• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Arus Kas Keluar Belanja Pelayanan AdministrasiPerkantoran Puskesmas:

TA 2014 TA 2013

Proyeksi Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (70.350.000,00) (5.200.000,00) 7,39 -

2Honorarium Tim/Panitia Pengadaan Barang

dan Jasa (1.650.000,00) (1.925.000,00) 116,67 -

3Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan

(PPHP) (1.650.000,00) (2.525.000,00) 153,03 -

4 Honorarium Upah Bulanan (94.500.000,00) (1.500.000,00) 1,59 -

5 Belanja alat tulis kantor (540.436.800,00) (530.677.050,00) 98,19 -

6 Belanja perangko, materai dan benda pos lainny (36.292.000,00) (30.610.000,00) 84,34 -

7 Belanja surat kabar/majalah (36.995.000,00) (12.340.000,00) 33,36 -

8 Belanja kawat/faksimili/internet (83.450.000,00) (27.464.531,00) 32,91

9 Belanja Cetak (1.152.887.900,00) (1.124.011.700,00) 97,50 -

10 Belanja Fotocopy (123.002.200,00) (68.814.950,00) 55,95 -

Jumlah Arus Kas Keluar (2.141.213.900,00) (1.805.068.231,00) 84,30 -

Realisasi pada pelayanan administrasi perkantoran Puskesmas TA 2014 minus sebesar Rp1.805.068.231,00 atau 84,30% dari proyeksinya minus sebesar Rp2.141.213.900,00 sedangkan TA 2013 tidak ada realisasi.

c. Peningkatan Mutu Pelayanan Perkantoran

Realisasi arus kas keluar pada peningkatan mutu pelayanan Puskesmas dapat dirinci dan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

(2)

Arus Kas Keluar Belanja Peningkatan Mutu Pelayanan Puskesmas:

TA 2014 TA 2013

Proyeksi Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (46.550.000,00) (4.950.000,00) 10,63 - 2 Honorarium Tim Pengelola Kegiatan (2.040.000,00) - - - 3Honorarium Pejabat Pengadaan Barang dan

Jasa (300.000,00) (150.000,00) 50,00 - 4 Honorarium Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan (300.000,00) (1.200.000,00) 400,00 - 5 Belanja alat tulis kantor (68.596.900,00) (27.370.214,00) 39,90 - 6Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas Sarana

Mobilitas (83.037.500,00) (2.230.000,00) 2,69 - 7 Belanja Bahan Praktek (44.995.000,00) (24.530.000,00) 54,52 - 8 Belanja Transportasi dan Akomodasi (1.877.882.800,00) (1.036.443.000,00) 55,19 - 9 Belanja Jasa Dokumentasi (33.150.000,00) (13.356.000,00) 40,29 - 10 Belanja Jasa Dekorasi (3.900.000,00) (200.000,00) 5,13 - 11 Belanja Jasa Pembuatan Spanduk (119.250.000,00) (35.658.000,00) 29,90 - 12 Belanja Jasa pemeriksaan penunjang (4.532.000,00) (4.167.000,00) 91,95 - 13 Belanja Cetak (281.369.000,00) (190.913.900,00) 67,85 - 14 Belanja Fotocopy (48.271.400,00) (19.633.735,00) 40,67 - 15 Belanja makanan dan minuman rapat (1.061.275.500,00) (408.560.000,00) 38,50 - Jumlah Arus Kas Keluar (3.675.450.100,00) (1.769.361.849,00) 48,14 - Realisasi pada peningkatan mutu pelayanan Puskesmas TA 2014 minus sebesar Rp1.769.361.849,00 atau 48,14% dari proyeksinya minus sebesar Rp3.675.450.100,00 sedangkan TA 2013 tidak ada realisasi.

d. Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas

Realisasi arus kas keluar pada pengadaan alat kesehatan penunjang Puskesmas dapat dirinci dan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

Arus Kas Keluar Belanja Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas:

TA 2014 TA 2013

Proyeksi Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Belanja Alat Kesehatan Puskesmas (1.680.968.800,00) (1.652.125.400,00) 98,28 - Jumlah Arus Kas Keluar (1.680.968.800,00) (1.652.125.400,00) 98,28 -

(3)

Realisasi pada pengadaan alat kesehatan penunjang Puskesmas TA 2014 minus sebesar Rp1.652.125.400,00 atau 98,28% dari proyeksinya minus sebesar Rp1.680.968.800,00 sedangkan TA 2013 tidak ada realisasi.

e. Setoran Tunai Kas Kedungwuni II

Realisasi Arus Kas Keluar Belanja Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas pada setoran tunai kas Kedungwuni II, TA2014 sebesar minus Rp240.000,00, seperti terinci dibawah ini:

Arus Kas Keluar Belanja Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas:

TA 2014 TA 2013

Proyeksi Realisasi Rasio Realisasi

Rp Rp % Rp

1 Setoran TunaiKas Kedungwuni II - (240.000,00) (100,00) -

Jumlah Arus Kas Keluar - (240.000,00) (100,00) -

3. Saldo Akhir Kas Daerah

Saldo akhir kas daerah pada akhir tahun anggaran adalah jumlah keseluruhan uang daerah yang berasal dari saldo awal kas daerah dan kenaikan/penurunan (arus kas bersih) dalam tahun anggaran berkenaan, sebagai berikut :

Saldo Akhir Kas Daerah :

2014 2013

Realisasi Realisasi

a. Saldo Awal Kas di BUD 69.323.788.870,00 95.501.253.746,00

b. Kenaikan (Penurunan) Kas Bersih 34.832.984.422,00 (26.177.464.876,00)

Saldo Akhir Kas di BUD 104.156.773.292,00 69.323.788.870,00

c. Saldo Kas di Bend. Pengeluaran 68.750,00 4.882.919,00

d. Saldo Kas di Bend. Penerimaan 2.111.000,00 22.751.342,00

e. Saldo Kas BLUD 36.993.189.585,07 2.455.773.764,61

e.1. Saldo awal Kas BLUD 2.455.773.764,61 7.420.677.255,00

e.2. Saldo Kenaikan dan penurunan BLUD 34.537.415.820,46 (4.964.903.490,39)

f. Saldo Kas Puskesmas 3.005.679.894,00 0,00

f.1. Saldo Awal Kas Puskesmas - -

f.2. Saldo Kenaikan dan Penurunan Puskesmas 3.005.679.894,00 -

Saldo Akhir Kas Daerah 144.157.822.521,07 71.807.196.895,61

(4)

Tabel tersebut menunjukkan saldo akhir kas daerah pada akhir TA 2014 seluruhnya Rp144.157.822.521,07 naik sebesar Rp72.350.625.625,46 atau 50,19% dari TA 2013 seluruhnya Rp71.807.196.895,61.

Saldo kas daerah pada akhir TA 2014 dan 2013 tersebut, berada dalam penguasaan BUD dan Bendahara SKPD, sebagai berikut:

Saldo Akhir Kas Daerah Dalam Penguasaan 2014 2013

Realisasi Realisasi

a. BUD 104.156.773.292,00 69.323.788.870,00

b. Saldo Kas di Bend. Pengeluaran 68.750,00 4.882.919,00

c. Saldo Kas di Bend. Penerimaan 2.111.000,00 22.751.342,00

d. Saldo Kas BLUD 36.993.189.585,07 2.455.773.764,61

e. Saldo Kas Puskesmas 3.005.679.894,00 -

Jumlah (a+b+c+d) 144.157.822.521,07 71.807.196.895,61

Realisasi saldo akhir kas daerah dalam penguasaan TA 2014 sebesar Rp144.157.822.521,07 dan TA 2013 sebesar Rp71.807.196.895,61.

a. Saldo Kas Daerah di BUD

Saldo kas daerah di BUD pada akhir TA 2014 dan 2013 berupa uang tunai, rekening giro dan deposito bank, dengan rincian sebagai berikut:

Saldo Akhir Kas Daerah di BUD berupa: 2014 2013

Realisasi Realisasi

a. Sisa UangTunai - -

b. Sisa Kas di Rekening Giro Bank 28.156.773.292,00 14.323.788.870,00

c. Sisa Kas di RekeningDeposito 76.000.000.000,00 55.000.000.000,00

Jumlah (a+b+c) 104.156.773.292,00 69.323.788.870,00

Tabel diatas menunjukkan saldo uang daerah di BUD pada akhir TA2014 berupa rekening giro dan deposito bank seluruhnya sebesar Rp104.156.773.292,00 dan pada TA 2013 sebesar Rp69.323.788.870,00

(5)

b. Saldo Kas Daerah di Bendahara Pengeluaran

Saldo kas daerah di Bendahara Pengeluaran pada akhir TA 2014 sebesar Rp68.750,00 merupakan pungutan pajak yang belum di bayarkan pada tanggal 31 desember 2014. Penurunan saldo kas di bendahara pengeluaran pada TA 2014 sebesar Rp4.814.169,00 atau (98,59%) dibandingkan dengan realisasi TA 2013. Sebesar Rp4.882.919,00.

c. Saldo Kas Daerah di Bendahara Penerimaan

Saldo kas daerah di Bendahara Penerimaan pada akhir TA 2014 sebesar Rp2.111.000,00 mengalami penurunan sebesar Rp20.640.342,00 atau (90,72%) dibandingkan realisasi TA 2013 sebesar Rp22.224.000,00.

d. Saldo Kas di BLUD

Saldo Akhir Kas di BLUD TA 2014 sebesar Rp36.993.189.585,07 merupakan kas yang berada di rekening kas RSUD Kraton sebesar Rp28.329.029.105,07 dan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen sebesar Rp8.664.160.481,00.

e. Saldo Kas di Puskesmas

Saldo Akhir Kas di Puskesmas sebesar Rp3.005.679.894,00 di Puskesmas akibat adanya pengelolaan dana JKN dari kementerian Kesehatan dengan rincian sebagai berikut :

(6)

NO. PUSKESMAS JUMLAH

1 Kajen I 161.634.694,00

2 Kajen II 163.964.102,00

3 Karanganyar 161.136.101,00

4 Kesesi I 132.705.625,00

5 Kesesi II 72.231.960,00

6 Kedungwuni I 150.662.976,00

7 Kedungwuni II 51.993.262,00

8 Wonopringgo 69.777.933,00

9 Bojong I 69.113.129,00

10 Bojong II 333.310.803,00

11 Karangdadap 138.440.337,00

12 Wiradesa 171.696.037,00

13 Wonokerto I 60.538.459,00

14 Wonokerto II 63.188.168,00

15 Sragi I 99.904.626,00

16 Sragi II 90.761.235,00

17 Siwalan 196.812.581,00

18 Doro I 71.305.329,00

19 Doro II 14.512.400,00

20 Talun 70.321.901,00

21 Petungkri ono 53.749.071,00

22 Lebakbarang 25.356.444,00

23 Buaran 153.537.474,00

24 Tirto I 108.001.263,00

25 Tirto II 28.504.677,00

26 Paninggaran 179.826.092,00

27 Kandangserang 112.693.215,00

JUMLAH 3.005.679.894,00

(7)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

5.3 PENJELASAN POS-POS NERACA

1. Aset Lancar

Aset lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dipakai habis dalam satu periode akuntansi. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau berupa kas dan setara kas.

Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang dan persediaan. Berikut ini pejelasan atas aset lancar :

a. Kas dan Setara Kas

Rekening ini menggambarkan saldo Kas Daerah per 31 Desember 2014 dan2013 yang dikuasai oleh Bendahara Umum Daerah (BUD), Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran pada SKPD berupa uang tunai, rekening giro bank, tabungan dan deposito bank, yang seluruhnya merupakan Kas Daerah dengan rincian sebagai berikut :

Kas dan Se tara Kas 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Kas di Be ndahara Umum Daerah 104.156.773.292,00 69.323.788.870,00 50,25 2 Kas di Be ndahara Pengeluaran 68.750,00 4.882.919,00 (98,59) 3 Kas di Be ndahara Penerimaan 2.111.000,00 22.751.342,00 (90,72)

4 Kas di BLUD 36.993.189.585,07 2.455.773.764,61 1.406,38

5 Kas di Puskesmas 3.005.679.894,00 0,00 0,00

Jumlah 144.157.822.521,07 71.807.196.895,61 100,76

Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2014 sebesar Rp144.157.822.521,07 naik sebesar Rp72.350.625.625,46 atau 100,76%

dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp71.807.196.895,61.

Saldo kas dimaksud sebagian merupakan hak Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang berasal dari Sisa Lebih Pembiayaan APBD (SiLPA) dan pendapatan ditangguhkan.

(8)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Sedangkan rincian saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut:

Sisa Kas Dae rah 31 De se mber 2014 31 De se mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Dalam Bentuk Giro 28.156.773.292,00 14.323.788.870,00 96,57

2 Dalam Bentuk Deposito Jangka Pendek 76.000.000.000,00 55.000.000.000,00 38,18

Jumlah 104.156.773.292,00 69.323.788.870,00 50,25

1) Kas di Bendahara Umum Daerah (BUD)

Kas di BUD per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp104.156.773.292,00 dan Rp69.323.788.870,00. Kas tersebut berupa uang yang disimpan dalam rekening giro dan deposito bank, dengan rincian sebagai berikut :

a) Rekening giro bank

Uang daerah pada BUD sebagian disimpan dalam rekening giro bank sebagai berikut :

Sisa Kas di Re ke ning Giro Bank : 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Tre n

Rp Rp %

1 BPD Jateng A/C 1-109-00087-2 : RKUD

28.156.773.292,00 14.323.788.870,00 96,57

Jumlah 28.156.773.292,0 14.323.788.870,0 96,57

Saldo rekening giro per 31 Desember 2014 sebesar Rp28.156.773.292,00 naik sebesar Rp13.832.984.422,00 atau 96,57% dibanding per 31 Desember 2013 sebesar Rp14.323.788.870,00. Penggunaan rekening giro bank tersebut berdasarkan Keputusan Bupati Pekalongan Nomor 946/245 Tahun 2013 sejak bulan Juli 2013 sampai dengan sekarang digunakan untuk menampung seluruh transaksi kas daerah.

b) Rekening deposito bank

Selain disimpan dalam rekening giro bank, sebagian uang daerah pada BUD ditempatkan pada bank dalam bentuk deposito dengan rincian sebagai berikut:

(9)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Kas BUD - De posito : 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097669 10.000.000.000 (100,00)

2 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097672 10.000.000.000 (100,00)

3 BPD Jateng Capem Pasar Wiradesa Bilyet

No. 083342 10.000.000.000 (100,00)

4 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. 000884 1.000.000.000 1.000.000.000 0,00

5 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097778 30.000.000.000 100,00

6 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097791 5.000.000.000 100,00

7 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097626 10.000.000.000 (100,00)

8 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097811 10.000.000.000 100,00

9 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097812 10.000.000.000 100,00

10 BPD Jateng Cab. Kajen Bilyet No. K097813 10.000.000.000 100,00

11 BRI Cab. Pekalongan Bilyet

No.6801002498409 4.000.000.000 (100,00)

12 BRI Cab. Pekalongan Bilyet

No.6801002447408 10.000.000.000 (100,00)

13 BTN Bilyet No.0062-01-40-0000604

10.000.000.000 100,00

Jumlah 76.000.000.000,00 55.000.000.000,00 38,18

Penempatan uang daerah pada 3 (tiga) bank, yaitu PT Bank Jateng Cabang Kajen, dan Bank BTN sebanyak 7 (tujuh) bilyet seluruhnya senilai Rp76.000.000.000,00. Jumlah saldo deposito per 31 Desember 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp21.000.000.000,00 dibandingkan saldo per 31 Desember 2013 sebesar Rp55.000.000.000,00.

Atas penempatan uang daerah dalam bentuk deposito tersebut, Pemerintah Kabupaten Pekalongan menerima bunga yang besarnya ditentukan oleh masing-masing bank, berdasarkan tingkat bunga yang berlaku. Penerimaan bunga deposito tersebut diakui dan dicatat sebagai pendapatan daerah pada jenis Lain -lain PAD yang Sah.

2) Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing sebesar Rp68.750,00 dan Rp4.882.919,00 adalah uang daerah sisa Uang Persediaan (UP) dan Pendapatan Ditangguhkan pada tahun anggaran berkenaan pada rekening Bendahara Pengeluaran yang masih dipegang oleh Bendahara Pengeluaran dan sampai dengan tanggal tersebut belum disetorkan ke RKUD, dengan rincian sebagai berikut :

(10)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Kas di Be ndahara Pe nge luaran 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

68.750,00 0,00 100,00

2 Dinas Perindustrian, perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil Menengah

0,00 4. 580.111,00 (100,00) 3 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

0,00 302.808,00 (100,00)

Jumlah 68.750,00 4.882.919,00 (98,59)

Saldo Kas Bendahara Pengeluaran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar Rp68.750,00 merupakan hutang pajak yang disetor pada tahun 2015.

3) Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing sebesar Rp2.111.000,00 dan Rp22.751.342,00 mengalami penurunan sebesar Rp20.640.342,00 atau (90,72%). Rincian per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 sebagai berikut:

Kas di Be ndahara Pe ne rimaan 31 De s e mbe r 2014 31 De se mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Dinas Kesehatan 0,00 21.813.342,00 (100,00

2 Dinas Pekerjaan Umum 0,00 938.000,00 (100,00

3 Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

2.111.000,00 0,00 100,00

Jumlah 2.111.000,00 22.751.342,00 (90,72)

Saldo kas di Bendahara Penerimaan Dinas Pemuda, Olah raga dan Pariwisata merupakan pendapatan yang belum disetor ke kas daerah.

4) Kas di BLUD

Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp36.993.189.585,07 dan Rp2.455.773.764,61 naik sebesar sebesar Rp34.537.415.820,46 atau 1.406,38%.

Kas di BLUD per 31 Desember 2014 tersebut berada pada dua rumah sakit yaitu RSUD Kraton dan RSUD Kajen degan perincian sebagai berikut :

(11)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

5) Kas di Puskesmas

Pada tahun 2014 terdapat saldo kas di puskesmas akibat adanya pengelolaan dana JKN dari kementerian Kesehatan

NO. PUSKESMAS JUMLAH

1 Kajen I 161.634.694,00

2 Kajen II 163.964.102,00

3 Karanganya r 161.136.101,00

4 Kesesi I 132.705.625,00

5 Kesesi II 72.231.960,00

6 Kedungwuni I 150.662.976,00

7 Kedungwuni II 51.993.262,00

8 Wonopri nggo 69.777.933,00

9 Bojong I 69.113.129,00

10 Boj ong II 333.310.803,00

11 Karangdadap 138.440.337,00

12 Wiradesa 171.696.037,00

13 Wonokerto I 60.538.459,00

14 Wonokerto II 63.188.168,00

15 Sragi I 99.904.626,00

16 Sragi II 90.761.235,00

17 Siwal an 196.812.581,00

18 Doro I 71.305.329,00

19 Doro II 14.512.400,00

20 Tal un 70.321.901,00

21 Petungkri ono 53.749.071,00

22 Lebakbarang 25.356.444,00

23 Buaran 153.537.474,00

24 Tirto I 108.001.263,00

25 Ti rto II 28.504.677,00

26 Pani nggaran 179.826.092,00

27 Kandangserang 112.693.215,00

JUMLAH 3.005.679.894,00

b. Investasi Jangka Pendek

Saldo investasi jangka pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing adalah nihil.

c. Asuransi Dibayar Dimuka

Saldo asuransi dibayar dimuka per 31 Desember 2014 sebesar Rp498.207.150,00 merupakan asuransi atas barang inventaris untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 31 Oktober 2015. Jumlah asuransi yang dibayarkan sebesar Rp597.848.580,00 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung dari tanggal 31 Oktober 2014 sampai dengan 31 Oktober 2015.

(12)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

d. Piutang Daerah

Piutang Daerah ini menggambarkan hak Pemerintah Daerah atas penerimaan kas, baik yang berasal dari pendapatan yang belum diterima kasnya maupun tagihan lain. Saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut :

Piutang Dae rah 31 De se mbe r 2014 31 De se mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Piutang Pajak 4.645.814.308,00 2.630.063.309,00 76,64

2 Piutang Retribusi 11.723.809.507,60 25.033.016.184,09 (53,17)

3 Piutang Lainnya 438.599.680,00 472.579.470,00 (7,19)

Jumlah 16.808.223.495,60 28.135.658.963,09 (40,26)

Saldo Piutang Daerah per 31 Desember 2014 sebesar Rp16.808.223.495,60 menurun sebesar Rp11.327.435.467,49 atau (40,26%) dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp28.138.518.963,09, Rincian saldo masing- masing objek piutang daerah tersebut. dapat disajikan sebagai berikut : 1) Piutang Pajak

Piutang Pajak 31 De se mbe r 2014 31 De se mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Piutang P ajak Reklame 0,00 587.500,00 (100,00)

2 Piutang P ajak Restoran 0,00 10.000,00 (100,00)

3 Piutang PBB 4.634.175.462,00 2.617.826.963,00 77,02

4 Piutang BPHTB 11.638.846,00 11.638.846,00 0,00

Jumlah 4.645.814.308,00 2.630.063.309,00 76,64

Saldo piutang pajak per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp4.645.814.308,00 dan Rp2.630.063.309,00 naik sebesar Rp2.015.750.999,00 atau 76,64%. Piutang pajak terdiri dari pajak reklame, pajak restoran, BPHTB dan pajak bumi dan bangunan.

Piutang pajak restoran dan pajak reklame telah terbayar pada tanggal 3 Februari 2014. Untuk piutang pajak restoran dan reklame telah terbayar pada tanggal 3 Februari 2014 sebesar Rp597.500,00 sedangkan untuk PBB realisasi piutang sampai dengan 31 Desember 2014 telah terbayar sebesar Rp391.217.254,00 dengan rincian piutang pokok Rp369.072.881,00 dan piutang denda sebesar Rp22.144.373,00 sehingga sisa piutang PBB Tahun 2013 sebesar Rp2.226.609.709,00 dengan rincian :

(13)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Uraian TOTAL POKOK DENDA

Jumlah Piutang PBB per 31

Desember 2013 2.617.826.963 2.469.648.078 148.178.885

Terbayar sampai 31

Desember 2014 391.217.254 369.072.881 22.144.373

Sisa Piutang 2.226.609.709 2.100.575.197 126.034.512

Pajak bumi dan bangunan pada Tahun 2014 berdasarkan SPPT yang terbit sebesar Rp11.219.250.799,00 dengan jumlah objek pajak sejumlah 445.512 OP. Penerimaan atau realisasi PBB tahun 2014 sebesar Rp9.423.564.284,00 sehingga terdapat piutang yang belum terbayar per 31 Desember 2014 sebesar Rp1.903.427.706,00, dengan jumlah objek pajak sejumlah 58.584 OP dengan rincian pokok piutang sebesar Rp1.795.686.515,00 dan denda sebesar Rp107.741.191,00.

Piutang PBB Tahun 2014 merupakan penjumlahan sisa pokok piutang PBB tahun 2013 beserta dendanya 2% selama 15 (lima belas) bulan dan piutang PBB masa pajak tahun 2014 yang belum terbayar beserta dendanya 2 % selama 3 (tiga bulan) dengan rincian sebagai berikut:

Uraian TOTAL POKOK DENDA

Jumlah Sisa Piutang Tahun 2013 ditambah denda 15

Bulan 2.730.747.756 2.100.575.197 630.172.559,10

Piutang 2014 1.903.427.706 1.795.686.515 107.741.191 Sisa Piutang 4.634.175.462 3.896.261.712 737.913.750

Piutang tersebut disebabkan beberapa hal diantaranya:

a. Masih adanya wajib pajak yang belum menyadari kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

b. Masih kurangnya kesadaran wajib pajak /petugas pemungut (perangkat desa ) untuk melakukan pembetulan SPPT PBB sehingga data yang ada belum sesuai kondisi di lapangan sehingga wajib pajak tidak membayar pajak.

(14)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

c. Adanya obyek pajak yang tidak diketahui keberadaan subyek pajaknya karena proses pengalihan hak yang tidak diketahu oleh pihak desa/ kelurahan.

Pada tanggal 5 Nopember 2014 Pemerintah Kabupaten Pekalongan telah menerima pelimpahan piutang PBB – P2 dari KPP Pratama Pekalongan dengan Berita Acara Serah Terima Sistem Data Piutang PBB-P2 dan Aset Sitaan Nomor BA -019/WPj.10/KP.02/2014. Dengan jumlah piutang sebesar Rp10.806.355.146,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Tahun Nilai Piutang yang dialihkan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah

286.633.819,00 230.523.562,00 199.233.042,00 351.743.290,00 235.774.438,00 677.670.161,00 383.307.197,00 172.179.429,00 3.748.701.959,00 4.520.588.249,00 10.806.355.146,00

Dalam Berita Acara serah terima piutang pihak KPP Pratama Pekalongan memberikan data secara terinci by name, by NOP dan besarnya pajak terutang. Namun demikian data tersebut belum diyakini kebenarannya karena tidak dilakukan pemuktahiran data sebelumnya.

Untuk menindaklanjuti hal tersebut Pemerintah Kabupaten akan melakukan Kegiatan Pemuktahiran data piutang PBB tersebut sebelum dilakukan upaya penagihan. Piutang BPHTB tahun 2013 sebesar Rp11.638.846,00 sampai dengan 31 Desember 2014 belum ada realisasinya. Hal ini disebabkan karena data piutang BPHTB yang merupakan pelimpahan dari Kantor

(15)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Pelayanan Pajak Pratama Pekalongan disertai nomor obyek pajak (NOP) yang tidak valid, dimana tidak ditemukan wajib pajak sesuai NOP yang ada dan tidak dilampiri alamat wajib pajaknya sehingga kesulitan dalam upaya melakukan penagihan. Untuk tahun pajak 2014 tidak ada piutang BPHTB sehingga jumlahnya masih sama dengan piutang tahun 2013 yakni sebesar Rp11.638.846,00. Tindak lanjut dari piutang tersebut adalah akan dilakukan penghapusan karena dari data yang ada piutang tersebut timbul pada tahun 2009. Berdasarkan ketentuan Peraturan Daerah Nomor10 tahun 2010 sebagai mana telah diubah dalam Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2012 bahwa hak untuk melakukan penagihan pajak menjadi kadaluwarsa setelah melampaui 5 tahun sejak saat terutangnya.

2) Piutang Retribusi

Piutang Retribusi timbul dari adanya tagihan atas hak Pemerintah Daerah melalui SKPD terkait. yang sampai dengan tanggal Neraca belum dibayar oleh Wajib Retribusi Daerah. Saldo piutang retribusi daerah per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp11.723.809.507,60 dan Rp25.033.016.184,09. Rincian piutang retribusi per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:

Piutang Re tribus i 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

R p R p %

1 B P RSUD K aje n 3. 2 7 6. 9 9 8. 9 13, 0 0 7.646.692.036,09 (57,14)

- Ja mkes ma s 7.099.315.815,09 (100,00)

- P T Askes (Klaim askes P NS/Sos ia l) 2.942.392.861,00 339.161.619,00 767,55

- P as ien umum 23.284.045,00 - 100,00

- Ja mkesda 311.322.007,00 208.214.602,00 49,52

2 B P RSUD Kraton 8. 2 5 8. 8 3 9. 9 81, 0 0 17.073.374.668,00 (51,63)

- Askes PNS 7.356.852.161,00 1.680.157.925,00 337,87

- Askes Komers ia l 19.342.868,00 (100,00)

- Ja mkes ma s 11.552.285,00 14.580.412.297,00 (99,92)

- Ja mkesda 235.859.875,00 286.678.728,00 (17,73)

- P as ien Umum 532.241.600,00 384.260.050,00 38,51

- P as ien Perusahaan 122.334.060,00 122.522.800,00 (0,15)

3 Dinhubko minfo 35.707.227,60 17.567.093,00 100,00

Retribusi Mena ra 35.707.227,60 17.567.093,00 100,00

4 Dinas Ke s e hatan 3.639.786,00 184.725.247,00 (98,03)

Pe layana n Ke se ha ta n Ra wat Ina p

Pus kes ma s 3.639.786,00 184.725.247,00 (98,03)

5 B PM PPT 148.623.600,00 110.657.140,00 34,31

- Izin Ga nggguan - 1.405.860,00 (100,00)

- Izin Mendirikan Ba ngunan (IMB) 148.623.600,00 109.251.280,00 36,04

J umlah 11.723.809.507,60 25.033.016.184,09 (53,17)

(16)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

3) Piutang Lainnya

Piutang Lain-lain timbul dari adanya hak Pemerintah Daerah atas pendapatan selain pajak dan retribusi daerah yang sampai dengan tanggal Neraca belum diterima kasnya. Saldo piutang lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp438.599.680,00 dan Rp472.579.470,00. Rincian per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:

Piutang Lain-lain 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

R p R p %

1 DPPKD 102.527.180,00 93.948.090,00 9,13

- Da na Ta langan 24.000.000,00 (100,00)

- TP TGR 102.527.180,00 69.948.090,00 46,58

2 SETDA - 70.508.880,00 (100,00)

- PDAM 70.508.880,00 100,00

- KPNKL - - (100,00)

3 DKPP 336.072.500,00 308.122.500,00 100,00

- Ternak Bergulir 336.072.500,00 308.122.500,00 100,00

Jumlah (1+2+3) 438.599.680,00 472.579.470,00 (7,19)

(a) Piutang dana talangan per 31 Desember 2013 sebesar Rp24.000.000,00 adalah sisa tagihan kepada Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP) atas pemberian pinjaman dana talangan untuk pembelian gabah TA 2006 yang sampai dengan tanggal tersebut telah diselesaikan pada tahun 2014 sebesar Rp26.000.000,00 dengan rincian Rp24.000.000,00 piutang pokok dan Rp2.000.000,00 denda atas piutang tersebut.

(b) Jumlah piutang tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi dapat dijelaskan sebagai berikut :

no Uraian 2014 2013

1 Sdr.Santoso 37.708.090,00 37.708.090,00

2 Sdr.Siswoyo - 10.240.000,00

3 Sdri. Sri Sugiarti 4.000.000,00 22.000.000,00

4 TGR Aset 60.819.090,00 -

Jumlah 102.527.180,00 69.948.090,00

1. Jumlah piutang tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi sebesar Rp37.708.090,00 merupakan tuntutan perbendaharaan atas nama Santoso yang telah didukung dengan surat pernyataan.

Tagihan kepada Sdr. Santoso selaku bendahara rutin DPRD sebesar Rp45.295.000,00. Atas tagihan tersebut yang bersangkutan baru mengangsur sebesar Rp4.686.910,00 pada tahun 2010,

(17)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

Rp1.200.000,00 pada tahun 2011, dan Rp1.200.000,00 pada tahun 2012, sehingga sisa tagihan sampai dengan akhir tahun 2012 sebesar Rp38.208.090,00. Pada tahun 2013 menyetor sejumlah Rp500.000,00. Selama tahun 2014 tidak ada setoran piutang (pensiun sejak 1 juni 2013).

2. Tagihan kepada Sdr.Siswoyo atas hilangnya kendaraan dinas roda empat sebesar Rp20.500.000,00. Telah diangsur sebanyak 12 kali masing-masing sebesar Rp855.000,00 total penyetoran Rp10.260.000,00, sehingga sisanya sebesar Rp10.240.000,00.

Sisa piutang tersebut pada tahun 2014 telah diselesaikan pihak bersangkutan.

3. Tagihan kepada Sdri. Sri Sugiarti atas hilangnya kendaraan dinas roda empat sebesar Rp28.000.000,00. Telah disetor sebanyak 4 kali masing-masing sebesar Rp1.500.000,00 total penyetoran Rp24.000.000,00 hingga sisanya sebesar Rp4.000.000,00.

4. Piutang lain-lain sebesar Rp60.819.090,00 merupakan TGR hasil penelusuran inspektorat atas aset lain-lain yang tidak dapat ditelusuri keberadaannya dengan rincian sebagai berikut :

No. Nama SKPD Barang Hilang Nilai

1 KEC. KARANGANYAR 9 2.562.500

2 KEC. PETUNGKRIYONO 1 615.000

3 KEC. WIRADESA 31 165.000

4 SETWAN 1 3.000.000

5 DINKES 13 54.476.590

JUMLAH 55 60.819.090

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas audit laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2013 oleh BPK.

(c) Piutang lain-lain sebesar Rp70.508.880,00 pada PDAM merupakan tagihan pada PDAM kota Pekalongan atas pemanfaatan air sumber mata air di desa Rogoselo kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan telah disetorkan pada tahun 2014.

(18)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

(d) Piutang lain-lain ternak bergulir merupakan hasil dari penelusuran investasi dana bergulir yang berupa ternak sebagai tindak lanjut atas LHP BPK RI untuk melakukan penelusuran kembali saldo investasi dana bergulir berupa ternak. Penjelasan atas perhitungan ini ada pada investasi non permanen ternak bergulir.

e. Persediaan

Rekening ini menggambarkan nilai persediaan barang pakai habis yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan barang-barang untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai persediaan per 31 Desember 2014 merupakan hasil penghitungan fisik (stock opname) per 31 Desember 2014 dari jumlah fisik persediaan dikalikan dengan harga perolehan/beli terakhir. Rincian saldo per 31 Desember 2014 dan 2013 sebagai berikut:

Saldo persediaan per 31 Desember 2014 sebesar Rp60.460.600.073,31 naik sebesar Rp38.897.740.224,85 atau 177,26% dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp21.562.859.848,46. Persediaan per 31 Desember 2013 tersebut meliputi persediaan bahan pakai habis (alat tulis kantor), persediaan barang cetak, persediaan hewan ternak/tanaman, persediaan obat-obatan, alat kesehatan (alkes), bahan laboratorium dan radiologi serta persediaan lain-lain berupa bahan makanan, barang yang akan diserahkan kepada masyarakat dan tabung gas LPG dengan rincian sebagai berikut:

(19)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

2. Investasi Jangka Panjang

Rekening ini menggambarkan investasi jangka panjang Pemerintah Kabupaten Pekalongan per 31 Desember 2014 dan 2013 dengan saldo sebagai berikut :

Investasi Jangka Panjang 31 Desember 2014 31 Desember 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Investasi Non perma nen 1.414. 593.423,00 1.515. 576.034,00 (6,66) 2 Investasi Permanen 37.848. 147.676,04 31.135. 797.407,22 21,56

Jumlah 39.262.741.099,04 32.651.373.441,22 20,25

Saldo investasi jangka panjang per 31 Desember 2014 sebesar Rp39.262.741.099,04 naik sebesar Rp6.611.367.657,82 atau 20,25% dibandingkan per 31 Desember 2013 sebesar Rp32.651.373.441,22 yang dapat dirinci dan dijelaskan sebagai berikut:

(20)

BAB V Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan

a. Investasi Non Permanen

Investasi non permanen adalah investasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Pekalongan yang tidak dimaksudkan untuk dimiliki seterusnya.

Investasi non permanen merupakan saldo dana yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman penguatan modal, dana bergulir dan bentuk lainnya oleh dinas dan kantor. Nilai investasi nonpermanen per 31

Desember 2014 dan 2013 sebesar Rp1.414.593.423,00 dan Rp1.515.576.034,00 dengan rincian sebagai berikut:

Inve s tas i Non Pe rmane n 31 De s e mbe r 2014 31 De s e mbe r 2013 Tre n

Rp Rp %

1 Dinas Perindustrian, perda ga ngan, Kope rasi

da n Usaha Mikro dan Kecil Menengah 709.653. 423,00 743.811. 034,00 (4,59)

2 Dinas Kelautan, Perikanan da n Peternakan 704.940. 000,00 771.765. 000,00 (8,66)

Jumlah 1.414.593.423,0 0 1.515.576.034,00 (6,66)

1) Investasi non permanen pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan dana bergulir yang dipinjamkan kepada koperasi, UKM dan kepada industri dagang kecil dengan jangka waktu pinjaman 36 (tiga puluh enam) bulan untuk eks Dinas Koperasi dan 24 (dua puluh empat) bulan untuk eks Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal. Jasa pinjaman dari dana bergulir tersebut sebesar 6% per tahun.

Investasi non permanen dana bergulir per 31 Desember 2014 seluruhnya sebesar Rp709.653.423,00 yang terdiri dari :

Investasi Dana Bergulir 2014 2013 Tren

Dana Di Masyarakat 610.449.411,00 651.439.128,00 (6,29)

Dana di Bank 99.204.012,00 92.371.906,00 7,40

Jumlah 709.653.423,00 743.811.034,00 (4,59)

Saldo tersebut merupakan hasil penelusuran lanjutan saldo investasi tahun 2012. Penelusuran saldo investasi tersebut adalah wujud tindaklanjut dari pemeriksaan Laporan Keuangan Daerah oleh BPK tahun 2012. Saldo investasi pinjaman dana bergulir per 31 Desember 2014 dan tahun 2013 dapat dirinci sebagai berikut :

Referensi

Dokumen terkait

trilogi adalah suatu kesuksesan mainstream, jadi saya menganggap bahwa Anda telah melihat setidaknya satu angsuran atau mengetahui sesuatu tentang The Matrix.Namun

Hambatan yang dihadapi Kopma Unnes yaitu, kegiatan yang diselenggarakan sering tumbukan dengan kegiatan perkuliahan sehingga anggota kesulitan dalam mengatur waktu

INDIKA ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 SERTA UNTUK TAHUN- TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

diskriptif kuantitatif, desain penelitian Randomized control group posttest only design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1

Pada Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi, kegiatan usaha koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 58 menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk

Arus Kas Keluar dari Aktivitas Operasi berasal dari seluruh transaksi Belanja Operasi daerah yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang/ Jasa, Belanja Bunga,

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Pekalongan TA 2014 merupakan salah satu dokumen pertanggungjawaban Kepala Daerah mengenai pelaksanaan APBD TA 2014 yang