• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Praktik manajemen laba pada perusahaan Go public yang terdaftar di index LQ-45 Bursa efek Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Praktik manajemen laba pada perusahaan Go public yang terdaftar di index LQ-45 Bursa efek Indonesia."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual (accruals accounting). Akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi akrual secara umum memberikan indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan dari pada informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini (FASB 1978). Akuntansi akrual juga memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual merupakan aturan yang tidak sempurna dan mengaburkan laporan keuangan yang bertujuan memberikan informasi aliran kas dan kapabilitas perusahaan dalam menghasilkan kas. Kekaburan informasi ini diakibatkan akuntansi akrual yang ruwet dan rentan atas manipulasi yang menyebabkan tindakan manajemen laba (earnings management).

(2)

dengan tingkat perolehan laba (earnings) atau prestasi usaha suatu organisasi. Hal ini tidaklah aneh karena tingkat keuntungan atau laba yang diperoleh sering dikaitkan dengan prestasi manajemen disamping memang adalah suatu yang lazim bahwa besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer tergantung dari besar kecilnya laba yang diperoleh. Oleh sebab itu tidaklah mengherankan bila manajer sering berusaha menonjolkan prestasinya melalui tingkat keuntungan atau laba yang dicapai.

Manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi (Schipper,1989). Manajemen laba sebagai tindakan seorang manajer dengan menyajikan laporan yang menaikan (menurunkan) laba periode berjalan dari unit usaha yang menjadi tanggungjawabnya, tanpa menimbulkan kenaikan (penurunan) profitabilitas ekonomi unit tersebut dalam jangka panjang (Fischer dan Rosenzweig, 1995). Manajemen laba terjadi ketika manajer menggunakan pertimbangan (judgment) dalam pelaporan keuangan dan penyusunan transaksi untuk merubah laporan keuangan, dengan tujuan untuk memanipulasi besaran (magnitude) laba kepada beberapa stakeholders tentang kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil perjanjian (kontrak) yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan (Healy dan Wahlen,1999).

(3)

Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett, Marcuss, Saunders dan Tehranian, 2006). Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Gideon, 2005).

Magnan dan Cormier (1997) menyatakan bahwa ada tiga sasaran yang dapat dicapai oleh manajer sehubungan dengan praktek manajemen laba. Ketiga sasaran tersebut adalah minimisasi biaya politis (political cost minimization), maksimisasi kesejahteraan manajer (manager wealth

maximization), dan minimisasi biaya finansial (minimization of financing costs). Jelas disini bahwa sasaran dari manajemen laba adalah cukup

(4)

dipercayai sebagai informasi utama yang tersedia di dalam laporan keuangan suatu organisasi (Lev, 1989; Schipper, 1989; Gujarathi dan Hoskin, 1992). Akibatnya adalah tidak mengherankan bila banyak manajer yang mengatur keuntungan tergantung pada motivasi yang mendasari.

Tindakan manajemen laba terjadi di berbagai perusahaan, baik di sektor perdagangan, manufaktur maupun sektor industri jasa. Praktek manajemen laba dapat dipandang dari dua perspektif yang berbeda, yaitu sebagai tindakan yang salah (negatif) dan tindakan yang seharusnya dilakukan manajemen (positif). Healy dan Wahlen (1998) menganggap manajemen laba sebagai tindakan yang menyesatkan dan menipu pemegang saham.

Penelitian mengenai adanya indikasi manajemen laba di Indeks konvensional salah satunya pada Indeks LQ-45. LQ45 merupakan suatu index yang didalamnya berisi perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.

(5)

akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan keuangan, disebut normal accruals atau non discretionary accruals, dan (2) bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut dengan abnormal accruals atau discretionary accruals.

Menurut Healy dan Palepu (1993), ada tiga kondisi yang menyebabkan komunikasi melalui laporan keuangan tidak sempurna dan tidak transparan yaitu: (1) dibandingkan dengan investor, manajer memiliki informasi lebih banyak tentang strategi dan operasi bisnis yang dikelolanya, (2) kepentingan manajer tidak selalu selaras dengan kepentingan investor, dan (3) ketidaksempurnaan dari aturan akuntansi dan audit.

Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara riil, namun disisi lain penggunaan dasar akrual dapat memberikan keleluasaan kepada pihak manajemen dalam memilih metode akuntansi selama tidak menyimpang dari aturan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan yang akan dibahas peneliti adalah:

(6)

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu :

1.Mengidentifikasikan besarnya manajemen laba yang terjadi di perusahaan go publik yang tergabung dalam LQ-45 (indeks konvensional).

2. Mengidentifikasi apakah manajemen cenderung melakukan tindakan menaikan atau menurunkan angka laba.

D. Manfaat Penelitian

1. Dengan penelitian ini diharapkan bagi para investor dapat mengetahui tindakan majemen laba yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan bagaimana tindakan manajemen laba dan kinerja keuangan, sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan.

(7)

E. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : Pendahuluan

Bab ini merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang hal-hal pokok yang berhubungan dengan penulisan tesis, meliputi : latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian. BAB II : Landasan Teori

Bab ini mengenai tijauan pustaka tenitang landasan teori yang menjadi dasar penulisan tesis, meliputi : Teori Keagenan, Stewardship teory, Praktek manajemen laba, Indeks LQ 45, Kerangka Pemikiran.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan metode-metode penelitian yang di gunakan dalam penulisan Tesis, meliputi : jenis penelitian, Populasi, Sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data

BAB IV : Analisa dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang analisis data, temuan empiris yang diperoleh dalam penelitian, hasil pengujian analisis data, dan pembahasan hasil pebelitian.

BAB V : Penutup

Referensi

Dokumen terkait

“Pengembangan Mutimedia untuk Meningkatka n Kualitas Pembelajaran pada Mata Kuliah Media Pembelajaran”, Jilid 43, Nomor 3, Oktober 2010, dalam www.ejournal.undiksha.ac.id ,

Tujuan manual Penetapan Standar Pendanaan dan Pembiayaan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Medan Area adalah menghasilkan dokumen tertulis berisi petunjuk

Menurut Wardhani dan Wihardi (2012, h.1.4), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

Dalam kalimat bila ada kata kerja (verb), kata sifat (adjective), kata benda (noun), yang diikuti kata depan (preposition), maka kata kerja selanjutnya harus gerund.... object

Pada bab ini, penulis akan menganalisis imaji, majas dan diksi yang terkandung dalam lirik lagu Sakura yang dinyanyikan oleh Ikimono Gakari, lagu Sakura oleh

For the case of Eastern Indonesia, the positive impact received by the rural household in the first simulation is relatively small as almost all types of

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir Penulisan Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Fenomena Iklan Televisi (TVC) Ekstrak Kulit Manggis Mastin

Hasil penelitian menunjukkan hampir tidak ada perbedaan antara pengetahuan baik dengan pengetahuan cukup yaitu baik 50.0% dan cukup baik 48.5%, kualitas pelayanan KB