l.i
ll-u
,ynI"APORAN PENELITIAN
KAJIAN TENTANG PENGARUH SEKOLAH ASAL TERHADAP EFEKTIFITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS
DI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FPBS IKIP PADANG
'
- .iip,J3i AKA IKiP PADANGtG tt-
q1!GL
iiti. $rkGr"
[c r,< t
.il Fl:
t. r'l!1 i'' ,\ l.
' .'.i ,,{,-r
Oleh :
Dr. Anos Yosin
114.a.( Ketua
fim
Peneliti )Penelltian lnl diblayal dengan dana
Proyek Operasl dan Perawatan Fasllitas IKIP Padang Tahun Anggaran 1992 / 1993
Surat Perlanf ian Kerla No. 2O6lPf 37.Hg N.2.211992 Tanggal 1 Jull 1992
INSTITUT IGGI'RUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1993
\. ,r'.i li)-i PERPUSIAKAAN
ii'"iP PAD A'tlG
q - k'L'-)
U) t'-t,,?
@
l
i,
I
I
t
I
l
-1
PPDA IEIP PA.['.AI'G
Ketua
Anggota :
Persqul Pene I iti
: Dr. Anas Yasin, M.A.
Dra. Desiarat i Radjab, M.Pd.
Dra. Ratranida I
2
:
.? r' PiRitiilinrANi:ll.r
PADANGABfiTRA.E
Judu I Kajian tentang frubungan Sekolah AsaI dengdn
Efektifitas Pengajaran Bahasa Inggris ili
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IRIP Padang.
Pcnel. it i : f,rr - Artae Yaairr. L-A- .{t't -
Keberhasi lan pengajaran bahasa Inggris ditentukan oleh berbagai macam faktor, diantaranya : fasilitas seperti fasilitas di sekolah, di tempat tinggal, di tempat tinggal temEn, dan fasilitas di temp&t tinggal sendiri
Penel it ian tentang keberhasi lan mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa InSgris sehubungan dengan fasi I itas belum pernah di lakukan. Karena itu penelitian tersebut
per Iu di lakukan,
Diduga terdapat korelasi antara sekolah asal dan
fasilitas. Sekolah yang terletak di ibu kota Provinsi nempunyai fasilitas lebih baik dari pada sekolah yanS terletEk di ibu kota Kabupaten dan fasilitas di kota Kabupaten lebih baik dari fasilitas yang ada di Desa.
DuSaan yang kedua ialah bahwa fasilitas mempunyai
korelasi dengan hasil belajar bahasa Inggris selama di Sekolah Lanjutan Tingkat Atast I SLTA ]
Ket iga! hasi I be lajar nahasiswa t ingkat akhir Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tidak lagi berkorelasi dengan sekolah asal, karena mereka memperoleh fasilitas dan proses belbjar yang sama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang.
Keempat, hasi I belajar nahasiswa t ingkat awal ,
juga tidak berkorelasi dengan hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan alasan yang sama, seperti yang disebutkan pada butir ketiga di atas. Dari 60 mahasiswa
tingkat I dipilih secara acak 36 nahasiswa dan dari 70
mahasiswa tingkat Iv diambi I 30 mahasiswa.
Desain penelitian ini adalah korelasi,
me I ihat kore las i antara :
1. Sekolah asal dengan fasilitas;
2. Fasilitas dengan hasil belajar mahasiswa tingkat
awal;
3. Hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan lah asal; dan
4. HasiI belajar mahasiswa tingkat awal dengan
be Iajar mahasiswa tingkat akhir;
yaitu
seko-
hasil
I
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa :
( 1) Terdapat korelasi antara sekolah asal dengan fasilitas. Ini berarti bahwa sekolah yang berada di Ibu Kota Provinsi mempunyai fasilitas yang lebih baik dari pada fasi l itas di kota kabupaten dan
fasilitas di sekolah kota kabupaten lebih baik dari pada fasilitas di desa.
(2) Terdapat korelasi antara fasilitas di sekolah asal dengan hasi I belajar mahasiswa t ingkat awal. Ini dapat diinterpretasikan bahwa, fasilitas berhu- bungan secara positif dengan hasil belajar mahasis- wa t ingkat awal.
(3) Korelasi antara hasi I belajar mahasiswa tingkEt akhir dengan sekolah asal tidak signifikan. Ini berarti bahwa tidak terdapat lagi hubungan antara sekolah asal dengan hasil belajar mahasiswa tingkat akhir karena mereka telah memperoleh fasilitas dan proses belajar yang sama selama belajar di Jurusan Penditlikan Bahasa Inggris FPBS - IKIP Padang.
(4) Tidak terdapat korelasi antara hasil belajar maha- siswa tingkat awal dengan hasi I belajar mahasiswa tingkat akhir. Ini berarti bahwa sekolah asal dan
fasilitas yang ada di sekolah asal tidak lagi
mempunyai hubungan dengan hasil belajar mahasiswa t ingkat akhir.
tal
tbl
Dapat di s impu I kan bahwa :
Tidak terdapat hubungan antara pengajaran bahasa Inggris di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS - IKIP Padang dengan fasilitas yang atla di sekolah
asa I .
sejauh t idak terdapat korelasi antara hasi I belajar mahasiswa t in8ket awal dengan hasil belajar
mahasiswa tingkat akhir, dapat di interpretasikan
bahwa pengajaran bahasa Inggris di Jurusan Pendidi- kan Bahasa Inggris FPBS - IKIP Padang, mempengaruhi
hasi I belajar mahasiswanya, namun seberapa jauh
pengaruh tersebut membutuhkan pene I i t ian I anjutan;
II
PENGANTAR
Penclitianmcrupakansalahsatukaryailmiahdipcrguruantinggi.Karya ilmiah ini hanrs dilaksanakan oleh dosen tKtP Padang dalam rangka meningkatkan mutu, baik scbagai dosen mauPun sebagai peneliti.
olehkarcnairu,PusatPenclitianlKlPPadangbcrusahamendorong dosen/pcneliti untuk melakukan penclitian scbagai bagian dari kcgiatan
akademiknya. Dcngan dcmikian mutu dosen/peneliti dan hasil penelitiannya dipat ditingkatkan.
Akhirnya saya merasa gembira bahrva penclitian ini tclah dapat di3clesaikan olch pencliri dengan melalui proscs pemcriksaan dari Tim Penilai Usul dan Laporan Penclitian Puslit IKIP Padang.
Padang, Januari 1993
K a Pusat Penclitian IKIP Padans'
$tl I ti,', '
..--_'../.
ainil, lvl
Ntp t:otszoss
;, ,-I ., :. ! T FERPUSTAKAAI'I
ii:i?
PAD AT-IG11$
Kat a Pengant ar Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
A. Lat ar Be I akang
B. Ruang L i ngkup dan Pembatasan C. Pengert ian Istilah
D. Tu j uan Penel it ian E. Asums i Penelitian F. Hipotesis
G. Kegunaan Pene I it i8n BAB II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB I I I. METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian B. Popu I as i Penelitian C. Sampe I Penelitian
D. Jenis Det a dan Alat PenSumPu I E. Teknik Analisis Data
BAB I V.
A.
BAB V. KESIUPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan B. Saran
Daftar Bacaan
111
1V
Masalah
Data
1 1
3 4 4 5 5 6
7
t2 t2
13 13 13 13
ANALISIS DATA
Korelasi Antara Seko I ah Asal Dengan Fas i I i t as
Korelasi An t ara Fasilitas Dengan Hasi I
Be lajar Tingkat Awal
Korelasi Hasi I Belajar Mahas i swa TinS- kat Akhir Dengan seko I ah Asal
Korelasi An t ara Hasil Belajar Maha s i swa Tingkat AwaI dan HasiI Belajar l.lahasis- wa Tingkat Akhir
15 16
B
C
D
18
19 20
23 23 24 64
i,.,II.i.i I:
I
PERPUSiAKAANiiiiP
PAD A.LIG1V
Data Sekolah Asa I
!,lahas i swa TingkEt
Daftar Laatr:1r4rr Fas i 1i tas dan flasil
Awal BP. 1992
/
BP.Belajar
1993
1
.,
J
4
Data Has i I
BP. 1989 ,/
Belajar , Sekolah Asal Mahasiswa BP. 1990
27
2A
29
49
57
53 Tes
BP.
Prof is iens i Bahasa InSSris Mahasiswa 1992 / BP. 1993
Prof is iens i Bahasa Inggris Mahasiswa
1989 / BP. 1990
Tes BP.
5 . Ang,ke t
6.
Curriculum vitasB'.8 I
PEI{DAIII,-,-U^IT
A. Latar Be lakang
Bahasa Inggris merupakan satu-satunya bahasa asing yang wajib dipelajari dari Sekolah Menengah Tingkat Pertama sampai Sekolah Menengah Tngkat Atas. Pent in8- nya bahasa Inggris sudah tidak perlu diPertanyakan
lagi. Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat diperlukan dalam komunikasi di segala bidang seperti pendidikan, perdagangan
' pertanian' politeknik dan sebagainya. Dalam pendidikan dan penSa-
jaran, bahasa Inggris merupakan alat untuk memperluas
khasanah ilmu seseorang terutama dalam studi Ianjutan di perguruan t inggi.
Berbagai usaha telah dilalukan untuk meninSkat- kan proses belajar-mengajar bahasa Inggris di SLTP dEn SLTA, namun keberhasi lan pengajaran tersebut masih diragukan. Disana-sini masih banyak keluhan tentang
ketidak mampuan mahasiswa membaca buku teks berbahasa
Inggris.
Keberhasi Ian pengajaran bahasa Inggris di SLTP
dan sLTA ditentukan oleh bermacam-macam faktor seperti sarans' kurikulum, I ingkungan, guru dan lain sebagai-
nya, Di antara semua faktor tersebut ' guru sebagai
,. ,'-i r' i'! T FERPUSIAKAh\'l
ilii?
PAB At{G2
pelaksana pendidikan diperkirakan paling besar penga- ruhnya terhadap efektivitas pengaiaran. Tisna Ami Djaya (1978:3) berpendapat bahwa dari titik manapun
pembaharuan pendidikan hendak dimulai, satu haI yang
sudah pasti faktor tenaga kependidikan harus menjadi
pe rha t ian utama
Usaha-usaha yang telah dilalukan untuk meningkat- kan kemampuan guru bahasa Inggris di antaranya adalah penataran, lokakarya,seminar, sanggar dan Iain seba- gainya. Semua usaha t e rsebut ada I ah in-service train-
ing yakni pendidikan dalam masa jabatan atau dalam masa tugas. Selanjutnya timbul pertanyaan bagaimanakah kemampuan guru sebelum diangkat sebagai guru atau
dengan kata Iain bagaimanakah kemampuan calon guru' Untuk melihat kemampuan calon guru bahasa Ing- gris, perlu ditinjau efektivitas pengajaran bahasa
Inggr is ali lembaga yang menghasi tkan guru tersebut , yakni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP. Berbagai faktor mungkin menpengaruhi keberhasi lan mahasisrva di antaranl,-a intelegensi, motivasi, Iingkungan' latar
be lakang pendidikan dan sebagainya.
Dalam hal latar belakang pendidikan, latar belakang sekolah asal diduga berpengaruh terhadap efekt ivitas pengajaran. Mahasiswa yang berasal dari
SLTA di Ibu Kota Propinsi (IKP)' Dalam Kota Kabupaten
(DKK) dan Luar Kota Kabupaten(LKK) diduga menpunyai
B
kemarnpuan yang berbeda-beda ket ika memasuki Jurusan
Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini disebabkan perbe- daan sarana yang tersedia pada ketiga lokasi tersebut.
Setelah kuliah beberapa tahun di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, apakah masukan yang berbeda akan tetap
menghasi Ikan keluaran yang berbeda?. Dengan demikian apakah sekolah asal mahas iswa berpengaruh terhadap efekt ivitas pengajaran di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris?. Hal ini perlu diteliti karena jika asumsi
di atas benar, maka perlu di pert imbangkan adanya satu
proses pengajaran ),ang dapat mengatasi adanya perbe- daan-perbedaan tersebut. Dengan demikian hendaknya dapat dicapai efektivitas maksimal mahas iswa meski
dari sekolah asal yang berbeda. Semua ini adalah untuk dapat menghasikan calon guru yang potensial' sehinSSa pengaj aran bahasa I nggr i s d i SLTP dan SLTA dapat mencapai sasarannya.
Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah.
Ruang I ingkup penelitian ini adalah masalah pendidikan bahasa Inggris FPBS IKIP Padang. Sesuai dengan informasi yang diharapkan untuk melihat penga- ruh sekolah asal mahasiswa, hasi I belajar mahasiswa
bahasa Inggris, penelitian ini dibatasi dengan varia- bel-variabel:
4
1. Hasil belajar mahasiswa pendidikan bahasa Inggris.
2. Latar belakang tempat asal sekolah yang di lihat dari 3 skop, antara iain:
Tempat asal sekolah; IKP ( SLTA di Ibu Kota Provinsi), IKK (SLTA di Dalam Kota Kabupaten), dan LKK (Luar Kota Kabupat en ) .
C. Pengert ian Istilah
Berikut ini dijelaskan pengertian isti Iah dipakai dalam penelitian ini:
1. Tempat asal sekolah; sekolah asal mahasisrva,
pada umumnya (diasumsikan) berasal dari sesuai dengan daerah asalnya masing-masing.
2. DKK adalah: SMA yang terletrak dalam kota
t en .
yan g
3
y ang SLTA,
kabupa-
LKK adalah: SMA yang terletak luar kota kabuPaten.
4. IKP adalah: sYA yang terletak di Ibu kota provinsi.
Hasil belajar mahasiswa yang dapat dilihat dari
hasi 1 testtt yang diberikan.
5
D Tujuan Penelitian.
Penel itian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengajaran bahasa Inggris di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggr i s FPBS IKIP Padang.
E
F
1
1 1,
Asums i Penelitian
walaupun input mahas iswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang dipilih melalui saringan
yang sama, namun terdapat hirarki kemampuan ysng t inggi , rata-rata, dan rendah, Diasumsikan mahasiswa
yang berasal dari IKP menempat i hirarki tinggi, YanB
berasal dari DKK berhirarki rata, dan mahasiswa yang
berasal dari LKK berhirarki rendah.
KaIau memang terdapat hirarki seperti pada butir.l' dapat dibuat generalisasi bahwa mahasiswa yang berada
ditingkat Iv sekarang sama keadaannya dengan mahasiswa
tingkat I waktu mereka berada ditingkat I sebelumnya.
Hipotest t t is
Terdapat korelasi antara tempat asal dengan profisien- si bahasa Inggris mahasisr+'a tingkat I.
Kemampuan mahasiswa tingkat akhir tidak dipengaruhi
oleh sekolah asal
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara maha- siswa yang berasal dari SLTA di ibukota provinsi' luar kota kabupaten dan daiam kota kabupaten seteiah bela- jar di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP
Padang.
Tidak terdapat korelasi hasil belajar mahasiswa ting- kat I selama di SLTA dengan hasil belaiar mahasiswa
2
3
4
G
6
selama mereka belajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi oranS- orang yang terkait dalam bidang ini' seperti guru-guru
bahasa Inggris di SLTA' dosen-dosen Jurusan PEndidikan Bahasa Inggris di IKIP dan instansi-instansi terkait untuk menyadari dan membenahi faktor luar yang akan
mempengaruhi hasi I belajar siswa dan mahasiswa.
-i i
PERPUSIAKAAI'It...i? PAD ANG
BAB II
'rIlrJ..i.IrAI{ E E PIIS TAEAAIT
Ada dua variabel yang diukur dalam penelitian ini.
Variabel yang pertama adalah hasi I belajar subjek selama mereka berada di SLTA berdasarkan perbedaan tempat asal sekolah, sedangkan variabel kedua adalah hasi I belajar selama belajar di Jurusan Pendidikan
Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang
Hubungan yang diteliti adalah pengaruh tempat asal SLTA terhadap hasil pengajaran di Jurdikbing FPBS IKIP Padang. Hakikat perbedaan tempat asal SLTA ialah
a sums i
kungan berada Padang.
dasar bahwa ada pengaruh I ingkungan, baik ling tempat asal SLTA maupun I ingkungan selama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP
Beberapa ahli ilmu jiwa perkembangan menyatakan
bahwa hereditas dan I ingkungan saling berinteraksi
dalam perkembangan anak. Ini berarti bahwa perkemban- gan anak di pedesaan yang IQ-nya setara, akan berbeda dengan perkembangan anak di ibu kota kabupaten dan di ibu kota provinsi. Anak di ibu kota provinsi akan lebih baik perkembangannya dari anak di kota kabupaten dan pedesaan. Keadaan ini dapat kita gambarkan dengan
skema berikut:
:1
ii-IIPUSIAK"llllP
Pf'B ANGa
I KP>DKK>LKK
IKP= Ibu kota provinsi
DKK= Dalam Kota Kabupat en LKK= Luar Kota Kabupat en
Asumsi ini didasarkan pada teori ilmu jiwa
perkembangan dan ilmu jiwa kognitif. Ada tiSa pendapat tentang belajar: Pertama, pendapat yang mengatakan
bahwa perkembangan dalam belajar ditentukan oleh hereditas, misalnya, seorang anak yang ditakdirkan
dengan IQ rendah, perkembangan belajarnyapun terbatas pada kemampuan IQ-nya saja (Mul ler '1974). Kedua pendapat yang mengatakan bahwa perkembangan belajar ditentukan oleh pengalaman yang diperoleh anak dalam
hidupnya. Dengan kata lain perkembangan anak ditentu- kan oleh I ingkungannya, misalnya anak yang di lahirkan dengan IQ dan bakat yang tinggi, iika tidak dihadapkan pada pengalaman maka IQ dan bakat yang tinggi tidak akan berkembang (Bloom, 1964) . Ket iga ' Pendapat yang
mengatakan bahwa baik heredi tas maupun I ingkungan
'
mempengaruhi perkembangan belajar anak. Tidak ada
perkembangan hereditas tanPa pengalaman dan tidak terjadi pengaruh pengalaman I ingkungan tanpa hereditas yang baik (Terman' 1959).
Dalam penelitian ini peneliti dilihat pengaruh ling-
kungan yang berbeda terhadap pelajaran bahasa Inggris
mahasiswa tingkat I Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
FPBS IKIP Padang dengan melihat hasil belajar selama
mereka berada di SLTA di tempat sekolah asal mereka.
Peneliti berasumsi bahwa karena fasilitas yang berbeda secara umum antara sekolah yang ada diibu kota provin- si, ibukota kabupaten, dan di Iuar ibu kota kabupaten, maka juga secara umum hasil belajar mereka akan berbe-
da. Dalam haI ini yang Iebih ditekankan adalah perbe- daan fas i I i tas sebagai alat untuk menghadapkan anak
pada pengalaman (Piaget, 1972). Diperkirakan buku- buku, perpustakaan, dan g,uru-guru yang berkual i tas
akan mempengaruhi hasi I belajar anak. Diasumsikan keberadaan fasi I itas yang baik memPunyai tingkat mulai dari ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten, desa di luar kota kabupaten. Hasi I belajar mereka di SLTA setelah mereka berada di awal semester I Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, dievaluasi dengan memberi- kan tes profisiensi bahasa Inggris. Hasi I belajar ini dikorelasikan dengan temPat asal SLTA mahasiswa'
Diasumsikan terdapat tingkat hasil belajar mulai dari yang rendah dari mahasiswa yang berasal dari LKK dan ]rang tert inggi dari mahasiswa yang berasal dari SLTA
ibu kota provinsi (IKP).
Untuk mel ihat hasi I belajar mahasiswa selama
belajar di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang, peneliti memberi.kan tes profisiensi bahasa Inggris kepada mahasiswa tahun Iv. Ini dapat di lakukan
10
dengan asumsi bahwa kalau terdapat hirarki untuk tahun
I, ini berarti bahwa ketika mahasiswa tahun Iv berada
dit ingkat I, profisiensi bahasa Inggris mereka juga mempunyai interaksi. Jadi hasil penelitian ini dapat
digeneralisasikan untuk mahasiswa tahun Iv. Dan mereka
dibagi atas ke lompok seperti mahasiswa tahun I' yaitu IKP, DKK, dan LKK. Dan individu pada masing-masing kelompok juga diklasifikasikan manurut IQ'
Diasumsikan hasi I tes nant i t idak bekorelasi dengan hasi I tes untuk mahasiswa t ingkat I karena selama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang, mahasiswa mendapatkan fasi I itas belajar yang sama seperti materi pelajaran' perpustakaan, dan dosen. Sedangkan rentangan kemampuan mereka tidak terlalu jauh berbeda , karena UMPTN merupakan alat uji
(seleksi mahasiswa) yang standar.
Jadi hasil tes pada tingkat I mencerminkan hi- rarki ni lai mahasiswa. .Karena mahasiswa baru saja meninggalkan SLTA yang berasal dari SLTA yang berbeda
fasilitas, sedangkan hasil tes pada tahun Midak
akan memperlihatkan korelasi dengan hirarki hasil tes
pada t ingkat I.
Sehubungan dengan pengajaran, peneliti tidak
menekankan pada peni Iaian proses pengajaran' tetapi melihat hasil pengajaran yang tentu saja dipengaruhi
oleh banyak faktor fasi I itas sepert i materi, perpusta- kaan, dosen dan lain-lain.
Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengaruh tempat asal SLTA terhadap efektivitas penga- jaran bahasa Inggris ini belum pernah diadakan.
A
12
B.lB III
I{ETOI'OLOGT PENETI.TTTA.IT
Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah korelasi, yaitu melihat korelasi ant ara:
Sekolah asal dengan fasilitas;
Fasilitas dengan hasil belajar mahasiswa tingkat awal;
Hasil belajar mahas iswa tingkat awal dengan hasil belajar mahas iswa tingkat akhir; dan
Hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan sekolah asal.
Dengan mel ihat korelasi-korelasi di atas dapat ditemukan hubungan sekolah asal dengan efektivitas pengajaran bahasa Inggris di Jurusan Pendidikan Bahasa
Inggr i s FPBS IKIP Padang.
Desain Penelitian ini dapat digambarkan dengan diagram
berikut:
1
2 1
4
Efekt ivitas
Pengajaran
Bhs. Inggr i s
Jurusan di Pend.
Bahasa Inggr i s
,. i !';:i'i USiri\'
i.". 1P eBD l.NG
Sekolah AsaI
Hasil Be I ajar
Mahasiswa Ting-
kat Akhir
Fasilitas
HasiI Be lajar
Mahas iswa
Tingkat Awal 4
1
It2
I
.-3----,
B Populasi Penelitian
Populasi penelitian Pendidikan Bahasa Inggr i s
ada I ah nahas i swa Jurusan FPBS IKIP Padang tahun
30 mahasiswa BP dengan menggunakan
ajaran 19S9,/1990 dan mahasiswa tahun ajaran 1992/7993.
C Sampe I Penelitian
Sampe I penelitian ini adalah 89/90 dan 36 mahasiswa BP 92/93 'random samp I ing. '
D. Jenis Data dan Alat Pengumpul Data.
Semua data dalam penelitian ini adalah primer
yang berbentuk.
Proficiency bahasa Inggris yang diambil langsung
dari mahasiswa sampei. Data-data yang dikumpulkan
diambil melalui tes.
Angket mengenai fasilitas belajar bahasa Inggris
yang diisi oleh mahasiswa samPeI.
E. Teknik AnaI isis Data
Mas ing-mas ing korelasi pada bahagian A di atas
Pearson Product Moment.
dicari dengan formula, r XY = n. t XY
I
2
( rx ) ( rY
){[ xr'
( 2x )'z I InXy'z(rv)'l
'l 4
Untuk mencari signifikansi masing-masing korelasi tersebut, r yang diperoleh dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, maka
kore I as i tersebut signifikan.
BA,B T\T
AIiIAI.I Si I E; DATA
Dalam analisis data ada 4 hubungan yang dilihat.
Hubungan-hubu ngan tersebut adalah: ( 1) korelasi antara
sekolah asal dengan variabel fasilitas, (2) korelasi antara fasilitas dengan hasil belajar mahasiswa ting- kat awal, (3) korelasi antara hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan sekolah asal dan (4) korelasi antara hasil belajar mahas iswa tingkat awal dengan
hasil belajar mahasiswa tingkat akhir.
Diduga terdapat korelasi antara sekolah asal dan
fasi Iitas. Sekolah yang terletak di ibu kota provinsi
mempunyai fasilitas lebih baik dari pada sekolah yang terletak di ibu kota kabupaten dan fasilitas di kota kabupaten lebih baik dari fasi I i tas yang ada di desa.
Dugaan yang kedua ialah bahwa fasilitas mempun-
yai korelasi dengan hasil belajar Bahasa IngSris selama di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas I SLTA ].
Ketiga, hasil belajar mahasiswa tingkat akhir Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris tidak lagi berkorel- asi dengan sekolah asal, karena mereka memperoleh fasi I itas dan proses belajar yang sama di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS IKIP Padang.
Keempat, hasil belajar mahas iswa tingkat awal,
juga tidak berkorelasi dengan hasil belajar mahasiswa
I
A
16
tingkat akhir dengan alasan yang sama, seperti yang disebutkan pada butir ketiga di atas. Dari 60 mahasis- wa tingkat I dipilih secara acak 36 mahas iswa dan dari
70 mahasiswa tingkat IV diambil 30 mahasiswa.
Dugaan di atas direal isasikan dalam anal isis
kore l as i yang nenggunakan MUS Pearson Product Mo-
nent . Ni lai r yang diperol eh kemudian dibandingkan dengan r tabel untuk mel ihat signififansi korelasi tersebut. Jika r hitung lebih besar dari r tabel ' maka korelasi tersebut signifikan, sebaliknya bila r hitung Iebih kecii dari r tabel maka korelasi tersebut tidak signifikan.
Antara Sekolah Asal denEan Fasilitas Korelasi
Korelasi dilihat
antara sekolah asal dengan fasilitas dapat melalui rumus berikut ini;
r xl yl = n x x1 y1 (>xr
)
(ry1){tn
xx1'? 1zx1)'lInry1' (rv1)'? lr = Korelasi antara x, dan !1 n = Junlah sanpe I
x1 = Variabel Sekolah Asa 1
= Var iabe I Fasilitas
''.''i
FE?'TUSIAY'\AiiIKi? ?A D AHG
r1
@
17
36. 235
8460 7 904
{
t6984 s7761I
12 4s6 10815 ls56
76. t04
y' t36.794-(762
)l
t36.346 ( 104),l{(1208)(1641 )
556
{
19s232s5,s6
{ 7407,9517
0'395 (signifikan)
Dari penghitungan di atas ditemukan bahwa variabel sekolah asal berkorelasi dengan variabel fasiiitas.
Untuk melihat signifikansi korelasi tersebut digunakan tabel r. Dari tabel r ditemukan bahwa, r hitung
, - . ; :.r,: rJr iAiiAAii
IKiP PADANG
1a
(0,395) lebih besar dari pada r tabe l, ( OrJ29 ) dengan demikian kore I as i tersebut signifikan.
B. Kore I as i
Tin kat
Antara Fasilitas denqan Hasil Belaiar
Awa I
Kore Ias i antara fasilitas dengan siswa tingkat awal dapat dilihat
hasil belajar maha- melalui
rX
I n L x2 Y1 (>x2) (>v1)2 1
r
{ ln 2x22
(zx2)'I
I nxy 1' (xv1)'l= Korelasi antara X2 dan Y1
= Variabel HasiI Belajar Mahasiswa Tingkat Awal
= Fas i I i t as
= Jumlah Sampe I
(3212) ( 104)
{
t 36. 314088 (32t2)2 ll 36.346 (104)'? l351396 334 048
x2
YI n
36 .97 6t
{ [ 11307r68 103169441lt24s6 10816l
17 348
{ |
e9o224lt
1640 lt7 344
{ t 623 967 360
t1 344
{ 40298,47
0,430
Dari penghitungan diatas ditemukan bahwa variabel fasilitas berkorelasi dengan variabel hasil belajar
nahas iswa tingkat awal. Dari tabel r ditemukan bahwa, r hitung lebih besar dari,r tabel, (6lm I dengan demi kian korelasi tersebut signif ikan.
C. Kore I as i Has i I Be I a i ar Mahas iswa Tinskat Akhir denean
Sekolah Asal
Korelasi hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan sekolah asal dapat dilihat dari:
(:x1)
(zy2)20
r
Xt Y2 =n 2x7y2{[n xyl'
(>*1)'7ln
zrz'(>vr)'l
r = Korelasi antara X1 dan Y2
X1 = vu.iabel Sekolah Asal
YZ = Variabel Hasil Belajar yahasiswa Tingkat Akhir n = Juml ah Mahasiswa
30.3758 (1878)( ss)
/
t:0. t22472 (3s26884)l[
30.129( s9)'
lt 127 40 110802
{ f. 367 4L60 3s26884 I
t
3870 3481 l1938
it
r472761l
3se l1938
r,' r:-1.-. L?-( PE?PtisI$'(\$ri
rii.i? PADANG { 5729O364
193 8
J
7s6e,030,2560
Dari penghitungan diatas ditemukan bahwa korelasi antara hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan sekolah asal adalahz O,256. Selanjutnya dari tabel r ditemukan bahwa r hitunS Iebih kecil dari r tabel Gr%1)
). Dengan demikian korelasi tersebut tidak signifikan.
D. Korelasi Antara Hasil Belaiar Mahasiswa Tinskat AwaI
dan Hasil Belaiar Mahasiswa Tinekat Akhir
Kore las i antara has i I dengan has i I belajar di I ihat melalui:
belajar mahas iswa tingkat
mahas i swa t ingkat akh i r
awa I dapat
rX2Y2=nZx2
!2 (z x2) (2 yzl {ln E x22 - 1:x)') f- n uyz"= Korelasi antara X2 dan Y1
= Variabel HasiI Belajar Mahasiswa
= Hasil Belajar Mahasiswa Tingkat
= Jumlah Sampe I r
(>v z)' )
Tingkat Awa I Akhir
x., v2 n
22
30 .17 4226 (27e0)(1878)
{[30.268514 (2790), I Is0.t22472 ( 1878 ), l
52267 AO 5239620
{t 80ss420 7 7 84 rOO ) 1367 4 t60 35268841
72840
{l
27t32o)l
147276 112840
{
399s8924320 L2A40{
632130,7 r6a0,0203
Dari penghitungan diatas ditemukan bahwa korelasi antara variabel hasil beI'ajar mahasiswa tingkat awal dengan hasil belajar mahasiswa tingkat akhir adalah - - 0,0203. Nilai r yang di peroleh menunjukkan tidak terdapat korelasi antara kedua variabel tersebut,
23
BAB V
KBS I UPULAN DAN SARAN
A. Kes inpu I an
Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa :
Terdapat korelasi antara sekolah asal dengan fasi- 1itas. Ini berarti bahwa sekolah yang berada di ibu
kota provinsi mempunyai fasilitas yang lebih baik dari pada fasilitas di kota kabupaten dan fasilitas di sekolah kota kabupaten lebih baik dari pada fasi-
I itas di desa.
Terdapat korelasi antara fasi litas di sekolah asal dengan hasi I belajar mahasiswa tingkat awal. Ini dapat di interpretasikan bahwa, fasi I itas berhubungan
secara positif dengan hasi I belajar mahasiswa tingkat
awal.
Korelasi antara hasil belajar mahasiswa tingkat akhir dengan sekolah asal tidak signifikan. Ini berarti bahwa t idak terdapat lagi hubungan antara sekolah asal dengan hasil belajar mahas iswa t ingkat akhir karena mereka telah memperoleh fasilitas dan proses belajar yanS sama selama belajar di Jurusan Bahasa
Inggris FPBS - IKIP Padang.
I
2
3
4
24
Tidak terdapat korelasi antara hasil belajar mahasis- wa tingkat awal dengan hasil belajar mahasiswa ting- kat akhir. Ini berarti bahwa sekolah asal dan fasili- tas yang ada di sekolah asal tidak lagi menpunyai hubungan dengan hasil belajar mahasiswa tingkat akhir.
Dapat disimpulkan bahwa :
a. Tidak terdapat hubungan antara pengajaran bahasa
Inggris di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris FPBS
IKIP Padang dengan fasilitas yang ada di sekolah asal.
b. Sejauh tidak terdapat korelasi antara hasil bela- jar rnahasiswa tingkat awal dengan hasi I beiajar nahasiswa tingkat akhir, dapat diinterpretasikan
bahwa pengajaran bahasa Inggris di Jurusan pendid-
ikan Bahasa tnggris FPBS - IKIp padang mempenSa-
ruhi hasi I belajar mahasiswanya, namun seberapa
jauh pengaruh tersebut membutuhkan penelitian lanjutan.
B. Saran
Sehubungan dengan maka dapat d i kemukankan
temuan dalam penelitian ini,
beberapa saran berikut :
1 Peningkatan Fas i I i tas Seko Iah Kabupaten
Karena fasiiitas ternyata berhubungan secara
positif dengan hasil belajar siswa SLTA maka fasili- tas merupakan faktor yang perl,r mendapat perhatian dalam proses belajar mengajai. Fasilitas kota kabupa-
ten yanS kurang memaoai dibrindingkan fasilitas ibuko- ta provinsi merupakan salah satu penyebab lebih
rendahnya irasil belajar bahasa Inggris pada sekolah
iab\ipaten. Untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar Lersebut perlu disediakan fasilitas yang lebih mema- dai di kota kabupaten. Kepada para administrator SLTA di kabupaten diharapkan dapat mengalokasikan dana
untuk pengadaan fasi I itas pengajaran bahasa Inggris yang lebih memadai. Fasi I itas tersebut mencakup
antara lain labor bahasa, buku-buku teks, kaset dan
alat bantu pengajaran bahasa.
Peningkatan fasilitas Pengajaran Bahasa Inggris di Sekolah-sekolah Secara Kese luruhan.
Dalem era informasi dan globalisasi jelas pera- nan bahasa Inggr i s sebagai bahasa internas ional sangat vital. Oleh karena fasilitas berhubungan
secara positif dengan hasil belajar bahasa Inggris,
maka fasilitas pengajaran bahasa tnggris perlu dit- ingkatkan baik di kota kabupaten maupun ibukota provinsi.
2
3
z6
Peningkatan junlah penerimaan nahasiswa baru yang berasal dari kota kabupaten nelalui PldDK.
Fasilitas SLTA di kota kabupaten tidak sebaik
fasi I itas SLTA di ibukota provinsi, sedangkan fasi I i- tas berhubungan secara positif dengan hasil belajar.
Maka danp&k yang mungkin terjadi adalah nilai tes
masuk perguruan t inggi Iulusan SLTA yang berasal
dari kota kabupaten lebih rendah dari yang berasal
dari ibukota provinsi. Kesempatan mahasiswa lulusan SLTA kota kabupaten untuk memasuki perguruan tinggi lebih rendah dari pada lulusan SLTA ibukota provinsi.
Ini mengakibatkan terjadinya kesenjangan masukan.
Untuk ini disarankan agar penerimaan mahasiswa baru yang berasal dari kota kabupaten melalui PMDK diting- katkan j um I ahnya .
I,, 1I"1. L )T PER.PUSIAKAiiT
IiiiP
PNDANGI-a.mrrira.lr I
Data Sckolah Asal Fasilitas dan llasi I Belajar
Mahasiswa Tingkat Awal (BP. 1992/ BP. 19931 No.
Kod e
Seko I ah Asa I
Fasilitas
Seko I ah Asa I
Has i I
Belajar
)l.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.t7.
18.
20.19.
2t..,1
23.
24,t<
26.
27.to
29.
30.
31.1a
33.
34 .
66 90 106 95 S9 93 94 117 95 115
9l
109 90 90 s8 76 101 93 o.l1t7
99
7t
69 I t'7 S1 77Lt2
96 89 123 99 66 88 113 85 100 35.
36.
3 3 ') 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3)
4 2 4 3 3 3 ') 4 2 J 5
J
') 3 3 2 4 5 4 3
)1
3 2 3
1
3 3 2 3 3 3.)
3 3 1
?
1 3 3 3
I
3 3 3
I
3 3 3 3)
1 1
2
I
2 3 3