commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut
perusahaan harus mampu bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang
dapat ditempuh perusahaan agar mampu bertahan dalam persaingan yang
ketat yaitu dengan meningkatnya produktivitas kerja. Produktivitas pada
dasarnya merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari
esok harus lebih baik dari hari ini (Suma’mur, 2009).
Produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil
yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan. Untuk
dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja dengan memberikan hak-hak
yang harus mereka dapatkan seperti memperoleh standar gaji sesuai dengan
yang ditentukan atau sesuai dengan Upah Minimal Regional (UMR),
memberikan tambahan gaji bila ada lembur atau setiap tahun mendapat
Tunjangan Hari Raya (THR), memberikan motivasi kepada karyawan dalam
bentuk pendidikan dan latihan kerja (Sinungan, 2005).
Salah satu masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan
kenyamanan dalam bekerja adalah kelelahan akibat kerja. Beberapa ahli
mengindikasikan kelelahan akibat kerja sebagai perasaan letih yang dirasakan
sehingga terjadi penurunan performansi kerja dikarenakan bekerja dalam
periode waktu yang lama (Fleishman, 2000).
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mempunyai korelasi
terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Oleh karena itu perlu
adanya perhatian dan peningkatan terhadap K3 karyawan selama bekerja
dalam mencapai suatu tujuan (Suma’mur, 2009).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ipop Sjarifah
(2012) tentang Hubungan Antara Kadar Haemoglobin (Hb) dengan Kelelahan
Kerja dan Produktivitas pada Pekerja Batik Tulis di Surakarta didapatkan
hasil nilai p = 0,361 (p > 0,05) yang berarti tidak ada korelasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Anggun Kastina (2012) tentang Hubungan Kelelahan Kerja
dengan Produktivitas Kerja Karyawan Unit Filling PT. Indo Acidatama,
Karanganyar didapatkan hasil nilai p = 0,000 (p < 0,01) yang berarti sangat
signifikan.
Pada survei awal di beberapa industri batik cap di kampung batik
Laweyan dengan melakukan wawancara dan observasi bahwa pembuatan
batik cap masih dilakukan secara manual atau tradisional. Jam kerja karyawan
mulai dari jam 08.00 - 16.00 WIB, waktu istirahat antara jam 12.00 – 13.00
commit to user
awal timbulnya kelelahan kerja yakni kinerja menurun. Pekerja batik cap
wilayah kampung batik Laweyan dituntut untuk dapat menghasikan
produktivitas kerja yang tinggi. Pada hari lebaran mengalami kenaikan 50%
dan liburan natal dan tahun baru 30%. Pekerja mengalami keluhan kaku leher
dan punggung, otot-otot kepala dan leher menjadi tegang yang menyebabkan
sakit kepala, susah tidur sehingga saat bekerja mengakibatkan penurunan
konsentrasi, ketidaknyamanan dalam bekerja, pekerjaan berulang-ulang yang
berupa batik cap mengakibatkan tenaga kerja mengalami kebosanan, dan
mengantuk. Dilihat dari gejala yang muncul, hal tersebut merupakan ciri-ciri
kelelahan kerja, yang akibatnya dapat berpengaruh terhadap produktivitas
kerja.
Maka dari latar belakang diatas peneliti ingin melakukan penelitian
untuk mengetahui Hubungan Kelelahan Kerja dengan Produktivitas Kerja
pada Pekerja Batik Cap di Kampung Batik Laweyan Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yaitu
“Apakah ada hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas kerja
pada pekerja batik cap di kampung batik Laweyan Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden.
b. Untuk mengetahui kelelahan pekerja batik cap pada industri kampung
batik Laweyan Surakarta.
c. Untuk mengetahui produktivitas pekerja batik cap pada industri
kampung batik Laweyan Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini akan memberikan jawaban bahwa
kelelahan kerja mempengaruhi produktivitas kerja dan dapat mendukung
penelitian sebelumnya.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Tenaga Kerja
commit to user b. Bagi Industri
Hasil dari penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi
industri itu sendiri untuk mengambil tindakan pengendalian, langkah
kebijakan dalam menunjang pelaksanaan K3 dan industri dapat
melakukan pencegahan timbulnya penyakit atau mengurangi
perkembangan penyakit-penyakit yang telah terjadi, sehingga dapat
meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas dan derajat kesehatan
tenaga kerja secara optimal.
c. Bagi Peneliti
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan, serta mampu
meneliti tentang hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas kerja
pada pekerja batik cap di kampung batik Laweyan Surakarta.
d. Bagi Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Menambah referensi, data dan informasi di kepustakaan
Program Diploma 4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya
hubungan kelelahan kerja dengan produktivitas kerja pada pekerja
