• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

I. Kajian Teori: Model Problem Based Learning (PBL) dan Relevansinya dengan Tujuan Pembelajaran IPS SD

Bagian ini mengkaji teori Problem Based Learning (PBL) secara mendalam, meliputi pengertian, landasan teori, tujuan, karakteristik, tahapan penerapan, peran guru dan siswa, serta kelebihannya. Analisis akan difokuskan pada bagaimana prinsip-prinsip PBL selaras dengan tujuan pembelajaran IPS SD yang menekankan pada pengembangan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah siswa. Kajian ini juga akan menghubungkan teori PBL dengan Kurikulum 2013 yang mengutamakan pembelajaran aktif dan berpusat pada siswa. Pentingnya PBL dalam membangun kompetensi abad ke-21 seperti kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas juga akan dibahas.

1.1 Pengertian dan Landasan Teori PBL

Definisi PBL sebagai model pembelajaran yang berpusat pada masalah akan dijelaskan, disertai dengan pemahaman terhadap landasan teori kognitif dan konstruktivisme yang mendasarinya. Analisis akan menekankan bagaimana PBL mendorong siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui proses penyelidikan dan pemecahan masalah, selaras dengan prinsip-prinsip pembelajaran aktif. Perbandingan PBL dengan model pembelajaran tradisional (misalnya, ekspositori) akan dilakukan untuk menunjukkan keunggulan PBL dalam konteks tujuan pembelajaran IPS SD. Relevansi PBL dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) dalam Kurikulum 2013 juga akan diulas.

1.2 Tujuan dan Karakteristik PBL dalam Konteks IPS SD

Tujuan penerapan PBL dalam pembelajaran IPS SD akan diuraikan secara terperinci. Analisis akan memfokuskan pada bagaimana PBL dapat membantu siswa mencapai kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dalam mata pelajaran IPS. Karakteristik utama PBL seperti penggunaan masalah autentik, pembelajaran kolaboratif, dan penyelidikan siswa akan dijelaskan secara rinci. Kaitan antara karakteristik PBL dengan indikator pencapaian kompetensi dasar IPS SD akan dibahas untuk menunjukkan relevansi model ini dalam mencapai tujuan pembelajaran.

1.3 Tahapan, Peran Guru dan Siswa, serta Kelebihan PBL

Tahapan penerapan PBL akan diuraikan secara sistematis, disertai dengan analisis peran guru sebagai fasilitator dan pembimbing serta peran siswa sebagai penyelidik aktif. Analisis akan menunjukkan bagaimana setiap tahapan PBL berkontribusi terhadap pengembangan kompetensi pengetahuan siswa. Kelebihan PBL dibandingkan model pembelajaran lain akan dikaji, dengan penekanan pada dampaknya terhadap motivasi belajar, pemahaman konsep, dan kemampuan pemecahan masalah siswa. Studi literatur yang relevan akan digunakan untuk mendukung analisis ini dan memperkuat argumen.

II. Kompetensi Pengetahuan Siswa dan Tujuan Pembelajaran IPS SD

Bagian ini akan membahas definisi dan indikator kompetensi pengetahuan siswa, khususnya dalam konteks mata pelajaran IPS SD. Analisis akan menghubungkan kompetensi pengetahuan dengan taksonomi Bloom untuk menjelaskan tingkatan pemahaman yang diharapkan. Tujuan pembelajaran IPS SD yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013 akan dikaji dan dikaitkan dengan indikator kompetensi pengetahuan yang ingin dicapai melalui penerapan model PBL. Perhatian khusus akan diberikan pada bagaimana PBL dapat membantu siswa mencapai kompetensi pengetahuan pada berbagai tingkatan kognitif.

2.1 Definisi dan Indikator Kompetensi Pengetahuan dalam IPS SD

Analisis akan menjelaskan definisi operasional kompetensi pengetahuan siswa dalam konteks IPS SD, sesuai dengan kerangka kerja kurikulum yang berlaku. Indikator-indikator kompetensi pengetahuan yang terukur dan dapat diamati akan diuraikan secara jelas. Penggunaan kata kerja operasional (misalnya, menjelaskan, menganalisis, mengevaluasi) dalam merumuskan indikator kompetensi akan dibahas. Hubungan antara indikator-indikator ini dengan tujuan pembelajaran IPS SD akan ditekankan untuk menunjukkan keselarasan antara asesmen dan tujuan pembelajaran.

2.2 Tujuan Pembelajaran IPS SD dan Relevansinya dengan PBL

Tujuan pembelajaran IPS SD yang tercantum dalam kurikulum akan dikaji secara kritis. Analisis akan menunjukan bagaimana PBL dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran tersebut dengan lebih efektif. Fokusnya adalah pada bagaimana PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah siswa, yang merupakan tujuan utama pembelajaran IPS. Pentingnya pemahaman konteks sosial dan budaya dalam pembelajaran IPS dan bagaimana PBL memfasilitasi hal ini juga akan dibahas.

III. Penerapan Model PBL untuk Meningkatkan Kompetensi Pengetahuan Siswa dalam Mata Pelajaran IPS SD

Bagian ini akan membahas secara spesifik bagaimana model PBL diterapkan dalam penelitian untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan siswa dalam mata pelajaran IPS SD. Analisis akan menunjukan rancangan pembelajaran, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai. Keterkaitan antara rancangan pembelajaran dengan teori PBL dan tujuan pembelajaran IPS SD akan dijelaskan secara rinci. Hasil penelitian akan digunakan untuk mengkaji efektivitas PBL dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3.1 Rancangan Pembelajaran Berbasis PBL

Rancangan pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, termasuk pemilihan masalah, pengembangan aktivitas belajar, dan instrumen penilaian akan dijelaskan. Analisis akan menunjukkan bagaimana rancangan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip PBL dan disesuaikan dengan karakteristik siswa SD serta materi IPS yang diajarkan. Kesesuaian antara rancangan pembelajaran dengan teori PBL yang telah dikaji sebelumnya akan diulas secara detail.

3.2 Pelaksanaan dan Observasi Pembelajaran

Proses pelaksanaan pembelajaran berbasis PBL akan dideskripsikan secara detail, termasuk aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran. Analisis akan menggunakan data observasi untuk mengkaji seberapa baik model PBL diimplementasikan dan seberapa efektif model tersebut dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Penggunaan media pembelajaran dan strategi pembelajaran lainnya yang mendukung implementasi PBL juga akan dibahas.

3.3 Analisis Hasil Penelitian dan Implikasinya terhadap Tujuan Pembelajaran

Hasil penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif, akan dianalisis untuk mengkaji efektivitas PBL dalam meningkatkan kompetensi pengetahuan siswa. Analisis akan fokus pada peningkatan skor rata-rata, persentase ketuntasan belajar, dan perubahan sikap siswa. Hubungan antara hasil penelitian dengan tujuan pembelajaran IPS SD akan dibahas untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan PBL. Kesimpulan dan implikasi hasil penelitian terhadap praktik pembelajaran IPS SD akan diuraikan.

Gambar

Gambar 3.1  Model Spiral oleh Kemmis dan Mc. Taggart
Tabel 3.1
gambar masalah sosial tersebut (M2-menanya)
Tabel 3.2

Referensi

Dokumen terkait

SEKITAR 50 WARGA GAMPINGAN KELURAHAN PAKUNCEN KOTA YOGYAKARTA MENDATANGI DPRD KOTA YOGYAKARTA/UNTUK MELAKUKAN AUDENSI ATAS SENGEKTA TANAH YANG. SEDANG DIHADAPI // PAGUYUBAN WARGA

Dalam tesis ini yang menjadi titik permasalahan adalah bagaimana kedudukan hukum ahli waris golongan II setelah terbitnya penetapan pengesahan yang dilakukan setelah pewaris

Peruntukan tahunan yang dikeluarkan bagi setiap Kementerian dan Jabatan untuk membiayai perbelanjaan Gaji Kakitangan, Lain-lain Belanja Tahunan Yang Berulang-ulang

Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Pada Kantor Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pengadaan Langsung. :

Jelas terlihat bahwa kemajuan teknologi komputer yang begitu pesat mempengaruhi penggunaan teknologi informasi dalam penerapan Manajemen Rantai Suplai pada proses

Catatan: Shah Abbas I memindahkan ibukota ke Isfahan pada tahun 1958, dan membangun sebuah royal city yang diperluas ke arah selatan kota lama dan menghubungkannya dengan sungai

Pola sebaran arus lalu lintas antara zona asal satu ke zona tujuan dua adalah hasil dari dua hal yang terjadi bersamaan yaitu lokasi dan identitas tata guna lahan yang

Ber- kembangnya kolonialisasi bangsa- bangsa Barat di wilayah Timur pada abad ke-19, telah mempertegas hilangnya tradisi-tradisi musik klasik Islam yang sempat memper- satukan