• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Keperawatan

Program Studi D3 Keperawatan

Oleh

Selvy Ayu Aprilian

1008937

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI

Oleh:

Selvy Ayu Aprilian

Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan

© Selvy Ayu Aprilian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

(4)

Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

Oleh :

Selvy Ayu Aprilian

ABSTRAK

Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun. Semakin bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran, sehingga lansia lebih mudah terganggu kesehatanya, baik kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa, penyakit gangguan jiwa yang sering diderita oleh lansia adalah gangguan alam perasaan depresi. Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, tidak berminat pada aktivitas sehari-hari sampai ada ide bunuh diri. Menurut data diperoleh bahwa perempuan memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar dari pada pria untuk mengalami depresi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran depresi pada wanita lanjut ssia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini dilakukan dengan cara Purposive Sampling kepada 30 wanita lanjut usia berusia > 60 tahun. Instrumen yang digunakan ialah Geriatric Depression Scale. Hasil penelitian menunjukkan setengahnya (50%) mengalami depresi ringan, hampir setengahnya (37%) tidak ada depresi, dan sebagian kecil (13%) mengalami depresi sedang-berat. Dapat disimpulkan dari penelitian ini setengahnya (50%) lansia di panti tresna budi pertiwi mengalami depresi ringan. Adapun saran bagi wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi agar lebih sering bersosialisasi dengan sesama, dan mengikuti acara dipanti, bagi petugas panti sosial tresna wredha budi pertiwi harus lebih bisa memotivasi wanita lanjut usianya agar lebih sering melakukan komunikasi dengan teman-temannya, bagi panti sosial tresna wredha budi pertiwi diharapkan lebih sering lagi mengadakan acara atau pertemuan sosial yang melibatkan seluruh penghuni panti agar lansia yang awalnya tidak percaya diri menjadi percaya diri.

(5)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. KAJIAN PUSTAKA... 7

1. Lansia ... 7

a. Definisi Lansia ... 7

b. Batasan Lansia ... 8

c. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia... 9

d. Tugas Perkembangan Lanjut Usia ... 12

e. Tipe-Tipe Lanjut Usia ... 14

2. Depresi ... 15

a. Pengertian Depresi ... 15

b. Tanda dan Gejala Depresi ... 16

c. Karakteristik Depresi pada Lanjut Usia ... 18

(6)

e. Stressor Pencetus ... 22

f. Penyebab Depresi pada Lanjut Usia ... 23

g. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Depresi pada Lanjut Usia di Panti ... 28

B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Subjek Penelitian ... 31

B. Desain Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian ... 33

D. Definisi Oprasional ... 33

E. Instrumen Penelitian ... 34

F. Proses Pengembangan Instrumen... 34

G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian ... 34

1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

2. Prosedur Penelitian ... 35

a. Tahap Persiapan... 35

b. Tahap Pelaksanaan... 36

c. Tahap akhir ... 36

H. Analisa Data ... 37

I. Pengolahan Data ... 37

1. Editing... 37

2. Coding... 37

3. Processing ... 37

4. Cleaning ... 37

J. Interpretasi Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 39

1. Hasil Karateristik Umur ... 39

(7)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

B. Pembahasan ... 40

1. Hasil Karateristik Umur ... 40

2. Hasil Gambaran Depresi ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Interpretasi Data ... 37 Tabel 4.1 Hasil Karateristik Umur pada Wanita Lanjut Usia

di Panti Sosial Budi Pertiwi ... 38 Tabel 4.2 Hasil Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut

(9)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

DAFTAR GAMBAR

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan ... 46

LAMPIRAN 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 47

LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Izin Penelitian ... 48

LAMPIRAN 4 Surat Permohonan Responden ... 49

LAMPIRAN 5 Lembar Kuesioner Gambaran Depresi Pada ... 50

LAMPIRAN 6 Hasil Penelitian Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi ... 52

(11)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun

diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan

pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika

Serikat pertumbuhan lansia kurang lebih 1000 orang perhari pada tahun 1985

dan diperkirakan 50% dari penduduk lansia diatas 60 tahun, sehingga istilah “Baby Boom” pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk lanjut usia” (Nugroho, 2000:15). Sedangkan Di Indonesia pada tahun 1980 jumlah lansia mencapai 7 juta jiwa, kemudian tahun 1990 jumlahnya naik menjadi 12

juta jiwa, selanjutnya tahun 2000 mencapai 14 juta jiwa, sedangkan jumlah

lansia saat ini mencapai 16,5 juta jiwa. Di perkirakan tahun 2020 jumlah

lansia mencapai 28 juta jiwa (Depkominfo, 2009).

Menjadi lansia adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Semakin

bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran. sehingga lansia

lebih mudah terganggu kesehatanya, baik kesehatan fisik maupun kesehatan

jiwa (Maryam, 2008:112).

Penyakit gangguan jiwa yang sering diderita oleh lansia adalah gangguan

alam perasaan depresi (Maryam, 2008:130). Depresi merupakan salah satu

bentuk gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang

berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa

kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, tidak berminat pada

aktivitas sehari-hari sampai ada ide bunuh diri (Yosep, 2009:45).

Keadaan depresi pada lansia sulit didiagnosis atau bahkan diabaikan,

sejumlah faktor yang menyebabkan ini mencakup fakta bahwa pada lansia,

depresi dapat tersamarkan atau disamarkan oleh gangguan sakit fisik atau

(12)

2

lansia sering tidak mengeluhkan perasaan depresinya (Stanley dan Beare,

2006:75).

Gangguan alam perasaan depresi dapat menurunkan kualitas pekerjaan dan

hidup penderitanya. Ia dapat pula mencetuskan, memperlambat atau

memperberat penyakit fisik bagi penderitanya. Dampak terbesarnya adalah

angka bunuh diri yang tinggi menjadi konsekuensi yang serius dari depresi

yang tidak ditangani (Stanley dan Beare, 2002:110).

Studi epidemiologis tentang depresi diantara lansia yang ada di komunitas

melaporkan tingkat yang sangat bervariasi, dari 2 sampai 44% tergantung

pada kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan depresi dan metode yang

digunakan untuk mengevaluasi hal tersebut. Studi yang paling tepat

menyatakan bahwa gejala-gejala penting dari depresi menyerang kira-kira

10% sampai 15% dari semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang

tidak diinstitusionalisasi (Stanley dan Beare, 2002:132).

Depresi yang terjadi pada usia lanjut dipengaruhi oleh berbagai faktor,

antara lain persoalan hidup yang mendera lansia seperti kemiskinan, usia,

jenis kelamin, stress yang berkepanjangan, penyakit fisik yang tidak kunjung

sembuh, perceraian atau kematian pasangan, keturunan yang tidak bisa

merawatnya dan sebagainya (Nevid, 2003:52).

Hal tersebut sesuai dengan studi yang memperkirakan bahwa depresi

mampu menjadi kronis apabila depresi muncul untuk pertama kalinya pada

usia 60 tahun keatas. Berdasarkan hasil study tersebut bahwa pasien lanjut

usia yang mengalami depresi diikuti selama 6 tahun, kira-kira 80% tidak

sembuh namun terus mangalami depresi atau mengalami depresi pasang surut

(Durand dan Barlow, 2006:68).

Selain hal tersebut hasil studi yang diselenggarakan oleh American

Psikological Associassion (APA) menyatakan bahwa perempuan memiliki

kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar dari pada pria untuk

mengalami depresi berat. Besar resiko mengalami depresi semasa hidup pada

wanita adalah sekitar 10% sampai 25%, dibandingkan dengan sekitar 5%

(13)

3

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

biologis lainya yang terkait dengan gender, penyebab lain yaitu banyaknya

jumlah stres yang dihadapi perempuan dalam kehidupan yang modern ini.

Perempuan lebih cenderung dari pada pria untuk menghadapi faktor-faktor

yang penuh tekanan seperti penganiayaan fisik dan seksual, kemiskinan,

orang tua tunggal dan diskriminasi gender (Nevid, 2003:66).

Sedangkan hasil studi penelitian oleh Kate Scott yang melibatkan 34.500

orang di 15 negara didapatkan bahwa pernikahan membawa manfaat bagi

kesehatan mental baik untuk laki-laki maupun perempuan, sebaliknya pada

kondisi terpisah, perceraian atau status janda/duda, resiko untuk mengalami

gangguan kesehatan mental seperti depresi yang menjadi lebih meningkat

(Nevid, 2003:75).

Prevalensi depresi pada lansia tinggi sekali, sekitar 12-36% lansia yang

menjalani rawat jalan mengalami depresi, angka ini meningkat menjadi

30-50% pada lansia dengan penyakit kronis dan perawatan lama yang mengalami

depresi. Kira-kira 25% komunitas lanjut usia dan pasien rumah perawatan

ditemukan adanya gejala depresi pada lansia, depresi menyerang 10-15%

lansia 65 tahun keatas yang tinggal dikeluarga dan angka depresi meningkat

secara drastis pada lansia yang tinggal di panti, dengan sekitar 50-75%

penghuni perawatan jangka panjang memiliki gejala depresi ringan sampai

sedang (Stanley & Beare, 2006:150).

Resiko depresi meningkat pada wanita, terutama yang memiliki riwayat

depresi, baru saja kehilangan, hidup sendiri, lemahnya dukungan sosial,

tinggal dirumah perawatan jangka panjang, penurunan kesehatan, dan

keterbatasan fungsional (Sadavoy et al., 2004). Tingginya angka depresi pada

lansia wanita lebih berhubungan dengan transisi fungsi reproduksi dan

hormonal atau menopouse (Sadavoy et al., 2004).

Perubahan sikap lansia dalam pengobatan juga pertanda depresi pada

lansia, seperti perubahan kepatuhan berobat, mengabaikan anjuran dokter,

minum obat sembarangan, melanggar diet. "Perlu diwaspadai jika terdapat

(14)

4

meski terapi sudah optimal, motivasi dan tingkat partisipasi yang rendah,

kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukai.

Depresi pada lansia juga dapat tampil dalam bentuk perilaku agitatif,

ansietas atau penurunan fungsi kognitif. Sejumlah faktor pencetus depresi

pada lansia, antara lain faktor biologik, psikologik, stres kronis, penggunaan

obat. Faktor biologik misalnya faktor genetik, perubahan struktural otak,

faktor risiko vaskular, kelemahan fisik. Sedangkan faktor psikologik pencetus

depresi pada lansia, yaitu tipe kepribadian dan relasi interpersonal.

Terapi biologik antara lain dengan pemberian obat antidepresan, terapi

kejang listrik (ECT), terapi sulih hormon dan Transcranial Magnetic

Stimulation (TMS). Sementara terapi psikososial bertujuan mengatasi masalah

psikoedukatif, yaitu mengatasi kepribadian maladaptif, distorsi pola berpikir,

mekanisme koping yang tidak efektif, hambatan relasi interpersonal.

Terapi ini juga dilakukan untuk mengatasi masalah sosiokultural, seperti

keterbatasan dukungan dari keluarga , kendala terkait faktor kultural,

perubahan peran sosial. Pada tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia

diperkirakan meningkat 4 kali lipat. Masalah kesehatan lansia kian menonjol

sementara upaya pelayanan kesehatan bagi lansia masih terbatas kuantitas dan

kualitasnya.

Berdasarkan studi pendahuluan di panti sosial tresna wredha budi pertiwi

diperoleh hasil 7 responden mengalami depresi ringan dari 10 responden yang

diteliti.

B. Identifikasi & Rumusan Masalah

Populasi usia lanjut terus meningkat setiap tahun. Peningkatan ini diikuti

oleh semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi baik fisik maupun

psikologis. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi lansia adalah

terjadinya depresi. Gejala depresi yang muncul pada lanjut usiapun seringkali

dianggap sebagai bagian daripada proses menua, sehingga dianggap bukan

sebagai masalah. Tingkat depresi bervariasi pada setiap lansia. Setiap

(15)

5

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

belakang tersebut dapat dirumuskan pertanyaan permasalahan penelitian

sebagai berikut : bagaimanakah gambaran depresi pada wanita lanjut usia di

panti sosial tresna wredha budi pertiwi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran

depresi pada wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi.

D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

1. Dari hasil penelitian ini peneliti berharap dapat menjadi sumber

informasi dan memperdalam pemahaman mengenai keperawatan

gerontik khususnya yang berhubungan dengan masalah depresi.

b. Manfaat Praktis

1. Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan lansia di panti sosial

tresna wredha budi pertiwi.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat program

penyuluhan kesehatan mengenai gambaran depresi pada wanita

lanjut usia.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan karya tulis ilmiah ini adalah

sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan berisi tentang : latar belakang

masalah,identifikasi & rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II kajian pustaka berisi tentang : pengetahuan konsep tingkat

depresi pada lansia

3. BAB III metodologi penelitian berisi tentang : lokasi dan subjek

(16)

6

operasional , instrument penelitian , proses perkembangan

instrument penelitian , teknik pengumpilan data , dan analisa data.

4. BAB IV Hasil dan pembahasan yang berisi tentang depresi pada

wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi

(17)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan subjek penelitian 1. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini berlokasikan di Panti Sosial Tresna

Wredha Budi Pertiwi. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan mei –

juni 2013.

2. Subjek penelitian

a. Populasi dalam penelitian ini adalah 33 wanita lanjut usia yang

berada di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

b. Sampel yang akan digunakan yaitu Purposive Sampling yang

berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh peneliti,

berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya.

Metode Pengambilan sampel Purposive:

1) Kriteria Inklusi : mengidentifikasi semua karakteristik populasi

a) lanjut usia

b) usia lebih dari 60 tahun

c) sehat

d) bisa diajak berkomunikasi

2) Kriteria Eksklusi : menetapkan responden yang menjadi sampel

berdasarkan pertimbangan.

a) Tidak dapat mendengar

(18)

32

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian

rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan

penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang

dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan

pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Desain penelitian membantu

peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih,

objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007 : 127).

Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan gerontik yang

memfokuskan pada gambaran depresi pada wanita lanjut usia di panti sosial

tresna wredha budi pertiwi. Adapun langkah-langkah desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :

Gambar 3.1. Desain Penelitian Menentukan subjek penelitian (Wanita Lanjut Usia Budi Pertiwi)

Menentukan variabel penelitian (Depresi pada wanita lanjut usia)

Melakukan penelitian

Mendeskripsikan depresi :  Tidak ada depresi

 Depresi ringan

 Depresi sedanng/berat

Melakukan penelitian

(19)

33

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif kuantitatif

Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk

menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara

fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi

jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam

menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah

menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan

mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap

baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan

suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan

subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk

menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.

D. Definisi Operasional

Gambaran depresi pada wanita lanjut usia yaitu gambaran yang dapat

digolongkan dengan kriteria tidak depresi, depresi ringan, depresi berat yang

dialami lansia, ditujukan pada wanita lanjut usia yang berumur lebih dari 65

tahun sampai 85 tahun dengan kemampuan menjawab pernyataan dengan

baik dan benar tentang depresi, dengan alat ukur kuesioner dalam bentuk

pernyataan dichtomous choice jawaban Ya 1 dan Tidak 0, melalui skala

ordinal (skor 0-10 tidak depresi), (skor 11-20 depresi ringan), dan (skor 21-30

depresi sedang/berat).

Gejala depresi ringan adalah kehilangan minat dan kegembiraan,

berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa

lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas,

konsentrasi dan perhatian yang kurang, gejala depresi sedang-berat adalah

kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju

meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja

(20)

34

kurang, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, perbuatan yang

membahayakan dirinya sendiri atau bunuh diri, Tidur terganggu, dan disertai

waham, halusinasi.

E. Instrumen

Instrumen dalam pengumpulan data penelitian ini dengan cara survey

menggunakan alat kuisioner yang berisi 30 pertanyaan berjenis dichotomous

choice dan responden mengisi dengan cara check () pada pilihan jawaban

yang tersedia. Instrumen yang digunakan geriatric depression scale (GDS) ini

memiliki sensitivitas 84% dan specificity 95%. Test reliabilitas alat ini

correlates significantly of 0,85 Burns (dalam Lilik, 2011 : 74-75). Alat ini

terdiri dari 30 poin pertanyaan dibuat sebagai alat penapisan depresi pada

lansia. GDS menggunakan format laporan sederhana yang diisi sendiri dengan menjawab “ya” atau “tidak” (Dichotomous Choice) setiap pertanyaan, yang memerlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk menyelesaikannya. Skor

0-10 menunjukkan tidak ada depresi, nilai 11-20 menunjukkan depresi ringan

dan skor 21-30 termasuk depresi sedang/berat.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validasi maupun uji

reabilitas terhadap instrumen penelitian yaitu kuisioner GDS (geriatric

depression scale) karena kuisioner telah valid. Kuisioner yang dipergunakan

untuk penelitian ini diperkenalkan oleh Yesavage pada tahun 1983.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Peneliti mengunjungi langsung Panti Sosial Tresna

(21)

35

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

b. Peneliti dibantu oleh staf Panti Tresna Wredha Budi

Pertiwi untuk mengumpulkan data dari responden (dalam

hal ini lansia)

c. Peneliti menjelaskan maksud manfaat dan tujuan penelitian

kepada responden

d. Peneliti mempersilahkan kepada responden untuk mengisi

lembar kuisioner

e. Selama proses penelitian peneliti akan mendampingi

responden untuk mempermudah responden dalam mengisi

lembar kuisioner.

2. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Tahap Persiapan.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diawali dengan

menentukan masalah yaitu depresi yang lebih banyak terjadi

pada wanita lanjut usia. Kemudian peneliti menyusun judul

karya tulis ilmiah yaitu gambaran depresi pada wanita lanjut

usia. Setelah judul karya tulis ilmiah valid, peneliti menyusun

latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian dan struktur

organisasi karya tulis ilmiah. Peneliti juga berusaha menyajikan

kajian-kajian pustaka terkait tentang pengetahuan depresi,

definisi lansia, serta menyusun kerangka pemikiran untuk

menghindari agar penelitian tidak menjadi bias. Setelah itu

peneliti menentukan lokasi penelitian,menentukan sampel

penelitian, menentukan desain penelitian serta menentukan

instrument penelitian. Dari keseluruhan tahap persiapan

tersebut, peneliti menyusun kedalam langkah yang sistematis

(22)

36

b. Tahap pelaksanaan.

Penelitian dilaksanakan pada bulan mei-juni 2013 dengan

lokasi di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi. Peneliti

akan mengunjungi langsung Panti Sosial Tresna Wredha Budi

Pertiwi. Peneliti akan menjelaskan maksud, manfaat dan tujuan

penelitian kepada responden. Peneliti akan membagikan lembar

kuisioner dan perangkat alat tulis serta mendampingi dan

menjelaskan prosedur pengisian lembar jawaban. Peneliti

mempersilahkan responden untuk mengisi lembar

kuisioner.Responden harus mengisi lembar kuisioner dengan memilih salah satu pilihan “ya” atau “tidak” pada pilihan jawaban yang tersedia. Saat pengisian lembar kuisioner

berlangsung, peneliti akan mendampingi dan membantu

keperluan responden untuk memperlancar proses penelitian dan

diharapkan jawaban yang diisi oleh responden menjadi

objektif. Setelah proses pengisian lembar kuisioner selesai,

peneliti akan mengumpulkan kembali lembar kuisioner dan

memeriksa hasil jawaban responden yang akan

menggambarkan depresi pada wanita lanjut usia berdasarkan

skor yang telah ditentukan. Data akan diolah secara tabulasi

dan disajikan menjadi tabel-tabel distribusi yang akan

dinterpretasikan dan dianalisis dalam pembahasan serta penelit i

akan membuat suatu kesimpulan.

c. Tahap akhir.

Tahap akhir dalam prosedur penelitian ini adalah menyusun

laporan penelitian kedalam sistematika karya tulis ilmiah,

langkah sidang akhir, serta melakukan penggandaan hasil

(23)

37

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

H. Analisa Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis univariat yang

digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan ukuran persentase

masing-masing kelompok.

I. Pengolahan Data 1. Editing

Peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap kuisioner.Peneliti

memeriksa isi jawaban kuisioner. Jika ada jawaban yang kosong

peneliti akan menghampiri responden untuk melakukan klarifikasi.

Proses editing bertujuan untuk memeriksa kelengkapan jawaban,

relevansi jawaban serta konsistensi jawaban.

2. Coding

Peneliti melakukan perubahan data yang berbentuk huruf menjadi

data berbentuk angka atau bilangan. Proses ini bertujuan untuk

memudahkan analisis data dan memasukan data.

3. Processing

Peneliti memasukan data yang telah diperoleh dari kuisioner

kedalam program Microsoft Excell.

4. Cleaning

Peneliti melakukan pengecekan ulang data yang telah dimasukan

kedalam software SPSS untuk memastikan tidak ada data yang

(24)

38

J. Interpretasi Data

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya

menggunakan teori Koentjaraningrat (dalam Hartini, 2004:33).

Tabel 3.1

Interpretasi perhitungan Persentase

Besar Presentase Interpretasi

0% Tidak ada

1%-25% Sebagian kecil

26%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Sebagian besar

76%-99% Pada umumnya

(25)

Selvy Ayu Aprilian, 2013

Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut Usia

di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi pada tahun 2013 maka dapat

ditarik kesimpulan setengahnya (50%) mengalami depresi ringan.

B. Saran

1. Bagi Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

Lebih sering bersosialisasi dengan sesama, jika tidak sakit

disarankan lebih sering mengikuti acara panti atau pertemuan sosial

lainnya, lebih banyak berkomunikasi dengan sesama.

2. Bagi Petugas Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

Memotivasi wanita lanjut usia agar lebih sering melakukan

komunikasi.

3. Bagi Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi

Lebih sering mengadakan acara di panti yang melibatkan seluruh

wanita lanjut usia agar dapat membantu para wanita lanjut usia yang

malas berkomunikasi menjadi semangat untuk berkomunikasi dengan

sesama, dan diharapkan dengan lebih banyak acara atau pertemuan

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Burns, 1999. Assessment Scales in Old Age Psychiatry. Martin Dunitz Ltd.

London,

Durand dan Barlow (2006) Psikologi Abnormal jilid 1 Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Endah. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Depresi pada Lanjut

Usia.

Gerontik, Ed. 2. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC

Kaplan and Sadock. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. PT. Dana

Bhakti Prima Yasa. Jakarta,

Keliat B. Anna, 1996. Kedaruratan Pada Gangguan Alam Perasaan. EGC.

Jakarta.

Kuntjoro. 2002. Depresi pada Lanjut Usia. http://www.e-Psikologi.com. 20

September 2007

Maryam, S (2008) Mengenal usia lanjut dan perawatannya Jakarta: EGC.

Nugroho, W ( 2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Nevid (2003) Psikologi Abnormal jilid 1. Jakarta: Erlangga

Riyanto, SKM., M.Kes 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan

Yogyakarta : Nuha Medika

Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta:

EGC.

Stanley, Mickey, dan Patricia Gauntlett Beare. (2002). Buku Ajar Keperawatan.

Gambar

Tabel 4.2 di Panti Sosial Budi Pertiwi .................................................
Gambar 2.1 Gambar 3.1
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi  Universitas Pendidikan Indonesia
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi  Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
+7

Referensi

Dokumen terkait

[6]- Ini menjadi tujuan pengembangan konsep sistem temu kembali informasi berdasarkan jaringan sosial: model yang. didasarkan atas reprsentasi kueri dan laman-laman

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah : f},Prosiding Forum Ilmiah Internasional (beri /pada kategori yang tepat) [Vl Prosiding Forum Ilmiah Nasional. Hasil Penilaian

Pengolahan data pada rental ini masih menggunakan sistem manual, sehingga diperlukan banyak waktu, tempat, tenaga dan biaya. Dunia komputer sudah banyak memasuki kawasan usaha, baik

Karakteristik Pemasaran Ayam Broiler Pada Beberapa Skala Pemeliharaan di

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Self Care Pada Pasien Prolanis

Foto peneliti sedang melakukan wawancara dengan guru seni budaya yang menjadi koordinator

Studi Perbandingan Kemampuan Aransemen Musik Siswa Kelas X7 di SMA Negeri 4 Kota Sukabumi Melalui Pendekatan Scientific.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Tahap pertama adalah untuk mengevaluasi potensi hasil dan adaptasi beberapa varietas padi sawah di tanah salin berdasarkan tanggapkomponenvegetatif,generatif, fisiologi,