DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Definisi Opersional ... 8
F. Hipotesis Tindakan... 10
BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajara ... 11
B. Konsep Belajar ... 24
C. Konsep Hasil Belajar... 25
D. Konsep Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ……… 42
B. Model Penelitian ………. 42
1. Tahap Perencanaan ………. 42
2. Tahap Pelaksanaan ……….. 43
3. Observasi ……… 44
4. Analisis dan Refleksi ………. 44
C. Subjek dan Lokasi Penelitian ……… 45
1. Subjek Penelitian ………. 45
2. Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 45
D. Prosedur Penelitian ……….. 45
1. Tahap Perencanaan ………. 47
2. Tahap Pelaksanaan ………. 47
a. Siklus I ……….. 47
b. Siklus II ……….. 49
E. Instrumen Penelitian ……… 50
F. Teknik Pengumpulan data ………. 50
1. Observasi ………. 50
G. Teknik Pengolahan Data ……….. 50
1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi ……… 50
a. Reduksi Data ……… 50
b. Klasifikasi Data ……… 50
c. Display Data ………. 52
d. Interprestasi Data ………. 51
e. Refleksi ……… 51
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes ………. 51
a. Scoring ……… 51
b. Menghitung rata-rata ……….. 52
H. Analisis Data Hasil Tes ……… 53
1. Scoring ………. 53
2. Nilai rata-rata ……… 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ………. 55 1. Siklus I ………. 55
a. Perencanaan ……….. 55
b. Pelaksanaan ……….. 56
c. Observasi …………... .. ……… 58
2. Siklus II ………
62
a. Perencanaan ……… 62
b. Pelaksanaan ……… 62
c. Observasi ………. ……….. 65
d. Refleksi ……… 67
B. Pembahasan ……….. 68
1. Siklus I ……… 68
2. Siklus II ………. 70
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ……… 75
B. Rekomendasi ……….. 76
DAFTAR PUSTAKA ………. 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Instrument Penelitian
b. Hasil Penelitian
c. Foto aktivitas guru dan siswa
d. Surat-surat
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Kreatifitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak yang harus
ditingkatkan untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan IPA.Jalur yang
tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan.Karena
itu, pembaharuan dibidang pendidikan harus terus dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.
Hal ini disebabkan karena IPA memang memegang peranan penting
sebagai dasar pengetahuan untuk mengungkap bagaimana fenomena alam terjadi.
Agar peserta didik dapat mempelajari IPA dengan benar maka IPA harus
diberikan dengan utuh, baik menyangkut objek persoalan maupun tingkat
organisasi dari benda-benda yang ada dialam sekitar.Hal ini menyebabkan guru
harus benar-benar menjadi seorang fasilitator dan pendorong siswa untuk
menggunakan keterampilan proses serta menerapkan inovasi model pembelajaran
sehingga pelajaran IPA dapat membantu siswa mampu berfikir abstrak.
Pada proses pembelajaran, seorang guru bertugasmenyiapkan situasi yang
menggiring siswa untuk memahami apa yang sedang dipelajari dengan
memberikan fakta, data serta konsep. Oleh karena itu guru sebagai pendidik
dalam proses belajar mengajar dan kemampuan profesional seorang guru sangat
dibutuhkan, termasuk juga kemampuan dalam memanfaatkan dan menggunakan
metode strategi belajar yang tepat dalam meningkatkan aktivitas dalam proses dan
hasil belajar siswa sehingga siswa menjadi lebih mudah dalam memahami
pembelajaran dan dengan pembelajaran itu pula siswa akan senang dan
termotivasiuntuk belajar serta tidak jenuh.
Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor, salah
satunya adalah metode belajar yang digunakan dalam proses belajar mengajar
harus tepat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang konsep-konsep IPA. Hasil belajar yang baik dapat
diperoleh jika siswa mengalami sendiri proses belajar. Agar siswa aktif dalam
proses pembelajaran dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi maka guru
hendaknya memiliki strategi dan memahami teknik penyampaian materi atau
metode yang tepat.
Namun kenyataan yang terjadi dikelas peneliti berbanding terbalik dengan
apa yang dijabarkan diatas. Berdasarkan observasi awal peneliti dalam proses
pembelajaran IPA di kelas IV SDN Tugu 3 menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa tehadap pembelajaran IPA masih rendah. Sebagaimana tertuang pada tabel
Table 1.1
Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV Sebelum Perbaikan
Yang memperoleh nilai Jumlah siswa
100 2
Sumber : Pengolahan nilai harian siswa (Buku Nilai)
Sedangkan standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah
ditetapkan adalah 70.Ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh masih jauh
dibawah KKM.Untuk itu peneliti menganggap sebagai suatu masalah yang perlu
diatasi.
Kemudian peneliti melakukan analisis untuk mengetahui penyebab
rendahnya hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA.Dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari, materi pembelajaran IPA disampaikan secara teoritis
bersumber dari apa yang tertulis dubuku pelajaran. Factor tersebut menyebabkan
siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran karena siswa hanya
mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru kemudian mencatat dan
menghafalkannya.Motivasi belajar siswapun rendah, siswa enggan bertanya jika
tidak mengerti dan siswa tetappun tetap diam saat diberi pertanyaan oleh guru
seputar materi pembelajaran, sehingga pada saat diadakan evaluasi diakhir
pembelajaran masih banyak siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengenai topic pancaindera
(pengecap), diperlukan adanya pendekatan. Karena itu, dalam penelitian ini
penulis akan meneliti Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas IV Sekolah
Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Tugu 3 Cimanggis Depok
dimana peneliti pernah melaksanakan Praktek mengajar selama satu semester.
Penelitian ini didasari oleh asumsi bahwa seorang guru harus mampu
menyusun pembelajaran dengan baik dengan memberikan pendekatan yang sesuai
dengan topik yang sedang dibahas. Adapun pendekatan yang digunakan oleh
peneliti dalam konsep pancaindrra (pengecap) adalah penerapan pendekatan
keterampilan proses. Pendekatan ini diharapkan agar siswa mudah memahami
konsep pancaindera (pengecap) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
konsep yang menggiring siswa agar mampu memahami konsep yang abstrak
dengan memberikan contoh-contoh yang konkrit.
Para siswa di kelas IV SDN Tugu 3 Cimanggis Depok menyampaikan
bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran IPA karena :
1. Sumber belajar yang sangat minim, siswa tidak dilibatkan dalam proses
belajar mengajar.
2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep IPA yang cenderung
abstrak.
3. Siswa kurang termotivasi ketika belajar.
4. Cara mengajar yang membosankan.
5. Kesulitan mengkaitkan konsep IPA dengan kehidupan sehari-hari yang
mereka alami atau yang ada di sekitar lingkungan mereka.
Hasil pembelajaran SDN Tugu 3 Cimanggis Depok menampakkan hasil
yang minimum, rata-rata yang kurang memuaskan dalam periode 2012-2013 untuk
semester I sebesar 64,22 diakibatkan salah satunya adalah faktor penyebab dari
proses pembelajaran yang dapat dikatakan kurang optimal. Selain dari hal tersebut
, berdasarkan hasil refleksi dapat diketahui salah satu faktor penyebabnya adalah
metode yang digunakan dalam kedua pembelajaran tersebut kurang tepat dan tidak
bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil belajar siswa tidak mencapai
tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan.
Dampak dari hal ini dapat dirasakan oleh penulis dan siswa ketika sedang
pembelajaran itu antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Melalui proses pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang
diupayakan dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya tidak
demikian, sebagaimana uraian berikut.
1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan.
2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima pengetahuan
yang secara positif mendukung pada pencapaian kompetensi dasar.
3. Sebagian siswa kurang berhasil menguasai kompetensi dasar yang menjadi
target pembelajaran.
Dengan data diatas maka penulis menggunakan pendekatan keterampilan
proses. Oleh karena itu penulis bermaksud mengadakan penelitian yang berjudul “
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan hasil
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok bahasan
Pancaindera (Pengecap) Di Kelas IV SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis secara
umum mengangkat suatu permasalahan tentang “Bagaimanakah penerapan
pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Tugu 3 pada pokok bahasan pancaindera
Adapun rincian permasalahan tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada pokok bahasan Pancaindera
(pengecap) di kelas IV SD Negeri Tugu 3Cimanggis Depok dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil
belajar siswa?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada pokok bahasan pancaindera
(pengecap) di kelas IV SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses?
3. Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dalam pokok bahasan
pancaindera (pengecap) di kelas IV SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok
setelah dikembangkan melalui pendekatan keterampilan proses?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas tujuan umum dari penelitian ini
adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas belajar dan hasil belajar
siswa kelas IV pada pelajaran IPA di SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Depok melalui
pendekatan keterampilan proses
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tentang perencanaan pembelajaran pada mata pelajaran IPA
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses di kelas IV SD Negeri
Tugu 3 Cimanggis Depok.
2. Mendeskripsikan tentang pelaksanaan pembelajaran IPA pada pokok bahasan
selama pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan
pendekatan keterampilan proses.
3. Mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tugu 3
Cimanggis Depok dalam pembelajaran IPA setelah menggunakan
keterampilan proses.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa
1. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa dapat belajar
secara aktif dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
2. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses membantu siswa
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi Guru
1. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam penyampaian
pembelajaran IPA dengan pendekatan keterampilan proses.
2. Dapat menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran yang
proaktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang
disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memberikan arti atau persepsi
terhadap istilah –istilah yang digunakan dalam penelitian yang akan penulis
lakukan, maka penulis akan memaparkan terlebih dahulu istilah-istilah yang
terkandung dalam judul skripsi tersebut. Pemaparan tersebut yaitu sebagai berikut
:
1. Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan keterampilan proses adalah pembelajaran yang melibatkan
keterampilan fisik dan mental siswa terkait dengan kemampuan-kemampuan
mendasar yang dimiliki, dikuasai, dan di aplikasikan dalam suatu kegiatan
ilmiah. Yang pelaksanaannya melalui tahap-tahap pada keterampilan proses
berupa :
Pengamatan, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan menerapkan,
merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan
2. Pancaindra (Pengecap) yang terdiri dari :
Adapun proses pembelajarannya meliputi :Menemutunjukan struktur
pengecap (lidah), menyebutkan bagian-bagian pengecap, menyebutkan fungsi
pengecap, menjelaskan cara kerja lidah, menjelaskan cara memelihara
kesehatan lidah, menyebutkan hubungan antara indra pengecap dengan indra
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami proses pembelajaran. Hasil belajar dapat berkenaan dengan ranah
kognitif, efektif dan psikomotor.Hasil belajar dijadikan fokus dalam penelitian
ini adalah hasil belajar yang berada di ranah kognitif. Jenis tes yang akan
dilakukan yaitu tes tertulis, bentuk tesnya berupa soal uraian.
F. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses
akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena lebih mendahulukan prinsip
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (classroom Action Research) yang dikembangkan oleh Kemmis
& Taggart 1988, menurutnya “Perencanaan tindakan menggunakan system spiral
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, perencanaan kembali merupakan
dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan” (Kasbolah, K,
1988:113-114).
B. Model penelitian
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4
tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan
refleksi. Tahapan ini dikembangkanoleh Kurt Lewin seperti yang tampak pada
tabel dibawah ini :
Gambar 3.1
Tahap-tahap dalam PTK atau desain PTK
Metode Kurt Lewin (sumber:Depdikbud, 1999:20)
Perencanaan
Melakukan Refleksi
Dari tahapan PTK yang telah disebutkan diatas, maka prosedur penelitian
dikembangkan kedalam beberapa tahap. Menurut pendahulunya Kurt Lewin yaitu
Kemmis dan Mc Taggart (Hermawan, R dkk 2007:127-128) tahap penelitian
tindakan kelas terdiri dari :
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan tindakan (action)
3. Observasi (obseverfation)
4. Refleksi (reflection)
1. Tahap perencanaan
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus.Tiap siklus dilaksanakan
dengan satu tindakan sesuai dengan satu tindakan sesuai dengan perbaikan yang
ingin di capai selama pembelajaran.Pada tahap perencanaan dipersiapkan, RPP,
Media, Instrumen penelitian dan Gambar.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada setiap tindakan adalah dengan intervensi
terhadap pelaksanaan kegiatan yang menjadi tugas guru sehari-hari.Pada tahap ini
merupakan pelaksanaan tindakan dari persiapan pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya. Biasanya pembuatan rencana belum sepenuhnya dapat
menggunakan dan memberikan gambaran tentang pelaksanaan tindakan, mungkin
saja pada tahap pelaksanaan ada hal-hal yang belum terfikirkan dan akan berbeda
dengan rencana. Oleh karena itu pada tahap pelaksanaan guru dapat menggunakan
perencanaan sebelumnya.Selanjutnya dalam upaya meningkatkan dan melihat
keberhasilan dalam setiap siklus maka selama kegiatan tindakan dilakukan
pengamatan dan evaluasi.
3. Observasi
Pada tahapan ini secara operasional adalah untuk mengenal, merekam dan
mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dari proses
pelaksanaan tindakan ataupun dampak dari pelaksanaan tindakan tersebtu. Fungsi
dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah
mengarah pada terjadinya tindakan perubahan kearah positif dalam kegiatan
belajar mengajar.
4. Analisis dan refleksi
Data yang diperoleh lalu analisis untuk kemudian selanjutnya direfleksikan
sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya.Dan juga untuk
menentukan kesimpulan atau hasil dan penelitian.Pada tahap refleksi peneliti
bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan
tindakan.Hasil kemudian di refleksikan dan bila perlu merevisi kegiatan
sebelumnya, apakah kegiatan yang telah dilakukan mengenai sasaran atau
belum.Temuan yang diperoleh kemudian dijadikan acuan bagi perumusan rencana
C. Subjek dan lokasi penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tugu 3
kecamatan Cimanggis kota Depok. Jumlah siswa yang menjadi penelitian
sebanyak 45 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.Usia
siswa antara 10-11 tahun. Alasan peneliti memilih kelas IV karena siswa kelas
IV mampu berinteraksi dengan baik dan mudah dalam penyampaian materi.
2. Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tugu 3 kecamatan Cimanggis kota
Depok. Penelitian ini dibantu oleh wakil kelas IV yang bertindak
sebagai pengamat (observer) yang bertugas untuk memberikan
masukan-masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang
dilakukan di kelas IV.
b. Waktu penelitian
Adapun waktu pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu pada semester I
dibulan Agustus sampai November 2012 dengan melalui dua siklus.
D. Prosedur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas disesuaikan
dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Kasbolah,
1988:113).Dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapasiklus untuk
melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan
mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun
rencana tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana tindakan ke I,
kemudian merefleksikannya kembali.Setelah selesai satu siklus yang diakhiri
dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya hingga ditemukan
jawaban sebagai kesimpulan akhir dalam penelitian tindakan kelas yang
dilakukan. Alur dan desain dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar bagan berikut :
Siklus I
Siklus II
Gambar 3.3 Alur Penelitian Tindakan kelas
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (1998:13) dikutip dari skripsi Vivia Susanti
Observasi awal
Penyusunan Rencana Tindakan
observasi
Penyusunan Rencana Perbaikan
Observasi
Rencana Tindakan Selanjutnya
Pelaksanaan Tindakan REFLEKSI I
Dari gambar diatas maka penelitian tersebut dapat dideskripsikan sebagai
berikut :
1. Tahap perencanaan
1) Pengkajian standar isi kelas tahun 2006 dan kurikulum tingkat satuan
pendidikan SDN Tugu 3 Cimanggis Depok, menelaah konsep yang
terdapat dalam mata pelajaran IPA di kelas IV.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk 2X pertemuan,
menyusun langkah-langkah kegiatan untuk melatih pendekatan
keterampilan proses yang sudah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,
LKS, alat evaluasi serta alat dan sumber belajar yang digunakan.
3) Peneliti menerapkan rancangan pembelajaran yang telah menggunakan
pendekatan keterampilan proses.
2. Tahap pelaksanaan
a. Siklus I
1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktifitas
siswa, motivasi belajar, sarana belajar maka dilakukan tindakan kelas
pertama yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi
dasar.
2) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dibantu teman
sejawat untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan pembelajaran.
Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan
3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari
pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses.
4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil
pemantauan.
5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang dilanjutkan
pada siklus II.
3.Tahap Observasi
Pada tahapan ini secara operasional adalah untuk mengenal, merekam dan
mendokumentasikan segala hal yang berkaitan dengan hasil dari proses
pelaksanaan tindakan ataupun dampak dari pelaksanaan tindakan tersebtu. Fungsi
dari observasi ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan sudah
mengarah pada terjadinya tindakan perubahan kearah positif dalam kegiatan
belajar mengajar.
4.Tahap Refleksi
Data yang diperoleh lalu analisis untuk kemudian selanjutnya direfleksikan
sebagai alat evaluasi untuk memperbaiki siklus berikutnya.Dan juga untuk
menentukan kesimpulan atau hasil dan penelitian.Pada tahap refleksi peneliti
bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan
tindakan.Hasil kemudian di refleksikan dan bila perlu merevisi kegiatan
belum.Temuan yang diperoleh kemudian dijadikan acuan bagi perumusan rencana
pembelajaran untuk dilaksanakan pada kegiatan selanjutnya.
b. Siklus II
1) Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan
pertama (siklus I)peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran
dengan menambahkan atau memfokuskan aspek-aspek yang belum
optimal pada tindakan (siklus I)
2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah
kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam mengelola
pembelajaran dan efektivitas pembelajran dengan pendekatan
keterampilan proses yang diterapkan.
3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan untuk
mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi-strategi
baru pembelajaran yang sudah dilaksanakan.
4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil
pengamatan.
5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi
pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, hasil analisis
dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan
E. Instrument penelitian terdiri dari:
1) Rpp dan Lks
a.Lembar Observasi
b.Lembar Tes
2) Lembar Penelitian
a.Lembar Observasi
b.Lembar Tes
F. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
b. Tes
G. Teknik Pengolahan Data
1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi
a. Reduksi Data
Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang
diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.
b. Klasifikasi Data
Mengklasifikasi data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dengan
mengacu pada RPP.Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru dan
siswa yang diharapkan terjadi atau yang tidak diharapkan terjadi juga
untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk
mempermudah data-data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai
1. Data tentang aktifitas siswa
2. Data tentang aktifitas guru
3. Data tentang hasil belajar
c. Display Data
Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh baik dalam bentuk narasi,
uraian atau dalam bentuk label juga grafik.
d. Interprestasi Data
Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk
label atau data dalam bentuk grafik.
e. Refleksi
Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan
dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan
apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan
kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan
bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian
ditingkatkan pada tindakan berikutnya.
2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes
a. Scoring
Soal yang digunakan pada penelitian ini berupa isian (completion)
yang berjumlah 5 soal.Setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila
siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang
menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap jawaban
benar dengan rumus :
Nilai = Jumlah jawaban x 100% Jumlah seluruh soal
b. Menghitung rata-rata
1. Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus.
X = X N
X = Rata-rata nilai post tes
x= Jumlah keseluruhan nilai siswa
N = Jumlah siswa
2. Nilai rata-rata hasil belajar tindakan siklus dibandingkan dengan
KKM
3. Nilai rata-rata hasil belajar pada siklus I ke II dibandingkan dengan
rata-rata nilai belajar konvensional/pra siklus
4. Membuat grafik pola skor pos tes berdasarkan rata-rata hitung.
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada penelitian ini,
maka dibuat grafik yang menunjukkan efektifitas pembelajaran
sehingga akan tampak jelas pola kecenderungan perubahan hasil
H. Analisis Data Hasil Tes
1. Scoring
Criteria penilaian pada pos tes siklus I dan siklus II adalah berupa uraian
yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20
apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum
yang dapat diperoleh adalah 100.
2. Nilai rata-rata
Hasil akhir pos tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi beberapa
kategori sebagai berikut :
Tabel 3.1
Nilai dan kategorinya
Menurut Dirjen pendidikan Tinggi Depdikbud Tahun 1989
No Nilai Prosentasi Kategori
1 ≥ 9 ≥ 90 % Baik Sekali
2 7,0 – 8,9 70 % - 89 % Baik
3 5,0 – 6,9 50 % - 69 % Cukup
4 3,0 – 4,9 30 % - 49 % Kurang
Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut
kategori sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa
No. Persentase Kategori
1. 70% - 100 % Berhasil (Tuntas)
2. 0% - 64% Belum berhasil (belum Tuntas)
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan mengenai
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran IPA Tentang Pokok Bahasan Pancaindra (pengecap)
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA tentang pancaindra (pengecap) terbukti efektif
dalam menanamkan pemahaman konsep dan menjadikan siswa menjadi aktif.
pembelajaran terasa lebih bermakna ketika guru tidak hanya sekedar
memberikan konsep kepada siswa, tetapi juga kebermaknaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Hal ini dilakukan dengan memberikan pengalaman
secara langsung untuk membuat suatu karya yang berhubungan dengan
konsep IPA.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses pada pembelajaran IPA tentang pancaindra (pengecap), hasil belajar
siswa mengalami peningkatan yaitu dalam siklus I perolehan hasil belajar
kemudian siklus II hasil belajar siswa yang mencapai KKM mencapai 71 %
dengan nilai rata-rata 80,89
3. Pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman konsep
pada siswa kelas IV SD Negeri Tugu 3.Sehingga pencapaian pemahaman
konsep tentang pancaindra (pengecap) pada siswa sudah sesuai yang
diharapkan sebab telah memenuhi aspek tingkat penguasaan siswa dalam
ketulusan belajar siswa.
B. Rekomendasi
1. Bagi siswa
Dalam proses pembelajaran siswa sebaiknya lebih aktif dan mandiri.
Tidak perlu takut dalam mengemukakan pendapat ataupun dalam
mempresentasikan hasil diskusi didepan kelas.
2. Bagi guru
a. Guru diharapkan dapat menggunakan penerapan pendekatan keterampilan
proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak
hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dengan
c. Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik seperti
metode pendekatan dalam kelas, memotivasi siswa dan
persiapan-persiapan lainnya.
d. Guru diharapkan dapat menggunakan alat peraga yang ada di sekitar
siswa untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
e. Guru dapat lebih mengeksplor metode-metode pembelajaran lainnya,
sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan.
3. Bagi sekolah
a. Sekolah diharapkan dapat memberikan pelatihan atau pengarahan kepada
guru untuk lebih mengeksplor metode-metode pembelajaran dalam
rangka meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.
b. Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional (2006). Kurikulum KTSP Kelas IV SD. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Satuan Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta : Bp. Cipta Jaya
Gijono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD. Depok : Arya Duta
Ihsanudin, E. (2010). Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar. (online) tersedia : http://sdnkampungsawah06.blogspot.com/2010.
Iskandar. (1995). Model-model Pembelajaran IPA. Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Bandung :UPI PRES.
Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malanh : Depdikbud.
Kuraesin, E (2006). Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 SD. Bandung : PT. Sarana Panca Karya Nusa
Sri Margaretta Dkk. (2009). Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS
Mudjono dan Dimyati. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Mulyasa M. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT Remaja Posdakarya.
Samatowa, Usman. (2006). Bagaimana Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas
Semiawan, Conny Dkk. (1990). Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta : Grasindo.
Usman, U (1995). Menjadi Guru Profesional. Bandung :PT. Remaja Posdakarya.
Vivia Susanti. (2011) Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA tentang Materi Sifat-Sifat Cahaya untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Bandung : Program PGSD Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
Widodo Ari Dkk (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung : UPI PRESS