SATU FENOMENA ALAM
Anggota Kelompok:
Ervandy Haryoprawironoto(1306370461) Muhamad Madani (1306405755) Rayhan Hafidz Ibrahim (1306409362) Rioneli Ghaudenson (1306413712)
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, FEBRUARI 2016
DAFTAR ISI
………
……….
2
BAB I: REVIEW JENIS-JENIS REAKTOR DALAM INDUSTRI DAN ANALISISNYA ….….
3
BAB II: PERMODELAN REAKTOR TERHADAP SALAH SATU FENOMENA ALAM ……..
12
DAFTAR PUSTAKA
……….
15
BAB I
REVIEW JENIS-JENIS REAKTOR DALAM INDUSTRI DAN ANALISISNYA
1.1. Definisi Reaktor Kimia
Reaktor kimia merupakan salah satu alat yang mempunyai peranan penting dalam industri kimia industri kimia, petrokimia serta minyak dan gas. Pada alat ini, terjadi reaksi dimana bahan mentah akan menjadi hasil jadi berupa produk yang lebih berharga untuk dijual ke pasaran. Oleh karena itu reaktor kimia sering disebut sebagai suatu bejana tempat berlangsungnya reaksi kimia.
Rancangan dari reaktor kimia tergantung dari banyak variabel, dimana hal-hal tersebut dipelajari di dalam ilmu teknik kimia.
Secara umum, reaktor kimia harus dapat melaksanakan setidaknya tiga fungsi, yaitu memberikan waktu tinggal yang diperlukan reaktan untuk menyelesaikan reaksi, memungkinkan terjadinya pertukaran panas yang diperlukan, serta mengontakkan antar fasa zat yang bereaksi untuk mempercepat reaksi.
Gambar 1. Contoh reaktor kimia
1.2. Perancangan Reaktor Kimia
Perancangan suatu reaktor kimia yang baik harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor, sehingga didapatkan produk hasil dibandingkan input yang besar, berharga, dapat menghasilkan pendapatan yang besar dan menguntungkan, dengan pengeluaran biaya yang diusahakan seminimal mungkin, seperti biaya modal, biaya operasi, dan lain sebagainya. Biaya operasi biasanya merupakan besarnya energi yang akan diberikan atau diambil, harga bahan baku pembuatan suatu produk, gaji operator, teknisi, dan banyak lagi. Perubahan energi dalam suatu reaktor kimia bisa terjadi karena adanya pemanasan atau pendinginan (terkait dengan perubahan suhu), perubahan tekanan karena pemompaan, frictional pressure loss (seperti pressure drop pada suatu pipa siku 90o atau suatu lempeng orifis), gaya gesek antara pengaduk dan zat/cairan yang akan diolah, beserta kejadian lainnya. Selain itu,
juga harus diperhatikan dalam pengoperasian reaktor kimia.
Dalam memilih reaktor yang tepat, terdapat beberapa pertimbangan yang dapat mempengaruhi reaktor seperti apa yang akan digunakan. Biasanya, pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1 Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
2 Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi samping
3 Kapasitas produksi
4 Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
5 Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk perpindahan panas
Sebelum melakukan operasi, perlu dilakukan pemilihan reaktor yang akan digunakan secara tepat, dengan melihat pertimbangan- pertimbangan yang telah dibahas diatas tadi. Tujuan untuk pemilihan reaktor yang tepat adalah sebagai berikut :
1 Menghasilkan pendapatan dengan keuntungan yang besar 2 Menekan biaya produksi
3 Modal yang kecil, atau volume reaktor yang minimum
4 Pengoperasian reaktor yang sederhana, tidak rumit dan murah 5 Terjaminnya keselamatan dan kesehatan kerja
6 Meminimalisir polusi terhadap lingkungan sekitar
1.3. Klasifikasi Jenis Reaktor
Untuk mengklasifikasikan jenis-jenis reaktor, perlu diketahui jumlah fasa yang berada di dalam reaktor, apakah ada sistem agitasi dan modus operasi, apakah termasuk reaktor continuous, semi-continuous ataupun discontinuous. Hal yang juga patut dicatat adalah sebagian besar reaktor kimia dilengkapi dengan alat penukar panas (heat exchanger) dalam bentuk external jackets atau internal coils dengan cairan yang mengalir melalui heat exchanger tersebut yang mempengaruhi perubahan suhu pada reaktor, atau dengan kata lain bertindak sebagai pengatur suhu pada reaktor.
Tipe-tipe reaktor dalam industri berdasarkan fitur, operasi aliran, dan contoh reaksi di dalamnya dapat dirangkum dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Table 1. Tinjauan Fitur, operasi aliran, dan contoh reaksi pada masing-masing tipe reaktor
Tipe Reaktor Fitur Operasi Contoh Reaksi di Reaktor Stirred tank Pengoperasian
yang fleksibel, mencampur reaktan dengan baik
D, S, C Reaksi organik obat-obatan, produksi melamin, produksi senyawa organik nitro, sulfonasi benzena, reaksi esterifikasi, reaksi
saponifikasi, dll Stirred
multiphase
Bagus dalam mencampur antar fasa dan mengatur suhu
C, S Polimerisasi suspensi/emulsi, klorinasi senyawa aromatik, oksidasi senyawa organik (seperti p-xilena menjadi asam tereftalat, asetilena menjadi asetaldehid, sikloheksana menjadi sikloheksanon dan asam adipat)
Multiphase bubble column
Memungkinkan untuk bekerja dalam tahap pemisahan, dan beroperasi dalam mode co-current dan contra- current
C, S Oksidasi etil benzena, kumena dan isobutana menjadi hidro-peroksida, oksi-klorinasi propena menjadi chloropropane, absorpsi oksida nitrat atau anhydride sulfat menjadi nitrat dan produksi asam sulfat, serta ftalimida
suhu tinggi asetilena, gasifikasi tekanan tinggi untuk produksi syngas Homogeneous
tubular
Bagus dalam mengatur waktu tinggal dan mengatur suhu
C Thermal cracking
hidrokarbon, visbreaking (reaksi endoterm), dan reaksi klorinasi metana, propena dan butadiena, polimerisasi etilena menjadi LLDPE (reaksi eksotermis) Heterogeneous
tubular
Bagus dalam mengatur waktu tinggal dan mengatur suhu, terdapat fluida katalis di
permukaan antar surface
C Reaksi katalitik heterogen (sintesis NH3, CH3OH, styrene, dll), reaksi reforming hidrokarbon (Platforming, hydrocracking, dll), dehidrogenasi
etilbenzena menjadi styrene
Tubular multiphase
Luas antarmuka yang tinggi, Bagus dalam mengatur waktu tinggal
C Klorinasi dan oksidasi senyawa organik, produksi adiponitril dari asam adipat dan amonia, produksi nitro aniline, oksidasi etilen menjadi asetaldehida Three phases
(trickle-bed)
Luas antarmuka yang tinggi, beroperasi dalam mode co-current dan contra- current
C, S Oksidasi katalitik senyawa organik liquid
Fluidized bed reactor
Pencampuran reaktan dan kontrol suhu tinggi
C Reaksi pembakaran bijih, reaksi klorosis hidrokarbon terklorinasi, klorinasi metana, catalytic cracking hidrokarbon, pembakaran heavy-oil, produksi melamin dari urea meleleh
Keterangan: C, continuous operation; D, discontinuous operation; S, semi-continuous operation
Table 2. Perbandingan Reaktor Kimia N
o.
Type Reaktor
Prinsip Kerja Kelebihan Keterbata san
Aplikasi
1. Batch Reactor
Semua reaktan ditambahkan pada permulaan
dan produk berada dalam
tangki pada penyelesaian
reaksi
Cocok untuk produksi skala kecil
Cocok untuk proses di mana beberapa produk berbeda dihasilkan dalam peralatan yang sama.
Cocok untuk reaksi yang butuh waktu reaksi lama.
Cocok untuk reaksi dengan selektivita s tinggi
Tidak cocok untuk produksi skala besar.
Produk akhir hanya dihasilkan ketika reaksi telah selesai
Digunakan dalam industri kimia
seperti tinta, pewarna, polimer dan
industri makanan
2. Continous Stirred
Tank Reactor
(CSTR)
Satu atau lebih fluida regen di
masukkan ke dalam tangki reaktor yang dilengkapi dengan baling-
baling di saat efluen reaktor dipulihkan.
Sangat fleksibel
Produk samping dapat dihilangka n di antara reaksi
Secara ekonomi
Lebih rumit dan mahal dibanding kan unit tubular.
Semua kalkulasi pada CSTR
Industri kimia yang yang melibatkan
raksi liquid/gas
konsentrasi. mengoper asikan beberapa CSTR baik secara seri atau paralel
Reaksi dapat dilangsung kan baik pada reaktor vertical dan horizontal
pencamp uran sempurna .
Pada keadaan tunak, laju alir masuk harus sama dengan laju alir keluar.
3. Plug Flow Reactor
(PFR)
Satu atau lebih fluida regen dipompa melalui
pipa atau tabung. Hal ini dicirikan dengan
gradien konsentrasi berkelanjutan
pada arah aliran.
Efisiensi yang lebih tinggi dibandingk an CSTR pada volume yang sama.
PFR dapat memililki beberapa pipa dan tabung paralel
Dapat dijaketkan.
Dapat dilakukan operasi secara vertikal maupun horizontal.
Tidak ekonomis untuk jumlah kecil
Reaktor tubular
secara khusus sesuai
untuk kasus yang mempertimba
ng kan perpindahan
kalor, di mana tekanan tinggi dan suhu sangat
tinggi atau rendah terjadi.
1.4. Jenis-Jenis Reaktor Industri
Desain reaktor yang digunakan pada manufaktur produk di industri kimia bergantung pada material yang dihasilkan, dan dapat diklasifikasikan menjadi lima tipe umum.
1. Reaktor Aliran Produk Tunggal tanpa Separasi
Gambar 2. Diagram alir untuk reaktor tunggal yang memproduksi satu aliran produk
Beberapa proses manufaktur kimia seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas tidak melibatkan perlatan lain selain sebuah reaktor yang mana reaktan diumpankan ke dalamnya tanpa purifikasi, dan darinya didapatkan aliran produk keluar sebagai fasa tunggal yang siap digunakan.
2. Reaktor Aliran Produk Ganda tanpa Separasi
Gambar 3. Diagram alir untuk reaktor tunggal yang menghasilkan dua aliran produk
Proses ini didapatkan ketika reaktan dan produk berada dalam fase yang berbeda seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Umpan yang tidak bereaksi dapat keluar baik dalam satu atau kedua fase.
3. Reaktor Aliran Produk Tunggal dengan Separasi