• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DI KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DI KOTA CIMAHI."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

DI KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Administrasi Pendidikan

Oleh :

Galih Septian

0906720

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

DI KOTA CIMAHI

Oleh

Galih Septian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Galih Septian 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi”. Ada tiga

(5)

ABSTRACT

This study, entitled "Effects of Organizational Commitment Against Civil Servants Work Discipline In The Personnel Board Cimahi". There are three formulation of the problem is studied in this research is how the organizational commitment of the employees of the Regional Employment Agency (BKD) Cimahi, how to discipline employee BKD Cimahi and how much influence the organizational commitment to employee discipline at BKD Cimahi. Generally, this study aims to describe the magnitude of the effect is clearly linked to the organization's commitment discipline of civil servants working in local staffing agency Cimahi. The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection technique using a closed questionnaire, the population is all employees BKD Cimahi totaling 41 people, the entire population sampled study, questionnaires were distributed to 41 employees, but the questionnaire can be collected and processed only as many as 36. Processing the results of this study support program using Microsoft Excel 2007 and SPSS 17.0 for Windows. The results of the calculation of the general trend of using Weighted Mean Scored (WMS), suggests that organizational commitment in the Regional Employment Board Cimahi included in both categories with a total average score of 3.70 and discipline of employees working in the Regional Employment Board Cimahi fall into the category well with an average total score of 3.96. The results of normality test on the distribution of the data showed that the normally distributed variables X and Y variables are not normally distributed. Further analysis of the data using non-parametric statistics, using Spearman's Rho techniques. Correlation coefficient of variable X to variable Y was 0.654 (This indicates that the correlation between the two variables is at the level of a strong relationship), with a coefficient of determination of 42.77% by the variable X (Organizational Commitment) while the remaining 57.23% is influenced by variables / other factors. While the significance of test results obtained yield was

4.984 ≥ 1.697 which shows that there is a positive and significant effect of the

(6)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 5

1. Batasan Masalah ... 5

2. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN ...HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Konsep Komitmen Organisasi ... 8

a. Pengertian Komitmen Organisasi ... 8

b. Dimensi Komitmen Organisasi ... 9

c. Faktor Yang Mempengaruhi Komitmen ... 11

d. Jenis Komitmen Organisasi ... 12

e. Strategi Membentuk Komitmen Organisasi ... 13

2. Konsep Disiplin Kerja ... 15

(7)

b. Indikator Disiplin Kerja ... 16

c. Tujuan Disiplin Kerja ... 17

d. Tipe-tipe Disiplin Kerja ... 18

e. Pendekatan Disiplin Kerja ... 20

f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 21

g. Pelaksanaan Disiplin Kerja……...23

B. Penelitian Terdahulu ... 24

C. Kerangka Pemikiran ... 26

D. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Populasi Penelitian ... 30

3. Sampel Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 32

C. Metode Penelitian... 34

1. Metode Deskriptif ... 34

2. Pendekatan Kuantitatif ... 35

D. DefinisiOperasional... 35

1. Pengaruh ... 36

2. Komitmen Organisasi Organisasi ... 36

3. Disiplin Kerja ... 36

E. Instrumen Penelitian... 36

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40

1. PengujianValiditas ... 41

2. Pengujian Reliabilitas ... 47

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Analisis Data ... 49

(8)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Klasifikasi Data ... 49

3. Pengolahan Data ... 50

4. Teknik Hipotesis Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Penelitian ... 56

1. Seleksi Data ... 56

2. Klasifikasi Data ... 57

3. Hasil Pengolahan Data ... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82

A. Kesimpulan ... 82

B. Saran ... 84

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan atau lembaga pemerintahan memiliki budaya kerja, yaitu suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan bersama dari semua yang terlibat dalam perusahaan atau lembaga tersebut mengenai cara pandang dan unsur-unsur dalam bekerja. Suatu sistem nilai merupakan konsepsi nilai yang hidup dalam alam pemikiran sekelompok manusia atau individu karyawan. Dalam hal ini budaya kerja berkaitan erat dengan persepsi terhadap nilai-nilai dan lingkungan kerja. Lalu persepsi itu melahirkan makna dan pandangan hidup yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku pegawai dalam bekerja.

Pada hakikatnya, bekerja dapat dipandang dari berbagai perspektif seperti bekerja merupakan bentuk ibadah, cara manusia mengaktualisasikan dirinya, dan sebagai cara bertahan hidup agar memperoleh penghasilan. Semua pandangan itu dapat menjadi motivasi untuk pegawai dalam bekerja. Karena itu setiap anggota organisasi seharusnya memiliki sudut pandang atau pemahaman yang sama tentang makna budaya kerja dan batasan bekerja. Budaya kerja dalam organisasi seperti di perusahaan diaktualisasikan sangat beragam. Bisa dalam bentuk loyalitas, tanggung jawab, kerjasama, kejujuran, ketekunan, semangat, mutu kerja, keadilan, dan integritas kepribadian. Semua bentuk aktualisasi budaya kerja itu sebenarnya bersifat komitmen.

(10)

2

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan melaksanakan kewajiban, tanggung jawab dan janji yang membatasi seseorang dalam melaksanakan sesuatu, karena ketika seseorang telah berkomitmen terhadap perusahaan atau organisasinya maka dia harus mendahulukan apa yang menjadi kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya. Dengan kata lain komitmen merupakan ketaatan seseorang dalam bertindak atau bekerja terhadap janji-janji yang diembannya. Semakin tinggi komitmen pegawai semakin tinggi pula rasa sukarela dalam melaksanakan tugas-tugas, tanggung jawab dan kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaannya. Sehingga dapat dikatakan semakin baik komitmen yang dimiliki pegawai semakin baik pula disiplinnya terhadap pekerjaan.

Disiplin merupakan salah satu faktor untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu kerja, dan disiplin dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Dengan adanya kesadaran yang tinggi dalam melaksanakan aturan-aturan organisasi yang diwujudkan dalam disiplin kerja yang tinggi, maka suatu produktivitas kerja juga akan tercapai.

Poerwopoespito dan Utomo (Haryanto, 2010:27), menyatakan bahwa bangsa Indonesia masih rendah dalam hal kedisiplinan, baik dalam segala sektor kehidupan seperti dalam lingkungan rumah tangga, dalam lingkungan masyarakat, dalam lingkungan kenegaraan, dalam lingkungan perusahaan, dalam lingkungan olahraga, dalam lingkungan pendidikan, dan dalam lingkungan pemerintahan.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaan dan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Tanpa disiplin pegawai yang baik sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal. Seorang atasan dikatakan efektif dalam kepemimpinan apabila para pegawai berdisiplin dengan baik. Untuk memelihara dan meningkatkan kedisiplinan adalah hal yang sangat sulit karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

(11)

tersebut sangat penting bagi para pegawai atau anggota organisasi dalam mempertahankan dan mengembangkan perilaku yang tepat dalam bekerja. Keefektifan suatu organisasi dapat diwujudkan dengan diwujudkannya disiplin kerja yang tinggi. Disiplin kerja merupakan hal yang penting untuk mengefektifkan organisasi tanpa disiplin kerja akan sangat sulit mewujudkan efektivitas dan efisiensi kerja sehingga akan sulit pula dalam mencapai tujuan organisasi secara maksimal.

Pendekatan disiplin di lingkungan pemerintahan Kota Cimahi mengupayakan sejumlah langkah dalam membentuk prilaku pegawai diantaranya adanya reward dan punishment terhadap tindakan indisipliner. Faktor-faktor yang mendukung kedisiplinan pegawai di lingkungan pemerintah Kota Cimahi meliputi kepemimpinan, balas jasa/penghargaan, motivasi kerja dan sanksi. Dalam hal ini pemerintah Kota Cimahi telah menetapkan peraturan, kewajiban dan larangan yang sudah cukup menjadikan pedoman dalam menciptakan kondisi yang tertib, teratur dan saling menghormati. Namun di dalam kenyataannya, peraturan yang telah lengkap dan baik itu tidak dapat dijalankan semua pegawai pemerintahan Kota Cimahi. Persoalannya bukan terletak pada peraturannya tetapi pada pelakunya. Sebagian besar pegawai pemerintahan Kota Cimahi sudah melaksanakan kedisiplinan kerja yang baik, akan tetapi masih saja ada pegawai yang melanggarnya.

(12)

4

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

saat jam kerja berlangsung. Kemudian banyak pegawai yang tidak mengikuti apel yang dilaksanakan setiap pagi pukul 07.30 karena mereka datang pukul 08.00, sedangkan didalam aturan setiap pegawai diwajibkan untuk mengikuti apel pagi. Ada pegawai yang meninggalkan kantor sebelum jam pulang kantor tanpa ijin dari pimpinan. Hal itu mungkin mencerminkan ketidak disiplinan yang mungkin akan memiliki hubungan dengan komitmen organisasi.

Permasalahan yang sama juga terjadi di salah satu instansi pemerintahan, Febriani (2011:4) mengungkapkan bahwa:

Berdasarkan studi pendahuluan peneliti yang telah dilakukan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat pada bulan November sampai dengan Desember 2010, diketahui bahwa peraturan terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil memang sudah diberlakukan tetapi ketaatan dalam menaati peraturan tersebut masih kurang diindahkan sehingga menyebabkan tingkat kedisiplinan kerja pegawai masih kurang. Hal tersebut dapat terlihat dari beberapa kelemahan yang ditunjukkan oleh pegawai dalam disiplin kerja, misalnya terlambat masuk kantor, tidak mengikuti apel, pulang lebih cepat dari waktu seharusnya, dan tidak hadir tanpa izin.

(13)

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang lingkupnya sehingga mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini terkait pengaruh komitmen organisasi yang diteliti meliputi : komitmen sikap (affective commitment), komitmen normatif (normative commitment) dan komitmen berkesinambungan (continuance commitment) terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil yang meliputi : frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja dan etika kerja pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,

a. Bagaimana komitmen organisasi para pegawai di BKD Kota Cimahi? b. Bagaimana disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi?

c. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai BKD Kota Cimahi?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Gambaran komitmen organisasi para pegawai di BKD Kota Cimahi. b. Gambaran disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

(14)

6

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

D. Manfaat Penelitian

1. Segi Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai negeri sipil pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi.

2. Segi Operasional

a. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam ilmu Administrasi Pendidikan.

b. Bagi Pihak Lapangan atau Lembaga

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang berarti bagi lembaga khususnya lembaga yang diteliti dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk lebih memudahkan skripsi ini, maka penulis menyusun menjadi 5 (lima) bab. Setiap bab berkaitan satu sama lain, dari bab pendahulian sampai bab kesimpulan dan saran.

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pedahuluan yang meliputi latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis dan akhir bab ini adalah struktur organisasi skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

(15)

dengan pengertian disiplin kerja, tujuan disiplin kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, prinsip-prinsip disiplin kerja, bentuk-bentuk disiplin kerja, pentingnya disiplin kerja, pelaksanaan disiplin kerja dan bab ini diakhiri dengan kerangka fikir penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi metode dan pendekatan, teknik penggalian data, prosedur pengolahan data, dan lokasi,populasi serta sampel penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian keempat terdapat penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang di dalamnya menjelaskan mengenai pembahasan yang berisi tentanf jawaban dari rumusan masalah yang diteliti.

BAB V : KESIMPILAN DAN SARAN

Pada bagian kelima penulis menyajikan Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan yang berisi tentang penjelasan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedangkan saran yang berisi mengenai masukan-masukan yang penulis berikan untuk kemajuan pihak lembaga terkait disiplin kerja pegawai.

Daftar Pustaka

(16)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian

Sebuah penelitian memerlukan suatu objek untuk diteliti yang nantinya digunakan sebagai sumber data, tentunya objek tersebut disesuaikan dengan masalah mengenai penelitian itu. Objek tersebut tentunya harus ditetapkan pada suatu lokasi penelitian, sehingga lokasi penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini. Untuk itu penulis memaparkan uraian yang berkenaan dengan lokasi, populasi, dan sampel penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah dimana tempat peneliti melakukan penelitianya itu mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai. Adapun lokasi penelitian ini adalah di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi yang berada pada Lingkungan Pemerintahan Kota Cimahi di Jalan Demang Hardjakusumah Nomor 4 Gedung C Lantai 4.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kumpulan dari beberapa objek/ subjek yang ditetapkan oleh peneliti sebagai sumber data penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011:117) yang menyatakan bahwa: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri ata sobjek/ subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(17)

disiplin kerja pegawai pada BKD di Kota Cimahi. Dengan demikian yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada BKD di Kota Cimahi. Adapun jumlah keseluruhan jumlah pegawai yang menjadi populasi dalam penelitian ini dapat diuraikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1

Sekretariat Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah Kota

Cimahi 1

a. Kepala Sub Bagian Program dan

Pelaporan 1

b. Kepala Sub Bagian Keuangan 1 c. Kepala Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian 1

d. Pelaksana/Fungsional Umum 11

2

a. Kepala Sub Bidang Perencanaan Pegawai 1 b. Kepala Sub Bidang Pembinaan dan

Kesejahteraan Pegawai 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 6

3

Pengembangan dan Mutasi

Pegawai

Kepala Bidang Pengembangan dan Mutasi

Pegawai 1

a. Kepala Sub Bidang Pengembangan Karir 1 b. Kepala Sub Bidang Mutasi dan

Kepangkatan 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 7

4 Pendidikan dan Pelatihan

(18)

32

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Diklat

b. Kepala Sub Bidang Penyelenggaraan

Diklat 1

c. Pelaksana/Fungsional Umum 5

JUMLAH 41

Sumber : Sekretariat BKD Cimahi

3. Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian harus betul-betul tepat dan objektif, artinya sampel yang diambil harus dapat mewakili keseluruhan jumlah populasi yang ada. Jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi yang ada yang menjadi objek/subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2011:126) bahwa: “Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri”. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Beradasarkan hal tersebut penulis menjadikan seluruh populasi menjadi sampel dalam penelitian ini. Sehingga dapat diperoleh jumlah sampel dari keseluruhan populasi adalah sebanyak 41 pegawai

B. Desain Penelitian

Desain penelitian tergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Sebagai suatu model perencanaan, desain penelitian ini bertujuan untuk memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang akan diambil.Menurut Nasution (2009:23) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.”

(19)

Tabel 3.2

Desain Penelitian

No PROSES HASIL

1 Menemukan masalah Peneliti menemukan dan mendapatkan masalah yang akan diteliti

2 Merumuskan masalah Peneliti merumuskan 3 rumusan masalah

3 Membuat dan merumuskan hipotesis

Peneliti memperoleh rumusan hipotesis

4 Memilih metode dan pendekatan penelitian

Terpilihnya metode dan pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti

5 Menentukan variabel dan sumber data

Ketetapan peneliti dalam menentukan variabel X dan Y serta sumber data yang diperoleh 6 Menentukan, menyusun, dan

menguji validitas instrumen penelitian

Peneliti memperoleh kisi-kisi instrumen dan hasil uji validitas instrumen penelitian

7 Mengumpulkan data penelitian Terkumpulnya data-data penelitian yang diperlukan 8 Analisis data Peneliti memperoleh hasil

penelitian

9 Menarik kesimpulan Peneliti memperoleh kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan

(20)

34

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Metode Penelitian

Suatu penelitian dibutuhkan metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Dengan menggunakan metode penlitian yang tepat diharapkan memperoleh hasil penelititan dan dapat dipertanggung jawabkan. Menurut Surakhmad (1985:131) berpendapat bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan menggunakan teknik, dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhiungkan kewajaran dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sejalan dengan pemikiran tersebut metode penelitian merupakan upaya untuk mencari kebenaran secara ilmiah yang berdasarkan pada data yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Metode penelitian juga merupakan cara untuk mencapai tujuan penelitian dan memecahkan permsalahan-permsalahan penelitian.

Bertolak dari permasalahan penelitian yang diangkat dan diteliti yaitu terkait dengan hubungan dua variabel, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

1. Metode Deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, metode ini mengandung pengertian bahwa metode untuk memahami masalah berdasarkan peristiwa atau gejala yang sedang berlangsung pada saat ini. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ali (1992: 120) yang mengemukaka bahwa:

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan analisis atau pengolahan data. Membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggamvaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu deskripsi situasi.

(21)

a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang atau pada masalah-masalah yang aktual.

b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian dianalisa. Oleh karenanya metode ini sering disebut metode analisa. Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan metode deskriptif ini masalah difokuskan pada masalah-masalah yang aktual yang terjadi pada masa sekarang.

Sejalan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka melalui metode penelitian deskriptif diharapkan dapat menghasilkan dan mendapatkan informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap secara faktual mengenai pegaruh komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai di BKD Kota Cimahi.

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan metode bilangan untuk mendeskripsikan observasi suatu objek atau variabel dimana bilangan menjadi bagian dari pengukuran atau pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data melalui hasil perhitungan statistika. . Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh data yang lebih akurat dan objektif karena menggunakan rumus statistik dalam pengolahan data.

Pendekatan kuantitatif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel X yang diteliti yaitu komitmen organisasi terhadap variabel Y yaitu disiplin kerja pegawai dengan cara mengukur dan menghitung apa yang menjadi indikator-indikator variabel penelitian sehingga dapat diperoleh deskripsi dan korelasi antara variabel-variabel penelitian melalui sistem perhitungan yang menggunakan statistika.

D. Definisi Operasional

(22)

36

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengaruh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengaruh merupakan daya yang ada atau timbul dari sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hubungan yang memiliki variabel x yaitu komitmen organisasi terhadap variabel y yaitu disiplin kerja pegawai

2. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi merupakan komitmen seseorang terhadap organisasi tempatnya bekerja. Komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah suatu ikatan psikologis pegawai BKD terhadap organisasi yang ditunjukan dengan sikap menerima dengan suka rela terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi, keinginan pegawai untuk tetap menjadi anggota organisasi. Adapun indicator komitmen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu affective commitment (Berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai didalam organisasi), normative commitment (Berkaitan dengan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus diberikan kepada organisasi), serta continuance commitment (penilaian seorang pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika meninggalkan organisasi).

3. Disiplin Kerja

Disiplin kerja pegawai di BKD cimahi, yaitu suatu keadaan yang tercipta karena adanya ketataan dan keteraturan pegawai terhadap aturan atau norma yang berlaku dalam suatu organisasi. Adapun yang menjadi indicator disiplin dalam penelitian ini, yaitu frekuensi kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja dan ketaatan pada etika kerja.

E. Instrumen Penelitian

(23)

Dengan demikian dapat diartikan bahwa instrumen penelitian merupakan alat ukur atau alat bantu bagi peneliti untuk digunakan dalam pengukuran variabel dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah :

1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X (Komitmen Organisasi) dan variabel Y (Disiplin kerja pegawai)

2. Menentukan indikator dan sub indikator dari setiap variabel 3. Menyusun kisi-kisi instrumen dari setiap variabel

4. Membuat daftar pernyataan dari setiap variabel dengen disertai alternatif jawaban dan petunjuk cara menjawab agar tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab

5. Menetapkan kriteria penilaian atau penskoran untuk setiap alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan skala likert.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

(24)

38

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

(25)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y

Variabel Indikator Sub Indikator No Item

Disiplin Kerja

(26)

40

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu rekan kerja

3)Menjalankan

kerjasama yang baik

25,26

Kisi-kisi instrumen lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran, instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data yanng akurat, sehingga setiap instrumen harus mempunyai skala. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009:105) bahwa:

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian yang berkisar dari 1 sampai 5 dengan perincian pada tabel berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

F. Proses Pengembangan Instrumen

(27)

1. Validitas Instrumen

Validitas adalah menunjukan sejauhmana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Akdon (2008:143) menegaskan “Validitas diartikan lebih luwes yaitu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan)”

Berdasarkan konsep tersebut, maka pengujian validitas dengan menggunakan angket yang terkumpul dari 19 responden. Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen ini adalah Pearson Product Moment (Akdon, 2008: 144) sebagai berikut:

= koefisien korelasi

= jumlah responden

= jumlah perkalian X dan Y

= jumlah skor item

= jumlah skor total (seluruh item)

= jumlah skor-skor X yang dikuadratkan

= jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

Uji validitas ini dilakukan pada setiap item pernyataan. Hasil koofisien korelasi tersebut selanjutnya diuji signifikasi koefisien korelasinya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan: t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden

(28)

42

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah selanjutnya jika sudah didapat hasil uji-t maka selanjutnya mencari nilai apabila diketahui signifikansi untuk = 0,05% dan derajat kebebasan (dk) = n-2, dengan uji satu pihak. Kemudian membuat keputusan dengan membandigkan dengan dimana kaidah keputusannya adalah :

Jika : t hitung > t tabel berarti valid, dan t hitung < t tabel berarti tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas. Dibawah ini adalah hasil perhitungan uji validitas angket untuk variabel X (Komitmen Organisasi) dan variabel Y (Disiplin kerja pegawai). Validitas tiap item untuk kedua variabel adalah sebagai berikut :

a. Variabel X (Komitmen Organisasi)

Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Product Moment. Adapun contoh perhitungan uji validitas variabel X untuk item no. 1 sebagai berikut :

Tabel 3.6

Uji Validitas Variabel X Item No.1

(29)

Setelah mendapatkan dengan rumus Pearson Product Moment

maka selanjutnya peneliti menghitung uji-t dengan rumus:

√ √

√ √

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh adalah 3.267

untuk dengan = 0,05 dan dk = (n-2) = (13-2) = 11 diperoleh

. Sehingga kesimpulannya, item no.1 dinyatakan valid karena

) > , untuk selanjutnya yaitu item no.2 samapai dengan no 31 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.

(30)

44

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel X (Komitmen Organisasi)

Variabel X (Komitmen Organisasi) no

item koefisien korelasi t hitung t tabel keterangan keputusan

(31)

b. Variabel Y (Disiplin Kerja)

Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus Pearson Poduct Moment. Adapun contoh perhitungan uji validitas variabel Y untuk item no. 1 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Uji Validitas Variabel Y No. 1

Item Pertanyaan Nomor 1

No Responden X Y X2 Y2 XY

1 4 112 16 12544 448

2 4 89 16 7921 356

3 3 109 9 11881 327

4 4 99 16 9801 396

5 4 102 16 10404 408

6 3 79 9 6241 237

7 5 124 25 15376 620

8 5 111 25 12321 555

9 4 108 16 11664 432

10 5 125 25 15625 625

11 4 114 16 12996 456

12 4 114 16 12996 456

13 4 100 16 10000 400

∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY

Jumlah 53 1386 221 149770 5716

(32)

46

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah mendapatkan dengan rumus Pearson Product Moment maka

selanjutnya peneliti menghitung uji-t dengan rumus:

√ √

√ √

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka diperoleh adalah 2.904

untuk dengan = 0,05 dan dk = (n-2) = (13-2) = 11 diperoleh

. Sehingga kesimpulannya, item no.1 dinyatakan valid karena

) > , untuk selanjutnya yaitu item no.2 samapai dengan no 25 dihitung dengan menggunakan cara yang sama.

Setelah melalui proses perhitungan didapat ada beberapa item yang tidak valid yaitu item no. 15, 21 dan 23. Selain itu dinyatakan valid seperti pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja)

Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai) no

item koefisien korelasi t hitung t tabel keterangan keputusan

(33)

16 0.882 0.881 1.796 Valid Dipakai

17 0.794 0.779 1.796 Valid Dipakai

18 0.767 0.767 1.796 Valid Dipakai

19 0.685 0.684 1.796 Valid Dipakai

20 0.785 0.765 1.796 Valid Dipakai

21 0.351 0.352 1.796 Tidak Valid Dibuang

22 0.882 0.881 1.796 Valid Dipakai

23 0.273 0.287 1.796 Tidak Valid Dibuang

24 0.882 0.881 1.796 Valid Dipakai

25 0.882 0.881 1.796 Valid Dipakai

26 0.785 0.785 1.796 Valid Dipakai

2. Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas, selanjutnya dilakukan uju reliabilitas untuk mengetahui sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten Arikunto (2002 : 154) berpendapat bahwa :

Instrumen yang reliable, yaitu instrumen yang menghasilkan data yang benar, dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, berapa kalipun instrument tersebut diambil, maka hasilnya akan menunjukan tingkat keterandalan tertentu.

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Diperlukan dengan rumus yang dikutip oleh Nurwinda (2013 : 59) sebagai berikut :

[ ] [ ]

Keterangan:

= Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

= Jumlah item

(34)

48

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keputusan dengan membandingkan dengan dimana kaidah keputusan menyatakan bahwa :

Jika > berarti reriabel, dan jika < berarti tidak reriabel. Adapun hasil perhitungan uji reliabilitas kedua variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Organisasi) 1.065 0.602

Reliabel digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Peneltian ini menggunakan teknik komunikasi tidak langsung, yaitu komunikasi dengan subjek penelitian dilakukan melalui perantara suatu instrumen. Adapun instrumen yang digunakan adalah angket atau kuesioner.

Menurut Sugiyono (2011:199) “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup agar menjaga kerahasiaan isi angket yang diisi oleh responden. Responden diberikan kesempatan untuk memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pernyataan yang ada.

Adapun alasan peneliti menggunakan angket tertutup seperti yang telah dijelaskan di atas adalah sebagai berikut:

(35)

2. Responden lebih mudah mengisi jawaban karena peneliti telah mencantumkan alternatif jawaban.

3. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

4. Memudahkan dalam perhitungan dan analisis dari jawaban-jawaban yang terkumpul.

H. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2011:207) menerangkan bahwa analisis data sebagai berikut:

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jeni reponden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyaikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Analisis data merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah terkumpul memiliki arti dan selanjutnya dapat diambil kesimpulannya sebagai jawaban dari permsalahan yang diteliti.

Berdasarkan paparan di atas, maka untuk membuat data harus dilakukan langkah-langkah secara sistematik, adapun langkah-langkah yanng digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Seleksi Angket

Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa dan menyeleksi data yang terkumpul dari responden. Hal ini penting dilakukan untuk menyakinkan bahwa data-data yang telah terkumpul memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut.

2. Klasifikasi Data

(36)

50

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunaka skala likert.

3. Pengolahan Data

a. Menghitung Kecenderungan Umum Skor Respon den

Masing-masing Variabel dengan rumus Weighet Means Score (WMS)

Adapun rumus dari Weight Means Score (WMS) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

̅ = Rata-rata skor responden

= Jumlah Skor dari jawaban responden = Jumlah Responden

Langkah-langkah yang ditetapkan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus WMS ini adalah sebagai berikut:

1) Memberi bobot nilai untuk setiap alternatif jawaban dengan menggunkan skala Likert.

2) Menghitung frekuensi dari setiap alternatif pilihan jawaban yang dipilih.

3) Menjumlahkan jawaban responden untuk setiap item dan langsung dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.

4) Menghitung nilai rata-rata untuk setiap item pada masing-masing kolom.

5) Menentukan kriteria untuk setiap item dengan menggunakan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS di bawah ini:

(37)

Tabel 3.11

Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS

Rentang

Nilai Kriteria

Penafsiran

Variabel X Variabel Y

4,01 – 5,00

b. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunkan analisis data parametrik atau non parametrik. Dalam penelitian ini untuk perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Adapun dasar pengambilan keputusan teknik pengujian normalitas yang dicontohkan adalah teknik Liliefors (Wijaya, 2000:42) dengan hipotesis pengujian sebagai berikut:

Ho: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

Ha: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi (Sig.). Untuk menetapkan kenormalan,kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1) Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya = 0.05; 2) Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh; 3) Jika signifikansi yang diperoleh > , maka sampel berasal dari

populasi yang tidak berdistribusi normal;

(38)

52

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah-langkah untuk mencari uji normalitas dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows dengan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

1) Buka program SPSS;

2) Masukan data mentah variabel X dan variabel Y; 3) Pilih analyze;

4) Pilih Descriptive Statistics;

5) Pindahkan kedua veriabel ke kolam Dependent List; 6) Pilih Plots;

7) Pilih (Checklist)Normality Plots with Test, lalu Continue; 8) Terakhir Ok.

4. Teknik Hipotesis Penelitian

Setelah pada tahap pengolahan data selesai, kemudian dilanjutkan dengan menguji hipotesis penelitian untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini, adapun hal-hal yang dilakukan dengan menganalisis berdasarkan hubungan antara variabael yaitu sebagai berikut:

a. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Berdasarkan hasil uji normalitas data, bahwa menghasilkan data variabel X dan variabel Y berdistribusi tidak normal sehingga ukuran yang digunakan untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah statistik non parametrik dengan teknik Korelasi Spearman Rho dan dalam pengujian koefisien korelasi ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. Adapun ketentuannya sebagai berikut:

1) Mengajukan hipotesis yaitu:

Ho : Tidak ada pengaruh yang postif dan signifikan antara iklim

(39)

Ha : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara antara

iklim kerja organisasi terhadap disiplin kerja pegawai.

Untuk mendapatkan hasil hasil analisis korelasi, di bawah ini diuraikan langkah-langkahnya, sebagai berikut:

a) Buka file data SPSS;

b) Pada halaman Data View ketikan nilai-nilai variabel X dan Y;

c) Pada kolom Name ketikan simbol dari variabel X dan Y, pada kolom Label kerikan nama variabel X dan Y;

d) Kemudian klik menu Analyze, kemudian pilih Correlate dan pilih Bivariate;

e) Sorot dan pilih variabel X dan Y lalu pindahkan ke kotak variabel;

f) Pilih (Checklist) pada kotak Spearman;

g) Klik Option dan tandai pilihan pada kotak Mean and Standart Deviation. Klik Continue;

h) Klik Ok, maka hasilnya akan muncul.

i) Kemudian lihat output dan konsultasikan dengan melihat tabel interpretasi koefisien korelasi.

2) Pengambilan keputusan

Sugiyono (2011:183) menyatakan “Apabila signifikasi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.”.

Maka, jika nilai signifikasi ≥ 0,05 maka Ho diterima artinya

terdapat pengaruh antara komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai, dan jika nilai signifikasi ≤ 0,05 maka Ha diterima

dan Ho ditolak artinya tidak terdapat pengaruh antara komitmen

(40)

54

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.12

Kriteria Harga Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

3) Uji Signifikansi

Pengujian signifikansi koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengukur tingkat signifikasi keterkaitan antara variabel X dan variabel Y. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) berikut:

Keterangan :

= Nilai t

= Nilai Koefisien Korelasi = Jumlah Sampel

Membandingkan dengan untuk = 0,05, uji satu

pihak, dan derajat kebebasan (dk) = n – 2, dengan kaidah pengujian sebagai berikut:

Jika ≥ , maka Ho ditolak artinya signifikan, dan

Jika ≤ , maka Ho diterima artinya tidak signifikan

4) Uji Koefisien Determinasi

Derajat determinasi dipergunakan dengan maksud untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y untuk mengujinya dipergunakan rumus yang dikemukakan oleh Akdon (2008: 188) sebagai berikut:

(41)

Keterangan:

KP = Nilai Koefisien Diterminan r2 =Nilai Koefisien Korelasi

(42)

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan yang dapat diambil dan saran yang didasarkan pada temuan hasil penelitian. Secara umum penulis menyimpulkan bahwa keadaan komitmen organisasi di Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi sudah baik, disiplin kerja pegawai BKD Kota Cimahi pun dalam kondisi yang baik, dan hipotesis penelitian yaitu : “Adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah di Kota Cimahi”, telah terbukti dan dapat diterima. Secara lebih khusus penulis dapat menari kesimpulan sebagai berikut :

1. Komitmen organisasi di BKD Cimahi berdasarkan jawaban para pegawai BKD Cimahi sebagai responden penelitian ini dalam kondisi baik (Skor 3,70) , ini dapat dilihat dari aspek-aspek yang ada yaitu Affective commitment (Komitmen afektif), Normative commitment (Komitmen Normatif) dan Continuance commitment (Komitmen Berkelanjutan).

2. Disiplin kerja pegawai di BKD Cimahi tergolong dalam kriteria yang baik (Skor 3,96) berdasar pada jawaban para pegawai BKD Cimahi sebagai responden penelitian ini. Hal ini dilihat dari aspek-aspek yang ada yaitu frekuensi Kehadiran, tingkat kewaspadaan, ketaatan pada standar kerja, ketaatan pada peraturan kerja, dan ketaatan pada etika kerja..

(43)

dengan menggunakan SPSS for windows yang memperoleh nilai koefisiensi korelasi sebesar 0,654.

B. Saran

Berdasarkan dari pengkajian hasil penelitian yang diperoleh penulis di lapangan maka penulis memberikan saran yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lembaga maupun bagi peneliti yang selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Pihak Lembaga

Hasil penelitian terkait komitmen organisasi terhadap disiplin kerja pegawai secara umum sudah menunjukkan kondisi yang baik. Namun secara khusus perlu adanya peningkatan yang lebih baik lagi, diantaranya:

a. Berdasarkan hasil temuan peneliti terkait komitmen organsiasi ada indikator yang memiliki nilai kecenderungan rata-rata yang paling rendah, yaitu normative commitment/normative komitmen. Dalam hal ini pimpinan diharapkan dapat lebih memotivasi pegawai agar dapat memupuk komitmen organisasi, agar pegawai dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang menjadi kewajibannya selaku pegawai. Dengan bertambahnya rasa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaannya tentu saja akan berdampak pada meningkatnya kedisiplinan pegawai dalam pelaksanaan tugasnya. b. Indikator yang memiliki kecenderungan nilai rata-rata paling rendah

(44)

85

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Bagi peneliti selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang kajian komitmen organisasi dan disiplin kerja pegawai adalah:

a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait dengan komitmen organisasi maupun disiplin kerja pegawai agar dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi yang dijadikan rujukan peneliti.

(45)

Daftar Pustaka

Akdon. (2008) Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi Pendidikan dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.

Ali, Muhammad. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifin, Ahmad. (2005). Pengaruh Pengawasan yang Dilakukan Pimpinan

terhadap Disiplin Kerja Pegawai Bagian Tata Usaha di Dinas Pendidikan

Kota Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Runik Siti. (2013). Disiplin Rendah, Puluhan PNS Pemkab Madiun Bolos

Kerja. [Online]. Tersedia:

http://regional.kompas.com/read/2013/01/02/17150592/Disiplin.Rendah.P uluhan.PNS.Pemkab.Madiun.Bolos.Kerja. (16 Januari 2013)

Endah, Nurwinda. (2013). Pengaruh Kompensasi Tidak Langsung Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Bidang Pendidikan

Menengah dan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Febriani, Dwina. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Motivasi Kerja di Lingkungan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Diklat POLRI

(PUSDIKMIN). Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Fink, Stephen L. (1992). High Commitment Work Place. New York: Quorum Haryanto. 2010. Hubungan Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai Negeri Sipil Jakarta Barat. Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Program Studi Psikologi. Jakarta: Tidak diterbitkan

(46)

87

Galih Septian, 2014

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian di Kota Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hendry. (2010). Komitmen Organisasi. [Online]. Tersedia:

http://teorionline.wordpress.com/2010/02/04/komitmen-organisasi/ (20 Juni 2013).

Hopipah, Novi. (2011). Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Semangat Kerja Pegawai di Lingkungan Kantor Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan

Husniah, Rosmiyati. (2010). Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

Bandung. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan. Bandung: Tidak diterbitkan.

Irawan, Adi. (2010). Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja Terhadap Disiplin Karyawan PT Citra Insulindo Abadi Cabang Pekan

Baru. Skripsi Jurusan Ekonomi. Riau: Tidak diterbitkan Juniar, Ari. (2011). Komitmen Organisasi.[Online]. Tersedia:

http://juniarari.blogspot.com/2011/11/komitmen-organisasi.html (29Agustus

2013)

Komariah, Aan dan Cepi Triatna. (2005). Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif.

Bandung: Bumi Aksara.

Luthans, Freud. (1995). Organizational Behaviour. New York: Mc. Graw Hill,

International Editions.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Manajemen Sumberdaya Manusia Perusahaan.

Bandung: Rosdakarya.

Nasution, S. (2009). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nurjanah, Dini. 2008. Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Disiplin Kerja Guru SMK

Pada UPTD Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (BPTP) Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Skripsi Jurusan Administrasi Pendidikan.

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Poerwopoespito & Utomo. Mengatasi Krisis Manusia di Perusahaan. Jakarta: PT Grasindo

(47)

Administrasi Pendidikan FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Rosminingsih. (2007). Kontribusi Disiplin Kerja Terhadap Kualitas Kinerja Pegawai di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Jawa Barat. Skripsi FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Saputra, I Nyoman. (2000). Pengaruh Penilaian Prestasi Kerja dan Pengembangan (Suatu Perbandingan Disiplin Kerja Pegawai

Administrasi Antar Unit Kerja di Universitas Negeri Malang). PPS. UNPAD. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Setiawanti, Desti. (2011). Peningkatan Disiplin Kerja Kryawan Melalui Komunikasi dan Komitmen Pada Karyawan PT Insani Khatulistiwa

Pekanbaru. Fakultas Ekonomi. Riau: Tidak diterbitkan

Siswanto, Bedjo. (1987). Manajemen Tenaga Kerja. Bandung: Sinar Biru

Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA

Surakhmad, Winarno. (1985). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsido.

Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: Kencana

Wijaya. (2000). Analisis Statistik dengan Program SPSS. Bandung: Rajawali Pers.

Gambar

Tabel 3.1 Distribusi Populasi Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel X
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel Y
+7

Referensi

Dokumen terkait

PT R pada tahun 2006 masih menggunakan mesin semi mekanis yang tentunya memakan biaya yang cukup tinggi dan menggunakan tenaga kerja manusia sehingga perusahaan

bahwa Keputusan Bupati Kayong Utara Nomor 68 Tahun 2009 tentang Standar Satuan Biaya Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kayong

Pembelajaran bahasa Prancis yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia memunculkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa, begitu pula kesulitan-kesulitan

Sebaiknya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan stabilitas nilai tukar pihak terkait seperti Pemerintah dan Bank Indonesia diharapkan mampu dan dapat mengontrol

komunikasi Pedagang Kaki Lima perantau etnik Minangkabau dan penduduk asli dengan pemahaman, daya tarik dan dorongan membeli di pasar tradisional Jatibarang.. Bagaimana

Allah SWT, yang telah melimpahkan hidayah, rahmat dan karunianya yang luar biasa, sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk menyusun dan peneliti dapat menyelesaikan skripsi

juga di proses oleh Arduino Mega tadi untuk di lanjutkan ke Motor Servo kegunaan nya sebagai membuka pintu ,pintu lansung otomatis terbuka objek masuk dan

BAPPEDA KABUPATEN ACEH SELATAN V- 18 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPIIJM). KABUPATEN