il:i' 1"1':-s :-i?na i'.i:i:::, :,:
1t0088
ut tF09
Wmffi*T.: ...*
Soeharto
dan
Janur Krrning
TANGGAL
l
Maret 2015me-rupakan peringatan
66
tahun
Se-rangan Oemoem
(SO)
I
Maret
diYogyakarta. Selarna Orde Baru ber-kuasa, peristiwa SO 1 Maret diman-faatkan untuk memitoskan ketokoh-an Presiden Soeharto. Dalam sejarah resmi Orde Baru disebutkan bahwa
Letkol
Soeharto
sangat, berjasasebagai pernrakarsa dan pelaksana SO
I
Maret. Sementara peran Sultan Hamengku Buwono IX sebagaipen-cetus yang
sesungguhnya seolah hendak ditiadakan. Ruhtuhnya Orde'Baru telah mendorong ba_nyak pihak mengemukakan berbagai versi lain. Termasuk upaya balik untuk
mengu-bur
peran Soeharto.Lalu
sebenar-nya sejauh mana peranLetkol
Soe-harto dalam SO
I
Maret?Satu hal yang pasti, SO
I
Maret yang dilancarkan pada siang hari inimemang dipimpin oleh
Letkol
Soe-harto. Saat
itu
usianya belum genap27 tahtn. Soeharto lahir di Kemusuk,
Godean, beberapa
kilometer
arah barat Yogyakarta. Setelah mengikutilatihan
militei
di
Gombong, JawaTengah, Soeharto'dilantik lebagai
Sersan KNIL. Pada masapendudukan Jepang, Soeharto menjadi. anggota
PETA
dengalr
pangkat terakhir
ljudantjo, fomandan Kompi. Semasa
Revolusi,
Soehartomasuk
dalamBarisan Keamanan Rakyat (BKR).
Tahun
1948, Soeharto berpangkatLetkol menjabat sebagai Komandan
Brigade
X
sekaligus
Komandan WehrkreiseIII
yang
bertanggungjawab
atas
wilayah
KaresidenanYogyakarta.
Atas perqetujuan dari Panglima Besar Soedirman yang sedang me-lakukan gerilya, pada tengah nialam
menjelang
SO
I
Maret,
dengan mbngenakan pakaianabdi
dalem,Letkol
Soehartobertemu
denganSultan
di
Keraton.
Untuk
meng-gambarkan
pertemuan
ini,
pada dinding tembok.Pagelaran Keratonditruatlah
relief.
Letkol
Soeharto memakai pakai-an pranakan yaitu baju dari bahan
lurik
khusus untukpegawai Keraton, duduk berhadapan dengan Sul-tan. Di samping mereJca ada
sebuah pesawat
radio
yang
menunjukkanbahwa
Sultan selalu mengikuti siaran radio asinguntuk mendukung perjuangan. Dari
berita radio
asing inilah,,Sultan
menggagas perlunya
. serangan terbukauntuk
menunjukkan pada dunia internasional bahwaRI
masih ada dpnTM
masih kuat.Sultan dan
Letkol
Soeharto se-pakat untuk melancarkan seranganumum secara besar-besaran terha-dap kedudukan Belanda
di
Yogya-karta. Serangan itu dijadwalkan pada Selasa
I
Maret 1949 siang hari. Ha.silnya
sangat memuaskan, Yogya-karta dapat dikuasai kembali selamaenam jam..Pasukan yang dikerahkan
berasal dari.berbagai penjuru. Dari
selatan, Batalyon Sardjono berke-kuatan
400
orang.Dari
barat,pa-sukan Overste Soehoed
yang
me-rupbkan
gabungandari
pasukan15
I,
Kompi 100, dan pasukan Kahar Moezzakar. Dari arah utara; pasukan Tentara Pelajar dan AkademiMiliter
dipimpin MayorKoesno. Dari timur, Batalyon Soedjono.
Letkol
Soeharto bersamapa-sukannya datang
dari
arah
blrat
dengar menempatkan poskbnya di Kuncbn. Melalui Notoyudan, Letkol
Soeharto bersenjatakan Owen Gun
MK
142, langsung memimpin anak buahnya sdmpai ke Patuk dan Jalan Malioboro. Ciri khas kepemimpinanIrtkol
Seoharto yang masih diingatbe4ar oleh bawahannya ialah selalu
berada
di
tengah-tengah pasukanyang sedang dalam keadaan kritis.
Dengan
demikian moril
pasukan' tetap
.tinggi
karena yakin dapat keluar
dari
kesulitanJanur
kuning
Tradisi
Jawa memang sangat kental dalamdiri
Soeharto .
sejak
rnuda.Inilah
yang membuat pasukannyabegitu percaya dengan kemampuan
intuisi
yangdimilik
oleh Soeharto termasuk saat bertempuldi
lapang-an.
Soeharto
Bribadinya
begitu
tenang, cenderung
pendiam,
dan tidak senang berbicara panjang lebar.Wartawan se4ior Rosihan Anwar mengungkapkan
sosok
Soeharto sebagai orang yang kulina menengdan
tidak
sukamengobrol,
kata-katanya hemat. Sifatini
boleh jadiberarigkat
dari
kebiasaan Soehartoyang senang bertirakat.
Bahkan sifat njawani ini
dipakai-nya pula
dalammemimpin
SO
I
Maret. Sebagai tanda pengenal, ma-sing-masing personil
yang
terlibat mengenakantanda
berlrpajanur
kuning. Daun kelapa'muda
itu
di"ikatkan
padaleher, kepala,
atau tangan. Selain karena'janur kuning mudah didapat, pemakaian tanda tersebutdiambil
dari
kisahpewa-yangan. Dalam cerita
Anoman Obong, disebutkan bahwabarang-siapa menggunakan
simbol janur
kuning
maka dipercayaakan
ter-hindar
dari
bahaya.
Pemakaian tanda janur kuning mengadopsi suri.teladari tradisi Jawa agar semuanya dapat selamat dala.m pertempuran. Terbukti bahwa SO I Maret ber-hasil meningkatkan semangat juang
dan meyakinkan
rakyat
maupundunia.
RI
masih
adatetap
tegak.berdiri dan
TNI
memiliki
kekuatanuntuk melancarkan suatu serangan
militer.
Peduangandiplomatik
In-Senin Kliwon,2
1y1rrg1 .Efit!5donesia di PBB bagaikan mendapat kekuatan baru. Banyak orang yang heran, bagaimana di tahun 1949, se.
buah pertempuran di Jawa, keesokan harinya sudah menjadi berita inter-nasional.
Hal
ini
tak lepasdari
ke-cerdikan Letkol Soeharto pula yangberinisiatif
mengirimkan berita se-ranganmelalui
pernancar gerilya yang tersembunyidi
Desa Playen,Wonosari, Gunungkidul
Tanggal
I
Maret
pagi,
begituterdengar tembbkan
riuh
dan
asapmengepul
dari
arah
Yogyakarta, SermaBoediardjo
segera mengi-rimkan pesan yang telah disiapkanoleh
Letkol
Soeharto sebelumnya.Dari
Playenini,
beritaditerima
di Bukittinggi kemudian diteruskan ke Takengon, Aceh. Dari sana diterus-kan ke Rangoon, Birma lalu ke NewDelhi, India dan
segera menjadiberita dunia. Kerajaan
Belandaterlambat rnen geluarkan release dan
malahan
menjadi
bahan olokan
sebab selain terlambat
juga
tidak akurat. Kantor-kantdrberita
asingsudah
lebih
dulu
mengutip
beritayang dikirim Soeharto lewat
peman-car
radio
daruratmilik
Angkatan Udaradi
Gunungkidul.Soeharto
dan
OrdeBaru
telah menjadi bagian dari sejarah bersamadengan segala
pujian
maupunhujatan.
Meski demikian,
peran. Soeharto patut ditempatkan semesti-nya. Fakta akan tetap menjadifa\ta,
tidak akan pernah berubah. Sejarah
SO 1 Maret terkait dengan
kelang-sungan
hidup
bangsa,tanpa
diamungkin perjalanan bangsa
ini
akan lain. Sudah semestinya sejarah SO 1Maret diungkap secara utuh. Jangan
ada upaya hendak menonjolkan
maupun mengaburkan peran mereka yang terlibat
di
dalamnya.***
,.
Hendra
Kurniawan
l.4.Pd, DosenPendidikan Sejarah
FKLP
tlniter-sitas
Sanata.Dhanna
Yogyakana.ACANA,1,.'I,',1
BERNAs
JocJA
Oleh:
Hendra Kurniawan
F*
#'t
:@