HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN
PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman
Oleh:
Isma Mentari
NIM 0807410
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan
antara Penguasaan Präteritum dan Pemahaman Membaca Teks Berbahasa
Jerman” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung risiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2014
Yang membuat pernyataan,
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN
PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing I,
Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd. NIP. 195206071976031003
Pembimbing II,
Irma Permatawati, M.Pd. NIP 198210042005012001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman,
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKT
Mentari, Isma: Die Beziehung zwischen der Beherrschung des Präteritums und
der Fähigkeit beim Lesen deutscher Texte. Zulassungsarbeit. Bandung: Deutschabteilung der FPBS UPI. 2014.
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAKSI
Mentari, Isma: Hubungan antara Penguasaan Präteritum dan Pemahaman
Membaca Teks Berbahasa Jerman. Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan
Bahasa Jerman FPBS UPI. 2014.
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Masalah...
B. Identifikasi Masalah...
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Pemahaman Membaca………....
vii
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
C. Populasi dan Sampel Penelitian...
D. Variabel Penelitian…………...
E. Instrumen Penelitian...
F. Teknik Analisi Data...
1. Uji Reliabilitas Data X dan Y………..……
2. Uji Persyaratan Analisis……….…..……
3. Analisis Korelasi……….…….………
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data...
1. Data Penguasaan Präteritum ...…….
2. Data Pemahaman Membaca Teks Berbahasa Jerman...
B. Uji Persyaratan Analisis Data...
1. Uji Homogenitas...
4. Analisis Regresi Linear Sederhana………..………
viii
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed
5. Uji Keberartian dan Kelinearan Regresi………..………
6. Uji Koefisien Arah Regresi………..………
D. Uji Hipotesis………...
E. Pembahasan Hasil Penelitian...
31
31
31
32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan...
B. Saran...
DAFTAR PUSTAKA...
LAMPIRAN...
RIWAYAT HIDUP
34
34
36
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting
untuk dikuasai di samping ketiga keterampilan berbahasa lainnya. Hal ini
dikarenakan pada umumnya informasi disajikan dalam bentuk bacaan berupa
buku, majalah, surat kabar, internet, dan dokumen. Dengan membaca, kita dapat
memperluas pengetahuan, menggali dan memahami pesan-pesan tertulis dalam
bacaan. Walaupun demikian, membaca bukanlah suatu pekerjaan yang mudah,
terutama dalam pembelajaran bahasa asing.
Kesulitan membaca disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya minat
dan motivasi membaca, sarana membaca, penguasaan kosakata, serta tata bahasa
atau dalam bahasa Jerman disebut dengan istilah Grammatik. Salah satu bagian
dari Grammatik yang diduga memengaruhi kemampuan membaca adalah kala.
Salah satu kala yang ditemukan dalam teks bacaan adalah Präteritum, yaitu
bentuk kala lampau yang dipergunakan untuk menggambarkan atau
mengungkapkan kejadian yang telah terjadi. Kala ini di antaranya ditemukan
dalam teks literatur, dongeng, roman, reportase dan biografi.
Dalam perkuliahan, Präteritum dipelajari secara bertahap. Pada semester I
mahasiswa mempelajari Präteritum untuk verba sein dan haben. Pada semester
IV, Päteritum kembali dipelajari dengan jenis teks yang lebih rumit, seperti
reportase dan biografi. Adapun materi yang dipelajari adalah Präteritum untuk
verba modal (Modalverben), verba lemah (schwache Verben), verba kuat (starke
Verben) dan verba campuran (gemischte Verben), di mana setiap bentuk memiliki
aturan yang berbeda yang harus dipahami oleh mahasiswa. Präteritum kembali
dijumpai pada semester VI dalam mata kuliah Deutsche Literatur I. Dalam mata
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed
membahas teks literatur berbahasa Jerman, khususnya dongeng atau dalam bahasa
Jerman disebut Märchen, yang mengandung Präteritum. Berikut adalah
penggalan dongeng berbahasa Jerman (Märchen) yang mengandung Präteritum
Eines Tages bat er seinen Wächter : “Bring mich zum König. Ich will ihm einen großen Schatz geben”. Als der Dieb vor dem König stand, gab er ihm eine kleine Schachtel. Der König öffnete sie und fand dort nur eine Birnenkern.
Penggalan dongeng di atas kurang lebih berarti „Pada suatu hari dia (laki -laki) meminta seorang pengawal : “Antarkan aku pada sang raja. Aku ingin
memberikan sesuatu yang berharga padanya”. Ketika pencuri itu berdiri
dihadapan sang raja, dia memberikan sebuah kardus kecil kepada sang raja. Raja
pun membuka kardus tersebut dan hanya menemukan sebiji buah pir.‟
Pada penggalan ceritera di atas terdapat beberapa verba dalam bentuk
Präteritum, yaitu bot (bieten) „meminta‟, stand (stehen) „berdiri‟, gab (geben)
„memberikan‟, öffnete (öffnen) „membuka‟ dan fand (finden) „menemukan‟.
Dari penggalan dongeng berbahasa Jerman di atas, diduga salah satu
kendala yang dialami mahasiswa ialah tertukarnya verba bot dengan verba bat
yang berasal dari kata bitten yang artinya „menawarkan‟. Bila mahasiswa tertukar mengartikan verba tersebut makan penggalan dongen di atas dapat diartikan
menjadi
Pada contoh di atas, terdapat kekeliruan dalam mengartikan verba
sehingga mahasiswa tersebut keliru dalam memahami makna yang terkandung
dalam kalimat tersebut. Kendala lain yang dialami mahasiswa seputar masalah
Präteritum dalam membaca adalah mengetahui infinitif dari sebuah Präteritum,
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed
arti sebuah verba dalam sebuah kalimat, maka diduga mahasiswa tidak dapat
mengartikan kalimat tersebut dengan benar.
Verba memiliki peran yang peting dalam sebuah kalimat. Verba berfungsi
menunjukkan suatu kegiatan seperti laufen „berjalan‟ atau keadaan schlafen
„tidur‟, verba juga menunjukkan perbedaan kala dalam kalimat, seperti essen
„makan‟ bentuk Präsens, aß „makan‟ bentuk Präteritum dan gegesen haben
„makan‟ bentuk Perfekt. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa verba merupakan bagian inti dari sebuah kalimat, karena verba menjelaskan suatu keadaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh subjek serta menunjukkan kapan kegiatan itu
berlangsung. Präteritum yang merupakan bentuk verba kala lampau memiliki
peranan penting dalam sebuah kalimat yang dapat ditemukan pada teks khususnya
Märchen atau dongeng berbahasa Jerman. Oleh karena itu, kesulitan dan
kekeliruan dalam mengartikan Präteritum seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya diduga menjadi salah satu penyebab kurangnya pemahaman
mahasiswa dalam membaca, khususnya teks jenis kala lampau seperti Märchen
atau dongeng berbahasa Jerman. Hal ini dikarenakan jika Präteritum di dalam
teks tidak dipahami mahasiswa maka arti teks tersebut tidak dapat dimengerti,
sehingga arti teks secara keseluruhan dan makna yang terkandung di dalamnya
tidak dapat dimengerti dengan baik. Oleh karena itu dapat diasumsikan bahwa
penguasaan Präteritum memengaruhi pemahaman mahasiswa dalam membaca
teks berbahasa Jerman.
Penelitian mengenai Präteritum pernah dilakukan oleh Resmi (2012)
dengan judul “Hubungan Penguasaan Bentuk Verba Kala Lampau dalam Kalimat Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menulis Erzählung“. Dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
penguasaan bentuk verba kala lampau Perfekt dan Präteritum dalam kalimat
bahasa Jerman dan kemampuan menulis Erzählung. Adapun dalam penelitian
yang penulis lakukan, penguasaan Präteritum tidak dihubungkan dengan
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed
keterampilan yang bersifat reseptif, yaitu membaca. Dalam hal ini berupa
pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang permasalahan di atas, maka rincian masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah sarana membaca yang kurang baik menyebabkan mahasiswa
mengalami kesulitan dalam memahami teks berbahasa Jerman?
2. Apakah minat dan motivasi yang rendah menghambat mahasiswa dalam
memahami teks berbahasa Jerman?
3. Apakah rendahnya penguasaan kosakata menghambat pemahaman membaca
mahasiswa?
4. Apakah kurangnya penguasaan gramatika bahasa Jerman menghambat
pemahaman membaca mahasiswa?
5. Apakah penguasaan Präteritum yang rendah mengahambat pemahaman
membaca mahasiswa?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilaksanakan tidak meluas, maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi seputar hubungan antara penguasaan Präteritum dan
pemahaman membaca teks berbahasa Jerman. Dalam penelitian ini, Präteritum
yang dimaksud mencakup verba beraturan, verba tidak beraturan, verba campuran
dan verba bantu (Modalverben). Adapun bentuk wacana dalam penelitian ini
adalah Märchen atau dongeng berbahasa Jerman.
Isma M entari,2014
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN
Perpustakaan.upi.edu|repository.upi.edu|upi.ed
Masalah-masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah penguasaan Präteritum mahasiswa?
2. Bagaimanakah pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa?
3. Bagaimanakah hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman
membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. penguasaan Präteritum mahasiswa.
2. pemahaman membaca teks berbahasa Jerman mahasiswa.
3. hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks
berbahasa Jerman mahasiswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara umum,
yaitu:
1. Memberikan gambaran mengenai hubungan antara penguasaan Präteritum
dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.
2. Memotivasi mahasiswa dalam mempelajari Präteritum, yaitu dengan
menjadikan penelitian ini sebagai salah satu referensi dalam mempelajari
Präteritum sebagai bagian dari gramatika bahasa Jerman.
3. Memberikan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti tema seputar
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan masalah yang diteliti, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan
mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data agar memperoleh gambaran
mengenai kesimpulan dari rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian.
Teknik penelitian yang digunakan yaitu teknik analisis regresi dan analisis
korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai
hubungan antara penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks
barbahasa Jerman.
Adapun menurut Arikunto (2010:97) desain penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
r
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan :
X = variabel bebas (penguasaan Präteritum).
Y = variabel terikat (pemahaman membaca teks berbahasa Jerman).
r = hubungan antara penguasaan Präteritum dengan pemahaman membaca
teks berbahasa Jerman.
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014
pada mahasiswa semester VI Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan
Pendidikan Bahasa Jerman yang telah mempelajari materi Präteritum.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI kelas B tahun
ajaran 2013/2014 Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu, Präteritum
sebagai variabel bebas (X) dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman
sebagai variabel terikat (Y).
E. Instumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Tes Pemahaman Präteritum.
Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengetahui kemampuan
mahasiswa dalam penguasan Präteritum. Tes penguassan Präteritum berjumlah
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ke dalam bentuk Präteritum yang diambil dari buku Deutsch als Fremdsprache
übungsgrammatik für die Mittelstufe (2010:83), menjodohkan yang diambil dari
buku Großes übungsbuch Grammatik (2010: 31) dan mengisi teks rumpang yang
diambil dari latihan soal pada situs
http://online-lernen.levrai.de/deutsch-uebungen.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini, maka dilakukan analisis butir soal. Butir-butir soal yang telah
disusun, diujicobakan kepada populasi yang sama (bukan kelas sampel).
Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh sebanyak 34 butir soal pemahaman
Präteritum (lihat lampiran 1).
2. Tes Pemahaman Membaca Teks berbahasa Jerman.
Tes yang digunakan untuk mengetahui pemahaman membaca teks
berbahasa Jerman terdiri dari dua teks dengan 33 soal. Teks pertama berjudul Der
Wolf und die sieben Geißlein yang terdiri dari dua jenis tes yaitu, pilihan ganda
dan menjodohkan. Teks kedua berjudul Die Bremer Stadtmusikanten yang terdiri
dari satu jenis tes yaitu, benar/salah. Kedua teks di atas diambil dari situs
http://vs-material.wegerer.at. Setelah dilakukan uji validitas diperoleh sebanyak
16 soal yang valid (lihat lampiran 2).
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Reliabilitas Data X dan Y
Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan andal dan dapat dipercaya dengan menggunakan
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pearson Product Moment dengan mengkorelasikan variabel X (butir soal ganjil)
dan variabel Y (butir soal genap). Setelah r diketahui, penghitungan dilanjutkan
untuk mencari nilai r penuh. Hal ini bertujuan agar mendapatkan nilai r yang
digunakan untuk mengetahui katagori reliabilitas instrumen tersebut. Seperti yang
diungkapkan oleh Guilford dalam Suherman (1990:177), yaitu:
Tabel 3.1
Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Klasifikasi
≤ 0,20 sangat rendah
0,20 < ≤ 0,40 rendah
0,40 < ≤ 0,60 sedang
0,60 < ≤ 0,80 tinggi
0,80 < ≤ 1,00 sangat tinggi
Dari hasil uji reliabilitas instrumen, diperoleh nilai r untuk pemahaman
Präteritum sebesar 7,35 dan untuk pemahaman membaca teks berbahasa Jerman
sebesar 5,06. Jika diinterpretasikan berdasarkan tabel di atas maka nilai r
pemahaman Präteritum termasuk ke dalam kategori reliabilitas tinggi dan nilai r
pemahaman membaca teks berbahasa Jerman termasuk ke dalam kategori
reliabilitas sedang. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, disimpulkan bahwa
kedua instrumen tersebut termasuk andal dan dapat dipercaya.
2. Uji Persyaratan Analisis
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam variabel
X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mencari standar deviasi variabel X dan Y
2. Mencari dengan varians X dan Y
3. Membandingkan dengan pada tabel distribusi F, dengan dk
pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians
terkecil). Jika lebih kecil dari maka data tersebut bersifat
homogen.
b. Uji Normalitas Data X dan Y
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tidak berasal dari
populasi yang berdistribusi normal, maka kesimpulan dalam penelitian tidak
berlaku. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji Liliefors. Jika L
hitung lebih kecil dari L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
3. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan
variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini hubungan antara pemahaman
Präteritum dengan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman. Untuk itu,
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r
xy=
Setelah diperoleh nilai r, lalu diuji signifikansinya dengan menggunakan r
uji t. jika nilai lebih besar dari dengan a = 0,05, maka koefisien
kolerasi tersebut signifikan.
Selanjutnya untuk mengetahui besar kontribusi variabel X terhadap
variabel Y dilakukan penghitungan koefisien determinasi (KD) dengan
menggunakan rumus
KD = r² x 100%
4. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi variabel Y bila variabel X
diketahui. Regresi sederhana dianalisis karena didasari oleh hubungan kausal
variabel X dan Y.
Analisi regresi dapat diketahui dengan cara mencari persamaan regresi
sederhana dengan rumus Ŷ = a + bx. Keberartian (signifikasi) dan kelinearannya kemudian diuji dengan menggunakan penghitungan analisis varians (ANAVA),
selain itu, dianalisis pula koefisien arah regresinya dengan menggunakan uji t.
Jika dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara variabel X dan
variabel Y, maka penelitian ini tidak dianjurkan dengan analisis regresi, begitu
pula sebaliknya.
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu : rxy = 0, tidak terdapat hubungan
: rxy 0, terdapat hubungan
diterima jika tidak ada hubungan positif antara variabel X dengan
variabel Y. ditolak dan hipotesis alternatif diterima jika terdapat
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah melakukan penelitian mengenai hubungan antara penguasaan
Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil tes penguasaan Präteritum mahasiswa semester 6, di
Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Universitas Pendidikan Indonesia,
diperoleh nilai tertinggi 91 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata
yang diperoleh adalah 77,15. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat
disimpulkan bahwa penguasaan Präteritum mahasiaswa termasuk ke dalam
kategori baik.
2. Berdasarkan hasil tes pemahaman membaca teks berbahasa Jerman, diperoleh
nilai tertinggi 100 (skala 0-100) dan nilai terendah 44. Nilai rata-rata yang
diperoleh adalah 81,05. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa pemahaman mahasiswa dalam membaca teks berbahasa Jerman
termasuk ke dalam kategori baik sekali.
3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,65 menunjukkan bahwa hubungan
penguasaan Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman
termasuk ke dalam kategori cukup, sedangkan nilai uji koefisien korelasi
sebesar 3,65 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penguasaan
Präteritum dan pemahaman membaca teks berbahasa Jerman.
B. Saran
Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pemahaman membaca
diperlukan penguasaan Präteritum yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dipaparkan, maka terdapat beberapa saran sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jerman, mahasiswa diharapkkan meningkatkan penguasaan Präteritum,
dengan cara mengerjakan latihan soal yang berhubungan dengan Präteritum,
seperti latihan soal yang terdapat pada situs http://online-lernen.levrai.de, di
mana mahasiswa dapat memilih kategori soal yang dibutuhkan, seperti latihan
soal Präteritum dalam bentuk Märchen.
2. Mahasiswa diharapkan lebih termotivasi untuk membaca teks berbahasa
Jerman khususnya Märchen, yang dapat dibaca pada buku-buku kumpulan
Märchen atau dapat dilihat juga pada situs www.grimmstories.com. Dengan
demikian mahasiswa akan lebih terbiasa membaca, sehingga dapat lebih
mudah memahami teks berbahasa Jerman, khususnya Märchen.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti lebih lanjut faktor lain
yang dapat memengaruhi pemahaman membaca mahasiswa, seperti minat
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dinsel, Sabine dan Geiger, Susanne. (2007). Verbformen. Ismaning: Heuber Verlag.
Dreyer, Hilke dan Schmitt, Richard. (2000). Lehr- und Übungsbuch der Deutschen Grammatik. Ismaning: Max Heuber Verlag.
Duden. (2007). Duden Deutsches Universal Wörterbuch. Mannheim: Dudenverlag.
Ehlers, Swantje. (2010). Lesen als Verstehen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt.
Engel, Ulrich. (2009). Deutsche Grammatik. München: Verlag GmbH.
Fleer, Sarah. (2010). Langenscheidt Premium Verbtabellen Deutsch. Berlin & München: Langenscheidt KG.
Götz, Dieter. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch. München: Langenscheidt KG.
Hantschel, Hansjürgen et.al. (2008). Perfekt in Deutsch Übungsgrammatik für Jugendliche. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
Helbig, Gerhard dan Buscha, Joachim. (2001). Deutsche Grammatik: Ein Handbuch für den Ausländerunterricht. München: Langenscheidt.
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Huneke, W.H dan Steinig, Wolfgang. (2010). Deutsch als Fremdsprache: eine Einführung. Berlin: Verlag GmbH.
Kaewwipet, Noraseth. (2007). Kontrastive Lesegrammatik Deutsch. Kasel: University Press GmbH.
Langenscheidt. (2010). Langenscheidt Grosswörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin & München: Langenscheidt.
Nurgiantoro, Burhan. (2005). Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Reimann, Monika. (2009). Grundstufen-Grammatik für Deutsch als Fremdsprache. Ismaning: Heuber Verlag.
Resmi, W.P. (2012). Hubungan Penguasaan Bentuk Verba Kala Lampau dalam Kalimat Bahasa Jerman dengan Kemampuan Menulis Erzählung. Skripsi pada FPBS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Suherman, E. Dkk. (1990). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
Surkamp, Carola. (2010). Metzler Lexikon Framdsprachendidaktik. Stuttgart & Weimar: Verlag J.B. Metzler.
Weerman, E.M dan Wolk, Ulrika. (2008) Vertabellen Plus Deutsch. Stuttgart: Ernst Klett Sprachen GmbH.
. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Internet
Morrey, Robert. (2008). Präteritum [Online]. Tersedia: http://99.23.169.128/~ramorrey/62FLIfiles/Aufgabe-5/GMVBPRAEKL.pdf. [12 desember 2013]
Isma Mentari, 2015
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PRÄTERITUM DAN PEMAHAMAN MEMBACA TEKS BERBAHASA JERMAN. SKRIPSI. BANDUNG: JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FPBS UPI Universitas
Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu [25 Febuari 2014]
__________. __________. Faktor Membaca [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/faktormembaca. [3 Januari 2014]
__________. __________. Präteritum [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/praeteritum. [3 Januari 2014]