GAMBARAN KUALITAS HIDUP WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK
DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
Oleh
Isra Miarsih NIM 1205023
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
HALAMAN ORISINALITAS
GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA YANG MENGIKUTI SENAM GERAK LATIH OTAK
DI PANTI TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG
Oleh
Isra Miarsih
Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D III Keperawatan
pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Isra Miarsih
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan
kuantitatif. Rancangan penelitian cross sectional, dimana pengambilan data
dengan potong lintang. Desain dan rancangan disesuaikan dengan tujuan
peneliti ini yaitu untuk mengetahui gambaran kualitas hidup lansia wanita
lansia yang mengikuti senam gerak latih otak dan berdasarkan domain fisik,
psikologis, hubungan sosial dan lingkungan di PSTW Budi Pertiwi Bandung
Tahun 2015.
B.Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama satu hari pada tanggal 4 Juni 2015
bertempat di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi.
C. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Panti Sosial
Tresna Wredha Budi Pertiwi jalan Sancang No.2 Kelurahan Burangrang
Kecamatan Lengkong Bandung 40262 Jawa Barat - Indonesia.
2. Populasi
Populasi yang ditentukan dalam subjek penelitian ini adalah seluruh
lansia yang berada dalam Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
Bandung yang berjumlah 29 orang tetapi jumlah lansia yang mengikuti
senam berjumlah 20 orang.
3. Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Dengan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi adalah
karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang
38
menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari
penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2012).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Berusia 60-89 tahun.
2) Sehat secara fisik dan dapat mengkoordinasikan seluruh anggota badan.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Lansia pikun atau dimensia
2) Lansia sakit bedrest seperti stroke.
[image:6.595.105.526.310.676.2]D. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi
Operasional Indikator
Alat
Ukur Hasil Ukur Skala Variabel
tunggal : Kualitas hidup wanita lanjut usia yang mengikuti senam gerak latih otak
Kualitas hidup lansia adalah persepsi seseorang menikmati hal-hal penting yang mungkin terjadi dalam hidupnya. (WHO, 2004)
Menurut WHO (2004) kualitas hidup meliputi empat domain yaitu :
1. Domain Fisik 2. Domain
Psikologis 3. Domain
hubungan sosial 4. Domain
lingkungan
Kuesioner Dari 26 pertanyaan akan diinterpretasika n dengan kategori nilai : a. Kualitas
hidup sangat buruk jika jumlah nilai 0-20 b. Kualitas
hidup buruk jika jumlah nilai 21-40 c. Kualitas
hidup sedang jika jumlah nilai 41-60 d. Kualitas
hidup baik jika jumlah nilai 61-80 e. Kualitas
hidup sangat baik jika jumlah nilai 81-100
39
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk
kuesioner yang diadopsi dari World Health Organization Quality Of Life
(WHOQOL)–BREF. Pada bagian awal dari instrumen penelitian ini terdapat
data demografi lansia yang meliputi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan
sebelumnya, status perkawinan dan pendapatan. Dilanjutkan dengan
kuesioner kualitas hidup dari WHOQOL–BREF yaitu pengukuran yang
menggunakan 26 item pertanyaan. Dimana alat ukur ini mengunakan empat
dimensi yaitu fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan. Semua
pertanyaan berdasarkan pada skala likert lima poin (1-5) dan lima macam
pilihan jawaban. Untuk pertanyaan nomor 1 dan 2 tentang kualitas hidup
secara menyeluruh dan kesehatan secara umum, sedangkan untuk pertanyaan
yang lainya merupakan pertanyaan dari masing-masing domain (WHO,
[image:7.595.137.494.392.519.2]2004).
Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Dalam Kuisioner
WHOQOL-BREF Pertanyaan Nomor Jumlah Butir
Domain fisik 3,4,10,15,16,17 dan 18 7
Domain psikologis 5,6,7,11,19 dan 26 6
Domain hubungan sosial 20,21 dan 22 3
Domain lingkungan 8,9,12,13,14, 23,24 dan 25 8
Persepsi kualitas hidup 1 1
Persepsi kesehatan 2 1
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur WHOQOL-BREF memiliki nilai uji validitas (r = 0,89 -0,95)
dan nilai reliabilitas (R= 0,66-0,87) (Sekarwiri, 2008). Berdasarkan hasil uji
yang dilakukan oleh Sekarwiri (2008) yang dilakukan pada penduduk dewasa
di Jakarta pada April 2008 yang membuktikan bahwa instrumen WHOQOL–
BREF merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk mengukur kualitas
40
G. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi
pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, permohonan
izin penelitian kepada Prodi D III Keperawatan UPI dan izin pengambilan
data kepada PSTW Budi Pertiwi Bandung.
2. Pelaksanaan Penelitian
Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan
tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian, mencari
responden sesuai kriteria inklusi dan ekslusi, mengisi lembar informed
consent, pembagian kuesioner dan mendampingi dalam pengisian
kuesioner kualitas hidup, pengumpulan kuesioner, pegecekan
kelengkapan.
3. Pengolahan dan Analisa Data
a. Pengolahan data hasil tes.
b. Menganalisis data.
c. Membuat kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan analisis deskritif. Analisis deskritif
berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan dan menyajikan data
(Hidayat, 2007). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan software
statistic di komputer.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Hidayat (2009), dalam proses pengolahan data terdapat
langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :
a. Editing
Pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan terhadap data-data
yang ada, terutama dalam kelengkapan data yang dikumpulkan.
Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban
41
ini dilakukan di lapangan sehingga sehingga apabila terdapat data yang
meragukan atau ataupun salah maka akan dijelaskan lagi ke responden.
b. Coding
Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode tertentu
pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang
sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau angka untuk
memberikan identitas data. Kode yang diberikan dapat memiliki makna
sebagai data kuantitatif (berbentuk skor).
c. Entry data
Memasukkan data dengan bantuan perangkat lunak komputer
sesuai jawaban dari masing masing pertanyaan dan hasil pengolahan
pertanyaan kemudian diinterpretasikan dengan mengkatagorikannya.
d. Melakukan teknis analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian
angka menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis.
2. Analisis data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Untuk
mengetahui gambaran kualitas hidup lansia yang mengikuti senam
gerak latih otak di PSTW Budi Pertiwi Bandung diperoleh dari
wawancara dengan alat bantu kuesioner.
Rumus yang dipakai untuk menghitung prosentase adalah sebagai
berikut pada Arikunto (2009) :
� = �� � %
Keterangan :
x = hasil prosentase
f = hasil pencapaian/jumlah jawaban yang benar
42
100% = bilangan konstanta tetap
Hasil analisis data akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
dan prosentase. Adapun data yang ditampilkan adalah tabel distribusi
frekuensi dan persentase karakteristik demografi, tabel distribusi frekuensi
dan persentase kualitas hidup. Dalam penelitian ini tabel distribusi dan
frekuensi menginformasikan hasil penelitian yang didapat, sedangkan
[image:10.595.175.448.244.342.2]interpretasi tabel menurut Arikunto (2009) sebagai berikut :
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil
Skor Interpretasi
100 % Seluruh
76 – 99 % Hampir seluruh
51 – 75 % Sebagian besar
50 % Setengahnya
26 – 49 % Hampir setengahnya
1 – 25 % Sebagian kecil
0 % Tidak satupun
I. Etika Penelitian
Masalah pada penelitian ilmu keperawatan, hampir 90% subjek
penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus
memahami prinsip-prinsip etika penelitian. Secara umum prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
prinsip manfaat, prinsip menghargai hak-hak subjek dan prinsip keadilan
(Nursalam, 2012).
1. Prinsip Manfaat
a. Bebas dari Penderitaan
Perlakuan pada penelitian ini dilaksanakan tanpa mengakibatkan
kerugian kepada subjek. Peneliti hanya memberikan kuesioner pada
responden tanpa adanya perlakuan ke responden (Nursalam, 2012).
b. Bebas dari Eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian tidak merugikan dalam bentuk
apapun bagi pihak manapun. Peneliti mengutamakan privasi subjek
dengan menggunakan ruangan khsusu selama pengisian kuesioner,
sehingga dapat diminimalisir kemungkinan eksploitasi dalam pengisian
43
c. Risiko (Benefits Ratio)
Penelitian ini sudah dipertimbangkan, bahwa tidak ada risiko yang
berakibat pada subjek setiap dilakukan pengumpulan data. Penelitian ini
tidak menimbulkan risiko karena sudah dipertimbangkan isi dari tiap
kuesioner untuk pengumpulan data (Nursalam, 2012).
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (Respect Human Dignity)
a. Hak untuk Ikut/Tidak Menjadi Responden (Right To Self
Determination)
Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Subjek
mempunyai hak kesediaan untuk menjadi subjek maupun tidak, tanpa
adanya sanksi atau paksaan dalam bentuk apapun. Peneliti
mengantisipasi dengan adanya pemberian inform consent sebelum
pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).
b. Hak untuk Mendapat Jaminan dari Perlakuan yang Diberikan
Peneliti dalam hal ini memberikan penjelasan secara rinci
mengenai prosedur pengisian kuesioner, dalam pengisian kuesioner ini
semua subjek terjamin kerahasiaannya. Selain itu, peneliti juga
menjelaskan tujuan, manfaat dan kerugian yang dialami subjek dalam
pengisian kuesioner (Nursalam, 2012).
c. Informed Consent
Subjek mendapat informasi secara lengkap tentang tujuan
penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas
berpartisipasi atau menolak responden. Pada informed consent
tercantum bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
pengembangan ilmu keperawatan (Nursalam, 2012).
3. Prinsip Keadilan (Right to Justice)
a. Hak untuk Mendapatkan Perlakuan yang Adil (Right in Fair
Treathment)
Subjek penelitian dalam hal ini dilakukan secara adil dan baik
sebelum, selama dan sesudahn keikutsertaannya dalam penelitian tanpa
44
diperlakukan secara adil dengan mengisi kuesioner yang sama
(Nursalam, 2012).
b. Hak Atas Kerahasiaannya (Right to Privacy)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
harus dijaga kerahasiaannya, sehingga perlu adanya tanpa nama
(anonymity) dan rahasia (confidentially) dengan cara menuliskan kode
pada lembar observasi tanpa keterangan nama lengkap dan alamat.
Kerahasiaannya subjek terjamin karena dalam pengisian kuesioner
subjek tidak perlu mencantumkan nama, namun peneliti hanya
menuliskan kode pada lembar kuesioner dan jika penelitian sudah
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: Rineka Cipta.
Andreas, Rantepadang. (2012) . Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol. 1. No. 1., Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 http://www.igenursing.weebly.com.fix_jku_andreas.pdf
Azizah, Lilik M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakata: Graha Ilmu.
Badan Pusat Statistik. (2010). Statistik Penduduk Lanjut Usia (survey Sosial Ekonomi Nasional). Jakarta: BPS
BKKBN. (2011). Lansia. Jakarta: diakses pada 2 Maret 2015 http://www.bkkbn.go.id
Chairani. (2013). Kualitas Hidup Wanita Lansia di Kelurahan Pabatu Kecamatan Padang Hulu Tebing Tinggi. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 8 Maret 2015 http://repository.usu.ac.id/bitstream.pdf
Clemen-Stone, McGuire & Eigsti (2002). Comprehensive community health nursing: Family, agregate& community practice. St.Louis.Mosby.
Darmojo R. B. (2006) Geriatri: Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dennison P, Dennison G. (2009). Buku panduan Lengkap Brain Gym, Senam Otak. Jakarta: PT.Gramedia.
Fitria. (2011). Interaksi sosial dan Kualitas hidup Lansia di Panti Wredha UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia dan Anak Balita Binjai. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses
pada 18 Maret 2015
http://repository.usu.ac.id/downloads.tswj.com/325251.pdf
Hidayat, AAA. (2007). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Salemba Medika
Karo, Waktu. (2010). Pengaruh Tingkat Pendapatan Terhadap Kualitas Hidup di Kelurahan Serdang Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat. Tesis. Universitas Indonesia. Diakses tanggal 16 Juni 2015 available http://www.lib.ui.ac.id/opac.pdf
Nofitri. (2009). Gambaran Kualitas Hidup Penduduk Dewasa pada Lima Wilayah di Jakarta. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta. [Online] diakses pada tanggal 23 Maret 2015 http://lib.ui.ac.id/125595-155.9/NOF.pdf
Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Nurgianti. (2013). Pengaruh Senam Gerak dan Latih Otak Terhadap Demensia Pada Lansia Di Puskesmas Kecamatan Menteng Jakarta Pusat. Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Jakarta. [Online]
diakses pada 8 Maret 2015 http://www.library.psik-umj.ac.id/index.php?p=show_detail&id=1981
Nursalam. (2012). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dam Instrumen. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Munir R. (2003). Pengaruh Senam Otak Terhadap Performa Kognitif Pada Lansia. Magister Kedokteran Olahraga (Tesis). Jakarta: Universitas Indonesia.
Pender,N.J.,Murdaugh, C.R.,& Parsons, M.A. (2001). Health promotion in nursing pratice (4th ed). Upper Sadle River: Prentice Hall.
Kusumoputro S, Sidiarto LD, Samino, Munir R, Nugroho W. (2008). Kiat Panjang Umur Dengan Gerak dan Latih Otak. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Ritonga. (2013). Kualitas Hidup Lansia yang Berkunjung ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Daerah Kota Padangsidimpuan. (Skripsi). Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Sumatera Utara, Medan. [Online] diakses pada 23 maret 2015 http://repository.usu.ac.id
Setyoadi., Noerhamdani., Ermawati. (2011). Perbedaan Tingkat Kualitas Hidup Pada Wanita Lansia Di Komunitas dan Panti. Jurnal Keperawatan Volume 2 Nomor 2 ISSN: 2086-3071. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang. diakses pada 20 Maret 2015 : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/viewFile/621/64 1_mm_scientific_journal.pdf.
Setiawan, Wungouw, Pangemanan. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia Terhadap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi. Skripsi. Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi Manado. Vol 1. No 2. Juli 2013, hal. 760-764. diakses pada tanggal 16 Juni 2015 http://Jurnal.e-Biomedik.pdf
Sihvonen, Sanna. (2004). Postural Balance and Aging: cross-sectional comparativ studies and a balance training intervention. Faculty Sport and Science. University of Jyvaskyla.
Siregar, Arma, Lubis. (2013). Perbandingan Kualitas Hidup Lanjut Usia Yang Tinggal di Panti Jompo Dengan yang Tinggal di Rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara, Medan. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 available
http://repository.usu.ac.id/perbandingankualitashidup.pdf
Stanley dan Beare. (2007). Buku Ajar keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC.
Sutikno, 2011. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia.
Tambarkini. L. Jeklin. (2012). Latihan Fisik dan Kualitas Hidup. Universitas Klabat. JKU, Vol 1. No. 1, Juni 2012. [Online] diakses pada 8 Juni 2015 Available: http://www.igenursing.weebly.com/fix_jku_ekin.pdf
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung
Purnama, F. T. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Successful Aging Pada Lansia di Desa Windunegara Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman
WHOQOL-BREF. (2004). The World Health Organization Quality of Life Introduction, Administration, Scoring and Generic Version Of The Assesment (WHOQOLBREF).
Yenni dan Hermawan. (2006). Pravalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia. Fakultas Kedokteran. Universitas Trisakti. Volume 25. No 4. Desember 2006. [Online] diakses pada 12 Juni 2015 available: http;//www.univmed.org/2012/04/yenni.pdf
Yulianti, et. all. (2014). Perbedaan Kualitas Hidup Lansia Yang Tinggal di Komunitas dengan di Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Universitas Jember. Vol 2. No 1. Januari 2014. [Online]diakses pada 8 Juni 015 Available