• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyuluhan dan Promosi Kesehatan untuk Pencegahan Hipertensi di Desa Payatumpi Kabupaten Aceh Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penyuluhan dan Promosi Kesehatan untuk Pencegahan Hipertensi di Desa Payatumpi Kabupaten Aceh Tengah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2021 pISSN 2685-0303

31

Penyuluhan dan Promosi Kesehatan untuk Pencegahan Hipertensi di Desa Payatumpi Kabupaten Aceh Tengah

Afdalul Magfirah, Lia Muslima, M.Sabdi

Stikes Payung Negri

Email: afdalulmagfirah88@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai macam penyakit hingga berujung kematian. Namun, pencegahan hipertensi dapat dilakukan sejak dini. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan Masyarakat di desa Payatumpi Kec.Kebayakan Kab.Aceh Tengah.

Kegiatan pengabdian penyuluhan dilakukan dengan cara eksplanasi dan diskusi pada 50 masyarakat yang terdiri dari 31 wanita dan 19 pria yang dikumpulkan di Kantor desa pada tanggal 21 Januari 2021. Instrumen penyuluhan yang menggunakan pamflet dan power point presentation, dan pengukuran tekanan darah. hasil yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan promosi kesehatan merupakan salah satu upaya membantu masyarakat dalam menurunkan angka kejadian hipertensi dengan meningkatkan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam menjalankan perilaku hidup sehat.

Kata Kunci: Promosi, Pencegahan, Hipertensi

ABSTRACT

Hypertension is a condition where blood pressure is higher than 140/90 mmHg.

Uncontrolled hypertension can cause various diseases and lead to death. However, prevention of hypertension can be done early. The service activity aims to increase the knowledge of the community in Payatumpi village, Kebayakan district, Central Aceh district. Extension service activities were carried out by way of explanation and discussion in 50 communities consisting of 31 women and 19 men who were collected at the village office on January 21, 2021. The extension instrument used pamphlets and power point presentations, and blood pressure measurements. The results obtained indicate that health promotion activities are an effort to help the community in reducing the incidence of hypertension by increasing knowledge so that changes in behavior and attitudes occur in carrying out healthy living behaviors.

Keywords: Promotion, Prevention, Hypertension

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan hal penting bagi kualitas hidup manusia, dimana kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dengan demikian pemeliharaan kesehatan diperlukan dalam upaya penanggulangan dan pencegahan yang memerlukan

(2)

32

pemeriksaan, pengobatan dan perawatan untuk memulihkan status kesehatan (Parmawati, 2012). Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi pembuluh darah secara persisten mengalami peningkatan tekanan (Lu et al., 2015). World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menyebutkan bahwa penderita hipertensi di dunia mencapai 1,13 Miliar orang dan hanya 36,8% yang minum obat hipertensi.

Sedangkan di Indonesia, prevalensi ini terus meningkat (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Tingginya angka kejadian hipertensi di dunia, dipengaruhi oleh dua jenis faktor, yaitu yang tidak bisa diubah seperti umur, jenis kelamin, dan ras. Faktor yang bisa diubah diantaranya obesitas, konsumsi alkohol, kurang olahraga, konsumsi garam yang berlebihan, dan kebiasaan merokok (Setyanda, 2015).

Kekuatan tekanan darah sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan banyak faktor lain meliputi faktor predisposisi dan presipitasi seperti umur dan jenis kelamin, riwayat keluarga, genetik, stress, obesitas dan gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, dan diet yang tidak sehat (Wang, Tiwari and Wang, 2014). Penelitian menunjukan bahwa resiko hipertiensi meningkat seiring bertambahnya usia. Pada perempuan, resiko hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan pria, hal ini sangat berhubungan dengan manajemen stress dan kekhasan karakter pada masing-masing jenis kelamin.

Hipertensi juga berhubungan dengan riwayat kesehatan keluarga yang melibatkan gen dan diwariskan mengikuti Mendelian Inheritance Pattern. Essential Hypertension hampir semua kromosom terlibat dalam pewarisan itu. Artinya, bila ada anggota keluarga yang mengalami hipertensi, sangat mungkin diwariskan dari generasi sebelumnya (Sarkar and Pal Singh, 2015). Hipertensi yang tidak segera ditangani berdampak pada munculnya penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, gagal ginjal dan penyakit pembuluh darah perifer. Dari seluruh penderita hipertensi 90-95 melaporkan hipertensi esensial atau hipertensi premier yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini jika tidak dilakukan penanggulangan dengan baik keadaan ini cenderung akan meningkat (Sutaryo, 2011).

Selain itu, fungsi hormonal mengalami perubahan yang akan mendorong peningkatan tekanan darah atau hipertensi pada saat seseorang mengalami stress.

Stressor yang muncul akan merangsang otak untuk memproduksi Adeno Cortico Trophin Hormone (ACTH) lebih banyak, sehingga merangsang peningkatan produksi Cortisol Releasing Factor (CRF). Perubahan ini secara otomatis berdampak pada kadar kortisol yang meningkat dan menyebabkan perubahan hormon Angiostensin dan Aldosteron. Semua perubahan ini akan meningkatkan risiko hipertensi (Gold et al., 2005).

Konsumsi alkohol dan merokok adalah gaya hidup yang sangat buruk dan dapat meningkatkan rsisiko hipertensi. Studi ilmiah menunjukan, pengaruh rokok dan alkohol terhadap hipertensi sangat besar. Selain kandungan rokok dan alkohol sangat berbahaya, efek konsumsi keduanya dapat menimbulkan adiktif. Secara fisik dan psikologis tentu akan mengakibatkan penurunan kualitas kesehatan (Leone, 2015).

Pola makan yang salah, baik dari jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi beresiko tinggi meningkatkan hipertensi. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan kolesterol beresiko timbulnya plak yang menumpuk pada pembuluh darah, sehingga elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang. Hal ini menjadi penyebab umum hipertensi pada pasien yang tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi (Goyal and Sarwate, 2014).

(3)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2021 pISSN 2685-0303

33 Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan hipertensi adalah dengan melakukan penyuluhan sebagai bagian dari promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat selain upaya preventif, rehabilitatif dan kuratif (Hong, 2010).

METODE

Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan cara eksplanasi dan diskusi pada 50 Masyarakat yang di dikumpulkan di Kantor desa pada tanggal 21 Januari 2021 yang diundang melalui undangan pemberitahuan secara terbuka dan via media sosial.

Instrumen penyuluhan menggunakan pamflet dan power point presentation yang berisi tentang penjelasan penyakit hipertensi, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, penatalaksanaan dan pencegahan.

HASIL

Berdasarkan data yang diperoleh masyarakat yang datang sebanyak 50 orang yang terdiri dari 31 wanita dan 19 orang pria, dan dilihat dari data yang didapat diperoleh hasil julah masyarakat yang hadir paling banyak adalah wanita pada umur 60-70tahun yaitu 73% dan yang paling sedikit adalah wanita pada umur 80-90 yaitu 40% .

Tabel 1. Persentase umur masyarakat yang mengikuti kegiatan penyuluhan dan promosi kesehatan berdasarkan umur.

Jenis kelamin umur

20-30 thn 40-50 thn 60-70 thn 80-90 thn

Pria 44% 35% 27% 60%

wanita 5 6% 65% 73% 40%

Dari hasil pengabdian dari 50 peserta yang hadir didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah pada wanita sebanyak 25 orang dengan persentase (25%) dan pria sebanyak 17 orang dengan persentase (34%) dan diketahui 8 orang tidak memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi. terdapat Presentase masyarakat yang mengalami hipertensi di Desa Payatumpi.

Gambar 1. Persentasi Data Masyarakat yang Mengalami Hipertensi di Desa Payatumpi.

34% 50%

8%

persentase hasil pengukuran tekanan darah

wanita pria

yang tidak mengalami hipertensi

(4)

34

PEMBAHASAN

Dalam kegiatan penyuluhan yang dilakukan didesa Payatumpi berjalan dengan baik dimana masyarakat terlihat sangat antusias dan salah satu masyarat menyatakan bahwa warga mereka sangat senang dengan kegiatan ini, dimana mereka merasa sangat terbantu hingga mereka dapat memahami Upaya promotif berkaitan erat dengan proses perubahan perilaku pada masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan (Nadra, 2017). Mengubah perilaku masyarakat bukanlah hal yang mudah, butuh waktu yang cukup lama untuk memberikan kefahaman terhadap suatu penyakit sampai tumbuh kesadaran untuk mencegahnya terjadinya hipertensi dimana banyak penyakit muncul disebabkan oleh perilaku masyarakat yang tidak sehat, atau pola hidup yang tidak sehat.

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan hal yang sangat penting dimana hal ini memiliki peran penting dalam melakukan upaya preventif, promotif, rehabilitatif dan kuratif. Preventif adalah upaya pencegahan terhadap suatu penyakit yang dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat, sedangkan promotif berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang suatu penyakit sehingga meningkatkan motivasi untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut (Hong, 2010).

Gambar 2. Foto Kegiatan

Hipertensi dapat dicegah dengan pola makan yang sehat, manajemen stress yang tepat, tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak merokok. Dan pola hidup seperti ini perlu didorong melalui program promosi kesehatan. Promosi kesehatan pencegahan hipertensi didesa desa sangat guna untuk memahami, menganalisis, sampai akhirnya mensintesa. Output dari proses pikir tersebut diharapkan terinternalisasi sehingga tumbuh kesadaran dan motivasi untuk mengubah prilaku yang tidak sehat yang dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi.

Dari 19 orang pria didapatkan hasil bahwa semua memiliki kebiasaan merokok.

Merokok dan hipertensi adalah dua faktor risiko yang terpenting dalam penyakit aterosklerosis, penyakit jantung koroner, infark miokard akut, dan kematian mendadak.

Merokok telah menyebabkan 5,4 juta orang meninggal setiap tahun (Gumus et al, 2013).

Menurut laporan Riskesdas tahun 2010, persentase perokok di pedesaan lebih tinggi dibandingkan persentase perokok di perkotaan. Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga memicu kerja jantung lebih cepat sehingga

(5)

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Juni 2021 pISSN 2685-0303

35 peredaran darah mengalir lebih cepat dan terjadi penyempitan pembuluh darah, serta peran karbon monoksida yang dapat menggantikan oksigen dalam darah dan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen tubuh, Pertambahan usia adalah salah satu faktor pemicu tekanan darah tinggi. Artinya, semakin tua seseorang maka kemungkinan mengalami hipertensi pun semakin tinggi. Hal ini terjadi karena pembuluh darah cenderung mengalami pengerasan di usia tua. Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan darah meningkat, karena dinding arteri pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku (Anggraini dkk, 2009).

KESIMPULAN

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan promosi kesehatan merupakan salah satu upaya membantu masyarakat dalam menurunkan angka kejadian hipertensi dengan meningkatkan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam menjalankan perilaku hidup sehat.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ketua STIKes Payung Negri Aceh Darussalam yang memfasilitiasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dari sisi anggaran. Juga kepada bapak Kepala Desa Kampung Payatumpi yang memberikan izin rekomendasi sehingga kegiatan berlangsung dengan tertib.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, dkk. 2009. Faktor- Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien yang berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari 2009.

Departemen Kesehatan. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia-Tahun 2007. Depkes RI :Jakarta.

Gumus, A., Cinarka, H., Baydur, S., Kayhan, S., Gıakoup, D., & Sahin, U. (2014). The relationship between cigarette smoking and obesity. Journal of Experimental and Clinical Medicine, 30(4), 311–315.

Kementrian Kesehatan RI (2018) ‘Hipertensi Membunuh Diam-diam, Ketahui Tekanan Darah Anda’, Depkes.Go.Id, pp. 3–4.

Mardiani. 2000. Hubungan Komponen Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi. KTI tidak diterbitkan. Ponorogo: Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Sarkar, T. and Pal Singh, N. (2015) ‘Epidemiology and genetics of hypertension’, Journal of Association of Physicians of India, 63(September 2015), pp.

61–68.

Syahrini N, Susanto S, Udiyono A. Faktor-faktor Risiko Hipertensi Primer Di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume1, Nomor 2, Tahun 2012.

Wang, F. J., Tiwari, V. K. and Wang, H. (2014) ‘Risk factors for hypertension in India and China: A comparative study’, Health and Population: Perspectives and Issues, 37(1–2), pp. 40–49.WHO-ISH. 2003.

(6)

36

Hypertension Guideline Committee. Guidelines of the Management of Hypertension. J Hypertension. 2003;21(11): 1983-92.

Yashinta Octavian Gita Setyanda, D. S. (2015). Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usia 35-65 Tahun di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2) .

Gambar

Tabel  1.  Persentase  umur  masyarakat  yang  mengikuti  kegiatan  penyuluhan  dan   promosi kesehatan berdasarkan umur
Gambar 2. Foto Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Tinggi tempat digunakan untuk mendapatkan kerendahan ufuk (Dip). 2) Perhitungan awal waktu salat Isya dengan menggunakan lintang geosentrik. Dalam perhitungan lintang

Dengan adanya PKM ini maka kebutuhan akan gizi melalui pemberian sembako di Kecamatan Sedati dapat terpenuhi, kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang terdampak tersebut dapat

Data primer yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara terhadap informan dikelompokkan kedalam beberapa bagian untuk memudahkan menganalisis data tentang etos kerja

Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK) sebagai dasar hukum yang memberikan jaminan kepastian hukum untuk para konsumen, telah menyatakan bahwa pelaku usaha memiliki hak

Sumari (Tergugat/Terbanding) yang berupa obyek sengketa, akan tetapi para Penggugat/para Pembanding bermaksud menarik kembali hibah yang telah diberikan kepada

Pendahuluan , Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya , Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota , Profil Kabupaten/Kota ,

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana dalam pengukuran variabel untuk uji teorinya memakai angka dan analisis data dengan prosedur statistik