ABSTRAK
Emerentiana Astuti. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam PembelajaranPokok Bahasan Bandul Matematis pada siswa SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini menghasiltan video potot bahasan bandul matematis dan bertujuan untut: 1)Mengetahui apatah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningtatan hasil belajar siswa. 2) Mengetahui efettivitas video berdasartan angtet. 3) Mengetahui apatah video dapat meningtattan teterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis.
Penelitian ini dilatsanatan di dua tempat, di Rangtasbitung dan di Yogyatarta pada bulan Maret-Mei 2015. Jenis penelitian ini merupatan penelitian pengembangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunatan pendetatan tuantitatif dan tualitatif. Peningtatan hasil belajar dilihat dari analisis tes hasil belajar sedangtan teterampilan siswa dilihat dari analisis LKS, angtet dan dotumentasi peneliti.
Hasil menunjutan: 1) Pengembangan media video dengan materi bandul matematis dapat meningtattan hasil belajar siswa SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari persentase peningtatan nilai pretest-posttest mereta. Peningtatan siswa SMP sebesar 30% dan siswa SMA sebesar 7%. 2) Hasil analisis Kuisioner menunjutan bahwa efettivitas media video untut siswa SMP sebesar 73% dan siswa SMA sebesar 71%. 3) Pengembangan media video dapat mengembangtan teterampilan siswa dalam penguturan thususnya pada materi bandul matematis.
ABSTRACT
Emerentiana Astuti. 2015. The Effectiveness of the dse of Video in Learning the Mathematical Pendulum in Junior High School and Senior High School Students.Physic Education Study Programme, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research produce mathematical pendulum video and aims to: 1) tnow whether this development mathematic pendulum’s video can increase the result of student learning.2 ) to examine the effectiveness of video based on poll .3) tnow whether the video can improve the stills of students in studying mathematical pendulum matter’s .
This research was conducted in Rangtasbitung and Yogyatarta on March-May 2015. This research was a developmental research. The data collected from the research was analyzed by using the quantitative and qualitative research. The improvement of exam result was seen from analysis of learning evaluation test result and stills were seen from the analysis of LKS, questionnaire and research documentation.
The result of this research shows: 1) Thedevelopment of videos with mathematic pendulum as the main topic can increase the exam result of high school student. It can be shown from the pretest-postest percentage wich was achives by them. Junior high school is 30% and senior high school is 71%. 2) the result of the questionnaire analysis show that videos is effective to help students understanding the main topic. 73% for junior high school and 71% for senior high school. 3) the development of videos can develop students still in simple measurement especially in mathematic pendulum’s topic.
i
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN VIDEO
DALAM PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN BANDUL MATEMATIS PADA SISWA SMP DAN SMA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Emerentiana Astuti
101424023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen untuk menyelesaikan
-NN-
Teruntuk :
alm. Ignatius Sutikno, Margaretha Sugatri, Raymundus Kresna, Alexander Gonsaga.
vii ABSTRAK
Emerentiana Astuti. 2015. Efektivitas Pemanfaatan Video dalam PembelajaranPokok Bahasan Bandul Matematis pada siswa SMP dan SMA. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini menghasilkan video pokok bahasan bandul matematis dan bertujuan untuk: 1)Mengetahui apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat meningkatan hasil belajar siswa. 2) Mengetahui efektivitas video berdasarkan angket. 3) Mengetahui apakah video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam mempelajari materi bandul matematis.
Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, di Rangkasbitung dan di Yogyakarta pada bulan Maret-Mei 2015. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Peningkatan hasil belajar dilihat dari analisis tes hasil belajar sedangkan keterampilan siswa dilihat dari analisis LKS, angket dan dokumentasi peneliti.
Hasil menunjukan: 1) Pengembangan media video dengan materi bandul matematis dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP dan SMA. Hal ini terlihat dari persentase peningkatan nilai pretest-posttest mereka. Peningkatan siswa SMP sebesar 30% dan siswa SMA sebesar 7%. 2) Hasil analisis Kuisioner menunjukan bahwa efektivitas media video untuk siswa SMP sebesar 73% dan siswa SMA sebesar 71%. 3) Pengembangan media video dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam pengukuran khususnya pada materi bandul matematis.
viii ABSTRACT
Emerentiana Astuti. 2015. The Effectiveness of the Use of Video in Learning the Mathematical Pendulum in Junior High School and Senior High School Students.Physic Education Study Programme, Department of Mathematics and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research produce mathematical pendulum video and aims to: 1) know whether this development mathematic pendulum’s video can increase the result of student learning.2 ) to examine the effectiveness of video based on poll .3) know whether the video can improve the skills of students in studying mathematical pendulum matter’s .
This research was conducted in Rangkasbitung and Yogyakarta on March-May 2015. This research was a developmental research. The data collected from the research was analyzed by using the quantitative and qualitative research. The improvement of exam result was seen from analysis of learning evaluation test result and skills were seen from the analysis of LKS, questionnaire and research documentation.
The result of this research shows: 1) Thedevelopment of videos with mathematic pendulum as the main topic can increase the exam result of high school student. It can be shown from the pretest-postest percentage wich was achives by them. Junior high school is 30% and senior high school is 71%. 2) the result of the questionnaire analysis show that videos is effective to help students understanding the main topic. 73% for junior high school and 71% for senior high school. 3) the development of videos can develop students skill in simple measurement especially in mathematic pendulum’s topic.
ix
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang melimpahkan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama
menulis skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang telah
berkontribusi besar dalam proses pengerjaan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim M,Ed.,Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
yang dengan sabar memberikan sumbangan pemikiran dan arahan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dosen pembimbing akademik yang selama
ini membimbing penulis dalam perkuliahan.
3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika.
4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi
penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi
di Universitas Sanata Dharma.
6. Lutgardis Festidita Astiti, Desi Sasmita Nugraha, Sudek, Abel Amadeus
Tios, Damar Parikesit, Jonathan Alvin, Laurentius Erlo Prasetyo,
Alexander Gonsaga, Arwola, Sidqi, yang telah bersedia menjadi subyek
x
7. Mama tercinta untuk doa, dukungan material, nasehat dan kasih sayang.
8. Remon, Alex dan Nino yang selalu memberikan doa, mendukung dan
menghiburku dalam keadaan jenuh sekalipun.
9. Teman kelompok penelitian, Christina yang bersama – sama saling
menyemangati, membantu serta berbagi ilmu.
10.Sahabat-sahabatku, Tinuk, Festi dan Desi yang telah memberikan
semangat dan menjadi pendengar yang baik saat penulis berkeluh kesah.
11.Teman – teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 Universitas Sanata
Dharma yang telah berjuang dalam kebersamaan guna menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma.
12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satuyang telah
membantudalam proses pembuatan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
dan untuk itu saran serta kritik yang membangun senantiasa
diharapkan.Semoga tulisan yang sederhana ini bermanfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.
Yogyakarta, 22 Juni 2015
Penulis
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi
ABSTRAK ... vii
A.4 Merancang media video……….. 10
B. Hasil Belajar ... 12
C. Keterampilan ... 13
xii BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... 20
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
C. Populasi dan sampel Penelitian ... 21
D. Perumusan Variabel... 22
E. Instrumen Penelitian ... 25
F. Validitas Instrumen ... 34
G. Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 38
A.1 Pembuatan Video ... 38
A.2 Data uji coba dan revisi produk ... 42
A.3 Pengambilan data dan evaluasi ... 44
B. Data, Analisis data dan Pembahasan ... 47
B.1 Peningkatan hasil belajar ... 47
B.2 Efektivitas Video dilihat dari angket siswa ... 58
B.3 Keterampilan siswa ... 63
C. Keterbatasan Penelitian ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 70
B. Saran ... 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subyek penelitian ... 21
Tabel 3.2 Kisi – Kisi angket ... 25
Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal Pretest ... 27
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Soal Posttest ... 31
Tabel 3.5 Skor kuisioner ... 36
Tabel 3.6 Kisi-kisi LKS……….... 37
Tabel 4.1 Hasil angket uji coba ... 42
Tabel 4.2 Skor Pretest siswa SMP ... 47
Tabel 4.3 Skor Pretest siswa SMA ... 48
Tabel 4.4 Skor Posttest siswa SMP ... 48
Tabel 4.5 Skor Posttest siswa SMA ... 49
Tabel 4.6 Analisis butir soal siswa SMP ... 49
Tabel 4.7 Analisis butir soal siswa SMA ... 53
Tabel 4.8 Persentase kenaikan nilai siswa SMP... 56
Tabel 4.9 Persentase kenaikan nilai siswa SMA ... 56
Tabel 4.10 Hasil angket siswa SMP ... 58
Tabel 4.11 Hasil angket siswa SMA ... 58
Tabel 4.12 Pengerjaan LKS siswa SMP ... 63
Tabel 4.13 Pengerjaan LKS siswa SMA ... 69
Tabel 4.14 Pengulangan video siswa SMP ... 64
Tabel 4.15 Pengulangan video siswa SMA ... 65
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Soal Pretest ... 74
Lampiran 2 Soal Posttest ... 75
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa ... 76
Lampiran 4 Angket ... 81
Lampiran 5 Contoh Pretest siswa SMP ... 83
Lampiran 6 Contoh Pretest siswa SMA ... 84
Lampiran 7 Contoh Posttest siswa SMP ... 85
Lampiran 8 Contoh Posttest siswa SMA ... 86
Lampiran 9 LKS siswa SMP ... 87
Lampiran 10 LKS siswa SMA ... 91
Lampiran 11 Contoh angket siswa SMP ... 95
Lampiran 12 Contoh angket siswa SMA ... 97
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada pembelajaran di sekolah guru mengajarkan materi sesuai dengan
perencanaan kalender akademik, agar porsi materi satu semester dapat diajarkan
kepada siswa. Namun, terkadang dalam prosesnya, tidak semua siswa bisa langsung
menyerap pembelajaran dengan baik. Terdapat ketidaksempurnaan pemahaman siswa
dengan materi yang diajarkan (miskonsepsi). Siswa butuh waktu yang lebih untuk
mendalami materi, sedangkan waktu yang disediakan di sekolah kurang cukup.
Sehingga siswa dituntut melakukan pembelajaran mandiri untuk lebih
memahami materi yang diajarkan di sekolah. Tentu pembelajaran mandiri yang
dilakukan siswa harus di fasilitasi oleh perangkat pembelajaran yang menarik dan
mudah dipahami. Media pembelajaran menjadi salah satu perangkat pembelajaran
yang cocok di era modern ini. Namun, media pembelajaran yang mampu
memfasilitasi siswa untuk mempelajari fisika secara mandiri masih sedikit
dikembangkan. Jika hanya berpedoman dengan buku teks dan LKS, tentu
pembelajaran fisika akan sulit dipahami siswa secara mandiri. Siswa membutuhkan
visualisasi untuk lebih mudah memahami fisika.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang dilakukan oleh Sitti Ghaliyah dalam
artikel yang ditulis Gia Ghaliyah (2015), 112 responden siswa-siswi SMA di Jakarta,
2
memahami konsep dan materi fisika. Hampir semua siswa (85,71%) mengalami
kesulitan dalam memahami materi fisika dalam pembelajaran di kelas. Kesulitan
tersebut timbul karena peserta didik (80,35%) tidak mempunyai bahan belajar
mandiri, sehingga mereka (83,03%) tidak mempelajari materi fisika yang akan
dipelajarinya di kelas. Maka dari itu, siswa perlu melakukan kegiatan belajar mandiri
di luar pembelajaran kelas yang ditunjang dengan bahan pembelajaran yang
berkualitas untuk pembelajaran mandiri.
Dari analisis dan latar belakang yang sudah disebutkan, maka peneliti tertarik
untuk mengembangkan video yang dapat meningkatkan hasil belajar serta
keterampilan siswa. Peneliti memilih video karena memiliki keunggulan dari segi
visual dan audio.Video dapat dijadikan pilihan ketika siswa ingin belajar secara
mandiri maupun berkelompok, karena dapat dilakukan dimana saja, tanpa guru/
pendamping sekalipun. Dengan video ini juga siswa bisa dengan bebas menentukan
waktu dia untuk memahami materi. Dengan video siswa terbantu dengan visualisasi
dari video tersebut.
Di samping itu, pengembangan media ini tidak membutuhkan banyak biaya. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas
Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Pokok Bahasan Bandul Matematis pada
3 B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasi beberapa
masalah berikut ini:
1. Efektivitas pengembangan videodilihat dari peningkatan hasil belajar.
2. Efektivitaspengembangan video berdasarkan angket.
3. Efektivitas pengembangan video dilihat dari peningkatan keterampilan.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis dapat
meningkatan hasil belajar siswa?
2. Apakah media video efektif menurut pendapat siswa?
3. Apakah media video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
mempelajari materi bandul matematis?
D. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk:
1. Mengetahui apakah pengembangan video dengan materi bandul matematis
dapat meningkatan hasil belajar siswa.
2. Mengetahui efektivitas video berdasarkan angket pendapat.
3. Mengetahui apakah video dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
4 E. Batasan Masalah
Batasan masalah pada skripsi ini adalah:
1. Penelitian ini dilakukan pada 5 orang siswa SMP kelas VIII dan 5 orang
siswa SMA kelas X. pemilihan siswa dilakukan secara acak, tidak pada satu
sekolah dan tidak pada kota. Siswa berasal dari dua kota, Rangkasbitung
dan Yogyakarta.
2. Obyek penelitian ini adalah melihat sejauh mana pengaruh penggunaan
media video terhadap hasil belajar serta keterampilan siswa dalam pokok
bahasan bandul matematis
3. Pokok bahasan yang dipilih adalah pokok bahasan bandul matematis.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru mata pelajaran fisika, penelitian ini diharapkan dapat membantu
dalam mengembangkan metode mengajar yang inovatif, menyenangkan,
dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan sehingga tingkat
penguasaan siswa yang selama ini ada dapat diperbaiki dan diharapkan
prestasi belajar fisika siswa dapat meningkat.
2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan angin segar
dalam pembelajaran fisika serta membantu siswa lebih menyukai
5
fisika bagi dirinya sendiri juga diharapkan siswa mengingatnya jauh lebih
baik jika dibandingkan dengan metode ceramah.
3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan bekal ilmu pengajaran tentang
pembelajaran fisika dengan menggunakan media video untuk para siswa
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Media pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti ‘tengah’, ‘pengantara’ atau ‘pengantar’, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah
alat atau media komunikasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2011:460). Sedangkan
Amir hamzah (1981) dalam bukunya, mengatakan kalau seseorang melihat sesuatu
yang diperlukannya, dia akan tertarik dan hal itu menjadi dorongan baginya untuk
mengetahui lebih banyak. Media pembelajaran dapat memberikan motivasi untuk
pembelajaran.
1. Media Berbasis Audiovisual
Menurut Amir Hamzah (1981), yang termasuk golongan alat
audiovisual yang sebenarnya adalah alat yang dapat menghasilkan suara
dan rupa dalam satu unit. Kalau slide yang ditambah dengan suara itu
bukan alat audiovisual lengkap, sebab suara dan rupa terpisah sumbernya.
Media berbasis audiovisual merupakan salah satu dari beberapa media
yang ada untuk membantu guru dalam proses pembelajaran. Media
7 2. Karakteristik Video
Mengajar dengan menggunakan video memang bukan hal yang
baru.Tapi mengapa video? Ada beberapa alasan yaitu, banyak keuntungan
yang akan guru peroleh apabila mengajar dengan video, seperti
mendapatkan perhatian lebih dari siswa, membantu siswa untuk
berimajinasi, membantu perkembangan kreativitas siswa, membuat
pelajaran menjadi menyenangkan, mengurangi kegelisahan serta
ketegangan yang dimunculkan oleh topik yang rumit dll. Selain itu
pembelajaran berbasis video mempunyai relasi dengan otak. Salah satunya
adalah intelegensi utama dan emosional serta kerja otak kanan dan otak
kiri.
Menurut Gardner dalam Berk, R.A (2009: 3) Intelegensi utama terdiri
dari verbal/linguistik, visual/spasial dan musikal.Ketiga intelegensi ini
adalah intelegensi utama yang dimiliki oleh setiap otak pada siswa. Untuk
intelegensi linguistik diperoleh dari membaca, menulis, berbicara,
mendengarkan, debat, berdiskusi dan bermain permainan kata. Intelegensi
spasial diperoleh dari melihat, berimajinasi, menggambar, mendekorasi,
desain grafis dan asrsitektur.Sedangkan intelegensi musikal diperoleh dari
menyanyi, bersenandung, mendengarkan musik, composing, performing
dan mengenali nada. Dan dari video, sedikitnya satu dari spesifikasi
8
Kitapun bisa menggunakan video klip untuk berkomunikasi dengan
pendengar pada level terdalam pemahaman mereka dengan cara
menyentuh emosi mereka (Gardner dalam jurnal Berk, R.A (2009:3)).
Kerja otak kiri dan kanan dibedakan menjadi dua yaitu verbal dan
non-verbal (Gazzaniga dalam jurnal Berk, R.A(2009: 3)). Pada bagian otak kiri
dikuasai oleh logika dan analisa yang nantinya akan memproses informasi
menjadi matematis, logis dan berbahasa. Berarti bisa dikatakan kerja
bagian ini akan struktural, faktual, terkontrol, rasional, terorganisasi,
terencanakan dan objektif (Miller dalam Berk, R.A(2009:3)). Kebalikan
dari kerja otak kiri, otak kanan yang merupakan nonverbal, menciptakan
spontanitas, emosi, ketidakteraturan, eksperimental, empati, subjektif, dan
intuisi. Yang berfokus pada seni, warna dan musik (Jourdain dalam Berk,
R.A(2009:3)).
Video dapat mensikronkan kinerja pada kerja otak kanan dan kiri. Sisi
kiri akan memproses dialog, plot, ritme, dan lirik; sedangkan yang sisi
kanan memproses gambaran cerita, relasinya, efek suara, melodi dan
harmonisasi dari relasi.
Menurut Robert Ehrlich (2010) mengatakan bahwa video membantu
pembelajaran terutama jika mereka membutuhkan simulasi demonstrasi
tetapi tidak memungkinkan untuk diwujudkan atau durasi demonstrasi
tidak mencukupi untuk jam pelajaran atau tidak memungkinkan secara
9
Berikut adalah keuntungan video dalam pembelajaran (Azhar Arsyad,
1997)
a. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa
ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dan lain-lain. Video
merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan
objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung
ketika berdenyut.
b. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Misal,
langkah-langkah dan cara yang benar dalam berwudhu.
c. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya. Misalnya, film
kesehatan yang menyajikan proses berjangkitnya penyakit diare atau
eltor dapat membuat siswa sadar terhadap pentingnya kebersihan
makanan dan lingkungan.
d. Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang
pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa. Bahkan, video,
seperti slogan yang sering didengar, dapat membawa dunia ke dalam
kelas.
e. Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat
10
f. Video dapat ditunjukan kepada kelompok besar atau kelompok kecil,
kelompok yang heterogen maupun perorangan.
g. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame demi
frame, film yang dalam kecepatan normal memakan waktu satu mingu
dapat ditampilkan dalam satu atau dua menit. Misalnya, bagaimana
kejadian mekarnya kembang mulai dari lahirnya kuncup bunga hingga
kuncup itu mekar.
Menurut Amir Hamzah (1981) dalam bukunya mengatakan ada
beberapa kekurangan media audio-visual yaitu;
a. Jalan film terlalu cepat; tidak semua orang dapat mengikutinya dengan
baik. Lebih-lebih kalau film dipertunjukkan kepada orang yang kurang
pendidikannya. Mereka tidak dapat mencerna apa yang berlalu di
hadapan mata mereka dalam tempo yang begitu cepat.
b. Membutuhkan pasokan listrik.
c. Apa yang sudah lewat tidak dapat diulang kalau ada bagian film yang
harus mendapat perhatian kembali. Atau seluruh film harus diputar
lagi.
3. Merancang video
Dalam proses pembuatan media video diperlukan rancangan agar tepat
sesuai tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, media video adalah media
yang menggabungkan suara dan gambar bergerak, tentu akan memerlukan
11
pembelajaran” (2007: 94-95) mengatakan bahwa salah satu pekerjaan
penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan
naskah yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan dan
penelitian.
Naskah menjadi bahan narasi disaring dari isi pelajaran yang kemudian
disintesis kedalam apa yang ingin ditunjukan dan dikatakan. Narasi ini
merupakan penuntun bagi tim produksi untuk memikirkan bagaimana
video menggambarkan atau visualisasi materi pelajaran. Pada awal
pelajaran media harus mempertunjukkan sesuatu yang dapat menarik
perhatian semua siswa. Hal ini diikuti dengan jalinan logis keseluruhan
program yang dapat membangun rasa berkelanjutan
sambung-menyambung dan kemudian menuntun kepada kesimpulan dan
rangkuman. Kontinuitas program dapat dikembangkan melalui
penggunaan cerita atau permasalahan yang memerlukan pemecahan.
Berikut adalah beberapa petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi.
a. Tulis singkat, padat dan sederhana
b. Tulis seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama, dan
mudah diingat.
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap. Pikirkan frase yang
dapat melengkapi visual atau tuntun siswa kepada hal-hal yang
12
d. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
e. Tulislah dalam kalimat aktif.
f. Usahakan setiap kalimat tidak lebih dari 15 kata. Diperkirakan setiap
kalimat memakan waktu satu tayangan visual kurang lebih satu 10
detik.
g. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
h. Edit dan revisi naskah narasi itu sebagaimana perlunya.
B. Hasil Belajar
Untuk mengetahui keberhasilan dari pemanfaatan media video terhadap siswa,
maka kita harus mengukur dengan menggunakan variabel terukur. Salah satu nya
adalah hasil belajar siswa. Menurut Kamus besar bahasa Indonesia (2011:1101) hasil
belajar adalah penguasaaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru.
Oemar Hamalik (2002:45) berpendapat bahwa hasil belajar itu dapat terlihat
dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku. Hasil belajar mencakup tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.Aspek kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Dengan kata lain, aspek kognitif berhubungan
13
belajar siswa.Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Aspek afektif mencakup waktak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan
nilai.Beberapa pakar berpendapat bahwa sikap seseorang dapat berubah sesuai
dengan kemampuan kognitifnya yang tinggi.Aspek afektif tidak dapat diukur seperti
aspek kognitif karena dalam aspek afektif yang diukur adalah sikap siswa seperti
menghargai, memperhatikan dan lain sebagainya.Aspek psikomotorik berhubungan
dengan keterampilan atau kemampuan siswasetelah menerima pengalaman belajar
tertentu.
C. Keterampilan
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011) keterampilan adalah
kecakapan untuk menyelesaikan tugas.Keterampilan adalah kemampuan untuk
menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah
ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah
nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga mampu melakukan sesuatu,
tanpa adanya latihan dan proses pengasahan akal, fikiran tersebut tidak akan bisa
menghasilkan sebuah keterampilan yang khusus atau terampil karena keterampilan
bukanlah bakat yang bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan
merupakan kelebihan yang sudah diberikan semenjak lahir.Dari definisi itu didapat
kesimpulan bahwa keterampilan adalah kesanggupan pemakai media untuk
14
D. Gerak Harmonik Sederhana pada Bandul Matematis
Gerak Harmonis Sederhana pada bandul matematis
gaya-gaya yang bekerja
gaya berat
gaya pemulih
gaya tegang tali periode
frekuensi
simpangan
amplitudo
15
Ayunan dan pendulum pada jam tua, merupakan contoh dalam kehidupan
sehari-hari dari bandul matematis. Bandul akan memenuhi persamaan gerak harmonik
sederhana jika disimpangkan atau berayun dengan sudut simpangan kurang dari 10°
(�
8 � � � ).Bandul matematis secara sederhana terdiri atas benda bermassa m yang diikatkan pada tali sepanjang L seperti pada gambar 2.1. Selain massa dan
panjang tali, bandul matematis yang bergerak juga memiliki periode, frekuensi,
amplitudo, simpangan dan sudut simpangan.
Gambar2.1. Bandul matematis
Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali
ayunan berturut-turut. Yang dimaksud bandul melakukan satu ayunan penuh, ketika
bandul disimpangkan dari titik A, maka bandul akan bergerak melalui titik setimbang
(B) kemudian ke titik C, kemudian bandul kembali bergerak ke titik setimbang (B)
16
Gambar 2.2. Ilustrasi bandul
Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik
setimbangnya.Sedangkan amplitudo merupakan jarak antara titik maksimum yang
ditempuh (atau simpangan maksimum) bandul ke titik setimbang.Sudut yang
dibentuk saat bandul diberi simpangan adalah sudut simpangan.
17
Menurut Tipler (1998:440-441) Gerak bandul merupakan gerak harmonik sederhana
hanya jika amplitudo geraknya kecil. Gambar 2.4 memperlihatkan bandul sederhana
yang terdiri dari tali dengan panjang L dan beban bermassa m. Gaya yang bekerja
pada beban adalah beratnya mg dan tegangan T pada tali. Bila tali membuat sudut θ
terhadap vertikal, berat memiliki komponen-komponen mg cos θ sepanjang tali dan mg sin θ tegak lurus tali dalam arah berkurangnya θ. Misalkan x sebagai panjang
busur diukur dari dasar lingkaran. Panjang busur dihubungkan ke sudut θ oleh
= ��
Komponen tangensial percepatan benda adalah d2x/dt2. Komponen tangensial hukum
kedua newton adalah
∑ ��= − sin � = �
2�
��2 ……(1)
atau
�2�
��2 = − sin � = − sin
�
� ……(2)
Jika x jauh lebih kecil daripada x/L, sudut θ = x/L adalah kecil, dan kita dapat
mendekati sin θ dengan sudut θ. Dengan menggunakan sin (x/L) = x/L dalam
18
Gambar 2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada bandul
�2� ��2 = −
�
� …..(3)
Kita dapat melihat bahwa untuk sudut kecil sehingga sin θ= θ berlaku percepatan
berbanding lurus dengan simpanan. Gerak bandul dengan demikian mendekati gerak
harmonik sederhana untuk simpangan kecil. Persamaan (3) dapat ditulis
�2�
19 dengan
� =�� …….(5)
Penyelesaian persamaan 4 adalah x = x0 cos (ωt + δ), dengan x0 adalah simpangan
maksimum diukur sepanjang busur lingkaran. Periode gerak harmonik tersebut adalah
� = � = �� √�
Sedangkan frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan
dalam waktu satu detik.Satuan frekuensi adalah Hz.
= �
Maka, frekuensi menjadi
= �√
Dengan : T = periode ayunan (s)
L= panjang tali ayunan (m)
20 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan video pembelajaran tentang
materi bandul matematis dan mengetahui kelayakan produk, sehingga peneliti
menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dikenal juga dengan istilah
Research And Development (R&D). Menurut Jaedun, dalam makalahnya ( 2010)
mengatakan Riset pengembangan atau Research and Development (R&D) bertujuan
untuk mengembangkan, menguji kemanfaatan dan efektivitas produk (model) yang
dikembangkan, baik produk teknologi, material, organisasi, metode, alat-alat dan
sebaginya. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:407), metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Adapun kemudian metode ini
dikolaborasikan dengan metode eksperimen pada tahap tertentu, karena diperlukan
pengujian mengenai peningkatan pemahaman siswa yang menggunakan media video.
Dapat ditarik kesimpulan tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu
produk yang dapat meningkatkan mutu, efektifitas dan efisiensi pembelajaran yang
hasil akhirnya bukanlah untuk menguji teori, menghasilkan suatu teori baru ataupun
21
Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk lingkungan tempat peneliti
melakukan penelitian begitu juga dengan kelompok yang menjadi subyek penelitian
sehingga kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian tidak dapat
digeneralisasikan untuk sekolah dan kelompok lain diluar kasus yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu di rumah peneliti yang terletak di
Rangkasbitung dan di Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
maret-mei 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Untuk mengetahui efektifitas produk, peneliti mengambil populasi dalam
penelitian ini 5 orang siswa SMP dan 5 orang siswa SMA, dengan subyek penelitian
ini adalah siswa SMP dan SMA. Pemilihan anak berdasarkan kedekatan lingkungan
rumah dengan peneliti dan kedekatan relasi dengan peneliti. Peneliti tidak mengetahui
prestasi kesepuluh anak ini saat disekolah apakah menonjol atau tidak.
Tabel 3.1 Subyek Penelitian
Tahapan
Proses, Orientasi, dan Hasil Uji coba
Awal, Uji
Coba
3 orang Tenaga ahli,
mahasiswa:
(Expert Judgement),
22
Proses, Orientasi, dan Hasil Uji coba
perancangan,
D. Perumusan Variabel
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
memanfaatkan media video. Pada proses pertama, terdapat 5 orang siswa SMP yang
dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 2 orang siswa dan
kelompok kedua terdiri dari 3 orang siswa. Pengelompokan berdasarkan waktu
senggang mereka untuk melakukan penelitian. Setelah itu mereka mengerjakan
pretest selama 30 menit, kemudian treatment diberikan setelah mengerjakan pretest.
Treatment berupa pengamatan video yang dibuat oleh peneliti. Selama pengamatan
video, kedua kelompok ini diberikan LKS serta kebebasan untuk berapa kali memutar
23
berdiskusi serta bertukar pikiran dengan temannya. Setelah melakukan treatment dan
pengisisan LKS, terdapat jeda selama 10-20 menit. Posttest diberikan setelah jeda
disusul dengan pengisian angket. Proses kedua dengan hari yang berbeda, keenam
anak itu dipanggil kembali untuk mengerjakan posttest dan angket. Pengerjaan
posttest dan angket sifatnya pribadi.
Proses kedua sama seperti proses pertama, namun yang melaksanakan adalah
5 siswa SMA. Proses pertama dan kedua dilaksanakan pada tanggal dan waktu yang
berbeda. Rentang jamnya bervariasi, dimulai dari jam pulang sekolah sekitar jam
15.00 hingga 20.00 WIB.
Berikut adalah langkah peneliti dalam penelitian ini:
A. Tahap Perencanaan
Studi literatur mengenai media video
Analisis materi yang diambil untuk pembuatan produk Konsultasi materi dengan ahli (Pak Sarkim dan Bu Sri)
Pembuatan instrument penelitian (pretest, LKS, posttest, kuisioner dan
media pembelajaran)
Sebelum tes diadakan, terlebih dahlu dilakukan judgement instrument
penelitian, kemudian instrumen diuji cobakan dan dianalisis
B. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan pretest.
24 Melaksanakan kuisioner.
25 E. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Angket
Angket diberikan kepada anak setelah menyelesaikan posttest. Tujuan
pemberian angket adalah memperoleh informasi dari sudut pandang anak
mengenai kesesuaian materi dengan jenjang mereka serta penilaian aspek
media dan aspek instruksional yang ada pada video.
Tabel 3.2 Kisi-kisi angket
No Indikator No Pertanyaan
Aspek Media
1. Keterbacaan teks pada video 6
2. Penggunaan suara musik sebagai
backsound
7
3. Kejelasan suara narasi pada video 7,8
Aspek instruksional
1. Penggunaan bahasa yang dipakai pada
video
8
2. pemahaman siswa akan materi dalam video 1,4
26
No Indikator No Pertanyaan
dengan video
4. Minat siswa terhadap fisika 4,10,11
5. Frekuensi pengulangan kembali video
dalam memahami materi
12
2. Tes
Tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan
sesudah melihat video. Tes dilakukan dua kali, pertama sebelum diberikan
produk berupa video (pretest) dan kedua dilaksanakan diakhir pemberian
produk (posttest).
3. Observasi dan dokumentasi.
Digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pemberian produk
yang dapat meningkatkan serta pendapat mereka mengenai produk itu sendiri.
Pengumpulan data dibantu dengan merekam semua kegiatan mereka selama
kerja kelompok.
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Digunakan sebagai panduan anak selama proses menonton video karena berisi
27
Tabel 3.3 kisi-kisi soal pretest
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
Soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
Gerak
pada bandul matematis
Uraian Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
frekuensi!
1 frekuensi merupakan banyaknya
ayunan penuh yang dapat
dilakukan bandul dalam waktu
satu detik. Uraian Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
periode!
2 Periode merupakan waktu yang
dibutuhkan bandul untuk
melakukan satu kali ayunan
28
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
Soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
o 2 komponen Uraian Jelaskan apa yang
dimaksud dengan
simpangan dan
amplitudo!
3 Simpangan merupakan jarak
antara kedudukan benda saat itu
ke titik setimbangnya.
Sedangkan amplitudo atau
simpangan maksimum
merupakan jarak antara titik
maksimum yang ditempuh
bandul ke titik setimbang.
1. Menyebutkan jarak antara kedudukan bandul saat itu dengan titik setimbangnya. 2. Menyebutkan
29
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
Soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
o Tidak ada Siswa dapat menjelaskan
penyebab bandul
bergerak harmonis
sederhana
Uraian Jelaskan mengapa
bandul terus berayun
setelah kita tarik!
4 Setiap benda memiliki gaya
berat. Ketika bandul saya tarik,
maka gaya berat memiliki 2
komponen. Salah satu komponen yang bernilai mg sinθ merupakan gaya pemulih yang menyebabkan
bandul bergerak ke titik
setimbang. Di titik setimbang,
bandul memiliki energi kinetik
maksimum, dan kecepatan inilah
yang menyebabkan bandul terus
bergerak ke arah berlawanan.
Dalam perjalanannya, energi
kinetik berubah menjadi energi
potensial. Dan gaya pemulih
30
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
Soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
menyebabkan ia kembali ke titik
setimbang. Siswa dapat menjelaskan
peristiwa gerak harmonik
sederhana pada bandul
matematis pada
kehidupan sehari-hari
uraian Sebutkan contoh
bandul sederhana
pada kehidupan
sehari-hari.
5 1. Ayunan waktu kecil
2. Mainan pendulum
3. Pendulum pada jam tua
4. Bandul penghancur
31
Tabel 3.4 kisi-kisi soal posttest
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
Gerak
Uraian 1. Jelaskan definisi
dari:
Periode;
Frekuensi;
Simpangan;
Amplitudo.
1 Periode merupakan waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu kali ayunan penuh.
frekuensi merupakan banyaknya ayunan penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Simpangan merupakan jarak antara kedudukan benda saat itu ke titik setimbangnya.
Amplitudo atau simpangan maksimum merupakan jarak antara titik maksimum yang ditempuh bandul ke titik setimbang.
Skor:
32
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
Siswa dapat menjelaskan penyebab bandul bergerak harmonis sederhana
Uraian Gambarkan gaya-gaya yang
bekerja pada bandul beserta
arahnya!
o Hanya kata-kata tidak disertai gambar, skor : 2 o Komponen nomor
1 benar, skor : 4 o Komponen nomor
2 benar, skor : 6 o Komponen nomor
3 benar, skor : 8 o Komponen nomor
33
Materi Indikator Jenis
soal
Soal Nomor
soal
Jawaban yang diharapkan Skoring penilaian
Siswa dapat menjelaskan penyebab bandul bergerak harmonis sederhana
uraian Jelaskan mengapa bandul
terus berayun setelah kita
tarik!
3 Setiap benda memiliki gaya berat. Ketika bandul saya tarik, maka gaya berat memiliki 2 komponen. Salah satu komponen yang bernilai mg sinθ merupakan gaya pemulih yang menyebabkan bandul bergerak ke titik setimbang. Di titik setimbang, bandul memiliki energi
kinetikmaksimum, dan kecepatan inilah yang menyebabkan bandul terus bergerak ke arah
berlawanan. Dalam
perjalanannya, energi kinetik berubah menjadi energi potensial. Dan gaya pemulih menyebabkan ia kembali ke titik setimbang.
1. Salah satu terus ke titik setimbangnya. 2. Di titik setimbang
34 F. Validasi Instrumen
1. Uji Validasi Produk
Uji validasi produk dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama
dilakukan penilaian oleh dosen pembimbing. Kemudian tahap kedua
dilakukan uji coba terhadap mahasiswa. Uji validasi produk
dimaksudkan untuk memperoleh masukan, dan penilaian kelayakan
produk yang dikembangkan oleh peneliti.
2. Uji validasi instrumen
Uji validasi instrumen dilakukan oleh dosen pembimbing.
G. Teknik Analisis Data
1. Hasil Belajar siswa
Untuk mengetahui efektivitas video terhadap hasil belajar dilakukan
pretest dan posttest Tes hasil belajar siswa dilakukan dengan melihat
jawaban siswa dalam mengerjakan hasil tes evaluasi belajar. Hasil tes
evaluasi belajar dianalisis secara kuantitatif untuk mengetahui nilai
akhir siswa dan ketercapaian dari setiap item soal maupun indikator.
Nilai akhir siswa diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
35
Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan nilai pretest dan
posttest. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui lebih jauh
efektivitas media video dapat membantu siswa dalam memahami
materi gerak harmonik sederhana pada bandul matematis.
Pembelajaran menggunakan media video ini dikatakan dapat
membantu siswa dalam memahami materi gerak harmonik sederhana
pada bandul matematis jika 75% tujuan pembelajaran dapat dicapai.
2. Efektivitas media video dilihat dari angket siswa
Selain pemahaman siswa serta keterampilan, efektivitas media video
dapat dilihat dari kuisioner. Maka dilakukan pengambilan data dengan
menggunakan kuisioner. Setiap pertanyaan kuisioner disediakan lima
alternatif jawaban. Alternatif jawaban tersebut mengunakan skala
sikap likert. Skala sikap Likert : pendapat responden berupa
persetujuan, yaitu SS yang berarti sangat setuju,S yang berarti setuju,
R yang berarti Ragu-ragu TS yang berarti tidak setuju, STS yang
berarti sangat tidak setuju. Cara pemberian skor pada koisioner ini
bergerak dari nilai 1-5. Rekap yang diberikan siswa terhadap
pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner ini dibuat dengan ketentuan
36
Tabel 3.5 skor kuisioner
Alternatif Jawaban Skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama
harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut. Skor
ideal = skor jawaban tertinggi x butir instrumen x jumlah responden.
Selanjutnya skor ideal untuk setiap butir instrumen = skor tertinggi x
jumlah responden.
3. Keterampilan
Untuk mengetahui keterampilan siswa selama menggunakan media
video dilakukan dengan dua cara, yaitu menilai jawaban LKS yang
telah dikerjakan siswa dan menganalisis dokumentasi peneliti selama
37
Tabel 3.6 kisi-kisi LKS
No Materi Kompetensi dasar Indikator Jenis soal Soal Nomor Soal
1.
besaran terkait gerak harmonik
sederhana pada bandul matematis
Uraian Lampiran LKS : Aktivitas I 1
2. Siswa dapat menunjukan
besaran-besaran terkait gerak harmonik pada
bandul matematis melalui percobaan
sederhana.
Percobaan Lampiran LKS : Aktivitas II 2
3. Siswa dapat menunjukan gaya-gaya
yang bekerja pada bandul matematis
Uraian Lampiran LKS : Aktivitas III 3
4. Siswa dapat menjelaskan peristiwa
gerak harmonik sederhana pada
bandul matematis pada kehidupan
sehari-hari
38 BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tiga bagian yaitu pembuatan video,
uji coba, revisi, dan pengambilan data.
1. Pembuatan video
Pada awal November 2014 dipilihlah pokok bahasan bandul matematis,
setelah itu peneliti mulai memahami tahapan-tahapan yang harus
dicapai. Minggu III bulan November 2014, sebelum melakukan take
video, peneliti memahami dulu materi yang akan dijadikan video.
Dengan bantuan dosen pembimbing, akhirnya peneliti memahami materi
lebih mendalam. Kemudian minggu II bulan Desember 2014 setelah
memahami materi, peneliti mulai membuat skenario untuk dijadikan
panduan saat membuat video.
Minggu III bulan Januari 2015 peneliti mulai melakukan ‘take’ video
yang nantinya akan digabungkan dengan gambar, rekaman, lagu dan
power point dengan bantuan software. Take dilakukan di lab fisika
Universitas Sanata Dharma. Dengan bantuan software AVS video editor.
Dan menggambar bandul matematis beserta gaya dan arahnya
menggunakan CorelDRAW Graphics Suite X4. Semua gambar dan
power point yang ada pada video dibuat sendiri, namun ada dua video
39
revisi dari dosen pembimbing hingga pada minggu II Maret 2015
peneliti telah menyelesaikan produk. Berikut merupakan screenshoot
dari video final
BAGIAN PEMBUKA
Gambar 4.1 gambar dari judul pembuka
BAGIAN ISI
Gambar 4.2 Cara mengukur panjang tali; dari atas hingga pusat massa benda
40
Gambar 4.4 Penjelasan mengenai cara menghitung satu ayunan penuh.
Gambar 4.5 Penjelasan mengenai periode dan frekuensi.
41
BAGIAN PENUTUP
42
2. Data uji coba dan revisi produk.
Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah produk yang sedang
dikembangkan layak untuk diujicobakan kepada siswa. Uji coba produk
dilakukan terhadap 3 mahasiswa dengan angkatan dan jurusan yang
berbeda-beda. Satu mahasiswi berasal dari jurusan pendidikan biologi
angkatan 2012, satu mahasiswi berasal dari jurusan Teknik Informatika
angkatan 2010 dan yang terakhir satu mahasiswa dari jurusan
manajemen angkatan 2014 yang sewaktu SMA mengambil jurusan IPA.
Tahap uji coba ini dilakukan untuk lebih memperluas peneliti dalam
mengetahui kelemahan apa saja yang masih ada pada produk yang
dikembangkan untuk tahapan pengambilan data.
a) hasil angket
Tabel 4.1 Hasil angket uji coba Prodi
Mhs
Skor untuk Butir no: Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
P.Bio 5 4 2 3 3 5 5 3 4 4 3 41
Man 4 4 3 3 2 4 3 5 5 3 5 41
TI 5 4 2 4 3 3 4 3 4 5 3 40
Jumlah 14 12 7 10 8 12 12 11 13 12 11 122
Dari hasil angket yang dikerjakan oleh para mahasiswa dilihat
bahwa efektivitas media video yang dibuat oleh peneliti sudah
43
Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama
harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut.
Skor ideal = 5 x 11 x 3 = 165 (5= skor jawaban tertinggi, 11= 11
butir instrumen; 3 = 3 jumlah responden). Selanjutnya skor ideal
untuk setiap butir instrumen = 5 x 3 = 15 (5 skor tertinggi; 3
jumlah responden)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jumlah data = 122. Dengan
demikian efektivitas media video secara keseluruhan = 122 : 165 =
0,73 atau 73% dari kriteria yang diharapkan.
b) Revisi Produk
Selain mengerjakan angket, mahasiswa memberikan komentar dan
saran mengenai produk media video yang dikembangkan oleh
peneliti yaitu:
“secara keseluruhan videonya sudah baik dan bisa dipahami.
Maksudnya, kita mahasiswa sudah paham dengan isi yang ingin disampaikan di video”
Berikut komentar dan saran dari para mahasiswa:
1) Suara narator masih terlalu kecil. Harus dibesarkan volume nya
kalau ingin mendengarkan.
2) Ada tulisan yang kurang bisa terbaca karena warna yang
44
3) Pergantian slide yang terdapat penjelasan terlalu cepat. Kalau
siswa mau mencatat harus terburu-buru. Diperlambat lagi.
4) Pelafalan dalam setiap kalimat diperjelas, jangan buru-buru.
5) Video seharusnya berkualitas HD agar jika diperbesar tidak
pecah dan mudah untuk dilihat.
Berikut adalah revisi yang dilakukan berdasarkan masukan/ saran
dari mahasiswa:
1) Melakukan perekaman ulang dengan menggunakan software
AVS video editor untuk mengganti suara narator yang kurang
jelas lafal dan memperlambat tempo dalam berbicara.
2) Memperpanjang jeda antar slide yang berisikan penjelasan
serta menyesuaikan dengan kecepatan narator agar siswa tidak
kesulitan jika ingin memahami atau mencatat.
3) Mengganti jenis dan warna huruf yang mudah untuk dibaca
serta tidak terlalu berlebihan.
3. Pengambilan data dan evaluasi.
Setelah melakukan uji coba dan revisi peneliti memulai proses
pengambilan data. Pengambilan data dilakukan 3 tahap.Penelitian
dilaksanakan pada tanggal 27 Maret s/d 2 Mei 2015.
Pengambilan data dilakukan terhadap 5 siswa SMP. Penelitian dilakukan
di rumah peneliti di Rangkasbitung. Kelima siswa SMP ini merupakan
45
di sekolah. Pada hari sabtu, 11 april 2015, 3 orang siswa SMP
melakukan uji coba di rumah peneliti. Rentang waktu penelitian dari jam
17.00- 19.30 WIB. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian pretest,
menyimak video kemudian mempraktikan lalu menulis di LKS setelah
itu baru post-test. Pada hari kedua, yaitu hari selasa, 14 april 2015, dua
siswa SMP lain melakukan uji coba di rumah peneliti. Rincian kegiatan
sama dengan penelitian pada hari pertama. Pemberian pretest, menyimak
video kemudian melakukan praktikum sederhana seperti yang ada pada
LKS kemudian posttest. Rentang waktu penelitian mulai pukul
15.00-17.30 WIB. Pemisahan waktu dikarenakan ketersediaan waktu luang
kelima siswa SMP ini tidaklah sama, sehingga peneliti memberikan opsi
2 hari tersebut. Kelima siswa SMP ini berbeda sekolah namun berada
pada jenjang yang sama yaitu kelas VIII SMP. Kemudian uji coba
terhadap siswa SMA dilakukan di dua kota berbeda, yaitu
Rangkasbitung dan Yogyakarta. penelitian pertama pada tanggal 25
April dilakukan di Rangkasbitung, terhadap 2 siswa SMA. Rentang
waktu pengerjaan 18.30-20.00 WIB. Dan pada tanggal 2 Mei 2015
penelitian dilakukan terhadap 3 siswa SMA di Yogyakarta. Rentang
waktu pukul 15.00-16.30 WIB. Meskipun berbeda kota namun kelima
siswa SMA ini berada pada jenjang yang sma yaitu kelas X SMA.
Berikut ini jadwal dari 3 tahap yang dilakukan selama penelitian:
46
Uji coba terhadap siswa SMP : Sabtu, 11 April 2015 dan Selasa 14 April
2015
47 B. Data, Analisis Data dan Pembahasan
Untuk mengetahui efektifitas dari video kita perlu melihat dari 2 aspek
yaitu aspek kognitif dan keterampilan. Aspek kognitif dilihat dari peningkatan
hasil pretest dan posttest siswa. Sedangkan aspek keterampilan dilihat dari
peningkatan kemampuan siswa dalam melakukan praktikum sederhana.
1. Peningkatan Hasil Belajar.
Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pada siswa maka peneliti
menghitung nilai akhir pada pretest dan posttest.
Pretest
a. Siswa SMP
Tabel 4.2 Skor pretest siswa SMP
Siswa Skor Untuk butir no: Skor
siswa
Nilai
akhir 1 2 3 4 5
A 1 2 0 2 2 7 35
B 1 2 1 2 0 6 30
C 2 3 1 1 1 8 40
D 2 3 2 1 2 10 50
E 1 1 1 2 2 7 35
Jumlah 7 11 5 8 7 38 190
48 b. Siswa SMA
Tabel 4.3 Skor pretest siswa SMA
Siswa Skor Untuk butir no: Total Skor Nilai
akhir 1 2 3 4 5
A 3 3 5 2 3 16 80
B 3 2 2 3 3 13 65
C 2 3 2 3 4 14 70
D 2 3 3 2 3 13 65
E 2 3 3 1 2 11 55
Jumlah 12 14 15 11 15 67 335
Rata-rata 2.4 2.8 3 2.2 3 13.4 67
1. Postest
a. Siswa SMP
Tabel 4.4 Skor posttest siswa SMP
Siswa Skor Untuk butir
no:
Total Skor Nilai
akhir
1 2 3
A 4 6 2 12 60
B 5 8 1 14 70
C 4 8 2 14 70
D 4 10 2 16 80
E 5 6 1 12 60
Jumlah 22 38 8 68 340
49 b. Siswa SMA
Tabel 4.5 Skor posttest siswa SMA
Siswa Skor Untuk butir
no:
2. Analisis butir soal
Tabel 4.6 Analisis butir soal siswa SMP
Soal Jawaban yang
diharapkan 1.Jelaskan apa yang dimaksud penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik. bandul dalam 1 detik
Dari yang tidak mengerti menjadi dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Dari yang tidak mengerti menjadi
Siswa C: berapa banyak ayunan dalam satu detik.
Dari yang tidak mengerti menjadi dalam satu detik
50
Soal Jawaban yang
diharapkan dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti
Pretest: 2.Jelaskan apa yang dimaksud satu kali ayunan penuh.
Siswa A: lama waktu terjadinya getaran.
Siswa A: banyak waktu yang dibutuhkan untuk satu ayunan penuh.
Dari yang tidak mengerti menjadi
Dari yang tidak mengerti menjadi untuk melakukan satu ayunan penuh
Dari yang tidak mengerti menjadi
Dari yang tidak mengerti menjadi mengerti
Siswa E: sebuah masa perputaran
Dari yang tidak mengerti menjadi titik setimbangnya. Sedangkan ditempuh bandul ke titik setimbang.
51
Soal Jawaban yang
diharapkan
Dari yang tidak mengerti menjadi yang tidak dapat dilihat
Dari yang tidak mengerti menjadi
52
Soal Jawaban yang
diharapkan
53
Tabel 4.7 Analisis butir soal siswa SMA
Soal Jawaban yang
diharapkan 1. Jelaskan apa yang dimaksud penuh yang dapat dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Siswa A: banyak getaran dalam 1 detik
Siswa A: banyaknya putaran/getaran yang dilakukan bandul dalam 1 detik dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Dari yang agak mengerti menjadi
Siswa C: berapa banyak ayunan dalam satu detik.
Dari yang sedikit mengerti menjadi mengerti
Siswa D: banyaknya lembah dan bukit dalam satu waktu
Siswa D: banyaknya bandul berayun dalam satu detik
Dari yang sedikit mengerti menjadi dilakukan bandul dalam waktu satu detik.
Dari yang sedikit mengerti menjadi mengerti
Pretest: 2. Jelaskan apa yang dimaksud satu kali ayunan penuh.
Siswa A: banyak waktu yang dibutuhkan untuk satu getaran.
Siswa A: banyak waktu yang untuk melakukan
54
Soal Jawaban yang
diharapkan
untuk melakukan putaran.
Dari yang agak mengerti menjadi 3. Jelaskan apa yang dimaksud titik setimbangnya. Sedangkan ditempuh bandul ke titik setimbang.
Siswa A: simpangan adalah posisi benda selain di posisi awal saat benda tersebu
55
Soal Jawaban yang
diharapkan adalah jarak dai titik diam atau titik setimbang bandul ke titik terjauh
56 3. Analisis
Dari data diatas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa dalam
pembelajaran materi bandul matematis dengan menggunakan
media video.
Tabel 4.8 Presentase kenaikan nilai siswa SMP
Siswa Nilai Persentase
Kenaikan (%) Skor Pretest Skor Posttest
A 35 60 25
B 30 70 40
C 40 70 30
D 50 80 50
F 35 60 25
Nilai rata-rata 38 68 30
Tabel 4.9 Presentase kenaikan nilai siswa SMA
Siswa Nilai Persentase
Kenaikan (%) Skor Pretest Skor Posttest
A 80 85 5
B 65 65 0
C 70 80 10
D 65 70 5
E 55 70 15
57
Secara keseluruhan baik siswa SMP maupun siswa SMA terbantu
dengan belajar menggunakan media video khususnya materi
bandul matematis. Ini dapat dilihat bahwa mereka mengalami
perkembangan kognitif mereka sehingga mereka mampu
menyelesaikan soal yang diberikan dengan baik. Peningkatan yang
terjadi berdampak pada hasil posttest yang diperoleh para siswa,
sehingga terjadi peningkatan. Walaupun pada siswa SMA terdapat
satu orang siswa yang hasil pretest dan posttestnya sama, namun
untuk keseluruhan siswa SMA mengalami kenaikan hasil test. Jika
dilihat dari analisis butir soal, juga terdapat peningkatan dari kedua
pihak, baik SMP maupun SMA. Namun pada SMA terdapat
beberapa siswa yang sudah mengerti konsep awal dari pertanyaan,
sehingga jawaban pretest dan posttest hampir sama. Sedangkan
pada siswa SMP peningkatan terjadi pada setiap siswa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa media video dapat meningkatkan hasil belajar
58
2. Efektivitas Video dilihat dari angket siswa.
a) Angket.
Tabel 4.10 Hasil angket siswa SMP
No. Siswa
Skor untuk Butir no: Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tabel 4.11 Hasil angket siswa SMA
No. Siswa
Skor untuk Butir no: Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Untuk menghitung rata-rata efektivitas media video pertama-tama
harus ditentukan skor kriterium/ ideal untuk sistem kerja tersebut.
Skor ideal = 5 x 11 x 5 = 275 (5= skor jawaban tertinggi, 11= 11
59
untuk setiap butir instrumen = 5 x 5 = 25 (5 skor tertinggi; 5
jumlah responden)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh jumlah data siswa SMP = 203
dan siswa SMA= 196. Dengan demikian efektivitas media video
secara keseluruhan untuk siswa SMP = 203 : 275 = 0,73 atau 73 %
dari kriteria yang diharapkan. Dan efektivitas media video secara
keseluruhan untuk siswa SMA = 196 : 275 = 0,71 atau 71% dari
kriteria yang diharapkan. Berikut merupakan penjabaran dari
kesebelas butir pada angket
Analisis skor angket tiap butirnya
1) Keyakinan siswa SMP bahwa media video dapat membantu
dalam belajar fisika = 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari kriteria yang
diharapkan. Sedangkan siswa SMA = 19 : 25 = 0,76 atau 76%
dari kriteria yang diharapkan.
2) Inti dari pertanyaan hampir sama, yaitu keyakinan dalam diri
siswa bahwa video dapat membantu dalam memahami materi
bandul matematis. Siswa SMP mendapatkan persentase sebesar
= 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan. Pada
siswa SMA sebesar = 20 : 25 = 0,8 atau 80% dari kriteria yang
diharapkan. Berikut adalah diagram perbandingan untuk poin
60
3) Meskipun dengan video siswa belum bisa memahami materi.
Pada siswa SMP diperoleh hasil sebesar 15 : 25 = 0,6 atau 60%
dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA sebesar 15 : 25
= 0,6 atau 60% dari kriteria yang diharapkan.
4) Butir nomor 4 menegaskan kembali bahwa belajar
menggunakan video ternyata menarik. Pada siswa SMP
didapat 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari kriteria yang diharapkan.
Pada siswa SMA sebesar 17 : 25 = 0,68 atau 68% dari kriteria
yang diharapkan.
5) Butir nomor 5 membandingkan antara belajar dengan media
video atau ditemani atau dijelaskan oleh guru atau tutor
mendapat persenan, siswa SMP 13 : 25 = 0,52 atau sekitar 52%
dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persenan 13 :
25 = 0,52 atau sekitar 52% dari kriteria yang diharapkan.
6) Butir nomor 6 merajuk pada video dimana responden
memberikan jawaban apakah tulisan dalam video dapat jelas
terbaca, siswa SMP mendapatkan 19 : 25 = 0,76 atau 76% dari
kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA 21 : 25 = 0,84 atau
84% dari kriteria yang diharapkan
7) Butir nomor 7 merajuk pada suara pada video apakah sudah
jelas terdengar, siswa SMP sebesar 17 : 25 = 0,68 atau 68%
dari kriteria yang diharapkan. Pada siswa SMA persentasenya