• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GRAFTING TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN VIDEO PEMBELAJARAN :Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMK Pertanian-Pembangunan Negeri Tanjungsari.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN GRAFTING TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN VIDEO PEMBELAJARAN :Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMK Pertanian-Pembangunan Negeri Tanjungsari."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN GRAFTING TANAMAN MENGGUNAKAN

MEDIA POWERPOINT DAN VIDEO PEMBELAJARAN

(EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS X SMK-PERTANIAN

PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri

Oleh :

ROBETAULI MASTIUR SIMANGUNSONG

0811695

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KERJASAMA DENGAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK

DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (PPPPTK) PERTANIAN

(2)

2012

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

GRAFTING

TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA

POWERPOINT

DAN

VIDEO PEMBELAJARAN (EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS X

SMK-PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI)

Oleh :

Robetauli Mastiur Simangunsong

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Robetauli Mastiur 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

GRAFTING

TANAMAN MENGGUNAKAN MEDIA

POWERPOINT

DAN

VIDEO PEMBELAJARAN (EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS X

SMK-PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI TANJUNGSARI)

Oleh :

Robetauli Mastiur Simangunsong

0811695

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Dra. Rr. Tjahyani Busono, MT.

NIP. 19621231 198803 2 005

Pembimbing II,

Lilis Widaningsih, SPd., MT.

NIP. 19711022 199802 2 001

Ketua Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Sri Handayani, M.Pd.

(4)

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Grafting Tanaman Menggunakan Media Powerpoint dan Video Pembelajaran (Eksperimen

Terhadap Siswa Kelas X SMK Pertanian-Pembangunan Negeri Tanjungsari)

Robetauli Mastiur Simangunsong Abstrak

Pembelajaran teknik grafting tanaman di SMK-PP Negeri Tanjungsari disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint. Hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman menggunakan media pembelajaran powerpoint menunjukkan 65% dari jumlah keseluruhan siswa di bawah standar KKM pada tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujuan untuk mencoba alternatif media pembelajaran lain yang lebih baik melalui penggunaan video pembelajaran dan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman antara menggunakan media pembelajaran powerpoint dengan video pembelajaran.

Metode penelitian yang digunakan Quasy Eksperimental dengan desain

Nonequivalent Control Group Design”. Instrumen penelitian berupa tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dan uraian (essay) serta tes perbuatan dalam bentuk praktek. Sampel penelitian adalah siswa SMK-PP Negeri Tanjungsari kelas XC sebanyak 33 orang dan XA sebanyak 33 orang yang dipilih secara purposive sampling.

Hasil penelitian diperoleh perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara yang menggunakan media pembelajaran powerpoint dan yang menggunakan media video pembelajaran. Penggunaan media video pembelajaran memberikan hasil belajar siswa yang lebih tinggi pada pembelajaran teknik grafting tanaman dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint. Peningkatan N-gain pada kelas yang menggunakan media video pembelajaran termasuk pada kategori tinggi, sedangkan peningkatan N-gain pada kelas yang menggunakan media pembelajaran powerpoint termasuk pada kategori sedang.

(5)

iv

Comparison of Student Learning Outcomes in Learning Plant Grafting Using Powerpoint and Video Learning (Experimental to Students X Class SMK

Pertanian-Pembangunan Negeri Tanjungsari)

Robetauli Mastiur Simangunsong Abstract

Learning plants grafting techniques in SMK-PP Negeri Tanjungsari delivered using powerpoint learning media. Students learning outcomes in learning plants grafting using powerpoint media shows 65% of total number of students below standard KKM in the academic year 2011/2012. This study aimed to try alternative teaching media other better through the use of video learning and to compare students learning outcomes in learning plants grafting between using instructional powerpoint media to video learning.

The research method used Quasy Experimental design “Nonequivalent Control Group Design”. The research instrument in the form of a written test

such as multiple-choice and explanation (essay) and in the form of practice tests. The research sample is 33 students of XC class and 33 students of XA class were selected by purposive sampling.

The results obtained difference in students learning outcomes significantly between the use of instuctional media using powerpoint and video learning. The use of video learning media give students learning outcomes in higher learning plants grafting techniques were compared using powerpoint learning media. Increased N-gain on a class that uses video learning media including the high category, while the increase in N-gain on a class that uses powerpoint learning including the category of being.

(6)

DAFTAR ISI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS .... 10

A. Kajian Pustaka ... 10

B. Kerangka Pemikiran ... 36

C. Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III. METODE PENELITIAN... 39

A. Metode dan Desain Penelitian ... 39

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

C. Lokasi Penelitian ... 40

D. Variabel Penelitian... 41

E. Instrumen Penelitian ... 41

(7)

viii

H. Teknik Pengolahan Data ... 50

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Deskripsi Data Penelitian ... 55

B. Hasil Penelitian ... 66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 87

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Korelasi ... 48

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Kesukaran... 49

Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda ... 50

Tabel 4.1. Gambaran Antusiasme Siswa... 67

Tabel 4.2. Gambaran Pemahaman Siswa Mengenai Materi ... 68

Tabel 4.3. Gambaran Aktivitas Siswa ... 69

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 70

Tabel 4.5. Perbandingan Tes Awal dan Tes Akhir ... 72

Tabel 4.6. Hasil Uji Prasyarat Nilai Tes Awal Perbandingan Kelas .... 76

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis Nilai Tes Awal ... 76

Tabel 4.8. Hasil Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis Tes Akhir ... 77

Tabel 4.9. Rekapitulasi Perhitungan Nilai N-gain ... 79

(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Unsur-Unsur Belajar ... 16

Gambar 2.2. Top Grafting ... 21

Gambar 2.3. Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) Edgar Dale ... 26

Gambar 2.4. Paradigma Penelitian/Kerangka Pemikiran ... 37

Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 46

Gambar 4.1. (a) Pre Test Teori, (b) Pre Test Praktek ... 59

Gambar 4.2. (a) Pembelajaran dengan Powerpoint, (b) Post Test Teori 61 Gambar 4.3. Post Test Praktek di Kelas Kontrol ... 62

Gambar 4.4. (a) Pre Test Teori, (b) Pre Test Praktek ... 64

Gambar 4.5. (a) Pembelajaran dengan Video, (b) Post Test Teori ... 65

Gambar 4.6. Post Test Praktek di Kelas Eksperimen ... 66

Gambar 4.7. Perbandingan Frekuensi Nilai Tes Awal ... 72

Gambar 4.8. Perbandingan Frekuensi Nilai Tes Akhir... 73

Gambar 4.9. Persentase Siswa yang Mencapai Nilai di Atas KKM ... 73

Gambar 4.10. Perbandingan Nilai Rata-Rata Tes Awal dan Tes Akhir . 75 Gambar 4.11. Perbandingan Hasil Uji N-gain ... 78

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 90

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 91

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen . 101 Lampiran 4. Gambar Materi Pelajaran dengan Media Powerpoint ... 111

Lampiran 5. Gambar Materi Pelajaran dengan Media Video ... 115

Lampiran 6. Format Evaluasi Media ... 123

Lampiran 7. Kisi-kisi Instrumen Soal ... 124

Lampiran 8. Soal Uji Coba Instrumen ... 125

Lampiran 9. Uji Validitas Butir Soal Tes Pilihan Ganda ... 131

Lampiran 10. Validasi Soal Uraian (Essay) ... 138

Lampiran 11. Soal Tes dan Kunci Jawaban ... 140

Lampiran 12. Analisis Data ... 149

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian ... 164

Lampiran 14. Kartu Bimbingan ... 170

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK-Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Tanjungsari merupakan sekolah menengah kejuruan pertanian dengan salah satu kompetensi keahliannya yakni Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Tujuan dari kompetensi keahlian APTH adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam menerima serta memproses/menerapkan kompetensi tanaman pangan dan hortikultura. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang digunakan di SMK-PP Negeri Tanjungsari, salah satu standar kompetensi yang terdapat pada mata pelajaran produktif teknologi produksi tanaman hortikultura kelas X semester I (satu) adalah memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa yakni memahami dan melakukan pemilihan bahan tanam, menyiapkan bahan dan alat untuk perbanyakan tanaman, melakukan perbanyakan tanaman serta memelihara bahan tanam. Ada banyak teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif, salah satu diantaranya adalah teknik perbanyakan vegetatif tanaman secara sambung/grafting.

(12)

powerpoint, pokok bahasannya lebih banyak terfokus kepada teori serta

tahapan grafting tanaman dijabarkan dalam bentuk dokumentasi/gambar diam sehingga mengandung kesan lebih abstrak dan kurang jelas dipahami siswa khususnya cara melakukan grafting tanaman. Hasilnya, setelah dilakukan tes tertulis dan tes praktek grafting tanaman menunjukkan persentase nilai siswa di bawah standar KKM (nilai kurang dari 75) mencapai 65% dan persentase kegagalan hasil grafting tanaman mencapai 78% dari jumlah keseluruhan siswa. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan bersamaan dengan praktek pengalaman lapangan (PPL) di sekolah ini, penggunaan media pembelajaran powerpoint dengan memaparkan materi tertulis dan gambar diam teknik grafting tanaman membuat beban siswa untuk dapat mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi jauh lebih sulit apabila tidak didukung dengan gambaran materi grafting yang nyata/jelas. Pada akhirnya saat pelaksanaan ujian, permasalahan yang banyak dihadapi oleh siswa adalah kesulitan dalam menjawab tes tertulis serta melakukan tes praktek.

(13)

3

selain dengan media pembelajaran powerpoint diantaranya adalah dengan penggunaan video pembelajaran.

Video sebagai salah satu media pembelajaran dapat membantu para guru untuk mengetahui satu pendekatan baru yang bisa digunakan untuk menarik belajar. Menurut Zubaidah (1997), guru-guru bisa melakukan penyesuaian isi-isi pengajaran lebih berkesan dan mudah seiring dengan citarasa dan karakteristik pelajar. Video bersifat interaktif tutorial membimbing peserta didik untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Peserta didik dapat secara interaktif mengikuti kegiatan praktek sesuai dengan yang diajarkan dalam video.

Berdasarkan masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas, peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Grafting Tanaman Menggunakan Media Powerpoint dan Video Pembelajaran (Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X SMK-Pertanian Pembangunan Negeri Tanjungsari)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint?

(14)

3. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman antara yang menggunakan media pembelajaran

powerpoint dengan yang menggunakan video pembelajaran?

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas dalam pelaksanaannya, maka pelaksanaan penelitian dibatasi dalam hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran produktif teknik produksi tanaman hortikultura materi teknik grafting tanaman khususnya grafting pucuk (top grafting) tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L).

2. Keterampilan proses yang diamati adalah hasil belajar siswa melalui tes perbuatan praktek grafting yang ditunjukan melalui kemampuannya dalam mempersiapkan alat dan bahan, melakukan tahapan prosedur kerja grafting, hasil kerja grafting, keberhasilan grafting serta kemampuan

dalam menjawab tes tertulis terkait materi teknik grafting tanaman.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mencoba alternatif media pembelajaran lain yang lebih baik dalam menjelaskan materi teknik grafting tanaman melalui penggunaan video pembelajaran.

(15)

5

menggunakan media powerpoint dan yang menggunakan video pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru mata pelajaran teknik produksi tanaman hortikultura

Penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dalam menggunakan alternatif media pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mempermudah guru dalam membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran teknik produksi tanaman hortikultura.

2. Bagi siswa SMK-PP Negeri Tanjungsari kelas X semester I (satu) pada mata pelajaran teknik produksi tanaman hortikultura

Penggunaan alternatif media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar perbanyakan tanaman secara vegetatif yang salah satunya adalah teknik grafting tanaman.

3. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat mendasari penelitian lain terkait media pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK Pertanian khususnya pada mata pelajaran produktif.

F. Asumsi

(16)

bahwa “anggapan dasar atau postulat adalah titik tolak pemikiran yang

kebenarannya diterima oleh penyelidik”.

Berdasarkan pernyataan tersebut maka dalam penelitian ini yang menjadi asumsi adalah:

1. Gagne dan Briggs (1975) menyatakan bahwa media merupakan sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

2. Setiap siswa memiliki potensi untuk mencapai hasil belajar yang optimal. 3. Nilai tes awal dan tes akhir merupakan gambaran dari tingkat penguasaan

siswa terhadap materi yang diajarkan.

G. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran penelitian skripsi ini, maka perlu dijelaskan istilah sebagai berikut:

1. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan gambaran nyata yang dimiliki siswa berupa pemahaman dan kemampuan setelah menerima pengalaman belajarnya, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hasil belajar itu diperoleh atau diukur berdasarkan penilaian guru dan penilaian hasil tes yang telah dinyatakan dalam bentuk nilai.

2. Grafting tanaman

Grafting tanaman merupakan salah satu perbanyakan tanaman secara

(17)

7

utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya. Sambung pucuk (top grafting) merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas

atau pucuk dari batang bawah. 3. Media Pembelajaran

Media pembelajaran menurut E. De Corte, yaitu suatu sarana nonpersonal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar, untuk mencapai tujuan instruksional (Winkel, 1989).

4. Media Pembelajaran Powerpoint

Media pembelajaran powerpoint adalah perangkat lunak (software) yang dalam penyampaian materi pembelajarannya mampu menggabungkan berbagai unsur media seperti pengolahan teks, warna, gambar, grafik serta animasi.

5. Video Pembelajaran

Video pembelajaran adalah alat bantu yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur atau teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

(18)

Sistematika penulisan dalam sebuah penelitian berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan laporannya lebih terarah dan sistematis dalam rangka menuju tujuan akhir yang hendak dicapai.

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi, definisi operasional serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

Sesuai dengan judulnya, bab ini menguraikan kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Dalam karya ilmiah, kajian pustaka memiliki peran yang sangat penting. Fungsi dari penulisan kajian pustaka sebagai landasan teoritis yang mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian yang akan dibahas. Sedangkan kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau submasalah yang diajukan oleh peneliti. Hipotesis dijabarkan dari landasan teori atau kajian pustaka.

(19)

9

Bab metode penelitian memuat beberapa komponen seperti metode dan desain penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian, instrumen penelitian, prosedur pelaksanaan penelitian, analisis uji coba instrumen, hasil uji coba instrumen, dan teknik pengolahan data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini mengemukakan hasil dan pembahasan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mencoba alternatif media pembelajaran lain yang lebih baik dalam menjelaskan materi teknik grafting tanaman dan melihat perbandingan hasil belajar siswa. Namun, di sekolah tidak memungkinkan dilakukan pengambilan sampel secara acak terkait dengan perbedaan pengetahuan dasar siswa mengenai teknik grafting tanaman. Dengan demikian, metode yang cocok digunakan adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 2009:114) yang artinya peneliti menggunakan

seluruh subjek dalam kelompok utuh untuk diberi perlakuan.

2. Desain Penelitian

Penelitian didesain dengan nonequivalent control group design seperti berikut ini.

Keterangan :

O1 = tes awal kelompok eksperimen O3 = tes awal kelompok kontrol O2 = tes akhir kelompok eksperimen O4 = tes akhir kelompok kontrol

(21)

40

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X di SMK-PP Negeri Tanjungsari tahun ajaran 2012/2013, yaitu kelas XA, XB dan XC. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XA dan XC. Kelas XA dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang, sedangkan kelas XC dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 33 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu memilih sampel yang cocok berdasarkan

pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan tersebut adalah kelas yang memiliki pengetahuan dasar teknik grafting yang sama dilihat dari hasil penilaian pretest serta memiliki tingkat prestasi belajar yang sama dalam menyerap materi pembelajaran.

C. Lokasi Penelitian

(22)

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen (variabel X) dan variabel dependen (variabel Y). Adapun penjelasan mengenai variabel tersebut dalam penelitian ini adalah sbb:

1. Variabel Independen (Variabel X)

“Variabel independen dalam bahasa Indonesia disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat)” (Sugiyono, 2009:39).

Variabel X atau variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yakni media pembelajaran powerpoint yang akan digunakan pada kelas kontrol dan video pembelajaran yang akan digunakan pada kelas eksperimen.

2. Variabel Dependen (Variabel Y)

“Variabel dependen dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2009:39).

Variabel Y atau variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada pembelajaran teknik grafting tanaman.

E. Instrumen Penelitian

(23)

42

Tes yang akan diberikan berkaitan dengan materi pembelajaran berupa tes tertulis dan tes perbuatan/praktek. Tes tertulis yang akan diberikan yakni tes pilihan ganda (multiple choice) dan tes uraian (essay). Tes tertulis digunakan untuk mengevaluasi ranah kognitif/kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran teknik grafting tanaman yang telah disampaikan dan tes perbuatan/praktek digunakan untuk mengevaluasi ranah psikomotor dan ranah afektif siswa. Hasil dari tes baik tertulis maupun praktek merupakan indikator ketercapaian pembelajaran yang telah dilakukan. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba. Uji coba intrumen ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Tes tertulis

Tes tertulis digunakan pada tes awal dan tes akhir. Penggunaan tes awal dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan awal yang dimiliki siswa mengenai materi grafting tanaman sedangkan pada tes akhir dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan kemampuan siswa mengenai materi grafting setelah proses pembelajaran di kelas. Instrumen penelitian yang

(24)

validitas dan reliabilitas agar mendapatkan data yang valid dan reliable sehingga data yang diperoleh sesuai dengan kenyataan dan dapat dipercaya (Arikunto, 2009:86). Selain itu, dilakukan analisis butir soal (item analysis) untuk memperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan

petunjuk untuk mengadakan perbaikan dengan menguji taraf kesukaran dan daya pembeda untuk setiap soal.

2. Tes perbuatan/praktek

Tes perbuatan/praktek dilaksanakan dengan mengikuti prosedur perangkat penilaian kinerja siswa yang meliputi rubrik penilaian pemilihan bahan tanam, rubrik penilaian persiapan alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan grafting tanaman, rubrik penilaian melaksanakan prosedur kerja grafting, rubrik penilaian hasil kerja grafting, rubrik penilaian keberhasilan grafting tanaman.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penarikan kesimpulan. Ketiga tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

(25)

44

b. Membuat skenario pembelajaran sebagai bahan acuan untuk kegiatan belajar mengajar menggunakan media powerpoint di kelas kontrol dan video pembelajaran di kelas eksperimen.

c. Membuat bahan video pembelajaran untuk pembelajaran di kelas eksperimen dan bahan powerpoint untuk pembelajaran di kelas kontrol.

d. Menyusun instrumen penelitian yaitu soal tes berupa pilihan ganda (multiple choice) dan tes uraian (essay) serta menyusun soal praktek berikut dengan pedoman penskorannya.

e. Melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk instrumen soal pilihan ganda (multiple choice) pada siswa yang telah mendapat materi grafting tanaman serta judgement instrumen soal tes uraian (essay)

kepada dosen ahli mata pelajaran teknik produksi tanaman hortikultura, untuk diminta pertimbangannya mengenai instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini dilakukan agar instrumen layak digunakan, dalam rangka mengukur hasil belajar siswa terkait materi teknik grafting tanaman, sebelum dan sesudah pelaksanaan pembelajaran, baik pada kelas yang menggunakan media pembelajaran powerpoint dan juga pada kelas yang menggunakan video

pembelajaran.

(26)

h. Mengolah data hasil uji coba soal tes dan menentukan soal mana yang akan dipakai dalam pengambilan data.

2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan tes awal di kelas eksperimen dan di kelas kontrol untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang teknik grafting tanaman. b. Memberikan perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran

powerpoint pada kelas kontrol dan penggunaan video pembelajaran

pada kelas eksperimen. Isi materi pembelajaran yang diberikan pada kedua kelas adalah sama yakni mengenai teknik grafting tanaman, hanya saja media yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajarannya berbeda pada kedua kelas tersebut.

c. Memberikan tes akhir pada kedua kelas untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan perlakuan (treatment) yang berbeda.

3. Tahap penarikan kesimpulan

a. Membandingkan skor tes awal dan tes akhir

(27)

46

b. Menghitung dan menguji hipotesis dengan statistik parametrik

Statistik parametrik digunakan karena hasil uji prasyarat menggunakan uji homogenitas dan uji normalitas menunjukan data kedua kelas homogen dan normal. Uji hipotesis dilakukan dengan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji t.

c. Menafsirkan hasil analisis data dalam bentuk pembahasan

(28)

Gambar 3.1. Diagram Alir Prosedur Penelitian Quasi Exsperimental

G. Analisis Uji coba Instrumen

Penelitian ini menggunakan dua validasi intrumen, yakni validasi dengan analisis perhitungan untuk tes tertulis pilihan ganda (multiple choice) dan validasi dengan judgement ahli untuk tes tertulis uraian (essay). Validasi judgement ahli adalah validasi kepada para ahli yang akan diujikan kepada

para siswa untuk memperoleh data. Ahli yang dilibatkan merupakan ahli dalam bidang evaluasi dan praktisi standar kompetensi tersebut, yakni guru mata pelajaran standar kompetensi perbanyakan tanaman secara vegetatif. Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur, peneliti terlebih dahulu melakukan diskusi dan meminta masukan kepada ahli agar instrumen yang dibuat tersebut benar-benar mengukur apa yang harus diukur. Pengujian validitas instrumen juga dilakukan dengan uji validitas butir soal. Untuk menguji validitas butir soal instrumen, maka harus dihitung korelasinya menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut:

1. Validitas

Keterangan rumus validitas instrumen:

Rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

(29)

48

Y = Skor soal tiap siwa

XY = Koefisien korelasi/validitas item

Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai Kriteria

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian dilanjutkan dengan taraf

signifikansi koefisien dengan menggunakan rumus t-student yaitu:

t = √

√ (Sudjana, 2005: 380)

Keterangan:

n = Banyaknya data r = Koefisien korelasi

Penasfiran dari harga koefisien korelasi dinyatakan valid apabila thitung>ttabel dengan taraf signifikansi 0.05.

2. Reliabilitas

Rumus menentukan reliabilitas, yaitu:

Keterangan rumus reliabilitas instrumen: Rk.r20 = Reliabilitas tes secara keseluruhan k = Jumlah soal/item

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p) S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

(30)

3. Taraf kesukaran

Rumus untuk menentukan taraf kesukaran yaitu:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Jumlah siswa dari kelompok tinggi dan kelompok rendah yang menjawab benar untuk soal

JS = Jumlah seluruh siswa dari kelompok tinggi dan kelompok rendah

Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Kesukaran Nilai Kriteria

0.00 - 0.30 Sukar 0.31 - 0.70 Sedang 0.71 - 1.00 Mudah Sumber: Arikunto, S (2009)

4. Daya pembeda

Rumus untuk menentukan daya pembeda yaitu:

Keterangan: D = Daya pembeda

BA = Jumlah siswa dari kelompok tinggi yang menjawab benar untuk setiap soal

BB = Jumlah siswa dari kelompok rendah yang menjawab benar untuk setiap soal

(31)

50

Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Kriteria

0.00 - 0.20 Jelek 0.21 - 0.40 Cukup 0.41 - 0.70 Baik 0.71 - 1.00 Baik sekali Sumber: Arikunto, S (2009)

H. Teknik Pengolahan Data

“Setelah tes awal dan tes akhir terkumpul data diberi skor dan dianalisis.

Teknik analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengolah skor hasil tes

Pengolahan nilai tes pilihan ganda (multiple choice) dan tes uraian (essay) menggunakan rumus:

Keterangan:

S = Nilai yang diperoleh

B = Skor/jumlah jawaban yang benar N = Banyaknya butir soal

(32)

Gabungan penilaian tes pilihan ganda (multiple choice), tes uraian (essay) dan tes praktek menghasilkan nilai akhir sesuai dengan rumus sebagai berikut:

)

2. Uji prasyarat

Setelah diperoleh nilai dari semua siswa pada kedua kelas maka untuk menentukan uji hipotesis penelitian adalah terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Untuk itu dilakukan tahapan sebagai berikut:

a. Uji homogenitas

Untuk melakukan uji homogenitas ditentukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

1) Menghitung besarnya variansi dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

Vb = Variansi terbesar Vk = Variansi terkecil

2) Menentukan F dari tabel dengan dk pembilang (n yang variansinya terbesar) dan dk penyebut (n yang variansinya terkecil)

3) Menentukan homogenitas dengan membandingkan nilai Fhitung

dengan Ftabel berdasarkan nilai df pada taraf kepercayaan 95%

(33)

52

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi kuadrat (X2) dengan langkah-langkah:

1) Mencari nilai rata-rata ( ̅) dan standar deviasi (S)

Rata-rata ( ̅) =

Standar deviasi (S) =

2) Menentukan rentang (r)

r = data terbesar – data terkecil 3) Menentukan rumus banyak kelas (K)

K = 1 + 3,3 log n

di mana n = banyaknya data 4) Menghitung panjang kelas (p)

5) Memberi tabel observasi dan ekspektasi data penelitian

z = ̅

6) Menghitung nilai

X

2

=

{

}

7) Menentukan nilai dari daftar daftar =

8) Penentuan normalitas

(34)

Jika X2  X2 daftar maka data tidak berdistribusi normal

c. Menentukan gain ternormalisasi (N-Gain)

Peningkatan kemampuan siswa dengan pembelajaran yang telah dilakukan dapat diketahui dengan penentuan gain skor ternormalisasi atau n-gain dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

T1 = Nilai tes awal

T2 = Nilai tes akhir

Is = Skor maksimal

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

a. g – tinggi : dengan (< g >) ≥ 0,70

b. g – sedang : dengan ≥ 0,30 (< g >) < 0,70 c. g – rendah : dengan (< g >) < 0,30

d. Uji Hipotesis

(35)

54

t = ̅̅̅̅̅̅̅̅̅ √

(Sumber: Sugiyono, 2009: 138) Keterangan:

X1 = mean sampel kelompok eksperimen

X2 = mean sampel kelompok kontrol

S1 = standar deviasi kelompok eksperimen

S2 = standar deviasi kelompok kontrol

n1 = jumlah data kelas eksperimen

n2 = jumlah data kelas kontrol

Harga t sebagai pengganti ttabel dihitung dari selisih harga ttabel

dengan dk = n1 + n2 – 2. Setelah diperoleh thitung selanjutnya

dibandingkan dengan ttabel. Kriteria pengujiannya adalah tolak H0

apabila thitung lebih besar dari ttabel, dan terima H0 jika thitung lebih kecil

(36)

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint menunjukkan sebanyak 11 orang siswa atau sebesar 33.33% persentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Nilai rata-rata peningkatan gain pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran powerpoint berada pada gain kategori sedang.

2. Hasil belajar siswa pada pembelajaran grafting tanaman dengan menggunakan media video pembelajaran menunjukkan sebanyak 33 orang siswa atau sebesar 100% persentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM. Nilai rata-rata peningkatan gain pada pembelajaran menggunakan video pembelajaran berada pada kategori tinggi.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis, terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran grafting tanaman antara media pembelajaran powerpoint dengan video pembelajaran, dimana pembelajaran dengan menggunakan media video memberikan peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan media pembelajaran powerpoint.

(37)

86

B. Saran

Berdasarkan proses dan hasil dari penelitian ini, beberapa hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini, diperlukan waktu yang cukup lama dalam membuat video teknik grafting tanaman karena menggabungkan video hasil unduh dari internet dengan beberapa gambar-gambar yang disisipkan materi pembelajaran. Oleh karena itu, bagi yang mau meneliti penggunaan video pembelajaran alangkah baiknya membuat video sendiri sehingga tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk pengeditan video pembelajaran. 2. Dalam memilih jenis media pembelajaran yang akan digunakan sebagai

bahan penelitian untuk mata pelajaran produktif di SMK sebaiknya disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaikan, sehingga alangkah baiknya apabila peneliti mempelajari karakter dan sifat dari materi pelajaran tersebut terlebih dahulu sebelum memilih jenis media yang akan dibandingkan sebab masing-masing jenis media pembelajaran juga memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

3. Pembelajaran yang materinya menjelaskan mengenai proses sebaiknya menggunakan jenis media video pembelajaran.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Haryati, Mimin. (2007). Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi. Jakarta. Gaung Persada Pers.

Mahirjanto, Bambang. (1995). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya. Bintang Ilmu

Masfufah, Imas. (2010). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbantuan Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Makanan dan Kesehatan. Skripsi FMIPA UPI: tidak diterbitkan.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Nurwardani, Paristiyanti. (2008). Teknik Pembibitan Tanaman dan Produksi Benih Jilid 1 SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan: Departemen Pendidikan Nasional.

_____________ . (2011). Pedoman Pengembangan Media Video. Bandung : Program P3AI UPI

Purwanto, Ngalim. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya.

(39)

88

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono.(2009). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sukardi. (2007). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara.

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito.

Surapranata, Sumarna. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes (Implementasi Kurikulum 2004). Bandung. Remaja Rosdakarya.

Surapranata, Sumarna. (2007). Panduan Penulisan Tes Tertulis (Implementasi Kurikulum 2004). Bandung. Remaja Rosdakarya.

Susilo, Gunawan. Video Sebagai Media Pembelajaran Seni. [Online]. Tersedia: http://gunawansusilo.blogspot.com/video sebagai media pembelajaran seni. [04 Juni 2012].

Syaodih.S, Nana. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Teknik Sambung Pucuk (Top Grafting) Tanaman Tomat. [Online]. Tersedia:

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Prosedur Penelitian Quasi Exsperimental
Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3.2. Klasifikasi Indeks Kesukaran
Tabel 3.3. Klasifikasi Daya Pembeda

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur komunitas bakteri indigenous, serta dominansi bakteri eksogenous terhadap komunitas bakteri indigenous yang terdapat di

Penurunan minat tersebut sulit diberantas pada generasi muda saat ini tetapi dapat dihambat laju peningkatannya melalui penanaman pola pikir yang benar tentang arti penting

R2 Dari tiga dimensi iman ini saya merasa dimensi afektif saya lebih berkembang selama di PAK, selama di PAK banyak persoalan yang saya alami dan suara hati membantu saya untuk

Visi yang dimiliki oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta adalah.. menjadikan Komunitas Atma Jaya Yogyakarta yang

Pencak silat merupakan salah satu bu,laya bangsa Indonesia yang memiliki empat aspek sebagai satu kesatuan, yaitu: aspek mental sprritt'al, aspek beladiri, aspek seni,

Untuk meraih kepercayaan dalam online marketing, Anda perlu menampilkan semacam pembuktian atau testimoni dari beberapa pihak tentang produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Hasil analisis statistik dengan anava rambang lugas menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba ( Azadirachta indica A. Juss) pada dosis tersebut menunjukkan efek antimotilitas usus

Dari keseluruhan program penanggulangan kemiskinan tersebut, diharap- kan pengentasan kemiskinan khususnya pada sektor pertanian dan kemiskinan di perdesaan secara bertahap