iv ABSTRAK
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL
PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Steffanny H H Katuuk, 1310114, Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida, dan penurunan kolesterol HDL. Hal-hal ini mempunyai peran penting dan berkaitan satu sama lain dalam proses terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis adalah salah satu penyebab terjadinya penyakit jantung koroner.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL tikus wistar jantan..
Metode penelitian ini menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif. Hewan coba yang digunakan adalah tikus wistar jantan sebanyak 30 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. 5 kelompok tersebut terdiri dari kelompok ekstrak kulit buah naga 50 mg (EKBNM I), 100 mg (EKBNM II), 150 mg (EKBNM III) serta kelompok kontrol positif yang diberi simvastatin dan kelompok kontrol negatif yang diberi akuades. Parameter yang diuji adalah kadar kolesterol HDL setelah tikus diadaptasikan 7 hari dan setelah diberi perlakuan 14 hari. Data dianalisis menggunakan metode one way ANAVA dengan α=0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD.
Hasil Penelitian didapatkan peningkatan kadar kolesterol HDL sebesar 3,49% pada EKBNM I, 6,21% pada EKBNM II, dan 10,82% pada EKBNM III. Uji ANAVA satu arah setelah perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna antara EKBNM I, EKBNM II, EKBNM III, kontrol positif dan kontrol negatif terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan kadar kolesterol HDL pada hewan uji setelah diberikan perlakuan.
Simpulan penelitian ini yaitu, ekstrak kulit buah naga merah dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL.
Kata kunci: dislipidemia, ekstrak kulit buah naga merah, kolesterol HDL
ABSTRACT
THE EFFECTIVENESS OF THE RED DRAGON
FRUIT (Hylocereus polyrhizus) PEEL EXTRACT TOWARDS THE INCREASING OF HDL CHOLESTEROL LEVELS IN MALE WISTAR RATS
Steffanny H H Katuuk, 1310114, Supervisor I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Supervisor II : Sijani Prahastuti, dr., M.Kes
Dyslipidemia is fat metabolism disorder characterized by increased total blood cholesterol, LDL cholesterol, triglycerides, and decreased HDL cholesterol. These things have an important role and relate to one another in the process of atherosclerosis. Atherosclerosis is one of the causes of coronary heart disease. The purpose of this research is to find out whether giving red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel extract is able to increase HDL cholesterol levels in male white rat.
The research method using a completely randomized design and was comparative. Experimental animals used 30 wistar rats were divided into 5 groups. Each group consisted of 6 rats. The 5 groups consist of a group of dragon fruit peel extract 50 mg (EKBNM I), a group of dragon fruit peel extract 100 mg (EKBNM II), a group of dragon fruit peel extract 150 mg (EKBNM III), a positive control group simvastatin, and a negative control group aquades. The parameters tested were HDL cholesterol levels after a period of 7 days adaption and after 14 days treatment. The analysis of data using one way ANOVA with α=0,05 and continued with different test average Tukey HSD.
The results showed there was an increasing of HDL cholesterol levels by 3,49% in EKBNM I, 6,21% in EKBNM II, and 10,82% in EKBNM III. One way ANOVA testing showed significant different between EKBNM I, EKBNM II, EKBNM III, positive control, and negative control toward the increasing of HDL cholesterol levels. It shows that there are changes in HDL cholesterol levels in test animals after treatment were given.
The conclusions of this study is red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel extract is able to increase HDL cholesterol levels.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 4
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 7
2.2 Lipoprotein ... 8
2.2.1 Pembagian Lipoprotein ... 9
2.2.1.1 Metabolisme Kolesterol HDL ... 12
2.2.2 Metabolisme Lipoprotein ... 14
2.2.2.1 Jalur Metabolisme Eksogen ... 14
2.2.2.2 Jalur Metabolisme Endogen ... 15
2.2.2.3 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 16
2.3 Kolesterol ... 17
2.3.1 Biosintesis Kolesterol ... 18
2.3.2 Pengangkutan Kolesterol ... 20
2.3.3 Ekskresi Kolesterol ... 21
2.3.4 Penggunaan Kolesterol... 21
2.4 Dislipidemia ... 22
2.4.1 Kadar Lipid Serum Normal ... 22
2.4.2 Klasifikasi Dislipidemia ... 23
2.4.3 Faktor-faktor Penyebab Dislipidemia ... 24
2.4.4 Hubungan Dislipidemia dan Penyakit Jantung Koroner ... 25
2.4.4.1 Aterosklerosis ... 26
2.4.4.2 Penyakit Jantung Koroner ... 28
2.4.4.2 Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner ... 29
2.4.5 Penatalaksanaan Dislipidemia ... 31
2.4.5.1 Penatalaksanaan Non-farmakologis ... 32
2.4.5.2 Penatalaksanaan Farmakologis ... 33
2.5 Simvastatin ... 35
2.6 Propiltiourasil (PTU) ... 36
2.7 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 37
x
2.7.5.1 Kandungan Antioksidan Buah Naga Merah ... 42
2.7.5.1.1 Vitamin C (Asam Askorbat) ... 43
2.7.5.1.2 Antosianin ... 44
2.8 Kulit Buah Naga Merah dan Kolesterol HDL... 44
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 46
3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 46
3.1.2 Subjek Penelitian ... 47
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 47
3.2 Metode Penlitian ... 47
3.2.1 Desain Penelitian ... 47
3.2.2 Variabel Penelitian ... 47
3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 47
3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 48
3.2.3 Perhitungan Besar Sampel Penelitian ... 49
3.3 Prosedur Kerja ... 50
3.3.1 Persiapan Hewan Coba ... 50
3.3.1.2 Prosedur Adaptasi Subjek Penelitian ... 50
3.3.2 Proses Pembuatan Pakan Tinggi Lemak dan Minuman Tikus ... 50
3.3.3 Proses Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 51
3.3.4 Penentuan Dosis Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 51
3.3.5 Pelaksanaan Penelitian ... 52
3.4 Cara Pemeriksaan ... 53
3.5 Analisis Data ... 54
3.5.1 Metode Analisis Data ... 54
3.5.2 Kriteria Uji ... 55
3.6 Aspek Etik Penelitian ... 55
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan... 56
4.1.1 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Sebelum Perlakuan ... 56
4.1.2 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Perlakuan ... 58
4.1.3 Uji Statistik Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Perlakuan ... 60
4.2 Pembahasan ... 63
4.3 Uji Hipotesis ... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 67
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 74
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kadar Lipid Serum Normal Menurut NCEP-ATP III ... 22
Tabel 2.2 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan Kriteria WHO ... 23
Tabel 2.3 Klasifikasi Dislipidemia Berdasarkan EAS ... 23
Tabel 2.4 Penyebab Utama Dislipidemia Sekunder ... 24
Tabel 2.5 Komposisi Terapi Diet untuk Dislipidemia ... 32
Tabel 2.6 Obat Hipolipidemik ... 33
Tabel 2.7 Proporsi dan Komposisi Kulit Buah Naga Merah ... 40
Tabel 2.8 Analisis Fisik-Kimia Kulit Buah Naga Merah ... 40
Tabel 2.9 Komponen Karbohidrat Kulit Buah Naga Merah ... 41
Tabel 2.10 Kandungan Kimia Daging Buah Naga Merah ... 41
Tabel 2.11 Jenis dan Jumlah Kandungan Antioksidan Pada Daging dan Kulit Buah Naga Merah ... 42
Tabel 2.12 Kandungan Vitamin C (Asam Askorbat) pada Daging dan Kulit Buah Naga Merah ... 42
Tabel 4.1 Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Sebelum Diberi Perlakuan Esktrak Kulit Buah Naga Merah (mg/dL) ... 56
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas dengan Metode Levene Test ... 57
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Metode Shapiro-Wilk ... 57
Tabel 4.4 Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (mg/dL) ... 58
Tabel 4.5 Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Tikus Wistar Jantan Setelah Diberi Perlakuan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik ANAVA Satu Arah Rerata Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol HDL Setelah Perlakuan... 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Lipoprotein ... 8
Gambar 2.2 Jenis dan Ukuran Lipoprotein ... 13
Gambar 2.3 Jalur Metabolisme Eksogen ... 15
Gambar 2.4 Jalur Metabolisme Endogen ... 16
Gambar 2.5 Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 17
Gambar 2.6 Struktur Molekul Kolesterol ... 17
Gambar 2.7 Sintesis Kolesterol dalam Tubuh ... 20
Gambar 2.8 Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) ... 37
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Hasil Kadar Kolesterol HDL Setiap Kelompok ... 74
LAMPIRAN II Perhitungan Dosis Propiltiourasil (PTU) ... 75
LAMPIRAN III Perhitungan Dosis Simvastatin ... 76
LAMPIRAN IV Perhitungan Dosis Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 77
LAMPIRAN V Prosedur Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 78
LAMPIRAN VI Data Hasil Uji Homogenitas dan Uji Normalitas Kadar Kolesterol HDL Sebelum Diberi Perlakuan ... 79
LAMPIRAN VII Data Hasil Analisis Satu Arah Kadar Kolesterol HDL Setelah Perlakuan ... 80
LAMPIRAN VIII Perhitungan Dosis Pemberian Ekstrak Kulit Buah Naga Merah ... 82
LAMPIRAN IX Dokumentasi ... 84
1
Penyakit ini terdiri dari penyakit jantung koroner, cerebrovascular disease,
penyakit jantung reumatik, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, trombosis
vena dalam (Brown, 2010 & Greenawalt, 2008). Berdasarkan laporan Global
atlas on cardiovascular disease prevention and control World Health
Organization (WHO) pada tahun 2011, penyakit jantung dan pembuluh darah
merupakan penyebab kematian dan kecacatan nomor satu di dunia dan angka
kematian penyakit ini akan terus bertambah. Pada tahun 2008 kematian akibat
penyakit jantung dan pembuluh darah sebesar 17,3 juta orang dan diperkirakan
pada tahun 2030 akan meningkat menjadi 23,6 juta.
Di Indonesia, penyakit jantung dan pembuluh darah juga menjadi penyebab
kematian utama. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007
memperlihatkan penyakit jantung dan pembuluh darah yang terdiri dari stroke,
hipertensi, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung lainnya merupakan
penyebab kematian utama pada semua umur dan angka kejadian mencapai 31,9 %
angka kematian di Indonesia (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2011). Faktor risiko
penyakit jantung dan pembuluh darah menurut Libby et al. (2008) terdiri dari
faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis
kelamin, dan riwayat penyakit keluarga. Sementara faktor risiko yang dapat
dimodifikasi adalah merokok, dislipidemia, tekanan darah tinggi, obesitas,
alkohol, pola makan, dan kurang aktivitas fisik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hu, Manson, dan Willet pada tahun
2001, terdapat hubungan mengonsumsi lemak dengan kejadian penyakit jantung
koroner (WHO, 2007). Konsumsi lemak yang tinggi (lebih dari 1/3 total kalori)
akan meningkatkan saturasi lemak dalam darah (WHO, 2007) Penelitian yang
sama dilakukan Hooper et al. (2001), terdapat hubungan angka kejadian dan
kematian penyakit jantung dan pembuluh darah dengan konsumsi lemak (WHO,
2007).
Bila seseorang makan banyak lemak jenuh atau bahan makanan kaya akan
kolesterol, maka kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah akan tinggi.
Kolesterol yang dibawa oleh HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga
kolesterol baik karena membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh
darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. HDL ini menyebabkan
menurunnya resiko aterosklerosis (Widowati, 2007).
Kolesterol-HDL merupakan lipoprotein bersifat menurunkan faktor risiko
pembentukan aterosklerosis. Manfaat pemeriksaan HDL dalam menentukan risiko
penyakit jantung koroner (PJK) juga sudah diketahui sebelum tahun 1990-an.
Berdasarkan Framingham Heart Study penurunan HDL sebesar 1% berarti
peningkatan risiko PJK sebesar 3-4 %. Semakin tinggi kadar HDL makin baik
untuk pasien tersebut (Amal, 2006). Kolesterol HDL penting untuk penghancuran
trigliserida, kolesterol, dan untuk transpor serta metabolisme ester kolesterol
dalam plasma (Suyatna & Handoko, 2004).
Penggunaan obat-obat antihiperkolesterolemia merupakan salah satu cara
untuk menanggulangi tingginya kadar lemak darah. Mahalnya harga obat-obatan
tersebut serta adanya efek samping dalam penggunaannya menyebabkan
penggunaan tanaman obat sebagai alternatif lain sebagai antihiperkolesterolemia
(Dalimartha, 2008).
Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari
Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal
sebagai tanaman hias ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena buahnya
3
Menurut Saati (2011), kulit buah naga berjumlah 30-35 % dari berat buahnya
dan seringkali hanya dibuang sebagai sampah. Padahal hasil penelitian
menunjukkan kulit buah naga mengandung antioksidan dan juga dapat
menurunkan kadar kolesterol (Kanner, 2001). Penelitian Nurliyana et al. (2010)
membuktikan bahwa kandungan antioksidan yang terdapat pada kulit buah naga
lebih besar dibandingkan pada daging buahnya.
Menurut Dominic (2006), kulit buah naga merah mengandung vitamin C yang
dapat meningkatkan Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT) yang dapat
membentuk HDL baru yang akan meningkatkan HDL serum. Menurut Jamilah et
al. (2011) kulit buah naga merah mengandung antosianin. Antosianin dapat
menekan aktivitas Cholesterol Ester Transfer Protein (CETP), yang dapat
meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL. (Qin et al.,
2009).
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut
mengenai efek pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus)
terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :
Apakah pemberian ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dapat
meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud penelitian
Untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus
polyrhizus) dalam meningkatkan kadar HDL tikus wistar jantan.
1.3.2 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui peningkatan kadar kolesterol HDL setelah pemberian
ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus).
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang farmakologi mengenai pengaruh pemberian ekstrak kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus) terhadap kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengenal manfaat lain kulit buah naga merah terhadap pengobatan suportif penyakit seperti
dislipidemia khususnya dengan kadar HDL yang rendah.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Kolesterol HDL dapat menurunkan pembentukan aterosklerosis (Meisenberg & Simmons 2006). Kolesterol HDL berfungsi mengangkut kolesterol dari
jaringan perifer ke hepar, sehingga penimbunan kolesterol di perifer berkurang
(Suyatna dan Handoko, 2004). Protein utama yang membentuk kolesterol HDL
adalah apo A-I dan A-II (Apolipoprotein-A). Kadar HDL kurang dari 40 mg/dL
5
partikel untuk membentuk HDL2. HDL3 kemudian terbentuk kembali, baik setelah
penyaluran selektif ester kolesteril ke hati melalui SR-B1 (Scavenger Receptor
B1) atau melalui hidrolisis triasilgliserol dan fosfolipid HDL2 oleh lipase hati.
Pertukaran antara HDL2 dan HDL3 ini disebut siklus HDL. Kadar HDL2
berbanding terbalik dengan insidensi aterosklerosis koroner (Botham, 2006). Jadi,
semakin banyak HDL2 semakin dapat mengurangi terjadinya aterosklerosis yang
dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Kulit buah naga merah menurut penelitian Jamilah et al. (2011) mengandung
kadar antioksidan yang lebih besar dibandingkan daging buahnya. Menurut Choo
(2011) dan Jamilah et al. (2011) kulit buah naga merah mengandung vitamin C
(asam askorbat) dan antosianin.
Mekanisme vitamin C atau asam askorbat dalam menurunkan kolesterol total
dan trigliserida darah bekerja dengan cara menghambat HMG-CoA reduktase
yang berfungsi sebagai pengkatalisis dalam pembentukan kolesterol juga bekerja
dalam meningkatkan aktivitas Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT).
LCAT merupakan enzim yang dapat mengkonversi kolesterol bebas menjadi ester
kolesterol yang lebih hidrofobik, sehingga ester kolesterol dapat berikatan dengan
partikel inti lipoprotein untuk membentuk HDL baru. Hal ini akan meningkatkan
HDL serum (Dominic, 2006). Selain itu vitamin C juga berperan dalam reaksi
oksidasi di mana vitamin C adalah antioksidan kuat yang mampu menangkal dan
menetralkan radikal bebas serta ROS sehingga pembentukan LDL teroksidasi
yang dapat menimbulkan stres oksidatif pada jaringan berkurang dan juga
berperan pada reaksi hidroksilasi di mana vitamin C dapat membantu reaksi
hidroksilasi pembentukan asam empedu yang berfungsi dalam metabolisme
kolesterol di dalam usus halus maka ekskresi kolesterol bersama feses ke usus
halus meningkat. Vitamin C juga berfungsi sebagai laksan yang dapat membantu
meningkatkan ekskresi kolesterol melalui feses (Higdon, 2006).
Di dalam kulit buah naga merah terkandung antosianin yaitu senyawa polifenol
yang kaya akan pigmen, bertanggung jawab bagi terbentuknya warna merah, ungu
dan biru dari berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran (Jamilah et al., 2011).
Antosianin memiliki berbagai potensi dan manfaat bagi kesehatan seperti
antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antivirus, menghambat agregasi platelet,
mengurangi risiko terjadinya kardiovaskular dan kanker (Prior, 2003). Antosianin
juga dapat memperbaiki profil lipid darah dan memiliki efek vasoprotektif (Shipp
dan Abdel-Aal, 2010). Antosianin memiliki kemampuan untuk menginhibisi
Cholesteryl EsterTtransfer Protein (CETP) (Qin et al., 2009). CETP adalah enzim
yang akan menukarkan trigliserida dari VLDL dengan kolesterol dari HDL dan
LDL, sehingga VLDL kaya akan kolesterol, sedangkan HDL dan LDL menjadi
kaya akan trigliserida. Apo A-1 dapat memisahkan diri dari HDL kaya
trigliserida. Apo A-1 (Apolipoprotein A-1) merupakan enzim yang mengaktivasi
Lechitin Cholesterol Acyl Transferase (LCAT) (Elhomsy, 2014). Apo A-1 bebas
ini segera dibersihkan dari plasma, melalui ginjal, sehingga mengurangi
kemampuan HDL untuk reverse cholesterol transport. Akibatnya kadar HDL
dalam darah menurun (Barzilai & Rudin, 2005). Dengan menekan aktivitas
CETP, maka dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dan menurunkan kadar
kolesterol LDL (Qin et al., 2009).
1.5.2. Hipotesis Penelitian
67
BAB V
SIMPULAN & SARAN
5.1 Simpulan
Ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) meningkatkan kadar kolesterol HDL pada tikus wistar jantan.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari ekstrak kulit buah naga merah bagi kesehatan.
- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam menilai dosis efektif terhadap ekstrak kulit buah naga merah dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL. - Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek toksik dari
ekstrak kulit buah naga merah.
- Diperlukan uji klinis untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek ekstrak kulit buah naga merah dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA
MERAH (
Hylocereus polyrhizus
) TERHADAP
PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL
PADA TIKUS WISTAR JANTAN
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
STEFFANNY HERONNY HELDY KATUUK
1310114
FAKULTAS KEDOKTERAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih berkat, rahmat dan
penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Efektivitas Ekstrak Kulit
Buah Naga Merah Terhadap Peningkatan Kadar Kolesterol HDL pada Tikus
Wistar Jantan dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan karya
tulis ilmiah ini dari awal hingga akhir. Oleh karena itu penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Kristen Maranatha Bandung, yang terhormat Prof. Ir.
Armein Zainal Rahmat Langi, M.Sc, Ph.D, yang telah memberi kesempatan
kepada kami untuk menimba ilmu di Universitas Kristen Maranatha Bandung.
2. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung juga
selaku dosen pembimbing utama yang terhormat dr. Lusiana Darsono, M.Kes.,
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, dorongan, perhatian dan pengarahan dengan penuh kesabaran
selama penulis menyusun karya tulis ilmiah ini.
3. Dosen pembimbing pendamping, yang terhormat dr. Sijani Prahastuti, M.Kes.,
yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, dorongan, perhatian dan pengarahan dengan penuh kesabaran
selama penulis menyusun karya tulis ilmiah ini.
4. Kedua orang tua penulis : papi dr. Bernhard Katuuk dan mami Eva Yap,
saudara penulis : Steffinna H H Katuuk, serta seluruh anggota keluarga
penulis, terima kasih atas segala doa, kasih sayang, perhatian, dukungan baik
materi maupun moril yang diberikan untuk membantu penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Pak Mumuh dan Pak Rifai yang telah membantu dalam menyiapkan subjek
6. Linda Lingas yang telah bersama-sama dengan penulis melakukan penelitian
ini dari awal sampai akhir.
7. Theresia Vania, Agatha Geraldyne yang telah banyak memberikan masukan
dan dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
8. Calvin Erdison, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan dan
bantuan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
9. Sabrina Ruth Ulima Sitorus yang telah membantu peneliti dalam menyediakan
bahan penelitian yaitu Buah Naga Merah
10.Susanty Gazali, Jessica Widjaja, Claudia Gunawan, Yossie Guventri, Stella
Vania Dewi, Everlyn Shirly, Falensia Mose, Katerina Putri, Kanina Acyntya,
Vania Florencia, yang telah banyak memberikan nasihat dan dukungan dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
11.Semua pihak yang ikut membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu dalam proses penelitian
dan penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Akhir kata, penulis berharap karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi
masyarakat luas dan untuk perkembangan ilmu kedokteran selanjutnya.
Bandung, 23 November 2016
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Majid. (2007). Penyakit Jantung Koroner. Dalam : Patofisiologi, Pencegahan Dan Pengobatan Terkini. Medan: FK Universitas Sumatera Utara.
Adam John, M.F. (2006). Dislipidemia. Dalam: A.W. Sudoyo, B. Setiyodadi, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiadi, ed: Buku Ilmu Ajar Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jilid III. Jakarta: FK-UI. Hal 1926-1932.
Andi Surya Amal. (2006). Profil Lipid dan Risiko Penyakit Jantung Koroner. http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/3., 7 September 2016
Anwar, T. (2004). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository: 1-10.
Barzilai, N., Rudin, E. (2005). Inflamatory Peptides Derived from Adipose
Tissue. Imunity & Ageing, 21. Available from :
http://www.immunityageing.com/content/2/1/1. Accessed 10 Oktober 2016.
Barter, P., et al. (2007). HDL Cholesterol, Very Low Levels of LDL Cholesterol, and Cardiovascular Events. The New England Journal of Medicine. 357 (15). P. 1301-1310.
Bellec, F.L., Vaillant F., Imbert E. (2006). Pitahaya (Hylocereus sp.): A new crop, a market with future. Fruits 61: 237-250.
Botham K.M., Mayes P.A. (2006). Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K, Granner D.K, Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 229-231.
Brown, V.L. (2010). The assessment of cardiovascular disease risk in relation to the built environment and race. University of Pittsburgh. ProQuest Dissertations and Theses.
Cao, S., et al. (2012). The effects of host defence elicitors on betacyanin accumulation in Amaranthus mangostanus seedlings. Food Chemistry 134: 1715-1718
Choo W.S., Yong, W.K. (2011). Antioxidant Properties of Two Species of Hylocereus Fruit. Pelagia Research Library. 2 (3): 418-425.
Dalimartha, S. (2008). Aterosklerosis, dalam 36 Resep Tumbuhan Obat Untuk Menurunkan Kolesterol. Penebar Swadaya. Jakarta. Hal 9-10.
Darmawi, A.W. (2011). Optimasi proses esktraksi, pengaruh pH dan jenis cahaya pada aktivitas antioksidan dari kulit buah naga (Hylocereus p). http://www.google.com/urldspace.library.uph.edu:8080/bitstream/1234567 89/241/1/capter%20.pdf . 7 September 2016
Ditjen PP & PL Depkes. (2011) . Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2010. Jakarta : Ditjen PP & PL Kemenkes RI.
Dominic, S.N. (2006). The Role of LCAT in Atherosclerosis. New york : Springer. P 23-33.
Dominiczak, M.H. (2005). Lipids and Lipoproteins. In: Baynes J.W., Dominiczak M.H.: Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Mosby. P.225-243.
Elhomsy, G. (2014). Apolipoprotein A-1.
http://emedicine.medscape.com/article/2087313-overview#a1. 14 November 2016.
Fatmah, S.K.M., (2010). Gizi Usia Lanjut. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Fauci A.S., et al. (2008). Disorders of Lipoprotein Metabolism .Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New York: McGraw Hill Companies, Inc. P 350-356.
Fernandez, M.L. (2008). The Cholesterol ratio, a More Reliable Clinical Tool Than LDL Cholesterol to Evaluate Coronary Heart Disease Risk. National Lipid Assosiation. P 1-26.
Gadbut A.P., Wu L., Tang D., Papageorge A, Watson J.A., Galpber B. (1997). Induction of the cholesterol metabolic pathway regulates the farnesylation of RAS in embryonic chick heart cells: a new role for Ras in regulating the expression of muscarinic receptors and G proteins, EMBO Journal, 16(4), 7250-7260.
Gandha, N. (2009). Hubungan Prilaku. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. http://www.lontar.ui.ac.id . 8 September 2016.
Gillum, R.F. (2003). Serum total cholesterol and coronary heart disease in African American women. The Internet Journal of Epidemiology.
70
Greenawalt, J. A. (2008). Modifiable cardiovascular risk factors in the early adolescent period. University of Pittsburgh). ProQuest Dissertations and These.
Gunasena, H.P.M, Pushpakumara DKNG, Kariyawasam M. (2007). Dragon fruit Hylocereus undatus Haw. Britton and Rose. In: Pushpakumara, D.K.N.G., Gunasena, H.P.M. and Singh, V.P. Underutilized fruit trees in Sri Lanka. New Delhi : World Agroforesty Centre, South Asia Office. P. 110-142. http://worldagroforesty.org/our_products/publications/advancedresults. 9 Oktober 2016.
Guyton, A.C., J.E. Hall. (2007). Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. Hal 882-94, 1040-1091.
Higdon, J. (2006). Vitamin C. http://ocw.tufts.edu/data/50/636849.pdf 3 Oktober 2016
Indriasari, I. (2012). Ekstrak Ethanol Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Memperbaiki Profil Lipid Pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) Dislipidemia.http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1404-202101608-tesisira.pdf, 8 November2016.
International Topical Fruit Network. (2008). Tropical Fruit Information. http://www.itfnet.org/index_archive.jsp?page=1&process=11&mid=1&fid =3., 5 September, 2016.
Jamilah, B., Shu, C.E., Kharidah, M., Dzulkifly, M.A. and Noraniza N, A. (2011). Physico-chemical Characteristic of Red Pitaya (Hylocereus polyrhizus) Peel. International Food Research Journal, 18: 279-286.
Kanner, K., Harel, S., Granit, R. (2001). Betalains – A new class of dietary cationized antioxidants. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 49, 5178-5185.
Kaplan, N.M., Stanler, J. (1994). Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Penatalaksanaan Praktis dari Faktor-Faktor Risiko. Jakarta: EGC.
Kershaw, E.E., Filer, J.S. (2004). Adipose Tissue as Endocrine Organ. The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, 89 (6) : 2548- 2556.
Khalida, Y. (2010). A comparative study on the extraction of betacyanin in the peel and flesh of dragon fruit. Faculty of Chemical and Natural Resources Engineering University Malaysia Pahang. Malaysia.
Kristanto, D. (2008). Buah Naga Pembudidayaan di Pot dan di Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kriswiyanti, E., Sari, N.K., Astarini, I. (2010). Uji Viabilitas Dan Perkembangan Serbuk Sari Buah Naga Putih (Hylocereus undatus (Haw.) Britton &
Rose), Merah (Hylocereus polyrhizus (Web.) Britton & Rose) Dan Super Merah (Hylocereus costaricens (Web.) Britton & Rose) Setelah Penyimpanan. Jurnal Biologi XIV (1) : 39-44
Lamanepa, M.E.L. (2005). Profil Lipid dan Perkembangan Lesi Aterosklerosis Dengan Diet Perasan Pare dan Statin. Program pascasarjana magister ilmu Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
http://eprints.undip.ac.id. 7 September 2016.
Libby, P., Bonow, R.O., Mann, D.L., Zipes, D.P., & Braunwald, E. (2008). Braunwalds’s heart disease : a textbook of cardiovascular medicine. Philadelphia : Saunders Elsevier.
Luders, L., McMahon, G. (2006). The Pitaya or Dragon Fruit (Hylocereus undatus). Agnote Northern Territory Government. No D42.
Lumongga, (2007). Atherosclerosis. Departemen Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20601/09E01458.pdf. 8 September 2016.
Maguire, I. (2004). Tropical Fruit Photography.
http://tropicalfruitphotography.com/10-01-04.htm. 5 september 2016
Malloy, M.J., Kane, J.P. (2007). Agent Used in Hyperlipidemia. In: Katzung B.G.: Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. New York: Mac Graw Hill. P. 560-572.
Mayes, P. (2006). Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Hal 270-281.
Mayes, P. (2003). Lipid yang memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.
McMahon, G. (2003). Pitaya (Dragon Fruit). Northern Territory Government. FF12: 1-2 (FF12pitaya).
72
Murray, R.K., Bender D.A., Botham, K.M., Kennely, P.J., Rodwell, V.W., Weil, P.A. (2009). Harper’s Illustrated Biochemistry, 28th ed. China: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Murray, R.K, Granner, D.K, Mayes, P.A, Rodwell, V.W. (2003). Biokimia Harper. Edisi 25. Terjemahan Andry Hartono. Jakarta: EGC. hlm. 254-77.
Nurliyana, R., Zahir, I.S., Suleiman, K.M., Aisyah, M.R., Rahim, K. K. (2010). Antioxidant study of pulps and peels of dragon fruits: a comparative study, International Food Research Journal, 17 P. 367-365.
Noorrafiqi, M.I., Yasmina, A., Hendriyono, F.X., (2013). Efek Jus Buah Karamunting (Melastoma malabathricum L.) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Darah Tikus Putih yang Diinduksi Propiltiourasil. Berkala Kedokteran 2 (9) : 219 – 227.
Prior, R. (2003). Fruit and Vegetables in The Prevention of Cellular Oxidative Damage. Arkansas. The American Journal of Clinical Nutrition. Vol. 78: 570-578.
Pushpakumara, D.K.N.G, Gunasena, H.P.M, Karyawasam, M. (2005). Flowering and fruiting phenology, polination vector and breeding system of dragon fruit (Hylocereus spp.) Sri Lanka J. Agric. Sci. 42:81-89.
Qin, Y., et al. (2009). Anthocyanin Supplementation Improves Serum LDL- and HDL- Cholesterol Concentrations Associated with The Inhibition of CholesterylEster Transferase Protein in Dyslipidemic Subject. The American Journal of Clinical Nutrition, 90 (3):485-492.
Rader, D.J., Hobbs, H.H. (2005). Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: Kasper D.L., Fauci A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., Jameson J.L.: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. New York: Graw Hill. P.2286-2298.
Rianyta, U.S. (2013). Drug-Induced Liver Injury (DILI) pada Penggunaan Propiltiourasil (PTU). CDK-203 4(40) : 278.
Saati, E. (2011). Identifikasi dan uji kualitas pigmen buah naga merah (Hylocereus costaricensis) pada beberapa umur simpan dengan perbedaan jenis pelarut. http://researchreport .umm.ac.id/research/ 8 September 2016
Sany, R.S. (2009). Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. http://www.kalbe.co.id 8 September 2016.
Shipp, J., Abdel-Aal. (2010). Food Applications and Physiological Effects of Anthocyanins as Functional Food Ingredients. In: The Open Food Science Journal, 4: p.7-22.
Shulman, G.I. (2000). Cellular Mechanism of Insulin Resistance. Journal of Clinical Investigation, 106 (2) : 171-6.
Suyatna. (2008). Hipolipidemik. Dalam S.G Gunawan: Farmakologi dan terapi, Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hlm. 373-88.
Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2003). Hipolipidemik dalam: Ganiswarna dkk., editor: Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Gaya Baru. Hal 366-368, 374-376.
Suyatna, F.D., Handoko, T.S.K. (2004). Hipolipidemik. Dalam: Sulistia G. Ganiswarna, dkk, ed: Farmakologi dan Terapi FK-UI. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal 364-379.
Taiwan Food Industry Development and Research Authorities. (2005). http://swarnabhumi.com/dragonfruit/health_benefits_of_dragonfruit.htm., 5 September, 2016.
Umi, K. (2007). Pengaruh Pemberian Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Kadar Kolesterol HDL dan LDL Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemia. Universitas Negeri Semarang. http://digilib.unnes.ac.id. 7 September 2016.
Widowati, W. (2007). Majalah Kedokteran Damianus, Vol.6, No.3 September.
World Health Organization. (2011). Global atlas on cardiovascular disease prevention and control. http://www.who.int/cardiovascular disease/en/ 8 September 2016.
World Health Organization. (2007). Prevention of Cardiovascular Disease Guidelines for assessment and management of cardiovascular risk.
Wu, L.C., Hsu, H.W., Chen, Y.C., Chiu, C.C., Lin, Y.I & Ho, J.A. (2006). Antioxidant and Antiproliferative Activities of Red Pitaya. Food Chemistry, 95: 319-327, 247-269.
Wybraniec, S. (2001). Betacyanins from vine cactus Hylocereus polyrhizus. Phytochemitry, 58, 1209-1212.