• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY(CSR) TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT (ERC) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE

COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

OKTORA JUBILEUS SINAMBELA NIM : 05410258

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DISCLOSURE TERHADAP EARNING RESPONSE

COEFFICIENT PADA PERUSAHAAN

YANG TERDAFTAR DI BEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

OKTORA JUBILEUS SINAMBELA NIM : 05410258

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(5)
(6)
(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis, khususnya dalam penyelesaian skripsi ini sehingga dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk mememuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonumi Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari semua pihak akan dipertimbangkan oleh penulis dengan senang hati demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis telah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

(8)

iii

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

6. Teristimewa kepada kedua orangtua, ayahanda A.Sinambela dan Ibunda tercinta L.Sitorus atas segala cinta dan kasih sayang yang tulus bagi penulis. Juga kepada keluarga abang Thomson Sinambela atas segala doa dan motivasinya.

7. Kepada seluruh teman-teman LPMI yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

8. Kepada teman-teman kost gg bersama atas segala doa dan dukungannya.

Semoga segala dukungan dan keikhlasannya mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan Agustus 2012 Penulis

(9)

iv DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...i

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah ...7

C. Pembatasan Masalah ...7

D. Perumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Manfaat Penelitian...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ...9

1. Corporate Social Responsibility (CSR) ...9

2. Earning Response Coefficient (ERC) ...12

3. ERC dan Pengungkapan Informasi Dalam Laporan Tahunan ...14

B. Penelitian Terdahulu...16

C. Kerangka Berpikir ...21

(10)

v BAB III

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...23

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...23

C. Jenis dan Sumber Data Penelitian ...23

D. Tekhnik Pengumpulan Data...24

E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ...24

1. Variabel Penelitian ...24

2. Defenisi Operasional...24

F. Teknik Analisis Data ...27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel...30

B. Deskripsi Objek Penelitian ...31

C. Analisis Data ...33

1. Statistik Deskriptif ...33

2. Uji Asumsi Klasik ...35

2.1 Uji Normalitas ...35

2.2 Uji Heterokedastisitas ...37

2.3 Koefisien Determinasi...38

2.4 Pengujian Simultan ...38

2.5 Analisis Regresi ...39

(11)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...41

B. Saran ...41

1. Keterbatasan Penelitian...41

2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya ...42

DAFTAR PUSTAKA

(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel penelitian terdahulu ...18

Tabel 3.1 Tabel variabel penelitian dan pengukuran ...25

Tabel 4.1 Tabel sampel penelitian periode 2010 ...31

Tabel 4.2 Tabel nama perusahaan dan luas pengungkapan tahun 2010 ...31

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ...33

Tabel 4.4 Coefficients ...37

Tabel 4.5 Koefisien Determinasi ...38

Tabel 4.6 Hasil uji F ...39

(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...21

Gambar 4.1 Grafik Histogram ...36

(14)

ABSTRAK

Oktora Jubileus Sinambela. NIM 05410258. Pengaruh Corporate Social Responsibility

(CSR) Terhadap Earning Response Coefficient (ERC) pada Perusahaan Yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI).

Permasalahan dalam penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh Corporate

Social Responsibility (CSR) Earning Response Coefficient (ERC). Pada dasarnya tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh suatu rumusan empiris yang menghubungkan Corporate

Social Responsibility (CSR) Disclosure terhadap Earning Response Coefficient (ERC).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Sampel dalam penelitian ini adalah 393 perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

Sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) Tahun 2010 dan memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh penulis dalam menentukan

sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Corporate

Social Responsibility (CSR) Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (ERC)

digunakan metode regresi linear sederhana.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien regresi untuk variable CSR dan

besarnya nilai t – hitung menghasilakan nilai signifikansi yang lebih besar. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure dalam laporan Tahunan

memiliki pengaruh terhadap Earning Response Coefficient (ERC).

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi revolusi industri di Inggris (1760-1860), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih banyak digunakan sebagai alat pertanggungjawaban kepada pemilik modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada pemilik modal. Berpihaknya perusahaan kepada pemilik modal mengakibatkan perusahaan melakukan eksploitasi sumber-sumber alam dan masyarakat sosial secara tidak terkendali sehingga mengakibatkan kerusakan lingkungan alam dan pada akhirnya mengganggu kehidupan manusia. Para pemilik modal, yang hanya berorientasi pada laba material, telah merusak keseimbangan kehidupan dengan cara menstimulasi pengembangan potensi ekonomi yang dimiliki manusia secara berlebihan yang tidak memberi kontribusi bagi peningkatan kemakmuran mereka tetapi justru menjadikan mereka mengalami penurunan kondisi sosial [Galtung & Kada (1995) dan Rich (1996) dalam Anggraini (2006)].

Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin berkembang, maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena itu muncul pula kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Sosial Responsibility (CSR). Penerapan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost,

(16)

Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela/komitmen yang

dilakukan perusahaan didalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat wajib/menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk melakukan atau menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan : (1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). (2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. (3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (www.hukumonline.com).

Dengan adanya ini, perusahaan khususnya perseroaan terbatas yang bergerak di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam harus melaksanakan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat. Sanksi pidana

(17)

mengakibatkan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah” (Sutopoyudo, 2009). \

Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

sering dianggap inti dari etika bisnis, yang berarti bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan legal (artinya kepada pemegang saham atau shareholder) tetapi juga kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder) yang jangkauannya melebihi kewajibankewajiban di atas (ekonomi dan legal). Tanggung jawab sosial dari perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah pelanggan atau customers, pegawai, komunitas, pemilik atau investor, pemerintah, supplier bahkan juga kompetitor. Global Compact Initiative (2002) menyebut pemahaman ini dengan 3P (profit, people, planet), yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit), tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan hidup planet ini (Nugroho, 2007 dalam

Dahli dan Siregar, 2008). Pengembangan program-program sosial perusahaan dapat berupa bantuan fisik, pelayanan kesehatan, pembangunan masyarakat (community development), outreach, beasiswa dan sebagainya.

CSR tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam

(18)

ada sosial dan lingkungan, karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable). Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Sudah menjadi fakta bagaimana resistensi masyarakat sekitar, di berbagai tempat dan waktu muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan lingkungan hidupnya.

Masyarakat sekarang lebih pintar dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Sekarang, masyarakat cenderung untuk memilih produk yang diproduksi oleh perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan atau melaksanakan CSR. Survei yang dilakukan Booth-Harris Trust Monitor pada tahun 2001 dalam Sutopoyudo (2009) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan

perusahaan diminati investor. Corporate social responsibility dapat digunakan

(19)

pelaksanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005 dalam Sutopoyudo, 2009). Oleh karena itu, CSR berperan penting dalam meningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari peningkatan penjualan perusahaan dengan cara melakukan berbagai aktivitas sosial di lingkungan sekitarnya.

Menurut Darwin (2004) dalam Rakhiemah dan Agustia (2009) perusahaan dapat memperoleh banyak manfaat dari praktik dan pengungkapan CSR apabila dipraktekkan dengan sungguh-sungguh, diantaranya : dapat mempererat komunikasi dengan stakeholders, meluruskan visi, misi, dan prinsip perusahaan terkait dengan praktik dan aktivitas bisnis internal perusahaan, mendorong perbaikan perusahaan secara berkesinambungan sebagai wujud manajemen risiko dan untuk melindungi reputasi, serta untuk meraih competitive advantage dalam hal modal, tenaga kerja, supplier, dan pangsa pasar.

Penelitian tentang CSR telah banyak diteliti, namun memberikan hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti (2002) menunjukkan bahwa CSR berpengaruh positif signifikan terhadap Earning

(20)

variabel tersebut. Sedangkan Freedman dan Jaggi (1988) serta Donovan dan Gibson (2000) menemukan hubungan antara variabel tersebut pada penelitian high profile positif namun tidak signifikan. Perbedaan hasil penelitian ini memotivasi

peneliti untuk meneliti kembali pengaruh pengungkapan informasi CSR terhadap ERC.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Sayekti dan Wondabio (2007). Penelitian tersebut menggunakan variabel dependen ERC yang diukur dengan Cumulative Abnormal Return (CAR), dan variabel independen CSR yang diukur dengan Unexpected Earning (UE) dan pengungkapan informasi CSR dalam annual report perusahaan atau CSR disclosure indeks (CSRI), serta variabel kontrol BETA (yang memproksi resiko) dan Price – Book – Value (PBV, yang memproksi growth opportunities). Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya pengaruh yang negatif signifikan antara CSR dengan ERC. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Tarigan (2008) yang meneliti hal sama pada periode yang berbeda, menunjukkan bahwa pengaruh pengungkapan CSR negatif signifikan terhadap ERC.

(21)

memotivasi peneliti untuk meneliti kembali pengaruh pengungkapan informasi CSR terhadap ERC.

Oleh karena itu, peneliti berkeinginan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient pada Perusahaan yang terdaftar di BEI.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan Corporate Social Responsibility disclosure terhadap Earning Response Coefficient?

2. Apakah Corporate Social Responsibility disclosure berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient ?

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada : pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) disclosure terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.4 Perumusan Masalah

(22)

Social Responsibility (CSR) disclosure terhadap Earning Response Coefficient

padaperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah menguji secara empiris tentang : Pengaruh Corporate Social Responsiblity (CSR) disclosure terhadap Earning Response

Coefficient pada perusahaan yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Menambah dan mengembangkan pengetahuan peneliti tentang kajian akuntansi keuangan Corporate Social Responsibility (CSR), dan Earning Response Coefficient.

2. Memberi masukan bagi penyusun standar akuntansi dan badan otorisasi pasar modal mengenai relevansi terhadap pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan.

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa :

1. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure Berpengaruh signifikan terhadap Earning Response Coefficient.

2. Terdapat perbedaan luas pengungkapan CSR periode sebelum dan sesudah berlakunya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

B. Saran

1. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

1. Penelitian ini hanya Menggunakan Corporate Social Responsibility (CSR)

sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap Earning Response Coefficient.

(24)

3. Subyektif dalam menilai luas pengungkapan. Hal ini terjadi karena setiap pembaca melihat pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang diungkapakan perusahaan dari sudut pandang yang berbeda-beda

2. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan penerapan Good Corporate Governance (GCG) selain Corporate social Responsibility

(CSR) sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap Earning Response Coefficient.

2. Penelitian selanjutnya menggunakan variabel lain sebagai variabel moderating hubungan CSR dan ERC, misalnya: leverage, size perusahaan, dll.

3. Penelitian selanjutnya diharapakan menggunakan seluruh perusahaan dengan sampel yang lebih banyak dan tahun pengamatan yang lebih lama.

Gambar

Tabel 2.1   Tabel penelitian terdahulu ................................................................18
Gambar 2.1   Kerangka Berpikir ........................................................................21

Referensi

Dokumen terkait

Setelah semua bagian komponen terbuka.Seperti yang terlihat pada Gambar 3.8.langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu dengan membersihkan seluruh part dari

The objects are sorted into data and functions, skeleton help files are created for them using prompt() and a DESCRIPTION file is created.. The function then prints out a list of

4.4.3 Personal Financial Need dengan Proksi Kepemilikan Saham Oleh Orang Dalam sebagai variabel untuk mendeteksi Financial Statement Fraud dengan Proksi

Seluruh proyek yang memerlukan pengadaan lahan harus mempertimbangkan adanya kemungkinan pemukiman kembali penduduk sejak tahap awal proyek. Bilamana pemindahan

Dalam perkembangan sejarah keilmuan, ada anggapan bahwa ilmu yang paling “benar” adalah ilmu alam sehingga semua ilmu pengetahuan sepertinya diarahkan sama dengan ilmu pengetahuan

characteristics of the microspheres (microspheres size and morphology, encapsulation efficiency and protein loading and protein integrity) and also to study in vivo immune

Bupati/Wakil Bupati, Pimpinan dan Anggota DPRD serta ASN/PNS Daerah dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2021 dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Terkait dengan

Stereotip dan prasangka adalah akar berbagai bentuk dehumanisasi dalam kehidupan manusia. Dan di Indonesia, stereotip dan prasangka banyak mewarnai relasi dalam