• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SURAH AL-FALAQ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SURAH AL-FALAQ"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

505 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

SURAH AL-FALAQ

Arsiah

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Pendidik merupakan komponen penting sebagai ujung pelaksana pendidikan, dan merancang menggunakan Model Problem Based Learning sebuah model pembelajaran yang didalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan masalah dan sekaligus siswa diharapkan akan memilki keterampilan dalam memecahkan masalah. Termasuk pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi surat al falaq. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Pelaihari Tahun Ajaran 2022/2023 dengan jumlah 13 siswa, Penelitian tindakan ini menggunakan model Kurt Lewin dengan dua siklus, masing-masing siklus akan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Teknik pengumpulan data yaitu data-data diambil melalui instrumen observasi, tes, angket serta dokumentasi, Metode observasi yaitu observasi, tes kemampuan membaca al Quran, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yaitu data kuantitatif, lembar observasi, hasil belajar siswa dan angket. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah dengan rata-rata nilai 67,69 dengan persentase yang tuntas 61,54% yaitu 9 orang siswa yang tuntas dan 38,46% yang tidak tuntas yaitu 4 orang siswa. Pada siklus II sudah mengalami kenaikan hasil belajar siswa yaitu dengan rata-rata 85,61 dengan persentase yang tuntas adalah 84,61 % yaitu 11 siswa, yang tidak tuntas ada 15,39% atau ada 2 orang siswa.

Kata Kunci : pendidikan agama islam, problem based learming, pendidikan.

PENDAHULUAN

Guru merupakan ujung tombak pelaksana pendidikan secara formal, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan anak didiknya. Pendidikan formal adalah sebuah pendidikan yang terlihat secara nyata dan bisa diteliti secara tertulis maupun pengamatan. Dari sinilah guru dituntut untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaikbaiknya.

Selain untuk dapat mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan guru harus

(2)

506 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

juga mampu untuk menjadikan anak didik yang berakhlakul karimah (Surawan : 2020). Kehidupaan identik dengan menghadapai masalah. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis.

Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa pengertian dari model Problem Based Learning adalah: Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) menyatakan bahwa: PBM merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasardasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.

Dengan pemilihan dan penerapan metode yang tepat akan menggugah semangat peserta didik dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru.

Termasuk pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi surat al falaq kelas IV di SDN 4 Pelaihari. Dalam materi qur’an surah al falaq maka metode ini memiliki ketepatan yang sangat bagus. Karena membaca al-Qur`an memerlukan kebiasaan dalam mengulang bacaan-bacaannya, dengan begitu maka peserta didik akan terbiasa membaca al-Qur`an dengan baik dan benar. Berpijak dari latar belakang di atas, maka sangat diperlukan penerapan metode drill pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi surah al falaq di SDN 4 Pelaihari.

Oleh karena itu, guru akan mencoba menggunakan salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada materi pokok membaca QS. Al-Falaq pada siswa kelas IV SDN 4 Pelaihari Tahun Ajaran 2022/2023, sehingga Penelitian Tindakan Kelas ini diberi judul,

“Penerapan Model Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Surah Al-Falaq”.

METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian

Subyek dari penelitian tindakan ini adalah siswa kelas IV SDN 4 Pelaihari dengan jumlah 13 siswa yang menjadi sasaran penelitian tindakan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

(3)

507 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

dan Budi Pekerti. Penelitian tindakan ini menggunakan model Kurt Lewin dengan dua siklus sebagai berikut:

1. Tindakan siklus I a. Perencanaan

Sebagai subjek pada perencanaan perbaikan penelitian ini adalah guru yang juga sebagai peneliti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Membaca Q.S. Al Falaq.

b. Tindakan

Pada tahap ini peneliti akan menggunakan metode diskusi kelompok kecil dengan mengimplementasikan sesuai RPP yang telah dibuat.

c. Observasi

Pada tahap ini penelitian ini, peneliti berbarengan dengan observer melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi guru serta siswa. untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, bakat, minat serta tanggung jawab siswa.

d. Refleksi

Pada tahap ini, penelitin dan guru melakukan evaluasi dari tindakan siklus I dimana hasil pembelajaran mengacu pada lembar observasi serta evaluasi lembar kerja siswa. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai, maka akan dilanjutkan dengan tindakan siklus II.

2. Tindakan siklus II

Penelitian tindakan siklus II ini dimaksudkan sebagai perbaikan dari penelitian tindakan siklus I. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II identik dengan tindakan siklus I yakni perencanaan (planning), tindakan, observasi dan refleksi. Pada tahap ini dilakukan refleksi terhadap siklus I dan siklus II. Apabila target telah tercapai maka siklus dianggap selesai, sebaliknya apabila target belum tercapai maka akan dilanjutkan dengan siklus selanjutnya yang dimaksudkan untuk perbaikan siklus sebelumnya.

B. Metode Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitan ini yaitu dimana data-data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, tes, angket serta dokumentasi. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi selama keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode diskusi. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes tertulis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.

(4)

508 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat yang digunakan peneliti dalam mengupulkan data selama penelitian agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah, adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain.

a. Lembar Observasi memperhatikan materi dan keaktifan dalam diskusi saat proses pembelajaran serta memperhatikan guru ketika proses pembelajaran.

b. Tes yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari siklus I dan siklus II, masing-masing terdiri dari 10 soal.

c. Angket merupakan alat yang digunakan untuk melengkapi data observasi dan tes tulis untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode diskusi. Adapun untuk skala angket tersebut adalah: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

d. Dokumentasi yang digunakan memfoto kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.

Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah:

1. Observasi

Observasi dapat didefinisikan sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.

2. Test Kemampuan Membaca Al-Quran

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, inteligensi, kemampuan atau sakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

3. Interview (Wawancara)

Wawancara adalah sebuah dialog atau tanya jawab yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.

kelas IV SDN 4 Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.

4. Metode Dokumentasi

“Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen, baik berupa buku- buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.

C. Teknik Analisis Data

Analisis dalam PTK bias dilakukan dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Setelah semua kegiatan dilaksanakan maka langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah menganalisa terhadap semua data yang diperoleh selama penelitian dan telah dirumuskan.

1. Data Kuantitatif

(5)

509 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan peningkatan hasil belajar khususnya berbagai tindakan yang dilakukan guru. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi siswa dan lembar tes serta angket, untuk melihat suatu kemajuan atau keberhasilan pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam menerapkan metode diskusi dan nilai yang telah dipersentasekan setiap siklus pembelajaran

2. Data Lembar Observasi

Analisis data observasi diperoleh dari hasil pengamatan yang diisi pada saat pembelajaran berlangsung. Data ini dianalisis menggunakan rumus persentase: P=𝑭 𝑵 x 100%. Untuk membuat interval presentase dan kategori penilaian observasi diklasifikasikan dalam bentuk penyekoran sebagai berikut:

86% - 100% = 4 = Sangat Baik 76% - 85% = 3 = Baik

60% - 75% = 2 = Cukup 55% - 59% = 1 = Kurang

≤54% = 0 = Kurang Sekali

3. Data Analisis Hasil Belajar Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sehingga tercapai nilai KKM yang ditentukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu minimal 70. Berdasarkan teori belajar tuntas, seorang peserta didik dipandang tuntas jika ia mampu mencapai tujuan pembelajaran minimal 75% dari seluruh tujuan. Sedangkan suatu kelas dikatakan tuntas apabila mencapai nilai sekurang-kurangnya 75% dari siswa yang ada di dalam kelas.

Untuk melihat keberhasilan siswa secara klasikal dianalisis dengan menggunakan rumus persentase: KS=𝑺𝑻 𝑵 x 100%. Untuk melihat keberhasilan siswa secara individual dianalisis dengan menggunakan rumus persentase:

P=𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 x 100% Jika nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yaitu 70 maka dinyatakan tuntas secara perorangan.

4. Data Analisis Angket

Angket berfungsi untuk mendukung sekaligus menguatkan data yang telah didapatkan melalui observasi dan tes tulis. Kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif yang dihitung dengan menggunakan rumus presentase sebagai berikut: P=𝑭 𝑵 x 100% Keterangan: P = Angka persentase F = Jumlah tanggapan siswa tiap aspek yang muncul N = Jumlah siswa keseluruhan.

HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini, peneliti fokus pada penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

(6)

510 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

pada materi Surah Al Falaq di Sekolah Dasar Negeri 4 Pelaihari Kec. Pelaihari Kab. Tanah Laut.

Tabel 1. Hasil Pelaksanaan Siklus I dan II No Indikator Siklus I

Kriteria Siklus II

Kriteria

I II III I II III

1 76% -100%

2 51%-75% 69% 62% 61,5 4%

Baik 81% 79,1 6%

84,6 1%

Sangat Baik 3 26%-50%

4 < 25

1. Pelaksanaan siklus 1

Tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2022. Waktu yang dibutuhkan yaitu dua jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus I ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi:

kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Grafik Hasil Belajar Q.S. Al Falaq Kelas IV Siklus I

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang membaca Al Qur’an Surah Al Falaq dengan model Problem Based Learning, hasil belajar siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu ≥ 70 hanya sebesar 61,54% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%.

(7)

511 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Pada uraian di atas, walaupun sudah menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, namun masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah di tentukan yaitu jumlah siswa yang tuntas sebanyak 80-100 %. Oleh karena itu penelitian ini di lanjutkan pada siklus II agar hasil belajar siswa meningkat sesuai yang di harapkan pada Siklus II.

2. Pelaksanaan siklus 2

Tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2022. Waktu yang dibutuhkan yaitu dua jam pelajaran atau 2 x 35 menit. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I, yang disusun dengan langkah-langkah pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

Grafik Hasil Belajar Q.S. Al Falaq Kelas IV Siklus II

Berdasarkan tabel di atas, pada siklus II sudah menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran tentang membaca Al Qur’an Surah Al Falaq dengan model Problem Based Learning, hasil belajar siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran sudah meningkat dari pada Siklus I. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa sudah tuntas 80 % dengan nilai rata-rata 84,61%.

KESIMPULAN

Berdasarkan deskripsi dan pembahasan hasil penelitian Tindakan kelas dalam 2 siklus dan sebagai jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian Tindakan kelas (PTK) ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Melalui hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dari aktivitas guru pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan, pada siklus I berada pada

(8)

512 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

69% ini dalam kategori baik, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 81% dalam kategori sangat baik. Guru melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran sehingga keterlaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Sehingga aktivitas semakin meningkat. Untuk hasil observasi pengamatan kegiatan siswa pada siklus I adalah 62% di kategorikan aktif, dan setelah di lakukan perbaikan pada siklus II aktivitas siswa meningkat menjadi 79% atau kategori sangat aktif.

2. Hasil belajar siswa pada siklus I adalah dengan rata-rata nilai 67,69 dengan persentase yang tuntas 61,54% yaitu 9 orang siswa yang tuntas dan 38,46% yang tidak tuntas yaitu 4 orang siswa. Melihat data hasil prestasi belajar siswa pada siklus I maka penulis melakukan refleksi dan perbaikan sehingga di siklus II sudah mengalami kenaikan hasil belajar siswa yaitu dengan rata-rata 85,61 dengan persentase yang tuntas adalah 84,61 % yaitu 11 siswa, yang tidak tuntas ada 15,39% atau ada 2 orang siswa

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI

Abuddin Nata, 2009, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:

Kencana

Ahmad Sabri, 2005, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta: PT.

Ciputat Press

ANGGRAINI Vol.1 No. 36, 1 Januari 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

Ali, I. (2021). Pembelajaran Kooperatif (Cooperativelearning) Dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Mubtadiin, 7(01), 247–264.

Anifa, R. T., Zainil, M., & Pusra, D. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Kelas IV SD Negeri 20 Indarung. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 3278–3283.

Azizah, F. N. (2020). Strategi Meaningfull Learning dalam Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi Covid-19. Journal of Islamic Education Research, 1(3), 215– 224.

Burhana, A., Octavianti, D., Anggraheni, L. M. R., Ashariyanti, N. D., & Mardani, P. A. A. (2021). Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Cara Berpikir Kritis Siswa di Sekolah Dasar. SNHRP, 3, 302–307.

(9)

513 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Candra, P. N., Soepriyanto, Y., & Praherdhiono, H. (2020). Pedagogical Knowledge (PK) Guru Dalam Pengembangan dan Implementasi Rencana Pembelajaran. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 3(2), 166–177.

Chomaidi dan Salamah, 2018. Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.

Darmadi, H, 2013. Membaca Yuuuk....!”Strategi Menumbuhkan Minat Baca pada Anak Usia Dini. Guepedia. Meliyawati, 2016. Pemahaman Dasar Membaca. Yogyakarta: Deepublish

Dudung, A. (2018). Kompetensi Profesional Guru. JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan). https://doi.org/10.21009/jkkp.051.02

Haerullah, H. (2020). Dimensi Perkembangan Pendidikan Formal dan Non Formal. Jurnal Edukasi Nonformal, 1(2), 199–207.

Harefa, D. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Pembelajaran Kooperatif Make A Match Pada Aplikasi Jarak Dan Perpindahan.

Geography: Jurnal Kajian, Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 8(1), 1–18.

Imelda, A. (2017). Implementasi Pendidikan Nilai Dalam Pendidikan Agama Islam. AlTadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 227–247.

Karmana, I. W., Dharmawibawa, I. D., & Hajiriah, T. L. (2020). Efektivitas strategi PBL berbasis potensi akademik terhadap keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa SMA pada topik lingkungan. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1).

Kemmis, Stephen and McTaggart, R. (2014). The Action Research planner.

Springer Singapore Heidelberg.

Lestari, N. A. D. (2020). Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Kelas V di SDN 3 Adipuro. IAIN Metro

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tindakan kelas diperoleh dari nilai evaluasi tiap siklus dan hasil dari lembar observasi keaktifan siswa setelah penerapan model pembelajaran Quiz

Perencanaan tindakan terdiri dari membuat lembar observasi untuk melihat suasana pembelajaran, aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan

Berdasarkan hasil analisis lembar observasi diperoleh aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran fisika dengan menggunakan model Brain Based Learning (BBL)

Berdasarkan hasil analisis validasi yang telah dilakukan, data menunjukkan bahwa modul, RPP, THB, angket respons guru, angket respons siswa, lembar observasi

Pengamatan motivasi belajar dilakukan berdasarkan angket motivasi yang diisi setelah selesai pembelajaran dan dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh

Selain itu, terdapat lembar penilaian yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan model problem solving , angket respon siswa terhadap pelaksanaan

Instrumen peneli tian yang digunakan adalah berupa lembar observasi untuk melihat aktifitas mahasiswa, angket untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran

Dengan melihat indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas dengan menggunakan model Problem Based