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang hendak dianalisis.

2. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Untuk

mengetahui gambaran kualitas hidup lansia yang mengikuti senam

gerak latih otak di PSTW Budi Pertiwi Bandung diperoleh dari

wawancara dengan alat bantu kuesioner.

Rumus yang dipakai untuk menghitung prosentase adalah sebagai

berikut pada Arikunto (2009) :

� = �� � %

Keterangan :

x = hasil prosentase

f = hasil pencapaian/jumlah jawaban yang benar

(10)

42

100% = bilangan konstanta tetap

Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

dan prosentase. Adapun data yang ditampilkan adalah tabel distribusi

frekuensi dan persentase karakteristik demografi, tabel distribusi frekuensi

dan persentase kualitas hidup. Dalam penelitian ini tabel distribusi dan

frekuensi menginformasikan hasil penelitian yang didapat, sedangkan

[image:10.595.175.448.244.342.2]

interpretasi tabel menurut Arikunto (2009) sebagai berikut :

Tabel 3.3 Interpretasi Hasil

Skor Interpretasi

100 % Seluruh

76 – 99 % Hampir seluruh

51 – 75 % Sebagian besar

50 % Setengahnya

26 – 49 % Hampir setengahnya

1 – 25 % Sebagian kecil

0 % Tidak satupun

I. Etika Penelitian

Masalah pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek

penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus

memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam

penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu

prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek dan prinsip keadilan

(Nursalam, 2012).

1. Prinsip Manfaat

a. Bebas dari Penderitaan

Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan

kerugian kepada subjek. Peneliti hanya memberikan kuesioner pada

responden tanpa adanya perlakuan ke responden (Nursalam, 2012).

b. Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian tidak merugikan dalam bentuk

apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek

dengan menggunakan ruangan khsusu selama pengisian kuesioner,

sehingga dapat diminimalisir kemungkinan eksploitasi dalam pengisian

(11)

43

c. Risiko (Benefits Ratio)

Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko yang

berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data. Penelitian ini

tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan isi dari tiap

kuesioner untuk pengumpulan data (Nursalam, 2012).

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)

a. Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden (Right To Self

Determination)

Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek

mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa

adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti

mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum

pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

b. Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang Diberikan

Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci

mengenai prosedur pengisian kuesioner, dalam pengisian kuesioner ini

semua subjek terjamin kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga

menjelaskan tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam

pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).

c. Informed Consent

Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak responden. Pada informed consent

tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk

pengembangan ilmu keperawatan (Nursalam, 2012).

3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)

a. Hak untuk Mendapatkan Perlakuan yang Adil (Right in Fair

Treathment)

Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil dan baik

sebelum, selama dan sesudahn keikutsertaannya dalam penelitian tanpa

(12)

44

diperlakukan secara adil dengan mengisi kuesioner yang sama

(Nursalam, 2012).

b. Hak Atas Kerahasiaannya (Right to Privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa nama

(anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan kode

pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan alamat.

Kerahasiaannya subjek terjamin karena dalam pengisian kuesioner

subjek tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti hanya

menuliskan kode pada lembar kuesioner dan jika penelitian sudah

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.

Andreas, Rantepadang. (2012) . Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol. 1. No. 1., Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 http://www.igenursing.weebly.com.fix_jku_andreas.pdf

Azizah, Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakata: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Penduduk Lanjut Usia (survey Sosial Ekonomi Nasional). Jakarta: BPS

BKKBN. (2011). Lansia. Jakarta: diakses pada 2 Maret 2015 http://www.bkkbn.go.id

Chairani. (2013). Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 8 Maret 2015 http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf

Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002). Comprehensive community health nursing: Family, agregate& community practice. St.Louis.Mosby.

Darmojo R. B. (2006) Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dennison P, Dennison G. (2009). Buku panduan Lengkap Brain Gym, Senam Otak. Jakarta: PT.Gramedia.

Fitria. (2011). Interaksi sosial dan Kualitas hidup Lansia di Panti Wredha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses

pada 18 Maret 2015

http://repository.usu.ac.id/downloads.tswj.com/325251.pdf

Hidayat, AAA. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika

Karo, Waktu. (2010). Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Kualitas Hidup di Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Indonesia. Diakses tanggal 16 Juni 2015 available http://www.lib.ui.ac.id/opac.pdf

(14)

Nofitri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di Jakarta. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta. [Online] diakses pada tanggal 23 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125595-155.9/NOF.pdf

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.

Nurgianti. (2013). Pengaruh Senam Gerak dan Latih Otak Terhadap Demensia Pada Lansia Di Puskesmas Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Jakarta. [Online]

diakses pada 8 Maret 2015 http://www.library.psik-umj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1981

Nursalam. (2012). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dam Instrumen. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Munir R. (2003). Pengaruh Senam Otak Terhadap Performa Kognitif Pada Lansia. Magister Kedokteran Olahraga (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia.

Pender,N.J.,Murdaugh, C.R.,& Parsons, M.A. (2001). Health promotion in nursing pratice (4th ed). Upper Sadle River: Prentice Hall.

Kusumoputro S, Sidiarto LD, Samino, Munir R, Nugroho W. (2008). Kiat Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Ritonga. (2013). Kualitas Hidup Lansia yang Berkunjung ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Daerah Kota Padangsidimpuan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 23 maret 2015 http://repository.usu.ac.id

Setyoadi., Noerhamdani., Ermawati. (2011). Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Pada Wanita Lansia Di Komunitas dan Panti. Jurnal Keperawatan Volume 2 Nomor 2 ISSN: 2086-3071. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang. diakses pada 20 Maret 2015 : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/621/64 1_mm_scientific_journal.pdf.

(15)

Setiawan, Wungouw, Pangemanan. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado. Vol 1. No 2. Juli 2013, hal. 760-764. diakses pada tanggal 16 Juni 2015 http://Jurnal.e-Biomedik.pdf

Sihvonen, Sanna. (2004). Postural Balance and Aging: cross-sectional comparativ studies and a balance training intervention. Faculty Sport and Science. University of Jyvaskyla.

Siregar, Arma, Lubis. (2013). Perbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang Tinggal di Panti Jompo Dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara, Medan. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 available

http://repository.usu.ac.id/perbandingankualitashidup.pdf

Stanley dan Beare. (2007). Buku Ajar keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.

Sutikno, 2011. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia.

Tambarkini. L. Jeklin. (2012). Latihan Fisik dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol 1. No. 1, Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 Available: http://www.igenursing.weebly.com/fix_jku_ekin.pdf

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung

Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Successful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman

WHOQOL-BREF. (2004). The World Health Organization Quality of Life Introduction, Administration, Scoring and Generic Version Of The Assesment (WHOQOLBREF).

Yenni dan Hermawan. (2006). Pravalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia. Fakultas Kedokteran. Universitas Trisakti. Volume 25. No 4. Desember 2006. [Online] diakses pada 12 Juni 2015 available: http;//www.univmed.org/2012/04/yenni.pdf

Yulianti, et. all. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Universitas Jember. Vol 2. No 1. Januari 2014. [Online]diakses pada 8 Juni 015 Available

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil

Referensi

Dokumen terkait

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi “ Gambaran Pengetahuan Wanita Lanjut Usia Tentang Diet Hipertensi di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Gula Darah Sewaktu Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Wredha Wana Sraya Denpasar Dan Panti Sosial Wredha Santi Tabanan

Pengaruh Senam Otak Terhadap Fungsi Kognitif Pada Lansia Dengan Dimensia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Padang Pariaman Tahun 2013,