• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA : Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA : Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA

TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL WARGA NEGARA

(Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio

Bandung)

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Yussi Retna Wulan Sari

1009680

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 196203161988031003

Pembimbing II

Prof. H. Ace Suryadi, M.Sc.,Ph.D. NIP. 195207251978031001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Kewarganegaraan SPS UPI

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Pengaruh Status

Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi

Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa

Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung)” adalah

sepenuhnya benar-benar karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang

merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan

atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

berlaku dalam masyarakat akademik.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang

dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap

keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013

(4)
(5)

ABSTRAK

Yussi Retna Wulan Sari (1009680) “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Studi Analisis Korelasi, Analisis Determinan dan Analisis Kovarians Pada Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung) Penelitian ini berlatar belakang dari keprihatinan oleh kondisi dari karakter warga negara saat ini, dimana kepedulian mahasiswa sudah menjadi hal yang langka. Dengan keilmuannya, tidak banyak mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi kemasyarakatan. Tanggung jawab sosial sebagai bentuk kepedulian, bukan hanya dipahami saja tetapi di tuntut untuk diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai status, peran dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing warga negara. Dari hal tersebut, maka pertanyaan penelitiannya yaitu:(1) Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa? (2) Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa? (3) Apakah status sosial ekonomi keluarga berpengaruh terhadap tanggung jawab sosial setelah dilakukan kontrol oleh variabel covariates? (4) Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Teknik pengumpulan data dan informasi menggunakan kuesioner, wawancara dan studi literatur, dimana mahasiswa sebagai sampelnya yang ditarik secara random. Data diolah dengan menggunakan analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Hasil penelitian ini yaitu: (1)Sebagian besar mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 64,67% dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki status sosial ekonomi keluarga tingkat atas sebesar 74,12% (2) Tanggung jawab sosial yang dimiliki mahasiswa Universitas Nasional Pasim adalah kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,19 dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung memiliki tanggung jawab sosial dengan kategori tinggi, dengan nilai rata-rata 4,18 (3) Status sosial ekonomi keluarga yang memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio Bandung, dimana variabel covariates sebagai pengontrolnya adalah penghasilan rata-rata keluarga (4) Berdasarkan covariates, mahasiswa yang memiliki tanggung jawab sosial adalah mahasiswa dengan usia di atas rata-rata, berjenis kelamin laki-laki, asal sekolah dari luar Bandung, dan bertempat tinggal di desa, aktif dalam kegiatan di kampus, menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi, dan memiliki Indeks Prestasi Akademik di atas rata-rata. Adapun rekomendasi penelitian ini yaitu kepada: 1) Orang tua mahasiswa terkait pendidikan, 2) Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial 3) Akademisi, kampus sebagai sarana pengembangan wawasan, 4) Peneliti, memperluas penelitian agar mampu mensinergikan setiap status perguruan tinggi baik swasta maupun negeri.

(6)

ABSTRACT

Yussi Retna Wulan Sari ( 1009680) “Effect of Socioeconomic Status Families to Social Responsibility of Citizens (Corelation Analysis Study, Determinans Analysis and Covariance Analysis on Students at the National Pasim University and the Nurtanio University of Bandung )”.

This research background of concerns by the condition of the character of citizens today, where concerned students has become a scarce.With a scientific, not a lot of students who want to go directly to the community providing community solutions. Social responsibility as a concern, not only to understand it but are in demand for manifested in daily life according the status, role and capabilities of the individual citizen. From this, the research question is: (1) How family socioeconomic status students? (2) How does social responsibility students? (3) Is family socioeconomic status influence social responsibility after control by variable covariates? (4) What is the ratio effect of family socioeconomic status on student social responsibility based on covariates?. This study uses a quantitative approach with a survey method. Data collection techniques and information using questionnaires, interviews and literature studies, where students as a sample drawn at random. The data were processed using correlation analysis, analysis of the determinants and analysis of covariance.

The results of this study are: (1) Most of the students of the National Pasim University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 64.67% and the students of the Nurtanio University of Bandung socioeconomic status families have a top level of 74.12% (2) Social responsibility held National Pasim University student is a high category, by the acquisition value of the average grades 4.19 and Nurtanio University students Bandung is the high category also, it is indicated by the average grades 4.18 (3) Family socioeconomic status have a significant influence on student social responsibility National Pasim University and the University of Nurtanio Bandung, where the covariates as the controlling variable is the average family income (4) Based on the covariates, students who have a social responsibility is a students over the age of the average, male sex, as long as the school from outside Bandung, and living in the village, active in campus activities, either use public transport or private vehicles, and has index Academic achievement at the top of the average. The recommendation of this research is to: 1) Parents of students related to education, 2) Students as agents of social change, 3) Academics, the campus as a means of developing insights, 4) Researchers, expand research to be able to synergize each status of universities, both private and state.

(7)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Variabel Penelitian ... 11

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 12

a. Status Sosial Ekonomi ... 12

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara... 13

c. Covariates ... 20

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 21

H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 21

J. Teknik Analisis Data ... 22

K. Validitas dan Reliabilitas ... 23

(8)

2. Reabilitas ... 23

L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24

BAB II KERANGKA TEORITIS ... 27

A. Status Sosial Ekonomi... 27

1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ... 27

2. Status Sosial Ekonomi Masyarakat... 28

3. Variabel-variabel Status Sosial Ekonomi ... 33

4. Metode Pengukuran Status Sosial Ekonomi ... 35

B. Tanggung Jawab Sosial ... 35

1. Pengertian Tanggung Jawab ... 35

2. Tanggung Jawab Merupakan Watak Kewarganegaraan ... 38

2.1. Karakter Privat dan Karakter Publik ... 39

3. Tanggung Jawab Sosial ... 41

4. Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 46

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tanggung Jawab Sosial .. 50

C. Hakikat Warga Negara ... 53

1. Pengertian Warga Negara ... 53

2. Karakteristik Warga Negara ... 57

3. Warga Negara Yang Baik ... 58

4. Relevansi antara Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Sebagai Warga negara Yang Baik ... 62

5. Hasil Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 66

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 69

A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 69

B. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 71

a. Status Sosial Ekonomi ... 71

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 72

c. Covariates ... 74

(9)

D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian ... 79

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 80

1. Populasi Penelitian ... 80

2. Sampel Penelitian ... 80

F. Pengujian Validitas dan Reliabilas ... 81

1. Validitas ... 81

2. Reliabilitas ... 83

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85

G. Teknik Analisis Data ... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 92

A. Gambaran Lokasi Penelitian... 92

1. Universitas Nasional Pasim Bandung... 92

2. Universitas Nurtanio Bandung... 96

B. Gambaran Hasil Penelitian ... 99

1. Gambaran Mengenai Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Universitas Nurtanio ... 100

2. Gambaran Mengenai Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan Mahasiswa Universitas Nurtanio Berdasarkan Variabel Covariates ... 108

3. Gambaran Mengenai Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa ... 114

4. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial dengan Covariates Sebagai Variabel Kontrol ... 130

1. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Mahasiswa UniversitasNurtanio ... 134

(10)

3. Analisis Kovarians... 144

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 157

1. Status Sosial Ekonomi Keluarga Mahasiswa Universitas Nasional Pasim dan mahasiswa Unnur ... 158

2. Status Sosial Ekonomi terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Pasim dan Unnur Berdasarkan Covariates ... 160

3. Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Mahasiswa Unnur ... 162

4. Analisis Korelasi Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 166

5. Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung... 167

6. Analisis Kovarians Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur Bandung ... 168

D. Temuan Penelitian ... 169

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 173

A. Kesimpulan ... 173

1. Kesimpulan Umum ... 173

2. Kesimpulan Khusus ... 174

B. Rekomendasi ... 175

DAFTAR PUSTAKA ... 178

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komponen Variabel Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 13

Tabel 1.2 Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara ... 16

Tabel 1.3 Komponen Variabel Covariates ... 20

Tabel 1.4 Penyebaran Sampel Penelitian ... 25

Tabel 3.1 Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 85

Tabel 4.1 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ayah . 100 Tabel 4.2 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Tertinggi Ibu .... 101

Tabel 4.3 Status SosialEkonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ayah ... 102

Tabel 4.4 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Ibu... 104

Tabel 4.5 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Penghasilan Keluarga ... 105

Tabel 4.6 Status Sosial Ekonomi Berdasarkan Pendidikan Usia Dini ... 106

Tabel 4.7 Kategorisasi Status Sosial Ekonomi Keluarga ... 107

Tabel 4.8 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Usia ... 108

Tabel 4.9 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Jenis kelamin ... 109

Tabel 4.10 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Asal Sekolah ... 110

Tabel 4.11 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Daerah Tempat Tinggal .. 110

Tabel 4.12 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Keaktifan di Kampus... 111

Tabel 4.13 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut Alat Transportasi ... 112

Tabel 4.14 Mahasiswa Pasim dan Unnur menurut IPK ... 113

Tabel 4.15 Menjadi Masyarakat yang Independen ... 115

Tabel 4.16 Memenuhi Tanggung Jawab Sosial di Bidang Ekonomi, Politik . 117 Tabel 4.17 Menghargai Harkat dan Martabat Kemanusiaan setiap Individu .. 118

Tabel 4.18 Partisipasi dalam Urusan Kewarganegaraan secara Efektif Dan Bijaksana ... 120

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Keberadaban ... 121

Tabel 4.20 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hak-hak Orang Lain . 122 Tabel 4.21 Penilaian Responden Dalam Menghormati Hukum ... 123

(12)

Tabel 4.23 Berpikiran Terbuka ... 124

Tabel 4.24 Berpikiran Kritis ... 125

Tabel 4.25 Bernegosiasi dan Berkompromi ... 126

Tabel 4.26 Berpikiran Kewarganegaraan ... 127

Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Kategorisasi. 128 Tabel 4.28 Hasil Uji Normalitas Data ... 131

Tabel 4.29 Koefisiensi Korelasi Status Sosial Ekonomi dengan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Pasim dan Unnur ... 135

Tabel 4.30 Analisis Determinan Status Sosial Ekonomi Keluarga Terhadap Tanggung Jawab Sosial ... ... 141

Tabel 4.31 Pengaruh Variansi Tanggung Jawab Sosial Berdasarkan Variabel Status Sosial Ekonomi ... 142

Tabel 4.32 Analisis Kovarians Menurut Usia ... 145

Tabel 4.33 Analisis Kovarians Menurut Jenis Kelamin ... 147

Tabel 4.34 Analisis Kovarians Menurut Asal Sekolah ... 149

Tabel 4.35 Analisis Kovarians Menurut Daerah Tempat Tinggal ... 150

Tabel 4.36 Analisis Kovarians Menurut Keaktifan di Kampus ... 152

Tabel 4.37 Analisis Kovarians Menurut Alat Transportasi ... 153

Tabel 4.38 Analisis Kovarians Menurut IPK ... 155

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Variabel Penelitian ... 11

Gambar 3.1 Model Konseptual Penelitian ... 76

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian ...

Lampiran B Data Hasil Penelitian ...

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia sebagai makhluk individu, memiliki kemampuan untuk

berkembang menjadi makhluk yang sempurna. Manusia dibekali berupa potensi

akal, hati dan jasad yang sempurna. Dengan semua potensi yang dimilikinya,

manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, baik dalam menentukan

pilihan jalan hidupnya, kebebasan berpikir dan mencapai kebutuhan hidupnya.

Manusia sebagai makhluk religius, yang merupakan khalifah dimuka bumi ini,

mempunyai tanggung jawab terhadap Allah, yang menciptakan dan memberi

kesempatan kepada manusia untuk hidup di dunia ini. Adapun manusia sebagai

makhluk sosial, bermakna bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan,

pertolongan dan keterlibatan dengan orang lain. Apa pun yang di raih seseorang

tidak terlepas dari bantuan orang lain, oleh karena itu, manusia memiliki tanggung

jawab sosial dalam kehidupan sehari-harinya.

Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai tujuan secara umum, yaitu

mendidik warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang menurut

Somantri (2001:279) dapat dilukiskan dengan “warga negara yang patriotik,

toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama, demokratis...., Pancasila

(16)

Hal tersebut terjabarkan pula dalam kurikulum 1968, yaitu menanamkan,

memupuk dan mengembangkan rasa beragama..., saling menghormati, memupuk

rasa kekeluargaan, kasih sayang, memupuk rasa bangga dan cinta terhadap bangsa

dan tanah air, memupuk warga negara yang demokratis, cakap dan bertanggung

jawab...., menanamkan dan mengembangkan sifat-sifat kewiraan (Soemantri,

2001:279).

Apabila ditinjau dari ruang lingkup tujuannya, program Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya bisa dilihat dari demokrasi politik saja,

tetapi harus dilihat dari hubungan satu sama lain secara interdisipliner dengan

ilmu-ilmu sosial lainnya, bahkan dengan agama, sains, dan teknologi. Hal ini

diharapkan program Pendidikan Kewarganegaraan dapat memberi pengaruh

positif dari ilmu-ilmu lainnya yang erat hubungannya dengan upaya

menumbuhkan warga negara yang baik. Begitu pula dalam konteks masyarakat

yang merupakan makro-kosmos Civics, harus dapat membina kualitas pribadi dan

tanggung jawab warga masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Mahasiswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat,

dituntut memiliki jiwa “kewiraan” yang meliputi unsur-unsur keberanian,

kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. Tanpa memiliki sifat demikian, individu

dalam kehidupan sosialnya akan terpencil, terisolasi, dan tersisihkan. Ia akan

sukar berkomunikasi, padahal komunikasi ini adalah sarana yang amat penting

(17)

aktualisasi dan inkulturasi pengembangan individu menjadi pribadi yang mantap

dan bertanggung jawab.

Tanggung jawab sosial sebagai suatu tuntutan normatif mempunyai aspek

tanggung jawab pribadi dan sosial. Simorangkir (1987:155) mengemukakan

sebagai berikut:

Aspek tanggung jawab pribadi dan aspek tanggung jawab sosial adalah rasa percaya diri, mampu menolong diri sendiri sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan kaidah moral, menyadari akan konsekuensi atas perbuatan yang dilakukannya, merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan orang lain pada saat dibutuhkan.

Dengan memiliki rasa tanggung jawab sosial, setiap individu akan

memelihara dan mengembangkan persaudaraan dan kasih sayang, serta mampu

memelihara hak-hak orang lain di sekitarnya, dengan tidak selalu mementingkan

diri sendiri dan berupaya melaksanakan tata kesopanan sosial.

Dalam kesadarannya bernegara atau semangat kenegaraan atau jiwa

nasionalisme, setiap warga negara diharapkan mempunyai loyalitas dan tanggung

jawab terhadap pemerintahan, taat peraturan dan undang-undang, menghormati

bendera nasional dan lagu kebangsaan, serta menjungjung semangat demokrasi

dan nilai-nilai HAM. Hal tersebut dapat ditandai dengan sifat-sifat seperti tertib

lalu lintas, tunduk peraturan yang ada, rajin membayar pajak, dsb.

Tanggung jawab sosial masyarakat bukan hanya dipahami saja tetapi di

tuntut pula untuk dilaksanakan atau diwujudkan secara nyata dalam kehidupan

sehari-hari sesuai status dan peran yang disandang oleh masing-masing warga

(18)

Tanggung Jawab sosial juga harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan

oleh setiap warga negara apapun status dan kedudukannya dalam masyarakat. Hal

tersebut berarti, wujud tanggung jawab sosial harus disesuaikan dengan

kemampuan yang dimiliki oleh setiap warga negara.

Setiap masyarakat mempunyai sesuatu yang dihargai, bisa berupa

kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, dan keanggotaannya sebagai bagian

dari masyarakat. Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap

sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam

masyarakat. Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang

terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya.

Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak

memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang

rendah.

Dalam teori pelapisan sosial dalam dimensi kedudukan, menurut Weber,

yang dikutip Setiadi (2011 : 421) adalah :

Status atau kedudukan merupakan hal yang menyangkut gaya hidup, kehormatan, dan hak-hak istimewa. Kedudukan yang tinggi mempunyai gaya hidup yang tersendiri, sebagai cara menyatakan kedudukan. Gaya hidup menyatakan kekhasan kedudukan dibandingkan dengan kedudukan lain. Jaminan hak-hak istimewa

dalam kedudukan, berwujud keeksklusifan “pembatasan lingkungan”

pergaulan, permukiman, dan lingkungan hubungan lainnya.

Seseorang yang mempunyai tugas sebagai pejabat/ketua atau pemimpin

pasti menempati lapisan yang tinggi daripada sebagai anggota masyarakat yang

(19)

pengabdiannya seseorang bisa pula ditempatkan pada posisi yang tinggi, misalnya

pahlawan, pelopor, penemu, dan sebagainya. Dapat juga karena keahlian dan

keterampilan seseorang dalam pekerjaan tertentu dia menduduki posisi tinggi jika

dibandingkan dengan pekerja yang tidak mempunyai keterampilan apapun.

Tantangan yang dihadapi oleh generasi saat ini sangat berbeda dengan

masa dulu. Perjuangan pada saat ini adalah menghadapi berbagai bentuk dampak

dari globalisasi budaya yang datang dari barat, yang cukup mempengaruhi sikap

hidup masyarakat, baik dalam wujud pakaian (fashion), makanan (foods),

minuman (drinks), gaya hidup (Life Style), sarana hiburan maupun informasi dan

komunikasi.

Keberadaan budaya-budaya barat ini, merupakan tanggung jawab

masyarakat terutama generasi muda, agar budaya barat tersebut diharapkan tidak

menggeser atau bahkan menghilangkan nilai-nilai kebudayaan asli bangsa

Indonesia, yang akan mengakibatkan budaya bangsa Indonesia kehilangan jati

dirinya. Oleh karena itu, perlu adanya proses filterisasi atau penyaringan dalam

setiap masuknya budaya barat tersebut. Nilai-nilai agama yang kita anut serta

dasar negara yang menjadi pedoman bangsa ini, yaitu Pancasila yang dapat

membentengi secara mendasar dalam penerimaan budaya barat tersebut.

Tanggung jawab tidak hanya merupakan kesepakatan kehidupan di

masyarakat, melainkan juga menjadi tuntutan di akhirat nanti. Dalam agama

islam, Allah Swt. telah berfirman, “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa

yang telah diperbuatnya” (QS. Al Muddatstsir:38). Ayat ini memperingatkan,

(20)

hadapan Allah Swt., tidak hanya di kehidupan di dunia, melainkan juga di akhirat

kelak. Dalam kehidupan saat ini, rawan akan perilaku, perbuatan, tindakan, serta

sikap yang tidak bertanggung jawab dari oknum-oknum tertentu. Perilaku tidak

bertanggung jawab tidak hanya terbatas pada diri seseorang yang tidak terdidik,

melainkan juga dari seseorang yang berkedudukan tinggi. Perilaku tidak

bertanggung jawab dari oknum yang terdidik, apalagi yang berkedudukan tinggi

akan sangat membahayakan dan merugikan bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang sangat sentral dalam

memajukan sebuah peradaban. Bila berbicara mengenai mahasiswa identik

dengan pemuda. Pemuda yang memiliki gejolak semangat perubahan yang

progresif. Mahasiswa juga identik dengan kaum intelektual yang dengan ide-ide

dan gagasan-gagasan cemerlangnya mampu membuat arus perubahan yang

signifikan bagi kemajuan suatu bangsa.

Paradigma mahasiswa dikampus bertumpu pada pemahaman ideologis

yang memiliki ketajaman analisis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi.

Objeknya bisa berupa beragam persoalan yang ada dimasyarakat. Mulai dari

persoalan sosial, ekonomi, politik, budaya dan bahkan persoalan etika dan

moralitas. Kalangan mahasiswa mampu membaca, mengkaji, dan berdiskusi

secara logis, kritis, sistematis, dan komperhensif, serta mampu membedah

persoalan dari berbagai aspek dan sudut pandang ilmu dan pemikiran yang

konstruktif. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa diharapkan mampu memberikan

jawaban atas kondisi zaman yang terus berubah. Karena pada hakikatnya

(21)

Iron stock, dan Social Control. Dalam aplikasinya, mahasiswa harus memiliki

langkah strategis untuk menciptakan perubahan tersebut.

Mahasiswa sebagai kaum muda yang dengan berjalannya waktu suatu saat

nanti memimpin nakhoda pemerintahan, sebagian besar (untuk mengatakan tidak

semua) telah terwarnai sangat pekat dengan obsesi pribadi dan menghilangkan

kepekaannya terhadap kepentingan berbangsa dan bernegara.

Kepedulian mahasiswa yang sudah menjadi hal yang langka, ketika

sebagian mahasiswa hanya mampu kritis terhadap elite politik dan sebagian besar

lainnya hanya diam. Dengan keilmuan terapan yang dimiliki tidak banyak

mahasiswa yang mau terjun langsung ke tengah masyarakat memberikan solusi

kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu rakyat, mulai dari tawaran

perbaikan taraf kemampuan hidup atau mencerdaskan kehidupan bernegara.

Dengan fakta hari ini, mahasiswa sudah terwarnai dalam berbagai

kepentingan politik pragmatis dan sedikit yang ideologis. Pragmatisme menjadi

determinasi di berbagai level pergerakan tidak terkecuali mahasiswa sehingga

rakyat kecil yang selama ini hanya menjadi penanggung penderitaan bangsa ini

semakin teracuhkan.

Ini dapat dibuktikan, bahwa saat ini mahasiswa tidak memiliki kekuatan

apapun untuk perbaikan negara. Dipenuhi dengan generasi yang pesimistis,

miskin kreativitas, dan solusi. Mahasiswa telah terpengaruh dengan cara pandang

dan ketidakpeduliannya.

Berdasarkan permasalahan diatas, hal tersebut mendorong penulis untuk

(22)

pada saat ini, mengingat berkurangnya kepedulian mahasiswa di tengah

masyarakat akibat adanya fakta bahwa mahasiswa telah terdiaspora dalam

kepentingan politik pragmatis dan terkikisnya idealisme.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka secara umum yang

menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“ Apakah Status Sosial Ekonomi Keluarga Berpengaruh Terhadap

Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan

mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung Sebagai Warga Negara ?”

Dari rumusan masalah di atas dan untuk lebih memfokuskan penelitian

yang dilakukan, maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas

Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung?

2. Bagaimana tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim

Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam lingkungan

kampus dan masyarakat ?

3. Apakah status sosial ekonomi keluarga memiliki pengaruh terhadap

tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung

dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung setelah dilakukan kontrol

terhadap pengaruh dari covariates?

4. Bagaimana perbandingan pengaruh status sosial ekonomi keluarga

(23)

mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa

Universitas Nurtanio Bandung ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan,

menganalisis dan mengkaji secara mendalam pengaruh status sosial ekonomi

keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa dalam masyarakat sebagai

warga negara. Secara khusus, penelitian ini bertujuan menguji hipotesis dan

untuk:

1. Mengetahui tingkat status sosial ekonomi keluarga mahasiswa Universitas

Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung

dan menganalisanya secara mendalam.

2. Memperoleh gambaran dan menganalisis secara mendalam mengenai

tanggung jawab sosial mahasiswa Universitas Nasional Pasim Bandung

dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung.

3. Memperoleh gambaran yang jelas pengaruh hubungan antara tingkat status

sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Untuk

mengetahui apakah tingkat status sosial ekonomi keluarga benar-benar

memiliki pengaruh hubungan dengan tanggung jawab sosial mahasiswa

baik di masyarakat maupun lingkungan kampus, maka perlu diuji

faktor-faktor lain sebagai covariates dalam hubungannya dengan status sosial

(24)

4. Membandingkan pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap

tanggung jawab sosial mahasiswa berdasarkan covariates pada mahasiswa

Universitas Nasional Pasim Bandung dan mahasiswa Universitas

Nurtanio Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pemikiran atau bahan kajian terhadap mahasiswa Universitas Nasional Pasim

Bandung dan mahasiswa Universitas Nurtanio Bandung dalam upaya membangun

tanggung jawab sosial untuk menjadi warga negara yang baik dan mengakar

(genuine).

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada :

1. Akademisi, sebagai referensi yang dapat mempertegas pentingnya upaya

memberikan pemahaman tentang tanggung jawab sosial mahasiswa

Universitas Nasional Pasim Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung,

agar tanggung jawab terhadap hak dan kewajibannya dapat dipahami,

dihayati, sehingga akan timbul kepekaannya terhadap tanggung jawab

sosial sebagai warga negara demi kepentingan berbangsa dan bernegara.

2. Peneliti, agar penelitian ini mampu menelaah secara kritis dan

memberikan kontribusi positif mengenai pentingnya memahami tentang

tanggung jawab sosial mahasiswa dalam setiap lapisan sosial ekonomi

(25)

3. Warga negara pada umumnya, agar penelitian ini dapat dijadikan referensi

untuk menambah wawasan keilmuan dan pemahaman tentang tanggung

jawab sosial sehingga menggugah kesadaran mahasiswa pada setiap

lapisan sosial ekonomi, untuk terjun langsung ke tengah masyarakat

memberikan solusi kemasyarakatan pada tataran objek bangsa ini yaitu

rakyat, mulai dari tawaran perbaikan taraf kemampuan hidup atau

mencerdaskan kehidupan bernegara.

E. Variabel Penelitian

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah Status Sosial Ekonomi

Keluarga. Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah

Tanggung Jawab Sosial Warga Negara.

Sesuai dengan rumusan masalah dan identifikasi masalah penelitian, maka

pola hubungan antar variabel penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut :

(26)

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari

kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian,

maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :

a. Status Sosial Ekonomi (X)

Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya

digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya

dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena

diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.

Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini

merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah

Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :

Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam kelas

sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam

rangkaian kesatuan. Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator status

sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini

(27)

Tabel 1.1

Komponen Variabel Satus Sosial Ekonomi Keluarga

VARIABEL INDIKATOR JENIS

VARIABEL

Status Sosial

Ekonomi (X)

1. Penghasilan Keluarga

2. Pekerjaan Ayah & Ibu

3. Pendidikan Ayah &

Ibu

4. Pendidikan Usia Dini

(TK)

Ratio

Ordinal

Ordinal

Ordinal

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)

Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah

kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan

akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam

lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui

wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan

kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak

kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik

maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi

(28)

Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan

privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi

kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan,

menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi

kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.

2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang

ekonomi dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri,

membayar pajak, memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik

anak, mengikuti informasi tentang isu-isu publik, memberikan suara

(voting), menjadi saksi di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat,

melakukan tugas kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.

3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter

ini meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan,

mendengarkan pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan

sesama warga negara, dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap

menghargai hak minoritas dalam berbeda pendapat.

4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan

bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik,

santun dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik

Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan

(29)

1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang

lain, menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan

pandangan orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan

emosional.

2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati

persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan

dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.

3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak

menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk

mengubah hukum yang adil.

4) Jujur, berkemauan untuk memelihara dan mengekspresikan kebenaran.

5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain.

6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.

7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat

kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat

tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.

8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap

(30)

Tabel 1.2

Komponen Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS

(31)
(32)
(33)
(34)

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR JENIS

Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial

ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya

tanggung jawab sosial warga negara.

Tabel 1.3

Komponen Variabel Kovariat

VARIABEL INDIKATOR JENIS

(35)

VARIABEL INDIKATOR JENIS

VARIABEL

6. Alat transportasi

7. IPK

Ordinal

Ordinal

G. Asumsi dan Hipotesis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan atas dasar asumsi bahwa Status sosial ekonomi

keluarga dapat menentukan tingkat tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai

warga negara.

Bertolak dari asumsi tersebut dan mengacu kepada rumusan masalah,

maka dapat dikemukakan rumusan hipotesis sebagai berikut :

1. Semakin tinggi status sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi

tanggung jawab sosial mahasiswa.

2. Pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial

mahasiswa berbeda secara signifikan berdasarkan usia, jenis kelamin, asal

sekolah, daerah tempat tingal, keaktifan mahasiswa, kepemilikan alat

transportasi dan IPK.

H. Metode dan Pendekatan Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dari Cresswell

(1994:177) dengan tujuan untuk mengukur banyaknya variabel, menguji

hipotesis, dan membuat kesimpulan karakteristik dari suatu fenomena. Metode

(36)

populasi, dimana dalam penelitian ini kuesioner sebagai alat pengumpul data yang

pokok sebagai data primer, sedangkan wawancara dan studi literatur sebagai data

sekunder.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis korelasi, analisis determinan dan analisis kovarians. Analisis data untuk

memproses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan

diinterpretasikan (Singarimbun, 1989:263). Dengan menggunakan statistik maka

data penelitian yang amat besar jumlahnya dapat disederhanakan menjadi

informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Hasil yang

diperoleh juga dapat dibandingkan dan memungkinkan peneliti untuk menguji

apakah adanya hubungan sistematis antara variabel-veriabel yang diteliti.

Data yang terkumpul dari jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan

yang diajukan dalam angket yang berisi dua macam pertanyaan tentang

karakteristik status sosial ekonomi keluarga responden dan pertanyaan mengenai

tanggung jawab sosial mahasiswa. Data kemudian dikelompokkan dan

ditabulasikan dalam tabel frekuensi. Data dari hasil dalam tabel frekuensi,

kemudian diinterpretasikan untuk mengetahui makna yang lebih luas dari hasil

(37)

K. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat

mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1989:122). Dalam penelitian ini

alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi, dimana angket yang berisikan

beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat mewakili semua aspek yang

dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang status sosial ekonomi

keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Hal ini untuk menunjukkan

sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi keluarga yang

relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Berhubung

mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang konsistensinya

agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan unsur

kesalahan pengukuran (measurement error). Besar kecilnya kesalahan

pengukuran dapat diketahui dari indeks korelasi antara hasil pengukuran pertama

dan kedua dengan mengkuadratkan korelasi (r) yang merupakan hasil pengukuran

sebenarnya. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi product

(38)

L. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan

Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena

peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para

responden yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional

Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi,

Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, dan Fakultas Sastra. Adapun

Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,

Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Menurut

data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional Pasim Bandung

jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas sebanyak 1.796

mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah keseluruhan

mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap,

berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan

program studi (prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim

Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas,

kemudian dari empat Fakultas tersebut terbagi menjadi beberapa prodi, dari

masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan

menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini

digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama

(39)

krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk

menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.

Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas

Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah

317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi

penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian

ini adalah 313 responden.

Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat

terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan

sifat populasi bersangkutan.

Tabel 1.4

Penyebaran Sampel Penelitian

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM BANDUNG

PROGRAM STUDI JUMLAH

MAHASISWA

JUMLAH

SAMPEL

Manajemen 390 90

Teknik Informatika 289 60

Manajemen Informatika 157 47

Akutansi 119 30

Psikologi 138 30

Sastra Jepang 98 10

Teknik Industri 279 20

Manajemen Industri 167 10

Manajemen Perpajakan 76 10

(40)

Jumlah 1.796 317

UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG

PROGRAM STUDI JUMLAH

MAHASISWA

JUMLAH

SAMPEL

Manajemen 158 10

Teknik Informatika 139 20

Akutansi 98 10

Ilmu Administrasi Negara 158 25

Ilmu Administrasi Niaga 197 25

Teknik Penerbangan 210 80

Teknik Industri 99 10

Teknik Elektro 89 10

Motor Pesawat 165 50

Listrik Pesawat 118 23

Rangka Pesawat 153 40

Avionika 96 10

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini pada dasarnya menggunakan metode deskriptif analitis, yang

menggambarkan secara sistematik mengenai status sosial ekonomi keluarga dan

pengaruhnya terhadap tanggung jawab sosial warga negara. Melalui metode ini

diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian, sebagaimana pendapat Singarimbun dan Effendi (1989:4), metode

deskriptif lebih luas dari metode survei, dan survei merupakan bagian dari metode

deskriptif. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif

kuantitatif, yang menurut Cresswell (1994:177) bertujuan untuk mengukur

banyaknya variabel, menguji hipotesis, dan membuat kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman, atau memahami fenomena-fenomena

sosial dari sudut atau perspektif partisipan. Responden adalah orang-orang yang

diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran dan persepsinya

mengenai pengaruh status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab

sosial warga negara.

Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelitian, maka metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, dengan teknik

kuesioner untuk mengumpulkan data. Hal tersebut senada dengan pendapat

(42)

mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpul data yang pokok. Penelitian ini digunakan dengan maksud

memberikan gambaran, penjelasan dan pengujian hipotesa tentang pengaruh

status sosial ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa sebagai

warga negara yang baik.

Singarimbun dan Effendi (1989:3) berpendapat bahwa, “Survei adalah

suatu usaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari

berbagai individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan

standar pertanyaan/pernyataan yang terpola dan terstruktur sesuai dengan

kebutuhan akan data serta mengacu pada topik dan judul penelitian”.

Pengertian metode deskriptif tersebut lebih ditegaskan lagi oleh

Surakhmad (1990:140) dengan mengungkapkan ciri-cirinya sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang atau

bersifat sakral (up to date).

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisis

(karena metode ini sering pula disebut metode analitik).

Berkenaan dengan metode deskriptif, Moh Nazir (1999:63) mengatakan

bahwa, metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masyarakat sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ialah

(43)

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diteliti.

Berdasarkan pendapat di atas metode deskriptif merupakan metode yang

memusatkan perhatian pada masalah aktual untuk memecahkan masalah dengan

menggambarkan semua peristiwa atau kejadian selama penelitian berlangsung.

Masalah aktual yang diangkat dalam penelitian ini adalah “tanggung jawab sosial

warga negara”.

B. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Untuk memperjelas konsep yang diteliti dan untuk menghindari

kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah yang terdapat dalam judul penelitian,

maka dirumuskan definisi operasional variabel penelitian berikut ini yaitu :

a. Status Sosial Ekonomi (X)

Dalam penelitian ini, istilah Status Sosial Ekonomi pada dasarnya

digunakan dalam pengertian penggolongan orang – orang dalam masyarakatnya

dalam kriteria tertentu. Status sosial ekonomi sendiri sebenarnya terbentuk karena

diciptakan oleh masyarakat sebagai warga negara dalam kehidupan sosialnya.

Adapun indikator Status Sosial Ekonomi yang diukur dalam penelitian ini

merujuk pada pendapat Warner dkk dalam Horton & Hunt (1992 : 5) adalah

Status Sosial Ekonomi dengan definisi operasional sebagai berikut :

Status Sosial Ekonomi (X) adalah penggolongan orang – orang dalam

kelas sosialnya, yang mempunyai tingkat kedudukan ekonomi yang sama dalam

(44)

sosial ekonomi adalah pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pendidikan usia dini

(TK).

b. Tanggung Jawab Sosial Warga Negara (Y)

Dalam penelitian ini, tanggung jawab sosial warga negara adalah

kesadaran yang dimiliki oleh setiap warga negara atas segala perbuatan dan

akibatnya bagi diri sendiri, bagi kepentingan pihak lain, atau bagi alam

lingkungan atau bagi Tuhan. Tanggung jawab sosial baru dapat diketahui

wujudnya apabila sudah dinyatakan dengan perbuatan yang menghasilkan

kematangan pribadi. Tanggung jawab sosial merupakan bagian dari watak

kewarganegaraan (civic dispositions) yang digambarkan pada karakter publik

maupun privat yang penting bagi pemeliharaan dan pengembangan demokrasi

konstitusional (Branson ,1999:23-25).

Dalam penelitian ini, penulis membatasi indikator karakter publik dan

privat. Karakter privat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Menjadi anggota masyarakat yang independen. Karakter ini meliputi

kesadaran secara pribadi untuk bertanggung jawab sesuai ketentuan,

menerima konsekuensi dan tindakan yang diperbuat dan memenuhi

kewajiban moral dan legal sebagai anggota masyarakat.

2) Memenuhi tanggung jawab personal kewarganegaraan di bidang ekonomi

dan politik. Tanggung jawab ini meliputi menjaga diri, membayar pajak,

memberi nafkah dan merawat keluarga, mendidik anak, mengikuti

(45)

di pengadilan, kegiatan pelayanan masyarakat, melakukan tugas

kepemimpinan sesuai bakat masing-masing.

3) Menghargai harkat dan martabat kemanusiaan tiap individu. Karakter ini

meliputi menghormati orang lain, dengan bersikap sopan, mendengarkan

pendapat orang, menghargai hak dan kepentingan sesama warga negara,

dan mematuhi aturan mayoritas, tetapi tetap menghargai hak minoritas

dalam berbeda pendapat.

4) Partisipasi dalam urusan-urusan kewarganegaraan secara efektif dan

bijaksana. Karakter ini merupakan partisipasi dalam debat publik, santun

dalam berdiskusi, mengutamakan kepentingan publik

Sedangkan karakter publik yang menunjang partisipasi dalam urusan

kewarganegaraan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Keberadaban (civility), meliputi sifat antara lain: menghormati orang lain,

menghormati pendapat yang tidak sepaham, mendengarkan pandangan

orang lain, menghindari argumentasi bermusuhan dan emosional.

2) Menghormati hak-hak orang lain, karakter ini meliputi menghormati

persamaan hak dalam memiliki suara yang sama dalam pemerintahan dan

dimata hukum, bekerja sama dalam suatu asosiasi.

3) Menghormati hukum, dengan mematuhi hukum, bahkan ketika ia tidak

menyepakatinya, melakukan tindakan dengan cara yang damai untuk

mengubah hukum yang adil.

(46)

5) Berpikiran terbuka, yaitu mempertimbangkan pandangan orang lain.

6) Berpikir kritis, yaitu kehendak hati mempertanyakan kebenaran.

7) Bernegosiasi dan berkompromi, yaitu kesediaan untuk membuat

kesepakatan dengan orang lain meskipun terdapat perbedaan yang sangat

tajam, sejauh hal itu dinilai rasional.

8) Berpikiran kewarganegaraan, yaitu memiliki kepedulian terhadap urusan

publik.

c. Covariates

Covariates adalah variabel-variabel bebas lain di luar status sosial

ekonomi keluarga yang turut memberikan andil terhadap berpengaruhnya

tanggung jawab sosial warga negara. Covariates adalah sejumlah variabel yang

diperkirakan memiliki dampak yang signifikan baik terhadap status sosial

ekonomi (intermediate variable), maupun terhadap tanggung jawab sosial

mahasiswa (dependent variable). Seluruh variabel covariates akan diukur

menggunakan kuesioner terstruktur untuk menghasilkan besaran variasi antara

mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lainnya. Covariates yang akan

diukur melalui kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Usia dengan indikator yang menunjukan usia dari mahasiswa

b. Jenis Kelamin dengan indikator yang menunjukan pria atau wanita.

c. Daerah Tempat Tinggal dengan indikator yang menunjukkan daerah desa

atau kota.

(47)

e. Aktivitas Mahasiswa dengan indikator yang menunjukan keaktifan

mahasiswa dalam kegiatan di kampus.

f. Alat Transportasi dengan indikator yang menunjukkan sarana transportasi

yang dimiliki keluarga mahasiswa .

g. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan indikator yang menunjukkan hasil

prestasi yang telah dicapai mahasiswa.

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah status sosial

ekonomi, meliputi: pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga, pendidikan

usia dini (TK), sedangkan variabel terikatnya adalah tanggung jawab sosial. Di

samping itu, menurut Budimansyah dan Suryadi (2010) dalam penelitiannya, juga

ada sejumlah variabel covariates yang walaupun memiliki efek varians yang

cukup kuat tetapi tidak dimasukan ke dalam model penelitian sehingga dalam

analisis hanya menjadi efek residu (residual effects) saja.

Dalam penelitian ini, effek beberapa covariates digunakan sebagai kontrol

terhadap efek dari variabel yang sedang disoroti, yaitu efek dari status sosial

ekonomi keluarga terhadap tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan

mengontrol efek (held constant) dari sejumlah covariates maka efek unik (unique

effects) dari status sosial ekonomi terhadap variabel terikat itu akan dapat

diketahui secara jelas (distinct). Variabel-variabel bebas lainnya yang diasumsikan

tidak secara langsung memberikan efek terhadap tanggung jawab sosial warga

negara tidak akan diperhitungkan sehingga dalam analisis secara otomatis masuk

(48)

Secara konseptual, penjelasan tersebut di atas secara lebih jelas dapat

dilukiskan dalam Model Konseptual Penelitian, seperti dalam Gambar sebagai

berikut:

Gambar 3.1.

Model Konseptual Penelitian

Secara operasional model konseptual pada gambar 3.1 dapat dijabarkan

sebagai berikut :

Y = f (X, Covariates)

Dimana Y adalah Tanggung Jawab Sosial, X adalah Status Sosial

Ekonomi Keluarga, dan Ci adalah sejumlah covariates yang diperkirakan

(49)

daerah tempat tinggal, aktivitas mahasiswa, alat transportasi yang dimiliki,

dan hasil indeks prestasi mahasiswa (IPK).

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data

perimer adalah data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian sesuai dengan

ruang lingkup dan kebutuhannya, sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti, maupun dari dokumen

dan catatan lainnya yang menunjang dalam pembahasan penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukut berupa

kuesioner yang telah disusun secara terstruktur. Kuesioner sebagai data primer

tersebut memuat beberapa butir pertanyaan dengan pilihan alternatif jawaban,

sehingga responden tinggal memilih jawabannya sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya dialami dan dirasakan.

Variabel Status Sosial Ekonomi menggunakan angket yang memuat

beberapa pertanyaan dengan alternatif pilihan jawaban. Angket ini dibuat untuk

mengetahui data dari responden yang kemudian diidentifikasikan sebagai data

responden.

Variabel Tanggung Jawab Sosial Warga Negara sebagai variabel Y diukur

dengan menggunakan semantic differensial. Skala pengukuran ini berbentuk

semantic differensial yang dikembangkan oleh Osggod (Sugiyono, 2012:97).

Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak berupa pilihan

ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban

(50)

negatif” terletak di bagian kiri garis. Responden dapat memberi jawaban, pada

rentang jawaban yang positif sampai dengan negatif. Hal ini tergantung pada

persepsi responden kepada yang dinilai.

Responden yang memberi penilaian dengan angka 5, berarti persepsi

responden terhadap jawaban itu sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban

pada angka 3, berarti netral, dan bila memberi jawaban pada angka 1, maka

persepsi responden terhadap jawabannya sangat negatif.

Data sekunder dilakukan melalui :

a. Wawancara

Wawancara yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara lisan

terhadap responden, yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti

untuk mendapatkan data sekunder. Pertanyaan tidak terstruktur namun

tetap relevan dengan penelitian (Sugiyono, 2012:140).

b. Studi Literatur

Studi literatur, yaitu alat pengumpul data untuk mengungkapkan

berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi

atau diteliti sebagai bahan pembahasan hasil penelitian. Faisal (992:30)

mengemukakan bahwa hasil studi literatur bisa dijadikan masukan dan

landasan dalam menjelaskan dan merinci masalah-masalah yang akan

diteliti, termasuk juga latar belakang mengapa masalah tadi penting

diteliti. Teknik studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mempelajari sejumlah literatur yang berupa buku, jurnal, tesis, disertasi,

(51)

informasi-informasi yang menunjang dan berhubungan dengan status

sosial ekonomi masyarakat dan tanggung jawab sosial masyarakat.

D. Prosedur dan Kegiatan Penelitian

Prosedur penelitian merupakan gambaran tahapan-tahapan atau urutan

langkah-langkah yang ditempuh peneliti. Secara garis besar tahapan-tahapan

penelitian yang ditempuh terdiri dari tiga tahap persiapan, tahap pelaksanaan

penelitian, dan tahap analisis dan pelaporan. Rincian pada masing-masing tahap

adalah sebagai berikut :

Pertama, tahap persiapan meliputi penyusunan konsep dan model

penelitian yang akan dituangkan dalam rancangan penelitian. Kegiatan-kegiatan

konsep dan model penelitian tersebut meliputi kegiatan-kegiatan : (1) Identifikasi

permasalahan beserta latar belakang masalah, (2) studi kepustakaan dan review

riset terdahulu, (3) Merumuskan masalah penelitian, (4) Menentukan batasan

masalah, (5) Menyusun pertanyaan penelitian, (6) Metodologi penelitian, (7)

Menyusun instrumen pengumpulan data, (8) Menguji coba instrumen, dan (9)

Melakukan perbaikan alat pengumpulan data.

Kedua, tahap pelaksanaan penelitian, meliputi kegiatan-kegiatan: (1)

mengidentifikasi responden menurut masing-masing Fakultas, (2)

Mendistribusikan angket kepada mahasiswa, (3) Mengelompokan jawaban

responden berdasarkan status sosial ekonominya, (4) Memilah instrumen yang

(52)

Ketiga, tahap analisis dan pelaporan, meliputi kegiatan-kegiatan: (1)

Mengedit kuesioner dan memilah data, (2) Melakukan analisis data dengan

menggunakan teknik analisis data yang telah direncanakan, (3) Membuat

kesimpulan.

E. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Universitas Nasional Pasim Bandung dan

Universitas Nurtanio Bandung. Alasan pengambilan lokasi penelitian ini karena

peneliti mengajar di dua Universitas tersebut dan memahami karakteristik para

responden yang akan diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Nasional

Pasim Bandung terdiri dari berbagai Fakultas, diantaranya: Fakultas Psikologi,

Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik Informatika, Fakultas Sastra. Adapun

Universitas Nurtanio Bandung terdiri dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi,

Fakultas Teknik Informatika dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Menurut data yang di dapat dari bagian akademik Universitas Nasional

Pasim Bandung jumlah mahasiswa secara keseluruhan dari sekitar empat Fakultas

sebanyak 1.796 mahasiswa. Adapun Universitas Nurtanio Bandung jumlah

keseluruhan mahasiswanya adalah 1.680 mahasiswa.

(53)

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara bertahap,

berdasarkan Fakultas, kemudian dari masing-masing Fakultas dibagi berdasarkan

program studi (Prodi) dari kedua Universitas. Universitas Nasional Pasim

Bandung dan Universitas Nurtanio Bandung sama-sama memiliki empat Fakultas,

kemudian dari masing-masing Fakultas terbagi menjadi beberapa prodi, dari

masing-masing prodi pengambilan sampel dari populasi ditarik dengan

menggunakan teknik sampel acak sederhana (simple random sampling). Hal ini

digunakan dengan maksud bahwa tiap sampel mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih (Sugiyono, 1992:59). Besaran sampel yang ditarik, berdasarkan tabel

krejcie-Morgan yang dikutip oleh Setiawan (2007), tabel ini digunakan untuk

menentukan ukuran sampel dengan tujuan menduga proporsi populasi.

Dari jumlah populasi penelitian sebanyak 1.796 mahasiswa Universitas

Nasional Pasim Bandung, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah

317 responden. Adapun Universitas Nurtanio Bandung yang memiliki populasi

penelitian sebanyak 1.680 mahasiswa, maka yang menjadi sampel pada penelitian

ini adalah 313 responden.

Dengan menggunakan metode ini, maka semua lapisan subpopulasi dapat

terwakili dan diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan

sifat populasi bersangkutan.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

(54)

Data dari hasil penelitian yang telah dihimpun melalui proses

pengumpulan data, tentunya tidak akan berguna bilamana alat ukur yang

digunakan itu tidak memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Singarimbun

dan Effendi (1995:122) mengemukakan bahwa:

“...pengujian hipotesis penelitian tidak akan mengenai sasarannya, bilamana data yang dipakai untuk menguji hipotesis adalah data yang tidak reliabel dan tidak menggambarkan secara tepat konsep yang diukur. Oleh sebab itu, maka data yang akan digunakan dalam penelitian perlu diuji terlebih dahulu tingkat validitas dan reliabilitasnya”.

Selanjutnya, Singarimbun dan Effendi (1989:122) mengemukakan bahwa,

validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa

yang ingin diukur. Iskandar (2001:147) berpendapat, bahwa suatu pengukuran

dikatakan valid jika alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur secara

tepat. Dengan kata lain, bahwa validitas merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan sahih

bilamana mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan apabila memiliki validitas

yang rendah maka tidak atau kurang sahih.

Adapun Sugiyono (2008:267) menyatakan bahwa: “....instrumen yang

valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal”. Dipaparkan lebih jauh

mengenai validitas internal apabila kriteria yang ada dalam instrumen secara

rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang akan diukur, sedangkan validitas

eksternal bila kriteria didalam instrumen dari luar atau fakta-fakta empiris yang

(55)

dikembangkan berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas eksternal

berarti bahwa instrumen dikembangkan dari fakta empiris.

Dalam penelitian ini alat ukur yang dipergunakan adalah validitas isi,

dimana angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diukur dapat

mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek dari kerangka konsep tentang

status sosial ekonomi keluarga dengan tanggung jawab sosial mahasiswa. Suatu

pernyataan dikatakan valid apabila pernyataan tersebut memiliki nilai koefisien

validitas di atas 0,300 (Sugiyono,2004:116).

Pengujian validitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah melalui pendekatan korelasi product moment dengan rumus sebagai

berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

r : Koefisien korelasi internal

X : Skor jawaban per item pertanyaan

Y : Skor total

N : Banyak responden

(56)

Reliabilitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Singarimbun, 1989:140). Bila suatu alat pengukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh

relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dinyatakan reliable. Hal ini untuk

menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran tentang status sosial ekonomi

keluarga yang relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih.

Berhubung mengukur fenomena sosial mengenai tanggung jawab sosial yang

konsistensi agak sulit dicapai, maka dalam penelitian ini harus diperhitungkan

unsur kesalahan pengukuran (measurement error). Dengan kata lain, reliabilitas

instrumen menunjukkan konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala

yang sama.

Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan

internal consistency, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis

dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sekumpulan

pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil

mengukur variabel-varibel yang diukur jika koefisien reliabilitasnya lebih atau

sama dengan 0,700 (Yamin, 2009:284). Pengujian reliabilitas instrumen dapat

dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearmen Brown (Split half) sebagai

berikut :

ri =

(57)

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Tabel 3.1

Rekap Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Gambar

Gambar 4.1  Diagram Scatter Plot................................................................
Gambar 1.1 Variabel Penelitian
Tabel 1.1
Tabel 1.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Semakin baik kepemimpinan transformasional yang dijalankan seorang pemimpin dan semakin tinggi self efficacy yang dimiliki oleh bawahan maka kinerja pegawai akan

2) Guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pe- ngamatan melalui kegiatan membaca tentang penyajian data berkelompok dalam bentuk

Permasalah utama yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah adalah “Bagaimana kesenian calung dapat bertahan seiring perkembangan zaman pada tahun 1970-2013?”

KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TSUNAMI DI KOTA SIBOLGA Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu..

Based on the statement above, one of the advantages of playing online games is increasing one's ability in English language, because in playing online games, inadvertently we

[r]

Model Siklus Belajar 5e Berbasis Konflik Kognitif Pada Materi Suhu Dan Kalor Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA.. Universitas

BIMB1NGAN KEAGAMAAN TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS II SMK.. DIPONEGORO SALATIGA