• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Sektor Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Sektor Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Kebijakan Deviden merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham atas saham yang dimiliki oleh para investor, kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal baik buruknya suatu perusahaan karena jika perusahaan bisa membayar deviden, investor menganggap perusahaan tersebut baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Hutang terhadap kebijakan deviden perusahaan manufaktur sektor industri farmasi periode 2010-2014.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri farmasi periode 2010-2014. Dengan jumlah sampel sebanyak 8 perusahaan sektor industri farmasi. Kriteria penentuan sampelnya yaitu perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio, dan tidak terdapat pengaruh Current Ratio, Debt to Equity ratio terhadap

Dividend Payout Ratio.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Dividend policy is the distribution of profit to shareholders for the shares owned by the investors. The dividend policy is often regarded as a good or bad signal of a company because if the company can pay dividends, investors consider the company good. The purpose of this study is to determine whether there is influences of Profitability, Liquidity, and Debt to Dividend Policy of manufacturing company in pharmaceutical industry sector during the 2010-2014 period. The population in this study is a manufacturing company of pharmaceutical industry sector in 2010-2014 with a total sample of 8 companies in pharmaceutical industry sector. Criteria for the determination of the sample is a company that publishes full financial statements and are listed in Indonesia Stock Exchange. The results indicate that there is a significant influence of Return On Asset on Dividend Payout Ratio, and there is no influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio on Dividend Payout Ratio.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

TITLE PAGE ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Kebijakan Deviden ... 10

2.1.2 Profitabilitas ... 12

2.1.3 Likuiditas ... 14

2.1.4 Hutang ... 16

2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 18

2.2 Rerangka Pemikiran ... 23

2.2.1 Rerangka Teoritis ... 25

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 29

2.3.1 Hipotesis ... 32

2.3.2 Model Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Populasi dan Sampel ... 35

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Profitabilitas ... 45

4.1.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 45

4.1.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 46

4.1.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 47

4.1.4 PT. Kalbe Farma ... 48

4.1.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 48

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

4.1.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 50

4.1.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 50

4.2 Likuiditas ... 51

4.2.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 52

4.2.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 52

4.2.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 53

4.2.4 PT. Kalbe Farma ... 54

4.2.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 55

4.2.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 55

4.2.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 56

4.2.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 57

4.3 Hutang ... 58

4.3.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 58

4.3.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 59

4.3.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 59

4.3.4 PT. Kalbe Farma ... 60

4.3.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 61

4.3.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 61

4.3.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 62

4.3.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 63

4.4 Kebijakan Deviden ... 63

4.4.1 PT. Darya Varia Laboratory ... 64

4.4.2 PT. Indofarma (persero) Tbk... 65

4.4.3 PT. Kimia Farma (persero) Tbk. ... 65

4.4.4 PT. Kalbe Farma ... 66

4.4.5 PT. PT. Merck Tbk. ... 67

4.4.6 PT. Pyridam Farma Tbk. ... 68

4.4.7 PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 68

4.4.8 PT. Tempo Scan Pasific Tbk. ... 69

4.5 Pembahasan ... 69

4.5.1 Uji Normalitas ... 71

4.5.2 Uji Asumsi Klasik Multikoliniearitas ... 72

4.5.3 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas ... 72

4.5.4 Uji Asumsi Klasik Autokorelasi ... 73

4.6 Uji Regresi dan Korelasi ... 74

4.6.1 Hasil Pengujian Simultan (ANOVA) ... 74

4.6.2 Hasil Pengujian Parsial ... 75

4.6.3 Persamaan Regresi ... 76

4.6.4 Korelasi ... 77

4.6.5 Besar Pengaruh Secara Simultan ... 78

BAB V PENUTUP ... 79

5.1 Simpulan ... 79

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 80

5.3 Implikasi Penelitian ... 80

5.4 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82

(5)
[image:5.595.147.477.246.579.2]

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

(6)
[image:6.595.115.527.137.721.2]

xi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 18

Tabel 3.1 Perusahaan Farmasi Di Bursa Efek Indonesia ... 36

Tabel 3.2 Perusahaan yang menjadi Sampel ... 37

Tabel 3.3 Definisi Operasional Variabel... 38

Tabel 4.1 ROA PT. Darya Varia Laboratory ... 45

Tabel 4.2 ROA PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 46

Tabel 4.3 ROA PT. Kimia Farma ... 47

Tabel 4.4 ROA PT. Kalbe Farma ... 48

Tabel 4.5 ROA PT. Merck Tbk. ... 49

Tabel 4.6 ROA PT. Pyridam Farma ... 49

Tabel 4.7 ROA PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 50

Tabel 4.8 ROA PT. Tempo Scan Pasific ... 51

Tabel 4.9 CR PT. Darya Varia Laboratory ... 52

Tabel 4.10 CR PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 53

Tabel 4.11 CR PT. Kimia Farma ... 53

Tabel 4.12 CR PT. Kalbe Farma ... 54

Tabel 4.13 CR PT. Merck Tbk. ... 55

Tabel 4.14 CR PT. Pyridam Farma ... 56

Tabel 4.15 CR PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 56

Tabel 4.16 CR PT. Tempo Scan Pasific ... 57

Tabel 4.17 DER PT. Darya Varia Laboratory ... 58

Tabel 4.18 DER PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 59

Tabel 4.19 DER PT. Kimia Farma ... 60

Tabel 4.20 DER PT. Kalbe Farma ... 60

Tabel 4.21 DER PT. Merck Tbk. ... 61

Tabel 4.22 DER PT. Pyridam Farma ... 62

Tabel 4.23 DER PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 62

Tabel 4.24 DER PT. Tempo Scan Pasific ... 63

Tabel 4.25 DPR PT. Darya Varia Laboratory ... 64

Tabel 4.26 DPR PT. Indofarma (persero) Tbk. ... 65

Tabel 4.27 DPR PT. Kimia Farma ... 66

Tabel 4.28 DPR PT. Kalbe Farma ... 66

Tabel 4.29 DPR PT. Merck Tbk. ... 67

Tabel 4.30 DPR PT. Pyridam Farma ... 68

Tabel 4.31 DPR PT. Schering Plough Indonesia Tbk. ... 68

Tabel 4.32 DPR PT. Tempo Scan Pasific ... 69

Tabel 4.33 Daftar Perusahaan Sampel DPR, ROA, CR dan DER ... 70

Tabel 4.34 Uji Normalitas ... 71

Tabel 4.35 Uji Multikoliniearitas ... 72

Tabel 4.36 Uji Heterokedastisitas ... 73

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.38 Hasil Pengujian Simultan ... 75

Tabel 4.39 Hasil Pengujian Parsial ... 75

[image:7.595.148.478.250.581.2]

Tabel 4.40 Persamaan Regresi ... 76

Tabel 4.41 Korelasi ... 77

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan investor, sehingga menuntut

perusahaan menerapkan beberapa kebijakan yang dapat menarik investor. Salah

satunya adalah dengan menetapkan kebijakan deviden agar bisa menarik banyak

investor untuk melakukan investasi di perusahaan mereka. Para investor melihat

perusahaan yang mampu berkembang dan membayar deviden merupakan

perusahaan yang baik untuk melakukan investasi. Walaupun sebenarnya

perusahaan akan merasa dirugikan karena uang yang seharus digunakan untuk

meningkatkan investasi dan membayar hutang perusahaan harus dibagi dengan

membayar deviden kepada investor atas saham yang mereka miliki.

Stice, et al (2005) mendefinisikan deviden sebagai pembagian laba kepada

para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang

oleh masing-masing pemilik. Sedangkan kebijakan deviden adalah keputusan

untuk menentukan besar kecilnya bagian yang akan diberikan kepada pemegang

saham dan bagian yang akan disimpan sebagai laba ditahan, besar kecilnya

deviden yang diberikan kepada pemegang saham tergantung pada perusahaan

sehingga sangat diperlukan pertimbangan manajemen perusahaan, agar

pembagian devidennya bisa seimbang dengan demikian perusahaan bisa

mengembangkan usahanya dan investor bisa mendapatkan deviden. Dalam hal ini

(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

deviden yang sebesar-besarnya sedangkan dari pihak perusahaan, perusahaan

ingin menahan deviden kas agar bisa meningkatkan investasi.

Pihak manajemen akan membatasi arus kas keluar berupa deviden kas

yang berjumlah terlalu besar dengan alasan mempertahankan kelangsungan hidup,

menambah investasi untuk pertumbuhan atau melunasi hutang (Suharli dan

Oktorina, 2005).

Kebijakan deviden digunakan sebagai signal bagi investor dalam menilai

baik buruknya sebuah perusahaan, jika perusahaan mengalami peningkatan setiap

tahunnya maka perusahaan tersebut dianggap mampu untuk membayar deviden

dan sebaliknya jika perusahaan tidak mengalami peningkatan maka perusahaan

tersebut dianggap tidak mampu untuk membayar deviden. Banyak investor yang

ingin menginvestasikan modal mereka, mereka melihat perkembangan dari

perusahaan yang ingin diinvestasi apakah terjadi perkembangan setiap tahunnya.

jika terjadi perkembangan maka investor akan merasa bahwa perusahaan itu

mampu untuk membayar deviden kepada investor dan investor merasa yakin

untuk menginvestasi modal mereka kepada perusahaan.

Kebijakan deviden merupakan kebijakan yang sulit bagi pihak perusahaan

karena apabila deviden yang didapat diberikan semua kepada pemegang saham

maka kepentingan perusahaan akan uang kas akan terabaikan oleh sebab itu

perusahaan harus mengatur agar deviden yang dibagikan tidak mempengaruhi

kepentingan perusahaan, dengan begitu perusahaan bisa terus mengembangkan

usahanya dan pemilik saham bisa mendapatkan bagian mereka atas saham yang

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha

Dalam hal ini Profitabilitas merupakan elemen penting bagi perusahaan

yang berorientasi pada laba. Bagi pimpinan perusahaan, profitabilitas dapat

dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui keberhasilan dari perusahaan yang

dipimpinnya, sedangkan bagi investor, profitabilitas dapat dijadikan sebagai

sinyal dalam melakukan investasi pada suatu perusahaan. Kemampuan perusahaan

untuk membayar deviden merupakan keuntungan bagi perusahaan karena dengan

demikian banyak investor yang melihat dan ingin menginvestasikan modal

mereka. Dengan demikian profitabilitas sangat diperlukan perusahaan bila hendak

membayar deviden. Karena profitabilitas mempengaruhi jumlah deviden yang

akan dibagikan oleh perusahaan. Profitabilitas bagi perusahaan merupakan

kemampuan penggunaan modal kerja tertentu untuk menghasilkan laba tertentu

sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam mengembalikan

hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang serta

pembayaran dividen bagi para investor yang menanamkan modalnya pada

perusahaan tersebut. Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang mampu dicapai

perusahaan maka semakin lancar pula pembayaran deviden kepada para

investornya. (Haryetti dan Ekayanti, 2012)

Industri farmasi merupakan industri berbasis riset, salah satu yang tidak

bisa dihindari yaitu persaingan antar perusahaan farmasi oleh karena itu

perusahaan di Indonesia dituntut bisa bersaing dengan cara inovasi, promosi, dan

sitem pemasaran yang baik, serta kualitas produk yang optimal. Pendanaan

menjadi salah satu faktor penting untuk menghadapi persaingan. Pendanaan

diperlukan untuk membangun dan menjamin kelangsungan perusahaan. Sumber

(11)

4

Universitas Kristen Maranatha

didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan

tersebut seperti bank, perusahaan leasing, pemegang obligasi, dan lain sebagainya.

Sumber pendanaan dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang

jangka pendek maupun hutang jangka panjang (Sumarno, 2013).

Gupta (2010) mengungkapkan bahwa hutang berpengaruh negatif terhadap

kebijakan deviden. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi proporsi hutang atau

semakin meningkat hutang yang digunakan dalam struktur modal maka semakin

besar pula kewajibannya. Selain itu dengan adanya peningkatan hutang maka akan

menimbulkan biaya bunga atas hutang tersebut. Sehingga peningkatan hutang

akan mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang

saham termasuk deviden yang akan diterima karena kewajiban untuk membayar

bunga dan hutang tersebut akan lebih diprioritaskan dari pada membayar deviden.

Juma’h (2008) dan Gupta (2010) mengungkapkan bahwa terdapat

pengaruh positif antara likuiditas dengan kebijakan deviden. Hal ini dinyatakan

dengan semakin baik likuiditas yang dimiliki oleh badan usaha akan

meningkatkan kebijakan deviden badan usaha tersebut. Likuiditas yang semakin

baik dalam badan usaha mencerminkan bahwa adanya peningkatan kas yang

dimiliki badan usaha tersebut.

Dari uraian diatas peneliti ingin menganalisis dan mengetahui lebih dalam

tentang kebijakan deviden dan peneliti ingin membantu masyarakat yang ingin

mengetahui tentang deviden. Peneliti memberi judul “Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, Hutang terhadap Kebijakan Deviden pada perusahaan Sektor Industri

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha

sektor industri farmasi karena perusahaan industri farmasi mampu bertahan

walaupun mengalami banyak masalah dan perusahaan tersebut akan tetap

bertahan dan produk yang dihasilkan sektor industri farmasi akan terus

berkembang sehingga bermanfaat untuk masyarakat. Industri perusahaan farmasi

penting saat ini karena perusahaan farmasi merupakan salah satu sektor utama

penopang perekonomian khususnya di bidang dasar yaitu kesehatan. sebagai

industri farmasi yang memasok bahan obat-obatan mulai dari bahan baku sampai

produk yang digunakan oleh konsumen untuk meningkatkan kesehatan mereka.

Produk farmasi dari perusahaan farmasi menjadi penting bagi pasien yang sedang

sakit atau memelihara kesehatan. Obat yang diproduksi perusahaan farmasi

sangat dibutuhkan bagi masyarakat dan rumah-rumah sakit atau klinik untuk

pasokan obat-obatan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Raipassa,

et al 2015).

David Sutyanto, analis riset First Asia Capital mengatakan, emiten-emiten

di sektor farmasi memang masih terpengaruh negatif oleh penguatan dolar AS

terhadap rupiah. Sebab, sebagian besar bahan baku farmasi berasal dari impor.

Hanya saja dia mengatakan nilai tukar dolar AS pada 2014 cenderung stabil

sehingga dari sisi rugi kurs tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Jadi, dari

sisi risiko kurs selama dolar AS stabil tidak terjadi masalah. Namun demikian,

efek negatif dari penguatan dolar AS tahun 2013 belum sepenuhnya pulih. Belum

lagi dengan tingkat penghasilan masyarakat yang meningkat sehingga

menyebabkan meningkatnya konsumsi obat terutama untuk obat-obat suplemen

(13)

6

Universitas Kristen Maranatha

Meskipun pada tahun ini industri farmasi mengalami penurunan yang

disebabkan oleh tingkat inflasi tinggi pada kuartal pertama tahun 2015 sebesar

0,17% telah memukul daya beli masyarakat. Secara tidak langsung tingkat inflasi

ini mempengaruhi kinerja emiten sektor farmasi. Terlebih lagi dengan nilai tukar

rupiah yang terus melemah. Kondisi ini menekan margin laba. Laba emiten di

sektor farmasi diperkirakan turun 4,6%. Daya beli masyarakat yang menurun

menjadi faktor masyarakat mengurangi pembelian dan memilih produk yang

murah (Winarto, 2015).

Setelah itu terjadi depresiasi nilai tukar rupiah pada kuartal kedua industri

farmasi mengalami stagnan pada kuartal kedua tahun ini. Analis Mandiri

Sekuritas Vanessa Ariati Tanuwijaya memperkirakan, pada kuartal kedua tahun

2015, pendapatan emiten farmasi hanya tumbuh tiga persen sampai enam persen

dibandingkan kuartal pertama. "Lambatnya pertumbuhan akibat pelemahan

rupiah, pertumbuhan volume penjualan yang melambat, serta tekanan margin

(Winarto, 2015).

Sementara, analis BNI Securities Ankga Adiwirasta menduga, kinerja

emiten farmasi pada kuartal kedua masih mirip dengan kuartal sebelumnya.

Alasannya, perekonomian domestik tak banyak bertumbuh dan daya beli

masyarakat yang menurun. Belum lagi nilai rupiah melemah. Padahal, porsi

bahan baku impor perusahaan farmasi melebihi 50 persen (Winarto, 2015).

Tetapi dengan adanya Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah saham

sektor farmasi akan tetap gemilang ditahun 2015 ini. Akan membuat perubahan

(14)

7

Universitas Kristen Maranatha

Tiga emiten besar farmasi yang ada di bursa seperti KLBF (Kalbe Farma), INAF

(Indofarma) dan KAEF (kimia Farma) mengalami kenaikan harga saham yang

cukup fantastis sejak awal tahun. Jadi akan semakin cemerlang di tahun depan jika

KIS jalan sesuai dengan yang direncanakan. Makanya saham emiten farmasi layak

dikoleksi," kata analis pasar modal di Sumut, Gunawan Benjamin. Ke depan harga

saham emiten farmasi masih sangat menjanjikan bila program-program yang

mengakomodasi perlindungan kesehatan masyarakat terus ditingkatkan. Hal ini

akan berdampak pada membaiknya kinerja penjualan saham-saham sektor farmasi

tersebut (medanbisnis, 2014).

1.2 Identifikasi Masalah

Dari uraian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden?

2. Apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap kebijakan deviden?

3. Apakah terdapat pengaruh hutang terhadap kebijakan deviden?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, Hutang terhadap kebijakan deviden dalam sektor industri farmasi

dengan menggunakan sampel perusahaan yang membagikan deviden pada periode

2010-2014.

1. Untuk menganalis apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap

(15)

8

Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh likuiditas terhadap

kebijakan deviden

3. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh hutang terhadap

kebijakan deviden.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi:

a) Perusahaan

Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk membagikan

deviden atau menahan deviden dan dapat membantu perusahaan mengetahui

dampak-dampak yang akan terjadi jika devidennya ditahan atau devidennya

diberikan semua kepada pemegang saham karena dalam kebijakan deviden

perusahaan harus menciptakan keseimbangan supaya terjadi pemerataan baik

dalam pihak pemegang saham maupun pihak perusahaan. Dengan demikian

diharapkan perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang serta akan banyak

investor yang ingin menginvestasikan modal mereka ke perusahaan.

b) Investor

Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa membantu investor sebagai

bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi dan dengan adanya

variabel-variabel yang diteliti, investor bisa melihat apakah perusahaan tersebut mampu

(16)

9

Universitas Kristen Maranatha

c) Bagi Penulis

Membantu Penulis menemukan bukti-bukti mengenai rasio-rasio keuangan

yang berpengaruh terhadap kebijakan deviden. Dengan demikian bisa membantu

penulis mengetahui lebih dalam faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden.

Penelitian ini juga merupakan salah satu syarat penulis untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi di Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

(17)

79 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh Profitabilitas,

Likuiditas, dan Hutang terhadap kebijakan deviden pada perusahaan sektor

industri farmasi periode 2010-2014.

Berdasarkan analisis data Bab IV peneliti mengambil kesimpulan bahwa:

1. Secara simultan Sig: 0,025 < 0,05 : Ho ditolak Paling sedikit ada satu

variabel bebas (ROA, CR atau DER) yang mempengaruhi DPR. Terdapat

pengaruh simultan ROA, CR, dan DER terhadap DPR sebesar 16,2 persen,

sedangkan sisanya yaitu 83,8 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

2. Secara parsial ROA memiliki pengaruh terhadap DPR, sedangkan CR,

DER tidak terdapat pengaruh, berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut:

ROA : P value = 0,005 < 0,05 : Ho ditolak (Terdapat Pengaruh)

CR : P value = 0,117 ≥ 0,05 : Ho diterima (Tidak Terdapat Pengaruh)

DER : P value = 0,969 ≥ 0,05 : Ho diterima (Tidak Terdapat Pengaruh)

(18)

80

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti adalah sebagai

berikut.

1. Penelitian ini hanya meneliti variabel yang mempengaruhi DPR dari

variabel ROA, DER dan CR. Perlu diteliti lebih lanjut variabel-

variabel lain yang mempengaruhi kebijakan deviden.

2. Penelitian ini menggunakan sampel hanya terbatas pada sektor industri

farmasi, sehingga perlunya penelitian pada perusahaan industry lain.

5.3 Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Didalam penelitian ini sudah banyak teori tentang kebijakan deviden,

disarankan untuk penelitian selanjutkan mendapatkan lebih banyak lagi

tentang teori kebijakan deviden.

2. Implikasi Manajerial

Investor dapat melihat perusahaan mana yang mampu atau tidak

mampu membagikan deviden dan Investor dapat jeli memilih

perusahaan yang akan diinvestasikan supaya investor bisa

(19)

81

Universitas Kristen Maranatha 3. Implikasi Metodologi

Pada penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang

berasal dari www.idx.co.id , web, buku dan artikel ilmiah diharapkan

pada penelitian selanjutnya menambahkan sumber memperoleh data

yang lebih, agar data yang didapat lebih banyak.

5.4 Saran

1. Sampel masih terbatas pada perusahaan sektor industri farmasi,

dimungkinkan untuk mengambil sampel perusahaan pada sektor

industri lain.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA mempengaruhi DPR.

Perusahaan sebaiknya dapat meningkatkan laba perusahaan sehingga

(20)

82

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aljannah, R.A. (2010). Analisis Pengaruh Hutang, Profitabilitas, Likuiditas dan

Pertumbuhan Terhadap Deviden. Skripsi tidak Dipublikasikan.

Brealey, R.A., Myers, S.C. and Marcus, A.J. (2007). Fundamentals of Corporate

Finance, 5 edition Newyork : McGraw-Hill Irwin

Brigham, E.F. & Ehrhardt, M.C (2005). Financial Management, Theory and Practice, 11 Edition, Thomson, Ohio.

Brigham, E.F. & Joel F. Houston. (2006). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,

Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, E.F. & Huston, J.F. (2011). Dasar – Dasar Manajemen Keuangan,

Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat

Brigham, E.F dan Houston, J.F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Jilid 1.Jakarta: Salemba Empat.

Darminto, (2008). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Struktur Modal dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Deviden, Jurnal

Ilmu-Ilmu Sosial, Vol.20 (No.2).

Deitiana, T (2011). Pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen terhadap harga saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13 (No.1), April 2011, Hlm 57-66

Dewi, C.S (2008). Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Deviden.

Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 10. (No.1), hal 47-58.

Fahmi, I (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Gitman, L.J. (2009). Principles of Managerial Finance, 12 edition, Pearson International Edition.

Gupta, A. (2010). The Determinants of Corporate Dividend Policy. Vol 37, No. 2.

Gupta, A. & Banga, C. (2010). The Determinants of Corporate Dividend Policy, Decision, Vol.37, No.2.

(21)

83

Universitas Kristen Maranatha

Haryetti & Ekayanti, R.A.(2012). Pengaruh Profitabilitas, Investment Opportunity Set dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Jurnal Ekonomi. Vol 20. (No. 3), September 2012.

Hery, (2015).Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Buku Seru.

Joni dan Lina.(2010). Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Struktur Modal. Jurnal

Bisnis Dan Akuntansi, 12(2), hal: 81-96.

Jum’ah, A. (2008). The Financial Factors Influencig Cash Dividend Policy : A

Sample Of U.S Manufacturing Companies. Intermetro Business Journal, Vol,4 (No.2).

Kadir, A. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada perusahaan Credit Agencies Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol.11, No.1.

Kuncoro, M (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Kuswadi, (2006). Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang Awam. Jakarta: PT. Gramedia.

Kurochman C, T. & Konadi, W (2012)

Analisis kebijakan deviden terhadap harga saham pada sector industry konsumsi periode 2000- 2010. Jurnal Kebangsaan Vol. 1. (No.2) juli 2012.

Kuwari, A.D. (2010). To Pay or Not To Pay Using Emerging Panel Data to Indentifity Factors Influencing Corporate Dividend Payout Decision. International Research Journal Of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 42.

Lopolusi, I. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden sektor manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 2. (No. 1), 2013.

Mardiyati, U., Ahmad, N.G., & Putri, R. (2012). Pengaruh Kebijakan Deviden, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar dibursa efek Indonesia periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3. (No.1).

Margaretha, F dan Ramadhan R.A (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada industri manufaktur dibursa efek Indonesia. Jurnal

(22)

84

Universitas Kristen Maranatha

Medanbisnis (2014). Saham Farmasi akan bersinar jika program KIS jalan.

Diakses pada 28 November 2015, dari

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/11/15/129704/ saham-farmasi-akan-bersinar-jika-program-kis-jalan/#.Vli1LlV97IU.

Moradi, M., Salahe dan Honarmand (2009). Factors Affecting Dividend Policy: Empirical Evidence Of Iran. UDK/UDC:336.76(55).

Niu, X. (2008). Theoretical and Practical Review Of Capital Structure And Its Determinants. International Journal of Business and Management, 3(3), pp: 133-139.

Nuringsih, I. (2010). Pengaruh profitabilitas, kebijakan hutang dan kepemilikan institusional terhadap kepemilikan manajerial dan pengaruhnya terhadap risiko dan pengaruhnya terhadap risiko. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 (No.1), April 2010, Hlm 17-28.

Nurmala, (2006). Pengaruh kebijakan deviden terhadap harga saham perusahaan-perusahaan otomotif dibursa efek Jakarta. Mandiri, Vol 9. (No. 1), Juli- September 2006.

Prawira, Y.I, Dzulkirom, M, Endang, M.G.W (2014). Pengaruh leverage, likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden. Jurnal Administrasi bisnis. Vol.15 (No.1) oktober 2014.

Raipassa, C., Parengkuan, T., Saerang, I. (2015). Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan farmasi yang terdaftar Di BEI. Jurnal Berkala Ilmiah

Efisiensi. Vol 15. No.5Tahun 2015.

Santika, B.R & Sudiyatno (2011). Menentukan struktur Modal perusahaan manufaktur dibursa efek Indonesia. Dinamika keuangan dan perbankan. Vol. 3 (No.2) Hal 172-182.

Sari, P.A.P.N (2014). Faktor-Faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dibursa efek Indonesia. Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana 7.1 (2014), Hlm 33-47.

Sarwono, J (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sawono, J (2006) tentang kriteria koefisien korelasi diambil dari web Burhanudin, M (2012). Koefisien Korelasi, Signifikansi, dan Determinasi. Diakses

pada 28 November, 2015, dari

(23)

85

Universitas Kristen Maranatha

Stice, E.K., Stice, J.D., dan Skousen, K.F.(2005). Intermediate Accounting, 15th Edition, South-Western Publishing Co. Cincinati. Ohio.

Suharli, M. dan Oktorina, M. (2005). Memprediksi Tingkat Pengembalian Investasi Pada Equity Securities Melalui Rasio Profitabilitas, Likuiditas,

dan Hutang Pada Perusahaan Publik Di Jakarta”. Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo.

Suharli, M. (2007). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, VOL. 9, NO. 1, MEI 2007: 9-17.

Suliyanto, (2009). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Sumarno, A. (2013). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas dan ukuran

perusahaan terhadap Harga Saham. Diakses pada 28 November, 2015,

dari http://www.scribd.com/doc/118556114/PENGARUH-LIKUIDITAS- PROFITABILITAS-SOLVABILITAS-DAN-UKURAN-PERUSAHAAN-

TERHADAP-HARGA-SAHAM-PERUSAHAAN-FARMASI-DI-BEI#scribd

Sunarya, H.D (2013). Pengaruh kebijakan deviden dan likuiditas terhadap kebijakan deviden dengan size sebagai variabel moderasi pada sektor manufaktur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 (No.1), 2013.

Umar, H (2013). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Weston, J.F. & Brigham, E.F. (2005). Dasar-dasar Manajemen Keuangan , Edisi Kesembilan. Jakarta: Salemba Empat.

Wiagustini, N. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press.

Winarto, Y (2015). Kinerja emiten saham farmasi kurang fit. Diakses pada 28 November, 2015, dari http://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-emiten-saham-farmasi-kurang-fit.

Yeniatie dan Destriana, N. (2010). Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 12(1), hal: 1-16.

www.idx.co.id

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran  ...........................................................................
Tabel 2.1     Penelitian Terdahulu  ..........................................................................
Tabel 4.41    Korelasi  .............................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter langsung mencatat rekam medis diagnosa pasien, dan resep obat jika memang ada obat yang harus di tebus Kemudian pasien

1. Seorang Nona bernama Cika usia 20 tahun datang ke Bidan untuk konsultasi gizi pra hamil. Dia ingin mempersiapkan kehamilannya dengan baik. Sehat itu sendiri dapat diartikan

Penggunaan unsur-unsur yang mendukung dalam proses produksi diharapkan berfungsi secara efektif dan efisien, baik itu dalam hal segi bahan baku, manusia, metode, mesin yang

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan

Sativa disusun dengan menggunakan SFE yang dioptimalkan sebelumnya serta dengan teknik ekstraksi Soxhlet yang dianalisia untuk berbagai.. antioksidan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan positif antara berpikir kritis (X1) dengan

RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH (RPI2JM) TAHUN 2015 – 2019.. PEMERINTAH KABUPATEN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses negosiasi identitas masyarakat keturunan Samin dengan masyarakat Jawa dominan, apa saja masalah komunikasi yang muncul