Universitas Kristen Maranataha
i
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai Organizational Commitment pada sales PT”X” di Bandung. Sampel pada penelitian ini adalah 28 orang sales yang bekerja di perusahaan PT”X”.
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei. Penelitian ini menggunakan teori Organizational Commitment dari Meyer & Allen (1997) yag menyatakan bahwa Organizational Commitment adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya didasari oleh tiga komponen yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment, dan Normative Commitment.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Organizational Commitment Questionare (OCQ) yang dibuat oleh Allen & Meyer (1997) dan dimodifikasi oleh peneliti. Berdasarkan uji validitas alat ukur Organizational Commitment diperoleh nilai 0.483 sampai 0.942 dan reliabilitas sebesar 0.7743 (reliabilitas tinggi). Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan uji Z dan tabulasi silang antara data utama dengan data penunjang, yaitu data pribadi (jenis kelamin, usia, lama bekerja dan pendidikan terakhir), imbalan, fasilitas dan tantangan tugas.
Dari hasil penelitian, diperoleh data bahwa komponen Organizatioanl Commitment yang paling dominan pada sales PT ”X” di Bandung adalah Normative Commiment (50%), diikuti oleh Affective Commitment (28,6%) dan Continuance Commitment (21,4%).
Universitas Kristen Maranataha
ii
DAFTAR ISI
Halaman Lembar Judul
Lembar Pengesahan
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...ii
DAFTAR TABEL...v
DAFTAR BAGAN...vi
DAFTAR LAMPIRAN...vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah...1
1.2.Identifikasi Masalah...7
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...7
1.3.1. Maksud Penelitian...7
1.3.2. Tujuan Penelitian...7
1.4.Kegunaan Teoritis dan Praktis...8
1.4.1. Kegunaan Teoritis...8
1.4.2. Kegunaan Praktis...8
1.5.Kerangka Pemikiran...8
Universitas Kristen Maranataha
iii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Organizational Commitment...17
2.1.1 Pengertian Organizational Commitment...17
2.1.2 Faktor-faktor Antesenden dari Komponen Organizational Commitment...21
2.1.3 Pengukuran Organizational Commitment...24
2.2 Sales...24
2.2.1 Pengertian Sales………24
2.2.2 Tugas Sales...24
2.3 Teori Perkembangan Dewasa...25
2.3.1 Teori Perkembangan Dewasa Awal...25
2.3.2 Teori Perkembangan Dewasa Madya...26
2.3.3 Teori Perkembangan Dewasa Akhir...26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian...28
3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...28
3.2.1. Variabel Penelitian...28
3.2.2. Definisi Operasional...29
3.3 Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi...29
3.3.1 Populasi Sasaran...29
3.3.2 Karakteristik Populasi...29
3.4. Alat Ukur...30
Universitas Kristen Maranataha
iv
3.4.2. Data Penunjang...32
3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...32
3.5.1. Validitas alat Ukur...32
3.5.2. Reliabilitas Alat Ukur...33
3.6. Teknik Analisis...33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden...35
4.1.1 Gambaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin...35
4.1.2 Gambaran Responden berdasarkan Usia...35
4.1.3 Gambaran Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan...36
4.1.4 Gambaran Responden berdasarkan Lama Kerja...36
4.2. Hasil Penelitian...37
4.2.1 Komponen Organizational Commitment………..37
4.3. Pembahasan...38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan...43
5.2. Saran...44
Universitas Kristen Maranataha
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Gambaran Responden berdasarkan Jenis Kelamin...29
Tabel 2. Gambaran Responden berdasarkan Usia...29
Tabel 3. Gambaran Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan...30
Tabel 4. Gambaran Responden berdasarkan Lama Kerja...30
Universitas Kristen Maranataha
vi
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir...13
Universitas Kristen Maranataha
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Tentang Organizational Commitment Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Lampiran 1
Alat Ukur
DATA SUBJEK
1. DATA PRIBADI:
Nama (inisial) :
Jenis Kelamin :
Usia :
Lama bekerja :
Pendidikan Terakhir :
2. DATA PENUNJANG:
(imbalan)
1. Apakah saat menerima gaji dari perusahaan, Saudara merasa bahwa gaji yang
diberikan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Saudara sehari-hari?
a.Ya
b.Tidak
Alasan:_________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Apakah Saudara merasa bahwa gaji Saudara tersebut sudah sesuai dengan apa yang
menjadi tugas dan tanggung jawab Saudara pada perusahaan?
a. Ya
Alasan:_________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
3. Apakah Saudara selama ini pernah memperoleh bonus atau intensif lainnya selain gaji?
Apakah dengan menerima bonus dan intensif tersebut, Saudara merasa lebih semangat
dalam bekerja dan mempertahankan status kepegawaian Saudara?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:_________________________________________________________________
________________________________________________________________________
(fasilitas)
1. Apakah selama bekerja pada perusahaan Saudara pernah mendapatkan suatu fasilitas
tertentu (tempat tinggal, kendaraan, dll)?
a. Ya ( Jika ya, sebutkan fasilitas-fasilitas apa saja yang Saudara dapatkan!)
b. Tidak
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Apakah dengan adanya pemberian fasilitas, Saudara merasa lebih bersemangat dalam
bekerja?
a. Ya
b. Tidak
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Apakah menurut Saudara fasilitas yang Saudara dapatkan tersebut sudah cukup
memadai untuk menunjang pekerjaan Saudara?
a. Ya
b. Tidak
Alasan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
4. Apakah perusahaan telah memberi fasilitas kepada masing-masing karyawan sesuai
dengan tugas dan pekerjaan masing-masing karyawan?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah harapan yang Saudara harapkan dari perusahaan yang berhubungan dengan
pemberian fasilitas terhadap para karyawan?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
(tantangan tugas)
1. Apakah Saudara mengetahui dengan jelas mengenai apa yang menjadi tugas dan
tanggung jawab Saudara pada perusahaan?
a. Ya
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Dapatkah Saudara ceritakan bagaimana pekerjaan Saudara dapat memberikan
tantangan tersendiri bagi Saudara (seperti Saudara dapat menunjukkan kreatifitas dalam
bekerja)?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Bagaimana Saudara menghayati pekerjaan Saudara yang dinilai menantang tersebut
terhadap kinerja Saudara?
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
4. Apakah Saudara memiliki telah memiliki pengalaman kerja dalam mengerjakan tugas
yang Saudara kerjakan saat ini?
a. Ya ( Jika ya, jelaskan bagaimana pengalaman kerja tersebut!)
b. Tidak
________________________________________________________________________
Kuesioner Tentang Organizational Commitment
Petunjuk Pengisian:
Berikut ini Saudara akan menemukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan
perasaan Saudara terhadap perusahaan tempat Saudara bekerja saat ini. Mohon
Saudara memilih salah satu dari ke-4 alternatif jawaban yang ada dengan tanda
checklist (√ ) pada kotak yang tersedia pada setiap pernyataan. Mohon Saudara juga
mengisinya dengan jujur karena kerahasiaan Saudara sangat kami jaga.
Alternatif jawaban pada setiap pernyataan:
Sangat Tidak Setuju = STS
Tidak Setuju = TS
Setuju = S
Sangat Setuju = SS
Petunjuk:
Sangat Tidak Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara sangat tidak setuju
dengan pernyataan tersebut.
Tidak Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara merasa tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.
Setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara merasa setuju dengan pernyataan
tersebut.
Sangat setuju : berarti dalam pekerjaan Saudara, Saudara sangat setuju dengan
No PERNYATAAN STS TS S SS
1. Saya senang mendiskusikan perusahaan tempat
saya bekerja dengan orang lain diluar perusahaan
ini.
2. Saya akan merasa sangat sulit untuk mengambil
keputusan untuk keluar dari perusahaan ini,
karena saya takut tidak mendapat pekerjaan lain.
3. Saya merasa bahwa masalah perusahaan adalah
masalah saya juga.
4. Jika ditawarkan yang lebih baik, maka saya akan
merasa bersalah jika menerimanya dan kemudian
meninggalkan perusahaan ini.
5. Menurut saya, sekarang ini banyak karyawan
yang pindah dari perusahaan ini ke perusahaan
lain.
6. Saya senang sekali untuk menghabiskan masa
kerja saya di perusahaan ini.
7. Jika saya meninggalkan perusahaan ini, maka hal
ini tidak akan mengganggu kehidupan pribadi
saya.
8. Tetap bertahan bekerja pada perusahaan
merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
9. Saya diajarkan untuk percaya nilai kesetiaan
terhadap perusahaan.
10. Jika keluar dari perusahaan ini, maka saya akan
sulit untuk mendapatkan pekerjaan lain.
11. Saya tidak merasa bahwa saya mempunyai suatu
keterikatan emosi dengan perusahaan.
12. Saya merasa tidak harus bertanggung jawab atas
perusahaan dimana saya bekerja saat ini.
13. Saya merasa bahwa banyak hal yang harus
dipertimbangkan jika saya ingin keluar dari
perusahaan ini.
14. Saya tidak merasa sebagai anggota ”keluarga
besar” perusahaan tempat saya bekerja.
15. Perusahaan ini sangat penting bagi saya.
16. Saya merasa bahwa imbalan atau gaji yang saya
peroleh sudah seimbang dengan apa yang
menjadi tangung jawab saya dalam bekerja.
17. Saya tidak setuju bahwa seorang karyawan harus
setia terhadap perusahaannya.
18. Saya merasa sangat bangga dapat bekerja di
19. Akibat yang merugikan jika keluar dari pekerjaan
ini adalah tidak adanya lagi masukan untuk
keuangan keluarga saya.
20. Saya merasa sangat bertanggung jawab
menyelesaikan seluruh pekerjaan saya dengan
optimal.
21. Menurut saya, saya dapat bergaul akrab dengan
orang-orang yang ada di perusahaan ini.
22. Jika keluar dari perusahaan ini, maka saya akan
mudah untuk mendapatkan pekerjaan lain.
23. Adalah hal yang tidak wajar jika seorang
karyawan berpindah-pindah dari satu perusahaan
ke perusahaan lain.
24. Saya berfikir bahwa seorang karyawan tidak akan
Validitas Alat Ukur Lampiran 2
No Item Validitas Kesimpulan
1 0,823 Dipakai
2 0,737 Dipakai
3 0,567 Dipakai
4 0,942 Dipakai
5 0,788 Dipakai
6 0,516 Dipakai
7 0,666 Dipakai
8 0,632 Dipakai
9 0,674 Dipakai
10 0,632 Dipakai
11 0,823 Dipakai
12 0,516 Dipakai
13 0,516 Dipakai
14 0,632 Dipakai
15 0,483 Dipakai
16 0,699 Dipakai
17 0,823 Dipakai
18 0,516 Dipakai
19 0,632 Dipakai
20 0,516 Dipakai
21 0,516 Dipakai
22 0,516 Dipakai
23 0,737 Dipakai
24 0,567 Dipakai
Reliabilitas Alat Ukur
Lampiran 4
Analisis Data
Lampiran 4.1 Tabel Perhitungan Uji Z Komponen Organizational Commitment.
No. Nilai Z
Affective Commitmnet
Nilai Z
Continuance Commitment
Nilai Z
Normative Commitment
Kategori
1 0,99 0,74 1,27 Normative
2 1,54 0,35 0,12 Affective
3 2,09 1,49 0,69 Affective
4 -0,12 -0,03 0,12 Normative
5 -0,12 0,35 -0,45 Continuance
6 0,43 1,12 -0,45 Continuance
7 1,54 1,49 -0,45 Affective
8 0,43 0,74 1,27 Normative
9 -0,67 -0,03 0,69 Normative
10 -0,12 1,49 -0,45 Continuance
11 -1,22 -0,41 1,84 Normative
12 0,43 -0,03 -0,45 Affective
13 -0,67 0,35 0,69 Normative
14 -0,67 1,12 0,12 Continuance
15 2,09 0,74 2,41 Normative
16 0,43 -0,03 0,69 Normative
17 -0,12 -0,79 0,12 Normative
No. Nilai Z Affective Commitmnet Nilai Z Continuance Commitment Nilai Z Normative Commitment Kategori
19 -0,67 -1,55 -2,16 Affective
20 0,43 -2,69 -0,45 Affective
21 -1,22 -0,79 -0,45 Normative
22 -0,12 -1,17 0,12 Normative
23 -0,12 -0,41 -0,45 Affective
24 -1,77 -0,03 -1,59 Continuance
25 -0,67 -0,79 0,12 Normative
26 -0,12 -0,79 0,12 Normative
27 0,43 -0,03 -1,59 Affective
28 -1,22 -1,17 -1,02 Normative
Lampiran 4.2 Tabel Persentase Data Penunjang
Tabel 6
Gaji
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sesuai 10 35,7 35,7 35,7 tidak sesuai 18 64,3 64,3 100,0
Total 28 100,0 100,0
Tabel 7
Gaji_Tugas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 14 50 50 50
tidak
sesuai 14 50 50 100,0
Tabel 8
Bonus_Semangat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 16 57,1 57,1 57,1
tidak 12 42,9 42,9 100,0
[image:19.612.90.452.67.655.2]Total 28 100,0 100,0
Tabel 9
Fasilitas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 6 21,4 21,4 21,4
tidak 22 78,6 78,6 100,0
[image:19.612.89.452.123.207.2]Total 28 100,0 100,0
Tabel 10
Fasilitas_Semangat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 23 82,1 82,1 82,1
tidak 5 17,9 17,9 100,0
Total 28 100,0 100,0
Tabel 11
Fasilitas_Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sesuai 12 42,9 42,9 64,3
tidak sesuai 16 57,1 57,1 100,0
[image:19.612.92.456.543.634.2]Tabel 12
Fasilitas_Tugas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sesuai 12 42,9 42,9 42,9 tidak sesuai 16 57,1 57,1 100,0
[image:20.612.89.451.135.205.2]Total 28 100,0 100,0
Tabel 13
Kejelasan Tugas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 25 89,3 89,3 89,3
tidak 3 10,7 10,7 100,0
Total 28 100,0 100,0
Tabel 14
Tantangan Tugas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid sesuai 21 75,0 75,0 75,0 tidak sesuai 7 25,0 25,0 100,0
[image:20.612.93.450.546.639.2]Total 28 100,0 100,0
Tabel 15
Pengalaman Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya 21 75,0 75,0 75,0
tidak 7 25,0 25,0 100,0
Lampiran 4.3 Tabulasi silang Organizational Commitment dan Data Penunjang
Tabel 16
GENDER * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
GENDER perempuan Count 3 1 6 10
% within
GENDER 30,0% 10,0% 60,0% 100,0% % of Total 10,7% 3,6% 21,4% 35,7%
laki-laki Count 5 5 8 18
% within
GENDER 27,8% 27,8% 44,4% 100,0% % of Total 17,9% 17,9% 28,6% 64,3%
Total Count 8 6 14 28
% within
GENDER 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 17
USIA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative
USIA 30-45 Tahun Count 3 4 5 12
% within
USIA 25,0% 33,3% 41,7% 100,0% % of Total 10,7% 14,3% 17,9% 42,9%
20-29 Tahun Count 5 2 9 16
% within
USIA 31,3% 12,5% 56,3% 100,0% % of Total 17,9% 7,1% 32,1% 57,1%
Total Count 8 6 14 28
% within
[image:21.612.92.503.404.584.2]Tabel 18
TINGKAT PENDIDIKAN * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative
TINGKAT PENDIDIKAN
S1 Count
0 1 3 4
% within TINGKAT
PENDIDIKAN ,0% 25,0% 75,0% 100,0%
% of Total ,0% 3,6% 10,7% 14,3%
D3 Count 0 0 4 4
% within TINGKAT
PENDIDIKAN ,0% ,0% 100,0% 100,0%
% of Total ,0% ,0% 14,3% 14,3%
SLTA Count 8 5 7 20
% within TINGKAT
PENDIDIKAN 40,0% 25,0% 35,0% 100,0%
% of Total 28,6% 17,9% 25,0% 71,4%
Total Count 8 6 14 28
% within TINGKAT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
% of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 19
LAMA KERJA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative
LAMA KERJA > 1 tahun Count 4 4 1 9
% within
LAMA KERJA 44,4% 44,4% 11,1% 100,0%
% of Total 14,3% 14,3% 3,6% 32,1%
3 bulan-1 tahun Count 4 2 13 19
% within
LAMA KERJA 21,1% 10,5% 68,4% 100,0%
% of Total 14,3% 7,1% 46,4% 67,9%
Total Count 8 6 14 28
% within
LAMA KERJA 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
[image:22.612.94.544.425.605.2]Tabel 20
GAJI * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
GAJI tidak sesuai Count 6 4 8 18
% within
GAJI 33,3% 22,2% 44,4% 100,0% % of Total 21,4% 14,3% 28,6% 64,3%
sesuai Count 2 2 6 10
% within
GAJI 20,0% 20,0% 60,0% 100,0% % of Total 7,1% 7,1% 21,4% 35,7%
Total Count 8 6 14 28
% within
GAJI 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 21
BONUS_SEMANGAT * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative
BONUS_SEMANGAT tidak Count 4 2 6 12
% within
BONUS_SEMANGAT 33,3% 16,7% 50,0% 100,0%
% of Total 14,3% 7,1% 21,4% 42,9%
ya Count 4 4 8 16
% within
BONUS_SEMANGAT 25,0% 25,0% 50,0% 100,0%
% of Total 14,3% 14,3% 28,6% 57,1%
Total Count 8 6 14 28
% within
BONUS_SEMANGAT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
[image:23.612.94.572.380.558.2]Tabel 22
FASILITAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
FASILITAS tidak Count 6 3 13 22
% within
FASILITAS 27,3% 13,6% 59,1% 100,0% % of Total 21,4% 10,7% 46,4% 78,6%
ya Count 2 3 1 6
% within
FASILITAS 33,3% 50,0% 16,7% 100,0% % of Total 7,1% 10,7% 3,6% 21,4%
Total Count 8 6 14 28
% within
FASILITAS 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 23
GAJI_TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
GAJI_TUGAS tidak sesuai Count 3 2 9 14
% within
GAJI_TUGAS 21,4% 14,3% 64,3% 100,0% % of Total 10,7% 7,1% 32,1% 50,0%
sesuai Count 5 4 5 14
% within
GAJI_TUGAS 35,7% 28,6% 35,7% 100,0% % of Total 17,9% 14,3% 17,9% 50,0%
Total Count 8 6 14 28
% within
[image:24.612.92.540.384.565.2]Tabel 24
FASILITAS_SEMANGAT * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
FAS_SMGT tidak Count 1 1 3 5
% within
FAS_SMGT 20,0% 20,0% 60,0% 100,0% % of Total 3,6% 3,6% 10,7% 17,9%
ya Count 7 5 11 23
% within
FAS_SMGT 30,4% 21,7% 47,8% 100,0% % of Total 25,0% 17,9% 39,3% 82,1%
Total Count 8 6 14 28
% within
FAS_SMGT 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 25
FASILITAS_PEKERJAAN * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
FAS_KERJA tidak sesuai Count 2 11 3 16
% within
FAS_KERJA 12,5% 68,8% 18,8% 100,0% % of Total 7,1% 39,3% 10,7% 57,1%
sesuai Count 9 1 2 12
% within
FAS_KERJA 75,0% 8,3% 16,7% 100,0% % of Total 32,1% 3,6% 7,1% 42,9%
Total Count 11 12 5 28
% within
[image:25.612.92.546.370.552.2]Tabel 26
FASILITAS_TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
FAS_TGS tidak sesuai Count 4 4 8 16
% within
FAS_TGS 25,0% 25,0% 50,0% 100,0% % of Total 14,3% 14,3% 28,6% 57,1%
sesuai Count 4 2 6 12
% within
FAS_TGS 33,3% 16,7% 50,0% 100,0% % of Total 14,3% 7,1% 21,4% 42,9%
Total Count 8 6 14 28
% within
FAS_TGS 28,6% 21,4% 50,0% 100,0% % of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 27
KEJELASAN TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT
Total Affective Continuance Normative
KEJELASAN TUGAS
tidak Count 0 2 1 3
% within KEJELASAN TUGAS
,0% 66,7% 33,3% 100,0% % of Total ,0% 7,1% 3,6% 10,7%
ya Count 8 4 13 25
% within KEJELASAN TUGAS
32,0% 16,0% 52,0% 100,0% % of Total 28,6% 14,3% 46,4% 89,3%
Total Count 8 6 14 28
% within KEJELASAN TUGAS
[image:26.612.90.517.399.610.2]Tabel 28
TANTANGAN TUGAS * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIONAL COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative TANTANGAN
TUGAS
tidak sesuai Count
0 3 4 7
% within
TANTANGAN TUGAS
,0% 42,9% 57,1% 100,0%
% of Total ,0% 10,7% 14,3% 25,0%
sesuai Count 8 3 10 21
% within
TANTANGAN TUGAS
38,1% 14,3% 47,6% 100,0% % of Total 28,6% 10,7% 35,7% 75,0%
Total Count 8 6 14 28
% within
TANTANGAN TUGAS
28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
% of Total 28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Tabel 29
PENGALAMAN KERJA * ORGANIZATIONAL COMMITMENT Crosstabulation
ORGANIZATIOANL COMMITMENT Total
Affective Continuance Normative PENGALAMAN
KERJA
tidak Count
2 1 4 7
% within
PENGALAMAN KERJA
28,6% 14,3% 57,1% 100,0%
% of Total 7,1% 3,6% 14,3% 25,0%
ya Count 6 5 10 21
% within
PENGALAMAN KERJA
28,6% 23,8% 47,6% 100,0% % of Total 21,4% 17,9% 35,7% 75,0%
Total Count 8 6 14 28
% within
PENGALAMAN KERJA
28,6% 21,4% 50,0% 100,0%
Universitas Kristen Maranatha
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan memiliki tujuan atau target tertentu yang hendak dicapai.
Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan membutuhkan tenaga-tenaga
profesional dengan sumber daya yang berkualitas, karena Sumber Daya Manusia
adalah salah satu aset terpenting dan mempunyai kontribusi yang besar bagi
keberhasilan dan meningkatkan kualitas perusahaan agar perusahaan dapat tetap
bertahan.
Jika perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai, para pegawai juga
mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam hal ini organisasi dan pegawai diharapkan dapat bekerja sama. Pegawai
menjalankan semua tugas yang diberikan dan menyelesaikan dengan hasil yang
memuaskan. Organisasi juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan pegawai untuk
menyelesaikan tugas agar pegawai dapat memberikan hasil yang terbaik bagi
organisasi.
Organisasi PT ”X” merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan makanan yang didirikan pada tahun 1996 dan merupakan sebuah
perusahaan yang sedang berkembang dan telah sukses dalam memproduksi dan
Universitas Kristen Maranatha
2
kualitas yang tinggi. Saat ini produk-produk makanan yang diproduksi PT ”X”
merupakan market leader di Indonesia.
Di organisasi PT ”X” terdapat karyawan di berbagai unit kerja. Salah satunya
adalah sales. Untuk menjadi sales bukanlah suatu hal yang mudah, karena
membutuhkan keterampilan untuk meyakinkan orang lain dan kegigihan mencari
konsumen. Perusahaan PT ”X” mengharapkan sales-sales yang bekerja di perusahaan
PT ”X” memahami peran dan tanggung jawab yang harus dijalankannya, memiliki
antusiasme dalam bekerja, mampu menjual produk, menata produk, mampu
memberikan pelayanan yang baik pada konsumen. Sales juga diharapkan memiliki
sikap profesionalisme yaitu ahli dibidangnya, berpengalaman, menguasai dan mampu
mengerjakan serta menunjukkan keahliannya secara konsisten, dituntut untuk selalu
bersikap profesional dalam menjual produk perusahaannya dan dalam menghadapi
pelanggan atau pembeli. Sales harus terampil dalam menjelaskan / demo barang dan
mampu berkomunikasi dengan baik pada pelanggan atau konsumen. Sales dituntut
untuk memiliki sikap jujur, sopan santun, disiplin dalam bekerja, ramah, berpikir
kreatif dan komunikatif.
Menurut Manager Pemasaran PT ”X”, tugas-tugas sales adalah
mendistribusikan barang, memperluas market share, memperkenalkan produk,
membuat saluran distribusi yaitu distribusi dimulai dari grosir kemudian disalurkan
ke semi grosir dan ke trailer kemudian dipasarkan ke toko-toko. Menurut Ulanoff
Universitas Kristen Maranatha
3
memotivasi, mempromosikan produk, meyakinkan dan menarik perhatian
konsumennya untuk membeli produk atau barang yang ditawarkan. Keterlibatan sales
dalam melakukan tugas-tugasnya sangat berpengaruh pada pencapaian target
pemasaran dalam organisasinya. Menurut George E. Belch & Michael E. Belch
(2001), sales bertugas mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk,
mendistribusikan produknya mulai dari pedagang eceran sampai kepada penjualan
dalam jumlah besar atau grosiran. Dalam menjalankan tugas pemasarannya, sales
diharapkan memiliki ketrampilan dalam menarik minat konsumen untuk membeli
produk-produk yang ditawarkan dan melakukan kegiatan pemasaran yang
menyediakan nilai ekstra atau insentif untuk pembelian suatu produk sehingga dapat
dengan segera merangsang pembelian.
Target pemasaran produk yang ditetapkan perusahaan per bulan adalah 200
juta rupiah dan sekitar 70% pegawai pemasaran yang mampu mencapai target
pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Menurut Manager Pemasaran PT ”X”, sales
di PT ”X” mendapatkan fasilitas biaya transport setiap harinya ketika mereka bekerja,
uang makan siang, bonus pemasaran jika mampu mencapai target pemasaran dalam
waktu 3 bulan, uang tunjangan pengobatan/kesehatan saat sakit, tunjangan hari raya
dan tunjangan pernikahan. Fasilitas diberikan kepada para sales agar mereka dapat
bekerja dengan optimal dan betah bekerja di perusahaan. Dengan semua fasilitas yang
diberikan, perusahaan berharap para sales akan mampu mendukung harapan serta
Universitas Kristen Maranatha
4
Di perusahaan PT ”X”, para sales yang mengalami kendala dalam
pekerjaanya dan kurang mampu mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan
akan diberikan kesempatan untuk menyatakan keluhan-keluhan khusus pada
supervisornya mengenai keterhambatan yang dialami dalam pencapaian target dan
akan diberikan bimbingan dalam pencapaian target pemasaran selanjutnya. Para sales
juga diberikan kesempatan jangka waktu selama 3 bulan untuk mencapai target yang
ditetapkan perusahaan. Di dalam menjalankan pekerjaan pemasarannya, para sales
PT ”X” juga saling bertukar informasi dengan teman-teman sesama sales untuk
memperoleh masukan-masukan informasi mengenai pekerjaan yang mereka lakukan
dan belajar dari pengalaman keberhasilan sales-sales lain di PT ”X” yang mampu
mencapai target-target yang ditetapkan perusahaan setiap bulannya..
Dalam 3 tahun belakangan ini, terjadi turnover yang cukup tinggi
(sekitar 30%) pada sales setelah masa kerja 3 bulan di perusahaan PT ”X”. Hal ini
dikarenakan adanya sales yang keluar dari perusahaan PT ”X” karena mendapatkan
tawaran pekerjaan dari perusahaan lain, ada sales yang dikeluarkan dari perusahaan
dengan alasan tidak mampu memenuhi tuntutan kerja dan target yang ditetapkan
perusahaan PT ”X”, adanya sales-sales yang sering absen dalam bekerja dan akhirnya
dikeluarkan oleh perusahaan, dan ada sales yang mengundurkan diri karena kurang
menyukai pekerjaannya di perusahaan PT ”X”. Hal ini menyebabkan terjadinya
penurunan pencapaian target pemasaran yang telah ditentukan oleh perusahaan
Universitas Kristen Maranatha
5
untuk melakukan perekrutan sales yang baru untuk menggantikan posisi sales yang
keluar dari PT ”X”. Tingkat turnover dapat menurun dengan meningkatnya
komitmen para karyawan terhadap perusahaan (Cascio, 1982). Selain itu juga
terdapat sales-sales yang kurang disiplin dalam bekerja, misalnya masuk kerja tidak
tepat waktu dan kurang memiliki kemauan untuk bekerja keras dalam menjalankan
tugas-tugasnya dalam usaha pencapaian target perusahaan. Dari hal ini terlihat,
bahwa Organizational Commitment pada sales terhadap PT ”X” sangat penting dalam
pengembangan perusahaan PT ”X”.
Perilaku kerja yang ditampilkan sales menunjukkan seberapa besar
Organizational Commitment pada sales terhadap PT ”X” untuk mencapai tujuan
perusahaan. Menurut Meyer & Allen (1997) ada tiga komponen Organizational
Commitment yaitu: Affective Commitment yang merupakan ikatan yang berasal dari
keterikatan emosional karyawan terhadap perusahaannya. Karyawan dengan Affective
Commitment yang dominan mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, dan
akan terlibat secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi serta sangat menyenangi
keanggotaannya pada perusahaan. Continuance Commitment diartikan sebagai tidak
adanya alternatif pilihan kecuali tetap bertahan dalam perusahaan dan karyawan akan
mengalami kerugian jika meninggalkan perusahaan. Normative Commitment yang
merupakan keyakinan seseorang untuk bertanggung jawab dan merasa wajib untuk
tetap bertahan dalam perusahaan. Dengan demikian, Normative Commitment
Universitas Kristen Maranatha
6
Melalui wawancara dengan 15 orang sales , 6 orang diantaranya mengatakan
bahwa pekerjaan yang mereka dapatkan saat ini di perusahaan PT ”X” merupakan
tugas dan tanggung jawab yang harus mereka kerjakan. Mereka merasa harus
menunjukkan tanggung jawab mereka dalam bekerja dengan sungguh-sungguh
selama ada dalam perusahaan tersebut (Normative Commitment). Di samping itu 5
orang sales lain yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka tetap bertahan
bekerja di perusahaan PT ”X” karena takut tidak mendapatkan pekerjaan lain dan
membutuhkan gaji untuk memenuhi kebutuhan hidup (Continuance Commitment)
namun jika ada tawaran kerja menarik dari perusahaan lain, mereka akan segera
pindah dari perusahaan ”X” dan 4 orang karyawan mengatakan bahwa mereka tetap
bertahan dalam perusahaan karena adanya perasaan betah dan telah bekerja cukup
lama di perusahaan ”X”, menyenangi pekerjaan yang diberikan perusahaan, adanya
kepedulian yang besar terhadap majunya perusahaan dengan pencapaian target yang
ditetapkan atau melebihi target, merasa bangga jika menyebutkan dirinya sebagai
salah satu sales di perusahaan ”X”, dan tidak ingin meninggalkan perusahaan
walaupun gaji yang diterima dirasakan belum cukup bagi mereka (Affective
Commitment). Menurut Meyer & Allen (1997) kepedulian tenaga kerja terhadap
masa depan perusahaan mendorong tenaga kerja untuk siap berkorban demi
organisasi dengan menyediakan waktu, tenaga, energi terhadap pencapaian tujuan
atau target perusahaan karena adanya perasaan telah menjadi bagian dalam
Universitas Kristen Maranatha
7
mengalami kerugian jika keluar dari perusahaan (Continuance Commitment) dan
merasa wajib untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam perusahaan ( Normative
Commitment)
Dari fenomena-fenomena tersebut mendorong peneliti untuk melakukan
penelitian mengenai Organizational Commitment Pada Sales PT ”X” Di Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Apa Organizational Commitment yang dimiliki oleh sales PT ”X” di
Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Untuk memperoleh gambaran umum komponen Organizational
Commitment yang paling dominan yang dimiliki sales PT”X” di
Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana gambaran spesifik komponen
Organizational Commitment yang dominan yang dimiliki sales PT
”X” di Bandung yang dilandasi oleh Affective Commitment,
Universitas Kristen Maranatha
8
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Ilmiah
1. Memberikan informasi tambahan kepada bidang psikologi, khususnya
Psikologi Industri dan Organisasi mengenai Organizational
Commitment karyawan terhadap perusahaan.
2. Memberikan informasi kepada peneliti lain yang tertarik untuk
meneliti topik yang serupa dan mendorong dikembangkannya
penelitian yang berhubungan dengan komitmen.
1.4.2 Kegunaan Praktis
Memberikan informasi kepada PT ”X” mengenai Organizational
Commitment yang dimiliki sales terhadap perusahaan tersebut
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
meningkatkan komitmen kerja karyawannya dengan cara menyediakan
dan memberikan hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan untuk
pencapaian peningkatan komitmen karyawan yang semakin tinggi.
1.5 Kerangka Pikir
Dalam menjalankan kehidupannya, manusia selalu menjalankan berbagai
macam aktivitas. Bagi individu yang telah memasuki dunia kerja, aktivitas
Universitas Kristen Maranatha
9
pemenuhan tugas perkembangannya. Tugas yang diberikan oleh organisasi
menuntut pegawai untuk senantiasa mengerahkan usaha ekstra agar hasil yang
diperoleh sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu, suatu organisasi
biasanya menginginkan pegawainya mau bekerja keras bagi kepentingan
organisasi dan memberikan yang terbaik. Dalam melaksanakan pekerjaan setiap
karyawan akan memperlihatkan hasil penghayatan terhadap perusahaan yang
ditampilkan dalam bentuk perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap
perusahaan.
Sewaktu masuk dalam perusahaan, para sales membawa berbagai macam
atribut dalam bekerja seperti persepsi mereka tentang perusahaan yang akan
melandasi perilaku mereka dalam bekerja, pemahaman situasi tempat mereka
bekerja, kapasitas mereka dalam melakukan tugas-tugas dalam pekerjaan mereka
dan memperlihatkan suatu sikap sebagai hasil penghayatan terhadap perusahaan
yang ditampilkan dalam bentuk perilaku yang menunjukkan komitmen terhadap
perusahaan.
Di perusahaan PT ”X”, salesnya mendapatkan kejelasan tugas dalam
menjalankan pekerjaannya, mengetahui tujuan perusahaan yang harus
dikerjakannya. Selain itu, sales juga mendapatkan imbalan bonus setelah mampu
mencapai target dalam 3 bulan dan tersedianya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan
dalam bekerja seperti biaya transport setiap harinya ketika mereka bekerja, uang
Universitas Kristen Maranatha
10
waktu 3 bulan, uang tunjangan pengobatan/kesehatan saat sakit, tunjangan hari
raya dan tunjangan pernikahan. Namun disamping itu, perusahaan juga
mengharapkan adanya unjuk kerja yang optimal dari para salesnya dan adanya
komitmen terhadap organisasi yang tinggi dari para salesnya dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya di perusahaan. Komitmen karyawan terhadap
organisasi sangatlah penting karena dipengaruhi oleh penyesuaian sikap dan
harapan-harapannya dalam situasi kerja di organisasi tempat mereka bekerja
(Porter & Steers, 1991).
Meyer & Allen (1997) mengatakan bahwa Organizational Commitment
merupakan keterikatan karyawan terhadap tempat ia bekerja. Menurut Meyer &
Allen (1997) ada 3 komponen Organizational Commitment, yaitu Affective
Commitment yang merupakan ikatan yang berasal dari keterikatan emosional
karyawan terhadap perusahaannya., Continuance Commitment diartikan sebagai
tidak adanya alternatif pilihan kecuali tetap bertahan dalam perusahaan dan
karyawan akan mengalami kerugian jika meninggalkan perusahaan, dan
Normative Commitment yang merupakan keyakinan seseorang untuk bertanggung
jawab dan merasa wajib untuk tetap bertahan dalam perusahaan. Mereka
berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda. Di perusahaan
PT ”X” sales yang memiliki Affective Commitment, akan tetap bergabung dengan
organisasi karena kemauannya sendiri dan karena mereka menyukai pekerjaannya
Universitas Kristen Maranatha
11
dalam perusahaan PT ”X” karena ia memang ingin melakukan hal tersebut
(want). Sementara itu, sales PT ”X” yang memiliki Continuance Commitment
akan memilih untuk tetap bertahan di perusahaan PT ”X” karena mereka percaya
mereka harus seperti itu dan mereka membutuhkan pekerjaan tersebut (need).
Sales PT ”X” yang memiliki Normative Commitment tetap menjadi anggota
organisasi karena mereka merasa wajib melakukannya dan bertanggung jawab
untuk menjalankan tugas dan pekerjaannya di dalam perusahaan PT ”X”. Dengan
kata lain, sales PT ”X” yang memiliki Normative Commitment akan bertahan
dalam PT ”X” karena merasa memang sudah seharusnya demikian (ought to).
Menurut Meyer & Allen (1997) Organizational Commitment juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karakteristik pribadi (usia,
lama bekerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan
(tantangan tugas), dan kepuasan kerja (fasilitas dan imbalan). Karakteristik usia,
masa kerja, dan tingkat pendidikan berhubungan dengan Continuance
Commitment (Allutto, Hrebiniak & Alonso, 1973 dalam Meyer & Allen,
1997). Pada pencapaian usia yang semakin tua alternatif pilihan kerja yang bisa
didapatkannya sudah semakin sedikit sehingga setelah mendapatkan pekerjaan
tertentu, orang dengan usianya yang lebih tua akan lebih mempertahankan
keanggotaannya dalam pekerjaannya dan lebih berusaha untuk lebih
menunjukkan unjuk kerja yang lebih baik pada pekerjaannya saat ini sehingga
Universitas Kristen Maranatha
12
telah memiliki lama kerja yang sudah berjalan lama akan mendapatkan
pengalaman-pengalaman dalam menjalankan pekerjaannya, melewati proses
pembelajaran hingga mampu melakukan pencapaian target yang ditentukan oleh
perusahaan dan semakin banyaknya penghasilan / reward yang akan didapatkan
dalam masa kerjanya yang semakin lama, misalnya dana pensiun yang semakin
banyak sehingga juga menunjukkan adanya Continuance Commitment yang
dimiliki oleh sales. Pada pendidikan, Continuance Commitment akan semakin
kuat jika semakin rendah pendidikannya ( Lee, 1992 dalam Meyer & Allen,
1997), hal ini dikarenakan semakin rendah pendidikan yang dimiliki seseorang
maka ketika ia mendapatkan pekerjaan di tempat kerja tertentu, ia akan
memastikan bahwa pekerjaan yang dipercayakan padanya akan dikerjakannya
dengan maksimal dan akan sangat mempertahankan keberadaannya di tempat ia
bekerja karena jika ia keluar dari perusahaan, ia khawatir akan kesulitan mencari
pekerjaan karena terbatasnya pendidikan yang dimilikinya.
Dalam kepuasan kerja, yang tercakup didalamnya adalah fasilitas dan
imbalan. Karakteristik ini berkaitan dengan Continuance Commitment. Imbalan
dan fasilitas yang diberikan perusahaan dan dibutuhkan karyawan dalam bekerja
dapat menjadi pendorong bagi individu untuk mempertahankan keanggotaannya
dalam perusahaan (Whitener & Walz, 1993 dalam Meyer & Allen, 1997).
Imbalan yang sepadan dengan pekerjaan yang diberikan akan membuat karyawan
Universitas Kristen Maranatha
13
pada karyawan dalam mengerjakan tugas-tugasnya akan membuat mereka
semakin tertarik dan semakin mudah melaksanakan pekerjaannya sehingga tetap
mempertahankan keanggotaannya dalam pekerjaannya.
Pada karakteristik pribadi, usia dan lama kerja juga berhubungan dengan
Affective Commitment (Meyer & Allen, 1997). Karyawan dengan usia yang lebih
tua akan memiliki ikatan emosional yang semakin kuat dengan perusahaan tempat
ia bekerja, semakin menikmati pekerjaannya, dan lebih mampu
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi tempatnya bekerja sehingga
dengan usia yang semakin tua karyawan akan menunjukkan Affective
Commitment yang tinggi. Menurut Levinson, pada usia dewasa madya (sekitar
40-60 tahun), masa dimana seseorang semakin memiliki keinginan untuk
mencapai, mempertahankan kepuasan dan keberadaannya dalam karir sehingga
menjadi semakin bertanggung jawab dalam menjalankan tanggung jawabnya
(Santrock, 2004). Karyawan dengan lamanya masa kerja yang telah dijalaninya
dalam pekerjaannya saat ini membuatnya mendapatkan semakin banyak
pengalaman kerja, semakin betah, dan semakin kuat ikatan attachment yang
terbentuk dengan organisasi tempatnya bekerja sehingga memiliki Affective
Commitment yang tinggi.
Yang termasuk dalam karakteristik pekerjaan adalah tantangan kerja, yaitu
sejauh mana pelaksanaan pekerjaannya dilakukan dengan bertanggung jawab
Universitas Kristen Maranatha
14
berkaitan dengan Normative Commitment (Ashforth & Saks, 1996 dalam Meyer
&Allen, 1997). Karyawan yang telah mengetahui tantangan kerjanya atau
tuntutan pekerjaannya akan memiliki kesadaran bahwa tantangan kerja yang
diberikan merupakan tanggung jawab yang harus dikerjakan dengan benar dan
mereka merasa tertantang untuk mengusahakan kemampuan mereka semaksimal
mungkin dalam pemenuhan tantangan kerja tersebut. Oleh karena itu, karyawan
yang telah mengetahui tantangan kerjanya akan memiliki Normative Commitment
yang tinggi.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa komitmen
karyawan terhadap perusahaan sangatlah penting untuk pencapaian tujuan
Universitas Kristen Maranatha
15
Skema:
Bagan 1.1 Bagan Kerangka Pikir
Asumsi:
1. Sales adalah karyawan yang bertugas mendistribusikan barang, memperluas
market share, memperkenalkan produk dan membuat saluran distribusi
sampai ke trailer atau membutuhkan keterampilan untuk meyakinkan orang
lain dan kegigihan mencari konsumen.
Sales Organizational Commitment
Normative Commitment Continuance Commitment
Faktor-faktor yang berpengaruh pada komitmen:
-Karakteristik pribadi (usia, lama kerja, jenis kelamin dan tingkat pendidikan).
-Karakteristik pekerjaan ( tantangan kerja)
-Karakteristik kepuasan kerja (fasilitas dan imbalan)
Affective Commitment
3 komponen komitmen:
1. Affective Commitment 2. Continuance Commitment
Universitas Kristen Maranatha
16
2. Organizational Commitment pada sales PT ”X” memiliki tiga komponen
yaitu Affective Commitment, Continuance Commitment dan Normative
Commitment.
3. Sales PT ”X” yang menunjukkan Affective Commitment terhadap organisasi
apabila mengidentifikasikan dirinya dengan perusahaan, dan akan terlibat
secara penuh pada kegiatan-kegiatan organisasi serta sangat menyenangi
keanggotaannya pada perusahaan.
4. Sales PT ”X” yang menunjukkan Continuance Commitment terhadap
perusahaan apabila mereka tidak memiliki pilihan lain selain bekerja pada
perusahaan karena mereka membutuhkan pekerjaan tersebut.
5. Sales PT ”X” yang menunjukkan Normative Commitment terhadap
perusahaan memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap perusahaan tempat
mereka bekerja.
6. Organizational Commitment dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
Universitas Kristen Maranatha
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 28 orang
responden mengenai Organizational Commitment pada sales PT”X” di Bandung,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sales-sales PT”X” di Bandung memiliki 28,6% Affective Commitment,
21,4% Continuance Commitment, dan 50% Normative Commitment.
2. Pada sales-sales PT “X” di Bandung, Normative Commitment merupakan
komponen Organizational Commitment dominan yang dimiliki sales-sales di
PT “X” di Bandung. Mereka menyadari kewajiban atas tugas dan tanggung
jawab yang telah diberikan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Mereka
berusaha mengupayakan pencapaian target dan menganggap tugas-tugas yang
diberikan sebagai tanggung jawab yang harus dilaksanakan dan diupayakan
pengerjaannya semaksimal mungkin.
3. Sales-sales yang mengetahui kejelasan tugas dan tantangan tugas yang
diberikan perusahaan padanya memiliki Normative Commitment yang tinggi.
4. 50 % sales yang mendapatkan fasilitas dalam pekerjaannya di PT ”X”
Universitas Kristen Maranatha
44
5. Sales dengan usia 30-45 tahun lebih banyak memiliki Continuance
Commitment.
6. Sales yang memiliki lama kerja >1 tahun memiliki Affective Commitment dan
Continuance Commitment yang tinggi.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka peneliti mengajukan beberapa saran, yaitu:
1. Saran Penelitian Lanjutan
Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai
Hubungan Organizational Commitment dengan produktivitas kerja pada
karyawan.
2. Saran Guna Laksana
• Hasil ini diharapkan dapat mendorong sales PT ”X” di Bandung
untuk lebih memperhatikan Organizational Commitment tempat
mereka bekerja sehingga dapat lebih efektif dalam menjalankan
pekerjaannya. Selain itu, proses kerja yang dialami selama bekerja
di perusahaan PT”X” akan mampu memberikan peningkatan
pengembangan diri bagi para sales PT ”X” sehingga mampu
mengalami peningkatan Organizational Commitment di tempat
Universitas Kristen Maranatha
45
• Bagi pihak perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai Organizational Commitment
yang dimiliki oleh para sales serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, sehingga pihak perusahaan dapat membenahi
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dan melengkapi sarana
dan prasarana yang mendukung sehingga mampu menunjang
peningkatan Organizational Commitment pada sales, misalnya:
menyediakan fasilitas yang mendukung dalam pekerjaan mereka,
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Meyer, John P. & Allen, Natalie J. 1997. Commitment In The Workplace. Theory,
Research, and Application. Sage Publication. London.
Steers, Richard M. & Porter, L.W. 1975. Behavior In Organizations. New York : Mc. Graw-Hill Book Co.
Steers, Richard M. & Porter, Lyman W. 1991. Motivation and Work Behavior. Fifth edition.
Luthan, Fred. 1985. Organizational Behavior. Fourth edition. New York : Mc. Graw-Hill Inc.
Ulanoff, Stanley. 1985. Handbook Of Sales Promotion. Gordon & Breach Science Pub. Mc. Graw-Hill.
Belch, George E. & Belch, Michael E. 2001. Advertising And Promotion. Mc. Graw-Hill. Fifth edition.
Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition
Sudjana, M.A. 2002. Metode Statistika. Ed. 6. Bandung: Tarsito.
Santoso, Singgih. 2004. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS