• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Gunung Subur Sejahtera

PT Gunung Subur Sejahtera merupakan perusahaan teh dan kopi yang berdiri pada tahun 1950 di Kota Solo bagian Utara, tepatnya di Jalan Cinderejo No 10. Pada awal berdiri, proses produksi dilakukan dengan cara yang tradisional.

Pengeringan teh dilakukan dengan memasak di dalam oven bulat dari seng yang diletakkan di atas lubang-lubang tungku berdiameter kurang lebih satu meter.

Produk pertama yang diluncurkan Bapak Kusno Wibowo sebagai perintis awal PT Gunung Subur Sejahtera langsung dapat diterima masyarakat Surakarta. Produk dibuat dengan menggunakan bahan baku pilihan dari hasil perkebunan yang unggul, dipilih dari pohon teh dengan ketinggian 1250 mdpl. Kualitas bahan baku pilihan tersebut yang menciptakan rasa lengkap kenikmatan minum teh, yaitu sepet, sedap, dan mantap.

Pada tahun 1980, PT Gunung Subur Sejahtera pindah ke Karanganyar, Jawa Tengah. Upaya menciptakan produk bermutu membuahkan hasil yang menggembirakan seiring pengembangan tata kota dan perluasan maka diputuskan pemindahan di lokasi yang baru tersebut dengan pertimbangan daerah yang sejuk, aman, strategis, dan dekat dengan permukiman tenaga kerja. PT Gunung Subur Sejahtera berkembang dibawah pimpinan Bapak Gunawan Wibisono sebagai generasi kedua, produk yang semula hanya teh wangi dalam kemasan tradisional dikembangkan menjadi kemasan modern, berkualitas ekspor dengan berbagai variasi rasa dan manfaat. PT Gunung Subur Sejahtera dalam upaya melayani berbagai segmen pasar kemudian memproduksi berbagai macam merek dan cita rasa dengan tingkatan harga yang berbeda.

Dalam sektor produk sejenis, PT Gunung Subur Sejahtera meraih reputasi sebagai market leader di Indonesia dan sudah dikenal luas diseluruh dunia. Sebagai perusahaan teh yang telah mendunia, PT Gunung Subur Sejahtera tentu memiliki peranan yang besar dalam pembangunan industri di Indonesia (Setiarini, 2020). PT.

Gunung Subur Sejahtera telah melakukan distribusi yang meluas diseluruh Indonesia dan produknya sudah tersebar di berbagai daerah yang mudah

(2)

2

didapatkan oleh konsumen. Dalam proses produksi PT. Gunung Subur Sejahtera juga menggaet petani teh local untuk memenuhi kebutuhan produksi yang dijalankan perusahaan PT. Gunung Subur Sejahtera, sehingga saling menguntungkan bagi petani dan perusahaan dalam hal produksi. PT. Gunung Subur Sejahtera juga terus melakukan inovasi produk untuk menjadi yang lebih baik lagi sehingga dapatlebih berkembang dan dapat membantu dalam pembangunan disektor industry teh di Indonesia.

PT. Gunung Subur Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi minuman teh dan makanan, dalam strategi untuk memasarkan produknya, PT. Gunung Subur Sejahtera membuka outlet Tea-House Gardoe Solo yang dimana di outlet tersebut menjual produk minuman jadi seperti es teh yang memiliki berbagai rasa, tidak hanya menjual minuman saja, Tea-House Gardoe juga menjual berbagai makanan ringan seperti sosis, nugget, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan Tea-House Gardoe Solo untuk berinovasi menjual makanan agar konsumen puas terhadap produk yang diberikan.

4.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yaitu konsumen Tea House Gardoe Solo. Analisis karakteristik responden digunakan untuk memberikan gambaran dan menguraikan mengenai identitas responden penelitian.

4.2.1 Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan Jenis Kelaminya itu sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Frekuensi Persentasi

Jenis Kelamin

Laki – Laki 70 70.0

Perempuan 30 30.0

Total 100 100.0

Sumber: data primer, 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa berdasarkan Jenis Kelamin, sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori Laki-Laki yaitu sebanyak 70 responden (70%).

(3)

3

4.2.2 Usia

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan Usia yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2 Usia

Frekuensi Persentasi

Usia

<17 tahun - 25 tahun 76 76.0

26 tahun - 35 tahun 2 2.0

36 tahun - 45 tahun 20 20.0

>45 tahun 2 2.0

Total 100 100.0

Sumber: data primer, 2022

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa berdasarkan usia, sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori usia < 17 tahun - 25 tahun yaitu sebanyak 76 responden (76%). Pada usia < 17 tahun - 25 tahun dalam mengkonsumsi teh masih digemari karena banyak varian rasa yang diberikan sehingga konsumen masih gemar mengkonsumsi minuman teh.

4.2.3 Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan Pekerjaan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.3 Pekerjaan

Frekuensi Persentasi

Pekerjaan

Lainnya 20 20.0

Mahasiswa 56 56.0

Pelajar 11 11.0

Wiraswasta 13 13.0

Total 100 100.0

Sumber: data primer, 2022

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pekerjaan, sebagian besar responden adalah mahasiswa yaitu sebanyak 56 orang (56%). Hal ini dikarenakan mahasiswa masih mengkonsumsi apa yang mereka suka, di satu sisi dengan pendapatan yang masih stabil dari uang saku yang digunakan untuk membeli sebuah produk yang memberikan kepuasan.

(4)

4

4.2.4 Penghasilan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dideskripsikan berdasarkan penghasilan yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4 Penghasilan

Frekuensi Presentase

Angka penghasilan

<Rp 1.000.000 20 20.0

Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000 34 34.0

Rp 2.000.001 - Rp 3.000.000 23 23.0

Rp 3.000.001 - Rp 4.000.000 13 13.0

> Rp 4.000.000 10 10.0

Total 100 100.0

Sumber: data primer, 2022

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa berdasarkan penghasilan, sebagian besar responden termasuk dalam kategori di angka penghasilan sebesar Rp1.000.001 - Rp2.000.000 yaitu sebanyak 34 responden (34%).

Penghasilan tersebut merupakan dari responden yang mahasiswa miliki sebagai uang saku.

4.3 Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Produk Minuman yang Dibeli di Tea-House

Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap produk minuman di Tea- House Gardoe yang diperoleh distribusi data jawaban responden pada variabel harga, promosi, kualitas produk, tempat, dan gaya hidup sebagai berikut:

4.3.1. Harga

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Harga

Indikator STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5) Total Modus

F % F % F % F % F % F %

X1.1 0 0 0 0 32 32 47 47 21 21 100 100 4 X1.2 0 0 3 3 18 18 53 53 26 26 100 100 4 X1.3 0 0 0 0 24 24 58 58 18 18 100 100 4 Sumber: Data primer diolah, 2021

1. Indikator harga (X1.1) diperoleh sebanyak 47% atau 47 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo memiliki harga minuman yang terjangkau dengan kisaran Rp. 5000 – Rp. 10.000. Hal ini

(5)

5

menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan sesuai dengan target konsumen yang dituju, karena tidak ada konsumen yang menyatakan tidak setuju dengan pernyataan harga produk minuman Tea-House Gardoe Solo terjangkau.

2. Indikator harga (X1.2) diperoleh sebanyak 53% atau 53 responden menyatakan setuju (S) bahwa harga produk Tea-House Gardoe Solo lebih murah dari produk minuman lain. Namun, 3% responden menyatakan tidak setuju (TS) karena masih ada produk-produk lain yang memiliki harga lebih murah dari produk Tea-House Gardoe Solo.

3. Indikator harga (X1.3) diperoleh sebanyak 58% atau 58 responden menyatakan setuju (S) bahwa harga produk minuman teh sesuai kualitas produk. Responden menyatakan kualitas yang mereka dapatkan sesuai dengan jumlah harga yang dikeluarkan.

4.3.2. Promosi

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Promosi

Indikator STS(1) TS(2) N(3) S (4) SS(5) Total Modus

F % F % F % F % F % F %

X2.1 0 0 0 0 9 9 56 56 35 35 100 100 4 X2.2 0 0 0 0 13 13 73 73 14 14 100 100 4 X2.3 0 0 0 0 17 17 66 66 17 17 100 100 4 Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 4.6 diperoleh distribusi data jawaban responden pada variabel promosi sebagai berikut:

1. Indikator promosi (X2.1) diperoleh sebanyak 56% atau 56 responden menyatakan setuju (S) bahwa tampilan iklan melalui media sosial ataupunspanduk dan baliho tentang produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo menarik dan jelas. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya responden yang mengetahui Tea-House Gardoe Solo dari media sosial.

2. Indikator promosi (X2.2) diperoleh sebanyak 73% atau 73 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo sering mengadakan promo atau paket minuman. Promo atau paket minuman yang diberikan merupakan bentuk promosi yang banyak disukai konsumen, hal ini juga dapat

(6)

6

mengundang konsumen untuk membeli lagi ataupun mendatangkan konsumen baru.

3. Indikator promosi (X2.3) diperoleh sebanyak 66% atau 66 responden menyatakan setuju (S) bahwa responden diajak teman atau saudara untuk ke Tea-House Gardoe Solo. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang mengetahui Tea-House Gardoe selain dari media sosial.

(7)

7

4.3.3. Kualitas Produk

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kualitas Produk

Indikator STS(1) TS(2) N(3) S (4) SS(5) Total Modus F % F % F % F % F % F %

X3.1 0 0 0 0 12 12 65 65 23 23 100 100 4 X3.2 0 0 0 0 13 13 62 62 25 25 100 100 4 X3.3 0 0 0 0 7 7 75 75 18 18 100 100 4 Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh distribusi data jawaban responden pada variabel kualitas produk sebagai berikut:

1. Indikator kualitas produk (X3.1) diperoleh sebanyak 65% atau 65 responden menyatakan setuju (S) bahwa responden menyukai produk minuman di Tea-House Gardoe Solo memiliki pilihan varian rasa. Pilihan varian rasa seperti es teh leci, es teh creamer dan masih banyak lagi memberikan konsumen pilihan, sehingga tidak bosan dan memutuskan kembali untuk mencoba rasa lain yang disediakan.

2. Indikator kualitas produk (X3.2) diperoleh sebanyak 62% atau 62 responden menyatakan setuju (S) bahwa produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo memiliki kemasan yang menarik dan simpel. Kemasan yang menarik dan simpel membuat minuman teh Tea- House Gardoe Solo mudah untuk dibawa-bawa konsumen.

3. Indikator kualitas produk (X3.3) diperoleh sebanyak 75% atau 75 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo memiliki produk minuman teh dengan ciri khas rasa tersendiri. Konsumen menyatakan teh Tea-House Gardoe Solo memiliki ciri khas rasa tersendiri yaitu sepet dan sedap jika dibandingkan dengan produk minuman teh lainnya.

4.3.4. Tempat

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Tempat

Indikator STS(1) TS(2) N(3) S (4) SS(5) Total Modus F % F % F % F % F % F %

X4.1 0 0 0 0 0 0 56 56 44 44 100 100 4 X4.2 0 0 0 0 0 0 51 51 49 49 100 100 4 X4.3 0 0 0 0 0 0 60 60 40 40 100 100 4 Sumber: Data primer diolah, 2021

(8)

8 Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh distribusi data jawaban responden pada variabel tempat sebagai berikut:

1. Indikator tempat (X4.1) diperoleh sebanyak 56% atau 56 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo menyediakan tempatyang nyaman. Konsumen merasa nyaman untuk menunggu minuman yang dipesan ataupun menikmati pesanannya di tempat yang disediakan oleh Tea-House Gardoe Solo.

2. Indikator tempat (X4.2) diperoleh sebanyak 51% atau51 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo menyediakan tempat untuk duduk dan menikmati produk. Hal ini didukung dengan pernyataan responden yang menyatakan bahwa mereka setuju Tea-House Gardoe Solo menyediakan tempat yang nyaman.

3. Indikator tempat (X4.3) diperoleh sebanyak 60% atau 60 responden menyatakan setuju (S) bahwa Tea-House Gardoe Solo memiliki lokasi yang mudah dijangkau. Lokasi Tea- House Gardoe Solo yang berada di pusat Kota Solo sangat mudah dijangkau dan memiliki tanda yang mudah dikenali oleh konsumen.

4.3.5. Gaya Hidup

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Gaya Hidup

Indikator STS(1) TS(2) N(3) S(4) SS(5) Total Modus

F % F % F % F % F % F %

X5.1 0 0 8 8 33 33 48 48 11 11 100 100 4 X5.2 0 0 2 2 23 23 59 59 16 16 100 100 4 X5.3 0 0 4 4 28 28 59 59 9 9 100 100 4 Sumber: Data primer diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh distribusi data jawaban responden pada variable harga sebagai berikut:

1. Indikator gaya hidup (X5.1) diperoleh sebanyak 48% atau 48 responden menyatakan setuju (S) bahwa responden sering menghabiskan waktu dan uangdi Tea-House Gardoe Solo. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah responden yang melakukan pembelian ulang produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo. Namun, 8% responden menyatakan tidak setuju (TS) bahwa mereka menghabiskan waktu dan uang di Tea-House Gardoe Solo karena tidak melakukan pembelian secara sering atau membeli produk minuman untuk dibawa tidak diminum ditempat.

2. Indikator gaya hidup (X5.2) diperoleh sebanyak 59% atau 59 responden menyatakan

(9)

9 setuju (S) bahwa mereka membeli produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo karena gengsi. Namun, 2% responden menyatakan tidak setuju (TS) bahwa mereka membeli produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo karena gengsi. Konsumen menyatakan membeli produk minuman teh di Tea-House Gardoe Solo karena menyukai rasanya bukan karena gengsi.

3. Indikator gaya hidup (X5.3) diperoleh sebanyak 59% atau 59 responden menyatakan setuju (S) bahwa responden tidak mementingkan harga untuk membeli produk minuman demi kepuasan. Namun, 4% responden menyatakan tidak setuju (TS) karena responden terkadang juga memperhatikan harga dalam memilih minuman yang akan mereka beli.

4.3.Uji Instrumen 4.3.1 Uji Validitas

Hal yang dilakukan sebelum menunjukkan bahwa semua indikator pernyataan layak dijadikan instrumen penelitian adalah melakukan uji sampel besar sebanyak 100 responden.

Tingkat signifikansi 5% jika r hitung > r table maka pernyataan tersebut valid. Sedangkan jika r hitung < r table maka pernyataan tersebut tidak valid. Berikut ini adalah hasil uji validitas:

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas dari Item–Item Variabel Penelitian

Variabel Item Pertanyaan R Hitung R Tabel Keterangan Kepuasan

Konsumen

Y1 0,787 0,196 Valid

Y2 0,850 0,196 Valid

Y3 0,793 0,196 Valid

Harga

X1.1 0,882 0,196 Valid

X1.2 0,817 0,196 Valid

X1.3 0,802 0,196 Valid

Promosi

X2.1 0,767 0,196 Valid

X2.2 0,899 0,196 Valid

X2.3 0,823 0,196 Valid

Kualitas Produk

X3.1 0,912 0,196 Valid

X3.2 0,916 0,196 Valid

X3.3 0,826 0,196 Valid

Tempat

X4.1 0,932 0,196 Valid

X4.2 0,956 0,196 Valid

X4.3 0,904 0,196 Valid

X5.1 0,945 0,196 Valid

(10)

10

Gaya Hidup

X5.2 0,807 0,196 Valid

X5.3 0,886 0,196 Valid

Sumber: Hasil olah data, 2022

Berdasarkan hasil uji validitas dengan jumlah 100 responden dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan variabel yang diajukan untuk responden adalah valid karena dilihat dari nilai r hitung > r tabel (0,196) sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan yang ada dalam kuesioner tersebut dapat dikatakan layak sebagai instrument untuk mengukur data penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Hal yang dilakukan setelah menunjukkan bahwa semua variable pernyataan layak dijadikan instrument penelitian adalah melakukan uji sampel besar sebanyak 100 responden Pernyataan dapat di katakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6. Berikut ini adalah hasil uji reliabel:

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Item–Item Variabel Penelitian Variabel Cronbach’s Alpha Batas Keterangan Kepuasan Konsumen 0,730 >0,6 Reliabel

Harga 0,781 >0,6 Reliabel

Promosi 0,769 >0,6 Reliabel

Kualitas Produk 0,860 >0,6 Reliabel

Tempat 0,921 >0,6 Reliabel

Gaya Hidup 0,854 >0,6 Reliabel

Sumber: Hasil olah data, 2022

Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji reliabilitas dari 100 responden dapat diketahui bahwa semua variabel dalam pernyataan dinyatakan reliabel karena telah memenuhi nilai yang disyaratkan yaitu dengan nilai Cronbach Alpha >0,6.

4.4 Faktor-faktor yang Memiliki Hubungan dengan Kepuasan Konsumen Membeli Produk Minuman di Tea-House Gardoe

Berikut adalah hasil dari uji Korelasi Spearman dari tiap variabel adalah sebagai berikut:

Hubungan variabel Harga dengan variabel Kepuasan Konsumen memiliki hubungan yang signifikan, ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien korelasi 0,381

(11)

11 artinya hubungan yang variabel harga dengan variabel kepuasan konsumen adalah lemah.

Hubungan variabel Promosi dengan variabel Kepuasan Konsumen memiliki hubungan signifikan, ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,005. Nilai koefisien korelasi 0,276 artinya hubungan variabel promosi dengan variabel kepuasan konsumen adalah lemah.

Hubungan variabel Promosi dengan variabel Kepuasan Konsumen memiliki hubungan signifikan, ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,004. Nilai koefisien korelasi 0,284 artinya hubungan variabel promosi dengan variabel kepuasan konsumen adalah lemah.

Hubungan variabel Promosi dengan variabel Kepuasan Konsumen memiliki hubungan signifikan, ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai koefisien korelasi 0,430 artinya hubungan variabel promosi dengan variabel kepuasan konsumen adalah sedang.

Hubungan variabel Promosi dengan variabel Kepuasan Konsumen memiliki hubungan signifikan, ditunjukan oleh nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai koefisien korelasi 0,341 artinya hubungan variabel promosi dengan variabel kepuasan konsumen adalah lemah.

4.5 Hubungan antara Harga, Promosi, Kualitas Produk, Tempat dan Gaya Hidup dengan Tingkat Kepuasan Konsumen

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi antara hubungan harga dengan kepuasan konsumen menunjukan nilai 0,000 < 0,05 dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,381. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara harga dengan kepuasan konsumen membeli produk minuman Tea-House Gardoe dengan tingkat hubungan pada kategori rendah. Menurut Kotler (2018), harga adalah sejumlah nilai yang dibebankan atas suatu produk atau jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Basir et al (2015) menunjukkan harga memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Berdasarkan hsil pengujian signifikansi yang kedua, hasil pengujian signifikansi antara hubungan promosi dengan kepuasan konsumen menunjukan nilai 0,005 < 0,05 dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,276. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara promosi dengan kepuasan konsumen membeli produk minuman Tea-House Gardoe dengan tingkat hubungan pada kategori rendah. Menurut Kotler (2011) promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan sebagai sasaran untuk membelinya. Tujuan dari promosi adalah untuk menaikkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang

(12)

12 dilakukan oleh Ahmed (2015) menyatakan bahwa adanya hubungan Promosi dengan Kepuasan Konsumen.

Berdasarkan hasil pengujiaan signifikansi yang ketiga, hasil pengujian signifikansi antara hubungan kualitas produk dengan kepuasan konsumen menunjukan nilai 0,004< 0,05 dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,284. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara kualitas produk dengan kepuasan konsumen membeli produk minuman Tea- House Gardoe dengan tingkat hubungan pada kategori rendah. Produk merupakan segala sesuatuyang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler, 2016). Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas produk memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dan dapat mempengaruhi kepuasan konsumen karena kualitas produk dapat dinilai oleh konsumen dari kemampuan produk tersebut untuk menciptakan kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cruz (2015) menyatakan bahwa ada hubungan Kualitas Produk dengan Kepuasan Konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi yang keempat, hasil pengujian signifikansi antara hubungan tempat dengan kepuasan konsumen menunjukan nilai 0,000 < 0,05 dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,430. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara promosi dengan kepuasan konsumen membeli produk minuman Tea-House Gardoe dengan tingkat hubungan pada kategori sedang. Pemilihan tempat merupakan nilai investasi yangpaling mahal karena tempat bisa dikatakan menentukan ramai atautidaknya pengunjung. Tempat usaha yang berada di pinggir jalan ataupada tempat yang strategis cukup menarik pelanggan. Tujuan bagipenentuan tempat yang tepat bagi perusahaan agar dapat beroperasidengan efisien dan dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Fadillah (2020) menyatakan bahwa ada hubungan Tempat dengan Kepuasan Konsumen.

Berdasarkan hasil pengujian signifikansi terakhir, hasil pengujian signifikansi antara hubungan gaya hidup dengan kepuasan konsumen menunjukan nilai 0,001 < 0,05 dengan koefisiensi korelasi sebesar 0,341. Hal ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikansi antara gaya hidup dengan kepuasan konsumen membeli produk minuman Tea- House Gardoe dengan tingkat hubungan pada kategori rendah. Gaya hidup merupakan sebuah identitaskelompok. Gaya hidup sangat relevan dengan usaha pemasar menjual produknya.

Perubahan gaya hidup kelompok akan berdampak luas pada berbagai aspek konsumen. Gaya

(13)

13 hidup menurut Kotler (2012) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh, Tarigan,dkk (2020) yang menyatakan bahwa ada hubungan Gaya Hidup dengan Kepuasan Konsumen.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu kami ingin memanfaatkan limbah kancing tersebut sebagai bahan dasar pembuatan aksesoris bross yang kami sebut dengan “SAGBUTTON (Corsage

Berdasarkan nilai signifikan yang diperoleh 0,000 lebih kecil dari 0,05, menunjukan bahwa variabel kapasitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi

di Lumut, Perak (syarikat yang mengambilalih RMN Dockyard setelah diswastakan) sebagai kontraktor utama. 1.3 Objektif, Sumbangan dan Batasan Kajian. 1) Sebelum ini

Kelompok kontrol positif mendapat perlakuan 1 mg imboost tablet yang telah diencerkan kemudian diberikan dengan mengunakan sonde dengan dosisi 1 kali sehari selama 12 hari.. Serta

jenderal terkait sesuai dengan kuota nasional masing- masing. Lainnya guna mendukung program Wajib Belajar bertujuan untuk meringankan beban biaya yang terlalu

Dari hasil penelitian, juga menunjukkan bahwa mayoritas responden KPSBU tidak memiliki pengalaman bekerja pada koperasi lain yaitu 23 orang (96 persen) sedangkan yang

Mengacu pada latar diatas problematika masalah yang dibahas dan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat sikap asertif santri remaja putri di

Pada penelitian ini, penulis mengembangkan sebuah algoritma baru dari algoritma k-Means yang digunakan untuk melakukan proses clustering pada data yang memiliki