Neng Ela, 2013
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh
Neng Ela
0902894
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================== ========
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)
Oleh Neng Ela
0902894
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Neng Ela 2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)
Neng Ela, NIM. 0902894, Pembimbing I: Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Wahyu Sopandi, M.A. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar UPI Bandung Tahun 2013
ABSTRACT
This research is motivated by the low of cognitive learning outcomes of students on science subjects. This is indicated by the average value of pre-cycle which does not reach the value of minimum completeness criteria (KKM). Therefore, this research is focused on efforts to improve student learning outcomes in the cognitive domain by applying picture and picture learning model. Subject of this research that the students of class IV SDN 4 Cibodas which amount to 30 people. The purpose of this research is to get an overview of the planning, implementation and improvement of student learning outcomes. The research method used was Classroom Action Research (CAR), which adapt the model Kemmis & Mc Taggart. Data collected through objective tests, observations and field notes. Based on the research results it can be seen that the cognitive learning outcomes of students has increased significantly. In the first cycle, the students value average was only 56,43 with a completeness percentage 30% . In the second cycle the average value reached 62,5 with a completeness percentage 46,67%. and the last cycle the average value was 91,0 with a completeness percentage 95,83%
Neng Ela, 2013
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA
PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)
Neng Ela, NIM. 0902894, Pembimbing I: Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Wahyu Sopandi, M.A. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar UPI Bandung Tahun 2013
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pra siklus yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV SDN 4 Cibodas yang berjumlah 30 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan, pelaksanan dan peningkatan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc Taggart. Pengumpulan data dilakukan melalui tes objektif, observasi dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil Penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan secara signifikan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa hanya 56,43 dengan persentase ketuntasan 30%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 62,5 dengan persentase ketuntasan 46,67% dan terakhir pada siklus III nilai rata-rata 91,0 dengan persentase 95,83%.
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Peneltian ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6
E. Hipotesis Tindakan ... 7
F. Penjelasan Istilah ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Pembelajaran IPA di SD ... 9
B. Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Daratan ... 14
C. Model Pembelajaran Picture and Picture ... 21
D. Hasil Belajar ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 27
A. Metode Penelitian ... 27
B. Model Penelitian ... 27
C. Subjek Penelitian ... 31
D. Setting Penelitian ... 31
E. Prosedur Penelitian ... 31
F. Instrumen Penelitian ... 33
G. Pengolahan dan Analisis Data ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Deskripsi Sekolah ... 39
B. Hasil Peneltian ... 41
C. Pembahasan ... 74
Neng Ela, 2013
DAFTAR PUSTAKA ... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 89
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya setiapa individu menginginkan kehidupan yang lebih
baik. Salah satu upaya untuk mencapai keinginan tersebut adalah dengan
meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Cara yang dapat dilakukan adalah
melalui jalur pendidikan. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Pendidikan merupakan salah satu hak mendasar bagi setiap warga
negara.Pemerintah telah memfasilitasi hal tersebut seperti yang tercantum
dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 6 (dalam Syarifudin dan Nur’aini,
2006:7) bahwa:”Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.” Berdasarkan undang-undang tersebut maka setiap warga negara memiliki kewajiban untuk mengikuti
pendidikan selama sembilan tahun yaitu dari tingkat sekolah dasar hingga
sekolah menengah pertama.Aktivitas pendidikan dapat berlangsung baik
secara formal maupun informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan
yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi (Pasal 1 ayat 11 UU RI no. 20 tahun
2003).Pendidikan formal di sekolah terdiri dari berbagai mata pelajaran
seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswadalam KTSP yaitu
Neng Ela, 2013
IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus
pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Namun
IPA bukan hanya sekumpulan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori tetapi
juga mencakup proses dan sikap. Sikap yang objektif, jujur, kritis,
bertanggung jawab, dan terbuka merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga
merupakan bagian dari IPA yang juga harus ditanamkan pada siswa.
Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006
dimana lampirannya yang berupa standar isi pembelajaran menyebutkan
bahwa:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Sementara itu ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI yang
termuat dalam KTSP 2004 yaitu meliputi: a) makhluk hidup dan proses
kehidupan, b) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, c) energi dan
perubahannya yang meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan
pesawat sederhana, d) bumi dan alam semesta yang meliputi tanah, bumi, tata
surya, dan benda-benda langit lainnya.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut guru sebagai tenaga
pendidik dituntut mampu mentransfer pengetahuan berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, prinsip-prinsip dan memberikan pengalaman untuk
memahami alam sekitar. Adapun materi ajarnya adalah sesuai dengan ruang
lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI yang termuat dalam KTSP. Agar
kegiatan pembelajaran terasa lebih bermakna, guru harus memiliki kreatifitas
3
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pembelajaran. Karena hal ini berpengaruh penting terhadap hasil belajar
siswa.
Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada Kelas IV SDN 4
Cibodas, pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
daratan menunjukkan bahwa 70% dari 30 siswa masih mendapatkan nilai di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai rata-rata kelas yaitu 56,43.
Sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan di SDN 4 Cibodas yaitu 65,00
dari skala 100. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV (Pra Siklus)
No Nama Nilai
1 SIT 87
2 RIS 80
3 IHS 80
4 SUL 80
5 AFA 73
6 FIR 73
7 PRI 73
8 IPA 73
9 DIK 67
10 DES 60
11 ILH 60
12 SIN 60
13 NAB 60
14 RIN 60
15 SAH 53
Neng Ela, 2013
17 NIS 53
18 GIL 47
19 SUN 47
20 ALI 47
21 RAM 47
22 ERI 40
23 DEA 40
24 WIL 40
25 DAD 40
26 EKA 40
27 MAM 40
28 VIN 40
29 HEN 53
30 SIL 27
Rata-rata Nilai 56,43
Berdasarkan data tabel tersebut, penulis merasa bahwa siswa belum
benar-benar memahami materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya
terhadap lingkungan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya salah pengertian
yang dialami siswa. Salah satu kasus yang dialami yaitu ketika siswa
menjawab pertanyaan guru tentang contoh erosi dan abrasi. Dari lima orang
siswa yang menjawab, hanya satu orang yang menjawab benar. Keempat
siswa lainnya menjawab tertukar antara contoh peristiwa abrasi dan erosi.
Fenomena tersebut terjadi diduga karena ada faktor-faktor tertentu yang
mempengaruhinya. Salah satu kemungkinan faktor tersebut adalah
ketidaktepatan guru dalam menerapkan model dan atau penggunaan media
5
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Banyak alternatif yang ditawarkan dalam penggunaan media atau model
pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran picture and picture yang didalamnya terdapat media pembelajaran visual berupa gambar-gambar.
Kelebihan utama dari model picture and picture ini adalah adanya gambar-gambar yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih
terasa berarti dan menyenangkan. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Magnesen (dalam Aqib, Z.2013:48) bahwa:
Manusia pada hakikatnya dapat belajar melalui enam tingkatan, yaitu:
1. 10% dari apa yang DIBACA 2. 20% dari apa yang DIDENGAR 3. 30% dari apa yang DILIHAT
4. 50% dari apa yang DILIHAT dan DIDENGAR 5. 70% dari apa yang DIKATAKAN
6. 90% dari apa yang DIKATAKAN dan DILAKUKAN
Dengan demikian sesuai pendapat Magnesen tersebut dapat diperkirakan
bahwa melalui model picture and picture minimal siswa dapat belajar mencapai tingkat ke empat, yaitu 50 % dari apa yang dilihat dan didengar.
Hal ini sangat mungkin terjadi karena model pembelajaran picture and picture menggunakan media gambar yang merupakan syarat mutlak pada pembelajaran tersebut.
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka penulis melakukan
penelitian dengan judul “Penerapan Model Picture and Picture pada Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, diharapkan
setelah dilakukan pembelajaran melalui picture and picture pembelajaran siswa di kelas akan lebih efektif dan nilai hasil belajar siswa dapat meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaaan pembelajaran IPA pada materi perubahan
Neng Ela, 2013
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan
lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah diterapkan model picture and picture pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan:
1. Perencanaaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap daratan melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan
pengaruhnya melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa setelah diterapkan model picture and picture pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya
terhadap daratan.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait
dengan pendidikan, khususnya bagi:
1. Siswa
Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi perubahan
lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan. Mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA. Memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. 2. Guru
7
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menjadikan bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan proses
pembelajaran di kelas tentang konsep perubahan lingkungan dan
pengaruhnya.
Memberikan stimulus agar lebih kreatif dan inovatif dalam
menerapkan model pembelajaran.
3. Sekolah
Memberikan konstribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan
kualitas pendidikan dan praktik pembelajaran di sekolah
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Penerapan model Picture and Picture pada Pembelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Daratan dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”
F. Penjelasan Istilah
Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah
penafsiran dalam pelaksanaan penelitian ini.
1. Picture and picture merupakan suatu model pembelajaran yang kegiatan intinya menggunakan media gambar. Pada kegiatan pembelajaran tersebut
media gambar merupakan hal yang harus dipersiapkan dengan baik oleh
guru. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan
model picture and picture, maka dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalam kegiatan intinya memuat prosedur
pembelajaran sesuai dengan tahapan pada model pembelajaran picture and picture.
2. “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.” (Sudjana, 2011:22). Hasil belajar
digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai
suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian
Neng Ela, 2013
evaluasi pembelajaran sehingga dapat terlihat perubahan terhadap hasil
belajar siswa. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif
siswa dalam penelitian ini yaitu berupa soal-soal tes tertulis.Tes yang
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan bidang kajian yang akan diteliti, maka
metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode
tersebut digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas. Selain
itu PTK juga dapat meningkatkan kineja guru.
Definisi PTK sudah banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satu ahli
yang mengemukakan tentang PTK yaitu Kemmis. Menurut Kemmis (dalam
Wiriaatmadja, 2012:12) menjelaskan bahwa :
Penelitian tindakan adalah sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.
Sedangkan Wiriaatmadja (2012:12) menyebutkan, “penelitian kelas oleh guru dapat merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru.” Selanjutnya Wiriaatmadja (2012) memperluas definisi PTK sebagai salah satu
jalan yang terbuka untuk para pendidik yang ingin menambah ilmu
pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model
yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan penelitian
untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha
memperbaikinya agar pendidikan benar-benar menjadi bidang profesi.
B. Model Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu: Model PTK Kurt Lewin
Neng Ela, 2013
Model PTK John Elliott Model PTK Dave Ebbutt
Model PTK yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah model spiral
dari Kemmis dan Taggart. Rancangan Kemmis & Taggart mencakup
sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian
tercapai.
Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyusunan rencana
tindakan. Tahapan berikutnya pelaksanaan dan sekaligus pengamatan
terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam
bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa
pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan,
maka berikutnya disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua.
Demikian seterusnya sampai hasil yang dinginkan benar-benar tercapai.
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus
dijelaskan secara rinci oleh Arikunto et al (2006)yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam
tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus
peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan (acting)
Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Pada tahap ini, guru harus ingat dan
berusaha menaati apa yang sudah dibuat dalam rancangan, tetapi harus
pula berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.
29
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan
setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan
oleh tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat
dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas
untuk hal itu. Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui
kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah
disusun sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan
tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan
perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan
pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang
dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran
sesuai yang diharapkan.
4. Refleksi (reflecting)
Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang
diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat
observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari
penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan pembentukan bicara
selanjutnya pada tahap berikutnya.
Bentuk gambar rancangan Kemmis & McTaggart yang diadaptasi oleh
Neng Ela, 2013
8
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart P
L
A
N 1 3
ACT REFLECT
4
R P
EL
V A
I N
S
E I 5
OBSERVE 7
REFLECT
R P
EL
V A
I N
S 9 ACT
11 REFLECT
OBSERVE 2
ACT 6
31
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
C. Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 4 Cibodas,
Lembang. Banyaknya siswa laki-laki yaitu 16 orang dan banyaknya siswa
perempuan 14 orang. Jadi jumlah siswa kelas IV SDN Cibodas yaitu 30
orang.
D. Setting Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN 4 Cibodas, beralamat di Kp.
Sukarasa RT 01 RW 05, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat, Kode Pos : 40391. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus.
Masing-masing siklus 3x35 menit (3 jam pelajaran). Sekolah terletak di
lingkungan yang jauh dari keramaian, yaitu terletak di lingkungan
perkebunan. Kondisi demikian dapat membantu kenyamanan belajar siswa.
E. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, kegiatan perencanaan harus
dirancang sedemikian rupa terlebih dahulu agar penelitian terlaksana
dengan baik dan sesuai dengan harapan. Kegiatan yang termasuk
perencaan dalam penelitian yang akan dilaksankan yaitu:
- Melakukan observasi untuk menentukan objek penelitian
- Menyusun proposal penelitian
- Menyusun lembar observasi
- Menyusun jadwal penelitian
- Mengurus perijinan terhadap instansi yang terkait
2. Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada setiap siklusnya
Neng Ela, 2013
a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan pada saat pelaksaan tindakan. Kegiatan
perencanaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1) Mendiskusikan dengan guru kelas langkah-langkah pembelajaran
yang akan dilakukan
2) Mendiskusikan dengan guru kelas untuk menentukan yang akan
menjadi observer/mitra peneliti
3) Menyesuaikan RPP dengan materi yang akan diteliti
4) Menyusun instrumen yang diperlukan seperti: RPP, Lembar
Kegiatan Siswa, lembar soal latihan dan instrumen lainnya yang
mungkin diperlukan dalam kegiatan penelitian.
5) Mempersiapkan alat, media dan sumber belajar yang digunakan
6) Mempersiapkan alat dokumentasi
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan belajar mengajar dilakukan sesuai dengan skenario
pembelajaran pada RPP. Secara garis besar pelaksanaan tindakan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran seperti, berdoa,
mengecek kehadiran siswa, memberikan apersepsi dan
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Guru menyiapkan media picture and picture
Guru menjelaskan materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya
(erosi dan abrasi pada Siklus I, banjir dan longsor pada siklus II, cara
pencegahan erosi, abrasi, banjir dan longsor pada siklus III. Secara
berurutan sesuai gambar
Siswa membentuk kelompok diskusi lalu mengerjakan tugas
kelompok
33
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Siswa mengerjakan soal yang dibagikan guru
Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran
dengan tanya jawab.
c. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar
sedang berlangsung. Observasi akan dilakukan oleh guru sebagai
peneliti, dan juga mitra peneliti (teman sejawat dan atau guru SDN 4
Cibodas) sebagai observer. Guru mengobservasi aktivitas siswa ketika
kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Sedangkan mitra
peneliti melakukan observasi terhadap dua objek yaitu guru yang
sedang mengajar dan siswa yang sedang belajar. Metode observasi yang
diterapkan adalah observasi terbuka. Tujuan melakukan observasi
terbuka yaitu untuk menggambarkan situasi kelas selengkapnya.
d. Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan apabila ada hasil observasi. Karena
yang menjadi bahan refleksi adalah hasil observasi. Refleksi dilakukan
bersama mitra peneliti. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui
hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama yang nantinya akan
menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus
berikutnya. Kegiatan refleksi juga dapat menggambarkan tercapai atau
tidaknya tujuan pembelajaran.
3. Penyusunan Laporan Penelitian
Penyusunan dilakukan di akhir kegiatan penelitian. Termasuk di
dalamnya analisis data.
F. Instrumen Penelitian
Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen
pembelajaran digunakan sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran,
Neng Ela, 2013
untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
Instrumen pengumpul data terdiri dari instrumen tes dan non tes.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa
a) RPP merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan pembelajaran secara
tertulis yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melakukan
kegiatan pembelajaran.
b) Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam penelitian ini, LKS digunakan oleh siswa sebagai bahan diskusi
dan pedoman melakukan diskusi kelompok. LKS dalam penelitian ini
tidak termasuk dalam instrumen tes.
2. Instrumen Tes
Tes pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
sebelum (pra siklus) dan sesudah (tes siklus) pembelajaran dengan picture and picture dilaksanakan. Dari tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan tes buatan guru. Arikunto (2012:162) menjelaskan
kegunaan tes buatan guru yaitu sebagai berikut:
a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu terentu
b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai c. Untuk memperoleh suatu nilai
Tes dilaksanakan setiap akhir siklus yaitu setelah picture and picture terlaksana. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh
siswa setelah pemberian tindakan, apakah model yang diterapkan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa atau tidak memiliki pengaruh
sama sekali. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis tes
Benar-Salah (True-False) dan tes uraian. Tes benar salah digunakan oleh guru bertujuan untuk memudahkan guru dalam memeriksa hasil tes. Selain
itu tes objektif benar-salah cocok untuk mengukur aspek pengetahuan (C1)
dan pemahaman (C2). Sedangkan tes uraian digunakan untuk mengukur
35
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Instrumen Non Tes
a) Observasi
Observasi digunakan untuk mengetahui proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai
hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu
belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi
siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar (Sudjana, 2011:84). Dalam penelitian ini
observasi dilakukan secara langsung, dan jenis observasi yang
digunakan ialah observasi terbuka. Dalam lembar observasi yang
dibuat, peneliti telah menentukan hal-hal yang harus diamati oleh
observer. Kegiatan pengamatan di fokuskanpada kegiatan guru dan
siswa selama proses belajar dan mengajar berlangsung. Pengamatan
yang belum terdapat pada lembar observasi dituliskan pada lembar
catatan lapangan
b) Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang
didengar, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data
dalam penelitian untuk analisis kualitatif (Permana dalam Nurajijah:
2012:47). Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk
mengamati hal-hal yang terjadi selama penerapan model Picture and Picture. Catatan lapangan ini berguna sebagai bahan pertimbangan refleksi untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Ada beberapa asek
yang perlu diperhatikan dalam mendeskripsikan catatan lapangan
seperti dalam tabel berikut:
Tabel 3.1 Aspek yang diamati dalam Catatan Lapangan
No Aspek yang diamati Deskripsi
1 Kegiatan pembelajaran dengan picture and picture
Neng Ela, 2013
3 Respon siswa terhadap kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan
model picture and picture
4 Penggunaan media dalam kegiatan
belajar mengajar
5 Penggunaan alokasi waktu
G. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
menggunakan masukan berupa data dan menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Pengolahan
data pada penelitian ini dilakukan melalui dua macam, yaitu:
1. Pengolahan data kualitatif
Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan. Cara
yang dilakukan yaitu menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan lalu
disimpulkan.
2. Pengolahan data kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil tes siswa terhadap soal-soal yang
diberikan guru.
Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan data hasil tes
Penilaian ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa siswa dinyatakan “Lulus” jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 65 dari skala 100. Untuk menentukan berapa persen siswa yang tuntas dalam
pembelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya
melalui Picture and Pixture adalah sebagai berikut
Persentase ketuntasan
37
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Rata-rata
Sedangkan untuk menghitung nilai siswa pada setiap siklus yaitu
menggunakan rumus sebagai berikut:
Kemudian, untuk memperoleh nilai rata-rata kelas setiap siklus yaitu
menggunakan rumus sebagai berikut:
Siswa dapat dinyatakan tuntas atau mencapai KKM apabila nilai yang
diperoleh lebih dari atau sama dengan 65 dari nilai maksimal 100. Berikut
kriteria ketuntasannya.
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal
No Nilai Keterangan
1 ≥65 Tuntas
2 <65 Belum Tuntas
Sedangkan untuk melihat kategori persentase ketuntasan belajar, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Kategori Ketuntasan Belajar
No Nilai Persentase (%) Kategori
1 ≥90 ≥90 Baik Sekali
2 70-89 70-89 Baik
3 50-69 50-69 Cukup
4 30-49 30-49 Kurang
5 ≤29 ≤29 Buruk
(Sumber: Dirjen Dikti Depdikbud dalam Sumarni, 2012)
2. Perhitungan Skor Gain
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka perlu
menghitung skor Gain terlebih dahulu. Skor Gain diperoleh dari selisih Nilai
Neng Ela, 2013
skor tes awal dan tes akhir. Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini
diasumsikan sebagai efek dari treatment (Panggabean, dalam Rahayu, 2011:64). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Gain yaitu:
G=SfSi
Keterangan:
G= gain
Sf skor tes awal
Si = skor tes akhir
3. Perhitungan Skor Gain ternormalisasi
Keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan dalam
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari perbandingan
nilai gain yang terormalisasi (normalized gain) yang dicapai oleh siswa. Untuk perhitungannya Hake (dalam Rahayu, 2011:64) menggunakan
persamaan berikut:
Namun penulis mengadaptasi rumus tersebut dengan rumus yang peneliti
gunakan sebagai berikut:
Keterangan:
g = gain ternormalisasi
Siklus n = siklus yang sedang dilaksankan
Siklus (n-1) = siklus sebelumnya
Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Gain Ternormalisai
Nilai g Klasifikasi
g ≥ 0,7 Tinggi
0,7> g ≥ 0,3 Sedang
g < 0,3 Rendah
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 84
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perencanaan,
pelaksanaan dan hasil belajar pada materi perubahan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap daratan melalui pembelajaran picture and picture yang telah dilaksanakan di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat, maka dapat ditemukan simpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap daratan dengan menerapkan pembelajaran picture and picture dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas selama pembelajaran
berlangsung. Perencanaan yang dilakukan yaitu membuat instrumen
pembelajaran dalam bentuk RPP, membuat instrumen pengumpul data
berupa lembar observasi, catatan lapangan dan instrumen tes, dan
membuat media pembelajaran. Kegiatan perencanaan pada siklus II dan
siklus III merupakan tindakan perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada
siklus sebelumnya.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap daratan dengan menerapkan model picture and picture dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pada pelaksanaannya, langkah kegiatan disesuaikan dengan
langkah-langkah dari model picture and picture, yaitu: menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar,
menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi, menunjuk/memanggil siswa atau kelompok untuk
mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, menanyakan alasan/
dasar pemikiran urutan gambar, dan kesimpulan/rangkuman. Dalam
Neng Ela, 2013
didalamnya terdapat kegiatan observasi dan refleksi. Secara garis besar
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif, siswa mampu
mengikuti pembelajaran secara kooperatif. Kegiatan pembelajaran
dilakukan melalui diskusi, ceramah, tanya jawab, penugasan dan picture and pictur.
3. Hasil belajar ranah kognitif siswa mata pelajaran IPA setelah
menerapkan model picture and picture menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I rata-rata nilai kelas belum mencapai nilai
KKM yaitu 62,5. Namun setelah melakukan pembelajaran pada siklus II
rata-rata nilai kelas mengalami peningkatan yaitu menjadi 79,58. Hal ini
menunjukkan adanya keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus II.
Begitu pula dengan hasil belajar siklus III yang mengalami peningkatan.
Rata-rata nilai kelas berada dalam kategori baik sekali yaitu dengan skor
95,83. Sama halnya dengan nilai rata-rata kelas, persentase ketuntasan
belajar pun mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I
persentase ketuntasan belajar hanya 46,67% dari 30 siswa. Sedangkan
pada siklus II dan III yaitu masing-maing 79,17% dan 95,83% dari
banyaknya siswa 24 orang.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada pelaksanaan
penelitian ini, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada guru dan
penelti selanjutnya bahwa model picture and picture dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
daratan untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada siswa kelas IV.
Pembelajaran dengan menerapkan picture and picture direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian bahwa:
1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran picture and picture dapat melatih kerjasama dan tanggungjawab pada diri siswa;
2. Kegiatan presentasi dan diskusi kelompok dapat meningkatkan
86
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menyampaikan hasil diskusi dan dapat diterima oleh temannya melalui
tanya jawab;
3. Pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
daratan;
4. Pembelajaran picture and picture dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, karena melalui gambar siswa tidak harus mengalami langsung
peristiwa yang ada pada gambar.
Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru atau peneliti
selanjutnya agar penerapan model picture and picture dapat terlaksana lebih optimal yaitu sebagai berikut:
1. Penggunaan media yang bervariasi, dapat membantu mengatasi rasa
bosan siswa dalam pembelajaran;
2. Pembagian kelompok secara heterogen dapat membantu siswa dengan
kemampuan kognitif yang masih rendah;
3. Kegiatan diskusi kelompok dan presentasi hendaknya dilaksanakan
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan
DAFTAR PUSTAKA
Antara Foto. (2010).Pemecah Ombak. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. [11 Maret 2013]
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Aqib, Z. (2013). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: CV Sahabat
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP
Devi, P.K., dan Anggraeni, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
Has. (2013). Pengerukan Sungai dan Waduk Jakarta Gunakan APBD. [Online]. Tersedia: http://tajuk.co/2013/04/pengerukan-sungai-dan-waduk-jakarta-gunakan-apbd/ [17 Mei 2013]
Haryanto. (2004). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS
Indra. (2013). Mengatasi Masalah Kulit pada Musim Hujan. [Online]. Tersedia: http://www.flexmedia.co.id/mengatasi-masalah-kulit-pada-musim-hujan/ [17 Mei 2013]
Ingatini. (2010). Keajaiban Dunia yang Mungkin Tidak Agan Ketahui. [Online]. Tersedia: http://ingatini.blogspot.com/2010/07/keajaiban-dunia-yang-mungkin-tidak-agan.html [11 Maret 2013]
Ihwal. (2012). Dampak Hutan Gundul. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. [17 Mei 2013]
87
Neng Ela, 2013
Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Konstruksimania. (2013). Erosi.[Online]. Tersedi: Error! Hyperlink reference not valid. [17 Mei 2013]
KTSP Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004
KTSP Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006
Layoutsparks. (2013). Beach Paradise Deault Trees Wallpaper. [Online]. Tersedia: http://www.layoutsparks.com/1/210989/beach-paradise-deault-trees.html [17 Mei 2013]
Nurajijah. (2012). Peningkatan Kemampuan Bertanya Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mayak III Kabupaten Cianjur Melalui Metode Field Trip pada Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuha. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Oga. (2013). Menhut Ingatkan KDH Monitor Kegiatan Menanam Pohon. [Online]. Tersedia: http://harianmandiri.wordpress.com/2008/11/29/menhut-ingatkan-kdh-monitor-kegiatan-menanam-pohon/ [ 17 Mei 2013]
Pitakasari, A.R. (2012, 06 September). Kekeringan Parah, Petani Terpaksa Alih Profesi. Republika [Online]. Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/nas ional/jawa-tengah-diy-nasional/12/09/06/m9xg2x-kekeringan-parah-petani-terpaksa-alih-profesi [17 Mei 2013]
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006
Rahayu, G. (2011). Penerapan PBL (Project Based Learning) dengan Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) Model Tutorial untuk Meningkatkan Kognitif Siswa Kejuruan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Rahmat, et al. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI
Randa, V. D. (2012). Erosi. [Online]. Tersedia: http://vikidwiranda.blogspot.com/ [11 Maret 2013]
Reza, A. H. (2012, 19 September). BMKG DIY Waspadai Angin Puting Beliung Pertengahan Oktober. Harian Jogja. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. Mei 2013]
Ruhimat, T., et al. (2009). Kurikulum & Pembelajaran (edisi 3). Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI
Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Santoso, R.E.B. (2011). Model Pembelajaran Picture and Picture. [Online]. Tersedia: http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-picture-and-picture.html [17 Maret 2013]
Solusi Poperti. (2013). Investigasi Kebijakan Publik. [Online]. Tersedia: http://www.solusiproperti.com/investigasi/kebijakan-publik [17 Mei 2013]
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya
Sulistyanto, H., dan Wyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sumarni, C. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture to Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Daur Air di Kelas V SDN 3 Cibodas. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan
Supratiwi, F. (2013, 16 Januari). Warga DKI terkena Banjir 60.723 Jiwa. Antara News. [Online]. Tersedia: http://www.antaranews.com/berita/353394/warga-dki-terkena-banjir-60723-jiwa [17 Mei 2013]
Sutanto, P., Handayani, dan Sarjan. (2004). Sains untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Klaten: CV. Sahabat
Syam, R. (2011). Melihat Panorama Bali dari Ketinggian. [Online]. Tersedia: http://jelajah.valadoo.com/wp-content/uploads/2011/08/antonherrys.jpg [11 Maret 2013]
Syarifudin, T., dan Nuraini. (2006). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI Press Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. (2007). Ilmu dan Apikasi Pendidikan Bagian
1.Bandung: IMTIMA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional