! "
#$
! % &
' () *
!
() #+ ,$
$ -# ./ 0 1
--*
! "# $ %
! & ' % (
! (
! # (
! & # (
! ) * + , #
- .
/ 0 $ 1 $ 1 !
& 2 3
' / + 4
/ $ 1 5
'6 6 $ 9
. + : ( #
. . ( 1'
. . 7+)"
. . & .
. . : & # .
. . . ; * '9 .
. . ! !
! 1 / !
3 , 2 : # / ) # 4
% '
. . !
< % + " 4
# 0 0 - 9 # "
4 $ 5 ' " % / , 3 / ) # # ( ' % ' 3
, ( 4
, 1 ( .
/ ) # # ( ' % '
, ( .
, 1 ( .
/ ) # # ( ' % '
.
, ( ..
, 1 ( .3
% .3
. # .5
!! "
! " # $%
! " # &' ( $
1 Kegiatan ekonomi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas investasi. Berbagai
kegiatan investasi di seluruh dunia yang dilaksanakan dalam skala internasional,
seperti , maupun di pasar modal
dan pasar uang yang dilaksanakan oleh investor individu, , dan
selalu mengikutsertakan transaksi perdagangan valuta asing.
Keputusan investasi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal serta
resiko resiko yang menyertainya. Faktor internal adalah fundamental dari
perusahaan itu sendiri yang dapat dilihat pada laporan keuangan (prospektus)
maupun manajerial perusahaan tersebut, sedangkan pengaruh eksternal antara lain
resiko politis, resiko nilai tukar, likuiditas, kontrol devisa, perlakuan pajak dan
lain sebagainya. Faktor eksternal inilah yang sulit diprediksi, karena sangat
mempengaruhi perkembangan nilai tukar suatu mata uang. Bahkan nilai tukar
mata uang dapat melemah hanya karena isu saja.
Pengeboman kedubes Australia 2004 atau yang biasanya disebut Bom
Kuningan terjadi tanggal 09 09 2004. Merupakan aksi terorisme besar ketiga yang
terjadi di Indonesia setelah Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003. Peristiwa
ini secara langsung maupun tidak langsung memiliki dampak kepada seluruh
bidang kehidupan bangsa dan negara Indonesia, baik segi politik, sosial, dan
2 Kekhawatiran yang pasti langsung muncul di benak para pelaku bisnis dan
investor serta pengamat ekonomi Indonesia setelah peristiwa bom Bali, bom JW
Marriott dan bom Kuningan adalah mengenai dampak negatif kejadian tersebut
terhadap perekonomian nasional. Untuk mengukur dampaknya, perlu dibedakan
antara jangka pendek dan jangka panjang. Efek jangka pendek bisa diukur dengan
sejumlah indikator diantaranya pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan dan
perubahan nilai tukar mata uang (dalam hal ini rupiah per dolar) sedangkan
jangka panjang diukur seperti pertumbuhan investasi, termasuk arus penanam
modal asing, perubahan neraca perdagangan, dan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas, bahwa peristiwa pengeboman yang terjadi
di Indonesia menimbulkan dampak negatif, mengenai perubahan nilai tukar mata
uang (dalam hal ini rupiah per dolar). Maka kami memilih mengadakan penelitian
dengan topik
! "
# $ % & & '
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis membatasi permasalahan
dengan mengidentifikasi hal hal dibawah ini:
1. Bagaimana analisis fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS sebelum dan
sesudah terjadinya beberapa pengeboman di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh rangkaian peristiwa pengeboman di Indonesia terhadap
3 3. Bagaimana perbandingan fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS saat
pengeboman di Bali, JW Marriott dan Kuningan?
( &)$ $ )*)
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
tentang fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hasil penelitian ini akan
disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik bagi Sarjana Strata 1 di
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasikan diatas maka tujuan
penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui bagaimana analisis fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS
sebelum dan sesudah terjadinya beberapa pengeboman di Indonesia.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh rangkaian peristiwa pengeboman di
Indonesia terhadap fluktuasi kurs rupiah per dolar AS.
3. Mengetahui bagaimana perbandingan fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS
saat pengeboman di Bali, JW Marriott dan Kuningan.
+ )
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang
bermanfaat, antara lain bagi:
1. Investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alat
4 2. Lingkungan praktisi, berupa referensi dalam pemanfaatan informasi
lingkungan usaha dalam pengambilan keputusan.
3. Peneliti, berupa kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapat dalam suatu penelitian bisnis.
,
-Nilai tukar mata uang setiap negara besarnya berbeda beda dengan nilai tukar
negara yang lain, dan nilai itu pun tidak selalu sama, dapat berubah sewaktu
waktu, perubahan tersebut dapat kita sebut sebagai fluktuasi. Fluktuasi nilai mata
uang suatu negara tersebut mempengaruhi perekonomian suatu negara dan juga
mempengaruhi kegiatan bisnis, apalagi bila kegiatan bisnisnya berskala
internasional, berhubungan dengan negara lain, baik apakah kegiatan bisnis
internasional tersebut dikarenakan modal dari negara lain atau pun juga bila
bisnis internasional ekspor impor.
Menurut $) dalam bukunya yang telah diterjemahkan oleh Emil Salim,
SE “Manajemen Keuangan Internasional Jilid I”. Adanya globalisasi juga turut
berperan bagi bisnis internasional dalam tiga hal:
1. Pertumbuhan perdagangan internasional, yang ditandai dengan meningkatnya
volume perdagangan internasional (ekspor impor) relatif terhadap produk
nasional bruto.
2. Pertumbuhan investasi asing langsung, yang ditandai dengan besarnya
investasi asing langsung dari perusahaan Amerika (AS) di luar negeri dan dari
5 3. Hubungan antara globalisasi dan kemampulabaan, yang dibuktikan dengan
adanya sebuah studi yang dilakukan oleh Daniels dan Brocker yang
menemukan bahwa perusahaan Amerika yang memiliki bisnis internasional
tinggi, menunjukan kinerja laba yang superior. Walaupun hasil tersebut tidak
bisa disama ratakan bagi semua perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
meningkatnya keterlibatan dalam bisnis internasional dapat meningkatkan
kemampulabaan perusahaan.
(Madura,1997:15 17)
Selain memperoleh berbagai macam keuntungan seperti yang telah disebutkan
diatas, perusahaan yang menjalankan bisnis internasional juga dihadapkan pada
berbagai resiko, diantaranya resiko pergerakan (fluktuasi) nilai tukar, kondisi
ekonomi luar negeri, dan resiko politik.
Dalam pergerakan nilai tukar valuta asing sendiri dikenal dua istilah yaitu
depresiasi dan apresiasi mata uang. $) dalam bukunya yang telah
diterjemahkan oleh Emil Salim “Manajemen Keuangan Internasional I”
menyebutkan depresiasi sebagai penurunan nilai valuta asing (Madura, 1997:86)
sedangkan apresiasi adalah peningkatan nilai valuta asing (Madura, 1997:86).
Karena sifat dari nilai tukar mata uang yang selalu berfluktuasi, maka nilai dari
transaksi internasional menjadi tidak pasti dan menimbulkan resiko kerugian atau
keuntungan bagi perusahaan. Sehingga perubahan kurs valuta asing tersebut dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan.
Resiko yang ditimbulkan dari fluktuasi nilai valuta asing dikenal dengan
6 ekonomi dan eksposur translasi. Pengertian dari ke tiga macam eksposur tersebut
menurut $ ) ) dan $./. & /. dalam bukunya Dasar
dasar Manajemen Keuangan Internasional adalah
1. Eksposur transaksi yaitu perubahan transaksi karena adanya perbedaan antara
kurs valuta asing pada saat transaksi disepakati dan pada saat transaksi
diselesaikan. Jadi eksposur transaksi berhubungan dengan transaksi transaksi
yang telah ada, tetapi belum jatuh tempo. Eksposur transaksi akan
mempengaruhi aliran kas jangka pendek perusahaan.
2. Eksposur ekonomi yaitu perubahan nilai sekarang perusahaan yang
disebabkan oleh adanya perubahan pada aliran kas operasi di masa yang akan
datang, karena terjadinya perubahan yang tidak terantisipasi pada kurs valuta
asing. Besarnya eksposur ekonomi ditentukan oleh dampak dari perubahan
kurs valuta asing terhadap volume penjualan, harga atau biaya di masa yang
akan datang.
3. Eksposur translasi yaitu eksposur yang ditimbulkan pada saat sebuah
perusahaan multinasional membuat laporan keuangan konsolidasi dari seluruh
anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara, sehingga menimbulkan
perubahan pada aliran kas riil perusahaan.
(Sri Handaru Yulianti dan Handoyo Prasetyo, 1998:140)
Selain resiko nilai tukar, seperti telah disebutkan diatas ada juga resiko kondisi
ekonomi luar negeri, serta resiko politik. Menurut Madura, dalam bukunya
7 terdapat tiga resiko yang dihadapi perusahaan yang terjun ke dalam bisnis
Internasional, yaitu:
1. Resiko pergerakan nilai tukar
Nilai tukar yang terus berfluktuasi menyebabkan arus kas yang akan
digunakan untuk pembayaran menjadi tidak pasti. Fluktuasi nilai tukar pun
dapat juga mempengaruhi nilai tukar, hal itu terjadi bila valuta asing suatu
negara penghasil produk menguat, maka harga produk menjadi lebih mahal
bagi pelanggan pelanggan luar negeri, yang bisa menyebabkan menurunnya
permintaan. Bagi perusahaan perusahaan multinasional yang memiliki anak
perusahaan di luar negeri, fluktuasi nilai tukar juga akan mempengaruhi nilai
dari arus kas yang dipulangkan.
2. Resiko kondisi ekonomi luar negeri
Ketika perusahaan multinasional memasuki pasar asing untuk menjual produk,
permintaan akan produk tersebut tergantung pada kondisi kondisi ekonomi
dalam pasar tersebut.
3. Resiko politik
Tindakan tindakan politik yang diambil oleh pemerintah atau publik negara
negara tamu yang dapat mempengaruhi arus kas perusahaan.
Ke tiga resiko tersebut saling berhubungan satu dengan lainnya dan dapat
saling mempengaruhi. Begitu pula dengan aksi terorisme pengeboman yang
terjadi di Indonesia dimana, resiko fluktuasi nilai tukar rupiah dapat saling
8 Hal hal yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah:
1. Permintaan dan penawaran mata uang.
2. Laju inflasi relatif
3. Suku bunga relatif
4. Neraca pembayaran
5. Tingkat pendapatan relatif
6. Kontrol pemerintah
7. Keamanan
8. Ekspektasi (peramalan) nilai tukar rupiah dimasa yang akan datang.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dibuat skema sebagai berikut
9
! -0
-Keterangan:
Tidak diteliti
Diteliti
Sumber: Pemikiran Penulis
Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas maka penulis
mengambil hipotesis dari penelitian ini adalah terdapatnya pengaruh yang negatif
dan signifikan antara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelum dan sesudah
terjadinya beberapa pengeboman di Indonesia. Tidak Sistematis
Pasar Valuta Asing
Faktor eksternal
Return Risiko
Sistematis
Faktor internal
Nilai tukar rupiah terhadap dolar
Pengaruh fluktuasi rupiah terhadap dolar
• Politik
•
-• Sosial
10
1 .$
Dalam penyusunan skripsi ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang
memusatkan diri pada pemecahan masalah aktual dengan teknik pengumpulan,
penyusunan, penyajian, serta analisis data sehingga dapat memberikan gambaran
yang cukup jelas atas objek yang diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu
kesimpulan dan pembuatan rekomendasi.
1 2 & . 3 0
Variabel variabel yang digunakan dalam masalah penelitian ini adalah:
1. X1 adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelum terjadinya
pengeboman di Indonesia
2. X2 adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesudah terjadinya
pengeboman di Indonesia.
0 # 2 & . & & 3 0
No Variabel Pokok Konsep Pokok Indikator Jenis Data Skala
1 Nilai tukar
rupiah terhadap
dolar AS
Merupakan
jumlah rupiah
yang diperlukan
untuk setiap US
$1
Rata rata
nilai tukar
rupiah
terhadap
dolar selama
10 hari kerja
sebelum
terjadinya
pengeboman
Sekunder Ratio
11 Untuk mengamati nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, maka ditetapkan
waktu pengambilan sampel. Periode pengumuman ditetapkan sebagai hari H, H +
10 hari kerja ditetapkan sebagai hari sesudah terjadinya pengeboman. Untuk
pembanding sebagai hari sebelum terjadinya pengeboman, maka diambil H 10
hari kerja.
! -0 # .$
X1 Announce Date
10 hari kerja H + 10 hari kerja
X2
1 # & $ )-0 $
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah beberapa data tentang
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dengan rentang waktu yang sama antara
sebelum dan sesudah.
Untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan
penelitian melalui:
1. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
12 mempunyai relevansi dengan objek penelitian yang dianalisa untuk
memperoleh data sekunder.
2. Studi Lapangan
Penulis melakukan penelitian melalui www.bi.co.id, untuk mendapatkan
informasi mengenai data nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
1 ( . '
Dalam rangka memperoleh hasil seperti yang diinginkan dalam tujuan
penelitian, maka penulis mengadakan pendekatan dengan menggunakan analisis
data kuantitatif:
Yaitu analisis yang menggunakan data hasil produksi serta menggunakan
perhitungan dalam bentuk angka angka.
1 + .$ )-2)
1 + & )-2)
Untuk memperoleh informasi untuk penyusunan skripsi ini, diperlukan
berbagai data sekunder:
yaitu data yang diperoleh dari studi literatur.
1 + # 4 * 2. & &
Menguji hipotesis yang ada dalam penelitian dimulai dengan menetapkan
hipotesis nol (H0) merupakan hipotesis tentang tidak terdapat pengaruh yang
negatif dan signifikan antara variabel X1 dan variabel X2 dan hipotesis alternatif
13 negatif dan signifikan dari variabel X1 dan variabel X2 setelah terjadinya
pengeboman.
1. Penetapan H0 dan Ha
H0: Tidak terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara nilai tukar
rupiah terhadap dolar AS sebelum dan sesudah terjadinya pengeboman
Ha: Terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara nilai tukar rupiah
terhadap dolar AS sebelum dan sesudah terjadinya pengeboman
2. Pemilihan uji statistik
Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh yang negatif dan
signifikan antara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dilakukan dengan
menggunakan teknik statistik parametrik sebagai alat bantu yaitu dengan
menggunakan uji selisih rata rata.
Setelah ditentukan sampel yang diuji, maka rata rata nilai tukar akan dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
X1 = ΣX1 X2 = ΣX2
n1 n2
Dimana:
X1 = Rata rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelum terjadinya
pengeboman
X2 = Rata rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesudah terjadinya
pengeboman
n = Jumlah sampel yang diambil
Kemudian untuk menghitung nilai t, maka dihitung dengan menggunakan
14 H0 : 1 ≥ 2
Ha : 1 < 2
Rumus :
( X1 – X2 ) HX1 H X2 t =
S2gab 1 + 1 n1 n2
Dimana:
S gab = standar deviasi / simpangan baku gabungan
X1 = Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebelum terjadinya pengeboman
X2 = Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sesudah terjadinya pengeboman
Karena n1 = n2, maka untuk mencari Sgab adalah dengan menggunakan rumus:
Sgab = S1+S2
2
3. Penetapan tingkat signifikansi
Alpha adalah nilai peluang kekeliruan atau kegagalan untuk menolak hipotesis
nol. Tingkat signifikasansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 95%
(α = 0,05). Maksud penggunaan tingkat signifikansi ini adalah untuk menarik
kesimpulan yang mempunyai probabilitas sebesar 95% atau toleransi
kesalahan penarikan kesimpulan sebesar 5%.
4. Penentuan daerah penolakan dan penerimaan hipotesis
Pengujian dengan uji 1 pihak, dengan menggunakan uji selisih rata rata
sampel kecil.
15 5. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan selama melaksanakan
perbandingan terhadap t hitung dan nilai t tabel, maka akan ditarik kesimpulan
dengan didukung oleh dasar teori yang diperoleh, yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
5 . & $ 6 )
Penelitian ini dilakukan di Bank Indonesia yang berlokasi di Jl Braga no. 108
telp 40111 (022) 4238575, Bandung.
Adapun waktu penelitian ini yaitu selama 4 bulan, dimulai bulan September
!
" #
" $
% & '"
%( ""
( !
" # )*
+ " )* + $
%" (
%( ""
, !
" #
-" - $
. ((
'"
-#
/ 0
1 2 3 0
! "
# $ % & ' (
) * + , (- * .
/ , 0 112
- '' 113 - 4 5 ) 5
)
2 . 6 - 117 - ) 8
9 : $ 113 ) 5 )
3 5 ( . ; 5 $ 112 !"
-, < # 0
7 ( 0 11 # $ #
. < * ( ,
1 ; 5 11 # %
. < * ;
; 4 4 - $
! " =
<<< ,
* # # 117 $ % - 4 5