• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Rakernas APEKSI 2015, di Maluku, tgl 7 Mei 2015 Kamis, 07 Mei 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Rakernas APEKSI 2015, di Maluku, tgl 7 Mei 2015 Kamis, 07 Mei 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Rakernas APEKSI 2015, di Maluku, tgl 7 Mei 2015

Kamis, 07 Mei 2015

SAMBUTAN Â

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

 PEMBUKAAN

RAPAT KERJA NASIONAL ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA (APEKSI) 2015 DAN GRAND LAUNCHING MANGENTE

AMBON 2015

DI

BALLROOM

THE NATSEPA RESORT & CONFERENCE CENTER, AMBON, MALUKU

TANGGAL 7 MEI 2015

Bismillahirahmanirrahim,

Assalamu'alaikum

warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi,

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(2)

Salam sejahtera bagi kita semua,

Shaloom,

Oom swastiastu,

Yang saya hormati seluruh Menteri Kabinet Kerja,

Gubernur Maluku,

Ketua APEKSI, Walikota Ambon, dan seluruh Walikota yang pada pagi hari ini hadir,

Eksekutif APEKSI Pak

Sarimun, dari dulu sampai sekarang masih tetap muda terus,

Ibu dan Bapak

sekalian yang saya hormati,

Pertama, saya ingin menyampaikan mengenai kota, mengenai karakter kota. Saya membayangkan bahwa kota-kota di seluruh Indonesia ini ada 98 kota, mestinya

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(3)

setiap kota memiliki identitas dan karakter tidak sama karena memang kota-kota kita ini berbeda-beda. Mestinya setiap kota fokus, ada misalnya, mau fokus di kota maritim atau kota hijau, atau kota agropolitan,

atau mau konsentrasi di my city, atau mau konsentrasi di smart city, atau juga mau konsentrasi di heritage city misalnya.

Saat itu, waktu menjadi Walikota, Solo adalah kota satu-satunya yang menjadi anggota the World Heritage City di

dunia. Dan, Â kita saat itu memang ingin

karakter warisan kota pusaka itu yang muncul. Setelah masuk menjadi anggota, saya daftarkan, kemudian 3 tahun setelah itu saya menarik Konferensi itu di kota Solo. Ada kurang lebih 39 kota, kota pusaka di seluruh dunia yang hadir.

Dan, ini membangun sebuah brand kota

karena Solo punya Keraton Kasunanan dan Mangkunegara dan juga bangunan-bangunan lama. Oleh sebab itu, kekuatan itulah yang saat itu ingin saya munculkan.

Dan, juga kekuatan

itu didukung oleh warisan-warisan pusaka yang lain, sehingga saat itu saya juga menyelenggarakan Solo Internasional

Ethnic Music. Bukan, misalnya kita membuat Festival Rock Seluruh Dunia misalnya, karena saya senang rock.

Kemudian saya juga membuat Solo International

Performing Arts karena masalah tari di Kota Solo juga mempunyai kekuatan, musiknya ethnic music kemudian juga

tari. Itulah yang akan menjadi sebuah identitas dan jati diri kota sehingga kota itu akan muncul citranya, brand-nya

akan muncul. Semua kota bisa melakukan itu.

Misalnya ada kekuatan

ethnic music-nya kuat dibuat saja.

Undang aja ethnic-ethnic music seluruh dunia, tidak mahal kok. Waktu saya menyelenggarakan Solo International Ethnic Music, hanya, pemerintah kota hanya menyiapkan

300 juta, yang lain dari sponsor. Yang Solo Internasional

Performing Arts juga sama, hanya kurang lebih 300 juta, yang lain sponsor.

Undang dari kota-kota lain di seluruh dunia dan kota-kota tentu saja di Indonesia. Ini akan memunculkan.

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(4)

Saya saat itu waktu

datang ke Kota Sawahlunto, kekuatannya juga kelihatan di situ karena yang diangkat adalah heritage tapi

tambang, kota pusaka tambang. Ini sangat khas sekali. Dan, kalau kita kesana ada kekhasan itu yang betul-betul muncul sebagai sebuah citra. Inilah saya kira ciri-ciri identitas, jati diri, dan karakter sebuah kota yang harus dimunculkan di kota-kota kita.

Seperti di Ambon,

dengan teluk yang sangat indah seperti yang kita lihat sekarang ini, kita harus mempunyai keberanian untuk menata teluk yang ada, pantainya kanan kiri teluknya harus di, harus berani menata. Jangan sampai kedahuluan misalnya oleh pedagang kaki lima, oleh rumah-rumah. Karena saya lihat saya pergi di beberapa kota,

pantainya kedahuluan oleh pedagang kaki lima.

Inilah pentingnya

bekerja detil. Seperti yang saya baca di bukunya almarhum Lee Kuan Yew, seorang Perdana Menteri yang urusan menanam pohon saja dia urus, sampai sedetil itu.

Urusan mengaspal jalan aja dia urus, sampai dikorek-korek, "ini kualitasnya nggak baik." Nanam pohon, "gini doyong sedikit, ini harus

diluruskan". Itulah pekerjaan, menurut saya pekerjaan sebenarnya dari seorang walikota. Jangan terjebak pada rutinitas administrasi, nggak kerja kita. Strategi kota, strategi kebijakan kota itu harus muncul dari setiap walikota-walikota kita.

Saya juga belum lihat

sampai detik ini penanganan sampah di sebuah kota, karena memang prosedurnya

ruwet sekali. Saya pernah mencoba di Solo gagal, Â karena masalah prosedur, harus ini, harus ini,

harus ini. Belum rampung saya sudah jadi Gubernur. Di Jakarta juga sama, baru step menyelesaikan-menyelesaikan, belum

selesai sudah jadi Presiden.

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(5)

Yang kedua, yang

ingin saya sampaikan, tadi Pak Ketua APEKSI menyampaikan mengenai masalah jalan. Mulai tahun depan pemerintah

pusat akan memberikan kurang lebih, kurang dan lebih, kurangnya bisa 40, bisa 50, bisa 60, kurang dan lebih 100 milyar kepada kota-kota. Kenapa kita berikan?

Karena saya melihat postur anggaran di kota/kabupaten kita ini betul-betul sangat berat. Setelah kita hitung secara nasional, anggaran pembangunan hanya 18 persen, semuanya kemakan oleh anggaran rutin, anggaran aparatur. Oleh sebab itu, ini adalah injeksi dari pemerintah pusat. Memang harus berani kita

mengalihkan seperti itu. Ya kalau dapat, kota dapat 100 milyar kan gede banget, bisa dipakai untuk pembangunan. Gede banget 100 milyar,

jangan dipikir kecil lho. 100 milyar,

dulu saya membangun pasar saya paling-paling habis 4 milyar-6 milyar jadi, paling jadi berapa pasar.

100 milyar itu nanti

akan kita berikan dalam bentuk inpres-inpres tetapi berdasarkan usulan dari pemerintah kota. Misalnya, kota ingin membangun pasar, silakan habisnya berapa, 18 milyar misalnya atau 20 milyar pasarnya. Ingin membangun tadi jalan, yang disampaikan Pak Vicky, bangun untuk pemeliharaannya atau untuk jalannya juga bisa. Infrastruktur yang berkaitan dengan jembatan, ya bisa masuk ke sini. Tapi, kita memang ingin fokus pada

infrastruktur. Pelabuhan, juga bisa. Tapi, memang nanti kita kumpulkan semuanya baru turun dalam bentuk-bentuk inpres. Juga sekolah, karena kita ingin fokus ke depan sekolah kejuruan, politeknik, vokasional itu akan kita berikan perhatian sehingga juga bisa diusulkan di dalam perencanaan dari pemerintah kota. Dari itu kita harapkan akan kelihatan perubahan wajah kota.

Dan saya titip juga

masalah pedagang kaki lima. Ini semuanya, di semua kota ini menjadi persoalan yang sangat serius. Belikanlah lahan untuk pedagang kaki lima. Carikan tanah, terserah mau 2.000, mau 1.000, mau 5.000, bangun kios-kios untuk mereka sehingga mereka tidak mengotori kanan kiri jalan dan estetika kota, keindahan kota menjadi hilang karena itu.

Tetapi juga perlu

saya sampaikan sejak awal, bahwa 100 milyar itu bisa tidak rutin setiap tahun.

Tapi bisa rutin setiap tahun, mungkin malah bisa tambah setiap tahun, tergantung juga nanti akan ada penilaian, karena nanti juga akan kita beri kewajiban. Kota yang diberi, mungkin selanjutnya, kota yang diberi adalah kota yang misalnya sudah menerapkan e-budgeting,

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(6)

sudah mempunyai one stop service office

tapi yang betul-betul standarnya sudah kita ukur, kecepatan pemberian izinnya misalnya, Â dan syarat-syarat yang

lainnya. Artinya, tidak langsung diberikan terus, "silakan dipakai

semaunya". Ada memang insentif seperti itu yang kita berikan syarat-syarat.

Saya kira ada yang

tidak setuju, diberi 100 milyar tadi? Kelihatannya ndak ada yang tepuk tangan tadi. 100 milyar tidak ada yang tepuk tangan, padahal nggak ada yang minta

kita beri.

Baiklah Ibu dan Bapak sekalian yang saya hormati,

Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Rakernas

APEKSI dan Mangente Ambon 2015 pada siang hari ini saya nyatakan resmi dibuka.

Terima kasih,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Â

Â

Â

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

(7)

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI

http://www.setneg.go.id www.setneg.go.id DiHasilkan: 8 February, 2017, 11:16

Referensi

Dokumen terkait

Kuncinya menurut saya memang jangan ada yang main-main, udah itu aja, kalau nggak ada yang main-main pasti sistem kita ini tidak akan rusak, sistemnya rusak karena ada yang

11 ALICE TAMARA SMAK IPEKA Pluit JAKARTA UTARA 12 ROBBY BINUR SMAN 114 Jakarta JAKARTA UTARA 13 NOVAN ALLANADI SMAK IPEKA Sunter JAKARTA UTARA 14 SAMUEL MARZUKI SMA Don Bosco-1

Pemungutan Suara (PPS) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Serta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Timur Tahun 2018. CALON ANGGOTA PANITIA

Standarisasin kapal juga merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran yang dilakukan oleh pihak pelabuhan dalam menjamin

Perilaku jantan jelas, fungsi seks jantan.. Hasil

Dato' Seri Paduka Haji Shafie bin Haji Mohd Salleh Ketua Persekutuan Pengakap

Dalam menentukan arah kiblat dengan Qibla Laser maka dibutuhkan perhitungan seperti azmuth Matahari dan Bulan, akan tetapi langkah-langkah perhitungannya susah bagi

1) Sebagian anak kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 2) Banyak anak yang beranggapan bahwa kegiatan bermain mengecap dengan media bahan alam itu kotor dan