• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

xvi

LAMPIRAN A: LEMBAR BIMBINGAN

(2)

xvii

(3)

xviii

LAMPIRAN B: TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara dengan Gianti Giadi, selaku founder and artistic director of Gigi Art of Dance.

Narasumber : Gimana, gimana?

Penulis : Jadi, aku kan mau wawancara mengenai tugas akhir aku Miss(final project). Untuk final project aku sendiri, ambil materinya tentang promosi. Dan aku niatnya mau ambil promosi untuk metode pembelajaran barunya Gigi Art of Dance yang kemarin online dan offline itu miss. Jadi, aku mau tanya-tanya sedikit ya miss?

Narasumber : Oke, sip-sip

Penulis : Miss, aku boleh izin record untuk data lampiran?

Narasumber : Oke

Penulis : Jadi pertama aku mau tanya-tanya sedikit mengenai Gigi Art of Dance. Boleh tau sedikit cerita mengenai sejarah berdirinya?

Narasumber : Oke, jadi Gigi Art of Dance itu kan berdiri tahun 2009. Jadi dulu itu memang tujuannya aku pengen banget bikin tempat dimana orang-orang bukan hanya bisa belajar, tapi bisa bertemu, terus bisa bertukar pikiran, bisa jadi tempat untuk create sesuatu gitu karena aku ngerasanya waktu dulu aku SMP-SMA i don’t know where to go gitu kalo misalnya aku pengen ketemu dengan orang-orang yang passion yang sama gitu. Akhirnya pada tahun 2009, setelah aku lulus dari Singapore aku langsung buka Gigi Art of Dance.

(4)

xix

Penulis : Kalau untuk visi-misi dari Gigi Art of Dance sendiri itu gimana ya, Miss?

Narasumber : Kalau visi misi Gigi Art of Dance itu sih pastinya ingin contribute, ingin memberikan kontribusi untuk perkembangan seni pertunjukkan di Indonesia. Tetapi yang paling pasti itu juga ingin memberikan tempat untuk semua arts enthusiast terutama performing art enthusiast yaitu untuk bereksperimen, berkolaborasi, exchange. Basically itulah visinya. Tapi juga misinya kita juga ingin menyebarkan Indonesian traditional culture di luar, karena itu dulu kita sering mengadakan travelling ke mana- mana, ikutan festival-festival seperti itu. Terus selain itu, misi kita juga ingin terus mengembangkan ekosistem seni pertunjukkan di Indonesia karena itu kita juga mengajarkan misalnya backstage-nya seperti apa, how to be a stage manager. Jadi bukan hanya apa yang terjadi on stage, tapi juga backstage. Seperti itu..

Penulis : Kalau untuk keunggulan dari Gigi Art of Dance sendiri itu apa sih miss?

Narasumber : Keunggulannya.. Menurut kamu apa? Hahaha kalau misalnya kita sih merasa keunggulan kita tuh salah satunya adalah semua serba kekeluargaan karena juga dulu awalnya karena dibangun aku juga dibantu dengan keluarga aku. Jadi mungkin dari dulu rasa kekeluargaannya sangat tinggi lalu sekarang juga yang mengajar semuanya murid aku juga dan juga kita sudah barengan sudah

(5)

xx

bersama lebih dari 5 tahun, ada yang sampai 10 tahun juga. Jadi bener-bener disitu tuh orang-orangnya bukan bekerja, tapi sama- sama berkembang. Jadi semua dari staffnya, pengajarnya, ownernya. Jadi kita memang melihat Gigi Art of Dance itu memang tempat untuk berkembang, bukan hanya kerja gitu. Terus juga keunggulan kita itu banyak banget genre-nya. Misalnya mulai dari hip-hop, ada juga locking, krump, broadway, karena itu kan jarang juga. Gak di semua studio itu banyak pilihan genre-nya gitu dan kita juga terbuka untuk age range-nya tuh lumayan besar dari dua setengah tahun sampai kita ada mom’s class juga, yang sampai 55 tahun juga ada yang masih ikut, seperti itu..

Penulis : Kalau untuk kelasnya sendiri, ada kelasnya yang diunggulkan gak ya?

Narasumber : Kalau diunggulkan sih, untuk sekarang masih contemporary-jazz sama hip-hop dan terutama hm banyak sih sebetulnya, traditional- contemporary sama broadway. Karena memang itu jarang kan kelas-kelasnya di luar, di studio lain. Dan kita juga ada kelas-kelas yang punya sertifikasi internasional seperti CSTD.

Penulis : Gigi Art of Dance itu ada kompetitornya gak ya miss? Kalau ada, boleh tau siapa?

Narasumber : Kompetitor sih pasti banyak, karena kayaknya semenjak tahun pertama kita buka itu belum ada studio yang memang offering banyak street style di studionya. Kebanyakan hanya ballet dan juga

(6)

xxi

jazz. Paling ada satu atau dua gitu studio yang ada street style. Tapi semenjak tahun sekitar 2014-2015 langsung banyak banget dibuka studio-studio lain. Which is bagus sih, itu bikin aku senang karena tandanya semakin banyak kesempatan untuk kita untuk berkolaborasi dan juga untuk orang-orang belajar. Salah satu kompetitor kita saat ini sih ada IDT (Indonesia Dance Theatre) yang baru buka beberapa tahun lalu, itu juga banyak genre-nya hampir sama kayak kita. Ada juga Namarina, tapi bukan competitor secara langsung karena mereka fokusnya di ballet tapi mereka menjadi inspirasi karena mereka sudah 55 tahun buka. Terus ada juga misalnya Steps Dance Academy juga kompetitor langsung terus Forever Dance Center juga mereka kan banyak memberikan genre hip-hop ke anak-anak which is juga kompetitor. Tapi untungnya karena di Jakarta besar kotanya, jadi kita punya market masing-masing menurut aku karena itu kita juga ga takut untuk berkolaborasi. Malah kita benar-benar berteman dan sudah pasti studio owner di sekitar kita punya grup sendiri buat bahas perkembangan. Jadi kompetitif sehat sih, bagus.

Penulis : Oke Miss, aku mau masuk ke pertanyaan mengenai Gigi Art of Dance di masa pandemi ini. Kalau untuk dampaknya sendiri yang paling dirasakan itu apa sih Miss di masa pandemi ini?

Narasumber : Dampaknya yang pastinya pengurangan murid ya itu jauh banget.

Kita kehilangan murid sampai 200an murid, itu banyak sekali. Kita

(7)

xxii

tanya juga kenapa alasannya segala macem, tetapi alasannya tuh memang sulit untuk dicari solusinya secara cepat, karena salah satunya internet connection. Gak semua murid itu internet connectionnya bisa di upgrade atau areanya bermasalah. Lalu kedua, gadget. Karena kan kita 70% murid kita anak-anak. Jadi kebanyakan mereka belum punya gadget sendiri. Jadi mereka kalau orangtuanya bekerja, even WFH pasti gadget dipakai. Jadinya itulah kesulitannya di gadget. Lalu ketiga, itu fokus. Ketika kita di rumah, sulit untuk anak-anak fokus karena tiba-tiba anjingnya lewat, kucingnya lewat, atau tiba-tiba adiknya gangguin. Banyak hal yang paling sulit di masa pandemi. Kedua aku juga ada keunggulan kita. Kita tuh banyak event atau acara yang memberikan kesempatan muridnya tampil atau mendapatkan pengalaman. Kita selama pandemi ini jadi harus merubah semuanya ke online jadi pastinya kesempatan untuk tampilnya sangat amat berkurang. Tapi kita tetap sebisa mungkin semaksimal mungkin menyediakan tempat untuk mereka tampil di berbagai platform. Contohnya kita buat online showcase setiap hari Sabtu LIVE namanya GAOD on Show. Terus kita ada juga bikin VIP (Virtual Interactive Performance) Experience, hal-hal seperti itu.

Kita akhirnya juga mengubah salah satu event annual kita sama ada dance camp itu online.

(8)

xxiii

Penulis : Tadi kan ada penurunan jumlah murid, itu kira-kira penurunannya berapa persen ya?

Narasumber : Penurunannya kira-kira lumayan sekitar 30%-35%

Penulis : Lalu kemarin kan ada metode pembelajaran baru, pas PSBB transisi dengan adanya metode itu, gimana miss?

Narasumber : Waktu Agustus kemarin kita memang mencoba melakukan pembelajarannya dengan dua cara, hybrid online dan offline bersamaan. Itu memang challenging karena sebagai guru itu gak mudah untuk mengubah fokus dari yang online ke yang offline, karena itu kita usahakan di setiap kelas ada asisten supaya gak ada murid yang merasa ketinggalan atau tidak diperhatikan. Terutama di kelas-kelas yang anak-anak. Pastinya metode pengajarannya juga harus sangat berubah. Misalnya dengan penari offline kita bisa ngajarin 8x8 choreography. Tetapi di online kan tidak memungkinkan. Jadi kita harus cari jalan tengahnya dan adjust lesson plan beberapa bulan kedepan. Juga yang paling challenging adalah internet connection lagi ya. Jadinya kalau misalnya tiba-tiba lagging, bahkan kalau internet connection-nya bagus pun pasti ada lagging melalui Zoom melalui musiknya atau dari arahan guru- gurunya, itu sih yang challenging. Jadi kita gak bisa persition dari quality movements-nya atau musikalitasnya. Tapi positifnya, bisa sempet ketemu beberapa anak-anak dan gak ada yang ngalahin nari bareng-bareng di ruangan yang sama.

(9)

xxiv

Penulis : Untuk metode pengalaman baru itu, cukup berhasil gak ya untuk meningkatkan murid di Gigi Art of Dance?

Narasumber : Itu lumayan berhasil sih sebenarnya. Di bulan Agustus itu ada anak-anak sekitar 30-40 anak baru, either mereka balik lagi, atau mereka baru ikut kelas. Jadi sebenarnya efektif itu kita Agustus kembali ke studio itu. Tapi kan sayangnya ada PSBB lagi, jadi mereka stop lagi buat bulan September jadi naik turun. Tapi at least kita masih dipilih sama orang. Mereka masih nunggu, masih berharap untuk one day we all can come back and dance again.

Penulis : Mengenai metode pembelajaran baru tersebut, apa sudah ada promosi yang dilakukan oleh Gigi Art of Dance?

Narasumber : Kita selama ini promosi memang hanya melalui social media Instagram, Facebook. Kita juga ada website. Tapi kita juga ber- partnership dengan beberapa platform online kayak contohnya Rhapsodie, JDID, kiddo.id. Platform-platform seperti itu sih yang kemarin juga sempat bekerja sama dengan ParentStory, juga dengan brand-brand seperti Justice yang jadi fokus kita. Karena untuk mencoba grabbing new audience dan juga grabbing new students karena selama ini juga kita memang kebanyakan internal.

Jadi sekarang kita lagi mencoba untuk promosinya external.

Penulis : Untuk bentuk promosinya sendiri, yang sudah dilakukan itu seperti apa? Melalui media atau apa?

(10)

xxv

Narasumber : Jadi kita biasanya melalui media poster, juga video recap seperti apa kelas online dan offline. Pengalamannya di kelas seperti apa.

Jadi bukan hanya menunjukkan koreografi terakhir, tapi juga prosesnya. Jadi mereka juga bisa kebayang kelasnya seperti apa.

Terus juga lewat foto-foto dan artikel. Ada satu lagi yang kita lagi jalanin. Ada platform yang seperti promosi brand manifesto. Kita lagi ada program baru yang namanya Student Says yang akan dimulai besok. Kita minta beberapa murid kita untuk ngobrol kenapa mereka nari, intinya live testimoni dari students kita.

Penulis : Dalam menangani dampak kan ada metode pembelajaran baru, mungkin selain itu ada yang dilakukan lagi gak ya Miss?

Narasumber : Jadi selain kita langsung switch ke online semua dan offline kalau bisa kadang-kadang, kita terus aja GAOD On Show, VIP Experience itu tetap jalan dan juga kita akan tetap aktif turut serta di event-event lain. Contohnya kemarin kita juga pernah memberi materi webinar untuk LiveLife, atau misalnya juga untuk Universitas Politeknik Jakarta terus juga nanti kita bulan November akan ada turut serta di Asian Youth Theatre Festival. Jadi at least selain fokus ke kelas-kelas, kita juga fokus ke event-event karena dari event-event itu sebagai media promosi juga. Dari situ mereka juga tau “Oh Gigi Art of Dance” dan juga kayak “Gigi Art of Dance itu apa sih?” “Oh ternyata Gigi Art of Dance itu studio?”

“Oh ternyata kita bisa ikut kelas-kelas?” Ada juga kita selain itu

(11)

xxvi

menawarkan, kan kita ada program Edu Dance (Education Through Dance) ke sekolah-sekolah. Kita tawarkan juga ke sekolah-sekolah partner kita yang dulu misalnya sudah aktif, tapi sempat stop Maret kemarin satu semester karena memang masih adjusting transisi ke online, terus sekarang kita tawarin lagi kalau kita bisa memberikan kelas online. Terus akhirnya mereka lanjut lagi. Atau bisa juga kita tawarin ke kantor-kantor itu namanya Dance-Fit Lawan Covid jadi kita benar-benar nawarin mereka kelas-kelas dance supaya staff kantor mereka bisa tetap sehat.

Penulis : Lalu untuk promosi yang sudah dilakukan oleh Gigi Art of Dance sendiri apakah cukup berhasil gak ya?

Narasumber : Kalau misalnya menurut kita sih engagement-nya sekarang ini masih lumayan internal dan dekat. Makanya kita mencoba untuk partnership dengan platform-platform lainnya karena kita menyadari bahwa mungkin kita harus engage other audience.

Untuk sekarang sih lumayan. And then another thing is kita berusaha untuk widen our range of audience atau students.

Sekarang sih tiba-tiba ada yang ikut dari Kalimantan, atau dari Surabaya. Jadi kan sebetulnya dengan online begini kita lebih accessible keluar Jakarta. Jadi sebenarnya itu yang lagi mau kita coba perbanyak murid di luar Jakarta. Juga untuk SDC ini yang upcoming kita benar-benar buka sampai International. Udah ada yang daftar dari US, dari Malaysia. Jadi kita benar-benar

(12)

xxvii

memaksimalkan keadaan walaupun secara efektif atau belum, belum terlalu kelihatan. Very little impact karena kita juga baru mulai. Jadi kita lihat beberapa bulan kedepannya.

Penulis : Untuk sekarang ini kah kelas di Gigi Art of Dance ini kan balik online lagi nih Miss, tapi untuk nanti kalau PSBB sudah berakhir dan mungkin ada PSBB transisi atau balik ke normal, apakah masih akan ada metode pembelajaran baru yang online dan offline ini?

Narasumber : Kalau dari kita sih mungkin masih mengadakan online offline ini karena banyak juga yang menyadari kalau memang mendingan lewat kelas online. Contohnya untuk Mom’s Class karena selesai masak bisa langsung ikut kelas, gak usah travel-travel lagi. Jadi setelah itu bisa langsung urusin anak. Jadi sebetulnya this online system bisa lebih efektif juga buat beberapa kebanyakan orang.

Tapi kalau yang gak efektif kalau mereka ada problem di internet atau gadget atau mungkin fokus atau ruangan, space di rumah. Jadi kita pasti akan melanjutkan online offline ini.

Penulis : Kalau untuk selama masa PSS ini dan PSBB transisi kemarin, ada promo khusus gak ya? Mungkin dalam bentuk harga diskon?

Narasumber : Kita ada beberapa promosi yang kita jalankan. Salah satunya sempat menurunkan harga karena kita perlu adjusting seperti apa.

Tapi waktu kita kembali ke studio kemarin, bayar rental secara full, akhirnya kita harus balikin ke normal lagi. Selain itu kita juga kasih banyak diskon contohnya promo SMS (Siswa Membawa Siswa).

(13)

xxviii

Jadi misalnya murid kita yang sudah existing bawa temannya satu untuk daftar, mereka bisa dapat diskon 50 ribu per orang. Jadi kalau mereka bisa bawa 5 orang kan lumayan tuh bisa diskon 250 ribu. Terus ada juga program kedua lebih ke paketan. Misalnya mereka mau bayar sekaligus enam bulan, mereka bisa dapat gratis satu bulan. Kalau mereka bayar sekaligus satu tahun, bisa gratis 2 bulan. Sekarang yang lagi berjalan adalah Flash Sale karena kan kita gara-gara di rumah jadi sering dirumah jadi kenapa kita gak adain aja sekalian Flash Sale juga? Akhirnya kita ada Flash Sale ini dimana mereka harus melihat kode waktu GAOD on Show supaya kita makin banyak juga viewers-nya jadi mereka bisa dapat 90%

untuk existing students untuk monthly payment mereka. Tapi untuk murid baru itu 90% registration fee.

Penulis : Untuk kedepannya ada rencana promosi lain gak ya untuk menarik perhatian murid lama dan murid baru?

Narasumber : Kemarin kita sempat membahas untuk mengajar kembali murid- murid yang postpone untuk balik nari. Jadi kita memberi mereka free registration fee karena kan kalau mereka sudah lebih dari 2 bulan mereka harus bayar registration fee lagi. Tapi akhirnya itu kita weave jadi mereka gak perlu bayar registration fee lagi. Terus kalau untuk kedepannya kita sekarang lagi fokus ke acara-acara kita. Jadi untuk yang di SDC, kita adain banyak paket-paket tapi kalau untuk monthly-nya belum, itu masih yang Flash Sale yang

(14)

xxix

mingguan yang setiap hari Sabtu. Cuma kalau untuk pastinya ada lagi di bulan Januari.

Penulis : Bagaimana respon target terhadap promosi yang sudah dilakukan?

Narasumber : Kalau untuk yang kemarin SMS itu lumayan banyak sebenarnya yang ngebawa temannya. Jadi itu lumayan efektif jadi kira-kira ada sekitar 20-25 murid baru gara-gara SMS itu. Kalau untuk yang Flash Sale itu yang paling efektif karena mereka juga ngejar either

“Wah lumayan nih 90%” itu kita kan masih kuota 10 maksimal. Itu semuanya selalu habis kuotanya. Kalau misal untuk anak baru, Flash Sale nya lumayan 5-6 orang tiap minggu. Jadi efektif sih untuk membawa anak-anak baru masuk. Tapi kita perlu memperluas lagi, karena pastinya kita terbatas di Instagram dan Facebook jadi kita lagi coba promosi kita ini dikeluarkan ke yang lebih mass. Kita juga bakal keluar Facebook Ads di bulan Oktober ini, dan Instagram juga kita pakai yang sponsored ads itu untuk promosi kelas kita.

Penulis : Berarti untuk kemarin dan sekarang ini promosinya masih melalui platformnya Gigi Art of Dance itu sendiri ya, belum keluar?

Narasumber : Iya

Penulis : Untuk kedepannya, harapan Miss untuk Gigi Art of Dance di masa pandemi ini, gimana Miss?

(15)

xxx

Narasumber : Kalau kita sih harapannya kita masih tetap bisa menjaga murid yang sudah ada, tetap bisa mendapat kepercayaan mereka untuk terusin kelas-kelasnya. Mungkin juga yang postpone juga bisa ikutan balik, it’ll be great. Tapi aku juga sebetulnya ingin memperluas jaringan murid-murid kita karena kan kita online sekarang. Jadi aku pengen supaya murid di luar mungkin tiba-tiba di Samarinda, Papua, Solo atau bahkan internasional itu bisa ikutan kelas kita. Nah itulah yang kita belum bisa menjaring. Itu harapan ku yang terbesar. Jadi kita bisa ngumpulin international students di masing-masing kelasnya.

Penulis : Kalau untuk promosi tadi medianya secara online atau ada bentuk offlinenya?

Narasumber : Nggak sih. Kalau offline kita tuh selalu promosinya misalnya gini, kan kita banyak partner dengan sekolah atau dengan brand itu biasanya kalau offline itu lewat events. Jadi misalnya mereka ada teacher’s day, kita bisa ke sekolah mereka misalnya performance atau promosiin anyway. Atau misalnya aku biasanya diundang pas Career Day, itu biasanya aku bisa promosiin Gigi Art of Dance juga. Biasanya sih kalau promosi seperti itu. Tapi karena tahun ini semuanya lewat webinar sih jadinya, tapi tetap saja online.

Penulis : Jadi memang rata-rata melalui online ya Miss?

Narasumber : Iya

Penulis : Okay, Miss, itu aja sih. Thankyouu Miss…

Referensi

Dokumen terkait

Ketika Admin memilih untuk melakukan fungsi Maintain News, maka sistem akan menampilkan satu halaman dimana didalamnya terdapat kolom untuk menambahkan News dan juga untuk

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul: Replikasi

Untuk melakukan pengecekan apakah user yang login memiliki role sebagai admin atau tidak, kode program nya akan terlihat seperti berikut.. if ($_SESSION['role']

Juga sekolah, karena kita ingin fokus ke depan sekolah kejuruan, politeknik, vokasional itu akan kita berikan perhatian sehingga juga bisa diusulkan di dalam perencanaan dari

Makanya, saya bilang ke anak saya, “Yah, Mine, kalau tau dari dulu kita disini saja.” Karena, sedihnya setiap pulang sekolah—bukannya saya mau membanding-bandingkan, tapi memang

B : Kalau receptionist itu sebenarnya pengertiannya umum, tapi kalau di hotel Beringin tugasnya ya kita melayani tamu dan yang kedua kita menjelaskan

Flavonoid adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak di alam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna ungu, merah, biru

a) Jatuh dari ketinggian selama bekerja dengan menggunakan tangga. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan gaitan tangga pada tangga ketika bekerja. b)