• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS: Studi Kuasi Experimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Terhadap Siswa Kelas 1 SD Negeri Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS: Studi Kuasi Experimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Terhadap Siswa Kelas 1 SD Negeri Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

(Studi Kuasi Experimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Terhadap Siswa Kelas 1 SD Negeri Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Kurikulum dan teknologi Pendidikan

Disusun oleh :

Gilang Ayu Muthiara

0605916

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS

(Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SD Negeri Setu Kulon Kabupaten Cirebon)

Oleh

Gilang Ayu Muthiara 0605916

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi

Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Gilang Ayu Muthiara Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

GILANG AYU MUTHIARA

0605916

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA

INGGRIS

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Terhadap siswa Kelas 1 SD Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon )

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd NIP. 195911211985031001

Pembimbing II

Dr. Deni Darmawan, M.Si NIP. 197112281998021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ketua Prodi

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd Dr. Rusman, M.Pd

(4)

ABSTRAK

Gilang Ayu Muthiara (0605916). Pengaruh Penggunaan Media FlashCard Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon. Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.

Permasalahan umum dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakan pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 1 Sekolah Dasar”. Secara lebih rinci masalah tersebut terdiri dari: (1) Bagaimana pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar aspek mengingat pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 1 Sekolah Dasar? (2) Bagaimana pengaruh penggunaan media flash card terhadap hasil belajar siswa aspek memahami pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas 1 Sekolah Dasar?.Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dengan dua kelas , yaitu kelas control dan kelas eksperimen, Pada peneletian ini, populasi nya adalah seluruh siswa SD Negeri Setu Kulon 2 Kabupaten Cirbon. Dan yang menjadi sample adalah kelas 1a sebagai kelas kontrol dan kelas 1b sebagai kelas eksperimen.Instrument yang digunakan yaitu berupa tes objektif pilihan ganda. Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan uji t, yang menghasilkan simpulan bahwa penggunaan media Flashcard pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar. Simpulan tersebut berdasarkan beberapa kesimpulan berikut : (1) Flashcard dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa aspek mengingat pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. (2) Flashcard dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa aspek memahami pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar.

(5)

ABSTRACT

Gilang Ayu Muhtiara (0605916). The influence of Media Flash Card To Study Results of Students on English subject in SD Setu Kulon 2 Cirebon District. The thesis of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, University of Education Indonesia, 2014.

The general problem in this research is “How does the influence of media Flash Cards to study results of student on English subject in elementary school in grade 1”.In more detail the problem consists of : (1) How does the influence of media Flash Card to study result of student aspect of remembering on the English subject in elementary school grade 1? (2) How does the influence of media Flash card to study result of student aspect of understanding on English subject in elementary school grade 1? This research uses quasi experiment method with nonequivalent control group design design with two classes, there are control class and experimental class.The population in this research is all of students SD Negeri Setu Kulon 2 Kabupaten Cirebon,and the sample are class 1a as cntrol class,class 1b as experiment class. The Instrument used in this research is multiple choice test objective. Research hypothesis are tested using a t-test, which produces a summary that using media Flashcards on english subjects is effect on study result of student.The summary based on several conclusions: (1) Flash cards can provide an impact on study result of student in aspect of remembering on the English subject in elementary school grade 1. (2) Flash cards can provide an impact on study result of student in aspect of understanding on the English subject in elementary school grade 1.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………..…... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ……….….…...iv

DAFTAR ISI ……….. …………..……. vii

DAFTAR TABEL ………...………...xi

DAFTAR BAGAN… ………..…….……xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………...……….. 6

C. Tujuan Penelitian ………..…………... 7

D. Manfaat dan penelitian ……….……….………...7

E. Definisi Operasional ……….. 9

F. Hipotesis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelejaran ………….………...11

2. Fungsi Media Pembelajaran ……….…….…....14

3. Ciri-Ciri Media Pembelajaran ………..……...17

4. Klasifikasi Media Pembelajaran ………...18

(7)

B. FlashCard dalam Pembelaaran

1. Pengertian Media Flashcard ………..…………...21

2. Kelebihan Flashcard ………..………...22

3. Manfaat Flashcard ...24

C. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar ………..…………..25

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar …..……….26

3. Pembagian Hasil Belajar ………..……….…27

D. Bahasa Inggris 1. Bahasa Inggris Sebagai Bahasa Kedua ...28

2. Bahasa Inggris Sebagai Mata Pelajaran ...30

E. Kerangka Berfikir ... 31

E. Hipotesis ...33

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ………....38

C. Definisi Operasional 1. Flashcard ………..………....38

2. Hasil Belajar Siswa ……….……….………… 38

D. Pengumpulan Data ………...39

(8)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………...43

G. Prosedur Penelitian ………...45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deksripsi Hasil Penelitian

1. Deksripsi Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Kesuluruhan

………....48

2. Deskripsi Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Bagian Pertama

………....52

3. Deskripsi Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Bagian Kedua

...………...56

B. Pengelolaan Data dan Penelitian

1. Uji Normalitas ………..………...60

2. Uji Homogenitas ………...…………....62

3. Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Keseluruhan ………...64

b. Uji Hipotesis Aspek Mengingat (C1) ………...66

c. Uji Hipotesis Aspek Memahami (C2) …………...…....68

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengujian Hipotesis Umum ………...…….69

2. Pengujian Hipotesis Aspek Mengingat (C1) ………..…. .71

(9)

BAB V KESIMPULAN

A. Simpulan ………...………76

B. Saran ………...………. 77

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Senada dengan pengertian pendidikan menurut

UU No. 20 tahun 2003, UNESCO dalam laporannya yang berjudul “learning to be”, menegaskan bahwa pendidikan harus berpusat pada kepentingan peserta didik (Learner Centered). Didalam proses pembelajaran, peserta didik diberikan kebebasan untuk menentukan bahan belajar yang akan dipelajari, cara belajar yang akan ditempuh, tempat yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan belajar serta media apa yang digunakan untuk proses pembelajaran tersebut.

Proses pembelajaran yang optimal akan mampu menghasilkan mutu pendidikan yang baik sehingga tuntutan dari tujuan pendidikan yang sesungguhnya dapat terwujud. Perwujudan pendidikan yang optimal bisa dimulai dengan mengoptimalkan penggunaan berbagai sumber belajar untuk penunjang kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran sering kali ditemukan berbagai permasalahan baik dalam teknik yang digunakan maupun penggunaan media pembelajaran yang masih sangat terbatas

Bahasa merupakan alat komunikasi yang merupakan penyampai gagasan, pendapat, pikiran, dan perasaan. Dalam zaman modern, individu satu dengan yang lain saling berhubungan melalui bahasa. Oleh karena itu bahasa sangatlah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan antar individu tersebut sebagai sarana komunikasi dan hubungan atara individu tersebut. Begitu banyak bahasa yang digunakan di belahan dunia manapun, namun yang menjadi bahasa international

adalah bahasa Inggris.

Selain peranannya dalam dunia pendidikan, bahasa Inggris memiliki

(11)

teknologi informasi semakin canggih, bahasa Inggris memiliki peranan yang mendasar. Hal ini dikerenakan informasi yang disalurkan melalui media teknologi pada umumnya disampaikan dalam bahasa Inggris.

Kebijakan pemerintah mengenai bahasa nasional di Indonesia serta bahasa asing terutama bahasa Inggris, telah diartikulasikan dan diformulasikan dalam berbagai seminar dan kongres. Menurut Alwasilah (2003) Terakhir kongres bahasa

ini telah dilaksanakan pada bulan November 1999. Kongres tersebut memuat tentang peranan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia yang berfungsi sebagai alat untuk membantu persaingan dan kerjasama ditataran global baik itu melalui pendidikan, perdagangan, pemanfaatan sains, teknologi, serta kegiatan interaksi manusia lainnya.

Di dunia pendidikan, peran bahasa Inggris saat ini mulai menjadi pengantar bahasa yang penting, sebab banyak ilmu pengetahuan yang menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, tentu perlunya suatu pembelajaran berupa pelajaran yang baik dalam mempelajari bahasa Inggris ini khusunya melalui sekolah formal.

Pelajaran bahasa Inggris merupakan ilmu yang mempelajari tata bahasa dan kosakata, bahasa Inggris ini merupakan bahasa internasional. Seperti di ungkapkan Fathoni (2013) dalam artikelnya kehadiran pelajaran bahasa Inggris dapat memperluas wawasan kita akan dunia, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional pasti menggunakan bahasa Inggris.

Mengingat betapa pentingnya bahasa Inggris, maka mempelajari bahasa Inggris ini perlu dilaksanakan sejak dini yaitu melalui sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan intansi pendidikan yang menyelengarakan proses pendidikan dasar dan mendasari proses pendidikan selanjutnya.

Oleh karena itu, untuk bisa mengajarkan pelajaran bahasa Inggris pada anak sekolah dasar, guru memegang peranan yang sangat penting, dalam implementasi

(12)

diungkapkan pula oleh Arif (2007:3) guru sekolah dasar orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru sekolah harus menggunakan pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya. Namun, masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu

banyak dan keluhan kurangnya pemahaman menggunakan media dalam pengajaranya.

Menurut hasil penelitian Karseno (2010:4) yang menyatakan bahwa rendahnya guru dalam menggunakan media pembelajaran dengan baik, menguasai strategi pemilihan media yang kurang tepat dan menggunakan media kurang tepat.

Sebagai barometer, berdasarkan” Balitbang Yogyakarta 2005/2006 menyatakan guru SMA yang layak mengajar hanya 67,1% dari 230.114 guru, sedangkan untuk guru SMK hanya 56,7% dari 147.559 guru.

Berdasarkan data tersebut menunjukan bahwa kurangnya pemanfaatan media pembelajaran salah satunya oleh rendahnya penguasaan guru terhadap media, media pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, dan sangat sesuai dengan kurikulum yang sedang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan perkembangan teknologi informasi saat ini.

Penggunaan media pembelajaran harus di sesuaikan dengan materi yang hendak diajarkan. hanya penggunan media pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kealihan guru dalam mengoperasikan media pembelajaran tersebut. Media pembelajaran yang digunakan di sekolah dirancang untuk membantu proses

kegiatan belajar mengajar, agar proses pembelajaran berjalan secara optimal dan mampu menghasilkan mutu pendidikan yang baik sehingga tuntutan dari tujuan

(13)

Media pembelajaran merupakan alat bantu kegiatan belajar mengajar untuk dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Media pembelajaran tersebut sangat beragam terdiri dari berbagai macam jenis, Mulai dari media pembelajaran yang sederhana dan murah hingga media pembelajaran yang canggih dan mahal. Mulai dari rakitan pabrik hingga buatan tangan para guru itu sendiri, bahkan ada pula yang telah disediakan oleh alam

dilingkungan sekitar kita yang dapat langsung digunakan sebagai media pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelajaran bahasa Inggris untuk sekolah dasar adalah dengan menggunakan media visual. Penggunaan media visual dihubungkan dengan pendapat Piran Wiroatmojo dan Sasonohardjo (2002) yang menyebutkan bahwa :

Pembelajaran yang efektif yang dapat menyerap materi dengan menggunakan indera penglihatan sebab persentasi penyerapan materi oleh indera penglihatan sebesar 82%, sedangkan 18% terbagi melalui keempat indra lainnya. Dari pernyataan tersebut dapat dilihat, bagaimana media visual memegang peranan penting terhadap keberhasilan proses belajar.

Penggunaan alat bantu visual ini memiliki tujuan yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989: 57) sebagai berikut:

1. Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas pengertian atau konsep yang abstrak pada siswa.

2. Mengembangkan sikap-sikap yang dikehendaki. 3. Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.

(14)

1. Gambar dapat menerjemahkan ide-ide yang abstrak kedalam bentuk yang lebih realistik.

2. Gambar mudah ditemukan dalam buku-buku, majalah, surat kabar, kalender di perpustakaan, dan lain-lain.

3. Mudah menggunakannya.

4. Dapat digunakan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

5. Menghemat waktu dan tenaga guru serta dapat menarik perhatian anak didik atau siswa.

Berdasarkan hal tesebut, penulis tertarik untuk mencoba mengembangkan pemanfaatan media visual tersebut. Dalam hal ini, media visual yang dikembangkan berbentuk media flashcard. Media flashcard ini diharapkan dapat menstimulasi perkembangan kosa kata anak sekolah dasar khusunya kelas I di SD Negeri 2 Setu Kulon.

SD Negeri 2 Setu Kulon merupakan sekolah dasar yang berada di kabupaten Cirebon. Kondisi objektif pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar Negeri 2 Setu Kulon secara umum belum berkembang dengan baik dibandingkan dengan Sekolah Dasar lainya. Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya sumber daya guru yang berpotensi untuk mengenalkan bahasa Inggris, media yang kurang memadai dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

Hal ini juga dapat dilihat dari hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas 1 di SD Negeri 2 Setu Kulon yang dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Indeks hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 2 Setu Kulon

(15)

Berangkat dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh media Flashcard terhadap hasil belajar siswa kelas I pada mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan penelitian diatas maka masalah yang dikaji dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

“Bagaimanakah pengaruh penggunaan media Flashcard terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas I Sekolah Dasar?”

Untuk memudahkan pembahasan dalam penelitian ini maka diidentifikasikan pada sub-sub masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar aspek mengingat pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas I Sekolah Dasar? 2. Bagaimana pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar

siswa aspek memahami pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas I Sekolah Dasar?

(16)

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengaruh penggunaan media flashcard terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris, Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagi berikut, 1) Mengeetahui tingkat pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar siswa aspek mengingat pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas Satu

Sekolah Dasar, 2) Mengetahui tingkat pengaruh penggunaan media flashcard terhadap hasil belajar siswa aspek memahami pada mata pelajaran bahasa Inggris kelas Satu Sekolah Dasar.

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung terutama dalam penelitian terhadap hasil belajar siswa. Secara lebih khusus penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi :

1. Pihak Guru

a) Sebagai bahan masukan bagi peningkatan kualitas proses pembelajaran

b) Memotivasi guru untuk lebih mengembangkan pembelajaran lebih kreatif dan interaktif sebagai kewajiban keprofesionalannya

c) Membantu guru dalam menyampaikan materi ajar, khususnya mata pelajaran bahasa Inggris

2. Peserta Didik

a) Memberikan siswa pandangan bahwa belajar itu menarik b) Memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam belajar dan

(17)

3. Pihak Sekolah

a) Sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatef dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar dalam program pembelajaran disekolah

4. Pihak Penulis

a) Menambah pengalaman yang cukup berharga karena dapat

merealisasikan pengetahuan keilmuan yang telah didapatkan sebagai bentuk nyata dalam mengembangkan pola berpikir kreatif, ilmiah, dan sistematis.

b) Menjadi ilmu dan pengalaman beharga bagi peneliti dalam hal mengkaji bidang pendidikan. Manfaatnya akan sangat dirasakan ketika penelitian, terjun dalam kehidupan masyarakat dimasa yang akan datang.

5. Pihak Peneliti Selanjutnya

a) Memberikan gambaran penggunaan media flashcard didalam implementasi pembelajaran.

(18)

E. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional disusun agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang dipergunakan dalam penelitian ini. Definisi sesuai judul penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dimaksud adalah segala sesuatu yang bisa

digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

2. Flashcard

Pada penelitian kali ini, maksud dari flashcard adalah merupakan kartu bergambar yang dilengkapi dengan keterangan yang tercantum dibelakangnya dengan ukuran yang disesuikan dengan kebutuhan proses pembelajaran. 3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah daya capai pada akhir suatu proses pembelajaran yang dimiliki siswa. Hasil atau kemampuan tersebut berupa prestasi belajar yang dapat diukur, dilihat, dirasakan dan dibatasi pada ranah kognitif saja, lebih khusus lagi berupa aspek mengingat (C1), memahami (C2).

4. Pembelajaran Bahasa Inggris

(19)

F. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis ini dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam menentukan instrumen yang digunakan, teknik analisis dan menentukan sampel.

a) Hipotesis Nol (Ho)

Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan

antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y).

b) Hipotesis Kerja (H1)

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode pada dasarnya adalah cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar

siswa dengan menggunakan media Flashcard pada mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasan random (random assignment). Tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan peneliti tidak dapat mengubah kelas siswa yang sudah terbentuk sebelumnya, guna menentukan subjek penelitian ke dalam kelompok eksperimen.

Kelompok dalam suatu kelas biasanya sudah seimbang, sehingga apabila peneliti membentuk kelompok baru tentunya akan menyebabkan rusaknya suasana kealamiahan kelas tersebut. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah ada.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009: 12):

Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variabel bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variable) sering diberi notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.

Variabel bebas di sini adalah pembelajaran dengan menggunakan Flashcard, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar ranah kognitif siswa pada mata

pelajaran Bahasa Inggris.

(21)

Tabel 3.1

Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Pembelajaran menggunakan Flascard (X1)

Hasil belajar aspek mengingat (Y1) (X1Y1)

Hasil belajar aspek memahami (Y2) (X1Y2)

Dari tabel diatas terdapat variabel-variabel yang akan dikaji, yaitu variabel bebas adalah pembelajaran dengan menggunakan Flashcard (X1). Variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris aspek mengingat (Y1), aspek memahami (Y2).

Dalam penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design, yaitu tanpa menggunakan kelompok pembanding. Pada desain ini kelompok eksperimen dan control diberi perlakuan sama yaitu dengan menggunakan pembelajaran dengan Flashcard pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

(22)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006: 130). Pelaksanaan penelitian pendidikan umumnya dilakukan terhadap sekelompok subjek yang dipilih untuk mewakili seluruh anggota kelompok.

Menurut Sugiyono (2008: 117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas I di SDN Setukulon II Kab. Cirebon. Jumlah siswa kelas kelas I di SDN Setukulon II Kab. Cirebon adalah 60.

Sudjana dan Ibrahim (2009: 85) mengemukakan “sampel adalah sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”. Berdasarkan jumlah populasi sebagai sumber data yang ada dari siswa kelas kelas I di SDN Setukulon II Kab. Cirebon yaitu 60 siswa.

Metode kuasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa penugasan random (random assignment) dan menggunakan kelompok yang sudah ada maka peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada sebagai sampel. Dari hasil pengundian diperoleh kelas Ia sebagai kelas control dan Ib sebagai kelas eksperimen.

C. Definisi Operasional 1. Flashcard

Flashcard bersifat multimedia yang dikembangkan untuk pembelajaran individual dan isinya terdiri dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi.

2. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar ranah

kognitif aspek mengingat, memahami, dan menerapkan yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang dapat diukur dengan melakukan tes

(23)

D. Pengumpulan Data

Di dalam melakukan penelitian pengumpulan data dibutuhkan untuk membuktikan hipotesis yang telah ditetapkan. Untuk mendapatkan data yang digunakan untuk mendapatkan jawaban penelitian maka digunakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian diartikan sebagai alat yang mampu menampung sejumlah data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis penelitian.

Sudjana dan Ibrahim (2009: 97) mengemukakan “keberhasilan penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen”.

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2009: 100) instrumen tes adalah “alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis atau secara lisan atau secara perbuatan”.

Penggunaan tes sebagai instrumen dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa kelas kelas I di SDN Setukulon II Kab. Cirebon pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Sudjana dan Ibrahim (2009: 261) mengemukakan:

Dalam menilai hasil belajar, khususnya dibidang kognitif, alat penilaian yang paling banyak digunakan adalah tes tertulis. Dilihat dari bentuknya, soal-soal tes tertulis dikelompokkan atas soal-soal bentuk uraian (essey) dan soal-soal bentuk objektif.

Adapun tes yang diberikan adalah dalam bentuk tes objektif (pilihan ganda) yang item-item soalnya diambil dari materi pelajaran Bahasa Inggris. Pada soal tersebut

terdapat lima alternatif jawaban.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan tes hasil belajar yang digunakan

(24)

Menyusun satuan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang telah ditentukan. 3) Menyusun kisi-kisi instrumen sesuai dengan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang telah ditentukan. 5) Menyusun instrumen penelitian berbentuk tes objektif. 6) Membuat kunci jawaban. 7) Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelas sampel. 8) Menganalisis item-item soal dengan cara menguji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda untuk mendapatkan

instrument penelitian yang baik.

E. Uji Coba Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diujicobakan kepada siswa di luar sampel penelitian. Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda pembeda soal.

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah tes yang digunakan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009: 117) “validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji kesahihan item-item soal dengan menggunakan realibitas. Rumus perhitungan validitas dengan angka kasar:

(Arikunto, 2006: 170)

Untuk menafsirkan tinggi rendahnya validitas dari regresi, digunakan pedoman sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

(25)

Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:

(Sudjana dan Ibrahim, 2009: 149)

Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi tersebut signifikan atau berarti.

Realibilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan soal dalam mengukur apa yang diukurnya. Sudjana dan Ibrahim (2009: 120) mengemukakan bahwa:

Reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Contoh paling nyata adalah timbangan atau meteran. Hal yang sama terjadi untuk alat ukur suatu gejala, tingkah laku, ciri atau sifat individu dan lain-lain. Misalnya alat ukur prestasi belajar seperti tes hasil belajar, alat ukur sikap, kuesioner dan lain-lain, hendaknya meneliti sifat keajegan tersebut.

Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown:

(Arikunto, 2006: 180) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar dan soal yang tidak terlalu mudah. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2001: 207):

(26)

menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukkan mudah dan sukarnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00.

Untuk mengukur tingkat kesukaran soal digunakan rumus:

(Arikunto, 2001: 208) Keterangan :

Indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:

- Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

- Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang

- Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

(Arikunto, 2006: 210)

“Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)” (Arikunto, 2001: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi.

Untuk mengukur daya pembeda soal digunakan rumus:

(Arikunto, 2006: 213) Keterangan:

J = jumlah peserta tes.

JA = banyaknya peserta kelompok atas. JB = banyaknya peserta kelompok bawah. P = Indeks kesukaran.

(27)

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

PA = = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai indeks kesukaran).

PB = = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.

Klasifikasi daya pembeda:

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory) D : 0,40 – 0,70 : baik (good)

D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)

D : negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butur soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.

(Arikunto, 2006: 218)

Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai indeks

diskriminasi 0,4 – 0,7 (Arikunto, 2006: 218).

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil test setelah pembelajaran, selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik statistika inferensial.

Statistik analitik atau inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji

validitas, uji reabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis statistik. Menurut pendapat Nana sudjana dan Ibrahim (1998:127) “…statistik analitik atau inferensial merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian.”

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara manual dan menggunakan software, seperti MS Excel dan SPSSn16.00.

(28)

1. Menghitung skor pretest dan posstest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada sampel penelitian.

2. Menghitung gain atau selisih dari pretes dan postest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

3. Menguji nilai normalitas dengan menggunakan dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang dioleh dengan menggunakan SPSS 16.

4. Uji homogenitas dari masing-masing aspek ranah kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), pada masing-masing kelompok dengan menggunakan uji Lavene.

“Levene's test adalah sebuah statistik inferensial digunakan untuk menilai kesetaraan dalam berbagai varians sampel.” (Ingram Olkin, Harold hotelling tanpa tahun : 278-292)

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi (sig) > 0,05, maka data tersebut homogen b) Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05, maka data tersebut tidak

homogen (Wijaya, 2001:39)

Penghitungan homogenitas uji Lavene dilakukan dengan menggunakan program Spss.v16.00.

5. Apabila data yang dicari berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan pengolahan hasil penelitian untuk menguji hipotesis dengan Uji-t. Uji hipotesis dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen memiliki pengaruh signifikan atau tidak. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai t-hitung adalah sebagai berikut :

t =

Keterangan:

t = Signifikansi korelasi

12

n2

(29)

 = Koefisien korelasi

n = Jumlah Responden

(http://en.wikipedia.org/wiki/t-test)

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a) Jika Ttabel < Thitung, maka Ho ditolak dan Ha diterima b) Jika Ttabel≥ Thitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak (MohNazir, 1983:493)

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh dalam penelitian. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

1. Tahap persiapan

a. Mengobservasi sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian.

b. Studi literatur mengenai materi yang diajarkan dalam Bahasa Inggris.

c. Menetapkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian.

d. Menyusun satuan pelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang telah ditentukan.

e. Membuat dan mengembangkan Flashcard. f. Membuat kisi-kisi instrumen.

g. Membuat instrumen penelitian berbentuk tes objektif. h. Membuat kunci jawaban.

i. Melakukan uji coba instrumen penelitian diluar kelas sampel.

(30)

2. Tahap pelaksanaan

a. Mengambil sampel penelitian berupa kelas yang sudah ada. b. Memberikan pre-test kepada kelompok eksperimen.

c. Melaksanakan pembelajaran menggunakan Flahcard pada kelas eksperimen.

d. Memberikan post-test kepada kelas eksperimen. 3. Tahap Pelaporan

(31)

Populasi

Observasi awal Menetapkan pokok bahasan

Menyusun satuan pelajaran Membuat dan mengembangkan media

Penyususnan instrumen Uji coba instrumen

Analisis instrumen Sampel

Instrumen penelitian

Kelompok eksperimen dan kontrol pre tes perlakuan pos tes

Analisis data hasil penelitian

(32)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan pada penelitian ini, sebagai hasil analisis data yang sesuai dengan perumusan masalah dari kegiatan penelitian berdasarkan hasil pengolahan data, sehingga akan didapat suatu rumusan informasi yang real dan objektif. Adapun

pokok-pokok yang dibahas dalam bab ini adalah terdiri dari kesimpulan, implikasi dan saran. Setelah mengalami proses penelitian dan mendapatkan hasil analisa data yang sesuai dengan perumusan masalah.

A. Simpulan

Setelah mengalami proses penelitian dan mendapatkan hasil analisa data yang sesuai dengan perumusan masalah. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa media presentasi flashcard dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek mengingat dan memahami pada mata pelajaran bahasa inggris di Sekolah Dasar pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Secara khusus, kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Ditinjau dari aspek mengingat, penggunaan media flashcard memiliki pengaruh cukup kuat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flashcard berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa aspek

mengingat pada mata pelajaran Bahasa Inggris.

2. Ditinjau dari aspek memahami, penggunaan media flashcard memiliki

pengaruh cukup kuat untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flashcard

berpengaruh singnifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa aspek

(33)

B. Saran

Sebagai bentuk tindak lanjut dari penelitian ini, terdapat saran yang ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait berkenaan dengan hasil penelitian, diantaranya ditujukan kepada :

1. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan teknologi pendidikan, terutama dalam pengembangan media flashcard.

b. Pengembangan media flashcard hendaknya sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait perlu dijalin, sehingga media yang dikembangkan akan relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah.

2. Guru

a. Penggunaan media flashcard ini bisa dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran yang digunakan guru untuk memberikan materi sekaligus latihan kepada siswa secara lebih efisien.

b. Dengan adanya media flashcard, guru harus lebih termotivasi untuk terus mengembangkan kreativitasnya terutama dalam merancang media pembelajaran sehingga materi yang diberikan dapat terserap dengan baik oleh siswa.

c. Sebaiknya sebelum melaksanakan KBM, guru melakukan analisis kebutuhan siswa, sehinggan baik media maupun metode yang digunakan dapat menunjang secara baik proses belajar siswa.

3. Siswa

a. Dengan penggunaan media flashcard, diharapkan siswa lebih

(34)

b. Dengan penggunaan media flashcard, diharapkan siswa lebih siap dalam menghadapi materi-materi selanjutnya.

4. Peneliti Selanjutnya

a. Adanya penelitian tindak lanjut untuk menyempurnakan penelitian ini yaitu dengan mengadakan penelitian yang sama namun mengukur

kemampuan bahasa Inggris aspek listening, reading, speaking, dan

writting.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah. (2003). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya dengan Pusat Studi Sunda.

Arikunto,Suharsimi.(2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Gramesia Pustaka Utama.

Arsyad,Azhar. (2012). Media Pembelajaran,edisi keenam. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Miarso, Yusufhadi, Prof. Dr. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Rizki. (2011). Efektivitas Penggunaan Video Tutorial Berbasis Web Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Komunikasi di SMA Negeri 1 Cicalengka. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia 8 Agustus 2011

Sardiman. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sarifudin.(1987). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Soedijarto. (2007). Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta: Balai Pustaka.

Sudjana, Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(36)

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Riyana. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Syamsudin, M. Abin. (2002). Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Zamzani. (2008). Peranan Pemahaman Lintas Budaya Dalam Pencapaian Fungsi Integratif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: PT. Grasindo.

Answar.(2012).Meningkatkan Perbendaharaan Kosakata Bahasa Inggris Mahasiswa Tunarungu Melalui Media Kartu Kata.Artikel Jurnal Ilmiah Khusus. [Online] Tersedia di :

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu/article/download/838/695 [4 Juni

2014]

Arif. (2007). Menggalakkan Pendidikan Kreatif di Sekolah. [Online] Tersedia di :

http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/22/menggalakkan-pendidikan-kreatif-di-sekolah [30 November 2013]

Bastiawan,Ade.(2011). Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. [Online] Tersedia di :

http://bastiawanade.blgspot.com/2012/05/bahan-ajar-pendidikan-dan-latihan.html

(37)

Dian.(2014). Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah. [Online] Tersedia di :

http://dhinioktariayudoraemon.wordpress.com [24 April 2014]

Dwi.Erni. (2010). Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Seri.Skripsi Sebelas Maret Surakarta, Solo. [Online] Tersedia di : http://eprints.uns.ac.id/2699/1/175031301201109451.pdf [12 Mei 2014]

Dwi, Riana. (2010). Media Belajar Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. [Online] Tersedia di :

http://puspitariana.wordpress.com/2008/08/20/media-pembelajaran [20 Februari 2014]

Eagle2013. (2012). Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli. [Online] Tersedia di :

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2286061-pengertian-hipotesis-menurut-para-ahli/. [25 April 2012]

Fajar.(2010).Konsep Pembelajaran. [Online] Tersedia di : http://fajargm.net/files/konsep-pembelajaran.pdf [28 Maret 2014]

Fathoni. (2013). Naskah Pidato Bahasa Inggris. [Online] Tersedia di :

http://www.zonasiswa.com/2013/11/contoh-naskah-pidato-bahasa-inggris-itu.html [5Februari2014]

Ilham. (2010). Edukasi. [Online] Tersedia di :

http://simpangmahar.blogspot.com/2010/02/media-pembelajaran.html?m=1

(38)

Kamadi. (2012). Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi (tik) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. [Online] Tersedia di :

http://kamadicutmutia.blogspot.com/2012/07/pengelolaan-pembelajaran-berbasis.html [19 Juli 2013]

Karseno. (2010). Tutor Sebaya. [Online] Tersedia di :

http://www.hi-techmall.org/ckids/node/529 [30 November 2013]

Mieftah. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Multimedia. [Online] Tersedia di :

http://www.academia.edu/3404318/PENGEMBANGAN_MEDIA_PEMB

ELAJARAN_BAHASA_ARAB_BERBASIS_MULTIMEDIA [2010]

Nurkholis, Agus. (2006). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas 9 MTS. Nurussalam Tersono. Kabupaten Batang. Skripsi Universitas Negeri Semarang: Semarang. [Online] Tersedia di :

.http://www.scribd.com/doc/51351124/sulleeee [23 Maret 2011]

Retno Dwi Wahyuni. 2013. Hipotesis. [Online]. Tersedia di :

http://retno9293.blogspot.com/2013/04/hipotesis.html?m=1. [15 April

2013]

(39)

http://www.academia.edu/3699374/Pengaruh_Penggunaan_Multimedia_Fli

p_Book_Terhadap_Minat_Belajar_Siswa. [21 Maret 2014]

Sudrajat, Akhmad. (2010). Devinisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003. [Online] Tersedia di :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/ [20 Mei 2014]

Surana Taufan. (2004). Bagaimana Flashcards dan Dotcards Mampu Meningkatkan Kecerasan Anak. [Online] Tersedia di :

http://info.balitacerdas.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=5

[2004]

Umam. (2013). Teknologi dan Media Pembelajaran. [Online] Tersedia di :

http://www.pendmat.unsyiah.ac.id/umam/mediapembelajaran.pdf [20 Mei

2014]

UPI. (2008). Media Pembelajaran. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Press UPI

Wulandari. (2012). Polemik Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar. [Online] Tersedia di :

http://ratnamizan.blogspot.com/2013/02/normal-0-false-false-false-in-x-none-x_12.html [12 Februari 2013]

(40)

http://andikayudhitiya.blogspot.com/2012/10/media-pembelajaran.html [4

Gambar

Tabel 1.1 Indeks hasil belajar siswa kelas 1 SD Negeri 2 Setu Kulon
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi yang dilakukan adalah menggabungkan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk meramalkan jumlah kasus penyakit, sedangkan algoritma genetika

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai diagnostik squatting stress echocardiography sebagai pemeriksaan non-invasif yang relatif sederhana, murah, dan aman

Permasalahan utamanya adalah: (1) Intensitas beberapa penyakit menular dan tidak menular serta malnutrisi makin meningkat dan terjadi Penyebaran beberapa penyakit menular (

Untuk menanamkan keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, maka proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa

pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir-butir instrumen tersebut telah mengukur indikator dan sub indikator dari variabel minat belajar

sehingga dapat dikatakan bahwa Pak Paiman mempunyai aturan yang berlaku sebagai tokoh adat. Berbicara tentang aturan, tentu tidak sekedar menyinggung tentang

Berdasarkan kajian yang dilakukan pada spot snorkeling di destinasi wisata Taman Nasional Karimunjawa dapat ditarik kesimpulan, bahwa kontak fisik terhadap

Peraturan Walikota Semarang Nomor 33 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kota