Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR TANAH MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh Nuraeni 0908198
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG MATERI STRUKTUR TANAH
MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL
(PenelitianTindakan Kelas di SDN Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur)
Oleh Nuraeni 0908198
Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing I
Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 19500908 198110 1001
Pembimbing II
Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 19590508 198403 1002
Dketahui,
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Drs. H. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1001 Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
==================================================================
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR TANAH MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Penelitian Tindakan Kelas di SDN Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur
Oleh Nuraeni 0908198
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nuraeni 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR TANAH MELALUI
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Oleh Nuraeni 0908198
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahamat dan hidayah serta inayahnya skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA tentang Struktur Tanah melalui Pendekatan Kontekstual”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program
Studi Guru Sekolah Dasar.
Pembahasan dalam skripsi ini yaitu pokok yang dibahas berkrnaan dengan
metode pendekatan kontekstual. Hal-hal tersebut dibahas dan disajikan meliputi:
BAB I Pendahuluan, BAB II Pembelajaran IPA tentang Peningkatan Hasil Belajar
IPA tentang Struktur Tanah melalui Pendekatan Kontekstual, BAB III Metodelogi
Penelitian, BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan BAB V Simpulan serta
Rekomdasi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, penulis harapkan kritik dan saran demi kesempurnaan
dalam penyusunan skripsi ini.
Selama penyuunan skripsi ini, tentu saja penulis mendapat bimbingan dan
arahan dari pembimbing I dan II bahkan masukan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi
ini, ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan terutama kepada:
1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd. selaku Ketua Program Studi S-1 PGSD UPI
Kampus UPI Bumi Siliwangi.
2. Bapak Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Bapak Drs. Nana Djumhana, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah
membimbing dengan penuh kesabaran dan memotivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen S-1 PGSD serta staf administrasi
Kampus UPI Bumi Siliwangi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
yang berguna.
5. Kepala Sekolah dan rekan-rekan guru SDN Sindangjaya Kec. Cilaku Kab.
Cianjur yang telah memberikan motivasi untuk mengikuti pendidikan di
Kampus UPI Bumi Siliwangi.
6. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S-1 PGSD Kampus UPI Bumi
Siliwangi yang selalu memberikan masukan, dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
7. Orang tua dan saudaraku tercinta, yang tetap setia mendampingi dengan
kesabaran dan memotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Siswa siswi kelas V di SDN Sindangjaya dan semua pihak yang telah
membantu mewujudkan dan menyelesaikan skripsi ini sampai tuntas.
Mudah-mudahan amal baik semua pihak yang telah diberikan kepada
penulis mendapat imbalan pahala dari Allah SWT. Amin. Sehingga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya dalam
pengembangan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Bandung, Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penilaian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan ... 8
F. Definisi Operasiona ... 8
BAB II PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG STRUKTUR TANAH MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL A. Belajar dan Pembelajaran IPA di SD ... 9
B. Materi Pembelajaran ... 12
1. Struktur Tanah……… 12
2. Jenis –jenis Tanah……….. 14
C. Peningkatan Hasil Belajar ... 16
D. Pembelajaran Kontekstual atau CTL ... 18
1. Pengertian Pendekatan Kontekstual……… 18
2. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual………. 20
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Prinsip dasar setiap Komponen CTL……….. 24
.BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
C. Subjek Penelitian ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Sumber Data ... 32
F. Instrumen Penelitian ... 32
G. Pengolahan dan Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Awal Penelitian ... 37
1. Keadaan Umum SD Negeri Sindangjaya………... 37
2. Keadaan Siswa di SD Negeri Sindangjaya………. 39
3. Keadaan Siswa Kelas V……….. 40
4. Keadaan Umum Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Sindangjaya………. 41
5. Strategi Pembelajaran yang digunakan di SDN Sindangjaya……….. 42
B. Hasil Penelitian ... 43
1. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran……… 43
b. Pelaksanaan Pembelajaran………. 44
c. Observasi Pembelajaran………. 46
d. Analisis Observasi Pembelajaran………... 53
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Perencanaan Pembelajaran………. 56
b. Pelaksanaan Pembelajaran………. 57
c. Observasi Pembelajaran………. 59
d. Analisis Observasi Pembelajaran……… 64
e. Hasil Wawancara………. 65
f. Refleksi Pembelajaran………. 69
C. Pembahasan ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 77
B. Saran ... 79
DAFTAR FUSTAKA ... 80
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Gambar lapisan tanah paling atas…..………. 13
2. Gambar 2.2 Gambar Struktur Tanah………..…………... 14
3. Gambar 2.3 Gambar Tanah Humus...…………...………... 14
4. Gambar 2.4 Gambar Tanah Liat /Tanah Lempung... ……….. 15
5. Gambar 2.3 Gambar Tanah Berpasir,,.……… 15
6. Gambar 2.3 Gambar Tanah Vulkanik...………... 16
7. Gambar 3.1 Gambar Desain Penelitian……… 29
8. Grafik 4.1 Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I dan II..……….. 72
9. Grafik 4.2 Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II..……….. 73
10.Grafik 4.3 Nilai Aktivitas Siswa Siklus I dan II...………... 74
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Tabel Kategori Tafsiran Skor………. 36
2. Tabel 4.1 Daftar Guru SDN Sindangjaya...……… ... 39
3. Tabel 4.2 Daftar Siswa kelas V SDN Sindangjaya……… 40
4. Tabel 4.3 Hasil Pretes Siswa Siklus I……...…………..…… 47
5. Tabel 4.4 Hasil Postes Siswa Siklus I………..……..… 47
6. Tabel 4.5 Hasil Observasi Evaluasi Siswa Siklus I……….... 47
7. Tabel 4.6 Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus I……….... 49
8. Tabel 4.7 Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus I…… 50
9. Tabel 4.8 Aktifitas Siswa Siklus I….………...……… 51
10.Tabel 4.9 Hasil Penilaian Aktifitas Siswa Siklus I….………. 52
11. Tabel 4.10 Hasil Pretes Siswa Siklus II...…………..………… 59
12.Tabel 4.11 Hasil Postes Siswa Siklus II………....……..…… 59
13. Tabel 4.12 Hasil Observasi Evaluasi Siswa Siklus II………...… 60
14. Tabel 4.13 Kinerja Guru Menyusun RPP Siklus II………..…….. 61
15.Tabel 4.14 Kinerja Guru Melaksanakan Pembelajaran Siklus II… 62 16.Tabel 4.15 Aktifitas Siswa Siklus II………….………...… 63
17.Tabel 4.16 Hasil Penilaian Aktifitas Siswa Siklus II…….……… 63
18. Tabel 4.17 Hasil Penilaian setiap Siklus …….…………..………. 71
1
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A.LaterBelaking Masalah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan sebagai tempat belajar secara formal, dengan
tujuan untuk membantu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa atau peserta
didik melalui proses pembelajaran itu sendiri. Sedangkan fasilitas, sarana, media, sumber
dan tenaga kependidikan merupakan fasilitator yang membantu, memotivasi, dan
membimbing peserta didik untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar. Namun
berhasil atau tidaknya proses pembelajaran secara langsung ditentukan oleh pribadi
pendidik danpeserta didik yang sedang melakukan proses pembelajaran.
Menurut Piaget (Ari Widodo dkk, 2007) mengemukakan “anak usia sekolah dasar
(7 – 11 tahun) perkembangan berfikirnya berada pada tahap operasional konkrit”.Pada
tahap ini anak memerlukan pengalaman fisik seperti manipulasi benda konkrit untuk
membentuk pengalaman logika berfikirnya.
Di dalam kegiatan belajar-mengajar berlangsung suatu proses pembelajaran dan
evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang berkualitas diharapkan kedua
proses tersebut hendaknya dikelola dan dilaksanakan dengan baik. Suatu proses
pengajaran dikatakan berhasil bila terjadi perubahan tingkah laku siswa.
Tujuan setiap proses pembelajaran adalah diperolehnya hasil yang optimal. Hal
ini akan dicapai apabila semua terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun emosional.
Tujuan pembelajaran menyatakan suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran itu dan
bukan sekedar suatu proses dari pembelajaran itu sendiri. Tujuan pembelajaran
diharapkan mampu membentuk manusia yang berkualitas hanya dapat dipenuhi oleh
dunia pendidikan. Upaya pemenuhan tersebut merupakan suatu proses yang panjang yang
dimulai sejak anak belajar di SD. Salah satu unsur yang turut menentukan kualitas
Sumber Daya Manusia yaitu penguasaan IPA.
Salah satu mata pelajaran yang ada di SD yang perlu ditingkatkan kualitasnya
adalah IPA.Sekolah Dasar merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep
2
dapat dikembangkan di tingkat sekolah yang lebih tinggi di samping mempunyai kegiatan
praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Guru dapat menggali pengetahuan dari siswa yang bervariasi sehingga siswa
dapat mempelajari konsep-konsep dalam penggunaannya pada aspek yang terkandung
dalam mata pelajaran IPA untuk memecahkan suatu masalah atau persoalan serta
mendorong siswa membuat hubungan antara materi IPA dan penerapannya yang
berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
sangat luas terkait dengan kehidupana manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam
proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk
membangkitkan minat siswa serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta
yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga fakta penemuannya dapat
dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Menurut Abdullah (1998:18)IPA adalah “pengetahuan teoritis yang diperoleh
atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi,
eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”.
Kenyataan yang terjadi, mata pelajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang
disukai siswa.Bahkan siswa beranggapan mata pelajaran IPA sulit untuk
dipelajari.Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding mata
pelajaran lainnya.
Melihat kondisi awal siswa khususnya siswa kelas V SDN Sindangjaya
Kecamatan Cilaku – Cianjur ini pasif dan kurang berminat dalam mengikuti
pembelajaran IPA.Hal ini karena guru lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang
sangat aktif dan siswa sebagai penerima pengetahuan yang pasif.Pembelajaran lebih
3
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memecahkan masalah dan mengaitkannya dengan pengalaman dalam kehidupan nyata
sehingga pembelajaran kurang bermakna yang mengaibatkan keaktifan siswa rendah.
Rendahnya hasil belajar IPA siswa dibanding mata pelajaran lain karena, Guru
lebih banyak berfungsi sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima
pengetahuan yang pasif. Siswa yang belajar tinggal datang ke sekolah duduk
mendengarkan, mencatat, dan mengulang kembali di rumah serta menghafal untuk
menghadapi ulangan.Pembelajaran seperti ini membuat siswa pasif karena siswa berada
pada rutinitas yang membosankan sehingga pembelajaran kurang menarik.Pada
umumnya pembelajaran lebih banyak memaparkan fakta, pengetahuan, kemudian biasa
dihafalkan bukan berlatih berpikir memecahkan masalah dan mengaitkannya dengan
pengalaman empiris dalam kehidupan nyata sehingga pembelajaran menjadi kurang
bermakna.
Berdasarkan observasi di kelas V SD Negeri Sindangjaya pada tanggal 8April
2013yang dilakukan oleh peneliti, kondisi yang terjadi dalam pembelajaran IPA di kelas
V melalui evaluasi hasil belajar dari kemampuan siswa diperoleh masih belum maksimal
nilainya masih di bawah KKM. Dibuktikan dari hasil ulangan materi tentang Struktur
Tanah dan Jenis-jenis Tanah, prestasi belajar siswa masih rendah.
Persentasi siswa tuntas hanya 45,96% dari 21 siswa dan untuk siswa yang belum tuntas
54,04 % diperlukan remedial.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Mata Pelajaran IPA kurang diminati siswa, karena mata pelajaran IPA sulit dipelajari.
2. Rendahnya prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA.
3. Pembelajaran IPA selama ini kurang menarik.
Terkait belum optimalnya hasil belajar siswa kelas V SDN Sindangjaya, maka
penulis berupaya menerapkan model pembelajaran Kontekstual sebagai salah satu
alternatif pembelajaran yang bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
Untuk menggali potensi anak agar selalu kreatif dan berkembang perlu diterapkan
pembelajaran bermakna yang akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang
4
pembelajaran yang diperoleh merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri
yaitu proses yang melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan suatu konsep. Untuk
itu sudah menjadi tugas guru dalam mengelola proses belajar-mengajar adalah memilih
model pembelajaran yang sesuai, agar pembelajaran lebih menarik dan bermakna. Hal ini
disebabkan adanya tuntutan pada dunia pendidikan bahwa proses pembelajaran tidak lagi
hanya sekedar menstransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Guru harus mengubah
paradigma tersebut dengan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Menurut Blanchard (2001) dalam Triyanto (2007) menyatakan bahwa pengajaran
dan pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan
suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan memotifasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan
tenaga.
Pembelajaran Kontekstual merupakan refleksi pentingnya guru mengelola proses
pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dan kreatif, baik dari segi fisik, mental dan
emosional.Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa
dan guru dengan berbagai fasilitas dan meteri untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Bertitiktolakdaripadalatarbelakangmasalah di atas, dalam penelitianinipeneliti
mengambiljudul “UpayaMeningkatkanHasilBelajar IPA tentang Struktur Tanah
denganPendekatanKontekstualpadaSiswaKelas V SDN SindangjayaKecamatan Cilaku
Kabupaten Cianjur, TahunAjaran 2012/2013.Dengan tujuan agar hasil belajar siswa lebih
meningkat.
B. Rumusan Masalah.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi dilapangan sesuai dengan latar belakang
5
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanah melalui
pendekatan kontekstual pada Siswa Kelas V SDN Sindangjaya di Kecamatan Cilaku
Kabupaten Cianjur?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanahmelalui
Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V di SDN Sindangjaya di Kecamatan
Cilaku Kabupaten Cianjur Tahun pelajaran 2012/2013?
3. Bagaimanakah hasil belajar padapembelajaran IPA tentang StrukturTanah melalui
pendekatan kontekstual pada Siswa Kelas V di SDN Sindangjaya di Kecamatan
Cilaku Kabupaten Cianjur Tahun pelajaran 2012/2013?
C. Tujuan Penelitian.
Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan khususnya pada
pembelajaran IPA tentang Struktur Tanah di kelas V melalui pendekatan kontekstual
adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanah melalui
pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SDN Sindangjaya.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA tentang struktur tanahmelalui
Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V di SDN Sindangjaya.
3. Mendeskripsikan hasil belajar pada pembelajaran IPA tentang StrukturTanah melalui
pendekatan kontekstual di Kelas V di SDN Sindangjaya.
D. Manfaat Penelitian.
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik secara
teoritis maupun secara praktis bagi :
1. Manfaatsecarateoritis.
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
sebagai berikut :
a) Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikansumbanganbagiperkembanganpend
6
terutamadapatmengembangkankhazanahilmutentangpeningkatanhasilbelajarIlmuP
engetahuanAlam melaluipendekatankontekstual.
b) Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibahanperbandinganbagipenelititerdahul
u yang terkaitdenganpenelitianini.
2. Manfaat secara praktis.
Sedangkan manfaat secara paraktis yang di peroleh dari hasil penelitian ini,
khususnya pada pembelajaran IPA tentang Struktur Tanah di kelas V adalah sebagai
berikut :
a). Bagi Siswa.
1) Untuk memotivasi siswa dalam pelajaran IPA.
2) Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam sehingga pemahaman siswa
mengenai konsep IPA yang dipelajari menjadi lebih baik.
3) Menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar di dalam kelas.
4) Meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal.
b). Bagi Guru.
1) Menambah pengetahuan baru dalam mengembangkan langkah – langkah,
strategi, atau metode pembelajaran, khususnya pada pembelajaran IPA.
2) Meningkatkan keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran IPA khususnya dengan pendekatan kontekstual.
3) Meningkatkan aktivitas dalam mengembangkan pengetahuan dan membantu
memperbaiki mutu pembelajaran di sekolah.
c). BagiPeneliti.
1) Mengetahui sejauh mana keberhasilan dalam proses pembelajaran di dalam
kelas.
2) Mampu memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan
pembelajaran.
3) Menambah pengetahuan baru dalam mengembangkan suatu metode atau
strategi dalam kegiatan pembelajaran.
7
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Penelitian ini merupakansumbangan yang bermanfaat dalam rangka perbaikan
dalam pembelajaran IPA.
2) Menumbuhkembangkan kebiasaan, budaya dan atau tradisi meneliti dan
menulis artikel ilmiah di kalangan guru. Hal ini telah ikut mendukung
profesionalisme dan karir guru.
3) Mampu meningkatkan kemampuan guru dalam menjabarkan kurikulum atau
program pembelajaran sesuai dengan tuntutan dan konteks lokal, kelas dan
sekolah.
E. Hipotesis Tindakan.
Adapun hipotesis tindakan yang dapat penulis rumuskan dalam penelitian adalah
Penerapan pendekatan Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajarpada pembelajaran
IPA siswa kelas V di SDN Sindangjaya.
F. Definisi Operasional.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran dan persepsi yang berbeda
terhadap istilah yang digunakan dalam penulisan ini, oleh karena itu perlu dikemukakan
beberapa definisi operasional, antara lain sebagai berikut:
1. Hasil Belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan
ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan.
2. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar pendidikan IPA.
3. Pendekatan Kontekstual.
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and learning) adalah konsep
belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan
8
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
25
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu mengunakan penelitian Tindakan
Kelas (Classroom action research). Menurut Kemmis (1988), pengertian penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi
sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dibentuk dari 3 kata, yang memiliki pengertian sebagai berikut : (1)Penelitian, menunjuk
pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam
meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.(2)Tindakan,
menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam
penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.(3) Kelas, adalah sekelompok
siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dilakukan di kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki
berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Secara lebih
rinci, tujuan PTKantara lain sebagai berikut :
1. Meningkatkan hasil belajar dan pembelajaran di sekolah.
2. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah pembelajaran dan
pendidikan di dalam dan luar kelas.
3. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara
26
Adapun manfaat yang diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas, sesuai pendapat para
ahli, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar bagi guru,
siswa dan sekolah.
1. Menurut Cole dan Knowles (Prendergast, 2002:3-4) manfaat penelitian tindakan kelas
adalah dapat mengarahkan para guru untuk melakukan kolaborasi, refleksi, dan bertanya
satu dengan yang lain.
2. Menurut Whitehead (1993) manfaat penelitian tindakan kelas adalah dapat memfasilitasi
guru untuk mengembangkan pemahaman tentang pedagogi dalam rangka memperbaiki
pemberlajarannya.
3. Menurut Prendergast ( 2002) manfaat penelitian tindakan kelas adalah dapat membantu
(1) pengembangan kompetensi guru dalam menyelesaikan masalah pembelajaran
mencakup kualitas isi, efisiensi, dan efektivitas pembelajaran, proses, dan hasil belajar
siswa, (2) peningkatan kemampuan pembelajaran akan berdampak pada peningkatan
kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional guru.
Dengan melihat karakteristik dan manfaat serta tujuan di atas maka dipandang sangat
perlu guru untuk melakukan PTK, agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai yang
diharapkan serta hasil belajar siswa dapat mencapai maksimal.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian. 1. Lokasi atau Tempat Penelitian.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Sindangjaya Kecamatan
Cilaku Kabupaten Cianjur.Dengan alasan SD tersebut merupakan tempat peneliti
mengajar sehingga memudahkan melaksanakan penelitian. Memiliki jarak ke pusat kota
atau kabupaten sekitar 10 km.
2. Waktu Penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, tentu saja harus memperhatikan waktu yang telah
ditentukan sesuai surat ijin penelitian.Adapun jadwalpelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 22012/2013 pada mata pelajaran IPA Kelas
V SDN Sindangjaya dengan materi pokok: Bumi dan Alam Semesta,sub materi pokok:
27
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Subjek Penelitian.
1. Subjek Penelitian ditetapkan pada siswa kelas V SDN Sindangjaya Kecamatan Cilaku
Kabupaten Cianjur tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 21 anak terdiri dari 9
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Walaupun tidak semua peserta didik
memerlukan bantuan tetapi peserta didik kelas V merupakan kelas yang perlu
dibantudalam peningkatan belajar IPA. Hal ini mendorong peneliti untuk mengadakan
penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.
2. Subjek Penelitian dilihat dari Letak Geografis.SD Negeri Sindangjaya yang dijadikan
subjek penelitian keadaan atau jumlah siswa di SD Negeri Sindangjaya Pusat pembinaan
Pendidikan TK/SD Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur mulai dari kelas 1 sampai kelas
VI berjumlah 145 yang terdiri dari 69 siswa laki-laki dan 76 siswa perempuan.Lokasi
penelitian berada 200 meter dari jalan desa yang dapat di tempuh dengan jalan kaki
karena peserta didik mayoritas penduduk setempat. Selain itu lokasinya sangat strategis
berada di daerah masih asri dan sejuk sehingga peneliti bisa lebih berkonsentrasi dalam
melakukan penelitian.
3. Subjek Penelitian dilihat dari keadaan Sosial Ekonomi.Dilihat dari latar belakang status
ekonomi orang tua tempat penelitian sangat bervariasi karena lingkungan SD Negeri
Sindangjaya berada di daerah pertanian sehingga para orang tua siswa kebanyakan
28
D. Prosedur Penelitian.
Penelitian ini menggunakan model atau desain penelitian Kemmis dan Taggart.
Kemmis dan Taggart dalam (Zainal Aqib, 2006: 31) mengadakan mengadakan penelitian
tindakan kelas menggunakan model spiral (the action research spiral).
SIKLUS PELAKSANAAN PTK
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus 1 Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus 2 Pengamatan
Hasil
Gambar 3.1 Desain Penelitian Kemmis dan Taggart(Zainal Aqib, 2006: 31)
Penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi empat tahapan yang paling terkait
danberkesinambungan.Empat tahapan tersebut di bagi menjadi beberapa siklus yaitu siklus I
dan siklus II, setiap siklus menjelaskan beberapa tahapan sebagai berikut:
29
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
a). Tahap perencanaan(Planning)
Peneliti dalam tahap perencanaan ini menyusun langkah-langkah sebagai berikut :
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang
akan disimpulkan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa
melalui pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA pada materi bumi dan
alam semesta.
2) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) siklus 1.
3) Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus 1.
5) Membuat intrumen penilaian yang digunakan dalam PTK.
b). Tahap Pelaksanaan(Acting)
Tahap pelaksanaan merupakan tahap kedua dari penelitian tindakan dengan
mengimplementasikan atau penerapan isi rancangan. Pada tahap ini rancangan, strategi
dan scenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Scenario dari tindakan harus
dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar. Scenario atau rancangan tindakan yang
dilakukan dijabarkan serinci mungkin oleh yang menjelaskan:
1) Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan,
2) Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru,
3) Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa,
4) Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, dan
5) Jenis instrument yang akan digunakan.
c). Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengamatan pembelajaran dan mencatat
semua hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi
diarahkan pada poin-poin yang telah ditetapkan: Pengumpulan data, pengumpulan data
pada tahap observasi dilakukan dengan format observasi/penilaian yang telah disusun
30
siklus serta dampaknya terhadap peruses perbaikan pembelajaran. Data yang
dikumpulkan terdiri dari data kuantitatif (hasil tes) dan data kualitatif (hasil non tes) yang
menggambarkan hasil belajar siswa dan aktivitas guru beserta siswa dalam pembelajaran
IPA dengan proses pembelajaran pendekatan kontekstual.
d). Tahap Refleksi (Reflecting)dan Rekomendasi
Pada tahapan ini peneliti mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah
dilakukan berdasarkan data yang terkumpul,kemudian dilakukan evaluasi dengan
menganalisis hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian, hasil dari
siklus I belum berhasil.berdasarkan pemberian saran-saran dan keritik maka peneliti
melaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus 2.
Siklus 2
Pada rancangan siklus 2 ini tindakan diambil dari hasil yang telah dicapai pada siklus
1 sebagai usaha perbaikan. Langkah-langkah yang dilaksanakan peneliti dalam siklus kedua
hampir sama dengan siklus pertama.
a). Tahap perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dari siklus
pertama dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan
disimpulkan pada siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA pada materi bumi dan alam
semesta.
2) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) siklusII.
3) Guru menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
4) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus II.
5) Membuat intrumen penilaian yang digunakan dalam PTK.
b). Tahap Pelaksanaan(Acting)
Tahap kedua dari penelitian tindakan pada siklus kedua ini adalah pelaksanaan
pembelajaran dilaksanakan bedasarkan hasil refleksi dari siklus pertama.
31
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas, tujuan dan peningkatan hasil
belajar siswa pada proses pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual.
d). Tahap Refleksi (Reflecting).
Mengadakan refleksi dan evaluasi dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan
dan tahap observasi serta pencapaian indikator keberhasilan.Hasil pengamatan pada
pengamatan siklus 2 dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti dan
observer. Hal tersebut ditandai dengan perubahan sebagai berikut :
1. Pada saat pembelajaran siswa lebih aktif.
2. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran.
3. Pembelajaran lebih bermakna.
4. Siswa yang kurang jelas dan kurang paham pada siklus pertama, pada siklus kedua
lebih jelas dan memahami pembelajarannya.
5. Siswa antusias dalam proses pembelajaran.
E. Sumber Data.
Sumber data atau informasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Sumber data primer (pokok), yaitu siswa kelas V, Kepala Sekolah dan Pihaklain yang
berhubungan.
2) Sumber data sekunder yaitu nilai hasil belajar siswa, dan lembar observasi.
F. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan peneliti, diantaranya:
1. Instrumen tes.
Instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan teknik tertulis berupa tes tulis
yaitu soal-soal pilihan ganda dan soal-soal uraian diberikan kepada siswa pada penelitian
dan pada tindakan terakhir sebagai data penunjang adanya peningkatan aktivitas belahar
siswa dalam pembelajaran IPA dengan pendekatan kontekstual yang diikuti dengan
pemahaman tentang hubungan antara pembelajaran dengan kehidupan nyata.
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan: keterampilan, pengetahuan,
32
guna mengetahui hasil atau nilai yang dicapai siswa dalam pembelajaran IPA.Peneliti
menggunakan tes awal/pretes dan tes akhir/postes untuk membandingkan hasil tes siswa.
2. Instrumen non tes.
Instrumen non tes terdiri dari :
a. Lembar Observasi.
Observasi merupakan teknik yang paling mendasar dalam teknik penilaian
non tes. Lembar observasi siswa menggunakan lembar tabel untuk memperoleh data
tentang ketercapaian aspek tahapan CTL bagi siswa, yang di amati dalam proses
pembelajaran IPA.
Sedangkan lembar observasi guru menggunakan lembar tabel bertujuan untuk
memperoleh gambaranketercapaian tahapan CTL dan peningkatan aktifitas guru
dalam melaksanakan pembelajaran IPA.
b. Pedoman Wawancara.
Sebagai data pelengkap dalam penelitian dilakukan tehnik wawancarasecara
langsung yaitu percakapan dan tanya jawab melalui pedoman wawancara yang telah
ditetapkan.
Wawancara ini dilakukan secara tertutup dan bebas antara guru (peneliti)
dengan siswa serta antara guru (peneliti) dengan observer, dengan maksud untuk
mengungkapkan permasalahan, keinginan dan kebutuhannya dalam kegiatan
pembelajaran. Wawancara ini digunakan sebagai dasar dalam melakukan penelitian
untuk mengetahui secara mendalam tentang kondisi guru dan siswa sebelum dan
selama proses pembelajaran IPA dengan model pembelajaran kontekstual
berlangsung.
G. Pengolahan dan Analisis Data.
Pengolahan data dan analisis data dilakukan untuk mengetahui keabsahannya
data-data yang terkumpul.Teknik analisis data-data yang digunakan ada yang bersifat kualitatif dan ada
33
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang sudah terkumpul dikelompokan menjadi data kuantitatif berbentuk angka-angka dan
data kualitatif dalam bentuk kata-kata atau symbol.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan
pendekatan kontekstual.Data yang diperoleh berdasarkan tes dan non tes. Adapun
pengolahan dan analisis data dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Data Hasil Tes
Dari hasil tes berupa jawaban-jawaban siswa terhadap soal-soal tes, adapun
perhitungannya dengan mencari nilai rata-rata siswa pada pelajaran IPA.Apabila nilai
rata-rata siswa yang nilainya di atas rata-rata kelas meningkat, maka pembelajaran
dengan pendekatan kontektual dikatakan efektif.Selain itu juga dapat dilihat nilai setiap
siswa dan membandingkannya dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Data hasil tes siswa dapat dianalisis dengan rumus sebagai berikut:
Nilai rata-rata = Skorseluruh siswa
Jumlah siswa.
X = Rata-rata.
∑ = Skor.
N = Jumlah siswa.
Presentase nilai di atas KKM = Banyaknyanilai di atas KKM X 100
Banyaknya siswa.
34
Nilai rata-rata kelas dapat diketahui peningkatan nilai rata-rata dari setiap siklus
proses pembelajaran dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata
kelas.
Menghitung gain antara skor pretes dan postes dapat dihitung sebagai berikut:
Gain (G) = Skor pretes – Skor postes
2. Data Hasil Observasi.
Hasil observasi yang dilakukan oleh mitra (observer) untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari proses pembelajaran berlangsung sehingga pada
pembelajaran berikutnya dapat diperbaiki.
Observasi dilakukan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa,untuk mengetahui
aktivitas guru selama penelitian maka digunakan lembar observasi kinerja guru dalam
menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran yang disesuaikan dengan
tahapan-tahapan metode pendekatan kontekstual, kriteria penilaian pada lembar obsevasi aktivitas
guru ditandai dengan memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom yang telah disediakan
sesuai dengan nilai pengamatan observasi. Untuk menghitung rata-rata skor aktivitas
adalah:
Rata –rata nilai (X) = jumlah nilai (∑) : banyak data (N)
X
Kemudian hasil perhitungan tersebut dikonfirmasikan ke dalam bentuk penskoran
kuantitatif, seperti tercantum pada table 3.1 berikut ini:
Tabel 3.1 Katagori Tafsiran Skor
Kinerja Guru menyusun RPP dan melaksanakan pembelajaran
Skor Kriteria
0,25 – 1,00 Kurang
1,25 – 2,00 Cukup
2,25 – 3,00 Baik
35
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan akhir penelitian.Hasil wawancara
yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara yang telah di susun dalam beberapa
pertanyaan oleh peneliti, kemudian di tarik kesimpulan secara umum mengenai
72
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN.
Hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
di Kelas V dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan dilakukan sebelum melaksanakan penelitian untuk memperbaiki aktivitas
siswa dan guru untuk mendapatkan hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPA melalui
pendekatan kontektual danmelakukan perbaikan pembelajaran pada siswa kelas V SDN
Sindangjaya, yaitu dengan menyusun RPP, menyusun LKS, dan mempersiapkan alat
media yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan terhadap temuan-temuan yang
dialami pada saat penelitian. pada siklus 1 dalam penelitian ini hasilnya dideskripsikan,
dianalisis dan direfleksikan. Maksudnya untuk mengetahhui kelebihan dan kekurangan
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga hal ini dapat digunakan untuk
menjadi acuan merencanakan kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu siklus II agar
kegiatan pembelajaran dapat berlangsung secara optimal.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA melalui pendekatan kontekstual dilakukan langkah –
langkah sebagai berikut: Pada kegiatan siklus I siswa terlihat antusias dalam melakukan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dilingkungan alam sekitar sekolah untuk
mengidentifikasi struktur tanah, karena pembelajaran sebelumnya jarang melakukan
pengamatan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh siswa. Pada kegiatan
siklus II siswa lebih paham dan mengerti terhadap materi yang dipelajarinya, siswa
dapat memecahkan masalahnya sendiri dengan bantuan guru untuk membimbing
selama kegiatan berlangsung. Untuk itu peneliti akan mempertahankan kondisi
pembelajaran supaya tetap kondusif dan berusaha untuk tetap menarik minat siswa
dengan melengkapi dan menggunakan alat peraga dalam setiap pembelajaran sesuai
materi yang disampaikan, agar siswa lebih memahami tentang pelajaran yang
disampaikan pada setiap kegiatan. Hasil yang diperoleh dari evaluasi setiap siklus
73
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengerti dalam mengerjakan LKS dan mulai merespon laporan dari wakil tiap
kelompok. Hal ini menunjukan metode pendekatan kontektual dapat meningkatkan
pemahaman, minat belajar siswa dan memperbaiki sistem mengajar guru. Sehingga
dapat diperoleh hasil belajar yang lebih maksimal.
3. Hasil belajar siswa tentang struktur tanah setelah diterapkan metode pendekatan
kontekstual dapat meningkat. Peningkatan tersebut dapat dlihat dari hasil tes
siswa.Pada siklus I hasil belajar siswa di dapat rata-rata pretes seluruh siswa 66,6
(cukup) KKM yang ditentukan adalah 70 , nilai siswa yang mencapai KKM 52,38%
dan yang belum mencapai KKM 47,62%. Di akhir kegiatan di adakan postes dengan
hasil rata-rata nila seluruh siswa 69,9 (cukup), nilai yang mencapai KKM 57,14% dan
yang belum mencapai KKM 42,85%. Untuk kinerja kegiatan guru dari hasil observasi
dalam menyusun RPP mencapai 3.32 dan melaksanakan pembelajaran mencapai 3.17
dari ketentuan nilai 4. Ternyata hasil dari kegiatan siklus I memerlukan perbaikan
sehingga diadakan kegiatan siklus II.Data yang diperoleh dari hasil pretes siswa siklus
II adalah75,1 (baik), nilai siswa di atas KKM adalah 71,4% dan yang belum mencapai
KKM adalah 28,6% sedangkan hasil postes siswa pada siklus II nilai rata-ratanya adalah
80,3 (baik)nilai siswa di atas KKM adalah 100% dan yang belum mencapai KKM 0 % .
Nilai KKM kelas yang di tentukan itu adalah 70.Hal ini menunjukan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ada perubahan dan dikatakan
berhasilbahwa penerapan metode pendekatan kontekstual dapat mengingkatkan hasil
belajar siswa secara maksimal.
B. SARAN
Penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti meskipun masih
memperlihatkan kelemahan dan keterbatasan, tetapi telah memberikan manfaat bagi
perbaikan kualitas pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangjaya Kec. Cilaku Kab.
Cianjur. Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut:
74
Guru harus peduli terhadap setiap proses pembelajaran sehingga dapat
mengidentifikasi setiap kelemahan dan kelebihan dari penyelenggaraan pembelajaran
yang ia laksanakan. Apabila terdapat kekurangan sebaiknya segera melakukan
perbaikan melalui penelitian tindakan kelas.Kerjasama antar guru harus terus ditumbuh
kembangkan dalam mengembangkan dan memperbaiki kualitasproses pembelajaran.
Dengan tumbuhnya kerjasama yang baik antara guru diharapkan akan terjadi
peningkatan profosionalisme guru yang juga akan berdampak pada peningkatan hasil
belajar siswa.
2. Saran untuk kegiatan peneliti lebih lanjut.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat dijadikan
alternative metodologis dalam pembelajaran IPA karena pendekatan IPA di Kelas V
SDN Sindangjaya.Tetapi karena hasilnya belum maksimal.Maka perlu dilakukan
75
Nuraeni , 2013
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ipa Tentang Struktur Tanah Melalui Pendekatan Kontekstual (Penelitian Tindakan Kelas Di Sdn Sindangjaya Kelas V Semester II Tahun Ajaran 2012/ 2013 Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur.)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, (1998).Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Depdiknas, (2006).Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
Depdikbud, (1994). Metodik Khusus Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD. Jakarta :
Depdikbud.
Muslich, dkk.(2007). Pendidikan IPA , Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta :
Depdiknas.
Nurhadi, dkk.(2002).Pendekatan Kontekstual (Contectual Teaching and Learning)Jakarta :
Diknasmen.
Poerwadarminta, W.J.S (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa. Departemen
Pendidikan Nasional. Edisi III, cetakan ke 4. Jakarta : Balai Pustaka.
Rostiawaty, S dan Muharam, A. (2007).IPA 5 BSE. Pusat Perbukuan Depdiknas Provinsi Jawa
Barat.
Sudjana, Nana, (2009). Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Sulistiyorini, S (2007) Tujuan Pembelajaran IPA. Kurikulum KTSP Depdiknas Provinsi Jawa
Barat.
Wardhani, dkk.(2007). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka.
Widodo A dkk. (2007).Pendidikan IPA di SD Bandung, UPI Press.