vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Kebijakan Deviden merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham atas saham yang dimiliki oleh para investor, kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal baik buruknya suatu perusahaan karena jika perusahaan bisa membayar deviden, investor menganggap perusahaan tersebut baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Hutang terhadap kebijakan deviden perusahaan manufaktur sektor industri farmasi periode 2010-2014.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri farmasi periode 2010-2014. Dengan jumlah sampel sebanyak 8 perusahaan sektor industri farmasi. Kriteria penentuan sampelnya yaitu perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio, dan tidak terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity ratio terhadap
Dividend Payout Ratio.
vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
Dividend policy is the distribution of profit to shareholders for the shares owned by the investors. The dividend policy is often regarded as a good or bad signal of a company because if the company can pay dividends, investors consider the company good. The purpose of this study is to determine whether there is influences of Profitability, Liquidity, and Debt to Dividend Policy of manufacturing company in pharmaceutical industry sector during the 2010-2014 period. The population in this study is a manufacturing company of pharmaceutical industry sector in 2010-2014 with a total sample of 8 companies in pharmaceutical industry sector. Criteria for the determination of the sample is a company that publishes full financial statements and are listed in Indonesia Stock Exchange. The results indicate that there is a significant influence of Return On Asset on Dividend Payout Ratio, and there is no influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio on Dividend Payout Ratio.
viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
TITLE PAGE ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Kebijakan Deviden ... 10
2.1.2 Profitabilitas ... 12
2.1.3 Likuiditas ... 14
2.1.4 Hutang ... 16
2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 18
2.2 Rerangka Pemikiran ... 23
2.2.1 Rerangka Teoritis ... 25
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 29
2.3.1 Hipotesis ... 32
2.3.2 Model Penelitian ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Jenis Penelitian ... 35
3.2 Populasi dan Sampel ... 35
3.3 Definisi Operasional Variabel ... 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1 Profitabilitas ... 45
4.1.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 45
4.1.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 46
4.1.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 47
4.1.4 PT. Kalbe Farma ... 48
4.1.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 48
ix Universitas Kristen Maranatha
4.1.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 50
4.1.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 50
4.2 Likuiditas ... 51
4.2.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 52
4.2.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 52
4.2.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 53
4.2.4 PT. Kalbe Farma ... 54
4.2.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 55
4.2.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 55
4.2.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 56
4.2.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 57
4.3 Hutang ... 58
4.3.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 58
4.3.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 59
4.3.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 59
4.3.4 PT. Kalbe Farma ... 60
4.3.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 61
4.3.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 61
4.3.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 62
4.3.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 63
4.4 Kebijakan Deviden ... 63
4.4.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 64
4.4.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 65
4.4.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 65
4.4.4 PT. Kalbe Farma ... 66
4.4.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 67
4.4.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 68
4.4.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 68
4.4.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 69
4.5 Pembahasan ... 69
4.5.1 Uji Normalitas ... 71
4.5.2 Uji Asumsi Klasik Multikoliniearitas ... 72
4.5.3 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ... 72
4.5.4 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 73
4.6 Uji Regresi dan Korelasi ... 74
4.6.1 Hasil Pengujian Simultan (ANOVA) ... 74
4.6.2 Hasil Pengujian Parsial ... 75
4.6.3 Persamaan Regresi ... 76
4.6.4 Korelasi ... 77
4.6.5 Besar Pengaruh Secara Simultan ... 78
BAB V PENUTUP ... 79
5.1 Simpulan ... 79
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 80
5.3 Implikasi Penelitian ... 80
5.4 Saran ... 81
DAFTAR PUSTAKA ... 82
x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18
Tabel 3.1 Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia ... 36
Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi Sampel ... 37
Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel... 38
Tabel 4.1 ROA PT. Darya Varia Laboratory ... 45
Tabel 4.2 ROA PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 46
Tabel 4.3 ROA PT. Kimia Farma ... 47
Tabel 4.4 ROA PT. Kalbe Farma ... 48
Tabel 4.5 ROA PT. Merck Tbk. ... 49
Tabel 4.6 ROA PT. Pyridam Farma ... 49
Tabel 4.7 ROA PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 50
Tabel 4.8 ROA PT. Tempo Scan Pasific ... 51
Tabel 4.9 CR PT. Darya Varia Laboratory ... 52
Tabel 4.10 CR PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 53
Tabel 4.11 CR PT. Kimia Farma ... 53
Tabel 4.12 CR PT. Kalbe Farma ... 54
Tabel 4.13 CR PT. Merck Tbk. ... 55
Tabel 4.14 CR PT. Pyridam Farma ... 56
Tabel 4.15 CR PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 56
Tabel 4.16 CR PT. Tempo Scan Pasific ... 57
Tabel 4.17 DER PT. Darya Varia Laboratory ... 58
Tabel 4.18 DER PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 59
Tabel 4.19 DER PT. Kimia Farma ... 60
Tabel 4.20 DER PT. Kalbe Farma ... 60
Tabel 4.21 DER PT. Merck Tbk. ... 61
Tabel 4.22 DER PT. Pyridam Farma ... 62
Tabel 4.23 DER PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 62
Tabel 4.24 DER PT. Tempo Scan Pasific ... 63
Tabel 4.25 DPR PT. Darya Varia Laboratory ... 64
Tabel 4.26 DPR PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 65
Tabel 4.27 DPR PT. Kimia Farma ... 66
Tabel 4.28 DPR PT. Kalbe Farma ... 66
Tabel 4.29 DPR PT. Merck Tbk. ... 67
Tabel 4.30 DPR PT. Pyridam Farma ... 68
Tabel 4.31 DPR PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 68
Tabel 4.32 DPR PT. Tempo Scan Pasific ... 69
Tabel 4.33 Daftar Perusahaan Sampel DPR, ROA, CR dan DER ... 70
Tabel 4.34 Uji Normalitas ... 71
Tabel 4.35 Uji Multikoliniearitas ... 72
Tabel 4.36 Uji Heterokedastisitas ... 73
xii Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.38 Hasil Pengujian Simultan ... 75
Tabel 4.39 Hasil Pengujian Parsial ... 75
[image:7.595.148.478.250.581.2]Tabel 4.40 Persamaan Regresi ... 76
Tabel 4.41 Korelasi ... 77
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan investor, sehingga menuntut
perusahaan menerapkan beberapa kebijakan yang dapat menarik investor. Salah
satunya adalah dengan menetapkan kebijakan deviden agar bisa menarik banyak
investor untuk melakukan investasi di perusahaan mereka. Para investor melihat
perusahaan yang mampu berkembang dan membayar deviden merupakan
perusahaan yang baik untuk melakukan investasi. Walaupun sebenarnya
perusahaan akan merasa dirugikan karena uang yang seharus digunakan untuk
meningkatkan investasi dan membayar hutang perusahaan harus dibagi dengan
membayar deviden kepada investor atas saham yang mereka miliki.
Stice, et al (2005) mendefinisikan deviden sebagai pembagian laba kepada
para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang
oleh masing-masing pemilik. Sedangkan kebijakan deviden adalah keputusan
untuk menentukan besar kecilnya bagian yang akan diberikan kepada pemegang
saham dan bagian yang akan disimpan sebagai laba ditahan, besar kecilnya
deviden yang diberikan kepada pemegang saham tergantung pada perusahaan
sehingga sangat diperlukan pertimbangan manajemen perusahaan, agar
pembagian devidennya bisa seimbang dengan demikian perusahaan bisa
mengembangkan usahanya dan investor bisa mendapatkan deviden. Dalam hal ini
2
Universitas Kristen Maranatha
deviden yang sebesar-besarnya sedangkan dari pihak perusahaan, perusahaan
ingin menahan deviden kas agar bisa meningkatkan investasi.
Pihak manajemen akan membatasi arus kas keluar berupa deviden kas
yang berjumlah terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup,
menambah investasi untuk pertumbuhan atau melunasi hutang (Suharli dan
Oktorina, 2005).
Kebijakan deviden digunakan sebagai signal bagi investor dalam menilai
baik buruknya sebuah perusahaan, jika perusahaan mengalami peningkatan setiap
tahunnya maka perusahaan tersebut dianggap mampu untuk membayar deviden
dan sebaliknya jika perusahaan tidak mengalami peningkatan maka perusahaan
tersebut dianggap tidak mampu untuk membayar deviden. Banyak investor yang
ingin menginvestasikan modal mereka, mereka melihat perkembangan dari
perusahaan yang ingin diinvestasi apakah terjadi perkembangan setiap tahunnya.
jika terjadi perkembangan maka investor akan merasa bahwa perusahaan itu
mampu untuk membayar deviden kepada investor dan investor merasa yakin
untuk menginvestasi modal mereka kepada perusahaan.
Kebijakan deviden merupakan kebijakan yang sulit bagi pihak perusahaan
karena apabila deviden yang didapat diberikan semua kepada pemegang saham
maka kepentingan perusahaan akan uang kas akan terabaikan oleh sebab itu
perusahaan harus mengatur agar deviden yang dibagikan tidak mempengaruhi
kepentingan perusahaan, dengan begitu perusahaan bisa terus mengembangkan
usahanya dan pemilik saham bisa mendapatkan bagian mereka atas saham yang
3
Universitas Kristen Maranatha
Dalam hal ini Profitabilitas merupakan elemen penting bagi perusahaan
yang berorientasi pada laba. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan dari perusahaan yang
dipimpinnya, sedangkan bagi investor, profitabilitas dapat dijadikan sebagai
sinyal dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan
untuk membayar deviden merupakan keuntungan bagi perusahaan karena dengan
demikian banyak investor yang melihat dan ingin menginvestasikan modal
mereka. Dengan demikian profitabilitas sangat diperlukan perusahaan bila hendak
membayar deviden. Karena profitabilitas mempengaruhi jumlah deviden yang
akan dibagikan oleh perusahaan. Profitabilitas bagi perusahaan merupakan
kemampuan penggunaan modal kerja tertentu untuk menghasilkan laba tertentu
sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam mengembalikan
hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang serta
pembayaran dividen bagi para investor yang menanamkan modalnya pada
perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang mampu dicapai
perusahaan maka semakin lancar pula pembayaran deviden kepada para
investornya. (Haryetti dan Ekayanti, 2012)
Industri farmasi merupakan industri berbasis riset, salah satu yang tidak
bisa dihindari yaitu persaingan antar perusahaan farmasi oleh karena itu
perusahaan di Indonesia dituntut bisa bersaing dengan cara inovasi, promosi, dan
sitem pemasaran yang baik, serta kualitas produk yang optimal. Pendanaan
menjadi salah satu faktor penting untuk menghadapi persaingan. Pendanaan
diperlukan untuk membangun dan menjamin kelangsungan perusahaan. Sumber
4
Universitas Kristen Maranatha
didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan
tersebut seperti bank, perusahaan leasing, pemegang obligasi, dan lain sebagainya.
Sumber pendanaan dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang
jangka pendek maupun hutang jangka panjang (Sumarno, 2013).
Gupta (2010) mengungkapkan bahwa hutang berpengaruh negatif terhadap
kebijakan deviden. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi proporsi hutang atau
semakin meningkat hutang yang digunakan dalam struktur modal maka semakin
besar pula kewajibannya. Selain itu dengan adanya peningkatan hutang maka akan
menimbulkan biaya bunga atas hutang tersebut. Sehingga peningkatan hutang
akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang
saham termasuk deviden yang akan diterima karena kewajiban untuk membayar
bunga dan hutang tersebut akan lebih diprioritaskan dari pada membayar deviden.
Juma’h (2008) dan Gupta (2010) mengungkapkan bahwa terdapat
pengaruh positif antara likuiditas dengan kebijakan deviden. Hal ini dinyatakan
dengan semakin baik likuiditas yang dimiliki oleh badan usaha akan
meningkatkan kebijakan deviden badan usaha tersebut. Likuiditas yang semakin
baik dalam badan usaha mencerminkan bahwa adanya peningkatan kas yang
dimiliki badan usaha tersebut.
Dari uraian diatas peneliti ingin menganalisis dan mengetahui lebih dalam
tentang kebijakan deviden dan peneliti ingin membantu masyarakat yang ingin
mengetahui tentang deviden. Peneliti memberi judul “Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada perusahaan Sektor Industri
5
Universitas Kristen Maranatha
sektor industri farmasi karena perusahaan industri farmasi mampu bertahan
walaupun mengalami banyak masalah dan perusahaan tersebut akan tetap
bertahan dan produk yang dihasilkan sektor industri farmasi akan terus
berkembang sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Industri perusahaan farmasi
penting saat ini karena perusahaan farmasi merupakan salah satu sektor utama
penopang perekonomian khususnya di bidang dasar yaitu kesehatan. sebagai
industri farmasi yang memasok bahan obat-obatan mulai dari bahan baku sampai
produk yang digunakan oleh konsumen untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Produk farmasi dari perusahaan farmasi menjadi penting bagi pasien yang sedang
sakit atau memelihara kesehatan. Obat yang diproduksi perusahaan farmasi
sangat dibutuhkan bagi masyarakat dan rumah-rumah sakit atau klinik untuk
pasokan obat-obatan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Raipassa,
et al 2015).
David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, emiten-emiten
di sektor farmasi memang masih terpengaruh negatif oleh penguatan dolar AS
terhadap rupiah. Sebab, sebagian besar bahan baku farmasi berasal dari impor.
Hanya saja dia mengatakan nilai tukar dolar AS pada 2014 cenderung stabil
sehingga dari sisi rugi kurs tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Jadi, dari
sisi risiko kurs selama dolar AS stabil tidak terjadi masalah. Namun demikian,
efek negatif dari penguatan dolar AS tahun 2013 belum sepenuhnya pulih. Belum
lagi dengan tingkat penghasilan masyarakat yang meningkat sehingga
menyebabkan meningkatnya konsumsi obat terutama untuk obat-obat suplemen
6
Universitas Kristen Maranatha
Meskipun pada tahun ini industri farmasi mengalami penurunan yang
disebabkan oleh tingkat inflasi tinggi pada kuartal pertama tahun 2015 sebesar
0,17% telah memukul daya beli masyarakat. Secara tidak langsung tingkat inflasi
ini mempengaruhi kinerja emiten sektor farmasi. Terlebih lagi dengan nilai tukar
rupiah yang terus melemah. Kondisi ini menekan margin laba. Laba emiten di
sektor farmasi diperkirakan turun 4,6%. Daya beli masyarakat yang menurun
menjadi faktor masyarakat mengurangi pembelian dan memilih produk yang
murah (Winarto, 2015).
Setelah itu terjadi depresiasi nilai tukar rupiah pada kuartal kedua industri
farmasi mengalami stagnan pada kuartal kedua tahun ini. Analis Mandiri
Sekuritas Vanessa Ariati Tanuwijaya memperkirakan, pada kuartal kedua tahun
2015, pendapatan emiten farmasi hanya tumbuh tiga persen sampai enam persen
dibandingkan kuartal pertama. "Lambatnya pertumbuhan akibat pelemahan
rupiah, pertumbuhan volume penjualan yang melambat, serta tekanan margin
(Winarto, 2015).
Sementara, analis BNI Securities Ankga Adiwirasta menduga, kinerja
emiten farmasi pada kuartal kedua masih mirip dengan kuartal sebelumnya.
Alasannya, perekonomian domestik tak banyak bertumbuh dan daya beli
masyarakat yang menurun. Belum lagi nilai rupiah melemah. Padahal, porsi
bahan baku impor perusahaan farmasi melebihi 50 persen (Winarto, 2015).
Tetapi dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah saham
sektor farmasi akan tetap gemilang ditahun 2015 ini. Akan membuat perubahan
7
Universitas Kristen Maranatha
Tiga emiten besar farmasi yang ada di bursa seperti KLBF (Kalbe Farma), INAF
(Indofarma) dan KAEF (kimia Farma) mengalami kenaikan harga saham yang
cukup fantastis sejak awal tahun. Jadi akan semakin cemerlang di tahun depan jika
KIS jalan sesuai dengan yang direncanakan. Makanya saham emiten farmasi layak
dikoleksi," kata analis pasar modal di Sumut, Gunawan Benjamin. Ke depan harga
saham emiten farmasi masih sangat menjanjikan bila program-program yang
mengakomodasi perlindungan kesehatan masyarakat terus ditingkatkan. Hal ini
akan berdampak pada membaiknya kinerja penjualan saham-saham sektor farmasi
tersebut (medanbisnis, 2014).
1.2 Identifikasi Masalah
Dari uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden?
2. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap kebijakan deviden?
3. Apakah terdapat pengaruh hutang terhadap kebijakan deviden?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Hutang terhadap kebijakan deviden dalam sektor industri farmasi
dengan menggunakan sampel perusahaan yang membagikan deviden pada periode
2010-2014.
1. Untuk menganalis apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap
8
Universitas Kristen Maranatha
2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap
kebijakan deviden
3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh hutang terhadap
kebijakan deviden.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:
a) Perusahaan
Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk membagikan
deviden atau menahan deviden dan dapat membantu perusahaan mengetahui
dampak-dampak yang akan terjadi jika devidennya ditahan atau devidennya
diberikan semua kepada pemegang saham karena dalam kebijakan deviden
perusahaan harus menciptakan keseimbangan supaya terjadi pemerataan baik
dalam pihak pemegang saham maupun pihak perusahaan. Dengan demikian
diharapkan perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang serta akan banyak
investor yang ingin menginvestasikan modal mereka ke perusahaan.
b) Investor
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa membantu investor sebagai
bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi dan dengan adanya
variabel-variabel yang diteliti, investor bisa melihat apakah perusahaan tersebut mampu
9
Universitas Kristen Maranatha
c) Bagi Penulis
Membantu Penulis menemukan bukti-bukti mengenai rasio-rasio keuangan
yang berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dengan demikian bisa membantu
penulis mengetahui lebih dalam faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden.
Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat penulis untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi di Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
79 Universitas Kristen Maranatha BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, dan Hutang terhadap kebijakan deviden pada perusahaan sektor
industri farmasi periode 2010-2014.
Berdasarkan analisis data Bab IV peneliti mengambil kesimpulan bahwa:
1. Secara simultan Sig: 0,025 < 0,05 : Ho ditolak Paling sedikit ada satu
variabel bebas (ROA, CR atau DER) yang mempengaruhi DPR. Terdapat
pengaruh simultan ROA, CR, dan DER terhadap DPR sebesar 16,2 persen,
sedangkan sisanya yaitu 83,8 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
2. Secara parsial ROA memiliki pengaruh terhadap DPR, sedangkan CR,
DER tidak terdapat pengaruh, berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut:
ROA : P value = 0,005 < 0,05 : Ho ditolak (Terdapat Pengaruh)
CR : P value = 0,117 ≥ 0,05 : Ho diterima (Tidak Terdapat Pengaruh)
DER : P value = 0,969 ≥ 0,05 : Ho diterima (Tidak Terdapat Pengaruh)
80
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Penelitian ini hanya meneliti variabel yang mempengaruhi DPR dari
variabel ROA, DER dan CR. Perlu diteliti lebih lanjut variabel-
variabel lain yang mempengaruhi kebijakan deviden.
2. Penelitian ini menggunakan sampel hanya terbatas pada sektor industri
farmasi, sehingga perlunya penelitian pada perusahaan industry lain.
5.3 Implikasi Penelitian
1. Implikasi Teoritis
Didalam penelitian ini sudah banyak teori tentang kebijakan deviden,
disarankan untuk penelitian selanjutkan mendapatkan lebih banyak lagi
tentang teori kebijakan deviden.
2. Implikasi Manajerial
Investor dapat melihat perusahaan mana yang mampu atau tidak
mampu membagikan deviden dan Investor dapat jeli memilih
perusahaan yang akan diinvestasikan supaya investor bisa
81
Universitas Kristen Maranatha 3. Implikasi Metodologi
Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang
berasal dari www.idx.co.id , web, buku dan artikel ilmiah diharapkan
pada penelitian selanjutnya menambahkan sumber memperoleh data
yang lebih, agar data yang didapat lebih banyak.
5.4 Saran
1. Sampel masih terbatas pada perusahaan sektor industri farmasi,
dimungkinkan untuk mengambil sampel perusahaan pada sektor
industri lain.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA mempengaruhi DPR.
Perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga
82
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Aljannah, R.A. (2010). Analisis Pengaruh Hutang, Profitabilitas, Likuiditas dan
Pertumbuhan Terhadap Deviden. Skripsi tidak Dipublikasikan.
Brealey, R.A., Myers, S.C. and Marcus, A.J. (2007). Fundamentals of Corporate
Finance, 5 edition Newyork : McGraw-Hill Irwin
Brigham, E.F. & Ehrhardt, M.C (2005). Financial Management, Theory and Practice, 11 Edition, Thomson, Ohio.
Brigham, E.F. & Joel F. Houston. (2006). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, E.F. & Huston, J.F. (2011). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,
Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat
Brigham, E.F dan Houston, J.F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1.Jakarta: Salemba Empat.
Darminto, (2008). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Deviden, Jurnal
Ilmu-Ilmu Sosial, Vol.20 (No.2).
Deitiana, T (2011). Pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap harga saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13 (No.1), April 2011, Hlm 57-66
Dewi, C.S (2008). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 10. (No.1), hal 47-58.
Fahmi, I (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Gitman, L.J. (2009). Principles of Managerial Finance, 12 edition, Pearson International Edition.
Gupta, A. (2010). The Determinants of Corporate Dividend Policy. Vol 37, No. 2.
Gupta, A. & Banga, C. (2010). The Determinants of Corporate Dividend Policy, Decision, Vol.37, No.2.
83
Universitas Kristen Maranatha
Haryetti & Ekayanti, R.A.(2012). Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi. Vol 20. (No. 3), September 2012.
Hery, (2015).Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Buku Seru.
Joni dan Lina.(2010). Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Struktur Modal. Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi, 12(2), hal: 81-96.
Jum’ah, A. (2008). The Financial Factors Influencig Cash Dividend Policy : A
Sample Of U.S Manufacturing Companies. Intermetro Business Journal, Vol,4 (No.2).
Kadir, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan Credit Agencies Go Public Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No.1.
Kuncoro, M (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama
Kuswadi, (2006). Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT. Gramedia.
Kurochman C, T. & Konadi, W (2012)
Analisis kebijakan deviden terhadap harga saham pada sector industry konsumsi periode 2000- 2010. Jurnal Kebangsaan Vol. 1. (No.2) juli 2012.
Kuwari, A.D. (2010). To Pay or Not To Pay Using Emerging Panel Data to Indentifity Factors Influencing Corporate Dividend Payout Decision. International Research Journal Of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 42.
Lopolusi, I. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden sektor manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2. (No. 1), 2013.
Mardiyati, U., Ahmad, N.G., & Putri, R. (2012). Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3. (No.1).
Margaretha, F dan Ramadhan R.A (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada industri manufaktur dibursa efek Indonesia. Jurnal
84
Universitas Kristen Maranatha
Medanbisnis (2014). Saham Farmasi akan bersinar jika program KIS jalan.
Diakses pada 28 November 2015, dari
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/15/129704/ saham-farmasi-akan-bersinar-jika-program-kis-jalan/#.Vli1LlV97IU.
Moradi, M., Salahe dan Honarmand (2009). Factors Affecting Dividend Policy: Empirical Evidence Of Iran. UDK/UDC:336.76(55).
Niu, X. (2008). Theoretical and Practical Review Of Capital Structure And Its Determinants. International Journal of Business and Management, 3(3), pp: 133-139.
Nuringsih, I. (2010). Pengaruh profitabilitas, kebijakan hutang dan kepemilikan institusional terhadap kepemilikan manajerial dan pengaruhnya terhadap risiko dan pengaruhnya terhadap risiko. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 (No.1), April 2010, Hlm 17-28.
Nurmala, (2006). Pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif dibursa efek Jakarta. Mandiri, Vol 9. (No. 1), Juli- September 2006.
Prawira, Y.I, Dzulkirom, M, Endang, M.G.W (2014). Pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden. Jurnal Administrasi bisnis. Vol.15 (No.1) oktober 2014.
Raipassa, C., Parengkuan, T., Saerang, I. (2015). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan farmasi yang terdaftar Di BEI. Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi. Vol 15. No.5Tahun 2015.
Santika, B.R & Sudiyatno (2011). Menentukan struktur Modal perusahaan manufaktur dibursa efek Indonesia. Dinamika keuangan dan perbankan. Vol. 3 (No.2) Hal 172-182.
Sari, P.A.P.N (2014). Faktor-Faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.1 (2014), Hlm 33-47.
Sarwono, J (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sawono, J (2006) tentang kriteria koefisien korelasi diambil dari web Burhanudin, M (2012). Koefisien Korelasi, Signifikansi, dan Determinasi. Diakses
pada 28 November, 2015, dari
85
Universitas Kristen Maranatha
Stice, E.K., Stice, J.D., dan Skousen, K.F.(2005). Intermediate Accounting, 15th Edition, South-Western Publishing Co. Cincinati. Ohio.
Suharli, M. dan Oktorina, M. (2005). Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas,
dan Hutang Pada Perusahaan Publik Di Jakarta”. Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.
Suharli, M. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, VOL. 9, NO. 1, MEI 2007: 9-17.
Suliyanto, (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Sumarno, A. (2013). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dan ukuran
perusahaan terhadap Harga Saham. Diakses pada 28 November, 2015,
dari http://www.scribd.com/doc/118556114/PENGARUH-LIKUIDITAS- PROFITABILITAS-SOLVABILITAS-DAN-UKURAN-PERUSAHAAN-
TERHADAP-HARGA-SAHAM-PERUSAHAAN-FARMASI-DI-BEI#scribd
Sunarya, H.D (2013). Pengaruh kebijakan deviden dan likuiditas terhadap kebijakan deviden dengan size sebagai variabel moderasi pada sektor manufaktur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 (No.1), 2013.
Umar, H (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Weston, J.F. & Brigham, E.F. (2005). Dasar-dasar Manajemen Keuangan , Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.
Wiagustini, N. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.
Winarto, Y (2015). Kinerja emiten saham farmasi kurang fit. Diakses pada 28 November, 2015, dari http://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-emiten-saham-farmasi-kurang-fit.
Yeniatie dan Destriana, N. (2010). Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(1), hal: 1-16.
www.idx.co.id