PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA
(Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio
Bandung)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Yussi Retna Wulan Sari
1009680
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 196203161988031003
Pembimbing II
Prof. H. Ace Suryadi, M.Sc.,Ph.D. NIP. 195207251978031001
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Status
Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi
Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa
Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung)” adalah
sepenuhnya benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku dalam masyarakat akademik.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap
keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2013
ABSTRAK
Yussi Retna Wulan Sari (1009680) “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung) Penelitian ini berlatar belakang dari keprihatinan oleh kondisi dari karakter warga negara saat ini, dimana kepedulian mahasiswa sudah menjadi hal yang langka. Dengan keilmuannya, tidak banyak mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi kemasyarakatan. Tanggung jawab sosial sebagai bentuk kepedulian, bukan hanya dipahami saja tetapi di tuntut untuk diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai status, peran dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing warga negara. Dari hal tersebut, maka pertanyaan penelitiannya yaitu:(1) Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa? (2) Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa? (3) Apakah status sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial setelah dilakukan kontrol oleh variabel covariates? (4) Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data dan informasi menggunakan kuesioner, wawancara dan studi literatur, dimana mahasiswa sebagai sampelnya yang ditarik secara random. Data diolah dengan menggunakan analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Hasil penelitian ini yaitu: (1)Sebagian besar mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 64,67% dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 74,12% (2) Tanggung jawab sosial yang dimiliki mahasiswa Universitas Nasional Pasim adalah kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,19 dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki tanggung jawab sosial dengan kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,18 (3) Status sosial ekonomi keluarga yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio Bandung, dimana variabel covariates sebagai pengontrolnya adalah penghasilan rata-rata keluarga (4) Berdasarkan covariates, mahasiswa yang memiliki tanggung jawab sosial adalah mahasiswa dengan usia di atas rata-rata, berjenis kelamin laki-laki, asal sekolah dari luar Bandung, dan bertempat tinggal di desa, aktif dalam kegiatan di kampus, menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi, dan memiliki Indeks Prestasi Akademik di atas rata-rata. Adapun rekomendasi penelitian ini yaitu kepada: 1) Orang tua mahasiswa terkait pendidikan, 2) Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial 3) Akademisi, kampus sebagai sarana pengembangan wawasan, 4) Peneliti, memperluas penelitian agar mampu mensinergikan setiap status perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.
ABSTRACT
Yussi Retna Wulan Sari ( 1009680) “Effect of Socioeconomic Status Families to Social Responsibility of Citizens (Corelation Analysis Study, Determinans Analysis and Covariance Analysis on Students at the National Pasim University and the Nurtanio University of Bandung )”.
This research background of concerns by the condition of the character of citizens today, where concerned students has become a scarce.With a scientific, not a lot of students who want to go directly to the community providing community solutions. Social responsibility as a concern, not only to understand it but are in demand for manifested in daily life according the status, role and capabilities of the individual citizen. From this, the research question is: (1) How family socioeconomic status students? (2) How does social responsibility students? (3) Is family socioeconomic status influence social responsibility after control by variable covariates? (4) What is the ratio effect of family socioeconomic status on student social responsibility based on covariates?. This study uses a quantitative approach with a survey method. Data collection techniques and information using questionnaires, interviews and literature studies, where students as a sample drawn at random. The data were processed using correlation analysis, analysis of the determinants and analysis of covariance.
The results of this study are: (1) Most of the students of the National Pasim University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 64.67% and the students of the Nurtanio University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 74.12% (2) Social responsibility held National Pasim University student is a high category, by the acquisition value of the average grades 4.19 and Nurtanio University students Bandung is the high category also, it is indicated by the average grades 4.18 (3) Family socioeconomic status have a significant influence on student social responsibility National Pasim University and the University of Nurtanio Bandung, where the covariates as the controlling variable is the average family income (4) Based on the covariates, students who have a social responsibility is a students over the age of the average, male sex, as long as the school from outside Bandung, and living in the village, active in campus activities, either use public transport or private vehicles, and has index Academic achievement at the top of the average. The recommendation of this research is to: 1) Parents of students related to education, 2) Students as agents of social change, 3) Academics, the campus as a means of developing insights, 4) Researchers, expand research to be able to synergize each status of universities, both private and state.
DAFTAR ISI
PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Variabel Penelitian ... 11
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 12
a. Status Sosial Ekonomi ... 12
b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara... 13
c. Covariates ... 20
G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 21
H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 21
J. Teknik Analisis Data ... 22
K. Validitas dan Reliabilitas ... 23
2. Reabilitas ... 23
L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
BAB II KERANGKA TEORITIS ... 27
A. Status Sosial Ekonomi... 27
1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ... 27
2. Status Sosial Ekonomi Masyarakat... 28
3. Variabel-variabel Status Sosial Ekonomi ... 33
4. Metode Pengukuran Status Sosial Ekonomi ... 35
B. Tanggung Jawab Sosial ... 35
1. Pengertian Tanggung Jawab ... 35
2. Tanggung Jawab Merupakan Watak Kewarganegaraan ... 38
2.1. Karakter Privat dan Karakter Publik ... 39
3. Tanggung Jawab Sosial ... 41
4. Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 46
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial .. 50
C. Hakikat Warga Negara ... 53
1. Pengertian Warga Negara ... 53
2. Karakteristik Warga Negara ... 57
3. Warga Negara Yang Baik ... 58
4. Relevansi antara Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Sebagai Warga negara Yang Baik ... 62
5. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 66
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 69
A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 69
B. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 71
a. Status Sosial Ekonomi ... 71
b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 72
c. Covariates ... 74
D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian ... 79
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 80
1. Populasi Penelitian ... 80
2. Sampel Penelitian ... 80
F. Pengujian Validitas dan Reliabilas ... 81
1. Validitas ... 81
2. Reliabilitas ... 83
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85
G. Teknik Analisis Data ... 86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 92
A. Gambaran Lokasi Penelitian... 92
1. Universitas Nasional Pasim Bandung... 92
2. Universitas Nurtanio Bandung... 96
B. Gambaran Hasil Penelitian ... 99
1. Gambaran Mengenai Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio ... 100
2. Gambaran Mengenai Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Mahasiswa Universitas Nurtanio Berdasarkan Variabel Covariates ... 108
3. Gambaran Mengenai Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 114
4. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial dengan Covariates Sebagai Variabel Kontrol ... 130
1. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Mahasiswa UniversitasNurtanio ... 134
3. Analisis Kovarians... 144
C. Pembahasan Hasil Penelitian... 157
1. Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan mahasiswa Unnur ... 158
2. Status Sosial Ekonomi terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Unnur Berdasarkan Covariates ... 160
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Mahasiswa Unnur ... 162
4. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 166
5. Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung... 167
6. Analisis Kovarians Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung ... 168
D. Temuan Penelitian ... 169
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 173
A. Kesimpulan ... 173
1. Kesimpulan Umum ... 173
2. Kesimpulan Khusus ... 174
B. Rekomendasi ... 175
DAFTAR PUSTAKA ... 178
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komponen Variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 13
Tabel 1.2 Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 16
Tabel 1.3 Komponen Variabel Covariates ... 20
Tabel 1.4 Penyebaran Sampel Penelitian ... 25
Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85
Tabel 4.1 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ayah . 100 Tabel 4.2 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ibu .... 101
Tabel 4.3 Status SosialEkonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ayah ... 102
Tabel 4.4 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu... 104
Tabel 4.5 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Penghasilan Keluarga ... 105
Tabel 4.6 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Usia Dini ... 106
Tabel 4.7 Kategorisasi Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 107
Tabel 4.8 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Usia ... 108
Tabel 4.9 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Jenis kelamin ... 109
Tabel 4.10 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Asal Sekolah ... 110
Tabel 4.11 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Daerah Tempat Tinggal .. 110
Tabel 4.12 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Keaktifan di Kampus... 111
Tabel 4.13 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Alat Transportasi ... 112
Tabel 4.14 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut IPK ... 113
Tabel 4.15 Menjadi Masyarakat yang Independen ... 115
Tabel 4.16 Memenuhi Tanggung Jawab Sosial di Bidang Ekonomi, Politik . 117 Tabel 4.17 Menghargai Harkat dan Martabat Kemanusiaan setiap Individu .. 118
Tabel 4.18 Partisipasi dalam Urusan Kewarganegaraan secara Efektif Dan Bijaksana ... 120
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Keberadaban ... 121
Tabel 4.20 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hak-hak Orang Lain . 122 Tabel 4.21 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hukum ... 123
Tabel 4.23 Berpikiran Terbuka ... 124
Tabel 4.24 Berpikiran Kritis ... 125
Tabel 4.25 Bernegosiasi dan Berkompromi ... 126
Tabel 4.26 Berpikiran Kewarganegaraan ... 127
Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Kategorisasi. 128 Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas Data ... 131
Tabel 4.29 Koefisiensi Korelasi Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 135
Tabel 4.30 Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial ... ... 141
Tabel 4.31 Pengaruh Variansi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Variabel Status Sosial Ekonomi ... 142
Tabel 4.32 Analisis Kovarians Menurut Usia ... 145
Tabel 4.33 Analisis Kovarians Menurut Jenis Kelamin ... 147
Tabel 4.34 Analisis Kovarians Menurut Asal Sekolah ... 149
Tabel 4.35 Analisis Kovarians Menurut Daerah Tempat Tinggal ... 150
Tabel 4.36 Analisis Kovarians Menurut Keaktifan di Kampus ... 152
Tabel 4.37 Analisis Kovarians Menurut Alat Transportasi ... 153
Tabel 4.38 Analisis Kovarians Menurut IPK ... 155
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Variabel Penelitian ... 11
Gambar 3.1 Model Konseptual Penelitian ... 76
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Instrumen Penelitian ...
Lampiran B Data Hasil Penelitian ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Manusia sebagai makhluk individu, memiliki kemampuan untuk
berkembang menjadi makhluk yang sempurna. Manusia dibekali berupa potensi
akal, hati dan jasad yang sempurna. Dengan semua potensi yang dimilikinya,
manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, baik dalam menentukan
pilihan jalan hidupnya, kebebasan berpikir dan mencapai kebutuhan hidupnya.
Manusia sebagai makhluk religius, yang merupakan khalifah dimuka bumi ini,
mempunyai tanggung jawab terhadap Allah, yang menciptakan dan memberi
kesempatan kepada manusia untuk hidup di dunia ini. Adapun manusia sebagai
makhluk sosial, bermakna bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan,
pertolongan dan keterlibatan dengan orang lain. Apa pun yang di raih seseorang
tidak terlepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu, manusia memiliki tanggung
jawab sosial dalam kehidupan sehari-harinya.
Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan secara umum, yaitu
mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang menurut
Somantri (2001:279) dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,
toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis...., Pancasila
Hal tersebut terjabarkan pula dalam kurikulum 1968, yaitu menanamkan,
memupuk dan mengembangkan rasa beragama..., saling menghormati, memupuk
rasa kekeluargaan, kasih sayang, memupuk rasa bangga dan cinta terhadap bangsa
dan tanah air, memupuk warga negara yang demokratis, cakap dan bertanggung
jawab...., menanamkan dan mengembangkan sifat-sifat kewiraan (Soemantri,
2001:279).
Apabila ditinjau dari ruang lingkup tujuannya, program Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya bisa dilihat dari demokrasi politik saja,
tetapi harus dilihat dari hubungan satu sama lain secara interdisipliner dengan
ilmu-ilmu sosial lainnya, bahkan dengan agama, sains, dan teknologi. Hal ini
diharapkan program Pendidikan Kewarganegaraan dapat memberi pengaruh
positif dari ilmu-ilmu lainnya yang erat hubungannya dengan upaya
menumbuhkan warga negara yang baik. Begitu pula dalam konteks masyarakat
yang merupakan makro-kosmos Civics, harus dapat membina kualitas pribadi dan
tanggung jawab warga masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Mahasiswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat,
dituntut memiliki jiwa “kewiraan” yang meliputi unsur-unsur keberanian,
kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Tanpa memiliki sifat demikian, individu
dalam kehidupan sosialnya akan terpencil, terisolasi, dan tersisihkan. Ia akan
sukar berkomunikasi, padahal komunikasi ini adalah sarana yang amat penting
aktualisasi dan inkulturasi pengembangan individu menjadi pribadi yang mantap
dan bertanggung jawab.
Tanggung jawab sosial sebagai suatu tuntutan normatif mempunyai aspek
tanggung jawab pribadi dan sosial. Simorangkir (1987:155) mengemukakan
sebagai berikut:
Aspek tanggung jawab pribadi dan aspek tanggung jawab sosial adalah rasa percaya diri, mampu menolong diri sendiri sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan kaidah moral, menyadari akan konsekuensi atas perbuatan yang dilakukannya, merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain pada saat dibutuhkan.
Dengan memiliki rasa tanggung jawab sosial, setiap individu akan
memelihara dan mengembangkan persaudaraan dan kasih sayang, serta mampu
memelihara hak-hak orang lain di sekitarnya, dengan tidak selalu mementingkan
diri sendiri dan berupaya melaksanakan tata kesopanan sosial.
Dalam kesadarannya bernegara atau semangat kenegaraan atau jiwa
nasionalisme, setiap warga negara diharapkan mempunyai loyalitas dan tanggung
jawab terhadap pemerintahan, taat peraturan dan undang-undang, menghormati
bendera nasional dan lagu kebangsaan, serta menjungjung semangat demokrasi
dan nilai-nilai HAM. Hal tersebut dapat ditandai dengan sifat-sifat seperti tertib
lalu lintas, tunduk peraturan yang ada, rajin membayar pajak, dsb.
Tanggung jawab sosial masyarakat bukan hanya dipahami saja tetapi di
tuntut pula untuk dilaksanakan atau diwujudkan secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari sesuai status dan peran yang disandang oleh masing-masing warga
Tanggung Jawab sosial juga harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
oleh setiap warga negara apapun status dan kedudukannya dalam masyarakat. Hal
tersebut berarti, wujud tanggung jawab sosial harus disesuaikan dengan
kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga negara.
Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa
kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, dan keanggotaannya sebagai bagian
dari masyarakat. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap
sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam
masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang
terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya.
Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak
memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang
rendah.
Dalam teori pelapisan sosial dalam dimensi kedudukan, menurut Weber,
yang dikutip Setiadi (2011 : 421) adalah :
Status atau kedudukan merupakan hal yang menyangkut gaya hidup, kehormatan, dan hak-hak istimewa. Kedudukan yang tinggi mempunyai gaya hidup yang tersendiri, sebagai cara menyatakan kedudukan. Gaya hidup menyatakan kekhasan kedudukan dibandingkan dengan kedudukan lain. Jaminan hak-hak istimewa
dalam kedudukan, berwujud keeksklusifan “pembatasan lingkungan”
pergaulan, permukiman, dan lingkungan hubungan lainnya.
Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin
pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang
pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya
pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan
keterampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika
dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai keterampilan apapun.
Tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini sangat berbeda dengan
masa dulu. Perjuangan pada saat ini adalah menghadapi berbagai bentuk dampak
dari globalisasi budaya yang datang dari barat, yang cukup mempengaruhi sikap
hidup masyarakat, baik dalam wujud pakaian (fashion), makanan (foods),
minuman (drinks), gaya hidup (Life Style), sarana hiburan maupun informasi dan
komunikasi.
Keberadaan budaya-budaya barat ini, merupakan tanggung jawab
masyarakat terutama generasi muda, agar budaya barat tersebut diharapkan tidak
menggeser atau bahkan menghilangkan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa
Indonesia, yang akan mengakibatkan budaya bangsa Indonesia kehilangan jati
dirinya. Oleh karena itu, perlu adanya proses filterisasi atau penyaringan dalam
setiap masuknya budaya barat tersebut. Nilai-nilai agama yang kita anut serta
dasar negara yang menjadi pedoman bangsa ini, yaitu Pancasila yang dapat
membentengi secara mendasar dalam penerimaan budaya barat tersebut.
Tanggung jawab tidak hanya merupakan kesepakatan kehidupan di
masyarakat, melainkan juga menjadi tuntutan di akhirat nanti. Dalam agama
islam, Allah Swt. telah berfirman, “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa
yang telah diperbuatnya” (QS. Al Muddatstsir:38). Ayat ini memperingatkan,
hadapan Allah Swt., tidak hanya di kehidupan di dunia, melainkan juga di akhirat
kelak. Dalam kehidupan saat ini, rawan akan perilaku, perbuatan, tindakan, serta
sikap yang tidak bertanggung jawab dari oknum-oknum tertentu. Perilaku tidak
bertanggung jawab tidak hanya terbatas pada diri seseorang yang tidak terdidik,
melainkan juga dari seseorang yang berkedudukan tinggi. Perilaku tidak
bertanggung jawab dari oknum yang terdidik, apalagi yang berkedudukan tinggi
akan sangat membahayakan dan merugikan bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang sangat sentral dalam
memajukan sebuah peradaban. Bila berbicara mengenai mahasiswa identik
dengan pemuda. Pemuda yang memiliki gejolak semangat perubahan yang
progresif. Mahasiswa juga identik dengan kaum intelektual yang dengan ide-ide
dan gagasan-gagasan cemerlangnya mampu membuat arus perubahan yang
signifikan bagi kemajuan suatu bangsa.
Paradigma mahasiswa dikampus bertumpu pada pemahaman ideologis
yang memiliki ketajaman analisis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.
Objeknya bisa berupa beragam persoalan yang ada dimasyarakat. Mulai dari
persoalan sosial, ekonomi, politik, budaya dan bahkan persoalan etika dan
moralitas. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji, dan berdiskusi
secara logis, kritis, sistematis, dan komperhensif, serta mampu membedah
persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran yang
konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu memberikan
jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah. Karena pada hakikatnya
Iron stock, dan Social Control. Dalam aplikasinya, mahasiswa harus memiliki
langkah strategis untuk menciptakan perubahan tersebut.
Mahasiswa sebagai kaum muda yang dengan berjalannya waktu suatu saat
nanti memimpin nakhoda pemerintahan, sebagian besar (untuk mengatakan tidak
semua) telah terwarnai sangat pekat dengan obsesi pribadi dan menghilangkan
kepekaannya terhadap kepentingan berbangsa dan bernegara.
Kepedulian mahasiswa yang sudah menjadi hal yang langka, ketika
sebagian mahasiswa hanya mampu kritis terhadap elite politik dan sebagian besar
lainnya hanya diam. Dengan keilmuan terapan yang dimiliki tidak banyak
mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi
kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu rakyat, mulai dari tawaran
perbaikan taraf kemampuan hidup atau mencerdaskan kehidupan bernegara.
Dengan fakta hari ini, mahasiswa sudah terwarnai dalam berbagai
kepentingan politik pragmatis dan sedikit yang ideologis. Pragmatisme menjadi
determinasi di berbagai level pergerakan tidak terkecuali mahasiswa sehingga
rakyat kecil yang selama ini hanya menjadi penanggung penderitaan bangsa ini
semakin teracuhkan.
Ini dapat dibuktikan, bahwa saat ini mahasiswa tidak memiliki kekuatan
apapun untuk perbaikan negara. Dipenuhi dengan generasi yang pesimistis,
miskin kreativitas, dan solusi. Mahasiswa telah terpengaruh dengan cara pandang
dan ketidakpeduliannya.
Berdasarkan permasalahan diatas, hal tersebut mendorong penulis untuk
pada saat ini, mengingat berkurangnya kepedulian mahasiswa di tengah
masyarakat akibat adanya fakta bahwa mahasiswa telah terdiaspora dalam
kepentingan politik pragmatis dan terkikisnya idealisme.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka secara umum yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
“ Apakah Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap
Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan
mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung Sebagai Warga Negara ?”
Dari rumusan masalah di atas dan untuk lebih memfokuskan penelitian
yang dilakukan, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas
Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung?
2. Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim
Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam lingkungan
kampus dan masyarakat ?
3. Apakah status sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh terhadap
tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung
dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung setelah dilakukan kontrol
terhadap pengaruh dari covariates?
4. Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga
mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa
Universitas Nurtanio Bandung ?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,
menganalisis dan mengkaji secara mendalam pengaruh status sosial ekonomi
keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa dalam masyarakat sebagai
warga negara. Secara khusus, penelitian ini bertujuan menguji hipotesis dan
untuk:
1. Mengetahui tingkat status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas
Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung
dan menganalisanya secara mendalam.
2. Memperoleh gambaran dan menganalisis secara mendalam mengenai
tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung
dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung.
3. Memperoleh gambaran yang jelas pengaruh hubungan antara tingkat status
sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Untuk
mengetahui apakah tingkat status sosial ekonomi keluarga benar-benar
memiliki pengaruh hubungan dengan tanggung jawab sosial mahasiswa
baik di masyarakat maupun lingkungan kampus, maka perlu diuji
faktor-faktor lain sebagai covariates dalam hubungannya dengan status sosial
4. Membandingkan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap
tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates pada mahasiswa
Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas
Nurtanio Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pemikiran atau bahan kajian terhadap mahasiswa Universitas Nasional Pasim
Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam upaya membangun
tanggung jawab sosial untuk menjadi warga negara yang baik dan mengakar
(genuine).
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada :
1. Akademisi, sebagai referensi yang dapat mempertegas pentingnya upaya
memberikan pemahaman tentang tanggung jawab sosial mahasiswa
Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung,
agar tanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya dapat dipahami,
dihayati, sehingga akan timbul kepekaannya terhadap tanggung jawab
sosial sebagai warga negara demi kepentingan berbangsa dan bernegara.
2. Peneliti, agar penelitian ini mampu menelaah secara kritis dan
memberikan kontribusi positif mengenai pentingnya memahami tentang
tanggung jawab sosial mahasiswa dalam setiap lapisan sosial ekonomi
3. Warga negara pada umumnya, agar penelitian ini dapat dijadikan referensi
untuk menambah wawasan keilmuan dan pemahaman tentang tanggung
jawab sosial sehingga menggugah kesadaran mahasiswa pada setiap
lapisan sosial ekonomi, untuk terjun langsung ke tengah masyarakat
memberikan solusi kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu
rakyat, mulai dari tawaran perbaikan taraf kemampuan hidup atau
mencerdaskan kehidupan bernegara.
E. Variabel Penelitian
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Status Sosial Ekonomi
Keluarga. Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah
Tanggung Jawab Sosial Warga Negara.
Sesuai dengan rumusan masalah dan identifikasi masalah penelitian, maka
pola hubungan antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian,
maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :
a. Status Sosial Ekonomi (X)
Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya
digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya
dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena
diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.
Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini
merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah
Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :
Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam kelas
sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam
rangkaian kesatuan. Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator status
sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini
Tabel 1.1
Komponen Variabel Satus Sosial Ekonomi Keluarga
VARIABEL INDIKATOR JENIS
VARIABEL
Status Sosial
Ekonomi (X)
1. Penghasilan Keluarga
2. Pekerjaan Ayah & Ibu
3. Pendidikan Ayah &
Ibu
4. Pendidikan Usia Dini
(TK)
Ratio
Ordinal
Ordinal
Ordinal
b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)
Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah
kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan
akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam
lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui
wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan
kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak
kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik
maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi
Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan
privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi
kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan,
menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi
kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.
2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang
ekonomi dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri,
membayar pajak, memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik
anak, mengikuti informasi tentang isu-isu publik, memberikan suara
(voting), menjadi saksi di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat,
melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.
3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter
ini meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan,
mendengarkan pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan
sesama warga negara, dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap
menghargai hak minoritas dalam berbeda pendapat.
4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan
bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik,
santun dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik
Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan
1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang
lain, menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan
pandangan orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan
emosional.
2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati
persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan
dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.
3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak
menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk
mengubah hukum yang adil.
4) Jujur, berkemauan untuk memelihara dan mengekspresikan kebenaran.
5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain.
6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.
7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat
kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat
tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.
8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap
Tabel 1.2
Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS
Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial
ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya
tanggung jawab sosial warga negara.
Tabel 1.3
Komponen Variabel Kovariat
VARIABEL INDIKATOR JENIS
VARIABEL INDIKATOR JENIS
VARIABEL
6. Alat transportasi
7. IPK
Ordinal
Ordinal
G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar asumsi bahwa Status sosial ekonomi
keluarga dapat menentukan tingkat tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai
warga negara.
Bertolak dari asumsi tersebut dan mengacu kepada rumusan masalah,
maka dapat dikemukakan rumusan hipotesis sebagai berikut :
1. Semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi
tanggung jawab sosial mahasiswa.
2. Pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial
mahasiswa berbeda secara signifikan berdasarkan usia, jenis kelamin, asal
sekolah, daerah tempat tingal, keaktifan mahasiswa, kepemilikan alat
transportasi dan IPK.
H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dari Cresswell
(1994:177) dengan tujuan untuk mengukur banyaknya variabel, menguji
hipotesis, dan membuat kesimpulan karakteristik dari suatu fenomena. Metode
populasi, dimana dalam penelitian ini kuesioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok sebagai data primer, sedangkan wawancara dan studi literatur sebagai data
sekunder.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Analisis data untuk
memproses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:263). Dengan menggunakan statistik maka
data penelitian yang amat besar jumlahnya dapat disederhanakan menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Hasil yang
diperoleh juga dapat dibandingkan dan memungkinkan peneliti untuk menguji
apakah adanya hubungan sistematis antara variabel-veriabel yang diteliti.
Data yang terkumpul dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam angket yang berisi dua macam pertanyaan tentang
karakteristik status sosial ekonomi keluarga responden dan pertanyaan mengenai
tanggung jawab sosial mahasiswa. Data kemudian dikelompokkan dan
ditabulasikan dalam tabel frekuensi. Data dari hasil dalam tabel frekuensi,
kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang lebih luas dari hasil
K. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat
mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1989:122). Dalam penelitian ini
alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi, dimana angket yang berisikan
beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat mewakili semua aspek yang
dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang status sosial ekonomi
keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Hal ini untuk menunjukkan
sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi keluarga yang
relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Berhubung
mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang konsistensinya
agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan unsur
kesalahan pengukuran (measurement error). Besar kecilnya kesalahan
pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama
dan kedua dengan mengkuadratkan korelasi (r) yang merupakan hasil pengukuran
sebenarnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product
L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan
Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena
peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para
responden yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional
Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, dan Fakultas Sastra. Adapun
Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Menurut
data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional Pasim Bandung
jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas sebanyak 1.796
mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah keseluruhan
mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap,
berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan
program studi (prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim
Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas,
kemudian dari empat Fakultas tersebut terbagi menjadi beberapa prodi, dari
masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan
menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini
digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama
krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk
menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.
Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas
Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi
penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian
ini adalah 313 responden.
Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat
terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan
sifat populasi bersangkutan.
Tabel 1.4
Penyebaran Sampel Penelitian
UNIVERSITAS NASIONAL PASIM BANDUNG
PROGRAM STUDI JUMLAH
MAHASISWA
JUMLAH
SAMPEL
Manajemen 390 90
Teknik Informatika 289 60
Manajemen Informatika 157 47
Akutansi 119 30
Psikologi 138 30
Sastra Jepang 98 10
Teknik Industri 279 20
Manajemen Industri 167 10
Manajemen Perpajakan 76 10
Jumlah 1.796 317
UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG
PROGRAM STUDI JUMLAH
MAHASISWA
JUMLAH
SAMPEL
Manajemen 158 10
Teknik Informatika 139 20
Akutansi 98 10
Ilmu Administrasi Negara 158 25
Ilmu Administrasi Niaga 197 25
Teknik Penerbangan 210 80
Teknik Industri 99 10
Teknik Elektro 89 10
Motor Pesawat 165 50
Listrik Pesawat 118 23
Rangka Pesawat 153 40
Avionika 96 10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan metode deskriptif analitis, yang
menggambarkan secara sistematik mengenai status sosial ekonomi keluarga dan
pengaruhnya terhadap tanggung jawab sosial warga negara. Melalui metode ini
diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
penelitian, sebagaimana pendapat Singarimbun dan Effendi (1989:4), metode
deskriptif lebih luas dari metode survei, dan survei merupakan bagian dari metode
deskriptif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif, yang menurut Cresswell (1994:177) bertujuan untuk mengukur
banyaknya variabel, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan dari
pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman, atau memahami fenomena-fenomena
sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Responden adalah orang-orang yang
diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya
mengenai pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab
sosial warga negara.
Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, dengan teknik
kuesioner untuk mengumpulkan data. Hal tersebut senada dengan pendapat
mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok. Penelitian ini digunakan dengan maksud
memberikan gambaran, penjelasan dan pengujian hipotesa tentang pengaruh
status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai
warga negara yang baik.
Singarimbun dan Effendi (1989:3) berpendapat bahwa, “Survei adalah
suatu usaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari
berbagai individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan
standar pertanyaan/pernyataan yang terpola dan terstruktur sesuai dengan
kebutuhan akan data serta mengacu pada topik dan judul penelitian”.
Pengertian metode deskriptif tersebut lebih ditegaskan lagi oleh
Surakhmad (1990:140) dengan mengungkapkan ciri-cirinya sebagai berikut :
a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang atau
bersifat sakral (up to date).
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis
(karena metode ini sering pula disebut metode analitik).
Berkenaan dengan metode deskriptif, Moh Nazir (1999:63) mengatakan
bahwa, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diteliti.
Berdasarkan pendapat di atas metode deskriptif merupakan metode yang
memusatkan perhatian pada masalah aktual untuk memecahkan masalah dengan
menggambarkan semua peristiwa atau kejadian selama penelitian berlangsung.
Masalah aktual yang diangkat dalam penelitian ini adalah “tanggung jawab sosial
warga negara”.
B. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian,
maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :
a. Status Sosial Ekonomi (X)
Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya
digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya
dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena
diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.
Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini
merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah
Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :
Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam
kelas sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam
sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini
(TK).
b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)
Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah
kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan
akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam
lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui
wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan
kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak
kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik
maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi
konstitusional (Branson ,1999:23-25).
Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan
privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi
kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan,
menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi
kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.
2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi
dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri, membayar pajak,
memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik anak, mengikuti
di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan tugas
kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.
3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter ini
meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan, mendengarkan
pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan sesama warga negara,
dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap menghargai hak minoritas
dalam berbeda pendapat.
4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan
bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik, santun
dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik
Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan
kewarganegaraan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang lain,
menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan pandangan
orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan emosional.
2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati
persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan
dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.
3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak
menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk
mengubah hukum yang adil.
5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain.
6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.
7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat
kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat
tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.
8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap urusan
publik.
c. Covariates
Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial
ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya
tanggung jawab sosial warga negara. Covariates adalah sejumlah variabel yang
diperkirakan memiliki dampak yang signifikan baik terhadap status sosial
ekonomi (intermediate variable), maupun terhadap tanggung jawab sosial
mahasiswa (dependent variable). Seluruh variabel covariates akan diukur
menggunakan kuesioner terstruktur untuk menghasilkan besaran variasi antara
mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya. Covariates yang akan
diukur melalui kuesioner adalah sebagai berikut :
a. Usia dengan indikator yang menunjukan usia dari mahasiswa
b. Jenis Kelamin dengan indikator yang menunjukan pria atau wanita.
c. Daerah Tempat Tinggal dengan indikator yang menunjukkan daerah desa
atau kota.
e. Aktivitas Mahasiswa dengan indikator yang menunjukan keaktifan
mahasiswa dalam kegiatan di kampus.
f. Alat Transportasi dengan indikator yang menunjukkan sarana transportasi
yang dimiliki keluarga mahasiswa .
g. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan indikator yang menunjukkan hasil
prestasi yang telah dicapai mahasiswa.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah status sosial
ekonomi, meliputi: pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga, pendidikan
usia dini (TK), sedangkan variabel terikatnya adalah tanggung jawab sosial. Di
samping itu, menurut Budimansyah dan Suryadi (2010) dalam penelitiannya, juga
ada sejumlah variabel covariates yang walaupun memiliki efek varians yang
cukup kuat tetapi tidak dimasukan ke dalam model penelitian sehingga dalam
analisis hanya menjadi efek residu (residual effects) saja.
Dalam penelitian ini, effek beberapa covariates digunakan sebagai kontrol
terhadap efek dari variabel yang sedang disoroti, yaitu efek dari status sosial
ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan
mengontrol efek (held constant) dari sejumlah covariates maka efek unik (unique
effects) dari status sosial ekonomi terhadap variabel terikat itu akan dapat
diketahui secara jelas (distinct). Variabel-variabel bebas lainnya yang diasumsikan
tidak secara langsung memberikan efek terhadap tanggung jawab sosial warga
negara tidak akan diperhitungkan sehingga dalam analisis secara otomatis masuk
Secara konseptual, penjelasan tersebut di atas secara lebih jelas dapat
dilukiskan dalam Model Konseptual Penelitian, seperti dalam Gambar sebagai
berikut:
Gambar 3.1.
Model Konseptual Penelitian
Secara operasional model konseptual pada gambar 3.1 dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Y = f (X, Covariates)
Dimana Y adalah Tanggung Jawab Sosial, X adalah Status Sosial
Ekonomi Keluarga, dan Ci adalah sejumlah covariates yang diperkirakan
daerah tempat tinggal, aktivitas mahasiswa, alat transportasi yang dimiliki,
dan hasil indeks prestasi mahasiswa (IPK).
C. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
perimer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian sesuai dengan
ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang
diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti, maupun dari dokumen
dan catatan lainnya yang menunjang dalam pembahasan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukut berupa
kuesioner yang telah disusun secara terstruktur. Kuesioner sebagai data primer
tersebut memuat beberapa butir pertanyaan dengan pilihan alternatif jawaban,
sehingga responden tinggal memilih jawabannya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dialami dan dirasakan.
Variabel Status Sosial Ekonomi menggunakan angket yang memuat
beberapa pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban. Angket ini dibuat untuk
mengetahui data dari responden yang kemudian diidentifikasikan sebagai data
responden.
Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara sebagai variabel Y diukur
dengan menggunakan semantic differensial. Skala pengukuran ini berbentuk
semantic differensial yang dikembangkan oleh Osggod (Sugiyono, 2012:97).
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak berupa pilihan
ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban
negatif” terletak di bagian kiri garis. Responden dapat memberi jawaban, pada
rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada
persepsi responden kepada yang dinilai.
Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi
responden terhadap jawaban itu sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban
pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka
persepsi responden terhadap jawabannya sangat negatif.
Data sekunder dilakukan melalui :
a. Wawancara
Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara lisan
terhadap responden, yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti
untuk mendapatkan data sekunder. Pertanyaan tidak terstruktur namun
tetap relevan dengan penelitian (Sugiyono, 2012:140).
b. Studi Literatur
Studi literatur, yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan
berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi
atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Faisal (992:30)
mengemukakan bahwa hasil studi literatur bisa dijadikan masukan dan
landasan dalam menjelaskan dan merinci masalah-masalah yang akan
diteliti, termasuk juga latar belakang mengapa masalah tadi penting
diteliti. Teknik studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mempelajari sejumlah literatur yang berupa buku, jurnal, tesis, disertasi,
informasi-informasi yang menunjang dan berhubungan dengan status
sosial ekonomi masyarakat dan tanggung jawab sosial masyarakat.
D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian
Prosedur penelitian merupakan gambaran tahapan-tahapan atau urutan
langkah-langkah yang ditempuh peneliti. Secara garis besar tahapan-tahapan
penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahap persiapan, tahap pelaksanaan
penelitian, dan tahap analisis dan pelaporan. Rincian pada masing-masing tahap
adalah sebagai berikut :
Pertama, tahap persiapan meliputi penyusunan konsep dan model
penelitian yang akan dituangkan dalam rancangan penelitian. Kegiatan-kegiatan
konsep dan model penelitian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan : (1) Identifikasi
permasalahan beserta latar belakang masalah, (2) studi kepustakaan dan review
riset terdahulu, (3) Merumuskan masalah penelitian, (4) Menentukan batasan
masalah, (5) Menyusun pertanyaan penelitian, (6) Metodologi penelitian, (7)
Menyusun instrumen pengumpulan data, (8) Menguji coba instrumen, dan (9)
Melakukan perbaikan alat pengumpulan data.
Kedua, tahap pelaksanaan penelitian, meliputi kegiatan-kegiatan: (1)
mengidentifikasi responden menurut masing-masing Fakultas, (2)
Mendistribusikan angket kepada mahasiswa, (3) Mengelompokan jawaban
responden berdasarkan status sosial ekonominya, (4) Memilah instrumen yang
Ketiga, tahap analisis dan pelaporan, meliputi kegiatan-kegiatan: (1)
Mengedit kuesioner dan memilah data, (2) Melakukan analisis data dengan
menggunakan teknik analisis data yang telah direncanakan, (3) Membuat
kesimpulan.
E. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan
Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena
peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para
responden yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional
Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi,
Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Sastra. Adapun
Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,
Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Menurut data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional
Pasim Bandung jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas
sebanyak 1.796 mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah
keseluruhan mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap,
berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan
program studi (Prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim
Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas,
kemudian dari masing-masing Fakultas terbagi menjadi beberapa prodi, dari
masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan
menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini
digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama
untuk dipilih (Sugiyono, 1992:59). Besaran sampel yang ditarik, berdasarkan tabel
krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk
menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.
Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas
Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah
317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi
penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian
ini adalah 313 responden.
Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat
terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan
sifat populasi bersangkutan.
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Data dari hasil penelitian yang telah dihimpun melalui proses
pengumpulan data, tentunya tidak akan berguna bilamana alat ukur yang
digunakan itu tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Singarimbun
dan Effendi (1995:122) mengemukakan bahwa:
“...pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya, bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh sebab itu, maka data yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya”.
Selanjutnya, Singarimbun dan Effendi (1989:122) mengemukakan bahwa,
validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa
yang ingin diukur. Iskandar (2001:147) berpendapat, bahwa suatu pengukuran
dikatakan valid jika alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur secara
tepat. Dengan kata lain, bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih
bilamana mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan apabila memiliki validitas
yang rendah maka tidak atau kurang sahih.
Adapun Sugiyono (2008:267) menyatakan bahwa: “....instrumen yang
valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Dipaparkan lebih jauh
mengenai validitas internal apabila kriteria yang ada dalam instrumen secara
rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang akan diukur, sedangkan validitas
eksternal bila kriteria didalam instrumen dari luar atau fakta-fakta empiris yang
dikembangkan berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal
berarti bahwa instrumen dikembangkan dari fakta empiris.
Dalam penelitian ini alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi,
dimana angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat
mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang
status sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Suatu
pernyataan dikatakan valid apabila pernyataan tersebut memiliki nilai koefisien
validitas di atas 0,300 (Sugiyono,2004:116).
Pengujian validitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah melalui pendekatan korelasi product moment dengan rumus sebagai
berikut:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
r : Koefisien korelasi internal
X : Skor jawaban per item pertanyaan
Y : Skor total
N : Banyak responden
Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Bila suatu alat pengukur dipakai
dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh
relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakan reliable. Hal ini untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi
keluarga yang relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.
Berhubung mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang
konsistensi agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan
unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Dengan kata lain, reliabilitas
instrumen menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala
yang sama.
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan
internal consistency, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,
kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis
dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sekumpulan
pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil
mengukur variabel-varibel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih atau
sama dengan 0,700 (Yamin, 2009:284). Pengujian reliabilitas instrumen dapat
dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearmen Brown (Split half) sebagai
berikut :
ri =
3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 3.1
Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas