• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISA SYSTEM FIRE ALARM GEDUNG CHASE TOWER

4.1 Latar Be lakang Pemasangan Fire Alarm

Keselamatan manusia merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan ketika terjadinya kebakaran pada suatu gedung bertingkat. Pada saat terjadi kebakaran para penghuni yang ada dibangunan tersebut harus mendapatkan informasi. Peringatan dini pada saat terjadi kebakaran harus dapat mendeteksi dengan baik gejala terjadinya kebakaran agar para penghuni mempunyai waktu untuk segera melakukan evakuas i.

Jadi bisa dikatakan Pemasangan Fire Alarm pada suatu bangunan atau gedung bertingkat merupakan hal yang sangat penting. Suatu bangunan atau gedung bertingkat harus lah terpasang fire alarm, karena hampir tidak bisa dijamin suatu bangunan atau gedung bertingkat dapat terbebas dari kebakaran.

4.1.1 Tujuan Pemasangan Fire Alarm

Dari latar belakang diatas, dapat diketahui tujuan pemasangan Pendeteksi Kebakaran (Fire Alarm) pada suatu gedung bertingkat, antara lain di antaranya adalah:

 Mendeteksi kebakaran seawal mungkin  Mengantisipasi adanya bahaya kebakaran

4.2 Pemasangan Fire Alarm System Pada Gedung Chase Tower

Pada gedung Chase Tower fire alarm yang di terapkan adalah Semi Addressable System, dimana jenis system ini adalah jenis system paling canggih dan paling akurat untuk mengetahui letak titik api. Pada system ini setiap detector memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya dan terkoneksi dengan jalur data. Jadi titik kebakaran sudah dapat diketahui dengan pasti, karena panel bisa menerima dan menginformas ikan deteksi berasal dari detector yang mana.

Peralatan utama yang menjadi pengendali utama pada system ini disebut Main Control Fire Alarm (MCFA) atau Fire Alarm Control Panel (FACP) yang Jadi bisa dikatakan Pemasangan Fire Alarm pada suatu bangunan atau gedung bertingkat merupakan hal yang sangat penting. Suatu bangunan atau gedung bertingkat harus lah terpasang fire alarm, karena hampir tidak bisa dijamin suatu bangunan atau gedung bertingkat dapat terbebas dari kebakaran.

4.1.1 Tujuan Pemasangan Fire Alarm

Dari latar belakang diatas, dapat diketahui tujuan pemasangan Pendeteksi Kebakaran (Fire Alarm) pada suatu gedung bertingkat, antara lain di antaranya adalah:

 Mendeteksi kebakaran seawal mungkin  Mengantisipasi adanya bahaya kebakaran

(2)

berfungsi menerima sinyal masukan (input signal) semua detector dan komponen pendeteksi lainnya, untuk kemudian memberika sinyal keluaran (output signal) melalui komponen keluaran sesuai dengan s istem yang te lah diterapkan.

4.2.1 Main Control Fire Alarm (MCFA)

Main Control Fire Alarm yang digunakan pada gedung chase tower adalah type NFS2-3030 dengan merk Notifier. Adapun spesifikasi dari Main Control Fire Alarm (MCFA) NFS2-3030 tersebut adalah :

- Sampai dengan 159 Detector (foto, laser foto, suhu atau multi sensor) dan 159 module (Normally Open manual station, Pengkabelan smoke detector, notifikasi dan relay).

- LCD backlit display sampai 640 karakter (16 lines x 40 karakter) - 11 LED Indikator : power,fire alarm, pre-alarm, supervisory, system

trouble, signals silenced, point disabled, cpu failure, control active..

- Daya input primer AMPS-24: 120 VAC, 50/60 Hz, 3.0 amps.

AMPS-24E: 220/240 VAC, 50/60 Hz, 1.5 Amps.

- Total output 24 V power: 4.5 A in alarm.

- Genera l purpose power: 1.0 A.

- Battery charger range: 25 AH – 200 AH. Use separate cabi- net for batteries over 25 AH.

- Float Rate : 27.6 V.

- Suhu dan kelembaban: system ini memenuhi NFPA

Persyaratan beropras i pada 0°C hingga 49°C (32°F hingga 120°F)

Gambar 4.1 MCFA (Ma in Control Fire Alarm) NFS2-3030 detector, notifikasi dan relay).

- LCD backlit display sampai 640 karakter (16 lines x 40 karakter) - 11 LED Indikator : power,fire alarm, pre-alarm, supervisory, system

trouble, signals silenced, point disabled, cpu failure, control active. - Daya input primer AMPS-24: 120 VAC, 50/60 Hz, 3.0 amps.

AMPS-24E: 220/240 VAC, 50/60 Hz, 1.5 Amps.

- Total output 24 V power: 4.5 A in alarm.

- Genera l purpose power: 1.0 A.

- Battery charger range: 25 AH – 200 AH. Use separate cabi- net for batteries over 25 AH.

- Float Rate : 27.6 V.

- Suhu dan kelembaban: system ini memenuhi NFPA

(3)

4.2.2 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD yang digunakan pada gedung Chase Tower adalah LCD-160 dengan merk Notifier. LCD-160 ini memiliki 640 karakter LCD annunciator dan remote control untuk Master Control Fire Alarm (MCFA).

Gambar 4.2 Liquid Crystal Display (LCD-160)

Pengkabelan yang diterapkan antara Master control fire alarm (MCFA) dengan LCD-160 adalah kabel 12 – 18 AWG (0,78-3,1 mm2). Dapat di lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.3 Penerapan pengkabelan pada MCFA ke LCD-160

4.2.3 Annunciator

Pada gedung Chase Tower terdapat 2 (dua) annunciator yang terdapat pada security room dan fire command centre room. Untuk power pada annunciator didapat dari Main Control Fire Alarm (MCFA) dengan menggunakan kabel FRC 2 x 1,5 mm pada pipa conduit yang berdiameter 20 mm.

Gambar 4.2 Liquid Crystal Display (LCD-160)

Pengkabelan yang diterapkan antara Master control fire alarm (MCFA) dengan LCD-160 adalah kabel 12 – 18 AWG (0,78-3,1 mm Dapat di lihat pada gambar dibawah ini:

Dapat di lihat pada gambar dibawah ini: Dapat di

(4)

Gambar 4.4 Penarikan Kabel Annunciator

4.2.4 Smoke Detector

Smoke Detector yang digunakan pada gedung chase tower adalah type SD-651 merk. Notifier.

Adapun s pesifikas i dari Smoke detector SD-651 ini adalah: - Rating Tegangan : 24 VDC

- Arus standby : 100 microampere (max)

- Operasi Temperatur : 32 dera jat Farenheit – 120 derajat Farenheit

.

Gambar 4.5 Smoke Detector

4.2.4 Smoke Detector

Smoke Detector yang digunakan pada gedung chase tower adalah type SD-651 merk. Notifier.

Adapun s pesifikas i dari Smoke detector SD-651 ini adalah: - Rating Tegangan : 24 VDC

- Arus standby : 100 microampere (max)

(5)

Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai

Untuk memahami penjelasan yang terkandung didalam table 4.1 diatas hal-hal penting yang dapat membantu dalam pembacaaannya adalah dengan memahami beberapa pengertian dari simbol-simbolnya. Adapun penjelasan tentang simbol-simbol tersebut dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.

(6)

Gambar 4.6 Legenda Pembacaan Tabel

4.2.5 Junction Box Fire Alarm (JBFA)

Junction Box Fire Alarm (JB-FA) berada di tiap lantai Gedung Chase Tower yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan (troubleshooting) dan pemeliharaan (maintenance).

Junction Box Fire Alarm (JB-FA) pada gedung chase tower terdapat pada electronic room yang terhubung langsung pada shaft/riser elektronika dengan menggunakan kabel tra y 500 x 100 mm. Kabel FRC 2 x 1,5 mm masuk ke junction box fire alarm (JB-FA) menggunakan pipa conduit diameter 20 mm

Gambar 4.7 Junction Box of Fire Alarm Deta il Gambar 4.6 Legenda Pembacaan Tabel

4.2.5 Junction Box Fire Alarm (JBFA)

Junction Box Fire Alarm (JB-FA) berada di tiap lantai Gedung Chase Tower yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan (troubleshooting) dan pemeliharaan (maintenance).

Junction Box Fire Alarm (JB-FA) pada gedung chase tower terdapat pada electronic room yang terhubung langsung pada shaft/riser elektronika dengan menggunakan kabel tra y 500 x 100 mm. Kabel FRC 2 x 1,5 mm masuk ke junction box fire alarm (JB-FA) menggunakan pipa conduit diameter 20 mm

(7)

Di dalam Junction Box Fire Alarm (JB-FA) ini terdapat mini modul, zone modul, control modul, dan isolator modul.

Gambar 4.8 Instalasi Pengkabelan Fire Alarm

Mini Modul

Mini modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FMM-101CH dengan merk Notifier.

- Identifikasi type FMM-101CH otomatis teridentifikas i pada AFC-600

- Tegangan yang dibutuhkan langsung dari MCFA - Kekebalan noise tinggi (EMF/RFI)

- Dilapisi dengan timah untuk memudahkan proses pengkabelan - Alamat direct-dial dari 01 s/d 159

Spes ifikas i mini modul FMM-101CH :

- rating tegangan : 15 sampai dengan 32 Vdc - Max. rating arus : 375 µA

- Resistansi EOL : 47K ohm

- Range Temperatur : 320F – 1200F (00 C – 490C) - Range kelembaban : 10% - 93% tanpa kondensasi - Ukuran : 1.35” x 2.75” x 0.5”

- Lebar kabel : minimal 6” (152.4 mm) Gambar 4.8 Instalasi Pengkabelan Fire Alarm

Mini Modul

Mini modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FMM-101CH dengan merk Notifier.

- Identifikasi type FMM-101CH otomatis teridentifikas i pada AFC-600

- Tegangan yang dibutuhkan langsung dari MCFA - Kekebalan noise tinggi (EMF/RFI)

- Dilapisi dengan timah untuk memudahkan proses pengkabelan - Alamat direct-dial dari 01 s/d 159

(8)

Gambar 4.9 Mini Modul pada Junction Box Fire Alarm

Tiap mini modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti :

a. Unit Detector pada tiap lantai

b. Unit push button (manual break glass) yang ter dapat pada hydrant box c. Unit flow switch dan tamper switch yang terdapat pada branch control

valve (BCV)

Zone Modul

Zone modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FZM-1CH dengan merk Notifier.

- Kompatible untuk dua pengkabelan smoke detector - Kekebalan noise tinggi (EMF/RFI)

- Terdapat LED Flash se lama operasi normal Spes ifikas i zone modul FZM-1CH :

- Rating tegangan : 15 sampai dengan 32 Vdc - Max. rating arus : 255 µA (LED menyala) - Resistansi EOL : 3.9K ohm

- Range Temperatur : 320F – 1200F (00 C – 490C) - Range kelembaban : 10% - 93% tanpa kondensasi - Ukuran : 1.35” x 2.75” x 0.5”

- Lebar kabel : minimal 6” (152.4 mm)

Tiap mini modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti :

a. Unit Detector pada tiap lantai

b. Unit push button (manual break glass) yang ter dapat pada hydrant box c. Unit flow switch dan tamper switch yang terdapat pada branch control

valve (BCV)

Zone Modul

Zone modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FZM-1CH dengan merk Notifier.

- Kompatible untuk dua pengkabelan smoke detector - Kekebalan noise tinggi (EMF/RFI)

(9)

Gambar 4.10 Zone Modul pada Junction Box Fire Alarm

Tiap zone modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti :

a. Unit alarm bell yang terdapat pada hydrant box b. Unit alarm lamp yang terdapat pada hydrant box

c. Unit Fire Intercom Jack yang terdapat pada hydrant box

Control Modul

Control modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FCM-1CH dengan merk Notifier.

- FCM modul membutuhkan tegangan untuk bell, audio (speaker), dan sebuah telepon (handset)

- Kekebalan noise tinggi (EMF/RFI)

- FCM digunakan untuk switch 24 Volt NAC, audio, telepon. Spes ifikas i control modul FCM-1CH :

- rating tegangan : 15 sampai dengan 32 Vdc - Max. rating arus : 390 µA (LED menyala) - Resistansi EOL : 47K ohm

- Range Temperatur : 320F – 1200F (00 C – 490C) - Range kelembaban : 10% - 93% tanpa kondensasi - Ukuran : 4.5” x 4” x 1.25”

- Lebar kabel : minimal 6” (152.4 mm)

Tiap zone modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti :

a. Unit alarm bell yang terdapat pada hydrant box b. Unit alarm lamp yang terdapat pada hydrant box

c. Unit Fire Intercom Jack yang terdapat pada hydrant box

Control Modul

Control modul yang digunakan di gedung chase tower adalah type

FCM-1CH dengan merk Notifier.

- FCM modul membutuhkan tegangan untuk bell, audio (speaker), dan sebuah telepon (handset)

(10)

Gambar 4.11 Control Modul Pada Junction Box

Tiap control modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti pada Unit Motorized Volume Damper (MVD) pada exhaust fan dan fresh air

4.3 Sistem Fire Alarm Pada Gedung Chase Tower

Pada Master Control Fire Alarm NFS2-3030 terdapat LCD-160 untuk menampilkan data-data junction box pada tiap lantai. MCFA menerima semua masukan sinyal dari detector dan ditampilkan melalui LCD-160. Pada LCD, terdapat indikator-indikator yang menampilkan dalam kondisi aman atau terdapat gangguan. MCFA terhubung ke annunciator yang terdapat pada ruang security dan ruang fire command centre (FCC) dengan re lay control ACM-8R.

Gambar 4.12 Sistem Fire Alarm

Tiap control modul pada junction box fire alarm (JB-FA) terhubung dengan beberapa unit komponen seperti pada Unit Motorized Volume Damper (MVD) pada exhaust fan dan fresh air

4.3 Sistem Fire Alarm Pada Gedung Chase Tower

Pada Master Control Fire Alarm NFS2-3030 terdapat LCD-160 untuk menampilkan data-data junction box pada tiap lantai. MCFA menerima semua masukan sinyal dari detector dan ditampilkan melalui LCD-160. Pada LCD, terdapat indikator-indikator yang menampilkan dalam kondisi aman atau terdapat gangguan. MCFA terhubung ke annunciator yang terdapat pada ruang security dan ruang fire command centre (FCC) dengan re lay control ACM-8R.

(11)

Instalas i Smoke detector pada gedung Chase Tower menggunakan kabel FRC 2 x 1,5 mm pada pipa conduit diameter 20 mm tepat dibawah rangka ceiling/plafond. Pada gambar Fire Alarm System Installation Detail (A), yang dimaksud dengan ‘ke detector berikut’ adalah looping dari satu line instalas i smoke detector yang diakhiri dengan EOL (End Of Line).

Gambar 4.13 Deta l Instalasi Smoke Detector

Karena system yang digunakan pada Gedung Chase Tower ini menggunakan semi addressable system maka pendektesian gangguan hanya bisa dilakukan pada per-zone.

4.4 Sistem Instalasi Fire Alarm

Sistem instalasi fire alarm pada gedung chase tower dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu area tenant, area koridor dan area riser.

Area tenant

Pada area tenant terdapat dua zone looping instalasi fire alarm. Zone I terdiri dari beberapa titik smoke detector dihubungkan menggunakan kabel FRC 2 x 1.5 mm didalam pipa conduit 20 mm di klem menempel pada slab lantai dan balokan dan diakhiri end of line (EOL)

Pada zone II terdiri dari beberapa titik smoke detector dihubungkan menggunakan kabel FRC 2 x 1.5 mm didalam pipa conduit 20 mm diklem menempel pada slab lantai dan balokan dan diakhiri end of line (EOL).

Gambar 4.13 Deta l Instalasi Smoke Detector

Karena system yang digunakan pada Gedung Chase Tower ini menggunakan semi addressable system maka pendektesian gangguan hanya bisa dilakukan pada per-zone.

4.4 Sistem Instalasi Fire Alarm

Sistem instalasi fire alarm pada gedung chase tower dibagi menjadi 3 (tiga) area yaitu area tenant, area koridor dan area riser.

(12)

Area Koridor

Pada area koridor terdapat 1 (satu) zone looping instalas i fire alarm. Seperti area tenant, beberapa titik smoke detector dihubungkan menggunakan kabel FRC 2 x 1.5 mm2 didalam pipa conduit 20 mm di klem menempel pada slab lantai dan balokan, dan diakhiri end of line (EOL) 10k ohm.

Instalas i area tenant dan area koridor terhubung ke junction box tiap lantai, dimana pada setiap junction box terdapat mini modul, control modul dan zone modul yang berfungsi untuk menerima sinyal dari detector dan mengirimkan data pada MCFA melalui kabel FRC 2 x 1.5 pada area riser.

Area Rise r

Pada area riser elektronika, terdapat pengkabelan yang menghubungkan kabel FRC 2 x 1.5 mm pada junction box tiap lantai dan terhubung ke MCFA (Master Control Fire Alarm). Instalas i kabel FRC menggunakan kabel tray ukuran 500 x 100 mm dengan system grounding pada tray.

4.5 Instalasi Fire Alarm Pada Fire Fighting

Instalas i Fire Alarm terintegrasi dengan system fire fighting. Terdapat beberapa tarikan kabel ke Branch Control Va lve (BCV), Indicator Hydrant Box (IHB). Pada BCV, terdapat tarikan kabel FRC 2 x 1.5 ke tamper switch dan flow switch. Tamper switch dan flow switch pada BCV untuk mengatur keseimbangan aliran a ir pada pipa fire fighting.

Jika detector bekerja, maka akan mengirimkan sinyal ke junction box tiap lantai dan apabila sampai titik head sprinkler mengeluarkan air maka terjadi perbedaan aliran dari inlet dan outlet branch control valve (BCV).

pada area riser.

Area Rise r

Pada area riser elektronika, terdapat pengkabelan yang menghubungkan kabel FRC 2 x 1.5 mm pada junction box tiap lantai dan terhubung ke MCFA (Master Control Fire Alarm). Instalas i kabel FRC menggunakan kabel tray ukuran 500 x 100 mm dengan system grounding pada tray.

4.5 Instalasi Fire Alarm Pada Fire Fighting

Instalas i Fire Alarm terintegrasi dengan system fire fighting. Terdapat beberapa tarikan kabel ke Branch Control Va lve (BCV), Indicator Hydrant Box (IHB). Pada BCV, terdapat tarikan kabel FRC 2 x 1.5 ke tamper switch dan flow switch. Tamper switch dan flow switch pada BCV untuk mengatur keseimbangan

(13)

Gambar 4.14 Branch Control Valve

BCV akan mengirimkan sinyal ke MCV (Main Control Valve) yang terletak pada lantai 47 dan membuka keran tangki fire pada lantai atap. A liran a ir pada system di gedung chase tower mengandalkan system gravitasi karena semua tangki ter letak pada lantai atap.

Instalas i Fire Alarm juga terdapat pada Indoor hydrant box (IHB) pada tiap lantai. Pada Box Hydrant terdapat Indicator Alarm bell, Indicator alarm lamp, manual push button dan jack intercom.

Gambar 4.15 Jack Intercom Gambar 4.14 Branch Control Valve

BCV akan mengirimkan sinyal ke MCV (Main Control Valve) yang terletak pada lantai 47 dan membuka keran tangki fire pada lantai atap. A liran a ir pada system di gedung chase tower mengandalkan system gravitasi karena semua tangki ter letak pada lantai atap.

Instalas i Fire Alarm juga terdapat pada Indoor hydrant box (IHB) pada tiap lantai. Pada Box Hydrant terdapat Indicator Alarm bell, Indicator alarm lamp, manual push button dan jack intercom.

(14)

Alarm Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas. Suaranya cukup nyaring dalam jarak yang relatif jauh. Tegangan output yang keluar dari dari panel Fire Alarm adalah 24VDC , Pada masing-mas ing komponen menggunakan kabel FRC 2 x 1,5 mm.

Indicator lamp berfungsi sebagai pertanda aktif-tidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya kebakaran. Jadi apabila demikian, apabila terjadi kebakaran indicator lamp akan menunjukkan adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble dan atau kebakaran. Instalas i pada indicator lamp menggunakan kabel NYA 2 x 1,5 mm².

Instalas i pemipaan hydrant adalah instalas i dimana di setiap lantai dari setiap gedung disediakan Hydrant Box lengkap dengan perlengkapannya, yaitu Landing valve, Fire hose & Nozzle, Hose rack.

Gambar 4.16 Landing Valve

Sistem kerja Fire hydrant yang terpasang menggunakan system a ir (media yang digunakan adalah air). Instalasi pada system ini air stand by , sehingga apabila akan difungsikan harus mengadakan air dari ruang pompa dimana akan difungsikan dengan membuka Landing valve pada IHB tersebut.

ap gedung disediakan Hydrant Box lengkap dengan perlengkapannya, yaitu Landing valve, Fire hose & Nozzle, Hose rack.

Gambar 4.16 Landing Valve

Sistem kerja Fire hydrant yang terpasang menggunakan system a ir (media Sistem kerja Fire hydrant yang terpasang menggunakan system a ir (media Si

Gambar

Gambar 4.1 MCFA (Ma in Control Fire Alarm) NFS2-3030detector, notifikasi dan relay).
Gambar 4.2 Liquid Crystal Display (LCD-160)
Gambar 4.5 Smoke Detector 4.2.4   Smoke  Detector
Tabel 4.1 Data Fire Alarm di setiap Lantai
+7

Referensi

Dokumen terkait

Idrus Alwi, SpPD, K-KV, FINASIM, FACC, FESC, FAPSIC sebagai Ketua Umum PB PAPDI periode 2012-2015, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) periode 2012-2015, kota Bandung sebagai

Dalam tahap pra bencana kegiatan mitigasi bencana dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan dalam bentuk penegakan hukum/peraturan  pemerintah pusat dan daerah

Ada sistem kontrol dengan kontinuitas yang cukup baik terhadap tugas perawat, sehingga belum pernah terjadi malpractice, disamping juga karena pengaruh Sumpah, Kode Etik dan fungsi

Strategi Pengembangan Pengelolaan Sentra Pengrajin Akar Bambu Di Desa jambu Kulon Klaten Jawa Tengah. Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Sehubungan dengan manajemen laba dan adopsi IFRS ini beberapa penelitian juga telah dilakukan, antara lain Oleh Nastiti (2014) yang dalam penelitiannya menunjukan

Sedangkan peredam energi tipe MDS terdiri dari lantai datar, di ujung hilir lantai dilengkapi dengan ambang hilir tipe gigi ompong ditambah dengan bantalan air dan

Objek pariwisata yang mengacu pada latar belakang tersebut yang harus dikembangkan lagi di Kota Surakarta tersebut identik dengan sejarah lokalnya agar peminatnya para