• Tidak ada hasil yang ditemukan

ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung Pengguna Pensil 2B Staedtler)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar

Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Eki Yansa Nugraha

0804590

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung Pengguna Pensil 2B Staedtler)

Oleh

Eki Yansa Nugraha

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

© Eki Yansa Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ATRIBUT PRODUK PENSIL 2B STAEDTLER SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Survei Pada Siswa Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung Pengguna Pensil 2B Staedtler)

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA Heny Hendrayati, S.IP., MM

NIP. 19740307 200212 2 001 NIP.19791009 200501 2 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA

(4)

SMA Negeri 23 Bandung Pengguna Pensil 2B Staedtler)”Di bawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE.,AK.,MBA dan Heny Hendrayati, S.IP.,MM

Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah menerapkan sistem kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) pertama kali sejak tahun 2004 bagi siswa SD, SMP dan SMA. Dimana pada saat mengerjakan soal ujian, siswa harus menggunakan pensil jenis 2B untuk menghitamkan jawaban. Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan bagi produsen pensil 2B untuk meningkatkan penjualan. Persaingan dikategori produk pensil hitam sekarang ini cukup kompetitif, Staedtler harus dapat menyiapkan strategi dalam mencermati keinginan dan kebutuhan target konsumennya khususnya pelajar, serta meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat menaikkan jumlah penjualan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran atribut produk, keputusan pembelian dan sejauh mana pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling, populasi penelitian merupakan siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil 2B Staedtler yang berjumlah 120, dan dengan menggunakan rumus sampel, diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan bahwa atribut produk dan keputusan pembelian berada pada kategori tinggi. Hasil perhitungan regresi sederhana didapat persamaan Y = 22,511+ 0,664X dengan R-square sebesar 26,01% yang berarti bahwa besarnya pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 26,01% sedangkan sisanya 73,99% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan studi terhadap pensil 2B Staedtler secara lebih luas dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti harga, citra merek, promosi, dan lainnya yang mempengaruhi keputusan pembelian.

(5)

Purchasing Decisions (Survey On 3rd Grade Students of 23 Senior High School Bandung Users Staedtler Pencil 2B)" Under the guidance of Dr. Vanessa Gaffar, SE.,AK.,MBA and Heny Hendrayati, S.IP.,MM

Along with the development of education in Indonesia, the government introduced a system of passing the National Final Examination (UAN) the first time since 2004 for elementary, junior high and high school. Where do the problems at the time of the exam, students must use a 2B pencil to blacken the type of answer. Implementation of the national exam to be an opportunity for manufacturers to increase sales of pencils 2B. Competition category of products black pencil is pretty tight right now, Staedtler should be able to prepare a strategy in scrutinizing the wants and needs of your target customers especially for students and to improve the quality of their products so as to increase sales volume.

The purpose of this study was to describe the attributes of the product, purchasing decisions and the extent to which product attributes influence on purchase decisions. Type of research is descriptive research and verification. The sampling technique used was simple random sampling, the study population is a third grade student at 23 Senior High School Bandung users Staedtler pencil 2B, amounting to 120, and by using the formula samples, obtained total sample of 100 respondents. Engineering analysis using Pearson product moment correlation coefficient and simple linear regression analysis.

The results of the questionnaire showed that the data processing product attributes and purchase decisions that are in the high category. Simple regression calculation results obtained equation Y = 22.511 + 0.664 X with R-square of 26.01%, which means that the magnitude of the effect of product attributes on purchase decisions amounted to 26.01%, while the remaining 73.99% is influenced by other factors not examined by researchers. Suggestions for the next study is expected to researchers conducted a study of Staedtler 2B pencil more broadly as by considering other factors such as price, brand image, promotion, and others who influence purchase decisions.

(6)

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Bauran Pemasaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Produk ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Atribut Produk ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.1 Pengertian ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Keputusan Pembelian ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5.2 Motif-motif Konsumen Dalam Mengambil Keputusan Error! Bookmark not defined.

2.1.5.3 Keputusan Pembelian Konsumen ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5.4 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian... Error! Bookmark not defined.

2.1.6 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

(7)

3.1 Objek Penelitian

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan SampleError! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Teknik Pengambilan Sempel ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.6.1 Rancangan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2 Hasil Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2.1 Hasil Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.2.2 Hasil Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.6.3 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.6.4 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

3.6.5 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Gambaran Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Atribut Produk Pensil 2B Staedtler Error! Bookmark not defined.

(8)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

ATK atau alat tulis kantor sekarang ini sudah menjadi kebutuhan semua orang khususnya di kalangan pelajar. Kebutuhan akan alat-alat tulis ini sering kali menjadi kebutuhan yang tidak terduga untuk dibeli. Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan di Indonesia, pemerintah menerapkan sistem kelulusan Ujian Akhir Nasional (UAN) pertama kali pada tahun 2004 bagi siswa SD, SMP dan SMA. Dimana pada saat mengerjakan soal ujian, siswa harus menggunakan pensil jenis 2B untuk menghitamkan jawaban.

Pensil adalah alat tulis dan lukis yang awalnya terbuat dari grafit murni. Penulisan dilakukan dengan menggoreskan grafit tersebut ke atas media, namun grafit murni cenderung mudah patah, terlalu lembut, memberikan efek kotor saat media bergesekan dengan tangan, dan mengotori tangan saat dipegang. Karena itu kemudian diciptakan campuran grafit dengan tanah liat agar komposisinya lebih keras. Selanjutnya komposisi campuran ini dibalut dengan kertas atau kayu.

Komposisi tersebut bisa kita ketahui karena pasti tercetak / tertulis jelaspada batang pensil. Unsurnya adalah 3 huruf yaitu H, F dan B. H berarti Hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara H, 1H sampai 9H, semakin

(10)

Sebetulnya tidak ada patokan atau aturan dalam memilih dan menggunakan pensil. Selain karena selera, ada beberapa jenis dan bentuk pensil yang disesuaikan dengan fungsinya. Panitia ujian biasanya mengharuskan menggunakan pensil 2B untuk lembar jawaban komputer. Itu karena hanya coretan pensil 2B yang bisa dibaca oleh komputer. Coretan pensil yang terlalu tebal atau terlalu tipis tidak akan bisa dibaca oleh komputer. (http://id.shvoong.com/humanities/arts/2078372-jenis-jenis-pensil/#ixzz1sN61ucq7).

Penyelenggaraan ujian nasional menjadi kesempatan produsen pensil 2B untuk meningkatkan penjualan. Pada musim ujian, kenaikan permintaan bisa meningkat tiga kali lipat. Kualitas terbaik menjadi salah satu faktor untuk merebut perhatian pasar. Ujian nasional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rangkaian proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan, sebagian besar pelajar menganggap ujian sebagai bagian yang menentukan kelangsungan pendidikan, salah satunya menyediakan peralatan tulis berkualitas lantaran pengisian lembar jawaban umumnya menggunakan teknologi komputerisasi.

(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).

Sejak saat itu, produsen pensil 2B mulai kompetitif untuk menguasai pasar. Di Indonesia, ada dua merek pensil 2B yang cukup terkenal sejak dulu yaitu Staedtler dan Faber Castell. Keduanya bersaing untuk menjadi leader dalam produk ATK, khususnya pensil jenis 2B.

(11)

Tabel 1.1

Top Brand Indeks Pensil Hitam di Indonesia Tahun 2010-2012

Merek TBI

2010 2011 2012

Faber Castell 35,8 % 40,4 % 56,4 %

Staedtler 13,7 % 18,7 % 16,6 %

Joyko 3,6 % 6,6 % 11,5 %

Kenko 1,2 % 1,7 % -

Standard 1,2 % 1,7 % -

Titi - 1,2 % -

Greebel - - 4,3 %

Stabilo - - 3,4 %

Artline - - 1,7 %

Pentel - - 1,0 %

Sumber: Modifikasi Majalah Marketing edisi 04/XII/April 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukan top brand indeks pensil hitam selama 3 tahun terakhir. Persentase tersebut memperlihatkan bahwa Faber Castell masih menjadi market leader dibanding Staedtler dalam penjualan pensil hitam dengan selisih yang cukup jauh.

(12)

(http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).

Jawa Barat merupakan salah satu daerah pendidikan di Indonesia. Menurut data Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (DEPDIKBUD), pada tahun 2011 Jawa Barat berhasil menduduki peringkat kedua sebagai lulusan terbaik di bawah Bali yaitu dengan persentase kelulusan siswa mencapai 97%.

(http://www.tempo.co/read/news/2012/04/16/178397349/Jawa-Barat-Incar-Ranking-Satu-Ujian-Nasional).

Kota Bandung merupakan ibu kota propinsi Jawa Barat. Bandung sudah menjadi Kota pendidikan sejak jaman penjajahan dulu sampai sekarang, itu terbukti dengan banyaknya orang-orang yang ingin bersekolah di Bandung. Salah satu kawasan yang menjual ATK cukup lengkap di Kota Bandung adalah di daerah Balubur, yaitu Pasar Balubur atau yang sekarang ini kita kenal bernama Balubur Town Square (Baltos) yang terletak di Jalan Taman Sari Kota Bandung. Aksesnya mudah di jangkau, karena terletak di pinggir jalan utama yang dilewati beberapa kendaraan umum sehingga memudahkan orang-orang yang ingin membeli keperluan ATK.

(13)

Tabel 1.2

Nama Toko, Merek Pensil, dan Penjualan di Kawasan Pasar Balubur Maret 2012

No Nama Toko Merek Pensil

Rata-rata Penjualan/bulan

Rata-rata Penjualan/tahun 1 Public Agency Staedtler 2 lusin 24 lusin

Faber Castell 12 lusin 144 lusin

2 Mitra Jaya Staedtler - -

Faber Castell 4 lusin 48 lusin

3 Mustika Staedtler 3 lusin 36 lusin

Faber Castell 12 lusin 144 lusin 4 Generasi Stationary Staedtler 10 lusin 120 lusin Faber Castell 12 lusin 144 lusin

5 Yosiko Staedtler - -

Faber Castell 12 lusin 144 lusin

6 Murah Staedtler 12 lusin 144 lusin

Faber Castell 60 lusin 720 lusin

Sumber : Pra Penelitian 2012

Berdasarkan Tabel 1.2 mengindikasikan bahwa penjualan pensil 2B Staedtler kurang begitu diminati di Pasar Balubur. Hal ini terlihat dari penjualan

pensil 2B Staedtler jauh dibawah Faber Castell.

(14)

atau sekitar 144 lusin per tahun. Menurut penjual, kurangnya peminat pada pensil 2B Staedtler karena harganya yang lebih mahal, tetapi kualitas tidak jauh berbeda dengan pensil 2B Faber Castell, dan akhirnya konsumen lebih memilih untuk membeli pensil 2B Faber Castell.

Yang menarik terjadi di toko Mitra Jaya dan Yosiko, di kedua toko tersebut tidak menjual pensil 2B Staedtler. Menurut penjual, hal itu dikarenakan kurangnya peminat atau pembeli, sehingga mereka tidak mau menjual pensil 2B Staedtler, tetapi lebih memilih menjual pensil 2B Faber Castell.

Menurut Christian, Produk Manager PT Faber Castell International Indonesia, permintaan pensil 2B Faber Castell biasanya terjadi dari bulan Januari hingga Mei tiap tahun tetapi, puncak permintaan biasanya ada pada bulan Maret dan April. Kenaikannya bisa antara 30%–40% dibanding dengan bulan biasa. Harga jual pensil 2B Faber Castell di tingkat ritel bisa tidak sama. Namun, rata-rata berkisar pada harga eceran Rp 2.500 per batang. Faber Castell yang berasal dari Jerman ini juga menawarkan dagangan berupa paket ujian berisi pensil, penghapus, rautan, penggaris, dan papan ujian dengan harga Rp 25.000–Rp 35.000 per paket. (http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).

(15)

menyerap paling besar, yakni sekitar 60% dari total permintaan, sisanya adalah perkantoran. ( http://peluangusaha.kontan.co.id/news/pensil-2b-berebut-pasar-pelajar-saat-musim-ujian-tiba-1/2011/04/15).

Dalam proses keputusan pembelian, prilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan, karena pasar yang dihadapi oleh perusahaan adalah pasar konsumen, dimana konsumen mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam menentukan terjadinya suatu keputusan pembelian.

Faktor – faktor yang mempertimbangkan konsumen sebelum melakukan pembelian antara lain pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan sebagainya. Beberapa faktor tersebut yang biasa dipertimbangkan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian adalah atribut produk. Menurut Fandy Tjiptono (2008:103) “atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian”.

Untuk mengetahui keputusan pembelian produk pensil 2B ini maka dilakukan pra penelitian kepada 30 orang siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.3:

Tabel 1.3

Merek Pensil 2B Yang Paling Banyak Dipakai Siswa Kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung

Merek Jumlah

Faber Castell 20 orang

Staedtler 10 orang

(16)

Hasil pra penelitian Tabel 1.3 menunjukan bahwa dari 30 orang siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung memakai pensil 2B merek Faber Castell. Hal tersebut terjadi karena menurut mereka kualitas ketebalan yang dimiliki pensil 2B Faber Castell cukup baik dan lebih percaya dibandingkan dengan merek

Staedtler, serta pengaruh dari teman-teman yang lebih banyak mengunakan pensil

2B merek Faber Castell, serta harga yang lebih murah dibanding merek Staedtler. Atribut produk merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. Keputusan untuk membeli timbul dikarenakan adanya penilaian yang objektif atau karena adanya dorongan emosional untuk membeli suatu produk. Biasanya konsumen membeli atas dasar beberapa pertimbangan, salah satunya kualitas. Mempertahankan kualitas produk yang dihasilkannya dan juga menambah fitur/sifat produk yang dihasilkannya agar bisa menarik konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung didapatkan bahwa kualitas produk pensil 2B Staedtler masih dibawah harapan, terutama masalah promosi bagi pelajar yang akan melakukan ujian serta harga yang murah. Dalam tingkat kualitas kehitaman, konsumen kurang percaya dengan ketebalan Staedtler, mereka lebih percaya dengan kualitas kehitaman Faber Castell.

(17)

mengisi, kotornya kertas jawaban akibat kurang bersihnya dalam menghapus dan

sebagainya, maka kertas jawaban pun tidak bisa terbaca. Agar para siswa

terhindar dari hal ini mereka membutuhkan pensil 2B yang tebal saat menulis/

mengisi jawaban, mudah di hapus dan tidak mudah patah, sehingga mereka lebih

memilih merek Faber Castell.

Hal tersebut menjelaskan adanya permasalahan yang terjadi pada

keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan

siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan

memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian.

Persaingan dikategori produk pensil hitam sekarang ini cukup kompetitif,

Staedtler harus dapat menyiapkan strategi dalam mencermati keinginan dan

kebutuhan target konsumen khususnya dikalangan pelajar, serta meningkatkan

kualitas produk dan menambah fitur yang dihasilkannya sehingga dapat

menaikkan jumlah penjualan.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis bermaksud untuk meneliti tentang Atribut Produk Pensil 2B Staedtler Serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan

Pembelian. Survei pada siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil

2B Staedtler.

1.2 Identifikasi Masalah

(18)

membuat konsumen melakukan suatu keputusan pembelian akan produk yang ditawarkan, perusahaan harus memiliki ciri produknya untuk membedakan produk perusahaan dengan pesaing. Manfaat suatu produk ditujukan oleh suatu perusahaan melalui atribut yang dimiliki oleh produk perusahaan tersebut, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli produknya sesuai kebutuhan, keinginan, dan harapan.

Untuk membeli sebuah produk pensil 2B Staedtler, konsumen pelajar dihadapkan kepada berbagai alasan untuk membeli pensil 2B Staedtler dengan berbagai sajian atribut yang diberikan oleh perusahaan sebagai upaya produsen untuk menarik konsumen membeli produk dengan merek yang sama dan loyal terhadap merek tersebut.

Atribut produk merupakan bagian dari tujuan konsumen pelajar untuk melakukan keputusan pembelian pensil 2B Staedtler yang sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka saat dipakai ujian.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana gambaran atribut produk pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung

(19)

3. Seberapa besar pengaruh atribut produkpensil 2B Staedtler terhadap keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui gambaran tentang atribut produk pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung

2. Mengetahui gambaran keputusan pembelian konsumen produk pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk pensil 2B Staedtler terhadap keputusan pembelian menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu manajemen pemasaran terutamamengenai atribut produk terhadap keputusan pembelian pada produk pensil.

(20)

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah atribut produk yang meliputi kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk.

Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent variabel) yaitu keputusan pembelian yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, jumlah pembelian, waktu pembelian.

Pada penelitian ini, subjek yang menjadi responden adalah siswa kelas 3 pengguna pensil 2B Staedtler di SMA Negeri 23 Bandung. Penulis memilih penelitian di SMA Negeri 23 Bandung karena adanya permasalahan yang terjadi pada keputusan pembelian pensil 2B Staedtler. Keadaan tersebut berkaitan dengan siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang akan melakukan ujian dan memilih merek pensil 2B yang menurut mereka baik untuk digunakan saat ujian. 3.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

(21)

Menurut Sugiyono (2008:29), penelitian deskriptif adalah penelitian yang befungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai atribut produk dan keputusan pembelian konsumen pada produk pensil 2B merek Staedtler.

Arikunto (2006:8) mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan”. Berdasarkan

jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survei. Explanatory survei adalah suatu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variable melalui pengujian hipotesis, survei dilakukan dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

Menurut Kerlinger yang dikutip Sugiyono (2008:11) metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.

(22)

3.2.2 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana untuk melakukan studi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data. Desain penelitian menjamin bahwa penelitian akan lebih relevan terhadap masalah yang diteliti.

Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini lebih cocok bersifat kausal.

Desain kausal ini mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana variabel yang dipengaruhi. Menurut Arikunto (2006:270) bahwa desain kausalitas bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, besarnya hubungan, dan berarti atau tidaknya hubungan antar variabel. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Pembelian.

3.3 Operasionalisasi Variabel

(23)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(24)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(25)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

(26)

Lanjutan Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

1 2 3 4 5

3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dbuat secara khusus untuk itu.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang berasal dari buku-buku ilmiah, majalah-majalah ilmiah, serta literatur lainnya yang berisi landasan teori yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

(27)

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

Tujuan Penelitian

Jenis Data Sumber Data Kategori

Data

Pra Penelitian Tahun 2012 Primer

Mengetahui

Pra Penelitian Tahun 2012 Primer

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui: 1. Studi Kepustakaan

(28)

2. Studi Lapangan a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mempermudah memperoleh data dan juga mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada beberapa siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung pengguna pensil 2B Staedtler yang menjadi responden.

b. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang dapat mencerminkan pengukuran indikator dari variabel x yaitu Atribut Produk dan variabel y yaitu Keputusan Pembelian. Dalam kuesioner ini setiap pendapat responden diukur dengan semantic defferensial.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sample

3.5.1 Populasi

(29)

Tabel 3.3

Jumlah Pengguna Pensil 2B Staedtler di Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung Tahun 2012/2013

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Pengguna

XII IPA 1 43 siswa 15 siswa

XII IPA 2 42 siswa 17 siswa

XII IPA 3 41 siswa 14 siswa

XII IPA 4 42 siswa 16 siswa

XII IPA 5 40 siswa 13 siswa

XII IPS 1 46 siswa 18 siswa

XII IPS 2 33 siswa 12 siswa

XII IPS 3 43 siswa 15 siswa

Jumlah 330 siswa 120 siswa

Sumber : Pra Penelitian di Kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung 2012

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81) “sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik slovin dengan rumus :

n=

= 100

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

(30)

3.5.3 Teknik Pengambilan Sempel

Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, Sugiyono (2012:81) menyatakan teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.

Populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) dan bersifat homogen, maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Simple random sampling atau pengambilan sampel acak sederhana. Menurut Sugiono (2012:82) dikatakan simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

3.6 Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis Data

Setelah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul. Selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah antara variabel program Pengaruh Atribut Produk (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y).

Prosedur yang digunakan dalam pengelolaan data penelitian dilakukan sebagai berikut :

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.

(31)

seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak di

bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis

atau sebaliknya (Sugiyono, 2012:97). Jawaban setiap instrumen skala ini berupa angka. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4

Pola Skoring Semantic Defferensial

Angka Persepsi Responden

1 Sangat Negatif

2 Negatif

3 Netral

4 Positif

5 Sangat Positif

Sumber : Sugiyono(2012:97)

3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil scoring pada langkah ke dalam tabel 4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan

kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas.

5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi sederhana.

3.6.2 Hasil Validitas dan Reliabilitas

3.6.2.1 Hasil Validitas

(32)

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment. Dengan rumus :

(Sugiyono, 2012:183) Dimana :

rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan

R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Pengujian keberartian koefisien (rb) dilakukan dengan taraf signifikan 5%. Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keputusan pengujian validitas item responden adalah sebagai berikut :

(33)

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila rhitung< rtabel .

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 17 for windows, out put yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung.

Untuk lebih mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukanlah uji korelasi membandingkan rhitung dan rtabel agar memperoleh nilai yang

signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari r product moment

dengan tarif signifikan 5% dan derajat kebebasan n-2) dengan jumlah responden awal sebanyak 30 dengan ketetapan rtabel 0,374.

Tabel 3.5

1 Manfaat pensil 2Bstaedtler 0,523 0,374 Valid

2 Kekuatan pensil 2Bstaedtler 0,777 0,374 Valid 3 Kehitaman pensil 2B staedtler 0,688 0,374 Valid 4 Keawetan pesnil 2B staedtler 0,653 0,374 Valid Fitur Produk

5 Komposisi bahan dasar pensil 2B staedtler

0,385 0,374 Valid

6 Kelembutan pensil 2B staedtler 0,714 0,374 Valid Gaya & Desain Produk

(34)

Berdasarkan hasil perhitungan validitas pada tabel 3.5 instrumen variabel atribut produk dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi kualitas produk pada pertanyaan nomor dua dengan pernyataan kekuatan pensil 2B Staedtler yang bernilai 0,777, sedangkan nilai terendah terdapat pada dimensi fitur

produk dengan pernyataan komposisi bahan dasar pensil 2B Staedtler yang bernilai 0,385.

1 Kenyamanan pensil 2B staedtler saat dipakai 0.499 0,374 Valid 2 Keterbacaan pensil 2B staedtler oleh komputer 0,696 0,374 Valid 3 Kemudahan pesnil 2B staedtler untuk dihapus 0,605 0,374 Valid Pemilihan Merk

4 Pensil 2B staedtler karena citra merk yang baik 0,387 0,374 Valid 5 Pensil 2B staedtler karena kepercayaan terhadap

merk

0,486 0,374 Valid

Pemilihan Saluran Distribusi

6 Kemudahan mendapatkan pensil 2B staedtler 0,581 0,374 Valid 7 Ketersediaan pensil 2B staedtler 0,597 0,374 Valid 8 Akses menuju tempat pembelian pensil 2B

staedtler

0,425 0,374 Valid

Jumlah Pembelian

9 Jumlah pembelian pensil 2B staedtler 0,527 0,374 Valid 10 Frekuensi pembelian pensil 2B staedtler 0,475 0,374 Valid Waktu Pembelian

11 Pembelian pensil 2B staedtler karena kebutuhan 0,590 0,374 Valid 12 Pembelian pensil 2B staedtler karena adanya

promosi

0,515 0,374 Valid

(35)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 3.6 instrumen penelitian untuk variabel keputusan pembelian, dapat diketahui bahwa nilai terendah terdapat pada dimensi pemilihan merk dengan pernyataan pensil 2B Staedtler karena citra merk yang baik yang bernilai 0,387, sedangkan nilai tertinggi terdapat pada dimensi pemilihan produk dengan pernyataan keterbacaan pensil 2B Staedtler oleh komputer.

3.6.2.2 Hasil Reliabilitas

Sugiyono (2012:268) mengemukakan bahwa :

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.

Koefisien Alpha Cronbach (Ca) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar atau sama 0,70.

(Arikunto, 2010:239)

Keterangan :

C∝ = reliabilitas angket k = banyak item angket

= jumlah varians item = varians total

(36)

(Arikunto, 2010:229) Dimana :

σ2

= Varians ∑x = Jumlah skor N = Jumlah Responden Keputusan pengujian :

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan df (n-2), maka didapat nilai rtabel

sebesar 0,374 dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.7 hasil pengujian reliabilitas di bawah ini :

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas

Atribut Produk dan Keputusan Pembelian Pensil 2B Staedtler

No Variabel Alpha Cronbrach Kesimpulan

1 Atribut Produk 0,751 Reliabel

2 Keputusan Pembelian 0,733 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012 oleh SPSS 17 for windows

(37)

3.6.3 Teknik Analisis Data

Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana sesuatu “lebih”

atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus dirubah kedalam

bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive Interval (MSI).

1. Methode Succesive Interval (MSI)

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut :

(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.

(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.

(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

(38)

(6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :

Score = Scale value + | Scale Value minimum | + 1

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi pada dasarnya adalah suatu studi mengenai ketergantungan suatu variabel dependen terhadap satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk menaksir dan atau memprediksi rata-rata

hitung (mean) atau rata-rata (populasi) variabel dependen berdasarkan nilai tetap (fixed) variabel independen yang telah diketahui (Gujarati, 2003:18). Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan memprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) (Riduwan, 2007:145).

(39)

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen yaitu atribut produk (X) sedangkan variabel dependen adalah keputusan pembelian (Y). Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi untuk kedua variabel tersebut. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui jenis hubungan antar variabel-variabel yang diteliti (Sudjana, 2000:234), sedangkan analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antar variabel yang diteliti (Sugiyono, 2008:270).

Persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut : Ŷ = a + bX

Dimana :

Ŷ = Keputusan Pembelian (Variabel dependen, subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan)

a = Harga Y, jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :

1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑ ∑

2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :

(40)

(Sugiyono, 2008:272)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

3.6.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi ...

KP = r2 x 100% (Riduwan 2006:136)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinan

r = Nilai koefisien korelasi 3.6.5 Uji Hipotesis

(41)

SMA Negeri 23 Bandung. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini meliputi uji kerartian koefisien arah regresi.

Hipotesi yang diajukan yaitu Atribut Produk (X) yang terdiri dari (X1)

kualitas produk, (X2) fitur, (X3) gaya dan desain produk berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Hipotesis tersebut digambarkan sebagai berikut pada gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Model Regresi Keterangan :

X = Variabel atribut produk

Y = Variabel Keputusan Pembelian

Є = Residu (variabel lain diluar variabel X yang berpengaruh) ke variabel akibat (endogenus) dinyatakan oleh besarnya nilai numerik dari variabel eksogenus.

Untuk menguji keberartian koefisien arah regresi dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini :

(Sudjana,2001:16)

Secara statistik pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah :

Є

(42)

Ho : β1 = 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat

pengaruh antara yaitu Atribut Produk (X) yang terdiri dari (X1) kualitas

produk, (X2) fitur, (X3) gaya dan desain produk dengan Keputusan Pembelian pensil 2B Staedtler di kalangan siswa kelas 3 SMA Negeri 23 Bandung. Signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan Y di uji dengan membandingkan thitung dan ttabel . Rumus dari distribusi student adalah :

(Riduwan, 2006:137) Keterangan :

t = Distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika thitung< ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak

Taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut :

H1 : ρ = 0, artinya tidak terdapat pengaruh Atribut Produk (X) yang terdiri

(43)

H0 : ρ > 0 , artinya terdapat pengaruh antara Atribut Produk (X) yang terdiri

(44)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi yang dilaksanakan mengenai pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Gambaran secara keseluruhan kondisi atribut produk berada pada kategori tinggi. Berdasarkan penelitian ini, diketahui indikator atribut produk yang paling baik adalah kualitas produk. Sedangkan indikator yang paling rendah adalah gaya dan desain produk. Penilaian tertinggi diberikan kepada kualitas produk pensil 2B Staedtler karena menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung kualitas menjadi faktor utama dalam membeli suatu produk, kualitas kehitaman pensil yang baik saat mengisi lembar jawaban ujian menjadi faktor utama dalam memilih merek pensil yang baik.

(45)

3. Terdapat pengaruh yang positif antara atribut produk dengan keputusan pembelian pensil 2B Staedtler menurut siswa kelas 3 di SMA Negeri 23 Bandung yang menunjukkan tingkat korelasi yang sedang. Sementara pengaruh atribut produk yang terdiri dari kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk terhadap keputusan pembelian yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, jumlah pembelian, dan waktu pembelian pengaruh variabel x terhadap y efektif.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi masukan bagi PT. Staedtler Indonesia, yaitu sebagai berikut:

(46)

2. Indikator keputusan pembelian yang memiliki skor terendah adalah jumlah pembelian. Jumlah pembelian yang tidak tentu oleh konsumen, menyebabkan perusahaan disarankan melakukan promosi lebih baik lagi, salah satunya bisa melalui event promosi yang khusus ditujukan kepada para pelajar yang akan melakukan ujian, agar mereka loyal menggunakan pensil 2B Staedtler, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

(47)

Alma, Buchari. Prof. Dr. H. (2009). Manajemen Pemasaran & Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi, Prof.Dr. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kotler, Philip, Gary Amstrong. (2010). Principles of Marketing13th Edition. New Jearsey : PEARSON.

Perreault, Cannon, Mc.Carthy. (2008). Essentials of Marketing : a marketing strategy planning approach11th Edition. Mc.Graw Hill

Schiffman, Keanuk. (2010). A model Of Consumer Decision Making. Mc.Graw Hill

Sugiyono, Prof.Dr. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi PemasaranEdisi 3. Yogyakarta : Penerbit Andi.

E-BOOK

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management14th Edition. New Jearsey : PEARSON.

Internet

Taufiq. (2011). Merek Pensil Yang Bagus Untuk Ujian. (Online). Tersedia : http://soaljawabanujian.blogspot.com/2011/11/merk-pensil-yang-bagus-untuk-ujian.html. ( 20 Maret 2012)

Anastasia Lilin Y, Feri Kristianto. (2011). Pensil 2B Berebut Pasar Pelajar Saat

Musim Ujian Tiba. (Online). Tersedia :

(48)

Pensilujiantepat. (2011). Sejarah Pensil. (Online). Tersedia : http://pensilujiantepat.wordpress.com/. (20 Maret 2012) Pensilujiantepat. (2010). Sejarah Staedtler. (Online). Tersedia :

http://pensilujiantepat.wordpress.com/2010/05/21/sejarah-staedtler/. (20 Maret 2012)

Ngapackers. (2008). Definisi Pemasaran Menurut Para Ahli. (Online). Tersedia : http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-definisi-pemasaran-menurut.html. (20 Maret 2012)

Sutojo. (2009). Definisi Produk. (Online). Tersedia : http://id.shvoong.com/business-management/marketing/1911804-definisi-produk/. (20 Maret 2012)

Blog UIN Maliki Malang. (2012). Prilaku Konsumen. (Online). Tersedia : http://blog.uin-malang.ac.id/manajemen09/perilaku-konsumen/. (20 Maret 2012)

Retno. (2010). Jenis-Jenis Pensil. (Online). Tersedia :

http://id.shvoong.com/humanities/arts/2078372-jenis-jenis-pensil/#ixzz1sN61ucq7. (20 Maret 2012)

Gambar

Tabel 1.1 Top Brand Indeks Pensil Hitam di Indonesia
Tabel 1.2 Nama Toko, Merek Pensil, dan Penjualan di Kawasan Pasar Balubur
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dengan kata lain peneliti dapat menyimpulkan bahwa variabel Atribut Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian bagi konsumen

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian air minum mineral kemasan merek Aqua dan untuk mengetahui atribut produk mana

1) Atribut produk yang terdiri dari kualitas, fitus, design, kemasan dan merk berpengaruh signifikan secara serempak terhadap keputusan pembelian produk handphone

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk, bauran promosi baik secara simultan maupun parsial terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh atribut produk dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat

Dan atribut Manfaat merupakan atribut yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembehan pada produk minuman isotonik Pocari sweat Jika dilihat dari koefisien regresi yang

Berasal dari uraian diatas, penulis tertarik untuk membuat judul “Analis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Cokelat “Vicco” Studi Kasus Pusat Penelitian Kopi dan Kakao

Berikut rekapitulasi tanggapan konsumen terhadap keputusan konsumen pada harga, brand image, atribut produk, dan keputusan pembelian : Tabel 11 Rekapitulasi Tanggapan Konsumen