-
z
?
ABSTRAK
HERLINAWATI ARITONANG, Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dikombinasikan Dengan Kooperatif Terhadap Basil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju reaksi.
Penelitian ini bertuj uan untuk mengetahui : (1) pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap basil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, (2) pengaruh pembelajaran kooperatif ST AD terhadap hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, (3) pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan pembelajaran kooperatif ST AD terhadap basil bela jar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan, dan (4) interaksi strategi pembelaj aran dengan aktifitas terhadap hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 2 Medan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Medan Propinsi Sumatera Utara, menggunakan metode eksperimen dengan desain eksperimen semu facktorial 2 x 2 dan untuk uji hipotesis ini digunakan Analis Varians (ANAYA) satu arab. Sampel berjumlah 160 orang siswa yang pengambilannya dilakukan dengan sebanyak 4 kelas yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan secara acak (random sampling). Jnstrumen penelitian hasil belajar kimia menggunakan tes pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban (a, b, c, d, dan e) dan berjumlah 30 butir soal. Uji Validitas tes·dilakukan dengan bantuan rumus Kuder Richadson-20 dan memiliki reliabilitas 0, 702. Uji persyaratan anal isis menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk uji normalitas sedangkan untuk uji homogenitas sampel menggunakan uji Chi-Square. Teknik analisis data menggunakan uji anava satu j alur, Uj i T dan Uji Chi kuadrat.
> nilai
x
2 tabel=
7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan modelpembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, (2) terdapat pengaruh positif strategi pembelajaran kooperatid tipe ST AD terhadap peningkatan basil
bela jar kimia siswa. Karena nilai
i
hitung <o.os: 3 >=
24,949 > nilaix
2 tabel = 7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan model pembelajaran kooperatif berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, (3) terdapat pengaruh positif strategi pembelajaran ikuiri terbimbing dikombinasikan dengan kooperatif ST AD terhadap peningkatan basil belajar kimia siswa. Karena nilaii
hitung (o,os; 3 > = 18,50 > nilai X2tabel = 7,82 maka pemyataan Ha yang menyatakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dikombinasikan dengan kooperatif ST AD berpengaruh positif untuk meningkatkan keberhasilan belajar siswa dapat diterima, dan ( 4) ada interaksi yang signifikan an tara strategi pembelajaran yang diterapkan dengan aktivitas belajar siswa dalam mempengarubi basil belajar kimia siswa, nilai sig 0,069 < 0,05.Implikasi dari basil penelitian ini adalah penggunaan strategi pengajaran inkuri terbimbing, strategi pengajaran kooperatif tipe ST AD dan strategi pengajaran inkuri terbimbing dikombinasikan dengan strategi pengajaran kooperatif tipe ST AD pada pokok bahasan Laju Reaksi akan meningkatkan perolehan basil belajar siswa.
ABSTRACT
HERLINAWATI ARITONANG, Effect of Learning Strategies
Combined With the Co-operative Inquiry on Student Results On
Subjed reaction rate.
This study aims to determine: ( l ) the influence of guided inquiry
learning of chemistry on student learning outcomes SMA Negeri 2
Medan, (2) the influence of ST AD cooperative learning on student
learning outcomes chemistry at SMA Negeri 2 Medan, (3) combined
influence of guided inquiry learning with STAD cooperative learning on
student learning outcomes chemistry in SMA Negeri 2 Medan, and (4)
interaction of learning strategies with the activities of chemistry on
student learning outcomes SMA Negeri 2 Medan. This research was
conducted in SMA Negeri 2 Medan, North Sumatra Province, using the
experimental method with quasi experimental design facktorial 2 x 2 and
to test this hypothesis used Analysts Variance (ANOVA) one way. The
sample totaled 160 students taken using as many as 4 classes are
determined using random sampling technique (random sampling).
Research instruments to study the results of chemical use
multiple-choice tests with 5 answer choices (a, b, c, d, and e) and were 30
points matter. Test validity tests were conducted with the aid formula
Richadson Kuder-20 and has a 0.702 reliability. Test requirements
analysis using Kolmogorov-Smirnov test for normality and for
homogeneity test sample using Chi-Square. Analysis using one-way
Anova test, t test and Ch i square.
Hypothesis test results in this study were: ( 1) there is a positive
influence ikuiri guided learning strategies to increase chemistry student
learning outcomes. Because the value x2hitung (0.05, 3) = 11.641> = 7.82
>
then the value x2tabel Ha statement stating guided inquiry learning
models influence positively to improve the success of student learning can be accepted, (2) there is a positive influence of learning strategies kooperatid ST AD type of improving student learning outcomes chemistry. Because the value x2hitung (0.05, 3) == 24.949> = 7.82 then the value x2tabel Ha statement that states have a positive mode l of cooperative learning to enhance students' learning success is acceptable, (3) there is a positive influence ikuiri guided learning strategies combined with cooperative ST AD to increase chemistry student learning outcomes. Because the value x2hitung (0.05, 3) = 18.50> = 7.82 then the value x2tabel Ha statement stating guided inquiry learning model combined with ST AD cooperative positive influence to improve the success of student learning can be accepted, and (4) no interaction significant between the learning strategies adopted by students in learning activities affect the chemistry student learning outcomes, sig 0.069 <0.05.
The implications of this research is the use of guided inkuri teaching strategies, teaching strategies and cooperative type ST AD inkuri guided instructional strategies combined with cooperative learning strategies on the subject ST AD type reaction rate will increase the student learning outcomes.
i-:
l
f
1
er<s
f
MILl'<
~fRPUSTAKAAN
I
UNIMED
PENGARUH STRATEGI P EMBEI. .. AJARAN INQlJlRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATJF
TERHADAP H ASIL BE LAJAR LA.JU REAKSI PABA SISWA
KELASXl SMA
T E Sl S
Diajukan untuk memenulzi persy aralfm Dalam ] .. femperoleh Gelar Ilfagi\·ter Pendidikan
Program Studi Pendidikmr Kim ia
Oieb :
Hf ~ RLINA W A Tl ARITONAN_G_
N~.081l88410017
TGL. TERIMA
' !NDUK
PROGRAJ.VI P ASC ASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ME DAN
2011
j
~
!
z
?
93
TESIS
PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF
TERHADAP BASIL BELAJAR LAJU REAKSI PADA SISWA
KELASXISMA
Disusun dan Diajukan Oleh:
HERLINAWATI ARITONANG
~.081188410017
Telah Dipcrtahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 7 Januari 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salab Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kimia
Menyetujui : Tim Pembimbing
Pem~;D
Pro!',~an
Silaban. M.Si NIP.19600616198703 1 002Ketua Program Studi
Pend~ia
Prof.fir.~n
Silaban.M.SiNIP. 19600616 198703 1 002
LEMBAR PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN KIMIA
NO NAMA
1. P rof.D r .Ramlan Silaban,M.Si
NIP.19600616 198703 1 001 (Pembimbing I)
Dr.Zainuddin Muchtar,M.Si NIP. 19670317 199203 1 004 (Pembimbing II)
3. Prof.Dr.Albinus Silalahi, M.S
NIP. 19530320 198012 1 001 (Narasumber)
4. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si
NIP. 19660126 199103 2 003 (Narasumber)
5.
Dr. Mahmud, M.ScNIP. 19570222 1989031 004
~
·
<
KATAPENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul "Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dikombinasikan Dengan Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi" yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat adanya bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Dr. Zainuddin Muchtar, M.S i sebagai Pembimbing I dan II yang tidak henti hentinya memberikan pengarahan dan birnbingan kepada penulis dari sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof.Dr.Albinus Silalahi,M.S, lbu Dr. Retno . Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.Sc, selaku nara sumber dan tim penguji yang banyak membantu penulis dalam penyempumaan penulisan dan memberikan masukan guna kesempumaan isi dari tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada BAPEDA yang telah memberikan kesempatan kepada saya beasiswa untuk pendidikan Pasca Srujana di Unimed.
Selanjutnya ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada Bapak Kepala Sekotah SMA Negeri 2 Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan.
>
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ternan ternan dan berbagai pihak atas segala dorongan dan bantuannya sehingga penulis tesis ini dapat terselesaikan.
Selain itu, penulis dengan penuh hormat menyampaikan
terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Alm.St.A.Aritonang, Ibu Alm.br Hutasoit, Suami, Anak dan Keluarga tercinta yang telah memberi
dukungan baik moril maupun materil pada penulis selama perkuliahan sampai penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa selaku manusia tak luput dari kesalahan dan kealpaan, sehingga Tesis ini sudah tentu terdapat kekurangan di dalam penyelesaiannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.
Medan, Desember 201 0
Penulis,
~-Herlinawati Aritonang
~.081188410017
-DAFTARISI
Hal am an
ABSTRAK ... ... ... ... .... ... ... .
KATA PENGANTAR... ... ... .... ... . ... ... ... ... .. .... v
vii DAFT AR GAMBAR... .. .. . . .. . vi
DAFTAR T ABEL... .. ... . ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... ... ... ... ... ... . .. .. ... ix
DAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Be1akang Masalah ... .. .... . 1.2. ldentifikasi Masa1ah... 8
1.3. Pembatasan Masalah... 9
1.4. Perumusan Masa1ah... ... 9
1.5. Tujuan Pene1itian... .. 10
1.6. Manfaat Penelitian... ... 11
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGUJIAN IDPOTESIS 2.1 Kerangka Teorits... ... ... .... 12
2.1.1. Hakekat Belajar dan Hasil Be1ajara... 12
2.1.2. Hakekat Aktivitas Belajar ... 14
2.1.3. Model Pembe1ajaran Kooperatif Tipe .. .. .. ... . 16
2.1.4. Strategi Pembelajaran Inkuiri... .. ... .. ... .... ... 21
2.2. Kerangka Berpikir .. .... ... .. ... ... .... .. 29
2.3. Hipotesis Penelitian .. . .. ... ... .... .. ... 31
DAB ill METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... .... ... .. ... ... .. ... .... . 33
3.2. Populasi dan Sampel.. ... .... ... ... .. ... 33
3.3 . Desain Eksperimen dan Teknik Statistik Uji Hipotesis .. 34
3.4. Instrumen Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
z
?
m
4.1. Deskripsi Data Penelitian ... .. .. 444.l .l.Deskripsi Data lntrumen Penelitian ... ... ... 44
4.1 .2.Deskripsi Data Hasil Belajar ... ... ... ... .... 45
4. l.2. 1.Kelas Eksperimen l/Pembelajaran Konvensional. ... ... .. ... .... 45
4.1.2.2.Kelas Eksperimen 2/Pembelajaran Inkuiri. ... . ... . ... 48
4.1.2.3.Kelas Eksperimen 3/Pembelajaran Kooperatif. . . 5 1 4.1.2.4.Kelas Eksperimen 4/Pembelajaran Inkuiri-Konvensional... . . .. 54
4.1.2.5 .Aktivitas Belajar Siswa Keempat Kelompok Sampel... 57
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis... ... ... 58
4.2.1.Uji Normalitas Data... 58
4.2.2.Uji Homogenitas Data... ... 64
4.3. Pengujian Hipotesis... ... .... .. .... .. .. .. .. .. .... ... ... . 66
4.3.l.Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa... 67
4.3 .2.Pengaruh Pembelajaran Kooperatif STAD Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa... .. .... ... 69
4.3.3. Pengaruh Pembelajaran lnkuiri terbimbing Dikombinasikan Dengan Kooperatif ST AD Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa.. .. .. . .... 71
4 03.4 Interaksi Strategi Pembelajaran Dengan Aktivitas siswa Terhadap Hasil
Belajar Kimiao 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.. 74
4.40 Pembahasan Hasil Penelitianooo 00 0 0 oo 0 0 0 000 0 0 0 0 0 0 00 000 78 4050 Temuan Penelitian ... .. 0 0 0 0 o• .. 0 0 •• 0 0 0 0 0 0 0 0 . . . 0 0 0 0 . 82
4 06. Keterbatasan Penelitian . 0 0 0 00 0 . . . 0 0 . . . .. . . 0 0 0 0 . . 83
BAD V SIMPULAN DAN SARAN . .... 0 0 . .. . . .. 0 0 . .. .. . . 84
-
%.
?
m
z
~
DAFTAR GAMBAR
[image:13.534.35.472.129.598.2]Halaman Gambar 3 .1. Pelaksanaan Prestes, Pembelajaran dan Postes.. . . .. . .. 3 5
Gambar 3.2. Bagan Alir Penelitian. ... .. .. . . .. . . .. 39
Gam bar 4.1. Histogram Pretes Siswa Ke1asa Eksperimen 1 . . . 46
Gambar 4.2. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen I... . . .. 47
Gambar 4.3. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 1.. . .. . . . ... 48
Gam bar 4.4. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 2. .. . .... . 49
Gambar 4.5. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 2 ... 50
Gambar 4.6. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 2 ... . .. .. 51
Gam bar 4. 7. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 3... ... 52
Gam bar 4.8. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 3. .. ... ... 53
Gambar 4.9. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 3 ... 54
Gam bar 4.1 0. Histogram Pretes Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... . 55
Gambar 4.11. Histogram Postes Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... 56
Gambar 4.12. Histogram Gain Siswa Kelasa Eksperimen 4 ... 57
Gam bar 4.13. Histogram Aktivitas Belajar Siswa ... 58
Gambar 4.14. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Aktivitas Bela jar Terhadap Hasil Belajar ... . ... ,, ,, 78
DAFfAR TABEL
[image:14.531.36.473.134.637.2]Halaman
Tabel 2.1. Sintaksis/Fase Dalam Model Pembelajaran Kaaperatif ... . 18
Tabel2.2. Sintaksis Dalam Model Pembelajaran lnkuri . ... .. ... .. .. 23
Tabel3 .1. Desain Penelitian kelompak Kantrol dan Kelampak Eksperimen 2 .. .. . . .. . .. .. .. . . .. . .. .. .. .. . . .. .. . .. . . .. . 3 7 Tabel 3.2. Desain Penelitian kelompok Eksperimen l + Eksperimen 2 dan Kelompak Eksperimen 3 .. . ... . ... .. . 37
Tabel3.3. Kisi-kisi lnstrumen Tes Hasil Belajar Siswa .... .. ... .... ... 40
Tabel 4.1 . Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen I.. . .. .. .. .. . .. . 45
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 1 . . . ... 46
Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen I ... . .. . ... 4 7 Tabe14.4. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen 2 .. ... .. .. .. 48
-
Tabel4.5. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 2 .. ... . 49Tabel4.6. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 2 . . . . .. .. ... . ... 50
Tabel 4. 7. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen 3 ... .... 51
Tabel4.8. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 3 ... . ... ... 52
Tabel4.9. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 3 .. .. ... ... 53
Tabel 4.1 0. Distribusi Frekuensi Pretes Kelas Eksperimen .. ... . ... . .. 54
Tabel4.1l. Distribusi Frekuensi Pastes Kelas Eksperimen 4 ... ... 55
Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Gain Kelas Eksperimen 4 .. .... .. ... .. 56
Tabel4.1 3. Distribusi Frekuensi Aktivitas Belajar Siswa ... ... 57
Tabel 4. 14. Uji Narmalitas Data Pretes Kelompak Sam pel ... ... 59
Tabel4.15. Uji Normalitas Data Postes Kelampak Sam pel. ... . 60
Tabd 4.16. Uji Nonnalitas Data Gain Kelompok Sampel ... ... .... 61
Tabel4.17. Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Kelompak Sam pel. .. 63
Tabel 4.18. Uji Nannalitas Data Aktivitas Belajar .. . .... ... .. .. . .. ... . . .. . 63
Tabel 4.19. Uji Hamagenitas Data Pretes Kelompok Sam pel ... . ... 64
-Tabel 4.20. Uji Homogenitas Data Postes Kelompok Sampel. .. ... 65
Tabel4.2l. Uji Homogenitas Data Gain Kelompok Sampel. .. .. .. ... 65
Tabel 4.22. Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar
Kelompok Sam pel.. . ... . .. . .. . .. ... .. . 66
Tabel4.23. Rangkuman Gain Ternomalisasi dan Normalitas Semua
Kelas... ... ... .... ... ... ... .... . ... . .. ... . ... 67
Tabel 4.24 . Data Jumlah Siswa Menurut Perolehan Gain Kelas
Eksperimen 1 Dan Eksperimen 2 ... ... ... .... 68
Tabel4 .25. Uji Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ldan Eksped men 2. .. 68
Tabel 4.26. Test statistic Kelas Eksperimen ldan Eksperimen 2... .... 69
Tabel4.27. Data Jumlah Siswa Menurut Perolehan Gain Kelas
Eksperimen I Dan Eksperimen 3.. ... . ... 70
Tabel4.28. Uji Chi Kuadrat Kelas Eksperimen ldan Eksperimen 3... 70
Tabel4.29. Test statistic Kelas Eksperimen I dan Eksperimen 3 ... .. ... 71
Tabel 4.30. Hasil Pengujian Pengaruh Aktivitas Belajar terhadap
Hasil Belajar Secara Keseluruhan ... ... 72
Tabel4.31. Hasil Pengujian Pengaruh Strategi Pembelajaran
terhadap Aktivitas Belajar Siswa Tiap kelompok Sampel. 73
Tabel 4.32. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap
Hasil Belajar Siswa Tiap Kelompok... 73
Tabel4.33. Hasil Pengujian Pengaruh Aktifitas Belajar terhadap
Hasil Belajar Siswa Secara Keseluruhan... ... 74
Tabel 4.3 4. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap
Aktivitas Belajar Siswa Tiap Kelompok Sampel... ... 75
Iabel4.35. Hasil Pengujian Pengaruh Staretgi Pembelajaran terhadap
Hasil Belajar Siswa Tiap Kelompok Sampel.. .. ... ... 76
Tabel 4.36. Hasil Pengujian Hipotesis Interaksi antara Strategi
Pembelajaran Dan Aktivitas Belajar terhadap
Hasil Belajar ... .. ... . ... .. .. ... .. .... ... 77
[image:15.531.35.472.93.625.2]-
z
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lamp iran l. Materi Pembelajaran Laju Reaksi.... .... ... .. .. .. ... 88
Lamp iran 2. RPP Model Pembelajaran Inkuiri. ... .. ... ... ... 98
Lampiran 3. RPP Model Pembelajaran Kooperatif .. ... ... ... 117
Lampiran 4. RPP Model Pembelajaran Konvensional.. ... .... 131
Lampiran 5. Instrumen Penelitian... .... ... ... 151
Lampiran 6. Angket Aktivitas Belajar ... ... ... 160
Lampiran 7. Uji Validitas Tes... ... ... ... ... ... ... .. .. .. ... .. 163
Lampiran 8. Uji Reliabilitas ... .. . 166
Lampiran 9. Daya Beda dan Tingkat Kesukaran ... 170
Lampiran lO.Data Hasil Belajar siswa Ke1as Eksperimen ... . 173
Lamp iran 11.Skor Motivasi. ... ... .. ... ... .. 177
Lampiran 12.Uji Normalitas ... .. ... .... ... .... ... . I 79 Lampiran 13 Uji Homogenitas... ... ... ... .. . ... ... ... . .. . .. ... 182
Lampiran 14.Uji Chi Kuadrat... ... . . ... . . . 188
>
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalab
Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para siswa di dalarn kehidupannya yakni membimbing mengembangkan diri
sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh siswa tersebut (Sardiman, 2003). Salah satu, keadaan siswa yang perlu mendapat
perhatiang guru ialah kesulitan di dalarn belajar. Dalarn proses belajar mengajar setiap guru senantiasa mengharapkan siswanya dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan,narnun pada kenyataannya beberapa siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah,meskipun telah diusahakan sebaik-baiknya. Rendahnya hasil belajar ini menunjukkan siswa yang mengalarni kesulitan belajar.Banyak guru yang merasa arnan jika skor rata-rata yang dicapai para siswanya melebihi batas lulus yang ditentukan. Mereka kurang menyadari bahwa sesungguhnya skor rata-rata tidak selalu menggarnbarkan keberhasilan proses belajar mengajar yang langsung di kelas. Tugas guru tidak hanya sarnpai pada pencapaian skor rata-rata yang memadai, siswa asuhannya dapat bertembang secara optimal menurut irama dan cara yang sesuai.
Siswa memiliki perkembangan yang unik baik dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan, lingkungan, ataupun interaksi keduanya, maka di dalam setiap kelas mustahil akan terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan-kesulitan tersebut hendaknya dideteksi oleh para guru sedini mungkin agar dapat direncanakan program remedial yang sesuai dan bennanfaat. Kesulitan belajar yang mereka alami dalam suatu kelas tentu saja bervariasi baik intensitas maupun jenis atas penyebabnya, siswa yang mengalami kesulitan yang ekstrim biasa tidak ditemukan lagi kelas-kelas biasa akan tetapi sudah terseleksi pada kelas-kelas awal.
2
Dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), mata pelajaran
kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA di kelas I, II dan
Kelas III IP A.
Kenyataan yang sering dihadapi oleh guru di sekolah bahwa sering
menganggap pelajaran kimia merupakan suatu mata pelajaran yang sulit,
sehingga tidak jarang siswa sudah terlebih dahulu merasa tidak mampu
dalam mempelajarinya(Shakashiri 199l,dalam Silitong 2006). Hal ini
mungkin karena pengajaran kimia disajikan dalam bentuk yang kurang
menarik, sehingga terkesan "angker", sulit dan menakutkan, Siswa sering
tidak menguasai konsep dasar kirnia yang sangat penting yang
berhubungan dengan mata pelajaran seperti pelajaran fisika dan biologi,
sehingga mengakibatkan kesalahan fatal terhadap keberhasilan belajar
siswa.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi proses
bela jar menjadi dinamis dan efektif. Roestyah ( 1986) Mengatakan bahwa
eksprirnen/praktikum adalah salah satu cara mengajar kepada siswa dan
siswa melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan basil percobaannya. Hasil pengamatan disampaikan ke kelas
dan evaluasi oleh guru. Dalam konteks yang sama Zamarah dan Zain
(2002) mengemukakan bahwa eksprimen adalah cara penyajian pelaj aran
kepada siswa dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalruni dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Berdasarkan kedua pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa eksprimen adalah cara penyajian
pelajaran kepada siswa, siswa melakukan percobaan dengan mengalami
dan membuktikan sendiri mengenai suatu materi atau masalah, sehingga
siswa dapat mengetahui dan mengerti tujuan pembelajaran melalui
kegiatan eksprimen.
Kinelja guru dan siswa merupakan suatu elemen yang tidak dapat
-3
yang dimaksud adalah kinerja yang inovatif, memiliki kemampuan atau
keterampilan dimana salah satu diantaranya adalah kemampuan atau
keterampilan dalam merancang dan menggunakan metode mengajar
dalam proses belajar mengajar.
Bukan banya itu, guru juga barus mampu melakukan idealisme
pembelajaran yakni ingin memberdayakan atau membimbing siswa agar
mern iliki sikap dan perilaku yang baik, jika pembelajaran justru
melahirkan perilaku guru yang kasar, angkub, menakutkan bagi siswa
serta melahirkan proses penindasan berarti pembelajaran itu mengandung
problema. Keberbasilan pembelajaran sangat ditentukan dari seberapa
jaub guru mampu mengeliminir atau menyelesaikan problem
pembelajaran. Semakin sedikit problem pembelajaran yang rnuncul
selama proses pembelajaran akan semakin besar peluang keberhasilan
belajar siswa, begitu sebaliknya (Muchith, 2008 : 8-9). Untuk itu perlu
adanya suatu metode dan media pembelajaran yang mampu membantu
siswa untuk dapat meningkatkan basil belajar siswa melalui pendidikan,
dengan mengukur seberapa besar minat siswa dalam mempelajari
pelajaran kimia, untuk mendapat basil belajar yang memuaskan.
Salah satu metode pembelajaran yang diketahui dapat
mengaktifkan slswa yaitu metode inkulri. Metode pembelajaran
inkulri
merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamlcan dasar-dasar
berfikir ilmiab pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini
siswa dilibatkan untuk lebih aktif dan mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah. Kardi (2003) menyatakan bahwa inkuiri pada
dasarnya dipandang sebagai suatu proses untuk menjawab pertanyaan dan
memecahkan masalah berdasarkan fakta dan observasi. Dari sudut
pandang pembelajaran, model umum inkuiri adalah strategi belajar
mengajar yang dirancang untuk membimbing siswa bagaimana meneliti
4
( 1991 ), inkuiri adalah cara guru mengajar yang pelaksanaannya guru
memberi tugas meneliti sesuatu masalah di kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan. Kemudian mereka mempe1ajari, meneliti atau membahas tugas di dalam kelompok, dan masing-masing kelompok
mendapat tugas tertentu yang harus dikerj akan, lalu dibuat laporan yang tersusun dengan baik.
Pembelajaran inkuiri dapat mengoptimalkan keterlibatan pengalaman langsung siswa dalam proses pembelajaran. Peran guru di dalam pembelajaran inkuiri sebagai pemberi bimbingan, araban j ika diperlukan oleh siswa. Langkah-langkah inkuiri menurut Sanjaya (2007: 199) yaitu: 1) orientasi; 2) merumuskan masa1ah; 3) mengajukan hipotesis; 4) mengumpulkan data; 5) menguji hipotesis; dan 6) merumuskan kesimpulan.
Untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa maka guru kimia harus selalu waspada terhadap materi pelajaran yang sedang dan akan diajarkan kepada siswa,dengan demikian selain menyampaikan materi pelajaran, para guru ada beban untuk mengembangkan topik pelajaran agar memberikan hasil belajar yang optimum. Hasil belajar yang optimum akan diperoleh apabila guru mampu menyusun rencana pembelajaran yang baik. Dalam proses pembelajaran, komponen yang tidak kalah pentingnya adalah adanya metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal.
Pada
saat pembelajaran terjadi ternyata cukup banyak pertanyaan5
menggunakan metode diskusi. Diskusi bukanlah debat yang bersifat
mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk
menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama (Suyanti, 2008).
Sebagai orang yang menginginkan keberhasilan dalam mengajar,
guru harus selalu mempertahankan agar umpan batik selalu berlangsung
dalam diri siswa. Umpan balik itu tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi
juga dalam bentuk mental yang selalu berproses untuk menyerap bahan
pelajaran yang diberikan oleh guru. Umpan bal ik yang diberikan oleh
siswa selama pelajaran berlangsung temyata bermacam-macam,
tergantung dari rangsangan yang bagaimana yang diberikan oleh guru.
Apabila rangsangan guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan siswa
dalam bentuk jawab, dan sebaliknya, sehingga jadilah interaksi dala
bentuk tanyajawab. Tetapi apabila guru di ruangan kelas cenderung hanya
berupa penyampaian ide, gagasan dan informasi baik dengan cara lisan
maupun tulisan, maka siswa hanya akan sebatas mendengar, menyimak,
mencatat dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Keadaan seperti ini apabila berlangsung terus menerus akan menyebabkan
siswa cenderung belajar secara sendiri-sendiri, dimana antara siswa yang
satu dengan siswa yang lainnyatidak sating membantu dalam
menyelesaikan suatu masalah. Hal ini akan menyebabkan sesama siswa
akan sating menonjolkan diri untuk menjadi yang terbaik, baik dari segi
penguasaan bahan pelajaran maupun dari segi sosial. Pada akhirnya siswa
tersebut akan terbagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok cepat,
kelompok sedang dan kelompok yang lambat dalam memahami mata
pelajaran kimia.
Terbentuknya kelompok-kelompok seperti di atas, biasanya
perhatian guru akan terfokus pada kelompok yang cepat dalam
menangkap materi pelajaran yang diberikan. Hal ini dikarenakan siswa
6
pertanyaan-pertanyaan pada apa yang belum dipahaminya, sementara
pada kelompok sedang dan lambat dalam memahami materi pelajaran
yang diberikan oleh guru cenderung akan lebih banyak diam sebagai
pendengar sehingga akan terjadilah kesenjangan antar siswa di ruang
kelas. Hal seperti inilah yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh guru.
Guru sebagai salah satu . sumber belajar berkewajiban menyediakan
Jingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar siswa di kelas
(Djamarah dan Zain, 2006).
Kegiatan yang harus dilakukan guru adalah melakukan pemilihan
pendekatan, metode dan model yang bagaimana yang akan dipilih guru
untuk mencapai tujuan pengajaran dan menghindari terjadinya
kesenjangan dan kelompok cepat, sedang dan lambat di antara siswa.
Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan
pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok memang diperlukan dan
perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikup sosial siswa.
Dengan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuh kembangkan
rasa sosial yang tinggi pada diri setiap siswa. Mereka dibina untuk
mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing
sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas yang pada akhirnya
juga di kehidupan bermasyarakat. Dewey ( dalam Arends,2008)
mengatakan bahwa kelas seharusnya mencerminkan masyarakat yang
lebih luas dan menjadi laboratorium bagi pembelajaran kehidupan-nyata.
Model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan kelompok ini adalah
model pembelajaran kooperatif.
Belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif dapat
menguntungkan siswa yang berprestasi rendah dengan siswa yang
berprestasi tinggi yang bekerja bersama-sama dalam tugas-tugas
akademik. Siswa yang berkemampuan lebih tinggi dapat menjadi tutor
7
s1swa yang berkemampuan tinggi akan lebih berkembang ketika memberikan infonnasi kepada temannya, sedangkan siswa yang lemah kemampuannya akan mendapat masukan dan pemahaman dari siswa yang berkemampuan tinggi. Maka dalam kelompok tersebut akan sating membantu dan saling melengkapi sehingga hasil belajar yang optimum
akan tercapai.
Model pembelajaran kooperatif ditandai oleh struktur tugas, tujuan dan reward yang kooperatif. Siswa dituntut untuk mengerjakan tugas bersama-sama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas itu. Di samping itu, dalam pembelajaran kooperatif, dua individu atau lebih sating bergantung untuk mendapatkan reward yang akan mereka bagi, bila mereka sukses sebagai kelompok (Arends, 2008). Pembelajaran kooperatif terbagi atas: STAD (student team achievement divisions), nGSA W, GI (group investigation), dan Pendekatan Struktural (Think-Pair-Share, dan Numbered Heads Together).
8
kooperatif tipe ST AD yang dikombinasi dengan metode diskusi cukup
efektif dan berpengarub baik terbadap ketuntasan belajar siswa pada
pokok bahasan system koloid. Siahaan, J ., (2009) juga menyimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran ST AD dengan tanpa media
maupun dengan media peta konsep dan media komputer akan
meningkatkan peroleban basil belajar siswa. Pembelajaran discovery
dalam tatanan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan basil
belajar dan keterampilan social siswa (Syahroni, 2009). Penerapan
pembelajaran kooperatif tipe ST AD dalam pembelajaran kimia
bersesuaian dengan berbagai tingkat motivasi berprestasi siswa,
sedangkan tipe Jigsaw dapat diterapkan pada kelas dengan motivasi
berprestasi tinggi (Lubis, 2009). Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw cukup efektif dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa
padakonsep reproduksi vegetatif alami tumbuban di SMPN 2 Cimalaka
(Sulastri dan Rocbintaniawati, 2009).
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai bubungan antara penerapan model pembelajaran
Inquri dikombinasikan dengan kooperatif dengan aktivitas dan basil
belajar siswa. Agar tergambar variable yang digunakan, maka penelitian
ini diberi judul : "PENGARUH PEMBELAJARAN INQUIRY
DIKOMBINASIKAN DENGAN KOOPERATIF TERHADAP
· liASlt BELAJAR
LAJU
REAksl stSWA KELAS XI
SMA"
1.2 ldentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, diidentifikasi
beberapa masalah, yaitu :
1. Apakah persentase ketuntasan basil belajar siswa dalam
9
2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi hasil belajar kimia
siswa.
3. Apakah pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru
sudah tepat.
4. Apakah guru dan siswa sudah menggunakan model
p embel~aran inquiri dan model pembelajaran kooperatif
untuk mendukung pembelajaran kimia ?
5. Apakah penggunaan model pembelajaran inquiri dan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
6. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan
aktifitas dalam mempengaruhi hasil belajar ?
1.3 Pembatasan Masalah
Dari beberapa masalah yang diidentifikasi di atas, maka penelitian
dibatasi pada :
l. Penggunaan pendekatan strategi pembelajaran Inquiri yang
digunakan adalah Inquiri terbimbing.
2. Penggunaan pendekatan strategi pembel~aran Kooperatif
yang digunakan adalah Kooperatif ST AD.
3. Hasil belajar kimia dibataSi dalam ranah kognitif taksonomi
Bloom, dengan materi laju reaksi.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan Jatar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah di atas, masalah penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap
hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.
2. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran kooperatif
>
10
3. Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran inkuiri dikombinasikan dengan strategi pembelajaran kooperatif
terbadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan. 4. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan
aktifttas terhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2
Medan. 1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi . peningkatan aktivitas siswa melalui pembelajaran inkuiri dan peningkatan basil belajar siswa melalui pembelajaran inkuiri. Sedangkan tujuan khususnya adalah untu mengetahui :
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi pembelajaran
inkuiri terhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh strategi pemhelajaran
kooperatifterhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh straJegi pemhelajaran
inkuiri dikombinasikan dengan strategi pembelajaran
kooperatifterhadap hasil be/ajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.
4. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dengan aktifitas terhadap basil belajar siswa di SMA Negeri 2 Medan.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya dan pada mata pelajaran kimia pada khususnya, baik secara teoritis maupun secara praktis, antara Jain :
11
Inquiri berbasis Kooperatif dan pembel~aran Kooperatif saja
sebagai gaya belajar siswa.
2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran positif bagi pemerhati dan praktisi
pendidikan serta memberikan manfaat sebagai salah satu
bagian dalam usaha peningkatan proses pembelajaran,
terutama dalam menentukan pendekatan dan metode
pembelajaran yang efektif dan efisien serta disesuaikan
dengan gaya belajar siswa. Bagi pengambil keputusan dan
penentu kebijakan di sekolab dapat menjadi masukan dalam
pengadaan sarana dan prasarana serta pengembangan
wawasan kependidikan serta peningkatan kompetensi guru
dalam upaya menciptakan pembelajaran yang efektif dan basil
belajar yang optimal. Peningkatan aktivitas siswa m e l~J u i
pembelajaran inquiri dan peningkatan basil belajar siswa
melalui pembelajaran inquiri. Penelitian ini dibarapkan
bermanfaat bagi: I) siswa, untuk meningkatkan aktivitas dan
basil belajar siswa dalam pembelajaran; 2) guru, sebagai
masukan dalam kegiatan pembelajaran kimia melalui
pembelajaran inkuiri dan untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan
menentukan bentuk tindakan yang sesuai guna meningkatkan
..
85
DAFTAR PUSTAKA
Arend, R.;2008, Learning to Teach, jilid 2, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Bloom, B. S., ( 1971 ). Evaluation to Instruktional Design, Me. Grow Hill
Book Company, New York.
Dimyanti dan Mudjiono, (2002). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,Jakarta.
Dimyanti dan Mudjiono, (2006). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta,Jakarta.
Djamara, dan Zain, A.,2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,Jakarta
Gulo, w.,2002, Strategi Be/ajar Mengajar, PT Grasindo, Jakarta Hamalik, 0 ., (2004), Proses Be/ajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Johnson, D.W., Johnson, R.T., dan Stane, M.B. (2000). Cooperative Learning Methods: A meta-ana/isis. University of Minnesota, Minneapolis: Cooperative Learning Lubis, D.l., 2009, Penerapan Pembe/ajaran Kooperatif dalam
Pembelajaran Kimia pada pokok bahasan Daya han tar listrik larutan, Tesis Pascasaijana Universitas Negeri
Medan,Medan
Mujiono, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran lnkuiri Training berbasis Postofolio dan Penggunaaan Media Komputer pada pokok bahasan Koloid terhadap hasil be/ajar kimia di SMA
Negeri sekota Binjai, Pascasaijana Universitas Negeri Medan, Medan ..
Poerwardamita, W.J.S, 1991, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta .
Raharjo dan Solihatin, 2008, Cooperative Learning Ana/isis Model Pembelajaran IPS, Bumi Aksara, Jakarta.
86
Roestyah (1986). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Sanjaya W., (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan, catakan ke 2, Kencana Perdana Media Group . Jakarta.
Sardiman, A. M., (2003), Interaksi dan Motivasi Be/ajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Sardiman, S.A, (2003), Media Pendidikan, Penerbit PT Raj aGrafindo Persada, Jakarta.
Siahaan, J., 2009, Keberhasi/an Siswa SMA Be/ajar Kimia Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dengan
Menggunakan Media Komputer Dan Peta Konsep, Tesis Pascasatjana Universitas Negeri Medan, Medan.
Sijabat,S, 2009, Efektifitas Model Pembe/ajaran KooperatifTipe STAD dalam meningkatkan Prestasi Be/ajar siswa pada
pengajaran Hidrolisis, Pascasatjana Universitas NegeriMedan,Medan.
Siregar, W.W., 2006, Penerapan Pembelajaran KooperatifTipe STAD yang dikombinasi dengan Metode Diskusi terhadap Efektifitas dan Ketuntasan Be/ajar siswa pada pokok bahasan sistim koloid, Tesis Pascasatjana
Universitas Negeri Medan, Medan.
Slavin, RE., ( 1995 ). Cooperative Learning: Theory f or research and practice. Second edition. Massachusett. Allyu ande Bacon
Publisher
Slavin, R.E., (1994). Student Teams-Achievement Division. InS. Sharon
(Ed.), Handbook of cooperative learning methods (pp.
-87
Sulastri dan Rochintaniawati, 2009, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw Dalam Pembelajaran Biologi di SMP Negeri 2 Cima/aka, Jumal Pengajaran MIPA, vol 13 No.I, Aprii2009,UPI.
Suyanti, R.D., 2008. Strategi Pembe/ajaran Kimia, Pascasarjana universitas Negeri Medan, Medan .
Syahroni, A, 2009, Pengaruh Pembe/ajaran Discovery Dalam Tatanama Pembe/ajaran Kooperatif Tipe J igsaw Terhadap Hasil Be/ajar Kimia Dan Keterampilan Sosial Siswa SMA Negeri 3 Padangsidempuan , Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Medan.
z
?