• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Metode At-Tanzil dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di RA Nurul huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Implementasi Metode At-Tanzil dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an di RA Nurul huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015."

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

KECAMATAN KEDUNGJAJANG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Oleh:

SRI WAHYUNI NIM. 084 111 010

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Agustus, 2015

(2)

AL-QUR’AN DI RA NURUL HUDA DESA KRASAK KECAMATAN KEDUNGJAJANG KABUPATEN LUMAJANG

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Jember untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh:

Nama : Sri Wahyuni NIM : 084 111 010 Jurusan : Pendidikan Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Disetujui Pembimbing

Rusydi Baya’gub, S.Ag., M.Pd.I NIP.19720930 200710 1 002

(3)

KECAMATAN KEDUNGJAJANG KABUPATEN LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Agama Islam

Hari: Sabtu

Tanggal: 10 Oktober 2015

Tim Penguji

Ketua Sekretaris

Khoirul Faizin, M.Ag Bani, M.Pd,I

NIP.19710612 200604 1 001 NIP.19820708 200801 1 005 Anggota:

1. Drs. H. Sukarno, M.S.i ( ) 2. Rusydi Baya’gub, S.Ag, M.Pd.I ( )

Menyetujui Dekan FTIK

Dr. H. Abdullah, S.Ag., M.H.I NIP. 19760203 200212 1 003

(4)

… ِنَاْرُقلْا َنِم َرَّسَيَ ت اَم اْوُءَرْ ق اَف

Artimya: Maka bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur’an (Q.S. Al-Muzammil [29]: 20)1

َخ لاق ملسو ويلع للها ىلص يبنلا نع ونع للها يضر نامثع نع ْ ي ُر ُك

ْم َم ْن َ ت َع َّل َم ْا ُقل ْر َأ َن َو َع َل َم ُو

)ملسمو يرخبلا هور(

Artinya: Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”

(HR. Bukhori dan Muslim)2

1Al-Qur’ân, 29: 20

2Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughiroh bin Bardazbih Al-Bukhori Al- Ja’fi, Shohih Abi Abdillah Al-Bukhori Vol.3 (Kairo: Abbas bin Salam Bin Syakrun, 1933), 154.

(5)

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Bapak Misnaji dan Ibu Enis yang senantiasa selalu mencurahkan untaian do’a, tenaga, waktu, dan biaya serta kasih sayangnya yang tulus demi keberhasilan saya dalam menyelesaikan skripsi ini beliau tak lain adalah Ayah dan Ibu saya tercinta.

2. Adik saya Anjani Filda Faradis yang selalu memberikan senyuman dikala kepenatan menghampiri.

3. Bapak Rusydi Baya’gub, M.Pd,I selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini 4. Almamater saya “IAIN Jember” yang telah memberi saya wadah dalam

menambah ilmu dan pengetahuan saya.

5. Yayasan pendidikan RA Nurul Huda yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian skripsi.

6. Para sahabat setiaku yang telah merelakan waktunya untuk membantu saya menyelesaikan skripsi ini serta tak henti-hentinya memberikan semangat.

7. Serta semua keluarga besar saya yang telah menyisipkan do’a untuk saya disetiap sujudnya.

(6)

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Ilahi Rabbi, Allah SWT Tuhan semesta alam, Rabbul

‘Izzati yang senantiasa menganugerahkan segala kekuatan dan kesabaran pada setiap menusia.Sehingga kita semua dapat menjalankan aktifitas ilmiah yang berupa penyelesaian skripsi ini.

Shalawat ma’a as-salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada seorang manusia yang paling mulia disisi-Nya, baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dengan kegigihan dan keikhlasan beliaulah kita dapat menikmati indahnya iman dan Islam sampai sekarang ini.

Selanjutnya sebagai makhluk yang diciptakan dengan berbagai macam keterbatasan oleh Sang Maha Sempurna tanpa cela Allah SWT, maka begitu juga dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kesalahan yang disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang ada dalam diri penulis. Oleh karena itu, demi kesempurnaan skripsi ini, maka penulis menyadari banyak diperlukan masukan dari pembaca budiman, baik yang berupa kritik dan saran sehingga mampu menyempurnakan kekurangan dan kesalahan yang ada dalam skripsi ini.

Selesainya skripsi ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah dari penulis sendiri, akan tetapi banyak pihak yang berpartisipasi memberikan dorongan semangat, arahan, koreksi, dan bimbingan di dalamnya.

(7)

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM., selaku Rektor IAIN Jember

2. Dr. H. Abdullah, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember

3. Bapak Mursalim, M.Ag, selaku Ketua Prodi Pendidikan Agama Islam IAIN Jember

4. Bapak Rusydi Baya’gub, M.Pd,I selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini 5. Ustadzah Marpuk, S.Pd selaku Kepala Sekolah RA Nurul Huda

6. Segenap Dosen dan Karyawan IAIN Jember

7. Serta semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu

Akhirnya hanya kepada Allah-lah penulis berdo’a memohon rahmat dan hidayah-Nya. Semoga karya ilmiah tidak hanya bermanfaat bagi penulis saja akan tetapi juga bermanfaat bagi khazanah keilmuan pembaca yang budiman.

Aamiin

Jember,13Agustus 2015

Penulis

(8)

Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Belajar membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW dimulai sejak kecil karena umunya pada masa ini anak-anak sangat peka dalam menangkap sesuatu yang diperintahkan dan diajarkan sehingga mudah menerima pelajaran-pelajaran yang diberikan. Kepandaian membaca dan menulis huruf- huruf Al-Qur’an itu juga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar Al- Qur’an.

Dari latar belakang di atas maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana perencanaan pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015? 2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015? 3) Bagaimana evaluasi pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Adapun metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan pengumpulan datanya dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang terkumpul kemudian dilakukan sebuah analisis data dengan menggunakan deskriptif kualitatif, selanjutnya untuk melihat keabsahan datanya dengan menggunakan triangulasi sumber dan metode.

Berdasarkan dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1) Perencanaan Pembelajaran Metode At-Tanzil di RA Nurul Huda sudah terlaksana cukup baik mulai dari persiapan Asatidz memilih bahan Ajar, metode, media, menyiapkan materi dan metode apa yang akan disampaikan disesuaikan dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian). 2) Pelaksanaan Pembelajaran Metode At-Tanzil di RA Nurul Huda sudah terlaksana dengan baik. Hal ini bisa dilihat selama proses pembelajaran berlangsung mulai dari awal hingga akhir jam pelajaran, dengan ketentuan mulai dari kegiatan pembuka, kegiatan inti, kegiatan penutup.

3) Evaluasi pembelajaran metode At-Tanzil berdasarkan pada buku panduan At- Tanzil dan penerapan evaluasi metode At-Tanzil ini menggunakan Buku Prestasi dengan ketentuan peserta didik bisa melanjutkan ke halaman berikutnya jika sudah lancar Fakta Huruf, Makharijul Huruf, dan lancar dalam membaca.

(9)

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 9

E. Definisi Istilah ... 11

F. Sistematika pembahasan ... 12

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 14

B. Kajian Teori ... 17

1. Implementasi Metode At-Tanzil ... 17

(10)

1. Perencanaan Pembelajaran ... 29

2. Pelaksanaan Pembelajaran ... 31

3. Evaluasi Pembelajaran ... 32

2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an ... 33

a. Kemampuan Membaca dengan Huruf Hijaiyyah ... 34

b. Kemampuan Membaca dengan Ilmu Tajwid ... 38

c. Kemampuan Membaca dengan Gharib/Musykilat ... 54

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 59

B. Lokasi Penelitian ... 59

C. Subyek Penelitian ... 60

D. Teknik Pengumpulan Data ... 61

E. Analisis Data ... 63

F. Keabsahan Data ... 64

G. Tahap-tahap Penelitian ... 67

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Objek Penelitian ... 70

B. Penyajian Data dan Analisis ... 77

C. Pembahasan Temuan ... 94

(11)

B. Saran ... 106 DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Matrik Penelitian 2. Pedoman Penelitian 3. Dokumentasi Foto

4. Denah Sekolah RA Nurul Huda 5. Surat Keterangan Izin Penelitian 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian 7. Jurnal Penelitian

8. RKH (Rencana Kegiatan Harian)

9. Piagam Ijin Operasional RA Nurul Huda 10. Buku Prestasi Peserta Didik

11. Pernyataan Keaslian Tulisan 12. Biodata Penulis

(12)

2.1 Tabel persamaan dan perbedaan skripsi ...15

2.2 Tabel Nama-nama Huruf Hijaiyyah ...33

2.3 Tabel Tanda-tanda Waqaf ...51

4.1 Tabel Data Ustadzah RA. Nurul Huda ...75

4.2 Tabel Data Peserta Didik RA Nurul Huda ...76

4.3 Tabel Sarana dan Prasarana RA Nurul Huda ...76

4.4 Contoh Sistem Penilaian ...93

4.5 Jadwal Pelajaran RA Nurul Huda Tahun Pelajaran 2014-2015 ....100

(13)

4.1 Struktur Organisasi RA Nurul Huda ... 74

(14)

MATRIK PENELITIAN

JUDUL VARIABEL SUB

VARIABEL

INDIKATOR SUMBER DATA METODOLOGI

PENELITIAN

FOKUS PENELITIAN Implementasi

Metode At- Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

1. Implementasi Metode At- Tanzil

2. Kemampuan Membaca Al- Qur’an

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan

3. Evaluasi

1. Kemampuan Membaca Al- Qur’an dengan Huruf Hijaiyah

2. Kemampuan Membaca Al- Qur’an dengan ilmu tajwid 3. Kemampuan

Membaca Al- Qur’an

a. Kompetensi Guru b. Bahan Ajar

c. Materi Pembelajaran d. Metode

e. Media

a. Kegiatan Pembuka b. Kegiatan Inti c. Kegiatan Penutup a. Formatif

b. Sumatif c. Diagnostik

a. Hijaiyah tunggal b. Hijaiyah berangkai

dua

c. Hijaiyah berangkai tiga

d. Makharijul huruf e. Sifat-sifat Huruf a. Hukum-hukum

bacaan Tajwid b. Al-waqfu wal ibtida’

a. Saktah b. Tashil c. Ibdal

1. Informan:

a. Kepala Sekolah b. Ustadzah c. Peserta didik d. Orang Tua

Peserta didik e. Dokumentasi f. Kepustakaan

1. Pendekatan penelitian:

kualitatif 2. jenis penelitian:

Field Research 3. Metode penentuan

responden : purposive sampling 4. Metode

pengumpulan data:

a. Observasi b. Interview c. Dokumentasi 5. Teknik analisis

data dengan menggunakan Kualitatif deskriptif 6. Keabsahan data

menggunakan triangulasi sumber

A. Fokus Penelitian:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran metode At- Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran metode At- Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Metode At- Tanzil dalam meningkatkan kemampuan Membaca Al- Qur’an di RA. Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

(15)

1. Letak geografis RA Nurul Huda Krasak Lumajang.

2. Sarana dan Prasarana 3. Proses Pembelajaran 4. Keadaan Guru

5. Keadaan Peserta Didik 6. Jadwal Pelajaran B. Pedoman Wawancara

1. Sejarah berdirinya RA Nurul Huda, Krasak, Kedungjajang Lumajang 2. Alasan penggunaan metode At-Tanzil

3. Pendapat peserta didik dalam pembelajaran membaca al-Qur’an menggunakan metode At-Tanzil

4. Pendapat Orang tua peserta didik dalam pembelajaran membaca al-Qur’an menggunakan metode At-Tanzil

5. Bagaimana perencanaan pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda

6. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda

7. Bagaimana evaluasi pembelajaran metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda

(16)

2. Profil RA Nurul Huda Krasak Kedungjajang Lumajang 3. Data Guru RA Nurul Huda

4. Struktur Organisasi Kepengurusan RA Nurul Huda 5. Visi Misi RA Nurul Huda

(17)

Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : SRI WAHYUNI NIM : 084 111 010

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan/ Prodi : Pendidikan Islam/ Pendidikan Agama Islam (PAI) Istitusi : IAIN Jember

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa isi skripsi yang berjudul

“Implementasi Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an di RA Nurul huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajangg Tahun Pelajaran 2014/2015” adalah benar-benar hasil penelitian/

karya sendiri, kecuali pada bagian- bagian yang dirujuk sumbernya.

Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jember, 30 Agustus 2015 Saya yang menyatakan

Sri Wahyuni NIM. 084 111 010

(18)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jl. Mataram No. 94 mangli, Telp. (0331) 487550 Fax. (0331) 472005, kode Pos : 68136 Website : http//iain-jember.ac.id – e-mail : iainjember@gmail.com

Nomor : In.25 / PP.009/ FT/ /2015 Jember, 19 Juni 2015 Lampiran : -

Perihal : Penelitian untuk Penyusunan Skripsi Kepada Yth.

Kepala Sekolah RA Nurul Huda Di-

Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan ini kami mohon dengan hormat mahasiswa berikut ini:

Nama : Sri Wahyuni

NIM : 084 111 010

Semester : VIII (Delapan)

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Dalam rangka penyelesaian/penyusunan skripsi, untuk diizinkan mengadakan penelitian/riset selama + 30 hari di Lembaga Pendidikan RA Nurul Huda. Adapun pihak-pihak yang dituju adalah:

1. Kepala Sekolah RA Nurul Huda 2. Ustadz/ Ustadzah

3. Peserta didik

Penelitian yang akan dilakukan adalah mengenai:

“Implementasi metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015”

Demikian, atas perkenan dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

A.n. Ketua,

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga

Khoirul Faizin, M.Ag NIP. 19710612 200604 1 001

(19)

Nomor : 41/LPIS.NH/VII/2015 Hal : Pelaksanaan Penelitian

Di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Lumajang

Yang bertanda tangan di bawah ini, kami Kepala Sekolah RA Nurul Huda, menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:

Nama : Sri Wahyuni

Tempat/tgl Lahir : Lumajang, 2 Juni 1993

NIM : 084 111 010

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan/Prodi : Pendidikan Islam / PAI

Lembaga : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember Telah melaksanakan penelitian untuk menyusun skripsi dengan judul “ Implementasi metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

10 Agustus 2015

(20)

1 3 April 2015 Observasi Proses KBM 2 2 Juni 2015 Menghadiri Haflah

3 25 Juni 2015 Menyerahkan surat izin penelitian Kepada Ketua Lembaga Pendidikan Islam dan Sosial Nurul Huda 4 25 Juni 2015 Menyerahkan surat izin penelitian

Kepada Kepala Sekolah RA Nurul Huda 5 28 Juni 2015 Wawancara dengan Kepala Sekolah 6 29 Juni 2015 Wawancara dengan ustadzah Halimah 7 27 Juli 2015 Wawancara dengan Kepala Sekolah 12 30 Juli 2015 Wawancara dengan Orang Tua Peserta

Didik

13 1 Agustus 2015 Wawancara dengan Peserta didik 14 10 Agustus

2015

Meminta Surat Keterangan Selesai Penelitian ke Kepala Sekolah

10 Agustus 2015

(21)

Skala 1:100

KETERANGAN : A. Gerbang B. Kebun Tebu C. Kantor D. Kamar Mandi E. Kelas

F. Tempat Parkir G. Masjid

H. Ndalem Pengasuh I. Gedung SMPIT J. Halaman Sekolah

(22)
(23)

KEGIATAN PONDOK ROMADHON

(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)

NIM : 084 111 010

Tempat, Tanggal Lahir : Lumajang, 02 Juni 1993

Alamat : Jalan Krajan Dsn. Mrutu RT/

RW 15/008 Pandansari Kedungjajang Lumajang

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan/ Prodi : Pendidikan Islam/ Pendidikan

Agama Islam (PAI) Riwayat Pendidikan Non Formal :

1. Madrasah Diniah Nurul Huda Krasak Kedungjajang Lumajang

2. Madrasah Diniah Pondok Pesantren Darun Najah Sumbersuko Lumajang Riwayat Pendidikan Formal :

1. SDN Pandansari 02 Kedungjajang Lumajang Tahun 1999- 2005

2. MTs. Darun Najah Petahunan Sumbersuko Lumajang Tahun 2005- 2008 3. MA. Darun Najah Petahunan Sumbersuko Lumajang Tahun 2008- 2011 4. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2011- 2015

Jember, 3 Agustus 2015 Yang membuat

Sri Wahyuni NIM. 084111010

(31)

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam dan menjadi petunjuk kehidupan manusia karena isinya mencakup segala pokok ajaran agama yang disyari’atkan Allah kepada manusia. Al- Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dan tertulis dalam mushaf disampaikan dengan jalan mutawattir dan membacanya merupakan ibadah dan diawali dengan surat Al-Fatihah diakhiri dengan surat An-Nas.1

Allah SWT telah memerintahkan kaum muslimin senantiasa membaca Al-Qur’an, sebagaimana dalam firman-Nya :













Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (QS. Al-Alaq: 1)2

Ayat di atas memerintahkan umat manusia untuk senantiasa belajar, salah satunya adalah belajar membaca Al-Qur’an. Belajar Al-Qur’an dimulai sejak kecil sampai akhir hayat hidup manusia. Al-Qur’an adalah kitab suci dan pedoman hidup kita. Siapa yang ingin selamat hidupnya harus mempelajari Al-Qur’an, caranya dengan membaca Al-Qur’an, memahami serta

1 Sauqiyah Musyafa’ah, Studi Al-Qur’an Tim Penyusun MKD IAIN Sunan Ampel (Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2012), 3-4.

2 Al-Qur’ân, 30:904.

(32)

mengamalkan isinya. Ketika membaca Al-Qur’an hendaknya dengan cara yang baik dan benar. Umat Islam mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan eksistensi Al-Qur’an. Oleh karena itu, sebagai konsekuensi logisnya umat Islam harus mempelajari, meyakini dan mengamalkan ajaran- ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Langkah awal untuk mencapai hal tersebut adalah umat Islam harus mampu membaca dan menulis huruf-huruf Al-Qur’an. Hal ini dikuatkan oleh pendapat Salah Abdul Qadir Al-Bakry yang menyatakan bahwa salah satu cara yang ditempuh umat Islam untuk memerangi kebodohan adalah memberantas buta huruf yaitu dengan mengajarkan pelajaran membaca dan menulis, sebab kemampuan membaca dan menulis adalah tangga untuk dapat mencapai ilmu pengetahuan yang akan membawa manusia ke tingkat yang mulia dan jaya.3 Dengan demikian, mempelajari Al-Qur’an merupakan keharusan bagi setiap Muslim.

Dalam dunia pendidikan, sebagai seorang pendidik penting sekali kita untuk mengajarkan membaca Al-Qur’an kepada peserta didik sejak dini, karena selain hal itu merupaka perintah agama, juga menjadi bekal bagi mereka untuk menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI) khususnya. Kita harus tanamkan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam diri mereka. Kepandaian membaca Al-Qur’an tidak dapat di pisahkan dari kegiatan belajar mengajar Al-Qur’an. Oleh karena

3 Salah Abdul Qodir Al-Bakry, Fungsi dan Pentingnya Pengajaran Al-Qur’an (Semarang:

Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Muhawwidin, 1998), 15.

(33)

itu, didalam Islam, belajar mengajar Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban yang suci dan mulia. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

نع ونع للها يضر نامثع نع ال

لاق ملسو ويلع للها ىلص يبن َنَاْرُقلْا َمَّلَعَ ت ْنَم ْمُك ُرْ يَخ

يرخبلا هور( ُوَمَّلَعَو )ملسم و

Yang artinya: “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mau mempelajari Al- Qur’an dan mengajarkannya” (H.R. Bukhori & Muslim)4

Sebaik-baik orang adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya, itulah pesan penting dalam hadist di atas. Untuk meningkatkan suatu kualitas bacaan Al-Qur’an, setidaknya ditentukan oleh dua hal penting yang saling berkaitan, yaitu kualitas seorang pendidik dan metode pembelajaran yang digunakan. Jika kualitas seorang pendidik itu baik tanpa didukung dengan adanya metode pembelajaran yang tepat, maka tidak menjamin hasil pendidikan yang lebih baik dan berkualitas, begitupun sebaliknya.

Mampu membaca Al-Qur’an bukan berarti asal membaca, akan tetapi diharuskan kehati-hatian dalam hal pengucapan makhraj, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan ketepatan gharib dan musykilatnya. Karena apabila membaca Al-Qur’an tidak tepat maka dapat mempengaruhi makna dari Al- Qur’an itu. Sehingga untuk mencetak peserta didik yang mampu membaca Al- Qur’an dengan tepat dan benar diperlukan metode pembelajaran yang cocok dalam kegiatan belajar mengajarnya.

Pengajaran Al-Qur’an yang optimal akan melahirkan generasi Qur’ani yang mampu memakmurkan bumi dengan Al-Qur’an dan diharapkan mampu

4 Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughiroh bin Bardazbih Al-Bukhori Al- Ja’fi, Shohih Abi Adillah Al-Bukhori Vol. 3 (Kairo: Abbas bin Salam bin Syakrun, 1933), 154.

(34)

menyelamatkan peradaban dunia di masa mendatang. Syarat mutlak untuk memunculkan genersai Qur’ani adalah adanya pemahaman terhadap Al- Qur’an yang di awali dengan mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah yang telah di tentukan.

Tujuan kehadiran Al-Qur’an yakni terpadu dan menyeluruh, bukan sekedar mewajibkan pendekatan religius yang bersifat ritual dan mistik, yang dapat menimbulkan formalitas dan kegersangan. Al-Qur’an sebagai petunjuk umat Islam yang bila dipelajari akan membantu kita menemukan nilai-nilai yang dapat dijadikan pedoman bagi penyelesaian berbagai problem hidup.

Apabila dihayati dan diamalkan akan menjadi pikiran, rasa, dan karsa kita mengarah kepada realitas keimanan yang dibutuhkan bagi stabilitas dan ketenteraman hidup pribadi dan masyarakat.5

Mengingat pentingnya pengajaran Al-Qur’an, Rasulullah SAW menganjurkan pengajaran Al-Qur’an dimulai sejak masa kanak-kanak karena pada masa itu terkandung potensi belajar yang yang sangat kuat dan besar.

Anak akan sangat peka untuk menangkap sesuatu yang diperintahkan dan di ajarkan sehingga mudah menerima pelajaran-pelajaran yang diberikan.

Al-Qur’an yang ditulis dalam bentuk bahasa arab, tidak semua umat muslim di Indonesia menguasai bahasa tersebut, maka untuk bisa membaca Al-Qur’an terlebih dahulu harus bisa membaca huruf hijaiyyah dengan baik dan benar. Untuk memudahkan anak mampu membaca Al-Qur’an dengan baik (lancar, cepat, tepat, benar) perlu digunakan metode dan strategi tertentu.

5 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (t.tp:

Mizan, 2000),13.

(35)

Permasalahan yang berkembang dalam dunia pendidikan anak, khususnya guru pendidikan Islam (PAI) yang mengeluh terhadap hasil pendidikan agama Islam yang tidak bisa memncapai target hasil yang diinginkan, khususnya kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an.

Permasalahan tersebut tidak hanya pada pendidikan usia dini saja melainkan sampai pendidikan lanjutan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

Adapun penyebab sulitnya guru mencapai target yang telah ditentukan dapat bersumber dari berbagai faktor antara lain dari guru, metode pembelajaran, lingkungan, atau bahkan dari peserta didik yang bersangkutan.

Dari berbagai faktor di atas, peserta didik memegang peranan penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan di sekolah, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan peserta didik menjadi senang untuk belajar serta peran seorang guru harus mampu menggunakan metode dan metode pembelajaran yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Bermula dari permasalahan tersebut di atas, timbullah usaha dari beberapa pakar pendidikan agama Islam untuk mengatasinya. Beberapa buku tentang metode pembelajaran membaca Al-Qur’an ditandai dengan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur’an secara tepat dan benar.

Proses belajar mengajar Al-Qur’an, suatu yayasan yang bergerak dalam pendidikan Al-Qur’an harus mampu memilih metode yang cocok supaya proses pembelajaran bisa efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang

(36)

diinginkan, sebab banyak metode pembelajaran Al-Qur’an yang beredar sekarang, yang berlaku pada lembaga formal dan non formal.

Pembelajaran merupakan proses belajar mengajar yang diawali dengan perencanaan, dan diakhiri dengan evaluasi. Ahmad Rohani mengatakan bahwa, dalam pembelajaran Al-Qur’an seyogyanya direncanakan sejak awal, khususnya metode dan metode yang digunakan harus tepat agar peserta didik dapat memahami kandungan Al-Qur’an, dan guru dapat mencapai tujuan yang diinginkan.6 Hal ini perlu adanya perhatian khusus, sebab Al-Qur’an merupakan pedoman hidup dan tuntunan hidup manusia untuk membina kea rah yang lebih baik, supaya tidak terjerumus ke dalam jurang kedzaliman.

Metode belajar membaca al-Qur’an memiliki cara yang berbeda, namun memiliki inti tujuan yang sama, yakni dapat membaca Al-Qur’an dengan fasih dan tartil. Beragam metode pembelajaran digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, pembelajaran Al-Qur’an khususnya. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik agar sesuai dengan kaidah yang ada. Salah satu dari sekian banyak metode tersebut adalah metode At-Tanzil, metode pembelajaran Al-Qur’an yang disusun oleh A. Suroto Suruju dari Pamekasan Madura.

Penentuan metode pengajaran Al-Qur’an ini dipandang sangat penting sekali sehingga peneliti memilih tempat penelitian di RA Nurul Huda karena berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan para Asatidz, dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan metode At-Tanzil ini dirasakan lebih

6 Ahmad Rohani,Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), 68.

(37)

praktis dan lebih cepat dalam belajar membaca Al-Qur’an untuk para peserta didik di RA Nurul Huda, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang mampu membaca Al-Qur’an lebih cepat dari waktu yang telah terprogram yakni ketika masih di kelas A peserta didik sudah mampu menyelesaikan At-Tanzil Juz I dan Juz II begitupun ketika sudah di kelas B mereka sudah mampu menguasai bacaan pada juz selanjutnya yakni Juz III dan Juz IV akan tetapi di RA Nurul Huda hanya sampai Juz IV saja karena pendidikan pra TK/RA hanya berjenjang 2 tahun dan untuk melanjutkan At- Tanzil, sekaligus mengulang Juz 1 nanti di arahkan ke Lembaga TPQ yang masih di bawah naungan LPIS (Lembaga Pendidikan Islam dan sosial) Nurul Huda.

Metode At-Tanzil yang diterapkan di RA Nurul Huda ini memiliki keunikan tersendiri yaitu ditambahnya materi pendidikan Islam lain yang mendukung pengajaran baca Al-Qur’an seperti belajar menulis, hafalan do’a- do’a harian, hafalan surat-surat pendek, bahasa arab dan materi Islami lainnya.

Dengan materi utama yaitu baca Al-Qur’an beserta kaidah ilmu tajwid.

Harapannya, tentu materi tambahan itu dapat menjadikan peserta didik memiliki pengetahuan dasar tentang agama Islam.

Begitu pentingnya kemampuan membaca Al-Qur’an serta mejadi dasar bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan Al-Qur’an ke jenjang berikutnya. Skripsi ini akan membahas tentang bagaimana implementasi metode At-Tanzil pada peserta didik jilid 1-4, Peneliti memilih jilid 1-4 sebagai objek penelitian karena ingin mengetahui bagaimana cara menerapkan

(38)

pembelajaran membaca Al-Qur’an pada peserta didik usia dini yang masih berumur 3-5 tahun.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengetahui pembelajaran membaca Al-Qur’an menggunakan Metode At-Tanzil di Lembaga Pendidikan Roudlotul Athfal (RA) Nurul Huda dengan judul Skripsi. “Implementasi metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka fokus penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

(39)

C. Tujuan Penelitian

Dengan demikian sesuai dengan fokus penelitian tersebut, dapat di klasifikasikan menjadi dua tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan khusus : 1. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Metode At-Tanzil

dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA. Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA. Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Untuk mendeskripsikan evaluasi pembelajaran Metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda Desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015?

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penulisan, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik teoritis maupun praktik bagi semua pihak.

Karena itu, manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Manfaat penelitian ini di harapkan dapat memberi sumbangan bagi disiplin ilmu dan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terutama terhadap upaya pemberantasan buta huruf Al-Qur’an juga tidak menutup kemungkinan bagi disiplin ilmu lainnya.

(40)

2. Secara praktis a. Bagi peneliti

1) Bagi peneliti sebagai calon guru, dapat memberikan pengalaman dalam penggunaan metode pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

2) Penelitian ini dapat mengembangkan wawasan pengetahuan tentang penulisan karya tulis ilmiah sebagai bekal peneliti untuk mengadakan penelitian pada masa yang akan datang.

3) Penelitian ini dapat di pakai sebagai acuan (referensi) bagi pengguna metode At-Tanzil mengenai pelaksanaan pembelajaran metode At-Tanzil dan memberikan masukan bagi para guru Al- Qur’an dalam pembelajaran Al-Qur’an agar tujuan pembelajaran Al-Qur’an tercapai secara efektif dan efeisien.

b. Bagi IAIN Jember

Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi baru yang bermanfaat dan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa IAIN Jember yang mengembangkan kemampuan dasar mengajar, khususnya metode membaca Al-Qur’an di bidang Pendidikan Agama Islam.

c. Bagi Lembaga yang diteliti

Sebagai bahan masukan sekaligus pertimbangan dalam menciptakan proses belajar mengajar terutama dalam kaitannya dengan pemilihan metode pembelajaran dan sebagainya.

(41)

d. Bagi siswa

Dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar melalui pembelajaran aktif, menarik, dan menyenangkan.

e. Bagi semua pihak, terutama para tokoh Agama

Penelitian ini berguna untuk merealisasikan terwujudnya bacaan Al-Qur’an yang benar dan berkualitas.

E. Definisi Istilah

Definisi istilah berisikan tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti di dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti7

Adapun istilah pokok yang terdapat dalam judul ini yakni sebagai berikut :

1. Implementasi Metode At-Tanzil

Implementasi merupakan suatu tindakan/ pelaksanaan yang berupa kegiatan sebagai langkah tindak lanjut dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.

Metode berarti bentuk, sedangkan pembelajaran merupakan proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. At-Tanzil adalah nama dari sebuah metode pembelajaran Al-Qur’an.

Jadi metode pembelajaran At-Tanzil adalah metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar membaca Al-Qur’an.

7 STAIN Jember, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (STAIN Jember Press: 2014), 73.

(42)

2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Maksud peneliti disini adalah siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta peserta didik mempunyai kemampuan untuk menguasai kemampuan membaca Al-Qur’an dengan Huruf Hijaiyyah, kemampuan membaca dengan Ilmu Tajwid, kemampuan membaca dengan Gharib atau Musykilat.

Dari penjelasan definisi istilah sebelumnya penulis menyimpulkan bahwa maksud dari judul yang akan penulis teliti adalah “Implementasi metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun pelajaran 2014/2015” yaitu penulis akan mengkaji tentang bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi cara belajar membaca Al-Qur’an dengan menggunakan metode At-Tanzil dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an di Lembaga Pendidikan RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun pelajaran 2014/2015. Sehingga subjek yang akan penulis teliti adalah dewan guru yang ada di RA Nurul Huda.

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dan isi Skripsi ini yang bertujuan untuk mengerti secara global dari seluruh pembahasan yang ada. Terkait dengan materi yang akan dibahas pada dasarnya terdiri dari lima bab, dan setiap bab memiliki beberapa sub bab, antara bab yang satu dengan bab yang lain saling berhubungan bahkan

(43)

merupakan pendalaman pemahaman dari bab sebelumnya. Untuk lebih mudahnya maka dibawah ini akan dikemukakan gambaran umum secara singkat dari pembahasan Skripsi ini.

Bab I pendahuluan, pada bab pertama ini memuat komponen dasar penelitian yaitu latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan metode penelitian serta sistematika pembahasan.

Bab II Kajian kepustakaan, pada bagian ini terdiri berisi tentang

ringkasan kajian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan pada saat ini serta memuat tentang kajian teori.

Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini membahas tentang metode

yang digunakan peneliti yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, keabsahan data dan yang terakhir tahap-tahap penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian, pada bagian ini berisi tentang inti atau hasil

penelitian ini, yang meliputi latar belakang, obyek penelitian, penyajian data, analisis dan pembahasan temuan.

Bab V Kesimpulan dan Saran, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran-saran dari peneliti/penulis dan diakhiri dengan penutup.

(44)

A. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema yang penulis teliti yaitu:

1. Velly Maryaning Dias T. (2011/2012) Fakultas Tabiyah STAIN Jember, prodi PAI dalam skripsinya yang berjudul “Peranan TPQ dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca AL-Qur‟an Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Jenggawah Tahun Pelajaran 2011/2012”.8

2. Istiyanah (2007/2008), Jurusan Tarbiyah STAIN Jember, Prodi PAI skripsi yang berjudul “Implementasi Pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode Tilawati untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur‟an di TK- TPA-TQA Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran 2007/2008.”

3. Siti Hamidah (2008/2009), Jurusan Tarbiyah STAIN Jember, Prodi PAI, skripsi yang berjudul “Metode Pembelajaran Tartila dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an di TPA Al-Lathifiyah Kecamatan Puger Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini memfokuskan pada metode Tartila dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur‟an.9

8Velly Maryaning Dias T, Peranan TPQ dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur‟an Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Jenggawah (Skripsi: Fakultas Tarbiyah STAIN Jember, 2011 )

9 Siti Hamidah, Metode Pembelaran Tartila dalam meningkatkan Kemampuan Mebaca Al-Qur‟an di TPA Al-Lathifiyah Kecamatan Puger Kabupaten jember (Skripsi: Fakultas Tarbiyah Stain Jember, 2008)

(45)

Tabel 2.1

Persamaan dan Perbedaan Skripsi NO Nama dan Judul

Penelitian

Persamaan Perbedaan 1. Velly Maryaning Dias T.

(2011/2012) Fakultas Tabiyah STAIN Jember, prodi PAI dalam skripsinya yang berjudul “Peranan TPQ dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca AL- Qur‟an Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 2 Jenggawah Tahun Pelajaran

2011/2012”.

1. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan peranan TPQ dalam

meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur‟an

1. Penelitian ini

mengguna kan metode yanbu‟a

2. Istiyanah (2007/2008), Jurusan Tarbiyah SYAIN Jember, Prodi PAI skripsi yang berjudul

“Implementasi

Pembelajaran Al-Qur‟an dengan metode Tilawati untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-

2. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penerapan pembelajaran Al- Qur‟an untuk meningkatkan keterampilan membaca Al-

2. Penelitian ini menggunak an

metode Tilawati

(46)

Qur‟an di TK-TPA-TQA Al-Baitul Amien Jember Tahun Pelajaran

2007/2008.

Qur‟an

3. Siti Hamidah (2008/2009), Jurusan Tarbiyah STAIN Jember, Prodi PAI, skripsi yang berjudul “Metode Pembelajaran Tartila dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an di TPA Al-Lathifiyah Kecamatan Puger

Kabupaten Jember Tahun Pelajaran 2008/2009”.

3. Dalam penelitian memfokuskan metode

pembelajaran Al- Qur‟an dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur‟an

3. Penelitian ini menggunak an

metode Tartila

Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik metode At-Tanzil, maka akan semakin baik kemampuan membaca Al-Qur‟an peserta didik RA Nurul Huda desa Krasak Kecamatan Kedungjajang Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

Adapun letak persamaan dengan peneltian terdahulu yaitu sama- sama membahas tentang salah satu metode pembelajaran Al-Qur‟an dalam

(47)

meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dan perbedaannya terletak pada pemakaian sebuah metode.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat hal tersebut sebagai obyek penelitian dalam penulisan skripsi ini. Skripsi yang penulis bahas dengan tujuan meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur‟an dengan menggunakan metode At-Tanzil di RA. Nurul Huda desa krasak Kedungjajang Kabupaten Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015.

B. Kajian Teori

1. Implementasi Metode At-Tanzil a. Pengertian metode At-Tanzil

Secara etimologi istilah metode berasal dari bahasa Yunani,

“metodos” kata ini berasal dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati “hodos” yang berarti jalan atau cara.

Metode berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai layanan, dalam bahasa Arab metode disebut “Thorqot.”

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “metode” adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud. Sehingga dapat dipahami bahwa metode berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran.10

At-Tanzil

“لْيِزْنتَّلَا

“ berasal dari bahasa Arab yang Artinya

turun. Adapun nama At-Tanzil adalah identik dengan peluncuran

10 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 40.

(48)

perdananya yaitu pada malam peringatan “Nuzulul Qur‟an” (17 Ramadhan 1422).

Menurut istilah metode At-Tanzil merupakan metode praktis belajar membaca Al-Qur‟an yang tersusun secara sistematis dan digunakan dalam proses pembelajaran Al-Qur‟an sebagai media untuk mencapai hasil yang diharapkan. Metode ini diterbitkan oleh Pondok Pesantren Al-Khairat Bata-bata, pamekasan Madura. Nama penggagasnya adalah Ustadz Suroto Suruju.

Metode At-Tanzil disusun berdasarkan tingkatan pembelajaran Al-Qur‟an dari mengetahui, membaca kemudian memahami dan menganalisa kaidah atau hukum-hukum membaca Al-Qur‟an. Metode At-Tanzil disusun per jilid di mulai dari jilid 1 sampai jilid 6. Adapun metode At-Tanzil adalah sebagai berikut:

b. Pembelajaran metode At-Tanzil

1) Menggunakan sistem baca bersama dan individual

2) Mengadakan pengelompokan bunyi untuk mengenal huruf yang sudah diberi syakal

3) Mengelompokkan huruf yang sudah diberi sakal untuk memudahkan belajar menyambung dan merangkai kata-kata

4) Mengelompokkan huruf yang diberi sakal dan dibaca panjang 5) Menggunakan drill dalam mengenal makhroj dalam kefasihan

membaca Al-Qur‟an

6) Menerapkan bacaan tajwid secara klasikal

(49)

7) Mengenalkan waqof dan ibtida‟

8) Mengenalkan bacaan ghorib pada kelas muskilat 9) Pelajaran do‟a-do‟a sehari-hari

10) Penyampaian metode At-Tanzil ada 3 macam:

(1) Klasikal: guru membaca dan menerangkan pokok-pokok pelajaran yang ada pada alat peraga, lalu peserat didik menirukan, atau guru menunjuk peserta didik membaca bersama-sama.

(2) Individual: peserta didik bergiliran satu persatu belajar kepada guru sesuai dengan pelajarannya masing-masing.

(3) Klasikal baca simak artinya apabila peserta didik membaca satu persatu peserta didik yang lain mendengarkan.

Seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran harus tepat dalam memilih metode, jangan sampai metode yang diterapkan bertentangan dengan tujuan pembelajaran, metode yang diterapkan harus mendukung proses interakasi edukatif guna memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar mempunyai tujuan pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap pendidik yaitu

“mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapinya.

Untuk meningkatkan kemampuan baca Al-Qur‟an bagi siswa-siswa RA Nurul Huda Krasak Kedungjajang Lumajang

(50)

menggunakan metode At-Tanzil yang digagas oleh Ustadz Suroto Suruju dimulai pada tahun 2010.

Setiap metode pembelajaran membaca al-Qur‟an memiliki cara yang berbeda, namun memiliki inti tujuan yang sama, yakni dapat membaca al-Qur‟an dengan fasih dan tartil. Adapun beberapa metode membaca Al-Qur‟an yang berkembang di masyarakat selain metode A-Tanzil diantaranya yaitu: metode Ceramah, metode Qira‟ati di gagas oleh alm. KH. Dahlan Salim Zarkasy,11 Metode Ummi di gagas oleh Masruri dan A. Yunus MS, metode Yanbu‟a di tulis penyusun di ketuai oleh KH. Ulil Albab Arwani,12 metode Iqro‟ merupakan metode pembelajaran yang menyebar ke seluruh Indonesia dan diajarkan oleh siapa saja tanpa perlu adanya pengesahan, metode Tartila, metode Dirosati, metode Drill, metode Tilawati, metode Al-Barqi, metode Al-Baghdadiyah, metode Diponegoro dan masih banyak metode yang lain.

Dari beberapa metode tersebut diatas penulis akan menjelaskan sebagian dari metode tersebut. Sebagian metode tersebut telah biasa dilaksanakan dalam masyarakat dan sudah pernah juga diuji coba oleh Departemen Agama. Direktorat Pembinaan Agama Islam pada sekolah umum bekerja sama dalam Badan Litbang Agama, metode tersebut antara lain:

11 Syafruddin, Studi Al-Qur‟an, (Jember: STAIN Press, 2010), 99.

12 Fitri Rahmawati, Penerapan Metode Yanbu‟a dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an di Taman Pendidikan Al-Qur‟an Husnut Tilawah Payaman Mejobo Kudus, (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009), 11.

(51)

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode atau cara menyampaikan suatu pelajaran yang dilakukan dengan penjelasan secara lisan pada anak didik atau khalayak ramai.

Metode ceramah ini dapat digunakan untuk:

1) Pengajaran Al-Qur‟an disampaikan secara klasikal

2) Apabila guru akan menerangkan pokok penting pelajaran yang dipelajari

3) Jika guru memperkenalkan pokok bahasan yang abru dan menguhubungkan terhadap pelajaran yang lalu

4) Apabila guru harus menerangkan fakta atau pendapat di mana tidak terdapat bahan bacaan yang menerangkan fakta yang dimaksud.13

Adapun kelebihan-kelebihan menggunakan metode ini:

(1) Guru dapat menguasai situasi kelas (2) Mudah mengorganisasikan kelas

(3) Tidak terlalu banyak memakai biaya dan tenaga (4) Guru dapat menerangkan pelajaran dengan baik

Berikut juga kekurangan menggunakan metode ceramah ini:

(1) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata) (2) Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan

13 H. Fajar Yusuf, Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: PT Radja Grafindo Persada,1995), 41.

(52)

(3) Menyebabkan siswa menjadi pasif b. Metode Iqro‟

Metode ini pada dasarnya diciptakan oleh H. Dahlan Salim Dzarkasyi dari Semarang dan disempurnakan oleh As‟ad Human dari Yogyakarta. Metode iqro‟ umumnya dilaksanakan sebagai berikut:

1) Jumlah tatap muka rata-rata 10x sebulan dengan waktu 45 menit dengan sistem klasikal, sedangkan siswa privat (individual) sebanyak 16x tatap muka sebulan dengan dengan lamanya 60 menit setiap kali tatap muka,

2) Dalam metode ini ada tugas rumah dan ada juga yang klasikal

3) Ruang lingkup pembelajaran adalah membaca, menulis, dan tajwid.

4) Prinsip dasar metode Iqro‟ terdiri atas 4 macam tingkat pengenalan:

(1) Tariqot assantiyah (penguasaan/ pengenalan bunyi) (2) Tariqot attadrij (pengenalan dari yang mudah ke yang

sulit)

(3) Tariqot muqaranah (pengenalan perbedaan bunyi pada huruf yang hampir memiliki makhraj yang sama) (4) Tariqot Latifatul Athfal pengenalan melalui latihan-

latihan

(53)

5) Sifat metode Iqro‟

(1) Bacaan langsung tanpa dieja, artinya tidak memperkenalkan nama-nama huruf hijaiyyah

(2) Dengan cara belajar siswa aktif (CBSA) penekanan pada siswa

(3) Siswa lebih individual

6) Buku metode Iqro‟ terdiri dari 6 jilid, dimulai tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan sempurna.

c. Metode Al-Barqi

Metode ini diciptakan oleh Drs. Muhajir Sulthon di Gresik Jawa Timur. Metode ini pada awalnya dikenal dengan metode semi S.A.S. metode ini mengenalkan cara baca tulis Al-Qur‟an system kilat ciri-cirinya:

1) Memenuhi syarat 2) Mudah dan cepat

3) Dilengkapi tajwid praktis dan latihan-latihannya 4) Tanda-tanda waqof dalam dalam Al-Qur‟an

Metode Al-Barqi menggunakan metode semi S.A.S artinya struktur kata/kalimatnya yang tak mengikuti bunyi mati/sukun, prinsip dasarnya adalah:

1) Kemampuan dalam mengamati

2) Kemampuan dalam memisah (klasikal)

(54)

3) Memadukan bunyi suara hutuf dan perkataan

4) Diusakan agar setiap struktur mempunyai arti agar mudah diingat, baik dalam bahasa Arab maupun bahasa Indonesia.

Dengan metode ini belajar membaca Al-Qur‟an bisa dilakukan dengan didampingi oleh guru ataupun bisa juga belajar mandiri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode al-barqi:

1) Tugas rumah selalu diberikan

2) Guru wajib memiliki buku pedoman, sedangkan murid disamping buku pedoman juga buku tulis

3) Ruang lingkup pembelajaran adalah membaca dan menulis 4) Teknik awal yang diajarkan adalah membaca dan menulis

huruf hijaiyah dan membaca kalimat.

d. Metode Driil

Metode drill (latihan siap) pengertiannya seringkali dikacaukan dengan istilah ulangan. Padahal maksud keduanya berbeda. Latihan siap adalah suatu cara mengkaji bahan pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan, sedangkan ulangan ulangan hanyalah untuk salah satu alat untuk mengukur sejauh mana peserta didik telah menguasai dan menyerap pelajaran yang telah diberikan.

(55)

Kelebihan dan kekurangan menggunakan metode drill:

1) Siswa dapat mengetahui atau keterampilan dengan cepat 2) Menumbuhkan kebiasaan secara continue dan disiplin diri,

melatih diri belajar mandiri 3) Semangat belajar siswa lebih baik

Berikut kekurangan menggunakan metode drill:

1) Menimbulkan penyesuaian secara statis pada lingkungan 2) Membentuk kebiasaan yang kaku

e. Metode Qira‟ati

Metode Qira‟ati merupakan metode yang tersusun sescara sistematis dan digunakan dalam proses pembelajaran Al-Qur‟an sebgaai media untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Adapun metode qira‟ati sebagai berikut:

1. Menggunakan sistem baca bersama dan individual

2. Mengadakan pengelompokan bunyi untuk mengenal huruf yang sudah diberi syakal

3. Mengelompokkan huruf yang sudah diberi sakal untuk memudahkan belajar menyambung dan merangkai kata- kata

4. Menggunakan drill dalam mengenal makhroj dalam kefasihan membaca Al-Qur‟an

5. Menerapkan bacaan tajwid setelah menyelesaikan jilid IV

(56)

6. Mengenalkan waqof dan ibtida‟

7. Mengenalkan bacaan ghorib pada kelas muskilat 8. Pelajaran do‟a-do‟a sehari-hari

f. Metode Yanbu‟a

Metode Yanbu‟a merupakan panduan baca tulis dan mengahafal Al-Qur‟an, ditulis oleh tim penyusun yang diketuai Bapak K.H. Ulil Albab Arwani. Beliau adalah putra ahli ilmu Al-Qur‟an dari kudus yaitu K.H. M. Arwani Amin. Arti dari kata Yanbu‟a yaitu sumber, nama ini diambil dari nama pondok Tahfidz Al-Qur‟an yang sangat terkenal di kudus yaitu Yanbu‟ul Qur‟an berarti Sumber Al-Qur‟an.

Metode yanbu‟a berkembang pada tahun 2004 dan disusun berdasarkan tingkatan pembelajaran Al-Qur‟an dari mngetahui, membaca, serta menulis huruf-huruf hijaiiyah, kemudian memahami kaidah atau hukum-hukum membaca Al- Qur‟an. Metode Yanbu‟a disusun per jilid dimulai dari jilid Pra TK samapai Jilid 7. Sedangkan untuk metode menghafalnya baru pada tahap penyusunan. Selain itu, dalam yanbu‟a tidak hanya diajarkan tentang membaca tetapi juga diajarkan tentang menulis Al-Qur‟an. Penulisan bacaan dalam buku Yanbu‟a menggunakan Al-Qur‟an dengan tulisan Rasm „Usmani, yaitu mushaf yang ditulis pada zaman Khalifah Úsman Bun „Affan.

Penggunaan Mushaf Rasm „Usmani supaya anak dapat

(57)

membiasakan diri membaca Al-Qur‟an dengan mushaf tersebut.14

Dari sekian metode yang telah disebutkan diatas perbandingan metode At-Tanzil dengan beberapa metode tersebut adalah sebagaimana berikut:

1. Metode At-Tanzil dengan Metode Qira‟ati

Dari segi metode pembelajarannya antara metode At-Tanzil dan metode Qira‟ati hampir keseluruhan sama yang membedakan pada metode At-Tanzil penerapan kaidah ilmu tajwid secara klasikal. Sedangkan pada metode Qira‟ati penerapan kaidah ilmu tajwid setelah peserta didik menyelesaikan jilid 4.

2. Metode At-Tanzil dengan Metode Iqro‟

Metode At-Tanzil lebih menekankan pada cara membaca tanpa diajarkan menulis dan juga tidak ada tugas rumah. Sedangkan metode Iqro‟ lebih menekankan pada baca tulis Al-Qur‟an, kaidah tajwid sama-sama diajarkan da nada tugas rumah.

3. Metode At-Tanzil dengan Metode Al-Barqi

Lebih menekankan pada bacaan, terutama pada makhroj, kaidah ilmu tajwid dan waqof. Buku pedoman hanya dimiliki oleh guru saja, peserta didik tidak memiliki

14 Fitri Rahmawati, Penerapan Metode Yanbu‟a dalam Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an di Taman Pendidikan Al-Qur‟an Husnut Tilawah Payaman Mejobo Kudus, (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009), 11.

(58)

buku pedoman, serta tidak ada pembelajaran menulis dan tidak ada tugas rumah. Sedangkan pada metode Al-Barqi tidak mengikuti bunyi mati atau sukun tetapi peserta didik juga dikenalkan tanda waqof dalam Al-Qur‟an. Selain itu dalam metode Al-Barqi guru wajib memiliki buku pedoman, sedangkan peserta didik disamping memiliki buku pedoman juga harus memiliki buku tulis untuk pembelajaran menulis Al-Qur‟an dan tugas rumah.

4. Metode At-Tanzil dengan metode Ceramah

Metode At-Tanzil pembelajaran lebih berpusat pada siswa. Sedangkan pada metode ceramah pembelajarannya lebih berpusat pada guru.

Jadi, Implementasi metode At-Tanzil merupakan suatu aktualisasi metode dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an.

Beberapa tahapan yang harus dipersiapkan guru dalam penerapan pembelajaran diantaranya:

a) Perencanaan

Dalam perencanaan pembelajaran juga perlu disiapkan guru antara lain sebagai berikut:

(1) Kompetensi Guru

Pemerintah merumuskan empat jenis kompetensi guru, sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan

(59)

Pemerintah No.14 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu sebagai berikut:

a. Kompetensi paedagogik b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi sosial d. Kompetensi profesional.

Jadi kompetensi guru yang membimbing peserta didik dalam membaca al-Qur‟an tidak jauh dari peraturan pemerintah yang ditetapkan, walaupun lingkungan tempat belajar merupakan lembaga non formal, pendidik harus memperhatikan aspek-aspek kompetensi yang harus ia kuasai.

(2) Bahan Ajar

Untuk membuat bahan ajar membutuhkan banyak sumber, tergantung kita membuat bahan ajar yang sesuai dengan mata pelajaran. Diantaranya sumber yang didapatkan ialah al-Qur‟an, al-Hadits, tafsir, buku referensi yang bisa didapatkan di toko, surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya.

(3) Materi

Materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan keterampilan, dan sikap yang harus

(60)

diajarkan oleh guru dan harus dipelajari oleh siswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.15 (4) Metode

Metode pembelajaran adalah cara pembentukan atau pemantapan pengertian kepada peserta didik (penerima informasi) terhadap suatu penyajian informasi/ bahan ajar.

Terdapat tiga syarat utama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Pertama adalah siswa/ mahasiswa yang berperan sebagai penerima informasi, kedua adalah materi bahan ajar yang akan disampaikan dan yang ketiga adalah pengajar selaku pengantar dan penyampai materi bahan ajar.16

(5) Media

Media yang diungkapkan oleh Rusman adalah media berasal dari kata medius yang bermakna tengah, perantara atau pengantar. Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Dalam bahasa arab, media adalah wasail atau wasilah yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.17

15 T.n., t.j., (Skripsi, Universitas Negeri Mandala, t.t.), 9-10.

16 Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar bekal keterampilan dasar mengajar bagi guru (bandung: Yrama Widya,2013), 1.

17 Rif‟an Humaidi, Media Pembelajaran Konsep dan Implementasi (jember: STAIN Jember Press, 2013),10.

(61)

b) Pelaksanaan

Berikut hal-hal yang dilakukan pendidik dalam menerapkan pembelajaran:

(1) Kegiatan Pembuka

Kegiatan pembuka merupakan kegiatan awal dari suatu pembelajaran, biasanya dapat dilakukan dengan memberi salam dan berdo‟a terlebih dahulu, dan disesuaikan dengan kegiatan pembuka yang dirancang oleh pendidik.

(2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan kegiatan pembelajaran yang mana pendidik menyampaikan materi pelajaran. Pada umunya kegiatan inti meliputi mengamati, menanya, mengeksplorasi, asosiasi, dan komunikasi.18 Namun, semua itu tergantung dari pendidik mendesign kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

(3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dari suatu proses pembelajaran. Pada umunya kegiatan penutup ini dapat dilakukan dengan memberi kesimpulan dari suatu pembelajaran, pendidik dapat juga memberi saran dan

18 STAIN, Buku Pedoman PPL (Jember: Laboratorium Jurusan Tarbiyah, 2013), 36.

(62)

nasehat yang berkaitan dengan materi pelajaran, berdo‟a, mengucapkan salam, dan lain-lain.

c) Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis tentang manfaat suatu objek. Didalam melakukan suatu evaluasi terdapat kegiatan untuk menilai suatu program.

Objek evaluasi adalah program yang hasilnya memiliki banyak dimensi seperti kemampuan, kreatifitas, sikap, minat dan keterampilan.

Evaluasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang sekaligus untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari pengelolaan unit proses belajar mengajar (PBM) dan koordinasinya.

Dalam melakukan evaluasi pembelajaran dapat menjadi acuan pada fungsi penilaian hasil belajar, diantaranya adalah:

(1) Formatif

Formatif adalah tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik

“telah terbentuk” (sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

(63)

(2) Sumatif

Sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Di sekolah, tes ini dikenal dengan istilah

“Ulangan Umum” atau “EBTA” (Evaluasi Belajar Tahap Akhir), dimana hasilnya digunakan untuk mengisi nilai raport atau mengisi ijazah (STTB).

(3) Diagnostik

Diagnostik adalah tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh para peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu.19

2. Kemampuan membaca Al-Qur’an

Kemampuan adalah kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas suatu pekerjaan. Membaca adalah mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.20 Atau dapat diartikan menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lainya dalam satu ucapan yang tersusun rapi.21 Sedangkan Al-Qur‟an adalah kalam atau firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang pembacanya merupakan suatu ibadah. Tolak ukur ideal dari kemampuan membaca Al-Qur‟an adalah peserta didik bisa membaca huruf Hijaiyyah secara urut dan benar. Begitu juga dalam

19 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 72.

20 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Grafindo Persada, 2007), 232.

21 Kholil Manna, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur‟an (Bogor: Grafindo Persada, 2004), 15.

Referensi

Dokumen terkait

Wisata Kuliner didefinisikan sebagai kunjungan untuk tujuan utama dan pendukung pada industri makanan, festival pesta makan, rumah makan, dan lokasi khusus dimana

Kesimpulan penelitian bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam pemanfaatan multimedia berbasis komputer untuk meningkatkan penguasaan materi di SMA Swadhipa

that learners need to know a of vocabulary to understand reading comprehension8. so that they can improve their reading

This study explored the novel strategy of hypoxic preconditioning of Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (BM-MSCs) before intra vitreal transplantation to improve

Diperbolehkan untuk menyebarluaskannya dalam bentuk apapun, selama tidak untuk tujuan komersil. dan tetap

Skripsi ini berjudul “Analisis dan simulasi keefektifan alat penukar kalor tabung sepusat dengan variasi kapasitas aliran fluida panas, kapasitas aliran fluida dingin, dan

Berdasarkan tabel MRP diketahui bahwa jumlah persediaan ekstrak kayumanis di gudang masih dapat memenuhi proses produksi pesanan - pesanan tersebut, sehingga Cokelat

Jika ada pekerjaan galian atau pengerukan yang dilakukan sebelum caisson, palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor