• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR LAJU REAKSI PADA SISWA KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR LAJU REAKSI PADA SISWA KELAS XI SMA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

-

z

?

ABSTRAK

HERLINAWATI ARITONANG, Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dikombinasikan Dengan Kooperatif Terhadap Basil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju reaksi.

Penelitian ini bertuj uan untuk mengetahui : (1) pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap basil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, (2) pengaruh pembelajaran kooperatif ST AD terhadap hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, (3) pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan pembelajaran kooperatif ST AD terhadap basil bela jar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, dan (4) interaksi strategi pembelaj aran dengan aktifitas terhadap hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Medan Propinsi Sumatera Utara, menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen semu facktorial 2 x 2 dan untuk uji hipotesis ini digunakan Analis Varians (ANAYA) satu arab. Sampel berjumlah 160 orang siswa yang pengambilannya dilakukan dengan sebanyak 4 kelas yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan secara acak (random sampling). Jnstrumen penelitian hasil belajar kimia menggunakan tes pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e) dan berjumlah 30 butir soal. Uji Validitas tes·dilakukan dengan bantuan rumus Kuder Richadson-20 dan memiliki reliabilitas 0, 702. Uji persyaratan anal isis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas sedangkan untuk uji homogenitas sampel menggunakan uji Chi-Square. Teknik analisis data menggunakan uji anava satu j alur, Uj i T dan Uji Chi kuadrat.

(2)

> nilai

x

2 tabel

=

7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, (2) terdapat pengaruh positif strategi pembelajaran kooperatid tipe ST AD terhadap peningkatan basil

bela jar kimia siswa. Karena nilai

i

hitung <o.os: 3 >

=

24,949 > nilai

x

2 tabel = 7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan model pembelajaran kooperatif berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, (3) terdapat pengaruh positif strategi pembelajaran ikuiri terbimbing dikombinasikan dengan kooperatif ST AD terhadap peningkatan basil belajar kimia siswa. Karena nilai

i

hitung (o,os; 3 > = 18,50 > nilai X2tabel = 7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan kooperatif ST AD berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, dan ( 4) ada interaksi yang signifikan an tara strategi pembelajaran yang diterapkan dengan aktivitas belajar siswa dalam mempengarubi basil belajar kimia siswa, nilai sig 0,069 < 0,05.

Implikasi dari basil penelitian ini adalah penggunaan strategi pengajaran inkuri terbimbing, strategi pengajaran kooperatif tipe ST AD dan strategi pengajaran inkuri terbimbing dikombinasikan dengan strategi pengajaran kooperatif tipe ST AD pada pokok bahasan Laju Reaksi akan meningkatkan perolehan basil belajar siswa.

(3)

ABSTRACT

HERLINAWATI ARITONANG, Effect of Learning Strategies

Combined With the Co-operative Inquiry on Student Results On

Subjed reaction rate.

This study aims to determine: ( l ) the influence of guided inquiry

learning of chemistry on student learning outcomes SMA Negeri 2

Medan, (2) the influence of ST AD cooperative learning on student

learning outcomes chemistry at SMA Negeri 2 Medan, (3) combined

influence of guided inquiry learning with STAD cooperative learning on

student learning outcomes chemistry in SMA Negeri 2 Medan, and (4)

interaction of learning strategies with the activities of chemistry on

student learning outcomes SMA Negeri 2 Medan. This research was

conducted in SMA Negeri 2 Medan, North Sumatra Province, using the

experimental method with quasi experimental design facktorial 2 x 2 and

to test this hypothesis used Analysts Variance (ANOVA) one way. The

sample totaled 160 students taken using as many as 4 classes are

determined using random sampling technique (random sampling).

Research instruments to study the results of chemical use

multiple-choice tests with 5 answer choices (a, b, c, d, and e) and were 30

points matter. Test validity tests were conducted with the aid formula

Richadson Kuder-20 and has a 0.702 reliability. Test requirements

analysis using Kolmogorov-Smirnov test for normality and for

homogeneity test sample using Chi-Square. Analysis using one-way

Anova test, t test and Ch i square.

Hypothesis test results in this study were: ( 1) there is a positive

influence ikuiri guided learning strategies to increase chemistry student

learning outcomes. Because the value x2hitung (0.05, 3) = 11.641> = 7.82

(4)

>

then the value x2tabel Ha statement stating guided inquiry learning

models influence positively to improve the success of student learning can be accepted, (2) there is a positive influence of learning strategies kooperatid ST AD type of improving student learning outcomes chemistry. Because the value x2hitung (0.05, 3) == 24.949> = 7.82 then the value x2tabel Ha statement that states have a positive mode l of cooperative learning to enhance students' learning success is acceptable, (3) there is a positive influence ikuiri guided learning strategies combined with cooperative ST AD to increase chemistry student learning outcomes. Because the value x2hitung (0.05, 3) = 18.50> = 7.82 then the value x2tabel Ha statement stating guided inquiry learning model combined with ST AD cooperative positive influence to improve the success of student learning can be accepted, and (4) no interaction significant between the learning strategies adopted by students in learning activities affect the chemistry student learning outcomes, sig 0.069 <0.05.

The implications of this research is the use of guided inkuri teaching strategies, teaching strategies and cooperative type ST AD inkuri guided instructional strategies combined with cooperative learning strategies on the subject ST AD type reaction rate will increase the student learning outcomes.

(5)

i-:

l

f

1

er<s

f

MILl'<

~fRPUSTAKAAN

I

UNIMED

PENGARUH STRATEGI P EMBEI. .. AJARAN INQlJlRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATJF

TERHADAP H ASIL BE LAJAR LA.JU REAKSI PABA SISWA

KELASXl SMA

T E Sl S

Diajukan untuk memenulzi persy aralfm Dalam ] .. femperoleh Gelar Ilfagi\·ter Pendidikan

Program Studi Pendidikmr Kim ia

Oieb :

Hf ~ RLINA W A Tl ARITONAN_G_

N~.081l88410017

TGL. TERIMA

' !NDUK

PROGRAJ.VI P ASC ASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ME DAN

2011

(6)

j

~

!

z

?

93

TESIS

PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF

TERHADAP BASIL BELAJAR LAJU REAKSI PADA SISWA

KELASXISMA

Disusun dan Diajukan Oleh:

HERLINAWATI ARITONANG

~.081188410017

Telah Dipcrtahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal 7 Januari 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salab Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kimia

Menyetujui : Tim Pembimbing

Pem~;D

Pro!',~an

Silaban. M.Si NIP.19600616198703 1 002

Ketua Program Studi

Pend~ia

Prof.fir.~n

Silaban.M.Si

NIP. 19600616 198703 1 002

(7)

LEMBAR PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA

NO NAMA

1. P rof.D r .Ramlan Silaban,M.Si

NIP.19600616 198703 1 001 (Pembimbing I)

Dr.Zainuddin Muchtar,M.Si NIP. 19670317 199203 1 004 (Pembimbing II)

3. Prof.Dr.Albinus Silalahi, M.S

NIP. 19530320 198012 1 001 (Narasumber)

4. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si

NIP. 19660126 199103 2 003 (Narasumber)

5.

Dr. Mahmud, M.Sc

NIP. 19570222 1989031 004

~

·

(8)

<

KATAPENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul "Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dikombinasikan Dengan Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi" yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Dr. Zainuddin Muchtar, M.S i sebagai Pembimbing I dan II yang tidak henti hentinya memberikan pengarahan dan birnbingan kepada penulis dari sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.Albinus Silalahi,M.S, lbu Dr. Retno . Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku nara sumber dan tim penguji yang banyak membantu penulis dalam penyempumaan penulisan dan memberikan masukan guna kesempumaan isi dari tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada BAPEDA yang telah memberikan kesempatan kepada saya beasiswa untuk pendidikan Pasca Srujana di Unimed.

Selanjutnya ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Kepala Sekotah SMA Negeri 2 Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.

(9)

>

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ternan ternan dan berbagai pihak atas segala dorongan dan bantuannya sehingga penulis tesis ini dapat terselesaikan.

Selain itu, penulis dengan penuh hormat menyampaikan

terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Alm.St.A.Aritonang, Ibu Alm.br Hutasoit, Suami, Anak dan Keluarga tercinta yang telah memberi

dukungan baik moril maupun materil pada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa selaku manusia tak luput dari kesalahan dan kealpaan, sehingga Tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan di dalam penyelesaiannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

Medan, Desember 201 0

Penulis,

~-Herlinawati Aritonang

~.081188410017

(10)

-DAFTARISI

Hal am an

ABSTRAK ... ... ... ... .... ... ... .

KATA PENGANTAR... ... ... .... ... . ... ... ... ... .. .... v

vii DAFT AR GAMBAR... .. .. . . .. . vi

DAFTAR T ABEL... .. ... . ... vii

DAFTAR LAMPIRAN... ... ... ... ... ... . .. .. ... ix

DAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Be1akang Masalah ... .. .... . 1.2. ldentifikasi Masa1ah... 8

1.3. Pembatasan Masalah... 9

1.4. Perumusan Masa1ah... ... 9

1.5. Tujuan Pene1itian... .. 10

1.6. Manfaat Penelitian... ... 11

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGUJIAN IDPOTESIS 2.1 Kerangka Teorits... ... ... .... 12

2.1.1. Hakekat Belajar dan Hasil Be1ajara... 12

2.1.2. Hakekat Aktivitas Belajar ... 14

2.1.3. Model Pembe1ajaran Kooperatif Tipe .. .. .. ... . 16

2.1.4. Strategi Pembelajaran Inkuiri... .. ... .. ... .... ... 21

2.2. Kerangka Berpikir .. .... ... .. ... ... .... .. 29

2.3. Hipotesis Penelitian .. . .. ... ... .... .. ... 31

DAB ill METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .... ... .. ... ... .. ... .... . 33

3.2. Populasi dan Sampel.. ... .... ... ... .. ... 33

(11)

3.3 . Desain Eksperimen dan Teknik Statistik Uji Hipotesis .. 34

3.4. Instrumen Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

z

?

m

4.1. Deskripsi Data Penelitian ... .. .. 44

4.l .l.Deskripsi Data lntrumen Penelitian ... ... ... 44

4.1 .2.Deskripsi Data Hasil Belajar ... ... ... ... .... 45

4. l.2. 1.Kelas Eksperimen l/Pembelajaran Konvensional. ... ... .. ... .... 45

4.1.2.2.Kelas Eksperimen 2/Pembelajaran Inkuiri. ... . ... . ... 48

4.1.2.3.Kelas Eksperimen 3/Pembelajaran Kooperatif. . . 5 1 4.1.2.4.Kelas Eksperimen 4/Pembelajaran Inkuiri-Konvensional... . . .. 54

4.1.2.5 .Aktivitas Belajar Siswa Keempat Kelompok Sampel... 57

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis... ... ... 58

4.2.1.Uji Normalitas Data... 58

4.2.2.Uji Homogenitas Data... ... 64

4.3. Pengujian Hipotesis... ... .... .. .... .. .. .. .. .. .... ... ... . 66

4.3.l.Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa... 67

4.3 .2.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa... .. .... ... 69

4.3.3. Pengaruh Pembelajaran lnkuiri terbimbing Dikombinasikan Dengan Kooperatif ST AD Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa.. .. .. . .... 71

(12)

4 03.4 Interaksi Strategi Pembelajaran Dengan Aktivitas siswa Terhadap Hasil

Belajar Kimiao 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.. 74

4.40 Pembahasan Hasil Penelitianooo 00 0 0 oo 0 0 0 000 0 0 0 0 0 0 00 000 78 4050 Temuan Penelitian ... .. 0 0 0 0 o• .. 0 0 •• 0 0 0 0 0 0 0 0 . . . 0 0 0 0 . 82

4 06. Keterbatasan Penelitian . 0 0 0 00 0 . . . 0 0 . . . .. . . 0 0 0 0 . . 83

BAD V SIMPULAN DAN SARAN . .... 0 0 . .. . . .. 0 0 . .. .. . . 84

-

%.

?

m

(13)

z

~

DAFTAR GAMBAR

[image:13.534.35.472.129.598.2]

Halaman Gambar 3 .1. Pelaksanaan Prestes, Pembelajaran dan Postes.. . . .. . .. 3 5

Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian. ... .. .. . . .. . . .. 39

Gam bar 4.1. Histogram Pretes Siswa Ke1asa Eksperimen 1 . . . 46

Gambar 4.2. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen I... . . .. 47

Gambar 4.3. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 1.. . .. . . . ... 48

Gam bar 4.4. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 2. .. . .... . 49

Gambar 4.5. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 2 ... 50

Gambar 4.6. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 2 ... . .. .. 51

Gam bar 4. 7. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 3... ... 52

Gam bar 4.8. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 3. .. ... ... 53

Gambar 4.9. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 3 ... 54

Gam bar 4.1 0. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... . 55

Gambar 4.11. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... 56

Gambar 4.12. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... 57

Gam bar 4.13. Histogram Aktivitas Belajar Siswa ... 58

Gambar 4.14. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Aktivitas Bela jar Terhadap Hasil Belajar ... . ... ,, ,, 78

(14)

DAFfAR TABEL

[image:14.531.36.473.134.637.2]

Halaman

Tabel 2.1. Sintaksis/Fase Dalam Model Pembelajaran Kaaperatif ... . 18

Tabel2.2. Sintaksis Dalam Model Pembelajaran lnkuri . ... .. ... .. .. 23

Tabel3 .1. Desain Penelitian kelompak Kantrol dan Kelampak Eksperimen 2 .. .. . . .. . .. .. .. . . .. . .. .. .. .. . . .. .. . .. . . .. . 3 7 Tabel 3.2. Desain Penelitian kelompok Eksperimen l + Eksperimen 2 dan Kelompak Eksperimen 3 .. . ... . ... .. . 37

Tabel3.3. Kisi-kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar Siswa .... .. ... .... ... 40

Tabel 4.1 . Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen I.. . .. .. .. .. . .. . 45

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 1 . . . ... 46

Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen I ... . .. . ... 4 7 Tabe14.4. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen 2 .. ... .. .. .. 48

-

Tabel4.5. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 2 .. ... . 49

Tabel4.6. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 2 . . . . .. .. ... . ... 50

Tabel 4. 7. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen 3 ... .... 51

Tabel4.8. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 3 ... . ... ... 52

Tabel4.9. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 3 .. .. ... ... 53

Tabel 4.1 0. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen .. ... . ... . .. 54

Tabel4.1l. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 4 ... ... 55

Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 4 .. .... .. ... .. 56

Tabel4.1 3. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ... ... 57

Tabel 4. 14. Uji Narmalitas Data Pretes Kelompak Sam pel ... ... 59

Tabel4.15. Uji Normalitas Data Postes Kelampak Sam pel. ... . 60

Tabd 4.16. Uji Nonnalitas Data Gain Kelompok Sampel ... ... .... 61

Tabel4.17. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Kelompak Sam pel. .. 63

Tabel 4.18. Uji Nannalitas Data Aktivitas Belajar .. . .... ... .. .. . .. ... . . .. . 63

Tabel 4.19. Uji Hamagenitas Data Pretes Kelompok Sam pel ... . ... 64

(15)

-Tabel 4.20. Uji Homogenitas Data Postes Kelompok Sampel. .. ... 65

Tabel4.2l. Uji Homogenitas Data Gain Kelompok Sampel. .. .. .. ... 65

Tabel 4.22. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar

Kelompok Sam pel.. . ... . .. . .. . .. ... .. . 66

Tabel4.23. Rangkuman Gain Ternomalisasi dan Normalitas Semua

Kelas... ... ... .... ... ... ... .... . ... . .. ... . ... 67

Tabel 4.24 . Data Jumlah Siswa Menurut Perolehan Gain Kelas

Eksperimen 1 Dan Eksperimen 2 ... ... ... .... 68

Tabel4 .25. Uji Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ldan Eksped men 2. .. 68

Tabel 4.26. Test statistic Kelas Eksperimen ldan Eksperimen 2... .... 69

Tabel4.27. Data Jumlah Siswa Menurut Perolehan Gain Kelas

Eksperimen I Dan Eksperimen 3.. ... . ... 70

Tabel4.28. Uji Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ldan Eksperimen 3... 70

Tabel4.29. Test statistic Kelas Eksperimen I dan Eksperimen 3 ... .. ... 71

Tabel 4.30. Hasil Pengujian Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap

Hasil Belajar Secara Keseluruhan ... ... 72

Tabel4.31. Hasil Pengujian Pengaruh Strategi Pembelajaran

terhadap Aktivitas Belajar Siswa Tiap kelompok Sampel. 73

Tabel 4.32. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap

Hasil Belajar Siswa Tiap Kelompok... 73

Tabel4.33. Hasil Pengujian Pengaruh Aktifitas Belajar terhadap

Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan... ... 74

Tabel 4.3 4. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap

Aktivitas Belajar Siswa Tiap Kelompok Sampel... ... 75

Iabel4.35. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap

Hasil Belajar Siswa Tiap Kelompok Sampel.. .. ... ... 76

Tabel 4.36. Hasil Pengujian Hipotesis Interaksi antara Strategi

Pembelajaran Dan Aktivitas Belajar terhadap

Hasil Belajar ... .. ... . ... .. .. ... .. .... ... 77

[image:15.531.35.472.93.625.2]
(16)

-

z

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lamp iran l. Materi Pembelajaran Laju Reaksi.... .... ... .. .. .. ... 88

Lamp iran 2. RPP Model Pembelajaran Inkuiri. ... .. ... ... ... 98

Lampiran 3. RPP Model Pembelajaran Kooperatif .. ... ... ... 117

Lampiran 4. RPP Model Pembelajaran Konvensional.. ... .... 131

Lampiran 5. Instrumen Penelitian... .... ... ... 151

Lampiran 6. Angket Aktivitas Belajar ... ... ... 160

Lampiran 7. Uji Validitas Tes... ... ... ... ... ... ... .. .. .. ... .. 163

Lampiran 8. Uji Reliabilitas ... .. . 166

Lampiran 9. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran ... 170

Lampiran lO.Data Hasil Belajar siswa Ke1as Eksperimen ... . 173

Lamp iran 11.Skor Motivasi. ... ... .. ... ... .. 177

Lampiran 12.Uji Normalitas ... .. ... .... ... .... ... . I 79 Lampiran 13 Uji Homogenitas... ... ... ... .. . ... ... ... . .. . .. ... 182

Lampiran 14.Uji Chi Kuadrat... ... . . ... . . . 188

(17)

>

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalab

Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para siswa di dalarn kehidupannya yakni membimbing mengembangkan diri

sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh siswa tersebut (Sardiman, 2003). Salah satu, keadaan siswa yang perlu mendapat

perhatiang guru ialah kesulitan di dalarn belajar. Dalarn proses belajar mengajar setiap guru senantiasa mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan,narnun pada kenyataannya beberapa siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah,meskipun telah diusahakan sebaik-baiknya. Rendahnya hasil belajar ini menunjukkan siswa yang mengalarni kesulitan belajar.Banyak guru yang merasa arnan jika skor rata-rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Mereka kurang menyadari bahwa sesungguhnya skor rata-rata tidak selalu menggarnbarkan keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya sarnpai pada pencapaian skor rata-rata yang memadai, siswa asuhannya dapat bertembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai.

Siswa memiliki perkembangan yang unik baik dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi keduanya, maka di dalam setiap kelas mustahil akan terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini mungkin agar dapat direncanakan program remedial yang sesuai dan bennanfaat. Kesulitan belajar yang mereka alami dalam suatu kelas tentu saja bervariasi baik intensitas maupun jenis atas penyebabnya, siswa yang mengalami kesulitan yang ekstrim biasa tidak ditemukan lagi kelas-kelas biasa akan tetapi sudah terseleksi pada kelas-kelas awal.

(18)

2

Dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), mata pelajaran

kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA di kelas I, II dan

Kelas III IP A.

Kenyataan yang sering dihadapi oleh guru di sekolah bahwa sering

menganggap pelajaran kimia merupakan suatu mata pelajaran yang sulit,

sehingga tidak jarang siswa sudah terlebih dahulu merasa tidak mampu

dalam mempelajarinya(Shakashiri 199l,dalam Silitong 2006). Hal ini

mungkin karena pengajaran kimia disajikan dalam bentuk yang kurang

menarik, sehingga terkesan "angker", sulit dan menakutkan, Siswa sering

tidak menguasai konsep dasar kirnia yang sangat penting yang

berhubungan dengan mata pelajaran seperti pelajaran fisika dan biologi,

sehingga mengakibatkan kesalahan fatal terhadap keberhasilan belajar

siswa.

Banyak cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi proses

bela jar menjadi dinamis dan efektif. Roestyah ( 1986) Mengatakan bahwa

eksprirnen/praktikum adalah salah satu cara mengajar kepada siswa dan

siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan basil percobaannya. Hasil pengamatan disampaikan ke kelas

dan evaluasi oleh guru. Dalam konteks yang sama Zamarah dan Zain

(2002) mengemukakan bahwa eksprimen adalah cara penyajian pelaj aran

kepada siswa dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalruni dan

membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan kedua pendapat

di atas dapat disimpulkan bahwa eksprimen adalah cara penyajian

pelajaran kepada siswa, siswa melakukan percobaan dengan mengalami

dan membuktikan sendiri mengenai suatu materi atau masalah, sehingga

siswa dapat mengetahui dan mengerti tujuan pembelajaran melalui

kegiatan eksprimen.

Kinelja guru dan siswa merupakan suatu elemen yang tidak dapat

(19)

-3

yang dimaksud adalah kinerja yang inovatif, memiliki kemampuan atau

keterampilan dimana salah satu diantaranya adalah kemampuan atau

keterampilan dalam merancang dan menggunakan metode mengajar

dalam proses belajar mengajar.

Bukan banya itu, guru juga barus mampu melakukan idealisme

pembelajaran yakni ingin memberdayakan atau membimbing siswa agar

mern iliki sikap dan perilaku yang baik, jika pembelajaran justru

melahirkan perilaku guru yang kasar, angkub, menakutkan bagi siswa

serta melahirkan proses penindasan berarti pembelajaran itu mengandung

problema. Keberbasilan pembelajaran sangat ditentukan dari seberapa

jaub guru mampu mengeliminir atau menyelesaikan problem

pembelajaran. Semakin sedikit problem pembelajaran yang rnuncul

selama proses pembelajaran akan semakin besar peluang keberhasilan

belajar siswa, begitu sebaliknya (Muchith, 2008 : 8-9). Untuk itu perlu

adanya suatu metode dan media pembelajaran yang mampu membantu

siswa untuk dapat meningkatkan basil belajar siswa melalui pendidikan,

dengan mengukur seberapa besar minat siswa dalam mempelajari

pelajaran kimia, untuk mendapat basil belajar yang memuaskan.

Salah satu metode pembelajaran yang diketahui dapat

mengaktifkan slswa yaitu metode inkulri. Metode pembelajaran

inkulri

merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamlcan dasar-dasar

berfikir ilmiab pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini

siswa dilibatkan untuk lebih aktif dan mengembangkan kreativitas dalam

memecahkan masalah. Kardi (2003) menyatakan bahwa inkuiri pada

dasarnya dipandang sebagai suatu proses untuk menjawab pertanyaan dan

memecahkan masalah berdasarkan fakta dan observasi. Dari sudut

pandang pembelajaran, model umum inkuiri adalah strategi belajar

mengajar yang dirancang untuk membimbing siswa bagaimana meneliti

(20)

4

( 1991 ), inkuiri adalah cara guru mengajar yang pelaksanaannya guru

memberi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas

tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempe1ajari, meneliti atau membahas tugas di dalam kelompok, dan masing-masing kelompok

mendapat tugas tertentu yang harus dikerj akan, lalu dibuat laporan yang tersusun dengan baik.

Pembelajaran inkuiri dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman langsung siswa dalam proses pembelajaran. Peran guru di dalam pembelajaran inkuiri sebagai pemberi bimbingan, araban j ika diperlukan oleh siswa. Langkah-langkah inkuiri menurut Sanjaya (2007: 199) yaitu: 1) orientasi; 2) merumuskan masa1ah; 3) mengajukan hipotesis; 4) mengumpulkan data; 5) menguji hipotesis; dan 6) merumuskan kesimpulan.

Untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa maka guru kimia harus selalu waspada terhadap materi pelajaran yang sedang dan akan diajarkan kepada siswa,dengan demikian selain menyampaikan materi pelajaran, para guru ada beban untuk mengembangkan topik pelajaran agar memberikan hasil belajar yang optimum. Hasil belajar yang optimum akan diperoleh apabila guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang baik. Dalam proses pembelajaran, komponen yang tidak kalah pentingnya adalah adanya metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal.

Pada

saat pembelajaran terjadi ternyata cukup banyak pertanyaan
(21)

5

menggunakan metode diskusi. Diskusi bukanlah debat yang bersifat

mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk

menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama (Suyanti, 2008).

Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar,

guru harus selalu mempertahankan agar umpan batik selalu berlangsung

dalam diri siswa. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi

juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan

pelajaran yang diberikan oleh guru. Umpan bal ik yang diberikan oleh

siswa selama pelajaran berlangsung temyata bermacam-macam,

tergantung dari rangsangan yang bagaimana yang diberikan oleh guru.

Apabila rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan siswa

dalam bentuk jawab, dan sebaliknya, sehingga jadilah interaksi dala

bentuk tanyajawab. Tetapi apabila guru di ruangan kelas cenderung hanya

berupa penyampaian ide, gagasan dan informasi baik dengan cara lisan

maupun tulisan, maka siswa hanya akan sebatas mendengar, menyimak,

mencatat dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Keadaan seperti ini apabila berlangsung terus menerus akan menyebabkan

siswa cenderung belajar secara sendiri-sendiri, dimana antara siswa yang

satu dengan siswa yang lainnyatidak sating membantu dalam

menyelesaikan suatu masalah. Hal ini akan menyebabkan sesama siswa

akan sating menonjolkan diri untuk menjadi yang terbaik, baik dari segi

penguasaan bahan pelajaran maupun dari segi sosial. Pada akhirnya siswa

tersebut akan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok cepat,

kelompok sedang dan kelompok yang lambat dalam memahami mata

pelajaran kimia.

Terbentuknya kelompok-kelompok seperti di atas, biasanya

perhatian guru akan terfokus pada kelompok yang cepat dalam

menangkap materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dikarenakan siswa

(22)

6

pertanyaan-pertanyaan pada apa yang belum dipahaminya, sementara

pada kelompok sedang dan lambat dalam memahami materi pelajaran

yang diberikan oleh guru cenderung akan lebih banyak diam sebagai

pendengar sehingga akan terjadilah kesenjangan antar siswa di ruang

kelas. Hal seperti inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh guru.

Guru sebagai salah satu . sumber belajar berkewajiban menyediakan

Jingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar siswa di kelas

(Djamarah dan Zain, 2006).

Kegiatan yang harus dilakukan guru adalah melakukan pemilihan

pendekatan, metode dan model yang bagaimana yang akan dipilih guru

untuk mencapai tujuan pengajaran dan menghindari terjadinya

kesenjangan dan kelompok cepat, sedang dan lambat di antara siswa.

Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan

pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang diperlukan dan

perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikup sosial siswa.

Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan

rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa. Mereka dibina untuk

mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing

sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas yang pada akhirnya

juga di kehidupan bermasyarakat. Dewey ( dalam Arends,2008)

mengatakan bahwa kelas seharusnya mencerminkan masyarakat yang

lebih luas dan menjadi laboratorium bagi pembelajaran kehidupan-nyata.

Model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan kelompok ini adalah

model pembelajaran kooperatif.

Belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat

menguntungkan siswa yang berprestasi rendah dengan siswa yang

berprestasi tinggi yang bekerja bersama-sama dalam tugas-tugas

akademik. Siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat menjadi tutor

(23)

7

s1swa yang berkemampuan tinggi akan lebih berkembang ketika memberikan infonnasi kepada temannya, sedangkan siswa yang lemah kemampuannya akan mendapat masukan dan pemahaman dari siswa yang berkemampuan tinggi. Maka dalam kelompok tersebut akan sating membantu dan saling melengkapi sehingga hasil belajar yang optimum

akan tercapai.

Model pembelajaran kooperatif ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan reward yang kooperatif. Siswa dituntut untuk mengerjakan tugas bersama-sama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu. Di samping itu, dalam pembelajaran kooperatif, dua individu atau lebih sating bergantung untuk mendapatkan reward yang akan mereka bagi, bila mereka sukses sebagai kelompok (Arends, 2008). Pembelajaran kooperatif terbagi atas: STAD (student team achievement divisions), nGSA W, GI (group investigation), dan Pendekatan Struktural (Think-Pair-Share, dan Numbered Heads Together).

(24)

8

kooperatif tipe ST AD yang dikombinasi dengan metode diskusi cukup

efektif dan berpengarub baik terbadap ketuntasan belajar siswa pada

pokok bahasan system koloid. Siahaan, J ., (2009) juga menyimpulkan

bahwa penggunaan model pembelajaran ST AD dengan tanpa media

maupun dengan media peta konsep dan media komputer akan

meningkatkan peroleban basil belajar siswa. Pembelajaran discovery

dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan basil

belajar dan keterampilan social siswa (Syahroni, 2009). Penerapan

pembelajaran kooperatif tipe ST AD dalam pembelajaran kimia

bersesuaian dengan berbagai tingkat motivasi berprestasi siswa,

sedangkan tipe Jigsaw dapat diterapkan pada kelas dengan motivasi

berprestasi tinggi (Lubis, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa

padakonsep reproduksi vegetatif alami tumbuban di SMPN 2 Cimalaka

(Sulastri dan Rocbintaniawati, 2009).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai bubungan antara penerapan model pembelajaran

Inquri dikombinasikan dengan kooperatif dengan aktivitas dan basil

belajar siswa. Agar tergambar variable yang digunakan, maka penelitian

ini diberi judul : "PENGARUH PEMBELAJARAN INQUIRY

DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF TERHADAP

· liASlt BELAJAR

LAJU

REAksl stSWA KELAS XI

SMA"

1.2 ldentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diidentifikasi

beberapa masalah, yaitu :

1. Apakah persentase ketuntasan basil belajar siswa dalam

(25)

9

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil belajar kimia

siswa.

3. Apakah pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru

sudah tepat.

4. Apakah guru dan siswa sudah menggunakan model

p embel~aran inquiri dan model pembelajaran kooperatif

untuk mendukung pembelajaran kimia ?

5. Apakah penggunaan model pembelajaran inquiri dan model

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar

siswa.

6. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan

aktifitas dalam mempengaruhi hasil belajar ?

1.3 Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, maka penelitian

dibatasi pada :

l. Penggunaan pendekatan strategi pembelajaran Inquiri yang

digunakan adalah Inquiri terbimbing.

2. Penggunaan pendekatan strategi pembel~aran Kooperatif

yang digunakan adalah Kooperatif ST AD.

3. Hasil belajar kimia dibataSi dalam ranah kognitif taksonomi

Bloom, dengan materi laju reaksi.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan Jatar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap

hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.

2. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran kooperatif

(26)

>

10

3. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dikombinasikan dengan strategi pembelajaran kooperatif

terbadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan. 4. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan

aktifttas terhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2

Medan. 1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi . peningkatan aktivitas siswa melalui pembelajaran inkuiri dan peningkatan basil belajar siswa melalui pembelajaran inkuiri. Sedangkan tujuan khususnya adalah untu mengetahui :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi pembelajaran

inkuiri terhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi pemhelajaran

kooperatifterhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh straJegi pemhelajaran

inkuiri dikombinasikan dengan strategi pembelajaran

kooperatifterhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.

4. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan aktifitas terhadap basil belajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada mata pelajaran kimia pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis, antara Jain :

(27)

11

Inquiri berbasis Kooperatif dan pembel~aran Kooperatif saja

sebagai gaya belajar siswa.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran positif bagi pemerhati dan praktisi

pendidikan serta memberikan manfaat sebagai salah satu

bagian dalam usaha peningkatan proses pembelajaran,

terutama dalam menentukan pendekatan dan metode

pembelajaran yang efektif dan efisien serta disesuaikan

dengan gaya belajar siswa. Bagi pengambil keputusan dan

penentu kebijakan di sekolab dapat menjadi masukan dalam

pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan

wawasan kependidikan serta peningkatan kompetensi guru

dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan basil

belajar yang optimal. Peningkatan aktivitas siswa m e l~J u i

pembelajaran inquiri dan peningkatan basil belajar siswa

melalui pembelajaran inquiri. Penelitian ini dibarapkan

bermanfaat bagi: I) siswa, untuk meningkatkan aktivitas dan

basil belajar siswa dalam pembelajaran; 2) guru, sebagai

masukan dalam kegiatan pembelajaran kimia melalui

pembelajaran inkuiri dan untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan

menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan

(28)

..

85

DAFTAR PUSTAKA

Arend, R.;2008, Learning to Teach, jilid 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Bloom, B. S., ( 1971 ). Evaluation to Instruktional Design, Me. Grow Hill

Book Company, New York.

Dimyanti dan Mudjiono, (2002). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,Jakarta.

Dimyanti dan Mudjiono, (2006). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,Jakarta.

Djamara, dan Zain, A.,2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,Jakarta

Gulo, w.,2002, Strategi Be/ajar Mengajar, PT Grasindo, Jakarta Hamalik, 0 ., (2004), Proses Be/ajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,

Jakarta.

Johnson, D.W., Johnson, R.T., dan Stane, M.B. (2000). Cooperative Learning Methods: A meta-ana/isis. University of Minnesota, Minneapolis: Cooperative Learning Lubis, D.l., 2009, Penerapan Pembe/ajaran Kooperatif dalam

Pembelajaran Kimia pada pokok bahasan Daya han tar listrik larutan, Tesis Pascasaijana Universitas Negeri

Medan,Medan

Mujiono, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran lnkuiri Training berbasis Postofolio dan Penggunaaan Media Komputer pada pokok bahasan Koloid terhadap hasil be/ajar kimia di SMA

Negeri sekota Binjai, Pascasaijana Universitas Negeri Medan, Medan ..

Poerwardamita, W.J.S, 1991, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta .

(29)

Raharjo dan Solihatin, 2008, Cooperative Learning Ana/isis Model Pembelajaran IPS, Bumi Aksara, Jakarta.

86

Roestyah (1986). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sanjaya W., (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses

Pendidikan, catakan ke 2, Kencana Perdana Media Group . Jakarta.

Sardiman, A. M., (2003), Interaksi dan Motivasi Be/ajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sardiman, S.A, (2003), Media Pendidikan, Penerbit PT Raj aGrafindo Persada, Jakarta.

Siahaan, J., 2009, Keberhasi/an Siswa SMA Be/ajar Kimia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan

Menggunakan Media Komputer Dan Peta Konsep, Tesis Pascasatjana Universitas Negeri Medan, Medan.

Sijabat,S, 2009, Efektifitas Model Pembe/ajaran KooperatifTipe STAD dalam meningkatkan Prestasi Be/ajar siswa pada

pengajaran Hidrolisis, Pascasatjana Universitas NegeriMedan,Medan.

Siregar, W.W., 2006, Penerapan Pembelajaran KooperatifTipe STAD yang dikombinasi dengan Metode Diskusi terhadap Efektifitas dan Ketuntasan Be/ajar siswa pada pokok bahasan sistim koloid, Tesis Pascasatjana

Universitas Negeri Medan, Medan.

Slavin, RE., ( 1995 ). Cooperative Learning: Theory f or research and practice. Second edition. Massachusett. Allyu ande Bacon

Publisher

Slavin, R.E., (1994). Student Teams-Achievement Division. InS. Sharon

(Ed.), Handbook of cooperative learning methods (pp.

(30)

-87

Sulastri dan Rochintaniawati, 2009, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Dalam Pembelajaran Biologi di SMP Negeri 2 Cima/aka, Jumal Pengajaran MIPA, vol 13 No.I, Aprii2009,UPI.

Suyanti, R.D., 2008. Strategi Pembe/ajaran Kimia, Pascasarjana universitas Negeri Medan, Medan .

Syahroni, A, 2009, Pengaruh Pembe/ajaran Discovery Dalam Tatanama Pembe/ajaran Kooperatif Tipe J igsaw Terhadap Hasil Be/ajar Kimia Dan Keterampilan Sosial Siswa SMA Negeri 3 Padangsidempuan , Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.

z

?

Gambar

Gambar 3 .1. Pelaksanaan Prestes, Pembelajaran dan Postes.. .... ...
Tabel 2.1. Sintaksis/Fase Dalam Model Pembelajaran Kaaperatif ..... . 18
Tabel 4.20. Uji Homogenitas Data Postes Kelompok Sampel. ........... 65

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.4 SUB kelompok rambu keselamatan.. 149 Gunakanlah simbol yang sederhana, mudah dipelajari dan dikenali. Termasuk kalimat yang sederhana untuk menegaskan pesan

pasien kanker serviks stadium lanjut yang mendapat cognitive behavioral therapy dan variabel terikat kadar serotonin, skor depresi dan skor kualitas hidup.. Hasil : 15 subyek

dari nilai PDRB Kabupaten Cirebon dan PDRB Provinsi Jawa Barat. Sedangkan periode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari. tahun 2005 sampai dengan tahun

Semiotika merupakan teori ilmiah yang dapat digunakan untuk mengkaji bentuk tanda, pesan, dan makna pada karya seni rupa kontemporer.Teori semiotika digunakan

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

Pada hari ini Jum’at tanggal Lima bulan Februari tahun Dua ribu enam belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini selaku POKJA ULP Pembangunan Gedung

Masyarakat Indonesia mayoritas beragama Islam, persentasenya mencapai 88%. Bahkan merupakan jumlah muslim terbesar di dunia. Berkaitan dengan harta dan

PARAMETER BOBOT PAR 33   Direksi memastikan perusahaan melaksanakan keterbukaan informasi dan komunikasi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku dan penyampaian