• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN EKONOMI : Studi Deskriptif Pada Program Microfinance Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 PEMBERDAYAAN Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM MENINGKATKAN EKONOMI : Studi Deskriptif Pada Program Microfinance Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 PEMBERDAYAAN Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)

DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

(Studi Deskriptif Pada Program Microfinance Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi)

SKRIPSI

Disusun oleh :

Desti Yusdiarti 1100797

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

============================================================ ======

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)

DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

(Studi Deskriptif Pada Program Microfinance Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi)

Oleh :

Desti Yusdiarti Suwentri

1100797

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

Desti Yusdiarti Suwentri Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

DESTI YUSDIARTI SUWENTRI 1100797

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)

DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

(Studi Deskriptif Pada Program Microfinance Di Desa Pawenang Rt 06 Rw 01

Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, M.Pd

19611109 198703 1 001

Pembimbing II

Dr. Iip Saripah, M.Pd

19701210 199802 2 001

Mengetahui,

(4)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fakultas Ilmu Pendidikan

(5)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP) DALAM

MENINGKATKAN EKONOMI

(Studi Deskriptif Pada Program microfinance Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi)

Pemberdayaan keluarga merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi masalah kemiskinanan di Indonesia salahsatunya melalui Progam Pemerintah Pemberdayaan Nasional Perdesaan (PNPM MPd) yang didalamnya terdapat program microfinance yang ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga miskin. Pemberdayaan yang dilaksanakan pada program microfinance yaitu dengan memberikan bantuan dana simpan pinjam kepada ibu-ibu rumah tangga miskin yang mau berusaha untuk memperbaiki nasibnya dalam bentuk kegiatan wirausaha menuju keluarga yang sejahtera dan kemandirian ekonomi. Penelitian ini bertitik tolak pada pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan. Tujuan penelitian adalah: (1) Untuk mengetahui proses pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi (2) Untuk mengetahui pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi (3) Untuk mengetahui hasil (output) yang didapat oleh anggota kelompok SPP setelah mengikuti program microfinance. Kajian pustaka pada penelitian ini yaitu mencangkup tentang konsep pemberdayaan, konsep manajemen, konsep microfinance, konsep dasar program PNPM Mandiri Perdesaan, konsep pendidikan berbasis luas dan kecakapan hidup.Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi, subjek peneliti terdiri atas unit pengelola kegiatan (UPK), team pengelola kegiatan (TPK), pengurus dan anggota kelompok simpan pinjam prempuan (SPP) yang bertempat di PNPM MP Kecamatan Nagrak.Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh data, yaitu: (1) Proses pemberdayaan pada program microfinance telah dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilaksanakan oleh TPK, UPK dan anggota kelompok SPP (2) Pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh UPK dan TPK dilakukan sesuai dengan konsep pendekatan pemberdayaan yang terdiri dari pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan dan pemeliharaan (3) Anggota mendapatkan pengetahuan ekonomi dan teknologi yang bertambah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, memiliki sikap dan keterampilan yang lebih baik, dan adanya peningkatan taraf kehidupan serta kesejahteraan keluarga

(6)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

FAMILY EMPOWERMENT THROUGH MICROFINANCE PROGRAM

IN WOMEN’S SAVING GROUP IN IMPROVING THE ECONOMY

Family empowerment is one alternative to overcome the problem of poverty in Indonesia,

one is through government national community empowerment program in rural

independent (PNPM-MPd) in which there is a microfinance program addressed to poor housewives. Empowerment held on microfinance program is done by providing assistance and borrowing funds to poor housewives who want to try to improve their fate in the form of entrepreneurial activity towards a prosperous family and economic independence. This study starts on empowering families through microfinance programs in women's savings group. Research objectives are: (1) To know the process of empowering families through microfinance programs in women's savings groups in Pawenang Village RT 06 RW 01 District Nagrak Sukabumi; (2) To determine the empowerment approach undertaken by PNPM Mandiri Perdesaan Rural Pawenang RT 06 RW 01 District Nagrak Sukabumi; (3) To know the results (output) obtained by members of the SPP after joining the microfinance program. Literature review on this research includes the concept of empowerment, management concept, the concept of microfinance, the basic concept of PNPM Mandiri, the concept of broad-based education and life skills. The method used is descriptive method with qualitative approaches and techniques of collecting data through interviews, observation, and documentation study. Subject researchers comprises activity management unit (UPK), implementation team (TPK), board and members of women's savings groups (SPP), which is located in the PNPM MP District Nagrak. The data obtained by the research are as follows: (1) Empowerment process on the microfinance program has been implemented through the stages of planning, implementation and evaluation conducted by TPK, UPK, and members of the SPP; (2) the empowerment approach made by UPK and TPK carried out in accordance with the concept of empowerment approach which consists of possibility , reinforcement, protection, support, and maintenance; (3) Members get the knowledge of economy and technology which increases and is applied in everyday life, have better attitude and skills, and an increase in the standard of living and family welfare.

(7)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Konsep Pemberdayaan ... 10

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ... 10

2. Pengertian Pemberdayaan Keluarga ... 11

3. Tujuan Pemberdayaan... 12

4. Prinsip-prinsip Pemberdayaan ... 13

5. Pendekatan Pemberdayaan ... 14

(8)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Strategi pemberdayaan ... 16

7. Indikator Keberdayaan ... 17

B. Konsep Microfinance ... 19

1. Keuangan Mikro (microfinance) dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) ... 19

2. Karakteristik Lembaga Keuangan Mikro ... 21

3. Layanan Aplikasi Keuangan Mikro Pada LKM PNPM Mandiri Perdesaan... 22

C. Konsep Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) ... 23

1. Pengertian PNPM MPd ... 23

2. Tujuan PNPM MPd ... 24

3. Sasaran PNPM Mandiri Perdesaan ... 24

4. Simpan Pinjam Perempuan (SPP)... 24

5. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... 26

6. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) ... 26

D. Konsep Manajemen Program ... 26

1. Pengertian Manajemen ... 27

2. Fungsi manajemen ... 27

E. Konsep Pendidikan Berbasis Luas dan Kecakapan Hidup ( Broad Based Education and Life Skills) ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Desain Penelitian ... 39

(9)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pengumpulan Data ... 43

D. Analisis Data ... 46

E. Definisi Operasional... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Gambaran umum penelitian ... 52

B. Identitas Responden ... 55

C. Hasil Penelitian ... 55

1. Gambaran Umum Proses pemberdayaan keluarga ... 56

2. Gambaran Umum Pendekatan Pemberdayaan ... 75

3. Gambaran Umum Hasil (Output) Yang Didapat Oleh Anggota Kelompok SPP Setelah Mengikuti Program Microfinance ... 81

D. Pembahasan hasil penelitian ... 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 125

A. Simpulan ... 125

B. Saran ... 129

(10)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya

alam dan padat penduduk, dimana yang menjadi salah satu permasalahan yang

dihadapi Negara yang padat penduduk adalah kemiskinan. Untuk mengurangi

kemiskinan tersebut salah satunya dengan menciptakan masyarakat yang memiliki

daya. Menurut Rappaport (dalam Suharto, 2009, hlm. 59) mengemukakan bahwa

pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas

diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas) kehidupannya.

Sumodiningrat (dalam Mardikanto & Soebiato 2013, hlm. 29) menyatakan

bahwa hakikat dari pemberdayaan berpusat pada manusia dan kemanusiaan, dengan

kata lain manusia dan kemanusiaan sebagai tolak ukur normatif, struktural, dan

substansial. Mubyarto (dalam Mardikanto & Soebiato 2013, hlm. 47) menekankan

bahwa pemberdayaan terkait erat dengan pemberdayaan ekonomi rakyat. World

Blank (dalam Mardikanto & Soebiato 2013, hlm. 27) mengartikan pemberdayaan

yaitu:

Pemberdayaan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masayarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara (voice) atau menyuarakan pendapat, ide, gagasan-gagasannya, serta kemampuan dan keberanian untuk memilih (choice) sesuatu (konsep, metoda, produk, tindakan, dll.) yang terbaik bagi pribadi, keluarga, dan masyarakatnya. Dengan kata lain pemberdayaan masyarakat merupakan proses meningkatkan kemampuan dan sikap kemandirian masyarakat.

Istilah pemberdayaan semakin populer dalam konteks pembangunan dan

pengentasan kemiskinan. Konsep pemberdayaan ini berkembang dari realitas individu

atau masyarakat yang tidak berdaya atau pihak yang lemah (powerless). Menurut

Anwas ( 2013, hlm. 48 ) Ketidakberdayaan atau kelemahan dalam aspek :

(11)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja keras, ketekunan, dll. Kelemahan dalam berbagai aspek tadi mengakibatkan

(12)

2

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu program pemerintah dalam konteks pembangunan dan pengentasan

kemiskinan untuk memberdayakan masyarakat yaitu Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). PNPM bertujuan untuk menanggulangi

kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja yang dibuat oleh masyarakat itu sendiri.

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sesuai dengan

landasan hukum Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 13 Tahun 2009 tentang

Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Peraturan Presiden Republik Indonesia

No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

PNPM Mandiri telah lahir sejak tahun 2007 sampai saat ini, dimana salah satu

PNPM Mandiri yang berkembang adalah PNPM Mandiri Perdesaan (MPd). PNPM

MPd merupakan salah satu program pemerintah pada program pemberdayaan

masyarakat yang ingin mengentaskan kemiskinan dengan memberdayakan

masyarakat wilayah perdesaan.

Salah satu wilayah pedesaan yang mendapatkan PNPM-MP yaitu Desa

pawenang kecamatan Nagrak yang terletak di Kabupaten Sukabumi. Kecamatan

Nagrak merupakan daerah yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani,

dengan luas 7.209,48 Ha dan jumlah penduduk 80.022 jiwa 40.406 Lk: 39.616 jiwa

Pr: 24.840 jiwa. Secara administratif , Kecamatan Nagrak terbagi atas sepuluh desa.

Sepuluh desa yang dimaksud ialah Desa Cisarua, Balekambang, Nagrak Selatan,

Nagrak Utara, Kalaparea, Darmareja, Girijaya, Babakanpanjang, Pawenang, dan

(13)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

[image:13.612.112.524.106.407.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Data Penduduk Kecamatan Nagrak

Nama Desa Luas

(Ha)

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

L P KK

Rumah tangga miskin (RTM)

Nagrak

Selatan 250,00 6481 3312 3169 2500 853

Kalaparea 922,33 8036 4036 3998 729 940

Nagrak Utara 741,00 14428 7203 7225 3996 3150

Pawenang 837,00 5253 2629 2624 1900 720

Darmareja 421,99 6624 3368 3256 1890 1326

Cisarua 641,35 12897 6433 6464 3996 873

Girijaya 1.033,01 9859 5024 4835 2969 3700

Babakan

Panjang 582,00 4584 2290 2294 2525 2030

Cihanyawar 954,00 5169 2709 2467 1900 2889

Balekambang 304,00 6691 3407 3284 3750 3050

Sumber: Proposal Kegiatan Pnpm-Mandiri Perdesaan Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2014 (2014, hlm. 2)

PNPM Mandiri Perdesaan sebagai salah satu program pemerintah yang ingin

memberdayakan masyarakat perdesaan dengan melibatkan masyarakat secara

langsung dalam tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dirancang sebagai

salah satu lapangan pekerjaan bagi masyarakat miskin perdesaan agar masyarakat

dapat mengerahkan kemampuan yang dimilikinya sehingga dalam program ini

masyarakat adalah sebagai subyek dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

PNPM-MPd di Kecamatan Nagrak merupakan salah satu program pemerintah yang

mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat. Unit pengelola kegiatan (UPK)

meluncurkan program microfinance bagi kelompok simpan pinjam perempuan (SPP).

PNPM-MP menggulirkan dana untuk usaha keluarga rumah tangga miskin (RTM)

melalui kelompok yang dibentuk perempuan yang berupa simpan pinjam perempuan

(14)

4

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usaha keluarga melalui kelompok yang dibentuk perempuan. Bentuk kelompok

perempuan tersebut adalah Simpan Pinjam Perempuan (SPP) ini nantinya akan

diberikan kepada perempuan, pinjamannya sesuai dengan permintaan dalam proposal

yang diajukan, satu kelompok minimal terdiri dari tujuh orang anggota yang mana

nantinya pinjaman tersebut akan dibagikan kepada masing-masing anggota.

Pengembalian pinjaman tersebut dilakukan setiap bulan selama 10 sampai 12 kali

angsuran atau selama satu tahun ditambah dengan jasa dibawah suku bunga pasar.

Pada umumnya kegiatan perempuan ini bertujuan untuk membuka usaha dengan

tujuan agar pinjaman kelompok mudah dikembalikan untuk digulirkan kembali ke

kelompok lainnya, untuk meminimalisir tingkat penyimpangan keuangan maka UPK

Kecamatan Nagrak mensiasatinya dengan menggunakan aplikasi keuangan terbuka

agar anggota SPP dapat lebih mudah untuk mengontrol dan mengelola pinjaman.

Namun, jika dalam pelaksanaannya bermasalah yaitu kurang dari 95% tingkat

pengembaliannya maka satu desa tersebut atau satu kecamatan tersebut tidak akan

mendapatkan program itu lagi. Dalam kegiatan SPP ini juga pihak UPK (Unit

Pengelola Kegiatan) yang berada di kecamatan dan TPK (Tim Pengelola Kegiatan)

yang berada di tiap Desa operasionalnya diperoleh dari anggaran masing-masing

kegiatan. Besarnya operasional UPK untuk satu kegiatan atau satu kelompok kegiatan

simpan pinjam perempuan yaitu 2%, sementara untuk TPK untuk satu kegiatan atau

satu kelompok kegiatan simpan pinjam perempuan sebesar 3% dari anggaran yang

program.

Sejumlah ibu-ibu tertarik dengan program microfinance bagi kelompok Simpan

Pinjam Perempuan (SPP) yang diselenggarakan PNPM-Mandiri Pedesaan. Program

yang dinilai sangat strategis itu menjadi wadah penanggulangan kemiskinan. Selain

melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan

PNPM-MP, masyarakat juga terlibat dan berperan dalam mengembangkan ekonomi

kerakyatan (ekonomi mikro) melalui kelompok usaha produktif, yang dikenal dengan

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP. SPP yang diperuntukkan pada

(15)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi dan

kapasitas yang dimiliki, seperti kegiatan industry rumah tangga (home industri),

perdagangan dan jasa (Tim Koordinasi PNPM-MP).

Simpan pinjam perempuan yang lebih dikenal dengan SPP pada program ini

sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses bantuan pinjaman dana

dengan jasa pengembalian (bunga) yang ringan dan proses pencairan yang mudah.

Untuk memudahkan pada program pengguliran dana melalui simpan pinjam

perempuan maka di kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi menerapkan sebuah

aplikasi keuangan microfinance pada kelompok SPP. Microfinance pada program ini

yaitu sebagai penyediaan layanan keuangan bagi masyarakat rumah tangga miskin

dimana mereka ingin membuka sebuah usaha namun tidak akses terhadap perbankan

dan layanan terkait. Aplikasi keuangan mikro yang berbasis Client Server diciptakan

oleh ketua UPK yang dapat di akses oleh kelompok dengan menggunakan sebuah

media elektronik yang salah satunya yaitu handphone (HP) yang didalamnya

menyediakan sebuah layanan informasi keuangan bagi kelompok SPP. Info layanan

diberikan kepada pengurus atau anggota kelompok SPP, layanan yang diberikan yaitu

berupa SMS informasi, Informasi tagihan kelompok SPP, dan informasi rincian

pembayaran angsuran 5 transaksi terakhir. Aplikasi UPK yang berbasis client server

ini sangat membantu sekali bagi upk dan nasabah atau kelompok SPP ibu-ibu,

manfaatnya antara lain: dapat meminimalisir kesalahan manusiawi yang terjadi pada

UPK, seperti salah pencatatan, salah perhitungan, dapat meminimalisir juga

penyalahgunanaan yang dilakukan baik itu oleh UPK maupun oleh pemanfaat atau

ibu-ibu SPP, transaksi keuangan di UPK dapat terpantau, bahkan dapat dipantau

dengan layanan SMS UPK atau semudah ketik SMS, yang biasa disebut di bank SMS

Banking, dan tujuan yang paling utama adalah ingin menyelamat asset PNPM ketika

program ini berhenti.

Tujuan khusus Program microfinance pada kelompok SPP di Kecamatan Nagrak

yaitu memberikan pinjaman kepada ibu-ibu rumah tangga miskin yang produktif

(16)

6

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kapasitas yang dimiliki dan dipermudah dengan adanya aplikasi keuangan untuk

validitasi data serta menjaga pencatatan ketika ditemukannya data yang tidak sama.

Untuk dapat menggunakan layanan tersebut kelompok SPP sebelumnya telah

diberikan kode sesuai dengan kelompoknya sehingga pada saat melakukan layanan

dengan media HP kelompok SPP mengirimkan pesan sesuai dengan kode

kelompoknya masing-masing. Dengan adanya program microfinance pada kelompok

simpan pinjam perempuan diharapkan masyarakat dapat lebih berdaya dengan

memanfaatkan fasilitas dan pelayanan yang ada serta segala kemampuan yang

dimiliknya. Berdasarkan penjabaran diatas maka peneliti tertarik untuk melihat

bagaimana pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok

simpan pinjam perempuan (SPP) dalam meningkatkan ekonomi di Desa Pawenang

RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mencoba

mengidentifikasi permasalahan yang ada, diantaranya sebagai berikut:

1. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perdesaan (PNPM-MPd)

telah terselenggara di Kecamatan Nagrak sejak tahun 2007.

2. Program PNPM-MP SPP ditujukan pada keluarga miskin/ rumah tangga miskin

(RTM).

3. Sebagian besar perempuan di Desa Pawenang merupakan ibu rumah tangga non

produktif sehingga antusias ibu-ibu yang tinggi akan adanya pengguliran dana

bagi kelompok simpan pinjam perempuan.

4. Adanya keinginan ibu rumah tangga untuk melakukan perubahan taraf hidup

menjadi lebih baik, dengan mengikuti program microfinance

5. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan ingin

memudahkan masyarakat dengan membuat sebuah aplikasi layanan keuangan

microfinance.

6. Belum tersosialisasikan secara optimal aplikasi layanan keuangan microfinance

(17)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SPP yang kurang paham akan fungsi dari aplikasi layanan keuangan

microfinance.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Dalam suatu tindakan penelitian, perlu adanya perumusan karena dalam sebuah

penelitian diharapkan dapat memberikan petunjuk yang lebih baik, terarah, dan

terdorong untuk mengetahui jawaban. Berdasarkan pernyataan diatas adapun rumusan

masalah yang peneliti buat yaitu sebagai berikut ;

1. Bagaimana proses pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada

kelompok simpan pinjam perempuan di Desa Pawenang RT 06 RW 01

Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga PNPM

Mandiri Perdesaan di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak

Kabupaten Sukabumi?

3. Bagaimana hasil (output) yang didapat oleh anggota kelompok SPP setelah

mengikuti program microfinance?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui proses pemberdayaan keluarga melalui program microfinance

pada kelompok simpan pinjam perempuan di Desa Pawenang RT 06 RW 01

Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi .

2. Untuk mengetahui pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga

PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak

Kabupaten Sukabumi

3. Untuk mengetahui hasil (output) yang didapat oleh anggota kelompok SPP

(18)

8

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Manfaat/ Signifikansi Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan penelitian ini agar dapat memberikan

pengetahuan serta kontribusi bagi beberapa pihak yang terkait, diantaranya:

1. Manfaat/ Signifikansi Penelitian Dari Segi Teori

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumbangan keilmuan

khususnya bagi jurusan pendidikan luar sekolah dan bagi universitas pendidikan

Indonesia sebagai salah satu rujukan pemberdayaan keluarga serta dapat menjadi

bahan kajian lebih lanjut mengenai pemberdayaan keluarga melalui program

microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan (SPP).

2. Manfaat/ Signifikansi Penelitian Dari Segi Praktik

Memberikan pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai

pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan

pinjam perempuan (SPP) di bidang pemanfaatan dan pengelolaan keuangan.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Merujuk pada pedoman karya tulis ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia

(2014, hlm. 29), maka sistematika dalam penulisan hasil penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. BAB I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi penelitian, serta

sistematika penulisan.

2. BAB II : Kajian Pustaka, berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun

pertanyaan penelitian yang mencangkup tentang konsep manajemen, konsep

microfinance, konsep pemberdayaan, konsep dasar program PNPM Mandiri

(19)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. BAB III : Metode Penelitian, berisi penjabaran yang rinci mengenai metode

penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya seperti Desain penelitian,

Partisipan dan tempat penelitian, Pengumpulan data, Analisis data, dan definisi

operasional.

4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri atas dua hal utama yakni

pengolahan atau analisis data serta pembahasan atau analisis temuan.

(20)

10

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

(21)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya tidak dapat terlepas dari metode penelitian

yang digunakan. Metode penelitian dirancang untuk mendapatkan hasil penelitian

yang sesuai dengan tujuan penelitian. John (1949) (dalam Fathoni, 2006, hlm. 8)

mengartikan penelitian sebagai suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang

jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.

Oleh sebab itu dalam penelitian ini tentunya peneliti telah menentukan sebuah

pendekatan penelitian yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Krik dan

Miller (1986) (dalam Moleong, 2000, hlm. 3) mendefinisikan bahwa penelitian

kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya.

Sejalan dengan pendapat tersebut Sugiyono (2013, hlm 15) mengemukakan

bahwa penelitian kualitatif deskriptif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme yang biasanya digunakan untuk meneliti pada kondisi

objektif yang alamiah dimana peneliti berperan sebagai instrumen kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan). Pada penelitian kualitatif

biasanya analisis data bersifat induktif, serta hasil penelitian yang diperoleh sangat

menekankan pada makna. Pada penelitian kualitatif hakekatnya ialah mencakup

penggunaan subjek yang dikaji dan kumpulan data empiris-studi kasus yang telah ada

sebelumnya, pengalaman pribadi individu, introspeksi, perjalanan hidup individu,

wawancara dengan para narasumber, teks-teks dari hasil pengamatan, sejarah yang

telah ada, dan visual yang menggambarkan saat-saat dan makna keseharian dan

problematis dalam kehidupan individu . Dengan demikian, pada laporan penelitian

(22)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

laporan tersebut. Data yang diperoleh pada penelitian ini dapat berasal dari naskah

wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan

dokumen resmi yang terdapat pada lembaga PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan

Nagrak. Pada penulisan laporan, tentunya peneliti menganalisis data sebanyak

mungkin sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini dimana

peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan data sebanyak mungkin

sesuai pada kenyataannya.

Selain daripada pendekatan yang telah peneliti tentukan maka peneliti juga harus

menentukan metode pada penelitian yang dilaksanakan agar data yang diperoleh

sesuai dengan harapan dan tujuan dari penelitian. Menurut Sugiyono (2009, hlm 6)

mengemukakan metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Maka dalam

penelitian ini peneliti menentukan metode penelitian yaitu metode deskriptif.

Menurut Nazir (1998, hlm 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam

penelitian status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian ini

bermaksud untuk mendapatkan data empiris mengenai Program Microfinance Pada

Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Dalam Memberdayakan Keluarga Miskin Di

Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Adapun

tujuan penelitian deskriptif ini yaitu untuk membuat sebuah deskripsi atau gambaran

yang dibuat secara nyata sesuai dengan apa yang ditemukan dilapangan yang

dituangkan secara sistematis mengenai fakta-fakta yang peneliti selidiki. Untuk dapat

mendeskripsikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai peneliti yakni

menggambarkan pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada

kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di Desa Pawenang RT 06 RW 01

Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi, maka peneliti hendaknya menentukan

(23)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melakukan sebuah penelitian tentunya terdapat tahapan-tahapan yang

harus dilakukan oleh peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian yaitu terdiri dari

beberapa tahap:

1. Tahap Pra lapangan

Tahap pralapangan yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini, yaitu:

a. Studi kepustakaan sebagai bahan rujukan dalam penentuan fokus penelitian

b. Mempersiapkan surat izin untuk melakukan penelitian

c. Menentukan lapangan penelitian

d. Observasi secara langsung ke PNPM Mandiri Perdesaan kecamatn Nagrak

Kabupaten Sukabumi untuk memperoleh gambaran mengenai

permasalahan-permasalahan yang ada di lokasi lembaga tersebut.

e. Melakukan perizinan kepada pihak-pihak yang terkait dengan menjelaskan

maksud dan tujuan penelitian

2. Tahap pekerjaan lapangan

Tahap pekerjaan lapangan yang pertama dilakukan peneliti yaitu melakukan

observasi lanjutan dari hasil data yang diperoleh pada saat tahap pra lapangan.

Peneliti kemudian memahami latar belakang dan persiapan diri agar peneliti dapat

memfokuskan subjek dan permaslahan yang akan diteliti lebih lanjut. Kemudian

peneliti memasuki lapangan penelitian lebih dalam dengan menjalin keakraban antara

peneliti dengan subjek agar data dapat diperoleh secara maksimal dan mendalam.

Selanjutnya tahap pengumpulan data, dimana dalam tahap ini peneliti harus

mengumpulkan data langsung dilapangan dengan menggunakan berbagai macam

teknik dan pedoman yang dibuat oleh peneliti yaitu pada penelitian ini data

dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi

penelitian. Peneliti melakukan serangkaian kegiatan pencatatan atas data-data yang

ditemukan yang kemudian akan diolah menjadi hasil sebuah penelitian.

3. Tahap analisis data

Tahap analisis data pada penelitian ini tentunya dilakukan oleh peneliti dengan

(24)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

benar. Data dianalisis dimulai dari merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum

peneliti terjun ke lapangan, selama berlangsungnya penelitian, hingga pada saat

penulisan hasil penelitian. Oleh sebab itu, analisis data yang dilakukan dalam

penelitian kualitatif berlangsung secara induktif dan dilakukan secara terus-menerus,

4. Tahap pelaporan

Tahap pelaporan yaitu tahap penyusunan dari awal hingga akhir penelitian yang

telah dianalisis yang kemudian disusun menjadi satu rancangan hasil penelitian secara

sistematis yang dituangkan dalam sebuah hasil karya tulis.

B. Partisipan Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini tentunya memiliki lokasi dan subjek penelitian yang telah dipilih

oleh peneliti, dimana penelitian ini dilaksanakan di kantor UPK PNPM Mandiri

Perdesaan Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi dan tempat kegiatan usaha

kelompok SPP baitul Hidayah yang terletak di Desa Pawenang RT 06 RW 01

Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Subjek penelitian merupakan komponen utama yang memiliki kedudukan dalam

suatu penelitian, dalam penelitian ini subjek penelitian ditentukan peneliti secara purposive. Menurut Sugiyono (2013, hlm 52) ’’Purposive artinya subjek penelitian sebagai sumber data dipilih dengan pertimbangan tertentu.” Pemilihan subjek

penelitian dilakukan karena didalam subjek penelitian ini terdapat variabel-variabel

yang menjadi kajian untuk diteliti dengan maksud dapat meneliti lebih jauh mengenai

pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan

pinjam perempuan (SPP) di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak

Kabupaten Sukabumi.

Berdasarkan pertimbangan peneliti maka subjek yang menjadi partisipan dalam

penelitian ini yaitu Endang Taryana sebagai pengelola kegiatan (UPK), Yayah

sebagai Tim Pengelola Kegiatan (TPK), dan pengurus serta anggota Kelompok SPP

Baitul Hidayah dengan subjek yang diambil 3 orang yaitu Esih, Ai Lesmana, dan

(25)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pengumpulan Data

Sebuah penelitian hendaknya menggunakan teknik pengumpulan data dan

analisis data yang relevan dengan permasalahan penelitian, teknik yang digunakan

hendaknya didasarkan atas metode serta situasi dan kondisi lapangan yang akan

menjadi fokus penelitian, sejalan dengan hal tersebut Arikunto (2002, hlm, 121)

mengatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah alat pada waktu peneliti

menggunakan suatu metode teknik pengumpulan data dalam memecahkan masalah

penelitian yang berkaitan dengan instrument yang akan digunakan dalam rangka

memperoleh data. Oleh karena itu untuk mendapatkan data semaksimal mungkin

demi tercapainya kebutuhan penelitian maka penulis menentukan teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Menurut Moleong (2000, hlm. 135) wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pertanyaan yang diajukan pada

wawancara ini yaitu percakapan yang dilakukan oleh pewawancara yaitu peneliti

dengan yang diwawancarai yaitu narasumber penelitian. Tujuan dilakukannya

wawancara pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui lebih dalam mengenai

pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan

pinjam perempuan (SPP) di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak

Kabupaten Sukabumi. Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara secara

terstruktur sesuai dengan kisi-kisi yang peneliti buat dan juga tidak struktur dimana

pertanyaan-pertanyaan yang muncul berikutnya hasil dari jawaban responden

sebelumnya, serta peneliti melakukan wawancara secara langsung tatap muka dan

melalui media elektronik yaitu telpon ataupun mengirim pesan.

Mengacu pada pendapat yang dikemukakan Moleong (2000, hlm 138) ,

wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri

(26)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dengan ketat kepada

pihak UPK, TPK dan pengurus serta anggota kelompok SPP dengan tujuan mencari

jawaban terhadap hipotesis dan informasi yang terinci yang sangat mendalam

mengenai pendapat orang lain. Pada penelitian ini semua subjek dipandang

mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

peneliti. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan peneliti untuk

menekankan kekecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran

kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal. (Meleong, 2000,

hlm 139). Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang bebas, bebas disini

artinya peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara baku yang telah tersusun

secara sistematis.

Wawancara yang peneliti lakukan kepada UPK (R1), TPK (R2), Ketua kelompok

SPP (R4), Sekretaris kelompok SPP (R3) dan anggota kelompok SPP (R5) yaitu

dilakukan selama bulan Maret sampai dengan Mei 2015 yang bertempat di kantor

PNPM Kecamatan Nagrak, dan dikediaman masing-masing responden, peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan untuk menggali informasi sebanyak mungkin

mengenai pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok

simpan pinjam perempuan (SPP) di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan

Nagrak Kabupaten Sukabumi. Demi tercapainya data yang ingin peneliti peroleh

maka peneliti melakukan wawancara selama beberapa kali pertemuan dalam kurun

waktu satu minggu satu kali yang dilakukan selama kurang lebih 1-2 jam, melihat

dari hasil wawancara yang peneliti dapatkan dengan R1, peneliti merasa R1

merupakan sebagai responden yang sangat siap dengan melihat waktu dan antusias

responden untuk menjawab pertanyaan peneliti.

2. Observasi

Alat pengumpulan data dengan teknik observasi yaitu peneliti mengamati secara

langsung objek penelitian baik itu bentuk kegiatan, suatu gejala dan peristiwa melalui

upaya melihat dan mencatat informasi tersebut secara sistematis. Dalam penelitian

(27)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti terhadap suatu masalah juga untuk mendeskripsikan pemberdayaan keluarga

melalui program microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di

Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi dalam

kenyataan yang sebenarnya. Observasi dilakukan terhadap keadaan dan kegiatan yang

dilakukan oleh UPK,TPK dan anggota kelompok SPP. Observasi yang peneliti

laksanakan yaitu selama kurang lebih 3 bulan yaitu dari bulan Maret sampai dengan

Mei 2015, observasi yang peneliti lakukan yaitu terdapat dibeberapa lokasi tempat

kegiatan program berlangsung, diantaranya bertempat dikantor PNPM MP Kecamtan

Nagrak, dan di rumah kediaman R3, R4, dan R5 serta di tempat R3, R4 dan R5

melakukan kegiatan wirausaha.

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan alat pengumpul data yang tidak kalah pentingnya

dalam sebuah penelitian . Studi dokumentasi pada penelitian ini yaitu peneliti

dapatkan dari dokumen yang dimiliki UPK PNPM Mandiri Perdesaan kecamatan

Nagrak dan PTO PNPM MP. Studi dokumentasi berguna sebagai bukti untuk suatu

pengujian. Tujuan penggunaan studi dokumentasi pada penelitian ini yaitu untuk

mendapatkan data yang peneliti peroleh dalam bentuk tulisan guna melengkapi data

penelitian yang peneliti butuhkan yang peneliti dapat peroleh dengan cara peneliti

membaca dokumen kemudian menelaahnya serta mengkaji dokumen yang telah

tersedia di PNPM Mandiri Perdesaaan Kecamatan Nagrak. Selain dalam bentuk

tulisan peneliti juga menggunakan studi dokumen berupa gambar dari beberapa

kegiatan pelatihan yang telah dilakukan oleh PNPM MPd.

4. Triangulasi penelitian

Triangulasi adalah mengecek sebuah kebenaran data yang diperoleh serta untuk

meningkatkan pemahaman penelitian mengenai apa yang telah peneliti peroleh

kemudian peneliti dapat membandingkannya baik dari sumber maupun tekniknya.

Mathinson (1998) (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 332) mengemukakan bahwa nilai

dari teknik triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent

(28)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

triangulasi, peneliti mengumpulkan data yang menguji kredibilitas data dengan

berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai sumber data sehingga data yang

diperoleh akan lebih konsisten, tuntas, dan pasti. Dalam penelitian yang dilakukan ini

yaitu peneliti membandingkan data yang diperoleh dari subjek yang satu dengan

subjek yang lainnya, dimana subjek dalam penelitian ini yaitu UPK, TPK dan

kelompok SPP. Serta peneliti menggabungkan tiga teknik lainnya yaitu observasi,

wawancara, dan studi dokumentasi sehingga peneliti mengecek kebenaran data

dengan membandingkan hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi dari

sumber yang berbeda-beda.

5. Angket

Peneliti menggunakan kuesioner atau angket untuk melengkapi data yang

dibutuhkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 199) Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode

angket ini dapat digunakan pada penelitian kualitatif seperti yang diungkapkan

Kartono dalam skripsi Wina Desi (2013) yaitu metode angket juga dipakai untuk

memperoleh informasi-informasi yang kualitatif. Angket ditujukan untuk

memperoleh data perubahan sikap anggota kelompok SPP.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur karena

pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dibuat oleh peneliti. Selain itu, angket ini juga

termasuk ke dalam angket tertutup, yang mana pertanyaan-pertanyaan yang akan

disajikan memiliki alternatif jawaban yang akan dipilih oleh peserta pelatihan

tersebut. Peserta memilih jawaban-jawaban yang dianggap sesuai dengan kondisi

nyata yang dialami oleh peserta.Peneliti menyebarkan angket kepada tiga orang

anggota kelompok SPP.

D. Analisis Data

Taylor (1975:79) (dalam Moleong, 2000, hlm. 103) mendefinisikan analisis data

(29)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk

memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Jika dikaji, pada dasarnya definisi

pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang kedua lebih

menekankan maksud dan tujuan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini

penulis lakukan demi tercapainya tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, yaitu

memperoleh data yang kredibel mengenai pemberdayaan keluarga melalui program

microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di Desa Pawenang RT

06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Oleh sebab itu terdapat prosedur

dalam tahap analisis data yaitu peneliti mengacu pada pendapat Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm. 91) yaitu: “(1) reduksi, (2) display, dan (3) mengambil kesimpulan atau verifikasi data.” Secara rinci prosedur kegiatan analisis data adalah sebagai berikut:

1. Tahap Reduksi

Tahap reduksi ini peneliti lakukan agar memudahkan memilah data yang telah

peneliti peroleh. Tahap reduksi dilakukan peneliti untuk menelaah data secara

keseluruhan sehingga dapat dipilah data yang sesuai dengan hasil yang ingin peneliti

peroleh. Data yang telah peneliti peroleh pada saat melakukan penelitian dilapangan

yang dihasilkan melalui teknik wawancara, observasi dan studi dokumen kemudian

peneliti pilih kembali data-data yang menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini.

Segala data mentah yang telah peneliti peroleh disingkatkan, direduksi, dan kemudian

disusun lebih sistematis sehingga dapat memudahkan peneliti dalam tahap analisis.

Data yang telah direduksi dapat peneliti pilah agar memberi gambaran yang lebih

tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali

data yang diperoleh bila diperlukan.

2. Tahap Display

Tahap display pada penelitian ini yaitu peneliti menentukan penyajian data dalam

penelitian agar memudahkan peneliti dalam menarik kesimpulan pada tahap

selanjutnya, tahap penyajian data dapat dituangkan dalam gambar, matrikdengan

(30)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan dari sekian banyak yang bertumpuk-tumpuk dan laporan lapangan yang

tebal, untuk memudahkan dalam melihat gambaran secara keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu dalam penelitian supaya dapat mengambil kesimpulan yang tepat.

3. Tahap Kesimpulan dan Verifikasi Data

Tahap ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2013, hlm 99) adalah “penarikan kesimpulan dan verifikasi.” Penarikan kesimpulan pada tahap ketiga ini dimana data yang peneliti peroleh sifatnya masih

sementara, karena data yang peneliti peroleh dapat berubah kembali ketika peneliti

kembali kelapangan dan menemukan hal yang tidak sesuai dengan temuan awal

peneliti. Sehingga peneliti harus benar-benar menyimpulkan data yang kebenarannya

sudah teruji agar data yang dihasilkan dalam penelitian ini kredibel dan sesuai dengan

fokus penelitian peneliti dimana ingin mengetahui program pemberdayaan keluarga

melalui program microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di

Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

Namun, kesimpulan dapat dikatakan benar jika peneliti telah melakukan

verifikasi kembali kelapangan dan hasil yang didaptkan masih sama serta dapat

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan terpercaya maka kesimpulan tersebut dapat

dikatan sebagai kesimpulan yang kredibel. Selain itu peneliti melakukan analisis data

dari hasil angket yang diberikan kepada anggota kelompok. Hasil penelitian dari

angket tersebut kemudian di deskripsikan dengan diperkuat oleh presentase dari

angket tersebut untuk mengetahui frekuensi dari alternatif jawaban yang ditentukan.

Menghitung presentase yang dihasilkan peneliti menggunakan skala likert.

Selanjutnya analisis data yang menggunakan teknik penghitungan presentase dihitung

melalui langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabel yang terdiri dari kolom nomor, pernyataan, alternatif jawaban.

b. Membuat frekuensi (f) dengan cara menjumlahkan tally dari setiap alternatif

(31)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mencari frekuensi keseluruhan (n) dengan menjumlahkan frekuensi dari setiap

alternatif jawaban.

d. Menentukan skor skala likert sebagai berikut:

1) Skor skala likert sikap

STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

TS (Tidak Setuju) = 2

R (Ragu-ragu) = 3

S (Setuju) = 4

SS (Sangat Setuju) = 5

2) Skor skala likert keterampilan

Baik Sekali = 5

Baik = 4

Cukup = 3

Kurang = 2

Sangat kurang = 1

e. Skoring pada tabel variabel yang dibahas dengan menggunakan rumus berikut:

X = T x Pn

Keterangan:

T = Total jumlah responden yang memilih

Pn = Alternatif jawaban skor skala likert (Natsir, 2013)

f. Mencari skor ideal dari setiap tabel variabel yang dibahas dengan menggunakan

rumus berikut:

Xid = Ji x Y x n

Keterangan:

Ji = Jumlah item

Y = Skor tertinggi skala likert

n = Jumlah responden

g. Menghitung posisi atau interpretasi dari setiap tabel variabel yang dibahas dengan

(32)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pos = X : Xid x 100

Keterangan:

X = skor

Xid = skor ideal

h. Menentukan interval skala likert dengan menggunakan rumus berikut:

I = 100 : Jumlah skor tertinggi skala likert

Hasil (I) adalah 20, jadi jarak interval 0% - 100% adalah 20.

Berikut kriteria interpretasi skor berdasarkan interval:

0% - 19,99% = Tidak Baik

20%- 39,99% = Kurang Baik

40% - 59,99% = Sedang/Cukup

60% - 79,99% = Baik

80% - 100% = Sangat Baik (Natsir, 2013)

E. Definisi Operasional

1. Microfinance

Microfinance biasa diterjemahkan sebagai pembiayaan mikro atau kredit mikro,

yaitu aktivitas pembiayaan yang ditujukan bagi nasabah berpenghasilan rendah

dimana pada umumnya belum terjangkau oleh bank umum, seperti sektor informal,

usaha rumah tangga, serta para petani kecil di pedesaan.

Pada penelitian ini, yang dimaksud program microfinance pada kelompok

simpan pinjam perempuan di Kecamatan Nagrak yaitu sebuah program layanan

keuangan mikro yang ditujukan kepada ibu-ibu rumah tangga miskin yang

dipermudah dengan adanya aplikasi layanan keuangan dimana layanan tersebut dapat

di akses oleh kelompok SPP dengan menggunakan sebuah media elektronik yaitu

handphone (HP) yang didalamnya menyediakan sebuah layanan keuangan bagi

kelompok SPP diantaranya Info layanan yang diberikan kepada salah satu pengurus

atau anggota kelompok SPP, layanan yang diberikan yaitu berupa SMS informasi,

Informasi tagihan kelompok SPP, dan informasi rincian pembayaran angsuran 5

(33)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Simpan Pinjam Perempuan (SPP)

Simpan pinjam perempuan adalah sebuah program pemerintah yang merupakan

bagian dari program PNPM-MP. Simpan pinjam perempuan merupakan sebuah

kelompok perempuan yang nantinya akan diberikan pinjamannya kepada perempuan

sesuai dengan permintaan dalam proposal yang diajukan, satu kelompok minimal

terdiri dari tujuh orang anggota yang mana nantinya pinjaman tersebut akan

dibagikan kepada masing-masing anggota. Yang dimaksud kelompok SPP dalam

penelitian ini yaitu masyarakat kepentingan dimana sekelompok individu peminjam

dana bergulir PNPM-MP yaitu kelompok SPP Desa Pawenang kecamatan Nagrak

yang berada di RT 06 RW 01 yang didalamnya saling bekerjasama untuk mencapai

suatau tujuan yang telah ditetapkan dan disepakati secara bersama.

3. Pemberdayaan

Menurut Parsons (dalam Suharto, 2009, hlm. 58) Pemberdayaan adalah sebuah

proses dimana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagai

pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta

lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.

Dalam penelitian ini pemberdayaan dilakukan melalui sebuah program

pemerintah yang telah disediakan oleh PNPM-MP berupa SPP yang dilakukan oleh

masyarakat mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi

yang bertujuan untuk memberikan kegiatan usaha bagi masyarakat rumah tangga

miskin agar menjadi lebih baik.

4. Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dimana didalamnya tentu membutuhkan

satusama lain dan masih saling memilki hubungan darah. Keluarga yang dimaksud

dalam penelitian ini yaitu keluarga yang terdiri minimal dari ayah dan ibu yang belum

memiliki pekerjaan atau memiliki pekerjaan namun penghasilan dari pekerjaannya

tidak mencukupi kebutuhan hidupnya yang bertempat tinggal di Desa Pawenang RT

06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi.

(34)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya ekonomi

menurut Abraham Maslow (dalam

https://buntokhacker.wordpress.com/materi-pemelajaran/ekonomi/pengertian-dan-definisi-ekonomi-menurut-para-ahli/) adalah

salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas

kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada

dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang

(35)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab sebelumnya peneliti telah membahasas dan memaparkan mengenai

hasil dari peneletian yang telah diperoleh yaitu mengenai pemberdayaan keluarga

melalui program microfinance pada kelompok simpan pinjam perempuan (SPP) di

Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi. Maka pada

bab ini peneliti mencoba membuat kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A.Simpulan

Pada bab ini peneliti mencoba membahas mengenai kesimpulan proses

pemberdayaan keluarga melalui program microfinance pada kelompok simpan

pinjam perempuan, pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh lembaga PNPM

Mandiri Perdesaan dan membahas kesimpulan mengenai hasil (output) yang didapat

oleh anggota kelompok SPP setelah mengikuti program microfinance, yaitu sebagai

berikut:

1. Proses Pemberdayaan Keluarga Melalui Program Microfinance Pada Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi

Proses pemberdayaan keluarga yang dilakukan melalui program microfinance

terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, dimana

perencenaan pemberdayaan keluarga melalui program microfinance awalnya di buat

oleh UPK berdasarkan hasil dari identifikasi kebutuhan masyarakat. Kemudian tahap

perencanaan selanjutnya yang dilakukan UPK adalah menentukan prakiraan program,

menetapkan tujuan, membuat pemograman yang jelas, adanya penjadwalan,

penganggaran dan penetapan dan interpretasi kebijakan. Masyarakat yang akan

mengikuti program microfinance kemudian membuat kelompok yang berjumlah

(36)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usaha yang akan dilaksanakan. Setelah mengajukan proposal pinjaman kemudian

dilakukan pengecekan kelayakan anggota dan verifikasi, setelah itu kelompok yang

lolos dalam tahapan tersebut maka akan mendapatkan pinjaman sesuai dengan nilai

nominal yang tertera pada proposal, kelompok yang telah mendapatkan pinjaman

maka selanjutnya mendapatkan kode kelompok dengan menyerahkan no HP pengurus

yang kemudian akan diberikan layanan informasi keuangan setiap bulannya.

Bagi kelompok yang lolos dan mendapatkan pinjaman maka anggota kelompok

menggunakan dananya sebagai modal untuk membuka sebuah usaha sesuai yang

tertera pada proposal. Pada pelaksanaannya ada berbagai macam bidang usaha yang

dilakukan anggota kelompok diantaranya membuka jasa jahit, membuka warung

sembako dan berjualan sayur keliling. Anggota yang telah mendapatkan pinjaman

tidak dibiarkan begitu saja tetapi anggota diberi pembinaan dan pelatihan untuk

menunjang kegiatan usahanya. Pelatihan dasar yang harus diikuti oleh anggota

kelompok diantaranya adalah pelatihan pembukuan, pelatihan layanan aplikasi

microfinance dan berbagai macam pelatihan keterampilan lainnya. Adapun evaluasi

yang dilakukan UPK dan TPK yaitu dalam bentuk tulisan dan lisan berupa laporan

pertanggungjawaban kelompok yang dilaksanakan setiap bulan dan setiap satu

periode dua kali.

2. Pendekatan Pemberdayaan Yang Dilakukan Oleh Lembaga PNPM Mandiri Perdesaan Di Desa Pawenang RT 06 RW 01 Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi

Pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh PNPM MP yaitu terdiri dari

beberapa subindikator, dalam penelitian ini telah dibahas pendekatan pemberdayaan

yang dilakukan oleh UPK dan TPK dalam program microfinance agar terciptanya

masyarakat yang memiliki daya, maka pendekatan yang dilakukan terdiri dari

beberapa tahapan, pertama dilakukannya pemungkinan yang UPK dan TPK lakukan

yaitu dengan cara menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang secara optimal yang dilakukan dengan cara UPK memasuki

(37)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

potensi masyarakat, dan melakukan kunjungan ke rumah anggota kelompok untuk

melihat kegiatan/ usaha anggota kelompok. Pendekatan kedua yang dilakukan yaitu

penguatan dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh TPK dan UPK dengan

memfasilitasi anggota kelompok SPP melalui kegiatan pembinaan dan

pelatihan-pelatihan keterampilan agar anggota mampu mengembangkan ide dan

kemampuannya dalam berwirausaha. Kemudian adanaya perlindungan yang

dilakukan yaitu dengan cara melindungi anggota kelompok SPP agar tidak adanya

penindasan dalam kelompok dimana UPK dan TPK terus memantau dan memberikan

saran serta perhatian yang sama terhadap setiap anggota. Selain itu adapun

penyokongan yang dilakuka UPK dan TPK jika masyarakat sudah merasa aman dan

nyaman maka UPK dan TPKpun senantiasa memberikan motivasi bagi anggota

kelompok dimana UPK memberikan penghargaan bagi kelompok yang membayar

pinjaman tepat waktu berupa insentif pembayaran tepat waktu serta TPK

menyararankan segera mengajukan pinjaman kembali, dan terakhir adanya

pemeliharaan yang dilakukan dalam pendekatan pemberdayaan pada program

microfinance ini yaitu dengan cara UPK dan TPK memberikan pelayanan yang cepat

dan responsive yang merata pada setiap anggota kelompok agar tercapai

keseimbangan bagi semua anggota dan tetap berlaku adil pada semua naggota

kelompok salah satunya dengan memberikan pinjaman secara merata sesuai

kebutuhan pada anggota kelompok.

Pendekatan pemberdayaan yang dilakukan oleh UPK dan TPK terhadap

kelompok SPP dilakukan agar tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu dapat

meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup keluarga anggota kelompok SPP.

3. Hasil (Output) Yang Didapat Oleh Anggota Kelompok SPP Setelah Mengikuti Program Microfinance

Hasil (output) yang didapatkan anggota kelompok SPP setelah mengikuti

program microfinance yaitu anggota kelompok memiliki pengetahuan yang

(38)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapatkan relatif berbeda-beda sesuai dengan banyaknya kegiatan pelatihan yang

anggota ikuti. Pengetahuan yang diperoleh anggota pada kegiatan pelatihan tidak

hanya konsep-konsep teori saja tapi sudah mampu pada tahap pengaplikasian.

Pengetahuan yang setiap anggota dapatkan yaitu pengetahuan dalam bidang ekonomi

dimana anggota mampu membuat pembukuan usaha sehingga dari pengetahuan yang

didapatkan anggota dapat meningkatkan ekonomi keluarga. Sedangkan dalam bidang

teknologi anggota dapat mengetahui kemajuan teknologi dan informasi dimana

anggota dapat menggunakan layanan aplikasi microfinance dengan cara mengirim

dan menerima pesan elektronik dan mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.

Hasil dari pengetahuan anggota yang bertambah maka berdampak pada

perubahan sikap anggota, yaitu adanya perubahan sikap percaya diri, tanggung jawab

dan kerjasama. Sikap percaya diri yang anggota tunjukan setelah mengikuti program

ini yaitu anggota setidaknya sudah mampu berkomunikasi dan berbicara dihadapan

umum serta yakin akan adanya kemajuan dalam dirinya jika mau terus belajar dan

berusaha. Selain sikap percaya diri anggota juga mampu bertanggung jawab dimana

anggota mampu membayar tagihan yang selalu diusahakan ingin tepat waktu dan

selalu bekerjasama yang baik antar anggota kelompok, setiap anggota memberi

dukungan pada kegiatan yang dilakukan masing-masing tanpa adanya permusuhan.

Hasil yang didapatkan oleh anggota selain pengetahuan dan sikap yaitu anggota

mendapatkan bermacam-macam keterampilan baik keterampilan dasar ataupun

keterampilan tingkat tinggi, serta terampil dalam membuat suatu produk yang

anggota dapatkan dari hasil mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan. Meskipun

kebanyakan dari anggota kelompok hanya mampu pada tahap keterampilan dasar,

tetapi sudah ada anggota yang mampu memiliki keterampilan tingkat tinggi tersebut,

walaupun perubahan tersebut belum maksimal karena masih belum banyak terlihat

kreatif dan inovatifnya anggota dalam mengembangkan kegiatan usahanya, dimana

hal tersebut masih dalam tahap proses. Namun dengan adanya program microfinance

berdasarkan hasil temuan lapangan yang peneliti peroleh yang disesuaikan dengan

(39)

Desti Yusdiarti, 2015

PEMBERDAYAAN KELUARGA MELALUI PROGRAM MICROFINANCE PADA KELOMPOK SIMPAN PINJAM PEREMPUAN (SPP)DALAM MENINGKATKAN EKONOMI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok SPP. Capaian perubahan yang anggota peroleh setelah mengikuti program

microfinance sudah sesuai dengan indikator keberdayaan hal tersebut dapat dilihat

dari adanya kebebasan mobilitas,

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi seluruh pihak yang berkepentingan khususnya yang terkait dengan pengaruh rasio keuangan (PER, DER, EPS, ROA, CR, dan

1) Sesuai dengan sifat accesoir dari Hak Tanggungan, adanya Hak Tanggungan tergantung pada adanya piutang yang dijamin pelunasannya. Oleh karena itu, apabila piutang

Dense point cloud created by VisualSFM from single circular flight over machine storage area using the NGA quadcopter with a GoPro flat lens camera..

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KERINCI.. Urusan Pemerintahan : 1

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diketahui bahwa persepsi orang tua terhadap lembaga pendidikan anak usia dini di kecamatan sebangau, dapat disimpulkan sebagi berikut:

Hasil amplifikasi gen COI menggunakan DNA template ekstrak DNA genom rotifer terobservasi adanya pita DNA pada posisi sekitar 700 bp.Kualitas hasil pengurutan

Sesuai dengan pendapat Roesli (2007) bahwa dengan pengetahuan.. yang benar tentang menyusui, seorang ibu semakin mudah untuk memberikan ASI secara eksklusif. Hasil survey

Data dalam penelitian ini adalah: (1) Skor kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan Metode Drill untuk meningkatkan