• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Akuntansi adalah sebuah aktivitas jasa yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama informasi mengenai posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (Hery, 2009). Sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi, baik untuk pelaporan internal maupun eksternal. Perusahaan harus dapat mengidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna. Setelah kebutuhan informasi teridentifikasi dengan baik, langkah selanjutnya adalah mulai merancang sistem akuntansi (Hery, 2009). Oleh karena itu dibutuhkan sistem informasi yang andal agar keputusan dapat dilakukan secara tepat oleh para pelaku kegiatan ekonomi (Jusup, 2011).

Akuntansi menghasilkan informasi keuangan melalui laporan-laporan keuangan yang didasarkan pada prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang berlaku umum (Jusup, 2011). Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan menyajikan informasi : Aset,Liabilitas,Ekuitas,Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian,Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan Arus kas.

Perusahaan yang telah go public wajib untuk membuat dan menyampaikan laporan keuangan setiap tahunnya sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan yang telah dipercayakan kepada manajemen tersebut (Septianto, 2016). Laporan keuangan ini akan banyak digunakan oleh pihak- pihak yang berkepentingan di perusahaan baik internal maupun eksternal. Pihak

(2)

internal seperti manajer, yang menggunakannya untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja perusahaan. Kemudian pihak eksternal seperti investor dan kreditur menggunakannya untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan atau menentukan indikator keputusan untuk memberikan sejumlah pinjaman kepada perusahaan.

Karena banyak pihak yang membutuhkan, maka laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip atau standar yang berlaku agar relevan dan akuntabel (Priambodo, 2015).

Laporan keuangan merupakan cerminan bagi perusahaan untuk menilai hasil kinerjanya selama beberapa periode. Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang optimal dalam setiap kegiatannya, oleh karena itu perusahaan harus menentukan konsep akuntansi yang tepat dalam penyusunan laporan keuangan dan sesuai dengan keadaan perusahaan. Perusahaan memiliki sedikit kebebasan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif konsep akuntansi yang ditawarkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK), salah satu dari beberapa alternatif konsep akuntansi yang ditawarkan dalam SAK adalah konsep akuntansi konservatif (Septianto, 2016).

Konservatisme merupakan prinsip kehati-hatian dalam pelaporan keuangan dimana perusahaan tidak terburu-buru dalam mengakui dan mengukur aset dan laba serta segera mengakui kerugian dan hutang yang mempunyai kemungkinan yang terjadi. Dalam kondisi keragu-raguan, seorang manajer harus menerapkan prinsip akuntansi yang bersifat konservatif. Dengan penerapan prinsip konservatisme, keuntungan dan aset cenderung rendah, serta biaya dan utang cenderung tinggi.

Prinsip konservatisme digunakan untuk meminimalkan risiko dan terlalu percaya diri oleh pemilik dan manajer perusahaan. Namun pada kenyataannya prinsip konservatisme akuntansi tidak dapat digunakan secara berlebihan karena akan menimbulkan kesalahan kerugian atau laba secara periodik yang tidak menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Informasi yang tidak menunjukkan keadaan perusahaan yang sebenarnya akan menimbulkan keraguan terhadap kualitas suatu laporan keuangan, sehingga kurang mendukung dalam pengambilan keputusan

(3)

dan juga dapat menimbulkan kesalahan bagi pengguna laporan keuangan (Andreas et al., 2017).

Konservatisme berkaitan dengan pelaporan laporan keuangan, sehingga untuk mendapatkan laporan keuangan yang andal dan relevan, maka perusahaan dituntut untuk berhati-hati atas manajemen laba. Selain itu, pelaporan keuangan juga berkaitan dengan informasi yang dapat terjadi pada perusahaan akibat adanya perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan pihak manajemen. Pemegang saham menuntut transparansi laporan keuangan, sedangkan pihak manajemen menginginkan laporan kinerja mereka terlihat baik. Laporan kinerja manajer diproyeksikan pada laba perusahaan, sehingga pihak manajemen cenderung melakukan kenaikan laba dan tidak jarang melakukan manipulasi (Ayuningsih &

Nurcholisah, 2015).

Tindakan manipulasi pernah terjadi pada salah satu perusahaan sektor manufaktur yang bergerak dalam bidang industri makanan & minuman yaitu PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk pada tahun 2017. Majelis Hakim memvonis dua mantan direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dengan hukuman penjara masing-masing selama empat tahun dan denda masing-masing Rp 2 miliar subsider tiga bulan penjara. Keduanya dinyatakan bersalah lantaran telah melakukan manipulasi laporan keuangan 2017 dengan tujuan mengerek harga saham perseroan. Adapun manipulasinya berupa enam perusahaan distributor afiliasi yang ditulis merupakan pihak ketiga, dan adanya penggelembungan (overstatement) piutang dari enam perusahaan tersebut dengan nilai mencapai Rp 1,4 triliun. Hakim juga menyebutkan adanya dugaan aliran dana dari perseroan senilai Rp 1,78 triliun kepada manajemen.

Hakim menilai pelanggaran pasal 93 UU 8/1995 tentang Pasar Modal merupakan tindakan pidana, sehingga menilai langkah OJK yang langsung melakukan penyidikan terhadap perkara ini merupakan langkah yang tepat. Hal ini sekaligus mematahkan pembelaan dari pembela hukum serta saksi ahli terdakwa yang menilai kesalahan pencatatan afiliasi dan penggelembungan piutang harusnya diberi sanksi administratif. Lebih lanjut Anggota Majelis Hakim menjelaskan bahwa tindakan

(4)

manipulasi laporan keuangan yang dilakukan dua mantan direksi tersebut memang memberikan kerugian kepada para pemegang saham Tiga Pilar dan melanggar aspek perlindungan terhadap investor pasar modal (Kontan.co.id, 2021).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi manajer melakukan tindakan konservatisme, diantaranya adalah : Struktur Kepemilikan Manajerial , Struktur Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan,dan Leverage.

Kepemilikan manajerial memiliki pengaruh dalam penerapan prinsip konservatisme. Struktur kepemilikan manajerial mencerminkan persentase jumlah saham yang dimiliki manajemen dari seluruh jumlah saham yang ada dalam perusahaan (Saputra, 2016). Semakin tingginya kepemilikan manajerial akan meningkatkan motivasi kerja manajer dalam menjalankan perusahaan (Soraya, 2014).

Kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan- perusahaan investasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lain akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Mekanisme monitoring tersebut akan menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham (Ardianingsih & Ardiyani, 2010). Perolehan institusional ownership sebagai agen pengawas ditekankan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Apabila institusional merasa tidak puas atas kinerja manajerial, maka mereka akan menjual sahamnya ke pasar (Fiandri & Muid, 2017).

Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi konservatisme akuntansi. Total aset perusahaan merupakan cerminan dari ukuran perusahaan, apabila total aset yang dimiliki perusahaan besar maka ukuran perusahaan juga akan besar. Perusahaan yang memiliki total aset yang besar cenderung akan ditetapkan tarif pajak yang lebih besar kepada perusahaan tersebut (Kalbuana, 2020).

Leverage (tingkat hutang) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar

hutang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan, karena perusahaan tambang membutuhkan modal yang sangat besar dan didapat dari pinjaman pihak lain.

Perusahaan yang mempunyai tingkat hutang yang tinggi maka kreditur berhak mengawasi kegiatan operasional, sehingga perusahaan tersebut tersebut menerapkan

(5)

prinsip konservatisme (Abdurrahman & Ermawati, 2018). Rasio leverage juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kreditur untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut, karena risiko kreditur akan meningkat seiring dengan tingkat pengembalian piutang dari pihak kreditur (Kalbuana, 2020).

Penelitian terdahulu mengenai Konservatisme Akuntansi telah dilakukan dan memperoleh hasil yang beragam. Penelitian yang dilakukan oleh Zia & Zulpahmi (2019) yang meneliti Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Growth Opportunities, dan Profitabilitas terhadap Konservatisme Akuntansi dengan objek penelitian perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2012-2018.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut artinya kepemilikan institusional dan growth opportunities berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi, sedangkan kepemilikan manajerial dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Secara simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, growth opportunities, dan profitabilitas berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

Penelitian yang dilakukan oleh Ramadona (2016) yang meneliti Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, dan Leverage terhadap Konservatisme Akuntansi dengan objek penelitian perusahaan makanan & minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa Variabel Struktur Kepemilikan Institusional (SKI) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Konservatisme.

Penelitian yang dilakukan oleh Haryadi (2020) yang meneliti Financial Distress, Leverage, Persistensi Laba, dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi memperoleh kesimpulan Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini terjadi karena kemungkinan peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah sudah sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan, sehingga peraturan pemerintah bukan merupakan alasan perusahaan untuk menerapkan konservatisme akuntansi.

(6)

Penelitian yang dilakukan oleh Noviantari et al., (2015) yang meneliti Pengaruh Financial Distress, Ukuran Perusahaan, dan Leverage pada Konservatisme Akuntansi dengan objek penelitian perusahaan Manufaktur terdaftar di BEI tahun 2010-2013 memperoleh kesimpulan Leverage berpengaruh negatif pada konservatisme akuntansi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

Berdasarkan uraian beserta fenomena pendukung di penelitian terdahulu memperoleh hasil yang berbeda-beda, maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Konservatisme Akuntansi dari variabel-variabel yang digunakan. Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen yaitu : Struktur Kepemilikan Manajerial, Struktur Kepemilikan Institusional, Leverage, dan Ukuran Perusahaan. Serta 1 variabel dependen yaitu Konservatisme Akuntansi. Maka, diperoleh judul yaitu : Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub-Sektor Makanan & Minuman Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019- 2021).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan Leverage berpengaruh secara simultan terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan &

minuman?

2. Apakah struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan & minuman?

3. Apakah struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan & minuman?

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan & minuman?

(7)

5. Apakah Leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan & minuman?

6. Berapa besar pengaruh struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan Leverage terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur sub-sektor makanan & minuman?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan Leverage berpengaruh secara simultan terhadap konservatisme akuntansi.

2. Untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

3. Untuk mengetahui apakah struktur kepemilikan institusional berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

4. Untuk mengetahui apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

5. Untuk mengetahui apakah Leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

6. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh struktur kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, dan Leverage terhadap konservatisme akuntansi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi Penulis

Penelitian ini ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai konservatisme akuntansi, serta sarana bagi penulis untuk berlatih mengembangkan kemampuan

(8)

dalam bidang penelitian dan sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa pendidikan.

2. Manfaat bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan untuk membantu para manajer di dalam memahami konsep konservatisme, apa yang membuatnya penting dan apa kegunaannya di dalam menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

3. Manfaat bagi Investor & Calon Investor

Penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan yang membantu mereka di dalam mengambil keputusan terkait investasi.

4. Manfaat bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmu pengetahuan terutama ilmu pengetahuan dibidang akuntansi dan memperkuat penelitian terdahulu.

Referensi

Dokumen terkait

Selama kurang lebih 1 Tahun berada di De Britto masih sering kita menjumpai teman-teman bahkan diri kita sendiri masih belum mengerti apa tujuan kita bersekolah

Dalam buku tersebut memuat tentang sejarah orang-orang Mongol, berdirinya kerajaan-kerajaan/dinasti-dinasti keturunan bangsa Mongol dan menerangkan tentang tokoh-tokoh

Strategi preventif ini dilakukan dengan cara membuat program-program, proyek-proyek dan mengatur langkah-langkah atau tindakan untuk mengoreksi dan

Sesuai dengan Tujuan kegiatan ini : 1) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui transfer IPTEK telah diterapkan dengan transfer pengetauan Manajemen Usaha

Judul karangan ilmiah harus dipikirkan secara sungguh-sungguh dengan memperhatikan persyaratan, antara lain: (1) Judul harus relevan, yaitu harus mempunyai pertalian

waktunya untuk wawancara dengan penulis, Mas Fadly yang sudah membantu penulis mendapatkan data – data dan untuk bagian subhumas BPK RI Perwakilan Jatim yang juga

Dari analisis dapat disimpulkan: (1) terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi ke sekolah menengah (r