3. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah/Latar Belakang Perusahaan
Fibreglass Raya Abadi (FIRA) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri Fibreglass. Dengan berlokasi di Surabaya wilayah bagian timur, FIRA telah berdiri sejak tahun 1983. Didirikan oleh Bapak Santoso, FIRA bermula dari sebuah home industry yang hanya memiliki 2 orang karyawan.
Produk pertama yang diproduksi oleh FIRA adalah tangki air Fibreglass dan bak air Fibreglass. Seiring dengan perkembangan perusahaan dari tahun ke tahun, jumlah karyawan dari FIRA hingga pada tahun 1997 berjumlah 60 orang.
Produk yang dihasilkan tidak lagi hanya bak air dan tangki air, namun mulai merambah ke produk-produk lainnya, seperti plat, plat gelombang, talang air, bekisting, kursi, dan pesanan-pesanan khusus lain yang terbuat dari bahan Fibreglass.
Namun ketika terjadi krisis moneter pada tahun 1998, FIRA pun mengalami dampak penurunan yang signifikan. Hal ini dikarenakan untuk pembelian bahan baku serat fibre, FIRA melakukan transaksi dalam mata uang Dollar, sehingga ketika harga Dollar melambung, FIRA kesulitan dalam menjualkan produknya akibat dari cost yang meningkat pesat. Akibatnya berdampak pada PHK terhadap sejumlah karyawan. Pada tahun 1999, jumlah karyawan dari FIRA menurun hingga menjadi 20 orang.
Hingga saat ini FIRA terus berusaha untuk berkembang dan bangkit dari kejatuhannya. Jumlah karyawan yang dimiliki FIRA hingga pada tahun 2009 berjumlah 25 orang. Untuk menghadapi tantangan persaingan yang ada dalam indutri Fibreglass, FIRA tetap konsisten untuk meyediakan produk dengan kualitas above average. Hal ini berbeda dengan para pesaing yang mayoritas bermain pada harga dan kualitas yang lebih rendah.
Wilayah penjualan dari FIRA mencakup wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan, Sulawesi, dan Kawasan Indonesia Timur baik melalui
3.2 Kegiatan dan Platform Usaha Perusahaan
Kegiatan dan platform usaha yang dijalankan oleh FIRA meliputi:
3.2.1 Bidang Industri yang Dijalankan
Bidang usaha yang dijalani oleh FIRA adalah pembuatan produk-produk dengan berbahan dasar Fibreglass, mulai dari bak air, tangki air, plat, plat gelombang, kursi, bekisting, talang air, dan lain-lain. FIRA juga menerima pesanan-pesanan khusus produk-produk di atas dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan dari pelanggan.
Produk andalan dari FIRA adalah Fibreglass gelombang dan pesanan khusus. Dapat dilihat dalam Gambar 3.1 adalah kontribusi masing-masing produk dalam keseluruhan penjualan yang terjadi di FIRA.
Gambar 3.1. Kontribusi Penjualan Produk FIRA
FIRA melayani penjualan pada bisnis B to B, maupun B to C. Untuk pasar B to B, customer-nya adalah toko-toko bangunan, bengkel las, juga terkadang para kontraktor yang memperoleh tender dari suatu perusahaan. Pada pasar B to C, consumer-nya adalah para pemilik perusahaan yang mengajukan tender, ataupun peruusahaan-perusahaan baru yang memerlukan produk Fibreglass untuk pabrik mereka, bahkan tidak tertutup kemunginan juga pelanggannya adalah pasar rumah tangga.
100% Total Sales
45% Fibreglass gelombang
45% pesanan khusus
10% lain-lain
3.2.2 Proses Managerial
Keseluruhan proses managerial di dalam perusahaan FIRA dikepalai oleh Bapak Santoso sendiri, baik dari segi produksi operasional, pemasaran, keuangan, serta MSDM. Hal ini dikarenakan FIRA merupakan perusahaan kecil yang lebih menyerupai home industry untuk saat ini, sehingga jika tiap dimensi managerial dikepalai oleh manager yang berbeda, tidak akan efisien dalam hal cost. Pemilik mencakup semua dimensi tersebut karena dinilai masih mampu melihat skala perusahaan yang tidak besar.
Untuk operasional, FIRA beroperasi dari hari Senin sampai hari Sabtu dengan jam kerja normal, dari pk 08.00-16.00, kecuali hari Sabtu yang hanya setengah hari dari jam 08.00-13.00. Dari segi produksi, FIRA berada dalam kondisi below capacity dengan melihat masih banyak serta luasnya ruang kerja yang belum dimanfaatkan. Untuk memenuhi permintaan rutin, FIRA tidak mengalami masalah dalam hal kapasitas. Proses produksi didominasi dengan menggunakan tenaga kerja tanpa adanya mesin khusus. Dalam hal pemasaran, khususnya periklanan, FIRA hanya melakukan iklan sekali dalam setahun, yaitu pada awal tahun melalui buku Yellow Pages untuk cakupan daerah Surabaya, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi. Untuk financial, FIRA menggunakan 100% modal sendiri tanpa adanya pinjaman, sedangkan untuk masalah MSDM, FIRA memberikan gaji sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
3.2.3 Profil Produk
FIRA memiliki banyak jenis produk, mulai dari bak air, tendon air, plat, plat gelombang, bekisting, talang air, hingga kursi dan pesanan-pesanan khusus.
Dalam pembahasan, akan difokuskan pada Fibreglass gelombang dari FIRA.
FIRA pada awalnya hanya memiliki 1 merek untuk Fibreglass gelombang, yaitu Merek I dengan ketebalan 0,7 mm yang dijual ke pasaran. Namun FIRA tetap menerima pesanan-pesanan khusus untuk Fibreglass gelombang dengan ketebalan sesuai keinginan pelanggan. Dalam perkembangan pasar yang lebih lanjut, banyak
tentu berbeda jauh dengan FIRA, namun kemunculan ini menjadi ancaman bagi FIRA, sehingga pada akhirnya FIRA mengeluarkan Merek II dengan harga yang lebih murah dari Merek I, dan ketebalan yang lebih tipis, 0,5 mm. FIRA tidak mengeluarkan produk Fibreglass gelombang yang lebih tipis lagi dengan alasan menjaga citra perusahaan.
Tabel 3.1 Daftar Produk dan Harga Fibreglass Gelombang FIRA
Merek Kualitas Harga ke
Distributor
Harga ke Konsumen (Surabaya) Merek I 0,7 mm (masa
hidup ± 8 thn) Rp 5.900/fit Rp 6.500 – Rp 7.000/fit Merek II 0,5 mm (masa
hidup ± 6 thn) Rp 5.200/fit Rp 5.500– Rp 6.000/fit
Setiap merek memiliki ukuran 6 fit, 7 fit, 8 fit, dan 10 fit. Hitungan per fit adalah 30 cm x 80 cm. Daftar ukuran dan harga untuk distributor dapat dilihat pada Tabel 3.2. di bawah ini.
Tabel 3.2. Daftar Ukuran Produk dan Harga Fibreglass Gelombang FIRA
Ukuran Merek I Merek II
6 fit Rp 35.400 Rp 31.200
7 fit Rp 42.300 Rp 36.400
8 fit Rp 47.200 Rp 41.600
10 fit Rp 59.000 RP 52.000
3.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam perusahaan FIRA, hanya terdapat 3 posisi utama yang memegang fugsi-fungsi managerial, yaitu direktur, wakil direktur, serta sekretaris. Bagan posisi struktur organisasi di dalam FIRA dapat dilihat dalam Gambar 3.2. di bawah ini.
Gambar 3.2. Struktur Organisasi FIRA
Direktur (Pemilik Perusahaan) Job Description antara lain:
o Menetapkan visi, misi, serta tujuan dari perusahaan o Mengawasi kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan o Menetapkan sistem kerja serta peraturan dalam perusahaan
o Menetapkan job description bagi fungsi-fungsi lain yang ada di perusahaan o Mengawasi kinerja tiap-tiap fungsi di dalam perusahaan
o Menetapkan kompensasi bagi karyawan
o Menentukan serta merancang aktifitas pemasaran bagi perusahaan Karyawan
Bagian Produksi
Direktur
Wakil Direktur
Sekretaris
Mandor Mandor
Karyawan Bagian Produksi
o Menjualkan produk perusahaan
o Melakukan perhitungan biaya serta merancang proses produksi untuk pesanan khusus
o Meminta pertanggungjawaban kerja dari wakil direktur dan sekretaris o Melakukan evaluasi dan rencana peningkatan kinerja bagi perusahaan
Wakil Direktur
Job Description antara lain:
o Membantu direktur dalam mengambil keputusan dalam perusahaan
o Menetapkan dob description bagi mandor serta karyawan yang ada di perusahaan
o Bertanggung jawab kepada direktur dalam hal kinerja karyawan o Mengawasi kinerja karyawan
o Meminta pertanggungjawaban mandor atas kinerja karyawan o Menjaga serta mengawasi kualitas produk
o Mengontrol persediaan bahan baku o Mengontrol pemakaian bahan baku o Menentukan jadwal produksi o Mengontrol inventory
o Mengatur jadwal pengiriman barang
Sekretaris
Job Description antara lain:
o Menyusun laporan keuangan
o Bertanggung jawab kepada direktur dalam hal laporan keuangan o Menerima order dari customer
o Meneliti dan mengesahkan nota penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan o Mengatur nota penagihan
o Memeriksa absensi karyawan
o Melakukan pemesanan bahan baku ke supplier
Mandor
Job Description antara lain:
o Menjalankan jadwal produksi yang ditetapkan oleh wakil direktur o Mengawasi kinerja karyawan
o Bertanggung jawab atas kinerja karyawan kepada wakil direktur o Menjadi perantara pihak karyawan dengan perusahaan
o Memimpin proyek pemasangan di luar perusahaan
Karyawan Bagian Produksi Job Description antara lain:
o Menjalankan jadwal produksi yang ditetapkan oleh wakil direktur o Mempertanggungjawabkan kinerja produksi kepada mandor
3.4 Visi/Misi/Goal/Strategi Bisnis Perusahaan
FIRA tidak memiliki visi, misi, goal, maupun strategi bisnis perusahaan secara tertulis di atas kertas, namun dari hasil interview dengan pemilik perusahaan, Bapak Santoso, serta mengamati proses kerja perusahaan, maka penulis dapat menyimpulkan visi, misi, goal, serta strategi bisnis perusahaan adalah sebagai berikut:
Visi:
“Menjadi perusahaan penghasi produk Fibreglass yang terpercaya, baik dalam kinerja maupun kualitas”
Misi:
o Memproduksi produk Fibreglass dengan kualitas tinggi dan harga bersaing o Memenuhi kebutuhan pelanggan akan produk Fibreglass baik secara umum,
maupun khusus
o Menjaga hubungan yang baik baik dengan pelanggan, distributor, maupun supplier
Goal:
o Mempertahankan eksistensi perusahaan pada tahun-tahun mendatang o Memperluas wilayah pemasaran dan distribusi produk perusahaan
Strategi Perusahaan:
o Memenuhi kebutuhan pelanggan yang beragam dan spesifik
o Meningkatkan pembelian dari pelanggan lama serta berusaha mencari pelanggan baru melalui periklanan
3.5 Keterkaitan Fakta di Atas dengan Studi Kasus
Berdasarkan dari hasil temuan lapangan, penulis menyimpulkan bahwa dalam implementasi strategi yang dilakukan perusahaan banyak yang belum terealisasikan dengan baik dan tidak optimal, efektif, serta efisien. Belum optimal dikarenakan tidak adanya totalitas dari perusahaan dalam menjalankan strateginya untuk mencapai tujuan, seperti tidak adanya target, maupun divisi khusus penjualan. Belum efektif dikarenakan sedikitnya wilayah serta market share yang baru dimasuki oleh perusahaan, dan belum efisien dikarenakan penjualan dilakukan oleh direktur utama, sehingga tidak memiliki waktu yang cukup luas untuk melakukan ekspansi pasar yang berimbas pada sedikitnya customer yang didatangi sehingga biaya sales tidak sebanding dengan perolehan profit perusahaan.
Melalui studi kasus yang dilakukan oleh penulis ini, diharapkan perusahaan dapat mencapai visi, misi, serta tujuannya dengan lebih strategic, terencana, dan terukur melalui penerapan dan pengimplementasian strategi spreading dan coverage yang akan membawa peningkatan sales bagi perusahaan dan berimbas pada penambahan perolehan profit.