PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA UNTUK SISWA SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DETY EVRITAWATI
NIM: 061 334 052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA UNTUK SISWA SMA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh:
DETY EVRITAWATI
NIM: 061 334 052
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya ini untuk :
TÄÅtÅtàxÜ~â hÇ|äxÜá|àtá ftÇtàt W{tÜÅt
^xwât ÉÜtÇz àât ~â UtÑt~ jtz|Å|Ç wtÇ \uâ TÇwÜ|Åtà|?
`tá ZtÄ|{ wtÇ WxË j|Çw|?
gxÜ|Åt ~tá|{ tàtá v|Çàt wtÇ ~tá|{ átçtÇz çtÇz w|uxÜ|~tÇ áxÄtÅt |Ç|?
^âÑxÜáxÅut{~tÇ ~tÜçt~â áxutzt| ãâ}âw ut~à|~â wtÇ âÇàâ~ ÅxÅutÄtá
áxÅât ÑxÇzÉÜutÇtÇ ~tÄ|tÇ çtÇz à|wt~ àxÜÇ|Ät| {tÜztÇçtAAA
MOTTO
”Kebersamaan dan kekompakan dalam kebenaran
adalah kunci kesuksesan.”
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 6 Desember 2010 Penulis
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dety Evritawati
Nomor Mahasiswa : 061334052
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ”PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA UNTUK SISWA SMA”. Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya dan dapat digunakan dengan sebagaimana mestinya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 23 Desember 2010
Yang menyatakan
KATA PENGANTAR
Tiada kata pertama yang selalu ingin kami sampaikan kecuali puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi, berisi tentang proses pengembangan buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Untuk Siswa SMA.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah banya mendapatkan saran dan kritik dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran yang membangun hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA., Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si, dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
penulisan abstrak bahasa Inggris.
7. Bapak dan Ibu staf dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi, yang telah memberikan bekal ilmu selama proses perkuliahan.
8. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi, yang telah membantu demi kelancaran proses belajar selama ini.
9. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., dan Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si., selaku ahli materi yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran-saran untuk memperbaiki produk yang dikembangkan.
10.Bapak Agus Suprapto, S. Pd. (guru SMA Negeri 1 Sleman), Ibu Kristina Sri. S, S. Pd. (guru SMA Negeri 2 Sleman), Bapak Drs. Supardjo (guru SMA Negeri 1 Godean), Bapak Suryanto, S.Pd. (guru SMA Negeri 1 Mlati), dan Ibu Ening Handayani Rahayu, S. Pd., selaku ahli materi yang telah membantu mengevaluasi dan memberikan saran-saran untuk memperbaiki produk yang dikembangkan.
11.Ardiyanti Dwi Astuti (siswa SMA Negeri 1 Godean) dan Wita Ardini Utami (siswa SMA Negeri 1 Mlati), yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menjadi responden uji coba produk.
12.Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku Bapak Wagimin dan Ibu Andriwati, serta adikku tercinta Monica Windi Prastiwi, yang selalu memberikan dukungan moral dan materiil, cinta dan kasih sayang, serta doa dan harapan yang tiada henti.
sayang, waktu dan perhatian yang selalu diberikan untuk menemani hari-hariku selama ini, untuk segala bantuan, semangat, serta doa yang selalu kamu berikan.
14.Teman-temanku yang telah banyak membantu; Arni, Ocha, Dhian, Pristi, Rara, Iren, Galih, Sisca, Retno, Deta, Djinonk, Sisca Putu, Vivin, Ninin, Mb’ Wati, Dwi Setya, dan seluruh teman-temanku mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas kebersamaan dan bantuan selama penulis menempuh studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
15.Lisa dan mas Anton yang telah banyak membantuku dalam membuat abstrak dan desain sampul buku praktikku.
16.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam pengerjaan skripsi selama ini. Menyadari adanya berbagai keterbatasan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.
Yogyakarta, 6 Desember 2010 Penulis,
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU PRAKTIK SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA UNTUK SISWA SMA
Dety Evritawati Universitas Sanata Dharma
2010
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang dapat digunakan dalam pembelajaran siswa SMA ditinjau dari aspek tampilan dan isi. Buku praktik yang dikembangkan memiliki karakteristik: 1) terdiri dari berbagai dokumen berupa bukti-bukti transaksi; 2) digunakan sebagai sarana belajar mandiri siswa; 3) dapat menjadi sarana belajar siswa secara nyata dalam praktik pembelajaran Akuntansi setelah memahami konsep/teori; dan 4) berisikan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa.
Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Pengembangan buku praktik dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: desain, produksi, evaluasi, dan revisi. Melalui tahap produksi, dihasilkan produk awal yang divalidasi oleh ahli materi dalam dua tahap, dengan jumlah ahli materi sebanyak delapan orang, yaitu lima orang guru Akuntansi SMA dan tiga orang dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. Selanjutnya, produk diujicobakan kepada siswa sebagai kelompok sasaran. Subjek uji coba produk adalah guru-guru akuntansi SMA, dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, serta siswa SMA.
Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara. Data berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk, saran untuk perbaikan produk, serta data kualitatif lainnya. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif. Saran-saran yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk merevisi produk.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF SERVICE BUSINESS ACCOUNTING CYCLE PRACTICAL BOOK FOR SENIOR HIGH SCHOOL
STUDENTS
Dety Evritawati Sanata Dharma University
2010
This study aimed to produce Service Business Accounting Cycle Practicial Book which could be used in the learning process of Senior High School students observed from the appearance and the content (of this book). The practical book which was developed had characteristic: 1) it was consisted from some documents which were transactional proves; 2) it was used as the students’ independent learning process facility; 3) it could be the students’ facility in their concrete study of Accounting practical study after understanding the concept/the theory; and 4) it contained Service Business Accounting Cycle.
This study was categorized as research and development. The development of the practical book was conducted by means of some phases, i.e. design, production, evaluation, and revision. The phase of production produced an early authorized product by the experts in accounting learning materials in two phases, with eight experts of the matters, consisted of five Senior High School Accounting teachers and three lecturers of Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University. Afterward, the product was tested to the students as the group target. The subjects of the tested product were the teachers of Senior High Schools, lecturers of Accounting Education Study Program at Sanata Dharma University, and Senior High School students.
The data were collected by using questionnaires and conducting interviews. They were in the form of the result of assessment of the product quality, of suggestion to revise the product, and of other qualitative data. Quantitative data were analyzed by using descriptive statistic. The obtained suggestions were used as a base to revise the product.
The authorized result of the experts in accounting learning materials on the first phase showed that the quality of the practical book was ”good”, with score 3,97. Meanwhile, the authorized result on the second phase showed that the quality of the practical book was ”very good”, with score 4,37. The testing result showed that the students’ assessment of the quality of this developed practical book was ”good”, with score 3,73. As a result, it could be concluded that the product of the developed practical book could be used to assist students in enhancing their understanding in accounting learning process.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Pengembangan ... 4
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 4
E. Pentingnya Pengembangan ... 4
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 5
G. Definisi Istilah ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Tinjauan Teoretis ... 8
1. Perusahaan Jasa ... 8
b. Karakteristik Perusahaan Jasa ... 9
2. Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa ... 10
3. Bukti Transaksi ... 14
e. Langkah-langkah dalam membuat jurnal ... 25
5. Buku Besar ... 26
a. Pengertian Buku Besar ... 26
b. Bentuk Buku Besar ... 26
c. Memindahbukukan Pos-Pos Jurnal ke Buku Besar (Posting) ... 29
a. Pengertian Jurnal Penyesuaian ... 32
b. Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi ... 32
c. Pencatatan Jurnal Penyesuaian ... 33
8. Kertas Kerja ... 38
a. Pengertian Kertas Kerja ... 38
b. Tujuan Penyusunan Kertas Kerja ... 38
c. Prosedur Penyusunan Kertas Kerja ... 38
9. Kolom Neraca Saldo Setelah Disesuaikan ... 40
10.Laporan Keuangan ... 40
a. Laporan Laba Rugi (Income Statement) ... 40
b. Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity) ... 43
e. Prosedur Penutupan pada Perusahaan Persekutuan .... 52
f. Prosedur Penutupan pada Perusahaan Perseroan ... 54
12.Neraca Saldo Setelah Penutupan ... 56
13.Evaluasi Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa . 56 B. Penelitian dan Pengembangan ... 58
C. Pertanyaan Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Deskripsi Produk Awal ... 72
B. Daftar Uji Coba dan Revisi Produk ... 73
1. Data Validasi Ahli Materi Tahap I ... 73
2. Revisi Produk dari Ahli Materi Tahap I ... 104
3. Data Validasi Ahli Materi Tahap II ... 111
4. Revisi Produk dari Ahli Materi Tahap II ... 134
5. Data Uji Coba Kelompok Sasaran (Siswa) ... 137
6. Revisi Produk dari Kelompok Sasaran (Siswa) ... 143
C. Analisis Data 1. Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ... 144
2. Analisis Data Hasil Validasi Ahli Materi Tahp II ... 149
3. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Sasaran ... 153
D. Hasil Penilaian Kerja Siswa ... 157
E. Kajian Produk Akhir ... 159
BAB IV KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 162
B. Keterbatasan ... 163
C. Saran Pemanfaatan dan Pengembangan Produk Lebih Lanjut 163
DAFTAR PUSTAKA ... 165
DAFTAR TABEL
Tabel II.10 Buku Besar bentuk sebelah-menyebelah ... 27
Tabel II.11 Buku Besar bentuk stafel berlajur/berkolom saldo tunggal ... 27
Tabel II.12 Buku Besar bentuk stafel berkolom saldo rangkap ... 28
Tabel II.13 Bentuk Neraca Saldo ... 31
Tabel II.20 Bentuk Laporan Arus Kas Metode Langsung ... 47
Tabel II.21 Bentuk Laporan Arus Kas Metode tak Langsung ... 48
Tabel III.1 Daftar Tempat Penelitian ... 61
Tabel III.2 Skor Alternatif Jawaban ... 71
Tabel III.3 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan PAP ... 71
Tabel IV.1 Nama-Nama Ahli Materi ... 74
Tabel IV.2 Hasil Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ... 77
Tabel IV.3 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi I ... 77
Tabel IV.4 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 78
Tabel IV.6 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi II ... 80
Tabel IV.7 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi II ... 80
Tabel IV.8 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi II ... 82
Tabel IV.9 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi III ... 83
Tabel IV.10 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi III ... 84
Tabel IV.11 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi IV ... 86
Tabel IV.12 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi IV ... 86
Tabel IV.13 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi IV ... 88
Tabel IV.14 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi V ... 88
Tabel IV.15 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi V ... 89
Tabel IV.16 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi V ... 90
Tabel IV.17 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VI ... 92
Tabel IV.18 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VI ... 93
Tabel IV.19 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VI ... 94
Tabel IV.20 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VII ... 95
Tabel IV.21 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VII ... 95
Tabel IV.22 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VII ... 97
Tabel IV.23 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VIII ... 99
Tabel IV.24 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VIII ... 99
Tabel IV.25 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VIII ... 101
Tabel IV.26 Rekapitulasi Skor Aspek Tampilan dari berbagai Ahli Materi Tahap I ... 101
Tabel IV.27 Rekapitulasi Skor Aspek Isi dari berbagai Ahli Materi Tahap I ... 102
Tabel IV.28 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi I ... 111
Tabel IV.29 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi I ... 112
Tabel IV.30 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi II ... 113
Tabel IV.31 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi II ... 114
Tabel IV.32 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi III ... 116
Tabel IV.33 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi III ... 116
Tabel IV.34 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi IV ... 118
Tabel IV.36 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi V ... 121
Tabel IV.37 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi V ... 121
Tabel IV.38 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi V ... 122
Tabel IV.39 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VI ... 124
Tabel IV.40 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VI ... 124
Tabel IV.41 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VI ... 126
Tabel IV.42 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VII ... 126
Tabel IV.43 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VII ... 127
Tabel IV.44 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VII ... 128
Tabel IV.45 Skor Aspek Tampilan dari Ahli Materi VIII ... 129
Tabel IV.46 Skor Aspek Isi dari Ahli Materi VIII ... 129
Tabel IV.47 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Ahli Materi VIII ... 131
Tabel IV.48 Rekapitulasi Skor Aspek Tampilan dari berbagai Ahli Materi Tahap II ... 132
Tabel IV.49 Rekapitulasi Skor Aspek Isi dari berbagai Ahli Materi Tahap II . 132 Tabel IV.50 Nama-Nama Kelompok Sasaran ... 138
Tabel IV.51 Skor Aspek Tampilan dari Siswa I ... 138
Tabel IV.52 Skor Aspek Isi dari Siswa I ... 139
Tabel IV.53 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Siswa I ... 140
Tabel IV.54 Skor Aspek Tampilan dari Siswa II ... 141
Tabel IV.55 Skor Aspek Isi dari Siswa II ... 142
Tabel IV.56 Jenis Kesalahan dan Saran Perbaikan dari Siswa II ... 143
Tabel IV.57 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Tampilan oleh Ahli Materi Tahap I ... 145
Tabel IV.58 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Isi oleh Ahli Materi Tahap I ... 146
Tabel IV.59 Kualitas Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I ... 147
Tahap II ... 150 Tabel IV.62 Kualitas Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Validasi Ahli Materi Tahap II ... 152 Tabel IV.63 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Tampilan oleh
Kelompok Sasaran ... 154 Tabel IV.64 Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek Isi oleh Kelompok
Sasaran ... 155 Tabel IV.67 Kualitas Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Tampilan oleh Ahli Materi Tahap I ... 145 Gambar IV.2 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Isi oleh Ahli Materi Tahap I ... 146 Gambar IV.3 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Tampilan
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Validasi Ahli Materi Tahap I ... 148 Gambar IV.4 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Isi
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Validasi Ahli Materi Tahap I ... 148 Gambar IV.5 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Tampilan oleh Ahli Materi Tahap II ... 150 Gambar IV.6 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Isi oleh Ahli Materi Tahap II ... 151 Gambar IV.7 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Tampilan
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Validasi Ahli Materi Tahap II ... 152 Gambar IV.8 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Isi
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Validasi Ahli Materi Tahap II ... 153 Gambar IV.9 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Tampilan oleh Kelompok Sasaran ... 154 Gambar IV.10 Diagram Batang Distribusi Frekuensi Penilaian Aspek
Isi oleh Kelompok Sasaran ... 155 Gambar IV.11 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Tampilan
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
Gambar IV.11 Diagram Batang Kualitas Penilaian Aspek Isi
Buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Hasil
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner Pengujian Tahap I ... ... 167 Lampiran 2 Lembar Kuesioner Pengujian Tahap II ... ... 172 Lampiran 3 Lembar Kuesioner Pengujian Tahap III ... ... 177 Lampiran 4 Surat Keterangan/Ijin dari Skretariat Daerah Provinsi DIY ... 182 Lampiran 5 Surat Keterangan/Ijin dari Badan Perencanaan Pembangunan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam ”dunia bisnis”, Akuntansi sering dijuluki bahasa dunia bisnis
(language of business). Disebut demikian karena hasil Akuntansi itu sendiri,
adalah informasi tentang keuangan. Informasi keuangan ini sangat penting di
dalam dunia bisnis. Mereka sangat terbantu dalam pengambilan keputusan
ekonomi jika mereka mendapatkan informasi yang dihasilkan dari proses
Akuntansi. Kita tidak akan pernah bisa mengatakan hitam atau putih jika
suatu benda tidak membiaskan cahaya hitam atau putih ke mata kita.
Demikian juga kalangan bisnis, mereka tidak akan pernah bisa mengambil
keputusan tentang sesuatu yang mereka hadapi jika keterangan tentang
sesuatu itu tidak mereka miliki. Keterangan inilah yang disebut informasi
(Sinaga, 1991:3-4).
Dalam perkembangannya Akuntansi dapat didefinisikan dengan berbagai
cara, tergantung dari segi apa kita mendefinisikannya. Berhubung luasnya
lapangan Akuntansi tersebut, sampai saat ini belum ada satu definisi pun yang
dianggap paling tepat (Muslihat, 1985:1). Hal ini disebabkan karena sistem
pencatatan Akuntansi itu selalu berubah sesuai dengan perkembangan
perusahaan dan perdagangan.
Definisi tersebut mengandung pengertian bahwa kegiatan utama
aktivitas ekonomi yang relevan dari suatu organisasi tertentu, mencatat secara
historis aktivitas keuangan organisasi, mengkomunikasikan kejadian ekonomi
kepada pihak yang berkepentingan dalam bentuk laporan keuangan yang
memuat informasi keuangan organisasi yang dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan.
Sejak dulu, Akuntansi dibutuhkan oleh banyak kalangan. Baik oleh
perseorangan, dari organisasi dalam lingkup kecil maupun organisasi dalam
lingkup besar. Hal tersebut mengakibatkan teori-teori dan praktik-praktik
Akuntansi terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
tentang informasi keuangan yang semakin meningkat. Kini,
perkembangan-perkembangan tersebut mampu menjadi daya tarik bagi sebagian orang,
bahkan banyak diantara mereka yang melakukan pembukuan yang merupakan
perkembangan Akuntansi ini.
Berbagai upaya dilakukan oleh banyak pihak untuk meningkatkan mutu
dan kualitas peserta didik. Terutama dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Namun yang menjadi masalah yaitu bahwa tidak semua pendidik mampu
memberikan sesuatu yang berbeda dalam memberikan materi pembelajaran.
Cara mengajar yang konvensional masih terlihat di banyak sekolah, bahkan
hanya sebagian kecil guru yang sudah mampu berkreativitas dalam
menggunakan media dan model-model pembelajaran yang menarik. Selain itu
keterbatasan sarana dan prasarana yang ada membuat proses belajar masih
Siswa SMA pada jurusan IPS perlu memiliki kompetensi di bidang
Akuntansi. Untuk itu, Akuntansi menjadi salah satu mata pelajaran yang
diwajibkan pemerintah pada jenjang menengah atas. Ketentuan tersebut
terdapat dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi
kurikulum sekolah menengah atas dan kejuruan. Namun fenomena yang
sekarang ini terjadi, di Sekolah Menengah Atas di Wilayah Sleman buku
praktik yang ada belum seperti kejadian di perusahaan yang sesungguhnya.
Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya ketidaksesuaian transaksi yang
terjadi di dalam buku praktik yang telah ada dengan perusahaan yang
sesungguhnya. Dalam kurikulum di Sekolah Menengah Atas mata pelajaran
Akuntansi diajarkan dalam 2 jam pelajaran per minggu (2 x 45 menit), hal itu
memungkinkan kurangnya pemahaman siswa mengenai Akuntansi khususnya
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa jika tidak diimbangi dengan praktik secara
nyata. Pembuatan buku praktik pembelajaran Akuntansi ini diharapkan
mampu menjadi salah satu bagian dalam pengembangan proses pembelajaran
Akuntansi bagi siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diteliti
adalah : ”Bagaimana menyusun buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan
Jasa Untuk Siswa SMA yang berkualitas ditinjau dari aspek tampilan dan
C. Tujuan Pengembangan
Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian ini adalah untuk
menghasilkan buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang dapat
digunakan dalam pembelajaran siswa SMA ditinjau dari aspek tampilan dan
isi.
D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Produk yang akan diharapkan dalam proses pengembangan ini adalah
buku Praktik Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Karakteristik dari produk
buku praktik ini adalah sebagai berikut :
1. Buku praktik terdiri dari berbagai dokumen berupa bukti-bukti transaksi
dalam perusahaan jasa yang disusun sebelum masuk dalam siklus
Akuntansi.
2. Buku praktik ini dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri siswa.
3. Buku praktik ini dapat menjadi sarana belajar siswa secara nyata dalam
praktik pembelajaran Akuntansi setelah memahami konsep/teori.
4. Buku praktik ini berisikan siklus Akuntansi perusahaan jasa. Materi
disusun sesuai dengan tahap-tahap dalam siklus Akuntansi.
E. Pentingnya Pengembangan
1. Bagi Mahasiswa
Dari hasil pengembangan buku praktik ini, diharapkan dapat
pembelajaran Akuntansi di sekolah, terutama dalam ide-ide membuat buku
praktik Akuntansi yang lain
2. Bagi Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi bacaan
tambahan atau referensi baru bagi Program Studi Pendidikan Akuntansi.
3. Bagi Sekolah
Buku praktik ini akan memberikan sumbangan bagi peningkatan
mutu pendidikan, kurikulum dan pembelajaran.
4. Bagi Penulis
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi tolak ukur
penilaian kemampuan penulis dalam mengembangkan pengetahuan yang
telah dimiliki dan aplikasi teori yang selama ini telah diperoleh dalam
proses belajar di perguruan tinggi.
F. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Pengembangan buku praktik ini didasarkan pada beberapa asumsi, bahwa:
1. Siswa dapat melakukan proses pembelajaran secara lebih mandiri apabila
ada sarana belajar berupa buku praktik yang telah berisikan materi tentang
siklus Akuntansi perusahaan jasa.
2. Siswa sedang melakukan pembelajaran konsep/teori tentang siklus
untuk menambah pemahaman siswa jika didukung dengan praktik secara
nyata.
3. Menambah pengetahuan siswa dalam pemahaman mengenai siklus
Akuntansi perusahaan jasa, karena buku praktik ini dapat digunakan untuk
pembelajaran siswa baik di rumah maupun di sekolah.
4. Mampu menjadi salah satu bagian dalam proses pembelajaran
perkembangan Akuntansi bagi siswa.
Produk penelitian pengembangan buku praktik ini memiliki beberapa
keterbatasan, antara lain:
1. Buku praktik ini hanya memuat siklus Akuntansi perusahaan jasa.
2. Bukti-bukti transaksi yang tersedia hanya sebagian kecil dari transaksi
yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu satu periode.
3. Produk yang dihasilkan kemungkinan belum sempurna karena adanya
beberapa keterbatasan dari peneliti.
G. Definisi Istilah
Definisi operasional untuk istilah-istilah dalam rumusan masalah
penelitian pengembangan di atas adalah sebagai berikut:
1. Buku praktik adalah buku yang berisi latihan-latihan yang dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa
dalam aplikasi teori/konsep.
2. Siklus akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi bisnis
berulang-ulang. Tahapan pencatatan dimulai dengan terjadinya transaksi yang
kemudian dicatat dalam jurnal, mengklasifikasikan masing-masing
perkiraan dalam buku besar, mencatat jurnal penyesuaian, membuat neraca
saldo, jurnal penutup dan neraca saldo setelah jurnal penutup hingga
menghasilkan laporan keuangan (Yadiati, 2006:86).
3. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak
dalam bidang penyediaan pelayanan kepada masyarakat, seperti memberi
kemudahan, kenyamanan, atau kenikmatan dengan memperoleh imbalan.
4. Siswa adalah peserta didik dalam dunia pendidikan formal pada jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA).
Menyadari berbagai fenomena yang timbul dan disesuaikan dengan
definisi operasional di atas, maka lingkup penelitian ini dibatasi pada segi-segi
berikut:
1. Perusahaan jasa dibatasi pada organisasi yang bergerak dalam usaha jasa
laundry.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis
1. Perusahaan Jasa
a. Definisi Perusahaan Jasa
Menurut jenis kegiatannya, perusahaan dapat dibedakan menjadi
perusahaan jasa, perdagangan, dan manufaktur.
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya
memproduksi produk tidak berwujud dengan tujuan mencari laba
(Alam. S, 2006:197).
Perusahaan jasa dapat bergerak dalam berbagai bidang usaha jasa,
antara lain (Usman, 2004:102):
1) Transportasi, meliputi perusahaan bus kota, perusahaan taksi, dan
perusahaan angkutan desa/kota;
2) Reparasi dan pemeliharaan, meliputi bengkel, cuci mobil, cleaning
service;
3) Komunikasi, meliputi telepon, radio dan TV, serta penerbitan surat
kabar dan majalah;
4) Tempat tinggal, meliputi kontrakan, hotel, dan penginapan;
5) Keahlian perseorangan, meliputi salon kecantikan, tukang jahit,
dan foto studio;
7) Profesi, meliputi akuntan, pengacara, rumah bersalin, dan notaris.
b. Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan aktivitas utama
memberikan pelayanan jasa atau menjual jasa. Terdapat empat
karakteristik yang membedakan antara jasa (service) dan barang
(goods), antara lain (Adji, 2007:227-228):
1) Tidak Berwujud (Intangible). Sifat jasa tidak memiliki wujud fisik
yang dapat dilihat dan diraba.
2) Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparability). Tidak ada pemisahan
antara produksi dan penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan.
3) Berubah-ubah (Variability). Jasa memiliki sifat tidak dapat
distandarisasi karena sangat bergantung pada selera, waktu, tempat, dan karakteristik konsumen.
4) Tidak Dapat Disimpan (Perishability). Jasa memiliki sifat tidak
dapat disimpan untuk dijual kembali pada waktu yang berbeda.
Inilah mengapa perusahaan jasa tidak memiliki persediaan jasa.
Terdapat lima kategori produk yang ditawarkan perusahaan terkait
dengan produk jasa atau barang:
1) 100% Barang. Penawaran ini sepenuhnya menawarkan sebuah
barang. Sebagai contoh, produk sabun, pasta gigi, atau garam.
2) Barang dengan Tambahan Berupa Jasa. Ini berwujud barang
namun dengan tambahan sedikit jasa. Ini biasa ditawarkan oleh
perusahaan-perusahaan manufaktur mobil, komputer, dan telepon
genggam. Produsen-produsen barang elektronik tersebut biasanya
3) Hybrid. Penawaran ini merupakan penawaran yang
menggabungkan jasa dan barang dengan proporsi yang sama.
Sebagai contoh, restoran, selain menyediakan makanan juga
menyediakan suasana yang kondusif untuk bersantai.
4) Jasa dengan Tambahan Barang. Penawaran ini merupakan
penawaran yang menggabungkan jasa dan barang dengan proporsi
jasa lebih besar dari barang. Sebagai contoh, jasa penerbangan.
5) 100% Jasa. Penawaran ini merupakan penawaran yang dilakukan
perusahaan kepada konsumen atas jasa yang tidak ditambahkan
barang. Sebagai contoh, penyedia Baby Sitter.
2. Siklus Akuntansi pada Perusahaan Jasa
Siklus Akuntansi adalah tahapan-tahapan dalam mencatat transaksi
bisnis hingga menghasilkan laporan keuangan bagi suatu organisasi dalam
periode tertentu. Disebut siklus Akuntansi (Accounting cycle) karena
tahapan pencatatan tersebut dilakukan dan terjadi berulang-ulang melalui
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa (Adji, 2007:230):
Transaksi Bukti Transaksi
Jurnal
Buku Besar
Neraca Saldo Data Penyesuaian
Kertas Kerja
• Laporan Perubahan
Ekuitas
• Laporan Arus Kas
• Catatan atas Laporan
Keterangan:
1. Mempersiapkan dan mengumpulkan bukti transaksi.
2. Mencatat transaksi dalam buku harian/jurnal.
3. Memindahkan transaksi dari jurnal ke akun buku besar (posting).
4. Membuat neraca saldo
5. Mempersiapkan data penyesuaian.
6. Membuat kertas kerja (worksheet).
7. Menyusun laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan).
8. Membuat ayat penutup dan menutup akun buku besar.
9. Membuat neraca saldo setelah tutup buku.
10. Membuat ayat jurnal pembalik.
Pada penelitian ini, pengerjaan buku praktik hanya sampai pada
penyusunan Laporan Keuangan. Meskipun sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)
Siklus Akuntansi berawal dari mempersiapkan dan mengumpulkan bukti
transaksi sampai dengan membuat ayat jurnal pembalik. Hal tersebut
disebabkan karena laporan keuangan yang dihasilkan selama proses
akuntansi merupakan informasi yang sangat penting untuk mengetahui
keadaan perusahaan yang sesungguhnya.
Tahap awal dari siklus akuntansi adalah terjadinya transaksi bisnis
dalam jurnal dan mem-posting ke buku besar dan menyiapkan neraca
saldo. Alat yang bermanfaat dalam mengumpulkan dan mengikhtisarkan
ayat penyesuaian dan saldo akhir untuk menyusun laporan keuangan
adalah neraca lajur (worksheet). Neraca lajur tersebut bukanlah bagian
terpenting dari sistem akuntansi yang formal, sehingga tidak dapat
disamakan dengan perkiraan (account), jurnal, dan buku besar.
Tanpa membedakan jenis perusahaan dan bentuk badan usahanya,
pada dasarnya siklus akuntansi adalah sama untuk jenis dan bentuk badan
usaha apapun. Perbedaan bentuk dan jenis badan usaha ada pada
karakteristik produk yang dijual dan sumber kekayaan masing-masing
perusahaan sehingga perkiraan (account) yang terlibat berbeda-beda dan
menimbulkan perlakuan akuntansi yang berbeda pula. Pada perusahaan
jasa maka produk yang dijual adalah jasa.
Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut
(Soemarso, 1990:90):
a. Tahap Pencatatan, yaitu:
1) Pembuatan dan penerimaan bukti transaksi.
2) Pencatatan dalam jurnal.
3) Pemindahbukuan (posting) ke buku besar.
b. Tahap Pengikhtisaran, yaitu:
1) Pembuatan neraca saldo (trial balance)
2) Pembuatan kertas kerja (worksheet) dan jurnal penyesuaian
(adjustment).
3) Penyusunan laporan keuangan.
4) Pembuatan jurnal penutup (closing entries).
5) Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance).
3. Bukti Transaksi
Bukti transaksi merupakan dokumen sumber yang merupakan
dasar pencatatan suatu transaksi. Transaksi dicatat berdasarkan informasi
yang diberikan oleh dokumen sumber.
Transaksi dalam perusahaan jasa terbagi menjadi dua: (1) transaksi
yang mengakibatkan kas keluar (transaksi pengeluaran kas) dan (2)
transaksi yang mengakibatkan kas masuk (transaksi penerimaan kas)
(Adji, 2007:237-243).
a. Transaksi Pengeluaran Kas
1) Transaksi Pembelian
a) Nota Kontan
Nota kontan adalah bukti transaksi yang kita terima atas
pembelian barang secara tunai dari penjual.
Tabel II.1 Bentuk Nota Kontan
Sumber: (Adji, 2007:238)
Keterangan:
(1) Data perusahaan
(2) Tanggal pembuatan nota kontan
(3) Nomor nota kontan
(4) Nama pelanggan
(5) Jenis barang
(6) Tanda tangan petugas berwenang
b) Faktur Pembelian
Faktur pembelian adalah bukti transaksi yang kita terima atas
pembelian barang secara kredit.
Tabel II.2 Bentuk Nota Pembelian
Sumber: (Adji, 2007:238)
Keterangan:
PT GRAHA MELIA (1) (2) Tanggal :
(2) Tanggal pembuatan faktur
(3) Nomor faktur
(4) Nama pelanggan
(5) Jenis barang
(6) Tanda tangan petugas berwenang
2) Transaksi Pelunasan Hutang
a) Cek
Cek adalah bukti transaksi yang harus kita buat saat terjadi
pembayaran kepada pihak lain (pelanggan, penjual, dan
karyawan) melalui akun bank perusahaan.
Tabel II.3 Bentuk Cek
Sumber: (Adji, 2007:239)
Keterangan :
(1) Nomor cek
(2) Tanggal pembuatan cek
(3) Nomor rekening perusahaan
(4) Tujuan pembayaran untuk siapa
Cek No. 022345 (1) Cek No. 022345 (2) Jakarta, 17 Mei 2008 Cek BRI No Rekening ______ (3)
(5) Jumlah uang yang akan dibayarkan
(6) Tanda tangan dan cap perusahaan
b) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas
kepada bagian kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut. Kas tersebut dikeluarkan untuk melakukan
pembayaran hutang kepada pihak lain. Bukti ini hanya dibuat
untuk keperluan intern perusahaan, karena hanya untuk
keperluan pencatatan saja.
Tabel II.4 Bentuk Bukti Kas Keluar
Sumber: (Adji, 2007:240)
Keterangan:
(1) Data perusahaan Auto 3000 (1)
Jumlah dalam huruf : ______________ ____________________________________
(7)
Tanggal No. Rekening Keterangan Jumlah
(2) Nomor bukti kas keluar
(3) Nomor cek
(4) Tanggal pembuatan bukti kas keluar
(5) Tujuan pembayaran untuk siapa
(6) Jumlah uang yang akan dibayarkan
(7) Jenis barang
(8) Tanda tangan petugas berwenang
b. Transaksi Penerimaan Kas
1) Transaksi Pembayaran Tunai
Transaksi pembayaran tunai terjadi saat pelanggan membayar
secara tunai atas penyerahan jasa yang telah dilakukan. Transaksi
ini mengharuskan perusahaan membuat bukti penerimaan berupa
kuitansi.
Tabel II.5 Bentuk Kuitansi
Sumber: (Adji, 2007:241)
Keterangan:
(1) Nomor kuitansi
(2) Jumlah uang diterima (dalam angka)
(3) Transaksi yang terjadi
(4) Jumlah yang diterima (dalam huruf)
(5) Tanggal pembuatan kuitansi
(6) Nama perusahaan
2) Transaksi Pelunasan Piutang
Tidak semua pembayaran atas jasa perusahaan terjadi secara tunai.
Pelanggan dapat melakukan pembayaran secara kredit. Penerimaan
kas dari penjualan kredit harus menyertakan bukti berupa kas
masuk.
Tabel II.6 Bentuk Bukti Kas Masuk
Sumber: (Adji, 2007:242) Auto 3000 (1)
Jumlah dalam huruf : ______________ _________________________________
(7)
Tanggal No. Rekening Keterangan Jumlah
Keterangan:
(1) Data perusahaan
(2) Nomor bukti kas masuk
(3) Nomor cek
(4) Tanggal pembuatan bukti kas masuk
(5) Asal pembayaran dari siapa
(6) Jumlah uang yang akan diterima
(7) Jenis barang
(8) Tanda tangan petugas berwenang
Selain transaksi yang mengakibatkan aliran kas masuk dan keluar
perusahaan, adapula beberapa transaksi yang tidak membawa
dampak pada kas perusahaan. Pada transaksi-transaksi tersebut
dibuatkan bukti memorial.
Tabel II.7 Bentuk Memorial
Sumber: (Adji, 2007:242) Auto 3000 (1) (2) BM No. 013
Jakarta (3) Jakarta, 17 Juni 2008
Bukti Memorial
(4) Keterangan : (5)
Tanggal Akun Ref. Debit Kredit
Keterangan:
(1) Data perusahaan
(2) Nomor bukti memorial
(3) Tanggal bukti memorial
(4) Keterangan transaksi
(5) Akun yang terkait
(6) Tanda tangan petugas berwenang
4. Jurnal
Jurnal (journal) atau buku harian yang berfungsi sebagai penjelas untuk
keperluan referensi di masa-masa mendatang. Cara-cara yang dilakukan
dalam mencatat transaksi perusahaan ke dalam jurnal akan memberikan
pengaruh terhadap akun buku besar perusahaan (Purwaningsih, 2001:69).
a. Pengaruh Transaksi Keuangan
Setiap transksi keuangan yang terjadi akan selalu mempengaruhi
jumlah uang yang tercantum pada sisi debit atau kredit rekening
tertentu. Transaksi keuangan dapat menambah atau mengurangi jumlah
yang tercantum pada sisi debit atau kredit akun seperti digambarkan
Tabel II.8 Mekanisme Debit dan Kredit (Adji, 2007:251)
Kenaikan
(Saldo Normal) Penurunan
Akun Neraca :
Aktiva Debit Kredit
Akumulasi Penyusutan Debit Kredit
Kewajiban Kredit Debit
Modal Kredit Debit
Prive Debit
Akun Laporan Laba Rugi :
Pendapatan Kredit Debit
Beban Debit Kredit
b. Pengertian Jurnal
Jurnal merupakan media dalam proses akuntansi yang menjadi dasar
bagi penentuan ke akun mana suatu transaksi dicatat, berapa jumlah
uang yang dicatat, di sisi mana dicatat, dan keterangan singkat tentang
transaksi. Jadi, jurnal dapat diartikan sebagai media pencatatan
sistematis yang menjadi sumber atau dasar untuk pencatatan ke dalam
akun (Alam. S, 2007:203).
c. Bentuk Jurnal
1) Jurnal Umum
Jurnal umum merupakan jurnal yang mencatat semua jenis
transaksi, kecuali transaksi yang sudah dicatat dalam jurnal
khusus. Apabila jenis transaksi perusahaan masih sedikit, maka
jurnal umum dengan dua kolom debit dan kredit sudah cukup
Tabel II.9 Jurnal Umum
Sumber: (Alam. S, 2007:204)
Keterangan :
a) Kolom tanggal digunakan untuk mencatat tanggal, bulan, dan
tahun terjadinya transaksi.
b) Kolom nomor bukti digunakan untuk mencatat nomor bukti
transaksi.
c) Kolom akun/keterangan digunakan untuk mencatat transaksi
yang didebit dan dikredit, disertai keterangan singkat mengenai
transaksi.
d) Kolom ref. (referensi) digunakan untuk mencatat kode akun
ketika ayat jurnal dipindahkan ke buku besar. Sebelum
dilakukan pemindahbukuan, kolom ref tetap dalam keadaan
kosong.
BENTUK JURNAL UMUM
Halaman 2
Tanggal No. Bukti
Pembukuan Akun/Keterangan Ref Debit Kredit
2) Jurnal Khusus
Pada perusahaan yang besar, ada transaksi-transaksi yang terjadi
berulang kali dengan frekuensi tinggi seperti pembelian, penjualan,
penerimaan barang, dan pengeluaran kas. Jadi, jurnal khusus
adalah sebuah jurnal untuk pencatatan setiap transaksi yang sejenis
dan terjadi berulang kali.
d. Fungsi Jurnal
1) Fungsi historis
Jurnal merupakan sebuah buku untuk mencatat semua transaksi
dan kejadian secara kronologis atau berurutan tanggal terjadinya.
2) Fungsi mencatat
Jurnal merupakan pencatatan yang lengkap terinci, artinya semua
transaksi dengan dokumen sumbernya harus dicatat tanpa ada yang
ketinggalan.
3) Fungsi analisis
Jurnal menganalisis transaksi untuk menentukan akun yang harus
di debit maupun yang harus di kredit.
4) Fungsi instruktif
Jurnal merupakan perintah memposting dalam buku besar baik
5) Fungsi informatif
Jurnal memberikan keterangan tentang kegiatan perusahaan secara
jelas.
e. Langkah-langkah dalam membuat jurnal
Langkah 1. Catatlah tanggal terjadinya transaksi pada kolom tanggal,
sesuai dengan tanggal yang tercantum pada bukti
transaksi. Penulisan periode akuntansi, misalnya satu
tahun atau satu bulan, cukup ditulis satu kali saja.
Langkah 2. Isilah kolom bukti dengan nomor bukti transaksi.
Langkah 3. Pada kolom akun/keterangan, tuliskan akun-akun yang
mengalami perubahan akibat transaksi. Akun yang didebit
ditulis rapat ke garis kolom nomor bukti, sedangkan akun
yang dikredit ditulis lebih menjorok ke kanan, sehingga
kedua akun tidak sejajar.
Tambahkan penjelasan singkat yang mendukung kolom
referensi.
Langkah 4. Isilah kolom debit/kredit sesuai dengan jumlah uang yang
5. Buku Besar
a. Pengertian Buku Besar
Buku besar adalah himpunan rekening-rekening yang saling
berhubungan yang menggambarkan pengaruh transaksi terhadap
perubahan harta, utang, dan modal. Pemindahbukuan semua pos-pos
jurnal ke buku besar disebut posting.
b. Bentuk buku besar
Dalam sitem Akuntansi kita bebas untuk merancang bentuk buku
besar, yang sesuai dengan kebutuhan. Namun umumnya yang
digunakan ada empat macam bentuk buku besar, yaitu sebagai berikut:
1) Bentuk T (T Account)
Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana dan hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Dari bentuk yang sangat
sederhana ini, sebelah kiri merupakan sisi debit dan sisi kanan
merupakan sisi kredit. Nomor akun diletakkan di sebelah kanan
atas.
2) Bentuk sebelah-menyebelah (Skontro)
Buku besar bentuk sebelah-menyebelah (skontro) yang disebut
juga bentuk dua kolom ini sangat luas penggunannya. Bentuk ini
mempunyai kolom keterangan yang sama lebarnya untuk sebelah
debit atau sebelah kredit. Skontro artinya sebelah menyebelah,
yaitu sebelah debit dan sebelah kredit.
Tabel II.10 Buku Besar bentuk sebelah menyebelah
Nama Akun ……….. No. Akun :
Tanggal Ket. Ref Debit Tanggal Ket. Ref. Kredit
3) Bentuk stafel berlajur/berkolom saldo tunggal
Bentuk ini digunakan jika diperlukan penjelasan yang banyak
baik untuk transaksi pendebitan maupun transaksi pengkreditan,
untuk mengetahui informasi saldo setiap saat. Kolom saldo
diletakkan di sebelah kanan untuk memudahkan penyusunan
neraca sisa. Kolom D/ K menunjukkan bahwa jika saldo D berarti
saldo debit, sebaliknya K berarti kredit dengan jumlah angka
rupiah seperti pada lajur saldo.
Tabel II.11
Buku Besar bentuk stafel berlajur/ berkolom saldo tunggal
Nama Akun ……….. No. Akun :
4) Bentuk stafel berkolom saldo rangkap
Bentuk ini hampir sama dengan bentuk kolom saldo tunggal,
hanya perbedaanya kolom saldo dibagi dua kolom yaitu kolom
debit dan kolom kredit, sedangkan saldo normal sesuai dengan sifat
akun masing-masing.
Tabel II.12 Buku Besar bentuk stafel berkolom saldo rangkap
Nama Akun ……….. (1) No. Akun: (2)
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Saldo
Debit Kredit
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Keterangan:
(1) Nama akun diisi contohnya kas
(2) Nomor akun diisi nomor kode akun contohnya 101
(3) Diisi tanggal kejadian transaksi secara kronologis
(4) Tidak perlu diisi, kecuali untuk saldo
(5) Diisi nomor halaman jurnal
(6) Diisi jumlah uang yang didebit
(7) Diisi jumlah uang yang dikredit
c. Memindahbukukan Pos-Pos Jurnal ke Buku Besar (Posting)
Cara melakukan posting dari jurnal ke buku besar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses posting adalah sebagai
berikut:
1) Pindahkan tanggal tanggal pada jurnal ke kolom tanggal pada
akun-akun bersangkutan.
2) Pindahkan keterangan singkat pada kolom jurnal ke kolom
keterangan pada akun yang bersangkutan.
3) Pindahkan halaman jurnal ke kolom Ref. pada akun bersangkutan.
4) Pindahkan jumlah debit dari jurnal ke kolom debit akun
bersangkutan dan jumlah kredit ke kolom kredit akun
bersangkutan.
Proses posting jurnal ke dalam buku besar bentuk empat kolom dapat
JURNAL UMUM halaman 1
Tanggal Akun/keterangan Ref Debit Kredit
2006
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit SALDO
Debit Kredit
2006
Okt. 1 Investasi 1 5.000.000 5.000.000
Modal Hartawan 301
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit SALDO
Debit Kredit
2006
Okt. 1 Investasi 1 5.000.000 5.000.000
Sumber: (Alam. S, 2007:208)
6. Neraca Saldo
a. Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo (neraca sisa/daftar saldo/daftar sisa ) adalah daftar yang
memuat saldo dari akun-akun yang terdapat dalam buku besar.
b. Fungsi Neraca Saldo
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi
yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar
dengan cara menjumlahkan saldo debitnya dan seluruh saldo kreditnya.
kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti
pencatatannya salah.
c. Bentuk Neraca Saldo
Tabel II.13 Bentuk Neraca Saldo
SALON LIA NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2004 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
Nomor
Akun Nama Akun Debit Kredit
112 Aktiva xxx
211 Hutang xxx
Jumlah Sumber: (Adji, 2007:269)
d. Prosedur pembuatan neraca saldo adalah sebagai berikut (Adji,
2007:270).
1) Tentukan saldo akun paling mutakhir dan posisi debit atau kredit
masing-masing.
2) Tuliskan nama masing-masing akun pada neraca saldo menurut
urutan tertentu, atau sesuai dengan nomor akun atau kode akun jika
ada. Tuliskan pula nomor akun tersebut pada kolom nomor akun.
3) Pindahkan saldo masing-masing akun buku besar ke kolom debit
atau kredit pada neraca saldo sesuai dengan posisi masing-masing
4) Jumlahkan saldo debit pada kolom debit dan saldo kredit pada
kolom kredit.
5) Jangan lupa menulis judul pada bagian atas dari daftar tersebut.
7. Jurnal Penyesuaian
a. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai
akun-akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah
(saldo) yang sebenarnya.
Tujuan penyesuaian:
1) Setiap rekening riil, khususnya rekening aktiva dan rekening utang
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
2) Setiap rekening nominal, khususnya rekening pendapatan dan
beban menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui
dalam suatu periode.
b. Akun-akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi.
Tidak semua akun memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode
akuntansi. Akun-akun yang lazim disesuaikan pada akhir periode
akuntansi untuk perusahaan jasa adalah sebagai berikut:
1) Beban dibayar di muka (prepaid expenses)
2) Pendapatan diterima di muka (deferred revenue)
4) Beban yang masih harus dibayar (accrued expense)
5) Pemakaian aktiva tetap (depreciation of fixed asset)
6) Pemakaian perlengkapan
c. Pencatatan Jurnal Penyesuaian
1) Beban dibayar di muka
Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat
terjadinya dianggap sebagai harta, tetapi akan menjadi beban di
kemudian hari.
Misalkan, pada tanggal 1 April 2006 dibayar premi asuransi
untuk satu tahun sejumlah Rp 600.000,00. Akhir periode akuntansi
ditetapkan 31 Desember 2006. Dengan demikian, bagian premi
asuransi yang telah menjadi beban pada 31 Desember 2006 adalah
9/12 x Rp 600.000,00 = Rp 450.000,00.
Bila transaksi ini dicatat sebagai harta, maka jurnal dan
jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut.
Jurnal pada 1 April 2006:
Asuransi dibayar di muka ………… Rp 600.000,00
Kas ……….. Rp 600.000,00
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2006:
Beban asuransi ………. Rp 450.000,00
Bila transaksi ini dicatat sebagai beban, maka jurnal dan jurnal
penyesuaiannya adalah sebagai berikut.
Jurnal pada 1 April 2006:
Beban asuransi ………. Rp 600.000,00
Kas ……….. Rp 600.000,00
Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2006:
Asuransi dibayar di muka ………… Rp 150.000,00
Beban asuransi ………. Rp 150.000,00
2) Pendapatan diterima di muka
Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak
awalnya dicatat sebagai kewajiban, tetapi akan menjadi pendapatan
di kemudian hari selama periode akuntansi.
Misalkan, pada tanggal 1 Maret 2006 diterima per kas sewa
gedung untuk dua tahun di muka sejumlah Rp 4.800.000,00. Akhir
periode akuntansi ditetapkan 31 Desember 2006. Jadi, sewa yang
menjadi pendapatan selama 10 bulan (Maret – Desember) adalah
untuk 10 bulan, atau 10/24 x Rp 4.800.000,00 = Rp 2.000.000,00.
Bila transaksi ini dicatat sebagai kewajiban, maka jurnal
pada tanggal 1 Maret adalah:
Kas ……….. Rp 4.800.000,00
Jurnal penyesuaian pada akhir periode adalah:
Sewa diterima di muka ……… Rp 2.000.000,00
Pendapatan sewa …………. Rp 2.000.000,00
Bila transaksi ini dicatat sebagai pendapatan, maka jurnal
pada tanggal 1 Maret adalah:
Kas ……….. Rp 4.800.000,00
Pendapatan sewa …………. Rp 4.800.000,00
Sedangkan jurnal penyesuaian pada akhir periode adalah:
Pendapatan sewa ………. Rp 2.800.000,00
Sewa diterima di muka …… Rp 2.800.000,00
3) Piutang penghasilan
Piutang penghasilan adalah pendapatan yang sudah menjadi
hak dilihat dari segi waktu tetapi belum diterima karena belum
jatuh tempo.
Misalkan, bahwa pada tanggal 31 Desember 2006 masih
harus diterima sewa gedung untuk bulan September, Oktober,
November, dan Desember 2006 sebesar Rp 500.000,00 per bulan.
Jurnal penyesuaiannya pada akhir periode, 31 Desember
adalah :
Piutang sewa ……….. Rp 2.000.000,00
4) Beban yang masih harus dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban atau
kewajiban yang sudah menjadi beban dilihat dari segi waktu, tetapi
belum dibayar dan dicatat.
Misalkan, suatu perusahaan mempekerjakan 5 (lima) orang
karyawan dengan upah Rp 4.000,00 per hari per orang. Karyawan
bekerja selama 6 (enam) hari seminggu (hari Minggu libur) dan
upah dibayar setiap hari Sabtu. Pembayaran upah terakhir
dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2006. Dengan
demikian, upah yang terutang adalah Rp 60.000,00 dengan
perhitungan sebagai berikut:
Senin, 29 Desember 2006 = 5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Selasa, 30 Desember 2006 = 5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Rabu, 31 Desember 2006 = 5 x Rp 4.000,00 = Rp 20.000,00
Jumlah = Rp 60.000,00
Jadi, jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006 adalah :
Beban upah ………. Rp 60.000,00
Utang upah …….…………. Rp 60.000,00
5) Penyusutan aktiva tetap
Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam
kegiatan normal akan berkurang nilai ekonominya secara
biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Hal ini dikenal
dengan istilah penyusutan.
Misalkan, pada tanggal 31 Desember 2006 penyusutan
aktiva tetap ditetapkan sebagai berikut : gedung (Rp 1.000.000,00),
inventaris kantor (Rp 200.000,00), dan hak paten (Rp 100.000,00).
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban penyusutan gedung ……….. Rp 1.000.000,00
Akumulasi penyusutan gedung ... Rp 1.000.000,00
Beban penyusutan inventaris kantor.. Rp 1.000.000,00
Akumulasi penyusutan inventaris Rp 1.000.000,00
kantor ………..
Amortisasi paten ……….. Rp 1.000.000,00
Paten ………... Rp 1.000.000,00
6) Pemakaian perlengkapan
Misalkan, pada tanggal 31 Desember 2006 diketahui nilai
perlengkapan yang tersisa sebesar Rp 600.000,00. Sedangkan, pada
awal tahun diketahui saldo akun perlengkapan sebesar Rp
900.000,00. Jurnal penyesuaiannya per 31 Desember untuk
penyesuaian pemakaian perlengkapan adalah sebagai berikut.
Beban perlengkapan ………... Rp 300.000,00
8. Kertas Kerja
a. Pengertian Kertas Kerja
Kertas kerja dapat diartikan sebagai media pencatatan neraca saldo,
jurnal penyesuaian, laporan laba rugi, dan neraca yang disusun secara
logis untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Istilah lain
dari kertas kerja adalah neraca lajur.
b. Tujuan Penyusunan Kertas Kerja
1) Memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2) Menggolongkan dan meringkas informasi-informasi dari neraca
saldo dan data-data penyesuaian sehingga menjadi persiapan
sebelum disusun laporan keuangan yang formal.
3) Memudahkan dalam menemukan kesalahan yang mungkin
dilakukan ketika membuat jurnal penyesuaian.
c. Prosedur Penyusunan Kertas Kerja
1) Masukkan saldo-saldo akun buku besar ke dalam kolom-kolom
neraca saldo.
2) Masukkan penyesuaian ke dalam kolom-kolom penyesuaian.
3) Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
4) Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom neraca saldo setelah
disesuaikan ke dalam kolom-kolom L/R (yang merupakan akun
d. Bentuk Kertas Kerja
Tabel II.14 Bentuk Kertas Kerja 10 kolom
Sumber: (Alam. S, 2007:238)
Keterangan:
1) Kolom nomor akun diisi dengan kode akun yang akan
diikhtisarkan.
2) Kolom nama akun diisi dengan nama akun sesuai dengan neraca
saldo dan akun yang lain yang muncul pada waktu membuat ayat
jurnal penyesuaian.
3) Kolom neraca saldo diisi dengan saldo dari setiap akun yang
terdapat dalam buku besar.
4) Kolom penyesuaian diisi dengan ayat jurnal penyesuaian dari
akun-akun yang memerlukan penyesuaian.
5) Kolom neraca saldo yang disesuaikan diisi dengan selisih antara
neraca saldo dengan ayat jurnal penyesuaian.
6) Kolom laporan laba rugi diisi dengan saldo akun nominal.
7) Kolom neraca diisi dengan saldo akun riil.
PT ALAM JAYA
Saldo Penyesuaian
9. Kolom Neraca Saldo Setelah Disesuaikan
Angka-angka yang terdapat dalam kolom ini diperoleh dengan
jalan menambah atau mengurangi angka yang terdapat pada kolom neraca
saldo dengan angka yang terdapat pada kolom penyesuaian.
Sedangkan angka-angka perkiraan yang tidak dipengaruhi oleh
jurnal penyesuaian, langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah
disesuaikan (adjusted trial balance).
10. Laporan Keuangan
a. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi memberi informasi tentang keberhasilan
manajemen (kinerja manajemen) dalam mengelola perusahaan.
Keberhasilan tersebut diukur dengan kemempuan menghasilkan laba
yaitu selisih antara semua penghasilan (pendapatan dan untung) dan
semua biaya yang diperkirakan telah mendatangkan penghasilan
tersebut (Suwardjono, 2003:81).
Tiap perusahaan wajib menyusun laporan laba rugi. Laporan ini
berguna untuk:
1) Menetapkan besarnya pajak penghasilan (bagi kantor pajak).
2) Menilai keberhasilan perusahaan dengan menghitung profitabilitas
perusahaan.
3) Menilai laba perusahaan dengan membandingkan laporan periode
4) Menilai efisiensi perusahan dengan melihat besarnya beban dan
komposisi jenis beban.
Susunan laporan laba rugi dapat dibuat dengan dua cara sebagai
berikut:
1) Single Step
Semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, pendapatan luar usaha,
dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu
kelompok, kemudian diselisihkan dengan jumlah semua beban.
Selisih antara jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan
sisa laba atau sisa rugi.
2) Multiple Step
Multiple step ialah penyusunan laporan laba rugi secara bertahap
mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan dan
beban di luar usaha, sampai dengan kelompok pendapatan dan
Tabel II.15 Bentuk Laporan Laba Rugi Single Step
PT SEDAP LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2007 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Sumber: (Adji, 2007:312)
Keterangan : C = A + B
H = D + E + F + G
I = C – H
Tabel II.16 Bentuk Laporan Laba Rugi Multiple Step
PT SEDAP LAPORAN LABA RUGI PER 31 DESEMBER 2007 (DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan di Luar Usaha
Pendapatan Bunga Rp G Beban-beban di Luar Usaha
Beban Bunga (H)
Laba di Luar Usaha I
Laba Bersih Rp J
Sumber: (Adji, 2007:313)
Keterangan E = B + C + D F = A – E
b. Laporan Perubahan Modal (Statement of Owner’s Equity)
Laporan perubahan modal merupakan ikhtisar dari
perubahan-perubahan dalam ekuitas atau modal yang terjadi selama periode waktu
atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun.
Perkembangan perusahaan dan hak kepemilikan (modal) selama
satu periode dapat dilihat melalui laporan perubahan modal. Laporan
perubahan modal menyajikan hal-hal mengenai:
1) Jumlah modal awal;
2) Penambahan modal; (investasi) selama satu periode;
3) Sisa laba atau rugi; dan
4) Pengambilan uang (prive) untuk kepentingan pribadi.
Tabel II.17 Bentuk Laporan Perubahan Modal
Sumber: (Adji, 2007:314)
Keterangan : D = B – C E = A + D
SALON LIA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
c. Neraca (Balance Sheet)
Neraca yaitu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (Mulyadi,
2004:150). Neraca dapat disusun dalam dua bentuk:
1) Skontro
Bentuk skontro ialah bentuk neraca yang disusun berdampingan
antara sisi kiri (aktiva) untuk mencatat harta dan sisi kanan (pasiva)
untuk mencatat kewajiban (hutang) dan modal. Jumlah sisi kiri
(aktiva) dan jumlah sis kanan (pasiva) harus seimbang.
Tabel II.18 Bentuk Neraca Skontro
PT SEDAP NERACA
PER 28 FEBRUARI 20XX (DALAM RIBUAN RUPIAH)
Aktiva Utang dan Modal Aktiva Lancar : Utang Jangka Pendek :
Kas Rp A Utang Usaha Rp K Sumber: (Adji, 2007:314)
Keterangan :
F = A + B + C + D + E O = M + N
I = G – H Q = O + P
J = F + I J = Q
2) Stafel
Bentuk stafel ialah bentuk neraca yang disusun secara menurun
dari atas ke bawah. Bagian atas untuk mencatat harta dan bagian
bawah untuk mencatat hutang ditambah modal. Jumlah harta sama
dengan jumlah hutang ditambah modal . bentuk stafel banyak
digunakan untuk neraca komparatif, yakni untuk membandingkan
neraca dengan periode lalu.
Tabel II.19 Bentuk Neraca Stafel
Sumber: (Adji, 2007:315) SALON LIA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 20XX
Total Aktiva Lancar Rp F
Aktiva Tetap :
Peralatan Rp G
Akumulasi Penyusutan Peralatan H
Total Aktiva Tetap I
Total Aktiva Rp J
Utang dan Modal Utang Jangka Pendek :
Utang Usaha Rp K
Utang Gaji L
Total Utang Jangka Pendek Rp M
Utang Jangka Panjang
Total utang Jangka Panjang N
Total Utang O
Modal :
Modal P
Keterangan :
F = A + B + C + D + E O = M + N
I = G – H Q = O + P
J = F + I J = Q
M = K + L
d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan arus merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran
kas untuk satu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau
setahun, sesuai PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas (Adji,
2007:315).
Laporan arus kas dibuat dengan tujuan untuk memberikan
informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama
periode akuntansi, berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan menggunakan kas dan setara kas.
1) Kas terdiri dari:
a) Cash on hand
b) Cash on bank
2) Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.
Arus kas (cash flow) adalah arus kas masuk (inflow), arus kas
keluar (outflow), dan setara kas. Klasifikasi arus kas terdiri dari :
1) Aktivitas operasi:
a) Metode langsung.
2) Aktivitas investasi.
3) Aktivitas pendanaan.
Tabel II.20 Bentuk Laporan Arus Kas Metode Langsung
Sumber: (Adji, 2007:316)
Keterangan :
Penerimaan dari Pelanggan Rp A Arus Kas Keluar :
Arus Kas Masuk (Keluar) Kegiatan Operasi Rp G
Arus Kas Kegiatan Investasi
Penerimaan Kas dari Penjualan Tanah Rp H
Arus Kas Masuk (Keluar) Kegiatan Investasi Rp N
Arus Kas Kegiatan Pembiayaan
Penerimaan Kas dari Penjualan Saham Rp O Arus Kas Keluar :
Pembayaran Hutang Obligasi Rp P
Pembayaran Dividen Q
(R)
Arus Kas Masuk (Keluar) Kegiatan Pembiayaan S
Arus Kas Masuk (Keluar) Bersih Rp T
Saldo Kas, 1 Januari 20XX U