Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN
PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Diploma
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
MELTHINA REGINA GINAYA ANGGELINA W
1003265
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
N a m a : Melthina Regina Ginaya Anggelina Walupy
N I M : 1003265
menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat dengan judul “Analisis Pengaruh
Pembebanan Pada Sistem Tenaga Listrik Tiga Fasa”
adalah merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan merupakan duplikasi
ataupun plagiasi (jiplakan) dari hasil karya orang lain, kecuali bagian yang
sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian
hari pernyataan yang saya berikan tidak sesuai, maka saya bersedia
mempertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan sadar
dan tanpa paksaan dari pihak manapun, untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Bandung, ……… 2013
Pembuat Pernyataan,
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Proyek Akhir
Analisis Pengaruh Pembebanan pada Sistem Tenaga Listrik Tiga Fasa
Disusun Oleh :
Nama : Melthina Regina Ginaya Anggelina W
NIM : 1003265
Progam Studi : D3 – Teknik Elektro
Konsentrasi : Arus Kuat
Disetujui dan disahkan oleh, Dosen Pembimbing
JPTE – FPTK UPI
Drs. Tasma Sucita, ST., MT NIP. 19641007 199101 1 001
Mengetahui,
Ketua Program D-III T. Elektro Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
FPTK UPI FPTK UPI
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edui
ABSTRAK
Suatu sistem tenaga listrik tiga fasa idealnya memiliki beban yang seimbang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan nilai efisiensi yang tinggi pada sistem tersebut. Tetapi, pada kenyataannya suatu sistem tenaga listrik tiga fasa tidak selalu berada dalam kondisi seimbang. Ketidakseimbangan ini salah satunya dapat diakibatkan oleh pembebanan yang tidak merata di masing-masing fasa R, S dan T dalam suatu sistem listrik tiga fasa.
Untuk mengetahui pengaruh pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa terhadap nilai efisiensinya, maka dilakukan sebuah percobaan pembebanan yang dilaksanakan di laboratorium arus kuat teknik elektro Universitas Pendidikan Indonesia. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan beberapa pengukuran yang meliputi percobaan tanpa beban, percobaan beban seimbang, dan percobaan beban tidak seimbang. Nilai efisiensi didapatkan melalui perbandingan antara beban yang terukur terhadap beban yang terpasang.
Dari hasil pengukuran dan perhitungan maka dapat diketahui bahwa semakin tidak meratanya pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa akan mengakibatkan nilai ketidakseimbangannya semakin besar. Nilai ketidakseimbangan ini mempengaruhi rugi-rugi daya (losses) yang ditimbukan dan nilai efisiensinya. Semakin besar nilai ketidakseimbangan pembebanan akan menyebabkan nilai efisiensinya semakin kecil, begitu pun sebaliknya. Saat nilai ketidakseimbangan pembebanan kecil, maka nilai efisiensinya akan semakin besar.
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
I.1.Latar Belakang Masalah ... 1
I.2.Rumusan Masalah ... 2
I.3.Pembatasan Masalah ... 2
I.4.Tujuan Penelitian ... 3
I.5.Manfaat Penelitian ... 3
I.6.Metode Pengumpulan Data ... 4
I.7.Sistematika Penulisan ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5
II.1 Gambaran Umum Sistem Tenaga Listrik Tiga Fasa ... 5
II.2 Sumber Tenaga Listrik Tiga Fasa ... 8
II.3 Beban Listrik ... 16
II.4 Daya Pada Rangkaian Listrik Tiga Fasa ... 21
II.5 Komponen Simetris ... 23
II.6 Efisiensi ... 29
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduvi
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
III.1 Peralatan Yang Digunakan ... 31
III.2 Rangkaian Percobaan ... 32
III.3 Langkah-Langkah Percobaan ... 35
III.4 Pengukuran Besaran Listrik ... 38
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 41
IV.1 Pembebanan Seimbang ... 41
IV.2 Pembebanan Tidak Seimbang ... 41
IV.3 Pembahasan Pengaruh/Dampak Pembebanan Pada Sistem Tenaga Listrik Tiga Fasa ... 42
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 71
5.1 Kesimpulan ... 71
5.2 Rekomendasi... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduvii
DAFTAR TABEL
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tabel 4.1 Data Percobaan Pembebanan Seimbang... 43
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-1 ... 44
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-2 ... 45
Tabel 4.4 Data Hasil Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-3 ... 46
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Daya pada Percobaan Pembebanan Seimbang ... 54
Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Daya pada Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-1 ... 55
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Daya pada Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-2 ... 56
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Daya pada Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang-3 ... 57
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Data Percobaan Pembebanan Seimbang/Merata ... 59
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Data Percobaan Pembebanan Tidak Seimbang /Tidak Merata ... 60
Tabel 4.11 Data Pengaruh Pembebanan Total Terhadap Arus Rata-Rata ... 61
Tabel 4.12 Data Arus Terukur pada Pembebanan Tidak Seimbang-1 ... 62
Tabel 4.13 Data Arus Terukur pada Pembebanan Tidak Seimbang-2 ... 63
Tabel 4.14 Data Arus Terukur pada Pembebanan Tidak Seimbang-3 ... 64
Tabel 4.15 Pengaruh Ketidakseimbangan Pembebanan Terhadap Efisiensi ... 66
Tabel 4.16 Efisiensi Pembebanan pada Pembebanan Tidak Seimbang-1 ... 67
Tabel 4.17 Efisiensi Pembebanan pada Pembebanan Tidak Seimbang-2 ... 68
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduviii
DAFTAR GAMBAR
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Sistem Tenaga Listrik ... 7
Gambar 2.2 Sumber listrik sistem Y ABC ... 9
Gambar 2.3 Diagram fasor tegangan kawat ke kawat ... 10
Gambar 2.4 Diagram fasor sistem Y ABC ... 11
Gambar 2.5 Penyederhanaan diagram fasor sistem Y ABC ... 12
Gambar 2.6 Sumber listrik tiga fasa sistem Y CBA ... 12
Gambar 2.7 Diagram fasor sumber listrik tiga fasa sistem Y CBA ... 13
Gambar 2.8 Penyederhanaan diagram fasor sistem Y CBA ... 13
Gambar 2.9 Sumber listrik tiga fasa hubungan ∆ ABC ... 14
Gambar 2.10 Diagram fasor sumber listrik tiga fasa hubungan ∆ ABC ... 15
Gambar 2.11 Sumber listrik tiga fasa hubungan ∆ CBA ... 15
Gambar 2.12 Diagram fasor sumber listrik tiga fasa hubungan ∆ CBA ... 16
Gambar 2.13 Grafik arus dan tegangan pada beban resistif (V dan I sefasa) ... 17
Gambar 2.14 Rangkaian resistif gelombang AC ... 18
Gambar 2.15 Grafik arus dan tegangan pada beban induktif (I lagging) ... 19
Gambar 2.16 Rangkaian induktif gelombang AC ... 19
Gambar 2.17 Grafik arus dan tegangan pada beban kapasitif (arus leading) ... 20
Gambar 2.18 Rangkaian kapasitif gelombang AC ... 21
Gambar 2.19 Segitiga Daya... 22
Gambar 2.20 Vektor diagram arus dalam keadaan seimbang ... 23
Gambar 2.21 Vektor diagram arus yang tidak seimbang ... 24
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.eduix
Gambar 2.23 Komponen simetris tegangan dari sistem 3 fasa yang tidak seimbang 26
Gambar 2.24 Tegangan sistem sebagai penjumlahan dari komponen simetris ... 27
BAB III METODE PENELITIAN Gambar 3.1 Hioki clamp On.P.HI Tester ... 31
Gambar 3.2 Rangkaian percobaan dengan pembebanan seimbang pada masing-masing fasa ... 32
Gambar 3.3 Rangkaian percobaan pembebanan dengan memberikan beban yang sama pada kedua fasa sedangkan fasa lainnya tidak dibebani ... 33
Gambar 3.4 Rangkaian percobaan saat kedua fasa diberikan beban seimbang dan fasa lain dibebani berbeda ... 34
Gambar 3.5 Rangkaian percobaan saat ketiga fasa masing-masing diberikan beban yang berbeda ... 35
Gambar 3.6 Diagram alir langkah percobaan ... 37
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambar 4.1 Grafik Pengaruh Pembebanan Total Terhadap Arus Rata-Rata ... 62
Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Pembebanan Tidak Seimbang-1 Terhadap Arus Fasa 63 Gambar 4.3 Grafik Pengaruh Pembebanan Tidak Seimbang-2 Terhadap Arus Fasa 64 Gambar 4.4 Grafik Pengaruh Pembebanan Tidak Seimbang-3 Terhadap Arus Fasa 65 Gambar 4.5 Grafik Hubungan Antara Nilai Ketidakseimbangan Pembebanan dengan Efisiensi ... 66
Gambar 4.6 Grafik Efisiensi Pembebanan Tidak Seimbang-1... 67
Gambar 4.7 Grafik Efisiensi Pembebanan Tidak Seimbang-2... 68
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang Masalah
Energi listrik merupakan salah satu komponen/unsur penting dalam kehidupan
manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi, saat ini listrik menjadi salah satu kebutuhan
yang sifatnya pokok. Hal ini disebabkan karena hampir semua kegiatan manusia
berhubungan dengan pemakaian energi listrik.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, energi listrik digunakan baik itu untuk
keperluan pribadi, rumah tangga, perusahaan, industri dan sebagainya. Banyak
usaha dan aktivitas yang sangat bergantung pada energi listrik, bahkan karena
ketergantungan tersebut seringkali banyak aktifitas terganggu bahkan tak jarang
yang aktifitasnya mati total saat pasokan energi listrik mengalami gangguan pula.
Suatu sistem tenaga listrik yang lengkap mengandung empat unsur, yaitu
unsur pembangkit tenaga listrik, sistem transmisi, sistem distribusi, dan unsur
pemakaian atau utilisasi.
Hampir semua energi listrik dibangkitkan, ditransmisikan dan didistribusikan
dalam bentuk sistem tiga fasa. Pemilihan sistem tiga fasa untuk pembangkitan dan
penyaluran energi listrik didasari oleh kelebihan unjuk kerja maupun kelebihan
ekonomis yang dapat diperoleh dari sistem ini.
Pada dasarnya, beban listrik dalam suatu sistem diusahakan berada dalam
keadaan/kondisi seimbang, tetapi pada kenyataannya masih sering terjadi
2
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembebanan yang tidak seimbang pada sistem tenaga listrik tiga fasa dapat
diakibatkan oleh impedansi beban pada masing-masing fasa R, fasa S, dan fasa T
tidak sama. Beban yang tidak seimbang pada sistem listrik tiga fasa ini dapat
menimbulkan kondisi-kondisi yang mengganggu kestabilan sistem.
Pada kesempatan ini penulis mengambil judul “Analisis Pengaruh
Pembebanan pada Sistem Tenaga Listrik Tiga Fasa”. Judul ini diambil karena
penulis ingin mengetahui pengaruh dan dampak yang ditimbulkan terhadap
efisiensi apabila kondisi beban pada suatu sistem listrik tiga fasa tidak seimbang.
I.2.Rumusan Masalah
Terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan memiliki
beban seimbang?
2. Bagaimana suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan memiliki
beban tidak seimbang?
3. Bagaimana pengaruh/dampak dari pembebanan pada sistem tenaga listrik
tiga fasa terhadap efisiensi pembebanan?
I.3.Pembatasan Masalah
Penulisan Tugas Akhir (TA) ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil
pengujian di Laboratorium Arus Kuat Teknik Elektro Universitas Pendidikan
Indonesia. Pengujian dilakukan dengan melakukan pembebanan terhadap jaringan
3
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan berdasarkan kondisi yang ada pada saat pengujian. Beban yang digunakan
berupa lampu.
I.4.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bagaimana suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan
memiliki beban seimbang.
2. Mengetahui bagaimana suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan
memiliki beban tidak seimbang.
3. Mengetahui pengaruh/dampak dari pembebanan yang tidak seimbang pada
sistem tenaga listrik tiga fasa terhadap nilai efisiensi pembebanan.
I.5.Manfaat Penelitian
Analisis ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Memberikan pemahaman mengenai pembebanan pada sistem tenaga listrik
tiga fasa.
2. Memberikan pemahaman mengenai dampak pembebanan yang tidak
seimbang pada sistem tenaga listrik tiga fasa.
3. Dapat dijadikan suatu referensi dalam mencari metode yang tepat untuk
mengatasi dampak merugikan yang ditimbulkan akibat pembebanan yang
4
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu I.6.Metode Pengumpulan Data
Laporan kerja praktik ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh dari:
1. Studi literatur melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan masalah
kelistrikan.
2. Survey atau studi dokumentasi.
3. Wawancara/diskusi dengan pembimbing atau toolman.
4. Praktik/observasi/melakukan percobaan/eksperimen secara langsung.
I.7.Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembahasan, laporan proyek akhir ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, yang berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, yang berisi mengenai gambaran umum sistem tenaga
listrik tiga fasa, sumber tenaga listrik tiga fasa, beban listrik, daya pada rangkaian
listrik tiga fasa, komponen simetris.
BAB III Metode Penelitian, berisi mengenai peralatan yang digunakan selama
proses percobaan pembebanan listrik tiga fasa, rangkaian percobaan pembebanan,
langkah percobaan, dan pengukuran besaran listrik.
BAB IV berisi tentang hasil percobaan/penelitian dan analis/pembahasannya.
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu31
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Peralatan yang Digunakan
Dalam mengumpulkan data hasil pengukuran, maka dilakukan percobaan
pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa. Percobaan pembebanan ini
dilakukan beberapa kali (percobaan dan pengukuran dilakukan dalam beberapa
kondisi. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan pengujian/
pengukuran yaitu adalah sebagai berikut:
1. Enam buah lampu ukuran 23 Watt
2. Satu buah lampu pijar ukuran 100 Watt
3. Satu set multi Multimeter/AVO-meter (Ampere Volt Ohm-Meter)
4. Papan instalasi listrik tiga fasa
5. Hioki clamp On.P.HI Tester
6. Kabel
7. Tang
8. Tespen
32
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu III.2. Rangkaian Percobaan
Untuk mengetahui pengaruh pembebanan pada sistem listrik tiga fasa, maka
dilakukan suatu percobaan pembebanan (beberapa gambar pelaksanaan percobaan
pembebanan dapat dilihat pada lampiran). Percobaan pembebanan dan pengujian
dilakukan dalam beberapa kondisi, yaitu dengan membuat pembebanan seimbang
dan tidak seimbang pada ketiga fasa.
1. Percobaan tanpa beban.
2. Percobaan dengan pembebanan seimbang pada masing-masing fasa.
Percobaan pembebanan seimbang dilakukan dengan memberikan beban yang
sama pada masing-masing fasa R-S-T dalam sistem tenaga listrik tiga fasa.
Beban yang dipasang/diberikan pada tiap-tiap fasanya adalah lampu ukuran 46
Watt.
Gambar 3.2 Rangkaian percobaan dengan pembebanan seimbang pada
33
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Percobaan pembebanan dengan memberikan beban yang sama pada kedua
fasa sedangkan fasa lainnya tidak dibebani.
Percobaan pembebanan sistem tenaga listrik tiga fasa berikutnya dilakukan
dengan memberikan beban yang sama pada kedua fasanya (fasa Rdan fasa S),
sedangkan fasa lainnyan (fasa T) tidak diberikan beban. Beban yang
dipasang/diberikan pada fasa R dan fasa S yaitu lampu ukuran 46 Watt.
L1 = L2 = 46 Watt
Gambar 3.3 Rangkaian percobaan pembebanan dengan memberikan beban
yang sama pada kedua fasa sedangkan fasa lainnya tidak dibebani.
4. Dua fasa diberikan beban seimbang, fasa lain dibebani berbeda.
Percobaan pembebanan sistem tenaga listrik tiga fasa berikutnya dilakukan
dengan memberikan beban yang sama pada kedua fasanya (fasa Rdan fasa S),
sedangkan fasa lainnyan (fasa T) diberikan beban yang berbeda. Beban yang
dipasang/diberikan pada fasa R dan fasa S yaitu lampu ukuran 46 Watt.
34
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
L1 = L2 = 46 Watt
Gambar 3.4 Rangkaian percobaan saat kedua fasa diberikan beban seimbang
dan fasa lain dibebani berbeda.
5. Tiap fasa dibebani berbeda
Percobaan pembebanan sistem tenaga listrik tiga fasa berikutnya dilakukan
dengan memberikan beban yang tidak sama pada ketiga fasanya. Beban yang
dipasang/diberikan pada fasa R yaitu lampu ukuran 23 Watt, beban pada fasa
S yaitu lampu ukuran 46 Watt, sedangkan beban yang diberikan pada fasa T
yaitu lampu ukuran 100 Watt.
L1 = 23 Watt
L2 = 46 Watt
35
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
L3
Gambar 3.5 Rangkaian percobaan saat ketiga fasa masing-masing diberikan
beban yang berbeda.
III.3. Langkah-Langkah Percobaan
Percobaan pembebanan sistem tenaga listrik tiga fasa ini dilakukan melalui
beberapa langkah sebagai berikut:
1. Siapkan papan rangkaian/papan instalasi yang telah dirangkai sebelumnya.
2. Pasang lampu yang telah ditentukan sebelumnya pada masing-masing
36
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fasa T = tidak dipasangi lampu
c. Percobaan ketiga
Fasa R = lampu 46 Watt
Fasa S = lampu 46 Watt
Fasa T = lampu 100 Watt
d. Percobaan keempat
Fasa R = lampu 23 Watt
Fasa S = lampu 46 Watt
Fasa T = lampu 100 Watt
3. Hubungkan terminal dengan kotak kontak AC 220 V.
4. Hubungkan kabel dari papan instalasi ke sumber tenaga listrik.
5. Gunakan alat ukur Hioki clamp On.P.HI Tester.
6. Lihat nilai tegangan, arus, faktor kerja (cos �), daya nyata, daya semu pada
tiap-tiap fasanya.
37
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MULAI
Pengukuran Besaran Listrik
SELESAI Tanpa Beban
Beban Seimbang
Analisis
Y Y
T
T
- Rangkaian Instalasi Sistem 3 Fasa - Pemasangan Instrumen (Alat Ukur)
Pembebanan
Beban Tidak Seimbang
Pengukuran Lagi
T Hasil Pengukuran
Y
38
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu III.4. Pengukuran Besaran Listrik
Dalam suatu rangkaian listrik, terdapat berbagai komponen listrik dengan
besar dan satuannya masing-masing. Untuk mendapatkan besar nilai-nilai tersebut
maka diperlukan pengukuran besaran listrik.
Pengukuran besaran listrik ini tidak memerlukan keterampilan khusus, tetapi
diperlukan suatu prosedur kerja yang diikuti dalam pelaksanaan pengukuran.
Prosedur ini antara lain:
1. Prosedur keselamatan kerja, dengan mengenakan pakaian yang melindungi
selama melakukan proses pengukuran.
2. Merangkai alat pengukuran dengan benar, misalnya alat ukur arus
(Amperemeter) secara seri, alat ukur tegangan (Voltmeter) secara paralel dan
alat ukur daya (Wattmeter) secara seri (representasi komponen arus pada
wattmeter) dan secara paralel (representasi komponen tegangan pada
wattmeter).
3. Melakukan pembacaan dengan baik, yaitu membaca alat dengan sudut
pandangan yang tepat (pandangan mata tegak lurus antara jarum penunjuk
juga dengan angka), serta membaca angka setelah kondisi berhenti berosilasi
(steady).
4. Mengalikan angka yang dibaca dengan pengali yang sesuai (bila ada) dan
memberi satuan yang sesuai dengan petunjuk penggunaan alat ukur.
Besaran listrik yang diukur dalam pengujian ini diantaranya adalah arus dan
tegangan efektif bolak-balik, pengukuran faktor daya, pengukuran daya aktif,
39
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Pengukuran Arus dan Tegangan Efektif Bolak-Balik
Sumber tegangan yang tersedia untuk konsumen listrik, rumah tangga dan
industri, adalah tegangan sinusoidal yang memiliki frekuensi 50 Hz dan tegangan
220 V. Ini berarti tegangan maksimumnya adalah 220 2 V atau sekitar 311,1 V
sedangkan tegangan efektifnya adalah 220 V. Harga ini adalah ukuran keefektifan
sumber tegangan bolak-balik dalam memberikan daya pada sebuah beban penahan.
Nilai efektif dari setiap arus bolak-balik sama dengan nilai dari arus searah
yang mengalir melalui tahanan R yang sama. Daya yang diberikan oleh arus
searah terhadap tahanan R adalah sama dengan daya yang diberikan oleh arus
bolak-balik. Arus bolak-balik yang diberikan terhadap tahanan R memiliki daya
sesaat sebesar i2R. Kemudian suatu arus searah mengalir melalui tahanan R yang
sama dan menjaga agar arus searah dan memperoleh harga daya yang sama
dengan rata-rata arus bolak-balik. Besar arus searah tersebut adalah arus efektif
dari arus bolak-balik.
Faktor 2 merupakan faktor perbandingan harga maksimum dari arus periodik
dengan nilai efektifnya dan hanya dipakai jika fungsi periodik tersebut berupa
sinusoidal.
2) Pengukuran Daya dan Faktor Daya
Untuk sumber arus bolak-balik daya yang berubah terhadap waktu atau daya
sesaat merupakan perkalian antara tegangan dan arus
� � = � � .� �
Untuk tahanan murni R, daya yang dipakai adalah positif sehingga daya yang
40
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bolak-balik, untuk setengah periode akan menyimpan energi elektromagnetis, dan
mengembalikan energi tersebut pada sumbernya pada setengah periode berikutnya,
sehingga daya rata-ratanya adalah 0.
Faktor daya adalah perbandingan antara daya aktif terhadap daya kompleks.
Dapat dinyatakan dengan:
Cos � = ��
Untuk pembebanan resistif murni, faktor dayanya adalah 1, untuk induktif
murni dan kapasitif murni faktor dayanya adalah 0. Beban kapasitif memiliki
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
V.1. Kesimpulan
1. Suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan memiliki beban seimbang
saat sistem tersebut memiliki beban yang sama/merata pada setiap fasa R, fasa
S dan fasa T sehingga arus pada masing-masing memiliki nilai yang sama
dengan arus rata-ratanya.
2. Suatu sistem tenaga listrik tiga fasa dapat dikatakan memiliki beban tidak
seimbang saat beban yang dipasangkan/dihubungkan pada masing-masing fasa
R, fasa S dan fasa T tidak sama/tidak merata sehingga arus pada
masing-masing fasanya memiliki nilai yang berbeda dengan arus rata-ratanya.
3. Berdasarkan hasil percobaan pembebanan sistem tenaga listrik tiga fasa dengan
tegangan fasa yang berbeda (sesuai dengan kondisi di lapangan pada saat
dilakukan percobaan) serta hasil perhitungan, walaupun hasilnya tidak begitu
signifikan tetapi dapat dilihat bahwa besarnya nilai ketidakseimbangan
pembebanan akan mempengaruhi nilai efisiensi pembebanan sistem. Semakin
besar nilai ketidakseimbangan sistem maka akan semakin menurun efisiensinya.
Begitu pula sebaliknya, saat nilai ketidakseimbangan semakin kecil maka
72
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu V.2. Rekomendasi
Untuk dapat mengetahui data dan hasil yang signifikan mengenai
dampak/pengaruh pembebanan pada sistem tenaga listrik tiga fasa maka
Melthina Regina Ginaya Anggelina W,2013
ANALISIS PENGARUH PEMBEBANAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK TIGA FASA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu73
DAFTAR PUSTAKA
Hage. (2009). Sistem 3 Fasa. [Online]. Tersedia: http:/ /dunia-listrik.blogspot.ca/2009/01/sistem-3-fasa.html [2 Maret 2013].
Kadaffi, Muhamar. Karakteristik Beban Tenaga Listrik. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana.
Lumbanraja, Hotdes. (2008). Pengaruh Beban Tidak Seimbang Terhadap
Efisiensi Transformator Tiga Fasa Hubungan Open-Delta. Skripsi Sarjana
pada FT USU: tidak diterbitkan.
Maxtrada, Bico. (2008). Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Antara Fasa-Fasa
Menggunakan Transformator dengan Fasa-Netral Terhadap Hasil Pengukuran. Skripsi Sarjana pada FT UI Depok: tidak diterbitkan.
Meier, Alexandra von. (2006). Power Systems: A Conceptual Introduction. Hoboken, New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
Timotius, Chris. (2012). Pendahuluan Sistem Tenaga Listrik. Bahan Ajar pada Mata Kuliah Instalasi Tegangan Menengah FPTK UPI, Bandung.
Wibisana, Boromeus Sakti. (2008). Analisis Perbandingan Pembacaan KWH