• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES

(Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada siswa kelas IV di SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Guru Sekolah Dasar

Oleh

Yuli Rosdiani 1008588

PROGRAM STUDI SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI NAMA : YULI ROSDIANI

NIM : 1008588

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES

(Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan materi energi dan perubahannya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING PEMBIMBING I

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP : 196807041992032001

PEMBIMBING II

Prof. Dr. H. Johar Permana, MA NIP: 195908141985031004

Mengetahui Ketua Program S-1 PGSD

(3)

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES

(Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan materi Energi dan Perubahannya)

YULI ROSDIANI 1008588

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari permasalahan pengalaman peneliti di lapangan, yaitu dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan energy dan perubahannya di kelas IV SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi di Kota Bandung dengan jumlah siswa 25 orang, yang mana nilai siswa pada matapelajaran IPA masih dibawah KKM yaitu nilai rata-rata hasil belajar siswa 56,7 sedangkan KKM yang ditentukan adalah 65. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajaran IPA guru hanya menggunakan metode ceramah dan kegiatan siswa hanya membaca buku yang telah disediakan oleh sekolah saja. Dengan demikian melalui penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah pada perkembangan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Penelitian ini menggunakan metode PTK dengan menggunakan instrument wawancara terhadap minat belajar siswa, evaluasi hasil belajar siswa dan LKS (LembarKerjaSiswa). Berdasarkan hasil minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II terjadi suatu peningkatan pada minat belajar dan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dari nilai tes evaluasi individu yang mencapai KKM pada setiap pertemuan dan hasil observasi siswa selama proses pembelajaran. Berdasarkan temuan setelah melakukan penelitian dapat diketahui bahwa pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses dapat memotivasi siswa terlihat secara langsung dalam pembelajaran yang bermakna. Kondisi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan serta persiapan yang matang merupakan hal penting yang harus di perhatikan. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses maka minat dan hasil belajar siswa dapat meningkat dilihat dari data-data yang terkumpul.

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT. Karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ”Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam

Pembelajaran IPA dengan Melalui Pendekatan Keterampilan Proses”

( Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Bandung pada kelas IV tentang energy dan perubahannya ). Skripsi dibuat sebagai salah satu

syarat untuk menempuh ujian siding sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terselesaikan atas

bimbingan serta pertolongan dariAlloh SWT, juga dukungan dari berbagai pihak. Meskipundalam proses penyusunannya penulis melakukannya semaksimal

mungkin dan dengan penuh kesungguhan, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan penulisan skripsi ini. Oleh karena

itu kritik serta masukan yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga Alloh SWT membalas segala jasa dan kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

Bandung, Januari 2013

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini terselesaikan atas bimbingan dan pertolongan Alloh SWT, juga dukungan dari berbagai pihak

yang terlibat.

Untuk itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tidak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia.

2. Ibu Dr. Ida Kaniawati, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu, kesempatan, bimbingan, memberikan masukan, pengarahan dorongan, saran dan waktu yang diberikan kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Johar Permana, MA, selaku pembimbing II yang telah meluangkan di sela-sela kesibukannya untuk memberikan dorongan,

bimbingan, pengarahan dengan penuh kesabaran.

4. Bapak/Ibu dosen PGSD Dual Modes yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan dan pengalaman berharga bagi penyelesaian studi.

5. Bapak Didi, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Al-Ikhlas yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

6. Bapak/Ibu guru SD Al-Ikhlas yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

(6)

terhingga serta memberikan yang terbaik kepada penulis demi keberhasilan penulis.

8. Teman-teman mahasiswa UPI PGSD Dual Modes yang telah bersama-sama menuntut ilmu di bangku kuliah.

9. Seluruh siswa SD Al-Ikhlas, terutama siswa kelas IV yang telah membantu dalam proses kegiatan belajar-mengajar.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan moril maupun materil.

(7)

DAFTAR ISI

BAB II Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Keterampilan Proses

(8)

E. Teori Belajar yang Mendukung Pendekatan Keterampilan

Proses ... 26

F. Pembelajaran Konsep Energi dan Perubahannya dengan Pendekatan Keterampilan Proses ... 29

G. Penelitian yang Relevan ... 41

BAB III Metodologi Penelitian A. Metode Penelitian ... 43

B. Model PTK yang dikembangkan ... 44

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 47

D. Prosedur Penelitian ... 47

E. Instrument Penelitian ... 51

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 56

G. Jadwal Penelitian ... 57

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Deskripsi Awal Penelitian ... 58

B. Hasil Penelitian dan Analisis Data ... 61

C. Pembahasan ... 74

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan ... 76

B. Rekomendasi ... 77

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sumber Energi Panas karena Gesekan Benda ... 33

Gambar 2.2 Sumber Energi Panas Matahari ... 34

Gambar 2.3 Perpindahan Panas dengan Cara Radiasi ... 35

Gambar 2.4 Perpindahan Panas dengan Cara Konveksi ... 35

Gambar 2.5 Perpindahan Panas dengan Cara Konduksi ... 36

Gambar 2.6 Sumber Energi Bunyi ... 37

Gambar 2.7 Energi Merambat Melalui Benda Padat ... 38

Gambar 2.8 Energi Merambat Melalui Benda Cair ... 38

Gambar 2.9 Energi Merambat Melalui Benda Gas ... 39

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan dan Ciri Aktifitas ... 23

Tabel 4.1 Perencanaan Siklus I ... 60

Tabel 4.2 Perencanaan Siklus II ... 61

Tabel 4.3 Hasil Minat Siswa Siklus I ... 62

Tabel 4.4 Hasil Evaluasi Belajar Siklus I... 66

Tabel 4.5 Hasil Minat Siswa Siklus I ... 70

Tabel 4.6 Hasil Evaluasi Belajar Siklus II ... 72

(11)

DAFTAR GRAFIK

4.1 Grafik Minat Terhadap Pembelajaran IPA Siklus I ... 65

4.2 Grafik Perolehan Nilai Siklus I ... 67

4.3 Grafik Minat Proses Terhadap Pembelajaran IPA Siklus II ... 71

4.4 Grafik Perolehan Nilai Siklus II ... 72

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 :Rencana Pembelajaran Siklus I, II... 81

Lampiran 2 :Evaluasi Siklus I, II ... 96

Lampiran 3 :Lembar Kerja Siswa Siklus I, II ... 107

Lampiran 4 :Lembar Observasi Siswa Siklus I, II ... 117

Lampiran 5 :Lembar Observasi Guru Siklus I, II ... 119

(13)

RIWAYAT HIDUP

Yuli Rosdiani, lahir di Bandung pada tanggal 17 Juli 1977 dari pasangan Djodjo

Kusnaelan (Alm) dan N. Sukmini. Peneliti merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pendidikan dasar yang ditempuh peneliti di SDN Sukajadi VIII Bandung tahun 1983, lulus tahun 1989. Kemudian peneliti melanjutkan kejenjang

SMP Negeri 32 Bandung lulus tahun 1992, peneliti melanjutkan ke sekolah SMA PGII 1 Bandung lulus tahun 1995. Kemudian melanjutkan pendidikan D2 PGTK

UPI tahun 1997 dan lulus pada tahun 2000 ketika kuliah PGTK peneliti sudah mengajar di TK Yayasan Beribu dari tahun 1997. Setelah lulus peneliti

(14)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul“Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Keterampilan Proses“adalah benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada

saya apabila dikemudian hari adanya pelanggaran pihak lain terhadap keaslian skripsi saya.

Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan

(15)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) telah melaju dengan pesat

karena berhubungan erat dengan perkembangan teknologi.Perkembangan teknologi memberi wahana yang sangat besar bagi perkembangan

IPA.Perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam menggugah para pendidik di sekolah untuk merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada

penguasaan konsep IPA yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.

Kreatifitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus

ditingkatkan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan IPA.Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya masyarakat adalah melalui pendidikan.Karena

itu, pembaharuan di bidang pendidikan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Hal ini disebabkan karena IPA memegang peranan penting sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap bagaimana fenomena alam terjadi.

Agar peserta didik dapat mempelajari IPA dengan benar maka IPA harus diberikan dengan utuh, baik menyangkut objek persoalan maupun tingkat organisasi dari benda-benda yang ada di alam sekitar. Hal ini menyebabkan guru

harus benar-benar menjadi seorang fasilitator dan pendorong siswa untuk menggunakan keterampilan proses serta menerapkan inovasi model pembelajaran

(16)

Pada saat ini, kenyataan menunjukan bahwa metode pembelajaran konvensional masih mendominasi dalam proses pembelajaran IPA di Sekolah

Dasar.Pembelajaran konvensional yang umum dilakukan adalah metode mengajar dalam bentuk ceramah atau informatif, dimana mengajar lebih banyak berbicara

dalam menginformasikan fakta atau konsep. Sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja sehingga hal ini menyebabkan rendahnya minat

belajar siswa.

Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar guru harus mampu meningkatkan minat siswa, salah satunya adalah dengan metode yang tepat.Salah

satu tugas guru adalah menciptakan suasana pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan semangat.Seorang guru harus memiliki kemampuan dalam memilih pendekatan pembelajaran sekaligus

menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif.

Peserta didik tingkat sekolah dasar rata-rata berada dalam usia 6 – 12 tahun. Pada tahap ini merupakan perkembangan yang penting dan fundamental bagi kesuksesan perkembangan selanjutnya. Para ahli mengemukakan bahwa

perkembangan ini diperoleh melalui proses mengalami dan belajar. Dalam hal ini kepentingannya bagi pendidik terutama selama peserta didik berada dilingkungan

sekolah adalah memahami kondisi peserta didiknya, karena pendidik mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan perkembangan peserta didik dalam setiap

(17)

Basset, Jacka dan Logan (Sumantri, M. dan Permana, J. 1999 : 12) mengemukakan bahwa secara umum karakteristik peserta didik tingkat sekolah

dasar adalah :

1. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri.

2. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang.

3. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba usaha-usaha baru.

4. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan.

5. Mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan situasi yang terjadi.

6. Mereka belajar dengancara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar peserta didik-peserta didiklainya.

Ilmu pengetahuan alam (IPA) merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat berperan penting terhadap segala kemajuan yang terjadi pada perkembangan teknologi. IPA berhubungan dengan mencari tahu tentang alam

secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan

suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk membantu pemahaman

yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Hal tersebut diatas sejalan dengan tujuan dari terbentuknya mata pelajaran IPA yang terdapat dari kurikuilum Tingkat Satuan Pendidikan (2007 : 186 – 190),

yaitu :

(18)

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTS.

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik (guru) dan peserta didik (siswa). Oleh karena itu peran guru dalam menciptakan

pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi siswa sangat penting.Salah satu ciri pengajaran yang efektif adalah dengan melibatkan aktifitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung.Siswa diberi kebebasan untuk mencari sendiri tentang

apa yang ingin mereka ketahui melalui pengamatan dan observasi melalui pengamatan dan observasi menggunakan seluruh panca indera. Rousseau

(Sriyono, dkk, 1992 : 76) “Menekankan pentingnya pengamatan sendiri,

menyelidiki sendiri dan pengalaman sendiri”. Siswa diberikan kesempatan untuk

melakukan eksperimen terhadap hasil pengamatan yang dilakukan, serta siswa juga diajarkan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang telah mereka peroleh.

IPA sebagai ilmu pengetahuan yang aplikatif dalam kehidupan sehari-hari,

tidak hanya harus dikuasai dalam bentuk produk (konsep, teori, fakta, hukum), tapi juga dalam bentuk langkah-langkah atau proses kerja ilmiah, sehingga dapat

memudahkan siswa dalam memahami konsep pembelajaran. Menurut Ratna Wilis

(19)

sains berupa fakta, konsep, prinsip, teori, pada anak didik tanpa mereka

mengetahui dan memiliki proses sains, maka yang kita ajarkan bukan sains”. Oleh

karena itu maka siswa harus dimotivasi agar dapat terlibat aktif dalam proses kerja ilmiah yang dilakukan pada setiap pembelajaran.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan aktifitas siswa dalam pmbelajaran,yaitu melalui berbagai pendekatan yang melibatkan emosi dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA, salah atunya yaitu melalui

pendekatan keterampilan proses.Keterampilan proses yang menekankan pada cara memperoleh pengetahuan melalui pengalaman belajar secara langsung.

Pembelajaran berdasarkan pengalaman menyediakan suatu alternatif pembelajaran bagi siswa yang lebih luas dari pada pembelajaran yang berpusat pada guru. Para siswa akan lebih banyak pengalaman dengan keterlibatan dirinya secara aktif dari

pada yang diperoleh dengan melihat atau mendengar suatu konsep.

Pengalaman peneliti ketika memberikan materi tentang konsep energi dan

perubahannya sebelum menggunakan pendekatan keterampilan proses adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran masih sangat kurang, pembelajaran

didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengar penjelasan dari guru dan mengerjakan yang diperintahkan oleh guru dan hasil belajar siswa masih kurang masih belum seperti yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan minat

(20)

kreatif, dan perhatian siswa menjadi terpusat pada apa yang sedang dipelajari, sehingga belajar menjadi bermakna bagi siswa.

Oleh sebab itu sebagai alternatif pemecahan masalah maka peneliti akan menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA tentang

konsep energi dan perubahannya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang muncul dalam proses pembalajaran IPA kelas IV di SD Al-Ikhlas adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya minat belajar siswa pada pembelajaran IPA.

2. Masih kurangnya kemampuan siswa untuk mengngkapkan pendapat melalui persentasi hasil diskusi.

3. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan monoton

sehingga siswa kurang bersemangat untuk belajar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanan pembelajaran model pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA?

(21)

3. Seberapa besar minat belajar melalui model pendekatan keterampilan proses pada mata pelajaran IPA?

4. Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa melalui pendekatan keterampilan proses?

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian diatas, hipotesis tindakan dari pembelajaran ini “ jika pembelajaran konsep energi dan perubahannya menerapkan pendekatan

keterampilan proses, maka aktifitas dan minat belajar siswa akan meningkat”.

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka pemecahan masalah dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan observasi pra tindakan untuk mengetahui minat belajar siswa sebelum pelaksanaan tindakan kelas.

2. Melakukan refleksi pra tindakan

3. Menyusun rencana pelaksanaan tindakan pertama berdasarkan berdasarkan hasil dan refleksi.

(22)

5. Refleksi tindakan pertama, jika minat belajar siswa masih rendah

makadilaksanakan tindakan kedua dan seterusnya.

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengungkap perencanaan pembelajran model pendekatn keterampilan proses.

2. Untuk mengungkap pelaksanaan pembelajaran model pendekatan keterampilan proses.

3. Untuk mengungkap besaran peningkatan minat belajar menggunakan penerapan model keterampilan proses dalam mata pelajaran IPA.

G Manfaat Penelitian

Dari hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan sekolah.

1. Manfaat bagi guru diantaranya :

 Mengembangkan potensi guru dalam merancang dan menyusun

rencana pembelajaran dengan menggunakan keterampilan proses.  Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengembangkan proses belajar

(23)

 Menambah wawasan guru dalam menyajikan pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

2. Manfaat bagi siswa :

 Meningkatkan aktifitas siswa selama kegiatan belajar berlangsung

dalam konsep energi dan perubahannya melalui pendekatan keterampilan proses.

 Meningkatkan minat belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar pada

konsep energi dan perubahannya melalui pendekatan keterampilan proses.

3. Manfaat bagi sekolah :

 Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran.

 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran dalam

rangka peningkatan mutu pendidikan.

H. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap definisi operasional maka perlu dirumuskan penegrtiannya, definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek (Sumardi Suryabrata, 1988 : 109).

(24)

dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. Sesuai dengan indikator minat adanya perhatian, adanya ketertarikan dan rasa

senang.

2. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri

individu siswa. Pendekatan keterampilan proses sebagai pendekatan yang menekan pada pertumbuhan dan pengembangan sejumlah keterampilan

tertentu pada diri peserta didik agar mereka mampu memproses informasi sehingga ditemukan hasil-hasil yang baru yang bnermanfaat baik berupa fakta, konsep maupun pengembangan sikap dan nilai.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa

(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka rancangan penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian

Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah menunjukan isi yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan

penelitiaan yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yangditerangkan : 1) Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

2) Tindakan menunjukan pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian

siklus kegiatan untuk siswa.

3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah

(26)

Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Penelitian atau riset (research) merupakan penyelidikan suatu masalah

secara sistematis, kritis, ilmiah lebih formal, dan yang umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan yang memiliki kemampuan deskripsi atau prediksi (Suhardjono,

dkk, 2009 : 52).

Penggunaan Penelitian Tindakan Kelas dikarenakan tindakan tersebut

dimaksudkan untuk meningkatkan minat belajar siswa,maka harus dikaitkan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Model penelitian yang digunakan dalam pembelajaran konsep energi dan perubahannya adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Menurutnya “Perencanaan tindakan menggunakan sistem spiral refleksi atau model

spiral”.Penelitian tindakan kelas dimulai dengan langkah berikut : rencana,

tindakan, pengamatan, refleksi.Keempat komponen tersebut saling berkaitan

dan terjadi secara terus-menerus membentuk siklus dalam PTK. Perencanaan kembali merupakan suatu dasar untuk ancang-ancang pemecahan masalah

(27)

Gambar 3.1 Alur Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart

Berdasarkan alur penelitian tindakan kelas diatas maka langkah-langkah

kegiatan penelitian tindakan kelas dapat dideskripikan sebagai berikut : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, tahap refleksi.

1. Tahap perencanaan tindakan (planning)

Pada tahap perencanaan ini peneliti akan menjelaskan tentang apa, mengapa,

(28)

menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan

untuk membantu peneliti pengumpulan data yang diperlukan selama berlangsungnya penelitian yang terdiri dari dua siklus. Kegiatan sebelum

penelitian tersebut meliputi : a. Refleksi awal

Pada tahap ini dilakukan kegiatan meliputi : membuat tes awal,

menentukan sumber data, menentukan subjek penelitian. b. Menentukan dan merumuskan rancangan tindakan

Kegiatan yang dilakukan adalah : menentukan tujuan pembelajarn, menyusun kegiatan pembelajarn dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (acting)

Tahap pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini yaitu

menggunakan metode pendekatan keterampilan proses, untuk menumbuhkan minat belajar anak dalam pembelajaran IPA yang mengacu

kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 3. Tahap Pengamatan(observing)

Lembar observasi sebagai alat untuk mengukur tingkah laku individu

siswa, maupun proses terjadinya kegiatan yang dapat diamati secara langsung. Lembar observasi dapat mengukur atau menilai proses

(29)

diketahui seberapa jauh kinerja pengajar dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, serta untuk mengumpulkan data dan merekan data

yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. 4. Tahap Refleksi(Reflecting)

Pada tahapan ini merupakan tahapan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan oleh peneliti. Jika hasil dari refleksi menunjukan adanya perbaikan pada tindakan yang sudah dilakukan, maka

rencana tindakan yang akan dilaksanakan selanjutnya tidak hanya mengulang materi yang telah dilakukan tapi harus ada pemecahan

masalah, demikian selanjutnya. Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus ini akan selesai dilaksanakan apabila tujuan pembelajaran telah berhasil tercapai sesuai dengan KKM yang telah ditentukan.

C. Subyek dan Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.Subjek penelitian adalah siswa kelas IV sebanyak 25

orang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.Ruang kelas yang dipakai cukup memadai, jumlah meja dan kursi sesuai dengan kebutuhan kelas.

D. Prosedur Penelitian

Berdasarkan alur pada siklus diatas, maka pelaksanaan tindakan kelas ini

(30)

Siklus I

a) Perencanaan Tindakan I

Pada tahapan ini guru merencanakan dan menyusun persiapan pembelajaran dengan materi energi dan perubahannya. Pada perencanaan ini

guru diawali dengan membuat RPP, menyediakan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipergunakan pada percobaan/eksperimen, lembar observasi pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pada saat pembelajaran berlangsung peneliti di temani oleh teman sejawat yang bertugas sebagai observer,yang bertugas mengobservasi peneliti

pada saat pembelajaran berlangsung. b) Pelaksanaan tindakan 1

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

persiapan yang telah direncanakan yaitu :

1. Guru mengemukakan masalah tentang energi dan perubahannya

2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai masalah yang dikemukakan sampai merasa cukup untuk melakukan pengamatan,

percobaan atau eksperimen

3. Guru membagi tugas pada tiap kelompok dengan memberikan LKS 4. Siswa dalam kelompoknya menyiapkan alat-alat yang telah ditugaskan

5. Siswa melakukan pengamatan dan percobaan/eksperimen melalui kerja kelompok dengan mengacu pada langkah-langkah lembar kerja siswa

(31)

c) Observasi

Observasi dilakukan pada saat belajarmengajar berlangsung, kegiatan

observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua lembar

observasi.Lembar observasi pertama digunakan untuk mengamati aktivitas guru, yaitu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam mengelola kelas. Lembar observasi kedua untuk mengobservasi siswa sejauh

mana peningkatan minat belajar siswa dalam belajar IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

d) Refleksi

Refleksi pada siklus I dilakukan dengan analisis terhadap semua informasi yang sudah dikumpulkan selama proses pembelajaran berlangsung

melalui lembar observasi dan hasil dari evaluasi yang telah dilakukan pada saat kerja kelompok yang telah dilakukan.Kemudian menyusun pembelajaran

yang akan dilakukan pada siklus II dan selanjutnya.

Siklus II

a) Perencanaan Tindakan II

Berdasarkan refleksi dari siklus I maka diperoleh suatu gambaran

kekuarangan dan kelebihan yang ada pada pembelajarn di siklus I, pada siklus II ini diharapkan pembelajaran akan meningkat mengenai minat belajar siswa.

(32)

b) Pelaksanaan Tindakan II

Pada tahapan ini guru melaksankan proses pembelajaran dengan RPP

yang telah dibuat dengan memperbaiki segala kekurangan pada siklus I,dengan tahapan pada pembelajaran sebagai berikut :

1. Guru mengemukakan suatu masalah tentang energi bunyi dansifatnya

2. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai masalah yang dikemukakan sampai merasa cukup untuk melakukan pengamatan,

percobaan dan eksprimen

3. Guru membagi siswa dalam suatu kelompok

4. Guru membagi tugas pada tiap kelompok dengan memberikan lembar kerja siswa

5. Siswa menyiapkan alat-alat yang telah ditugaskan

6. Siswa melakukan eksperimen melalui kerja kelompok mengacu pada langkah-langkah lembar kerja siswa

7. Siswa melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan evaluasi c) Observasi

Observasi pada siklus II ini dilakukan oleh observer yaitu teman sejawat, yang mengobservasi mengenai kegiatan guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dan mengobservasi siswa pada saat kegiatan belajar.

d) Refleksi

Pada tahapan refleksi ini guru mengadakan perbaikan-perbaikan pada

(33)

diperoleh diolah dan dibuat suatu kesimpulan dan dijadikan laporan hasil penelitian.

E. Instrumen Penelitian

1. Lembar Observasi

Lembar observasi adalah lembar untuk memperoleh data yang diperlukan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga diperoleh data yang dapat dijadikan sebagai salah

satu bahan untuk melakukan refleksi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua lembar observasi, yaitu lembar

observasi guru untuk mengamati aktifitas guru dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa. Lembar observasi ini diisioleh observer.

No Kriteria Minat Kategori

Ya Tidak 1. Memperhatikan secara konsisten penjelasan dari guru

2. Memiliki buku IPA

3. Menyenangi pembelajaran IPA

4. Terlihat/partisipasi dalam pembelajaran IPA 5. Memiliki catatan pelajaran IPA

2. Wawancara

Wawancara dilaksanakan antara peneliti dengan beberapa siswa melalui Tanya jawab setalah selesai pembelajaran dengan menggunakan

(34)

Lembar Wawancara Siklus I

Nama Siswa :………..

No Pertanyaan Jawaban Keterangan

Ya Tidak 1. Apakah kamu senang dengan pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam ?

2. Apakah kalian mengerti apa yang dijelaskan oleh guru?

3. Apakah kalian mengalami kesulitan pada saat pembelajaran IPA ?

4. Apakah gurumu selalu menggunakan alat peraga ketika mengerjakan IPA ?

5. Apakah kalian menjawab pertanyaan guru pada saat pembelajaran ?

6. Apakah kalian mengalami kesulitan saat melakukan percobaan ?

7. Apakah kalian dapat mengerjakan LKS dengan lancer ?

8. Pernahkah gurumu membimbing siswanya yang mengalami kesulitan dalam pembelajarn IPA ?

9. Apakah kalian memahami materi pelajaran setelah melakukan percobaan ?

(35)

3. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa (LKS) digunakan sebagai panduan bagi siswa

untuk menemukan konsep baru atau mengaplikasikan konsep-konsep yang telah diketahui. Siswa pada awal pembelajaran akan

diberikan LKS yang dapat membantu mereka untuk melakukan suatu pengamatan dan percobaan yang akan dilakukan sehingga dapat mengembangkan sikap ilmiah siswa.

Nama: ……….

EVALUASI Siklus I

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas : IV

Alkasi waktu : 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )

Berilah tand silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang sesuai denagn pertanyaan !

1. Sumber energy panas yang paling penting adalah ….

a.Api b.Listrik c. Matahari d. Lampu

2. Dua benda yang dapat menghasilkan panas adalah ….

a. Didekatkan c. Dijauhkan

b. Ditempelkan d. Digesekan

3. Proses perpindahan panas matahari ke bumi disebut ….

a. Konduksi c. Radisasi

(36)

4. Benda-benda yang dapat menghasilkan panas, disebut ….

a. Radiasi c. Isolator

b. Konduktor d. Konveksi

5. Sendok yang diguakan dalam mengocek the manis merupakan benda yang terbuat dari … karena terasa panas

a. Logam b. Kayu c. besi d. rotan 6. Panas yang dihasilkan oleh pergesekan dua benda adalah ….

a. Menggesekan permukaan dua buah batu b. Menggesekan permukan dua buah es balok c. Menggesekan permukan dua buah plastic d. Menggesekan permukan dua buah bata

7. Panas dapat berpindah melalui zat atau benda padat, disebut ….

a. Konveksi c. Radiasi

b. Konduksi d. Polusi

8. Kawat, besi dan alumunium merupakan benda …. a. Penghantar panas yang baik

b. Penghambat panas yang baik c. Penghantar panas yang tidak baik d. Penghambat panas yang tidak baik

9. Perpindahan panas secara konveksi diantaranya ….

a. Sinar matahari c. Memasak air

b. Api unggun d. Menggesekan dua buah kayu 10. Si bawah ini merupakan benda isolator, kecuali ….

a. Kayu c. Kertas

(37)

Hasil Kerja Siswa Siklus I

Hasil kerja Kelompok dan Diskusi

Kegiatan I : Observasi dan Pengamatan

1. Gambar A :……….

2. Gambar B :……….

3. Gambar B :……….

4. Kesimpulan :……….

Kegiatan II : Merencanakan dan melakukan percobaan

A.

Kegiatan III : Klasifikasi atau Menggolongkan

(38)

F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian, maka peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara, dan tes tertulis (LKS) yang disertai dengan instrumen pendukungnya.

2. Teknik Analisis Data

Sebagai dasar pengujian terhadap hipotesa tindakan yang telah

dirumuskan dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan, maka data yang diperoleh akan dianalisis melalui pengumpulan data dan validasi data, analisis data dilakukan dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan

pada setiap siklus, dengan demikian data yang diolah dan disajikan adalah data kualitatif dan data kuantitatif.

Data yang menunjukan dinamika proses dianalisis dengan pola kualitatif diikuti oleh argument untuk mendeskripsikan kebermaknaan hasil penelitian. Data tersebut meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa dan

model pendekatan keterampilan proses. Setelah itu kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara melalui proses diskusi bersama

observer atau dihubungkan dengan literatur. Adapun data mengenai minat belajar siswa diolah, kemudian dideskripsikan menjadi berbagai perubahan minat belajar siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan keterampilan

(39)

G. Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November sampai bulan Desember,

dilaksanakan di Sekolah Dasar Al- Ikhlas beralamat di Jalan Karang Tineung Dalam No 84.Penelitian dilakukan pada kelas IV dengan jumlah murid 25

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam BAB IV pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam mata pelajaran IPA

pada konsep energy dan perubahannya di SD Al-Ikhlas Kecamatan Sukajadi Bandung, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep

energy dan perubahannya sebelum menggunakan keterampilan proses belum menunjukan hasil yang cukup baik.

2. Minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada konsep

energy dan perubahannya dengan menggunakan keterampilan proses dari siklus I dan II mengalami peningkatan yang cukup berarti. Dalam

penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat melibatkan siswa secara langsung untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, selain itu juga sangat memungkinkan bagi siswa memperoleh pengalaman

belajar yang sangat bermakna.

3. Penggunaan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA pada

(41)

B. Rekomendasi

Dengan mengidentifikasi hasil temuan penelitian dan pembahasan,

maka untuk menyempurnakan penggunaan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA dapat direkomendasikan :

1. Dalam kegiatan pembelajaran dengan penggunaan keterampilan proses sebaiknya lebih menekankan pada upaya pengembengan kemampuan memecahkan masalah melalui kegiatan aktif siswa dalam bereksperimen,

berdiskusi dan pencairan informasi di luar pembelajaran.

2. Penelitian - penelitian lain tentang penggunaan keterampilan proses perlu

dilakukan lebih lanjut dengan pelaksanaan kegiatan yang lebih baik dan lebih terkoordinasi sehingga dapat dijadikan contoh atau alternative bagi pelaksanaan kegiatan mengajar guru di sekolah (kelas).

3. Analisis terhadap minat dan hasil belajar yang dicapai siswa serta guru selama kegiatan pembelajaran menunjukan adanya peningkatan, sehingga

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Bundu, Patta. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains di SD. Jakarta : Depdiknas.

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar.Jakarta : Erlangga.

Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas, RI. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta : Depdiknas.

Gustiana, N.M. (2008). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembeljaran Energi panas di kelas IV SD. Bandung : Tidak diterbitkan.

Irianto, M. D. dan Syaluudin, D (1999).Hand Out Perkuliahan IPA Sekolah Dasar.Bandung : IKIP.

Kasbulloh, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Depdikbud.

Karli, H. dan Yuliartiningsih, M.S. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-model Pembelajaran. Bandung : Bina Media Informasi.

Kartadinata, S. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Mikarsa, H. L. dkk. (2004). Pendidikan Anak di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Saduloh, U. dkk.(2007). Pedagogik.Bandung : Cipta Utama.

Sagala, S. (2006). Konsep dalam Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas.

Suciati. (2004). Belajar dan Pembelajarn 2. Jakarta : Universitas Terbuka Sobariah, A. (2008). Pendekatan Kontruktivisme dalam Pembelajarn Konsep

Gaya di kelas IV. Bandung : Tidak diterbitkan.

(43)

Sumantri, M. dan Permana, J. (1999).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Depdikbud.

Sumantri, M. dan Syaodih, N. (2003). Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Universitas Terbuka.

Ulfa, S.M. (2008). Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajarn IPA di SD. Surabaya : SIC.

Usman, U. M. dan Setiani, L. (1993).Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wardani, I.G.A.K., wihardit, K dan Nasution, N. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Bundu, Patta. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains di SD. Jakarta : Depdiknas.

Dahar, R. W. (1996). Teori-teori Belajar.Jakarta : Erlangga.

Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Depdiknas, RI. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta : Depdiknas.

Gustiana, N.M. (2008). Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Sains untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembeljaran Energi panas di kelas IV SD. Bandung : Tidak diterbitkan.

Irianto, M. D. dan Syaluudin, D (1999).Hand Out Perkuliahan IPA Sekolah Dasar.Bandung : IKIP.

Kasbulloh, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Depdikbud.

Karli, H. dan Yuliartiningsih, M.S. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Model-model Pembelajaran. Bandung : Bina Media Informasi.

Kartadinata, S. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Mikarsa, H. L. dkk. (2004). Pendidikan Anak di SD, Jakarta : Universitas Terbuka.

Saduloh, U. dkk.(2007). Pedagogik.Bandung : Cipta Utama.

Sagala, S. (2006). Konsep dalam Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.Jakarta : Depdiknas.

Suciati. (2004). Belajar dan Pembelajarn 2. Jakarta : Universitas Terbuka Sobariah, A. (2008). Pendekatan Kontruktivisme dalam Pembelajarn Konsep

Gaya di kelas IV. Bandung : Tidak diterbitkan.

(45)

Sumantri, M. dan Permana, J. (1999).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Depdikbud.

Sumantri, M. dan Syaodih, N. (2003). Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Universitas Terbuka.

Ulfa, S.M. (2008). Penerapan Keterampilan Proses dalam Pembelajarn IPA di SD. Surabaya : SIC.

Usman, U. M. dan Setiani, L. (1993).Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar Mengajar.Bandung : Remaja Rosda Karya.

Wardani, I.G.A.K., wihardit, K dan Nasution, N. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Gambar

Tabel 4.1 Perencanaan Siklus  I ......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Saya menyatakan skripsi berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading and Composition

BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR ………..7. Hakikat

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Fisika di Kelas VIII O SMPN 1 Rengasdengklok Karawang Melalui

Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya meningkatkan hail belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V Sekolah Dasar.Metode pembelajaran yang

Proses pembelajaran pada pra tindakan masih tergolong cukup rendah. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode dan pendekatan yang konvensional, sehingga

membimbing dan menyertai dalam segala aktivitas sehingga proposal skripsi yang berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan Pembelajaran

Proses pembelajaran pada pra tindakan masih tergolong cukup rendah. Hal ini dikarenakan guru masih menggunakan metode dan pendekatan yang konvensional, sehingga

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA Kelas VII SMP pada pokok bahasan suhu,