• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajar"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Neng Ela, 2013

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Konsentrasi Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh

Neng Ela

0902894

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== ========

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)

Oleh Neng Ela

0902894

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Neng Ela 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)

Neng Ela, NIM. 0902894, Pembimbing I: Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Wahyu Sopandi, M.A. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar UPI Bandung Tahun 2013

ABSTRACT

This research is motivated by the low of cognitive learning outcomes of students on science subjects. This is indicated by the average value of pre-cycle which does not reach the value of minimum completeness criteria (KKM). Therefore, this research is focused on efforts to improve student learning outcomes in the cognitive domain by applying picture and picture learning model. Subject of this research that the students of class IV SDN 4 Cibodas which amount to 30 people. The purpose of this research is to get an overview of the planning, implementation and improvement of student learning outcomes. The research method used was Classroom Action Research (CAR), which adapt the model Kemmis & Mc Taggart. Data collected through objective tests, observations and field notes. Based on the research results it can be seen that the cognitive learning outcomes of students has increased significantly. In the first cycle, the students value average was only 56,43 with a completeness percentage 30% . In the second cycle the average value reached 62,5 with a completeness percentage 46,67%. and the last cycle the average value was 91,0 with a completeness percentage 95,83%

(5)

Neng Ela, 2013

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA

PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN PENGARUHNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012-2013)

Neng Ela, NIM. 0902894, Pembimbing I: Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd. Pembimbing II: Dr. Wahyu Sopandi, M.A. Jurusan Pedagogik Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar UPI Bandung Tahun 2013

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pra siklus yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sehingga penelitian ini difokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture. Subjek penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV SDN 4 Cibodas yang berjumlah 30 orang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang perencanaan, pelaksanan dan peningkatan hasil belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc Taggart. Pengumpulan data dilakukan melalui tes objektif, observasi dan catatan lapangan. Berdasarkan hasil Penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar kognitif siswa mengalami peningkatan secara signifikan. Pada siklus I nilai rata-rata siswa hanya 56,43 dengan persentase ketuntasan 30%. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 62,5 dengan persentase ketuntasan 46,67% dan terakhir pada siklus III nilai rata-rata 91,0 dengan persentase 95,83%.

(6)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Peneltian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Hasil Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Penjelasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Pembelajaran IPA di SD ... 9

B. Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Daratan ... 14

C. Model Pembelajaran Picture and Picture ... 21

D. Hasil Belajar ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Metode Penelitian ... 27

B. Model Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 31

D. Setting Penelitian ... 31

E. Prosedur Penelitian ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 33

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Sekolah ... 39

B. Hasil Peneltian ... 41

C. Pembahasan ... 74

(7)

Neng Ela, 2013

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 89

(8)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya setiapa individu menginginkan kehidupan yang lebih

baik. Salah satu upaya untuk mencapai keinginan tersebut adalah dengan

meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Cara yang dapat dilakukan adalah

melalui jalur pendidikan. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Pendidikan merupakan salah satu hak mendasar bagi setiap warga

negara.Pemerintah telah memfasilitasi hal tersebut seperti yang tercantum

dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 6 (dalam Syarifudin dan Nur’aini,

2006:7) bahwa:”Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.” Berdasarkan undang-undang tersebut maka setiap warga negara memiliki kewajiban untuk mengikuti

pendidikan selama sembilan tahun yaitu dari tingkat sekolah dasar hingga

sekolah menengah pertama.Aktivitas pendidikan dapat berlangsung baik

secara formal maupun informal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan

yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan tinggi (Pasal 1 ayat 11 UU RI no. 20 tahun

2003).Pendidikan formal di sekolah terdiri dari berbagai mata pelajaran

seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswadalam KTSP yaitu

(9)

Neng Ela, 2013

IPA atau sains merupakan salah satu cabang ilmu yang fokus

pengkajiannya adalah alam dan proses-proses yang ada di dalamnya. Namun

IPA bukan hanya sekumpulan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori tetapi

juga mencakup proses dan sikap. Sikap yang objektif, jujur, kritis,

bertanggung jawab, dan terbuka merupakan sikap-sikap ilmiah yang juga

merupakan bagian dari IPA yang juga harus ditanamkan pada siswa.

Sejalan dengan hal tersebut, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006

dimana lampirannya yang berupa standar isi pembelajaran menyebutkan

bahwa:

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Sementara itu ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI yang

termuat dalam KTSP 2004 yaitu meliputi: a) makhluk hidup dan proses

kehidupan, b) benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, c) energi dan

perubahannya yang meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan

pesawat sederhana, d) bumi dan alam semesta yang meliputi tanah, bumi, tata

surya, dan benda-benda langit lainnya.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut guru sebagai tenaga

pendidik dituntut mampu mentransfer pengetahuan berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, prinsip-prinsip dan memberikan pengalaman untuk

memahami alam sekitar. Adapun materi ajarnya adalah sesuai dengan ruang

lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI yang termuat dalam KTSP. Agar

kegiatan pembelajaran terasa lebih bermakna, guru harus memiliki kreatifitas

(10)

3

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran. Karena hal ini berpengaruh penting terhadap hasil belajar

siswa.

Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada Kelas IV SDN 4

Cibodas, pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap

daratan menunjukkan bahwa 70% dari 30 siswa masih mendapatkan nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai rata-rata kelas yaitu 56,43.

Sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan di SDN 4 Cibodas yaitu 65,00

dari skala 100. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV (Pra Siklus)

No Nama Nilai

1 SIT 87

2 RIS 80

3 IHS 80

4 SUL 80

5 AFA 73

6 FIR 73

7 PRI 73

8 IPA 73

9 DIK 67

10 DES 60

11 ILH 60

12 SIN 60

13 NAB 60

14 RIN 60

15 SAH 53

(11)

Neng Ela, 2013

17 NIS 53

18 GIL 47

19 SUN 47

20 ALI 47

21 RAM 47

22 ERI 40

23 DEA 40

24 WIL 40

25 DAD 40

26 EKA 40

27 MAM 40

28 VIN 40

29 HEN 53

30 SIL 27

Rata-rata Nilai 56,43

Berdasarkan data tabel tersebut, penulis merasa bahwa siswa belum

benar-benar memahami materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya

terhadap lingkungan. Hal tersebut diperkuat dengan adanya salah pengertian

yang dialami siswa. Salah satu kasus yang dialami yaitu ketika siswa

menjawab pertanyaan guru tentang contoh erosi dan abrasi. Dari lima orang

siswa yang menjawab, hanya satu orang yang menjawab benar. Keempat

siswa lainnya menjawab tertukar antara contoh peristiwa abrasi dan erosi.

Fenomena tersebut terjadi diduga karena ada faktor-faktor tertentu yang

mempengaruhinya. Salah satu kemungkinan faktor tersebut adalah

ketidaktepatan guru dalam menerapkan model dan atau penggunaan media

(12)

5

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Banyak alternatif yang ditawarkan dalam penggunaan media atau model

pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran picture and picture yang didalamnya terdapat media pembelajaran visual berupa gambar-gambar.

Kelebihan utama dari model picture and picture ini adalah adanya gambar-gambar yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih

terasa berarti dan menyenangkan. Sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh

Magnesen (dalam Aqib, Z.2013:48) bahwa:

Manusia pada hakikatnya dapat belajar melalui enam tingkatan, yaitu:

1. 10% dari apa yang DIBACA 2. 20% dari apa yang DIDENGAR 3. 30% dari apa yang DILIHAT

4. 50% dari apa yang DILIHAT dan DIDENGAR 5. 70% dari apa yang DIKATAKAN

6. 90% dari apa yang DIKATAKAN dan DILAKUKAN

Dengan demikian sesuai pendapat Magnesen tersebut dapat diperkirakan

bahwa melalui model picture and picture minimal siswa dapat belajar mencapai tingkat ke empat, yaitu 50 % dari apa yang dilihat dan didengar.

Hal ini sangat mungkin terjadi karena model pembelajaran picture and picture menggunakan media gambar yang merupakan syarat mutlak pada pembelajaran tersebut.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka penulis melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Model Picture and Picture pada Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”, diharapkan

setelah dilakukan pembelajaran melalui picture and picture pembelajaran siswa di kelas akan lebih efektif dan nilai hasil belajar siswa dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka rumusan

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaaan pembelajaran IPA pada materi perubahan

(13)

Neng Ela, 2013

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan

lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah diterapkan model picture and picture pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Perencanaaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap daratan melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan

pengaruhnya melalui model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa setelah diterapkan model picture and picture pada pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya

terhadap daratan.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang terkait

dengan pendidikan, khususnya bagi:

1. Siswa

 Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi perubahan

lingkungan dan pengaruhnya terhadap daratan.  Mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran IPA.  Memperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik. 2. Guru

(14)

7

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Menjadikan bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan proses

pembelajaran di kelas tentang konsep perubahan lingkungan dan

pengaruhnya.

 Memberikan stimulus agar lebih kreatif dan inovatif dalam

menerapkan model pembelajaran.

3. Sekolah

Memberikan konstribusi dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan

kualitas pendidikan dan praktik pembelajaran di sekolah

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Penerapan model Picture and Picture pada Pembelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya terhadap Daratan dapat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”

F. Penjelasan Istilah

Ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan agar tidak terjadi salah

penafsiran dalam pelaksanaan penelitian ini.

1. Picture and picture merupakan suatu model pembelajaran yang kegiatan intinya menggunakan media gambar. Pada kegiatan pembelajaran tersebut

media gambar merupakan hal yang harus dipersiapkan dengan baik oleh

guru. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran dengan menerapkan

model picture and picture, maka dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalam kegiatan intinya memuat prosedur

pembelajaran sesuai dengan tahapan pada model pembelajaran picture and picture.

2. “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya.” (Sudjana, 2011:22). Hasil belajar

digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai

suatu tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian

(15)

Neng Ela, 2013

evaluasi pembelajaran sehingga dapat terlihat perubahan terhadap hasil

belajar siswa. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif

siswa dalam penelitian ini yaitu berupa soal-soal tes tertulis.Tes yang

(16)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan bidang kajian yang akan diteliti, maka

metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode

tersebut digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada di kelas. Selain

itu PTK juga dapat meningkatkan kineja guru.

Definisi PTK sudah banyak dikemukakan oleh para ahli. Salah satu ahli

yang mengemukakan tentang PTK yaitu Kemmis. Menurut Kemmis (dalam

Wiriaatmadja, 2012:12) menjelaskan bahwa :

Penelitian tindakan adalah sebuah inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) Kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini.

Sedangkan Wiriaatmadja (2012:12) menyebutkan, “penelitian kelas oleh guru dapat merupakan kegiatan reflektif dalam berpikir dan bertindak dari guru.” Selanjutnya Wiriaatmadja (2012) memperluas definisi PTK sebagai salah satu

jalan yang terbuka untuk para pendidik yang ingin menambah ilmu

pengetahuan, melatih praktek pembelajaran di kelas dengan berbagai model

yang akan mengaktifkan guru dan siswa, mencoba melakukan penelitian

untuk secara reflektif melakukan kritik terhadap kekurangan dan berusaha

memperbaikinya agar pendidikan benar-benar menjadi bidang profesi.

B. Model Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari beberapa model yaitu:  Model PTK Kurt Lewin

(17)

Neng Ela, 2013

 Model PTK John Elliott  Model PTK Dave Ebbutt

Model PTK yang akan dikembangkan pada penelitian ini adalah model spiral

dari Kemmis dan Taggart. Rancangan Kemmis & Taggart mencakup

sejumlah siklus, masing-masing terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan), pelaksanaan dan pengamatan (act & observe), dan refleksi (reflect). Tahapan-tahapan ini berlangsung secara berulang-ulang, sampai tujuan penelitian

tercapai.

Langkah pertama pada setiap siklus adalah penyusunan rencana

tindakan. Tahapan berikutnya pelaksanaan dan sekaligus pengamatan

terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam

bentuk refleksi. Apabila hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa

pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil sebagaimana diharapkan,

maka berikutnya disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua.

Demikian seterusnya sampai hasil yang dinginkan benar-benar tercapai.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus

dijelaskan secara rinci oleh Arikunto et al (2006)yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam

tahap menyusun rancangan ini, peneliti menentukan titik atau fokus

peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti

merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan (acting)

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Pada tahap ini, guru harus ingat dan

berusaha menaati apa yang sudah dibuat dalam rancangan, tetapi harus

pula berlaku wajar dan tidak dibuat-buat.

(18)

29

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Observasi dilakukan untuk mengenali, merekam, dan mendokumentasikan

setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai, baik yang ditimbulkan

oleh tindakan rencana maupun akibat sampingan. Observasi dapat

dilakukan sendiri oleh peneliti atau kolaborator yang memang diberi tugas

untuk hal itu. Fungsi diadakan observasi yaitu untuk mengetahui

kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah

disusun sebelumnya dan untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan

tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan

perubahan ke arah yang diinginkan. Yang terpenting dari kegiatan

pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang

dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran

sesuai yang diharapkan.

4. Refleksi (reflecting)

Refleksi mencakup kegiatan analisis, interpretasi, dan evaluasi yang

diperoleh saat melakukan kegiatan observasi. Data yang terkumpul saat

observasi secepatnya dianalisis dan diinterpretasi untuk mencari

penyelesaiannya yang efektif pada kegiatan pembentukan bicara

selanjutnya pada tahap berikutnya.

Bentuk gambar rancangan Kemmis & McTaggart yang diadaptasi oleh

(19)

Neng Ela, 2013

8

Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart P

L

A

N 1 3

ACT REFLECT

4

R P

EL

V A

I N

S

E I 5

OBSERVE 7

REFLECT

R P

EL

V A

I N

S 9 ACT

11 REFLECT

OBSERVE 2

ACT 6

(20)

31

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 4 Cibodas,

Lembang. Banyaknya siswa laki-laki yaitu 16 orang dan banyaknya siswa

perempuan 14 orang. Jadi jumlah siswa kelas IV SDN Cibodas yaitu 30

orang.

D. Setting Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN 4 Cibodas, beralamat di Kp.

Sukarasa RT 01 RW 05, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten

Bandung Barat, Kode Pos : 40391. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus.

Masing-masing siklus 3x35 menit (3 jam pelajaran). Sekolah terletak di

lingkungan yang jauh dari keramaian, yaitu terletak di lingkungan

perkebunan. Kondisi demikian dapat membantu kenyamanan belajar siswa.

E. Prosedur Penelitian

1. Perencanaan

Sebelum melakukan penelitian, kegiatan perencanaan harus

dirancang sedemikian rupa terlebih dahulu agar penelitian terlaksana

dengan baik dan sesuai dengan harapan. Kegiatan yang termasuk

perencaan dalam penelitian yang akan dilaksankan yaitu:

- Melakukan observasi untuk menentukan objek penelitian

- Menyusun proposal penelitian

- Menyusun lembar observasi

- Menyusun jadwal penelitian

- Mengurus perijinan terhadap instansi yang terkait

2. Pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Pada setiap siklusnya

(21)

Neng Ela, 2013

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dilakukan untuk mempersiapkan segala

sesuatu yang diperlukan pada saat pelaksaan tindakan. Kegiatan

perencanaan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

1) Mendiskusikan dengan guru kelas langkah-langkah pembelajaran

yang akan dilakukan

2) Mendiskusikan dengan guru kelas untuk menentukan yang akan

menjadi observer/mitra peneliti

3) Menyesuaikan RPP dengan materi yang akan diteliti

4) Menyusun instrumen yang diperlukan seperti: RPP, Lembar

Kegiatan Siswa, lembar soal latihan dan instrumen lainnya yang

mungkin diperlukan dalam kegiatan penelitian.

5) Mempersiapkan alat, media dan sumber belajar yang digunakan

6) Mempersiapkan alat dokumentasi

b. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan belajar mengajar dilakukan sesuai dengan skenario

pembelajaran pada RPP. Secara garis besar pelaksanaan tindakan

tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

 Melaksanakan kegiatan awal pembelajaran seperti, berdoa,

mengecek kehadiran siswa, memberikan apersepsi dan

menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

 Guru menyiapkan media picture and picture

 Guru menjelaskan materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya

(erosi dan abrasi pada Siklus I, banjir dan longsor pada siklus II, cara

pencegahan erosi, abrasi, banjir dan longsor pada siklus III. Secara

berurutan sesuai gambar

 Siswa membentuk kelompok diskusi lalu mengerjakan tugas

kelompok

(22)

33

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Siswa mengerjakan soal yang dibagikan guru

 Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran

dengan tanya jawab.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan ketika kegiatan belajar mengajar

sedang berlangsung. Observasi akan dilakukan oleh guru sebagai

peneliti, dan juga mitra peneliti (teman sejawat dan atau guru SDN 4

Cibodas) sebagai observer. Guru mengobservasi aktivitas siswa ketika

kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Sedangkan mitra

peneliti melakukan observasi terhadap dua objek yaitu guru yang

sedang mengajar dan siswa yang sedang belajar. Metode observasi yang

diterapkan adalah observasi terbuka. Tujuan melakukan observasi

terbuka yaitu untuk menggambarkan situasi kelas selengkapnya.

d. Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan apabila ada hasil observasi. Karena

yang menjadi bahan refleksi adalah hasil observasi. Refleksi dilakukan

bersama mitra peneliti. Kegiatan refleksi bertujuan untuk mengetahui

hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama yang nantinya akan

menjadi bahan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan pada siklus

berikutnya. Kegiatan refleksi juga dapat menggambarkan tercapai atau

tidaknya tujuan pembelajaran.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan dilakukan di akhir kegiatan penelitian. Termasuk di

dalamnya analisis data.

F. Instrumen Penelitian

Ada dua jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data. Instrumen

pembelajaran digunakan sebagai penunjang pelaksanaan pembelajaran,

(23)

Neng Ela, 2013

untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Instrumen pengumpul data terdiri dari instrumen tes dan non tes.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa

a) RPP merupakan suatu rangkaian rencana kegiatan pembelajaran secara

tertulis yang digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam melakukan

kegiatan pembelajaran.

b) Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam penelitian ini, LKS digunakan oleh siswa sebagai bahan diskusi

dan pedoman melakukan diskusi kelompok. LKS dalam penelitian ini

tidak termasuk dalam instrumen tes.

2. Instrumen Tes

Tes pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa

sebelum (pra siklus) dan sesudah (tes siklus) pembelajaran dengan picture and picture dilaksanakan. Dari tujuan tersebut, maka peneliti menggunakan tes buatan guru. Arikunto (2012:162) menjelaskan

kegunaan tes buatan guru yaitu sebagai berikut:

a. Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu terentu

b. Untuk menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai c. Untuk memperoleh suatu nilai

Tes dilaksanakan setiap akhir siklus yaitu setelah picture and picture terlaksana. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh

siswa setelah pemberian tindakan, apakah model yang diterapkan

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa atau tidak memiliki pengaruh

sama sekali. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis tes

Benar-Salah (True-False) dan tes uraian. Tes benar salah digunakan oleh guru bertujuan untuk memudahkan guru dalam memeriksa hasil tes. Selain

itu tes objektif benar-salah cocok untuk mengukur aspek pengetahuan (C1)

dan pemahaman (C2). Sedangkan tes uraian digunakan untuk mengukur

(24)

35

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3. Instrumen Non Tes

a) Observasi

Observasi digunakan untuk mengetahui proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati. Observasi dapat mengukur atau menilai

hasil dan proses belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu

belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi

siswa, partisipasi siswa dalam simulasi, dan penggunaan alat peraga

pada waktu mengajar (Sudjana, 2011:84). Dalam penelitian ini

observasi dilakukan secara langsung, dan jenis observasi yang

digunakan ialah observasi terbuka. Dalam lembar observasi yang

dibuat, peneliti telah menentukan hal-hal yang harus diamati oleh

observer. Kegiatan pengamatan di fokuskanpada kegiatan guru dan

siswa selama proses belajar dan mengajar berlangsung. Pengamatan

yang belum terdapat pada lembar observasi dituliskan pada lembar

catatan lapangan

b) Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang

didengar, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data

dalam penelitian untuk analisis kualitatif (Permana dalam Nurajijah:

2012:47). Dalam penelitian ini catatan lapangan digunakan untuk

mengamati hal-hal yang terjadi selama penerapan model Picture and Picture. Catatan lapangan ini berguna sebagai bahan pertimbangan refleksi untuk melanjutkan ke siklus berikutnya. Ada beberapa asek

yang perlu diperhatikan dalam mendeskripsikan catatan lapangan

seperti dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Aspek yang diamati dalam Catatan Lapangan

No Aspek yang diamati Deskripsi

1 Kegiatan pembelajaran dengan picture and picture

(25)

Neng Ela, 2013

3 Respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan

model picture and picture

4 Penggunaan media dalam kegiatan

belajar mengajar

5 Penggunaan alokasi waktu

G. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dilakukan dengan

menggunakan masukan berupa data dan menghasilkan informasi

yang bermanfaat untuk tujuan sesuai dengan yang direncanakan. Pengolahan

data pada penelitian ini dilakukan melalui dua macam, yaitu:

1. Pengolahan data kualitatif

Data kualitatif terdiri atas hasil observasi dan catatan lapangan. Cara

yang dilakukan yaitu menafsirkan hasil kemudian dideskripsikan lalu

disimpulkan.

2. Pengolahan data kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil tes siswa terhadap soal-soal yang

diberikan guru.

Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pengolahan data hasil tes

Penilaian ketuntasan mengikuti ketentuan sekolah bahwa siswa dinyatakan “Lulus” jika nilai siswa lebih dari atau sama dengan 65 dari skala 100. Untuk menentukan berapa persen siswa yang tuntas dalam

pembelajaran IPA materi Perubahan Lingkungan dan Pengaruhnya

melalui Picture and Pixture adalah sebagai berikut

Persentase ketuntasan

(26)

37

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rata-rata

Sedangkan untuk menghitung nilai siswa pada setiap siklus yaitu

menggunakan rumus sebagai berikut:

Kemudian, untuk memperoleh nilai rata-rata kelas setiap siklus yaitu

menggunakan rumus sebagai berikut:

Siswa dapat dinyatakan tuntas atau mencapai KKM apabila nilai yang

diperoleh lebih dari atau sama dengan 65 dari nilai maksimal 100. Berikut

kriteria ketuntasannya.

Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal

No Nilai Keterangan

1 ≥65 Tuntas

2 <65 Belum Tuntas

Sedangkan untuk melihat kategori persentase ketuntasan belajar, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Kategori Ketuntasan Belajar

No Nilai Persentase (%) Kategori

1 ≥90 ≥90 Baik Sekali

2 70-89 70-89 Baik

3 50-69 50-69 Cukup

4 30-49 30-49 Kurang

5 ≤29 ≤29 Buruk

(Sumber: Dirjen Dikti Depdikbud dalam Sumarni, 2012)

2. Perhitungan Skor Gain

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, maka perlu

menghitung skor Gain terlebih dahulu. Skor Gain diperoleh dari selisih Nilai

(27)

Neng Ela, 2013

skor tes awal dan tes akhir. Perbedaan skor tes awal dan tes akhir ini

diasumsikan sebagai efek dari treatment (Panggabean, dalam Rahayu, 2011:64). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai Gain yaitu:

G=SfSi

Keterangan:

G= gain

Sf skor tes awal

Si = skor tes akhir

3. Perhitungan Skor Gain ternormalisasi

Keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan dalam

meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dapat dilihat dari perbandingan

nilai gain yang terormalisasi (normalized gain) yang dicapai oleh siswa. Untuk perhitungannya Hake (dalam Rahayu, 2011:64) menggunakan

persamaan berikut:

Namun penulis mengadaptasi rumus tersebut dengan rumus yang peneliti

gunakan sebagai berikut:

Keterangan:

g = gain ternormalisasi

Siklus n = siklus yang sedang dilaksankan

Siklus (n-1) = siklus sebelumnya

Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Gain Ternormalisai

Nilai g Klasifikasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,7> g ≥ 0,3 Sedang

g < 0,3 Rendah

(28)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 84

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perencanaan,

pelaksanaan dan hasil belajar pada materi perubahan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap daratan melalui pembelajaran picture and picture yang telah dilaksanakan di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten

Bandung Barat, maka dapat ditemukan simpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap daratan dengan menerapkan pembelajaran picture and picture dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dan aktivitas selama pembelajaran

berlangsung. Perencanaan yang dilakukan yaitu membuat instrumen

pembelajaran dalam bentuk RPP, membuat instrumen pengumpul data

berupa lembar observasi, catatan lapangan dan instrumen tes, dan

membuat media pembelajaran. Kegiatan perencanaan pada siklus II dan

siklus III merupakan tindakan perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada

siklus sebelumnya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi perubahan lingkungan dan

pengaruhnya terhadap daratan dengan menerapkan model picture and picture dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pada pelaksanaannya, langkah kegiatan disesuaikan dengan

langkah-langkah dari model picture and picture, yaitu: menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, menyajikan materi sebagai pengantar,

menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan

dengan materi, menunjuk/memanggil siswa atau kelompok untuk

mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, menanyakan alasan/

dasar pemikiran urutan gambar, dan kesimpulan/rangkuman. Dalam

(29)

Neng Ela, 2013

didalamnya terdapat kegiatan observasi dan refleksi. Secara garis besar

pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif, siswa mampu

mengikuti pembelajaran secara kooperatif. Kegiatan pembelajaran

dilakukan melalui diskusi, ceramah, tanya jawab, penugasan dan picture and pictur.

3. Hasil belajar ranah kognitif siswa mata pelajaran IPA setelah

menerapkan model picture and picture menunjukkan adanya peningkatan. Pada siklus I rata-rata nilai kelas belum mencapai nilai

KKM yaitu 62,5. Namun setelah melakukan pembelajaran pada siklus II

rata-rata nilai kelas mengalami peningkatan yaitu menjadi 79,58. Hal ini

menunjukkan adanya keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus II.

Begitu pula dengan hasil belajar siklus III yang mengalami peningkatan.

Rata-rata nilai kelas berada dalam kategori baik sekali yaitu dengan skor

95,83. Sama halnya dengan nilai rata-rata kelas, persentase ketuntasan

belajar pun mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I

persentase ketuntasan belajar hanya 46,67% dari 30 siswa. Sedangkan

pada siklus II dan III yaitu masing-maing 79,17% dan 95,83% dari

banyaknya siswa 24 orang.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada pelaksanaan

penelitian ini, maka peneliti memberikan rekomendasi kepada guru dan

penelti selanjutnya bahwa model picture and picture dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap

daratan untuk meningkatkan hasil belajar ranah kognitif pada siswa kelas IV.

Pembelajaran dengan menerapkan picture and picture direkomendasikan berdasarkan hasil penelitian bahwa:

1. Penggunaan media gambar dalam pembelajaran picture and picture dapat melatih kerjasama dan tanggungjawab pada diri siswa;

2. Kegiatan presentasi dan diskusi kelompok dapat meningkatkan

(30)

86

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menyampaikan hasil diskusi dan dapat diterima oleh temannya melalui

tanya jawab;

3. Pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi perubahan lingkungan dan pengaruhnya terhadap

daratan;

4. Pembelajaran picture and picture dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, karena melalui gambar siswa tidak harus mengalami langsung

peristiwa yang ada pada gambar.

Namun ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan oleh guru atau peneliti

selanjutnya agar penerapan model picture and picture dapat terlaksana lebih optimal yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan media yang bervariasi, dapat membantu mengatasi rasa

bosan siswa dalam pembelajaran;

2. Pembagian kelompok secara heterogen dapat membantu siswa dengan

kemampuan kognitif yang masih rendah;

3. Kegiatan diskusi kelompok dan presentasi hendaknya dilaksanakan

(31)

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Lingkungan Dan

DAFTAR PUSTAKA

Antara Foto. (2010).Pemecah Ombak. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. [11 Maret 2013]

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S., Suhardjono, dan Supardi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Z. (2013). Model-model, Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: CV Sahabat

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 tentang Standar Proses. Jakarta: BSNP

Devi, P.K., dan Anggraeni, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Has. (2013). Pengerukan Sungai dan Waduk Jakarta Gunakan APBD. [Online]. Tersedia: http://tajuk.co/2013/04/pengerukan-sungai-dan-waduk-jakarta-gunakan-apbd/ [17 Mei 2013]

Haryanto. (2004). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan DEPDIKNAS

Indra. (2013). Mengatasi Masalah Kulit pada Musim Hujan. [Online]. Tersedia: http://www.flexmedia.co.id/mengatasi-masalah-kulit-pada-musim-hujan/ [17 Mei 2013]

Ingatini. (2010). Keajaiban Dunia yang Mungkin Tidak Agan Ketahui. [Online]. Tersedia: http://ingatini.blogspot.com/2010/07/keajaiban-dunia-yang-mungkin-tidak-agan.html [11 Maret 2013]

Ihwal. (2012). Dampak Hutan Gundul. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. [17 Mei 2013]

(32)

87

Neng Ela, 2013

Penerapan Model Picture And Picture Pada Pembelajaran Ipa Materi Perubahan Lingkungan Dan Pengaruhnya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Konstruksimania. (2013). Erosi.[Online]. Tersedi: Error! Hyperlink reference not valid. [17 Mei 2013]

KTSP Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2004

KTSP Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006

Layoutsparks. (2013). Beach Paradise Deault Trees Wallpaper. [Online]. Tersedia: http://www.layoutsparks.com/1/210989/beach-paradise-deault-trees.html [17 Mei 2013]

Nurajijah. (2012). Peningkatan Kemampuan Bertanya Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Mayak III Kabupaten Cianjur Melalui Metode Field Trip pada Konsep Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuha. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Oga. (2013). Menhut Ingatkan KDH Monitor Kegiatan Menanam Pohon. [Online]. Tersedia: http://harianmandiri.wordpress.com/2008/11/29/menhut-ingatkan-kdh-monitor-kegiatan-menanam-pohon/ [ 17 Mei 2013]

Pitakasari, A.R. (2012, 06 September). Kekeringan Parah, Petani Terpaksa Alih Profesi. Republika [Online]. Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/nas ional/jawa-tengah-diy-nasional/12/09/06/m9xg2x-kekeringan-parah-petani-terpaksa-alih-profesi [17 Mei 2013]

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006

Rahayu, G. (2011). Penerapan PBL (Project Based Learning) dengan Multimedia berbasis CAI (Computer Assisted Instruction) Model Tutorial untuk Meningkatkan Kognitif Siswa Kejuruan. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Rahmat, et al. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI

Randa, V. D. (2012). Erosi. [Online]. Tersedia: http://vikidwiranda.blogspot.com/ [11 Maret 2013]

Reza, A. H. (2012, 19 September). BMKG DIY Waspadai Angin Puting Beliung Pertengahan Oktober. Harian Jogja. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. Mei 2013]

Ruhimat, T., et al. (2009). Kurikulum & Pembelajaran (edisi 3). Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI

(33)

Sagala, S. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Santoso, R.E.B. (2011). Model Pembelajaran Picture and Picture. [Online]. Tersedia: http://ras-eko.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-picture-and-picture.html [17 Maret 2013]

Solusi Poperti. (2013). Investigasi Kebijakan Publik. [Online]. Tersedia: http://www.solusiproperti.com/investigasi/kebijakan-publik [17 Mei 2013]

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Sulistyanto, H., dan Wyono, E. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Sulistyorini, S. (2007). Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dan Penerapannya dalam KTSP. Yogyakarta: Tiara Wacana

Sumarni, C. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture to Picture untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA Materi Daur Air di Kelas V SDN 3 Cibodas. Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Supratiwi, F. (2013, 16 Januari). Warga DKI terkena Banjir 60.723 Jiwa. Antara News. [Online]. Tersedia: http://www.antaranews.com/berita/353394/warga-dki-terkena-banjir-60723-jiwa [17 Mei 2013]

Sutanto, P., Handayani, dan Sarjan. (2004). Sains untuk Kelas 4 Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Klaten: CV. Sahabat

Syam, R. (2011). Melihat Panorama Bali dari Ketinggian. [Online]. Tersedia: http://jelajah.valadoo.com/wp-content/uploads/2011/08/antonherrys.jpg [11 Maret 2013]

Syarifudin, T., dan Nuraini. (2006). Landasan Pendidikan. Bandung: UPI Press Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. (2007). Ilmu dan Apikasi Pendidikan Bagian

1.Bandung: IMTIMA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Nilai Siswa Kelas IV (Pra Siklus)
gambar yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih
Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart
Tabel 3.1 Aspek yang diamati dalam Catatan Lapangan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pedidikan Geografi. © Mira Rahmayanti Universitas

Sedangkan pengaruh konversi lahan mangrove menjadi tambak terhadap kondisi sosial ekonomi yaitu sangat berpengaruh, karena dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat

[r]

Salah satu objek wisata yang kaya dengan warisan sejarah budaya yaitu Museum Perjuangan TNI Kodam Medan yang terletak di jalan Zainul Arifin No.. Museum ini berfungsi sebagai

Ada pengaruh yang signifikan pada metode pembelajaran edutainment terhadap hasil belajar.. matematika

Maka, dari penjelasan yang telah diuraikan diatas, dalam pelaksanaannya diharapkan kita dapat melakukan percobaan dengan baik, dimana selain memperkenalkan alat dan fungsinya kita

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang