Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Keperawatan
Program Studi D3 Keperawatan
Oleh
Selvy Ayu Aprilian
1008937
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
GAMBARAN DEPRESI PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI
Oleh:
Selvy Ayu Aprilian
Sebuah Karya Tulis Ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan
© Selvy Ayu Aprilian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
Oleh :
Selvy Ayu Aprilian
ABSTRAK
Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun. Semakin bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran, sehingga lansia lebih mudah terganggu kesehatanya, baik kesehatan fisik maupun kesehatan jiwa, penyakit gangguan jiwa yang sering diderita oleh lansia adalah gangguan alam perasaan depresi. Depresi merupakan salah satu bentuk gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, tidak berminat pada aktivitas sehari-hari sampai ada ide bunuh diri. Menurut data diperoleh bahwa perempuan memiliki kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar dari pada pria untuk mengalami depresi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran depresi pada wanita lanjut ssia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian ini dilakukan dengan cara Purposive Sampling kepada 30 wanita lanjut usia berusia > 60 tahun. Instrumen yang digunakan ialah Geriatric Depression Scale. Hasil penelitian menunjukkan setengahnya (50%) mengalami depresi ringan, hampir setengahnya (37%) tidak ada depresi, dan sebagian kecil (13%) mengalami depresi sedang-berat. Dapat disimpulkan dari penelitian ini setengahnya (50%) lansia di panti tresna budi pertiwi mengalami depresi ringan. Adapun saran bagi wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi agar lebih sering bersosialisasi dengan sesama, dan mengikuti acara dipanti, bagi petugas panti sosial tresna wredha budi pertiwi harus lebih bisa memotivasi wanita lanjut usianya agar lebih sering melakukan komunikasi dengan teman-temannya, bagi panti sosial tresna wredha budi pertiwi diharapkan lebih sering lagi mengadakan acara atau pertemuan sosial yang melibatkan seluruh penghuni panti agar lansia yang awalnya tidak percaya diri menjadi percaya diri.
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. KAJIAN PUSTAKA... 7
1. Lansia ... 7
a. Definisi Lansia ... 7
b. Batasan Lansia ... 8
c. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia... 9
d. Tugas Perkembangan Lanjut Usia ... 12
e. Tipe-Tipe Lanjut Usia ... 14
2. Depresi ... 15
a. Pengertian Depresi ... 15
b. Tanda dan Gejala Depresi ... 16
c. Karakteristik Depresi pada Lanjut Usia ... 18
e. Stressor Pencetus ... 22
f. Penyebab Depresi pada Lanjut Usia ... 23
g. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Depresi pada Lanjut Usia di Panti ... 28
B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
1. Lokasi Penelitian ... 31
2. Subjek Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 32
C. Metode Penelitian ... 33
D. Definisi Oprasional ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 34
F. Proses Pengembangan Instrumen... 34
G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian ... 34
1. Teknik Pengumpulan Data ... 34
2. Prosedur Penelitian ... 35
a. Tahap Persiapan... 35
b. Tahap Pelaksanaan... 36
c. Tahap akhir ... 36
H. Analisa Data ... 37
I. Pengolahan Data ... 37
1. Editing... 37
2. Coding... 37
3. Processing ... 37
4. Cleaning ... 37
J. Interpretasi Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 39
1. Hasil Karateristik Umur ... 39
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
B. Pembahasan ... 40
1. Hasil Karateristik Umur ... 40
2. Hasil Gambaran Depresi ... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
A. Kesimpulan ... 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 44
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Interpretasi Data ... 37 Tabel 4.1 Hasil Karateristik Umur pada Wanita Lanjut Usia
di Panti Sosial Budi Pertiwi ... 38 Tabel 4.2 Hasil Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Izin Studi Pendahuluan ... 46
LAMPIRAN 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 47
LAMPIRAN 3 Surat Keterangan Izin Penelitian ... 48
LAMPIRAN 4 Surat Permohonan Responden ... 49
LAMPIRAN 5 Lembar Kuesioner Gambaran Depresi Pada ... 50
LAMPIRAN 6 Hasil Penelitian Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi ... 52
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun
diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan
pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Di negara maju seperti Amerika
Serikat pertumbuhan lansia kurang lebih 1000 orang perhari pada tahun 1985
dan diperkirakan 50% dari penduduk lansia diatas 60 tahun, sehingga istilah “Baby Boom” pada masa lalu berganti menjadi “ledakan penduduk lanjut usia” (Nugroho, 2000:15). Sedangkan Di Indonesia pada tahun 1980 jumlah lansia mencapai 7 juta jiwa, kemudian tahun 1990 jumlahnya naik menjadi 12
juta jiwa, selanjutnya tahun 2000 mencapai 14 juta jiwa, sedangkan jumlah
lansia saat ini mencapai 16,5 juta jiwa. Di perkirakan tahun 2020 jumlah
lansia mencapai 28 juta jiwa (Depkominfo, 2009).
Menjadi lansia adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Semakin
bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran. sehingga lansia
lebih mudah terganggu kesehatanya, baik kesehatan fisik maupun kesehatan
jiwa (Maryam, 2008:112).
Penyakit gangguan jiwa yang sering diderita oleh lansia adalah gangguan
alam perasaan depresi (Maryam, 2008:130). Depresi merupakan salah satu
bentuk gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih yang
berlebihan, murung, tidak bersemangat, perasaan tidak berharga, merasa
kosong, putus harapan, selalu merasa dirinya gagal, tidak berminat pada
aktivitas sehari-hari sampai ada ide bunuh diri (Yosep, 2009:45).
Keadaan depresi pada lansia sulit didiagnosis atau bahkan diabaikan,
sejumlah faktor yang menyebabkan ini mencakup fakta bahwa pada lansia,
depresi dapat tersamarkan atau disamarkan oleh gangguan sakit fisik atau
2
lansia sering tidak mengeluhkan perasaan depresinya (Stanley dan Beare,
2006:75).
Gangguan alam perasaan depresi dapat menurunkan kualitas pekerjaan dan
hidup penderitanya. Ia dapat pula mencetuskan, memperlambat atau
memperberat penyakit fisik bagi penderitanya. Dampak terbesarnya adalah
angka bunuh diri yang tinggi menjadi konsekuensi yang serius dari depresi
yang tidak ditangani (Stanley dan Beare, 2002:110).
Studi epidemiologis tentang depresi diantara lansia yang ada di komunitas
melaporkan tingkat yang sangat bervariasi, dari 2 sampai 44% tergantung
pada kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan depresi dan metode yang
digunakan untuk mengevaluasi hal tersebut. Studi yang paling tepat
menyatakan bahwa gejala-gejala penting dari depresi menyerang kira-kira
10% sampai 15% dari semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang
tidak diinstitusionalisasi (Stanley dan Beare, 2002:132).
Depresi yang terjadi pada usia lanjut dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain persoalan hidup yang mendera lansia seperti kemiskinan, usia,
jenis kelamin, stress yang berkepanjangan, penyakit fisik yang tidak kunjung
sembuh, perceraian atau kematian pasangan, keturunan yang tidak bisa
merawatnya dan sebagainya (Nevid, 2003:52).
Hal tersebut sesuai dengan studi yang memperkirakan bahwa depresi
mampu menjadi kronis apabila depresi muncul untuk pertama kalinya pada
usia 60 tahun keatas. Berdasarkan hasil study tersebut bahwa pasien lanjut
usia yang mengalami depresi diikuti selama 6 tahun, kira-kira 80% tidak
sembuh namun terus mangalami depresi atau mengalami depresi pasang surut
(Durand dan Barlow, 2006:68).
Selain hal tersebut hasil studi yang diselenggarakan oleh American
Psikological Associassion (APA) menyatakan bahwa perempuan memiliki
kecenderungan hampir dua kali lipat lebih besar dari pada pria untuk
mengalami depresi berat. Besar resiko mengalami depresi semasa hidup pada
wanita adalah sekitar 10% sampai 25%, dibandingkan dengan sekitar 5%
3
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
biologis lainya yang terkait dengan gender, penyebab lain yaitu banyaknya
jumlah stres yang dihadapi perempuan dalam kehidupan yang modern ini.
Perempuan lebih cenderung dari pada pria untuk menghadapi faktor-faktor
yang penuh tekanan seperti penganiayaan fisik dan seksual, kemiskinan,
orang tua tunggal dan diskriminasi gender (Nevid, 2003:66).
Sedangkan hasil studi penelitian oleh Kate Scott yang melibatkan 34.500
orang di 15 negara didapatkan bahwa pernikahan membawa manfaat bagi
kesehatan mental baik untuk laki-laki maupun perempuan, sebaliknya pada
kondisi terpisah, perceraian atau status janda/duda, resiko untuk mengalami
gangguan kesehatan mental seperti depresi yang menjadi lebih meningkat
(Nevid, 2003:75).
Prevalensi depresi pada lansia tinggi sekali, sekitar 12-36% lansia yang
menjalani rawat jalan mengalami depresi, angka ini meningkat menjadi
30-50% pada lansia dengan penyakit kronis dan perawatan lama yang mengalami
depresi. Kira-kira 25% komunitas lanjut usia dan pasien rumah perawatan
ditemukan adanya gejala depresi pada lansia, depresi menyerang 10-15%
lansia 65 tahun keatas yang tinggal dikeluarga dan angka depresi meningkat
secara drastis pada lansia yang tinggal di panti, dengan sekitar 50-75%
penghuni perawatan jangka panjang memiliki gejala depresi ringan sampai
sedang (Stanley & Beare, 2006:150).
Resiko depresi meningkat pada wanita, terutama yang memiliki riwayat
depresi, baru saja kehilangan, hidup sendiri, lemahnya dukungan sosial,
tinggal dirumah perawatan jangka panjang, penurunan kesehatan, dan
keterbatasan fungsional (Sadavoy et al., 2004). Tingginya angka depresi pada
lansia wanita lebih berhubungan dengan transisi fungsi reproduksi dan
hormonal atau menopouse (Sadavoy et al., 2004).
Perubahan sikap lansia dalam pengobatan juga pertanda depresi pada
lansia, seperti perubahan kepatuhan berobat, mengabaikan anjuran dokter,
minum obat sembarangan, melanggar diet. "Perlu diwaspadai jika terdapat
4
meski terapi sudah optimal, motivasi dan tingkat partisipasi yang rendah,
kehilangan minat terhadap aktivitas yang disukai.
Depresi pada lansia juga dapat tampil dalam bentuk perilaku agitatif,
ansietas atau penurunan fungsi kognitif. Sejumlah faktor pencetus depresi
pada lansia, antara lain faktor biologik, psikologik, stres kronis, penggunaan
obat. Faktor biologik misalnya faktor genetik, perubahan struktural otak,
faktor risiko vaskular, kelemahan fisik. Sedangkan faktor psikologik pencetus
depresi pada lansia, yaitu tipe kepribadian dan relasi interpersonal.
Terapi biologik antara lain dengan pemberian obat antidepresan, terapi
kejang listrik (ECT), terapi sulih hormon dan Transcranial Magnetic
Stimulation (TMS). Sementara terapi psikososial bertujuan mengatasi masalah
psikoedukatif, yaitu mengatasi kepribadian maladaptif, distorsi pola berpikir,
mekanisme koping yang tidak efektif, hambatan relasi interpersonal.
Terapi ini juga dilakukan untuk mengatasi masalah sosiokultural, seperti
keterbatasan dukungan dari keluarga , kendala terkait faktor kultural,
perubahan peran sosial. Pada tahun 2025 jumlah lansia di Indonesia
diperkirakan meningkat 4 kali lipat. Masalah kesehatan lansia kian menonjol
sementara upaya pelayanan kesehatan bagi lansia masih terbatas kuantitas dan
kualitasnya.
Berdasarkan studi pendahuluan di panti sosial tresna wredha budi pertiwi
diperoleh hasil 7 responden mengalami depresi ringan dari 10 responden yang
diteliti.
B. Identifikasi & Rumusan Masalah
Populasi usia lanjut terus meningkat setiap tahun. Peningkatan ini diikuti
oleh semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi baik fisik maupun
psikologis. Salah satu permasalahan yang sering dihadapi lansia adalah
terjadinya depresi. Gejala depresi yang muncul pada lanjut usiapun seringkali
dianggap sebagai bagian daripada proses menua, sehingga dianggap bukan
sebagai masalah. Tingkat depresi bervariasi pada setiap lansia. Setiap
5
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
belakang tersebut dapat dirumuskan pertanyaan permasalahan penelitian
sebagai berikut : bagaimanakah gambaran depresi pada wanita lanjut usia di
panti sosial tresna wredha budi pertiwi?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran
depresi pada wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi.
D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis
1. Dari hasil penelitian ini peneliti berharap dapat menjadi sumber
informasi dan memperdalam pemahaman mengenai keperawatan
gerontik khususnya yang berhubungan dengan masalah depresi.
b. Manfaat Praktis
1. Meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan lansia di panti sosial
tresna wredha budi pertiwi.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membuat program
penyuluhan kesehatan mengenai gambaran depresi pada wanita
lanjut usia.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang digunakan karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan berisi tentang : latar belakang
masalah,identifikasi & rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II kajian pustaka berisi tentang : pengetahuan konsep tingkat
depresi pada lansia
3. BAB III metodologi penelitian berisi tentang : lokasi dan subjek
6
operasional , instrument penelitian , proses perkembangan
instrument penelitian , teknik pengumpilan data , dan analisa data.
4. BAB IV Hasil dan pembahasan yang berisi tentang depresi pada
wanita lanjut usia di panti sosial tresna wredha budi pertiwi
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan subjek penelitian 1. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini berlokasikan di Panti Sosial Tresna
Wredha Budi Pertiwi. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan mei –
juni 2013.
2. Subjek penelitian
a. Populasi dalam penelitian ini adalah 33 wanita lanjut usia yang
berada di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
b. Sampel yang akan digunakan yaitu Purposive Sampling yang
berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah dibuat oleh peneliti,
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui
sebelumnya.
Metode Pengambilan sampel Purposive:
1) Kriteria Inklusi : mengidentifikasi semua karakteristik populasi
a) lanjut usia
b) usia lebih dari 60 tahun
c) sehat
d) bisa diajak berkomunikasi
2) Kriteria Eksklusi : menetapkan responden yang menjadi sampel
berdasarkan pertimbangan.
a) Tidak dapat mendengar
32
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian
rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang
dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan
pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Desain penelitian membantu
peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih,
objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007 : 127).
Penelitian ini merupakan penelitian keperawatan gerontik yang
memfokuskan pada gambaran depresi pada wanita lanjut usia di panti sosial
tresna wredha budi pertiwi. Adapun langkah-langkah desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut :
Gambar 3.1. Desain Penelitian Menentukan subjek penelitian (Wanita Lanjut Usia Budi Pertiwi)
Menentukan variabel penelitian (Depresi pada wanita lanjut usia)
Melakukan penelitian
Mendeskripsikan depresi : Tidak ada depresi
Depresi ringan
Depresi sedanng/berat
Melakukan penelitian
33
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif kuantitatif
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara
fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi
jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam
menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah
menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan
mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap
baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan
suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan
subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk
menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
D. Definisi Operasional
Gambaran depresi pada wanita lanjut usia yaitu gambaran yang dapat
digolongkan dengan kriteria tidak depresi, depresi ringan, depresi berat yang
dialami lansia, ditujukan pada wanita lanjut usia yang berumur lebih dari 65
tahun sampai 85 tahun dengan kemampuan menjawab pernyataan dengan
baik dan benar tentang depresi, dengan alat ukur kuesioner dalam bentuk
pernyataan dichtomous choice jawaban Ya 1 dan Tidak 0, melalui skala
ordinal (skor 0-10 tidak depresi), (skor 11-20 depresi ringan), dan (skor 21-30
depresi sedang/berat).
Gejala depresi ringan adalah kehilangan minat dan kegembiraan,
berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas,
konsentrasi dan perhatian yang kurang, gejala depresi sedang-berat adalah
kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju
meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja
34
kurang, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis, perbuatan yang
membahayakan dirinya sendiri atau bunuh diri, Tidur terganggu, dan disertai
waham, halusinasi.
E. Instrumen
Instrumen dalam pengumpulan data penelitian ini dengan cara survey
menggunakan alat kuisioner yang berisi 30 pertanyaan berjenis dichotomous
choice dan responden mengisi dengan cara check () pada pilihan jawaban
yang tersedia. Instrumen yang digunakan geriatric depression scale (GDS) ini
memiliki sensitivitas 84% dan specificity 95%. Test reliabilitas alat ini
correlates significantly of 0,85 Burns (dalam Lilik, 2011 : 74-75). Alat ini
terdiri dari 30 poin pertanyaan dibuat sebagai alat penapisan depresi pada
lansia. GDS menggunakan format laporan sederhana yang diisi sendiri dengan menjawab “ya” atau “tidak” (Dichotomous Choice) setiap pertanyaan, yang memerlukan waktu sekitar 5-10 menit untuk menyelesaikannya. Skor
0-10 menunjukkan tidak ada depresi, nilai 11-20 menunjukkan depresi ringan
dan skor 21-30 termasuk depresi sedang/berat.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji validasi maupun uji
reabilitas terhadap instrumen penelitian yaitu kuisioner GDS (geriatric
depression scale) karena kuisioner telah valid. Kuisioner yang dipergunakan
untuk penelitian ini diperkenalkan oleh Yesavage pada tahun 1983.
G. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Peneliti mengunjungi langsung Panti Sosial Tresna
35
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
b. Peneliti dibantu oleh staf Panti Tresna Wredha Budi
Pertiwi untuk mengumpulkan data dari responden (dalam
hal ini lansia)
c. Peneliti menjelaskan maksud manfaat dan tujuan penelitian
kepada responden
d. Peneliti mempersilahkan kepada responden untuk mengisi
lembar kuisioner
e. Selama proses penelitian peneliti akan mendampingi
responden untuk mempermudah responden dalam mengisi
lembar kuisioner.
2. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Tahap Persiapan.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diawali dengan
menentukan masalah yaitu depresi yang lebih banyak terjadi
pada wanita lanjut usia. Kemudian peneliti menyusun judul
karya tulis ilmiah yaitu gambaran depresi pada wanita lanjut
usia. Setelah judul karya tulis ilmiah valid, peneliti menyusun
latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian dan struktur
organisasi karya tulis ilmiah. Peneliti juga berusaha menyajikan
kajian-kajian pustaka terkait tentang pengetahuan depresi,
definisi lansia, serta menyusun kerangka pemikiran untuk
menghindari agar penelitian tidak menjadi bias. Setelah itu
peneliti menentukan lokasi penelitian,menentukan sampel
penelitian, menentukan desain penelitian serta menentukan
instrument penelitian. Dari keseluruhan tahap persiapan
tersebut, peneliti menyusun kedalam langkah yang sistematis
36
b. Tahap pelaksanaan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan mei-juni 2013 dengan
lokasi di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi. Peneliti
akan mengunjungi langsung Panti Sosial Tresna Wredha Budi
Pertiwi. Peneliti akan menjelaskan maksud, manfaat dan tujuan
penelitian kepada responden. Peneliti akan membagikan lembar
kuisioner dan perangkat alat tulis serta mendampingi dan
menjelaskan prosedur pengisian lembar jawaban. Peneliti
mempersilahkan responden untuk mengisi lembar
kuisioner.Responden harus mengisi lembar kuisioner dengan memilih salah satu pilihan “ya” atau “tidak” pada pilihan jawaban yang tersedia. Saat pengisian lembar kuisioner
berlangsung, peneliti akan mendampingi dan membantu
keperluan responden untuk memperlancar proses penelitian dan
diharapkan jawaban yang diisi oleh responden menjadi
objektif. Setelah proses pengisian lembar kuisioner selesai,
peneliti akan mengumpulkan kembali lembar kuisioner dan
memeriksa hasil jawaban responden yang akan
menggambarkan depresi pada wanita lanjut usia berdasarkan
skor yang telah ditentukan. Data akan diolah secara tabulasi
dan disajikan menjadi tabel-tabel distribusi yang akan
dinterpretasikan dan dianalisis dalam pembahasan serta penelit i
akan membuat suatu kesimpulan.
c. Tahap akhir.
Tahap akhir dalam prosedur penelitian ini adalah menyusun
laporan penelitian kedalam sistematika karya tulis ilmiah,
langkah sidang akhir, serta melakukan penggandaan hasil
37
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
H. Analisa Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis univariat yang
digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi responden dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dengan jumlah dan ukuran persentase
masing-masing kelompok.
I. Pengolahan Data 1. Editing
Peneliti melakukan pemeriksaan ulang terhadap kuisioner.Peneliti
memeriksa isi jawaban kuisioner. Jika ada jawaban yang kosong
peneliti akan menghampiri responden untuk melakukan klarifikasi.
Proses editing bertujuan untuk memeriksa kelengkapan jawaban,
relevansi jawaban serta konsistensi jawaban.
2. Coding
Peneliti melakukan perubahan data yang berbentuk huruf menjadi
data berbentuk angka atau bilangan. Proses ini bertujuan untuk
memudahkan analisis data dan memasukan data.
3. Processing
Peneliti memasukan data yang telah diperoleh dari kuisioner
kedalam program Microsoft Excell.
4. Cleaning
Peneliti melakukan pengecekan ulang data yang telah dimasukan
kedalam software SPSS untuk memastikan tidak ada data yang
38
J. Interpretasi Data
Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan prosentasenya
menggunakan teori Koentjaraningrat (dalam Hartini, 2004:33).
Tabel 3.1
Interpretasi perhitungan Persentase
Besar Presentase Interpretasi
0% Tidak ada
1%-25% Sebagian kecil
26%-49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51%-75% Sebagian besar
76%-99% Pada umumnya
Selvy Ayu Aprilian, 2013
Gambaran Depresi Pada Wanita Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Gambaran Depresi pada Wanita Lanjut Usia
di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi pada tahun 2013 maka dapat
ditarik kesimpulan setengahnya (50%) mengalami depresi ringan.
B. Saran
1. Bagi Wanita Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
Lebih sering bersosialisasi dengan sesama, jika tidak sakit
disarankan lebih sering mengikuti acara panti atau pertemuan sosial
lainnya, lebih banyak berkomunikasi dengan sesama.
2. Bagi Petugas Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
Memotivasi wanita lanjut usia agar lebih sering melakukan
komunikasi.
3. Bagi Panti Sosial Tresna Wredha Budi Pertiwi
Lebih sering mengadakan acara di panti yang melibatkan seluruh
wanita lanjut usia agar dapat membantu para wanita lanjut usia yang
malas berkomunikasi menjadi semangat untuk berkomunikasi dengan
sesama, dan diharapkan dengan lebih banyak acara atau pertemuan
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Burns, 1999. Assessment Scales in Old Age Psychiatry. Martin Dunitz Ltd.
London,
Durand dan Barlow (2006) Psikologi Abnormal jilid 1 Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Endah. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Depresi pada Lanjut
Usia.
Gerontik, Ed. 2. Penerbit Buku Kedokteran Jakarta: EGC
Kaplan and Sadock. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. PT. Dana
Bhakti Prima Yasa. Jakarta,
Keliat B. Anna, 1996. Kedaruratan Pada Gangguan Alam Perasaan. EGC.
Jakarta.
Kuntjoro. 2002. Depresi pada Lanjut Usia. http://www.e-Psikologi.com. 20
September 2007
Maryam, S (2008) Mengenal usia lanjut dan perawatannya Jakarta: EGC.
Nugroho, W ( 2000). Keperawatan Gerontik. Edisi: 2. Jakarta: EGC.
Nevid (2003) Psikologi Abnormal jilid 1. Jakarta: Erlangga
Riyanto, SKM., M.Kes 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan
Yogyakarta : Nuha Medika
Stanley, M., & Beare, P. G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta:
EGC.
Stanley, Mickey, dan Patricia Gauntlett Beare. (2002). Buku Ajar Keperawatan.